You are on page 1of 2

Ni Wayan Septi Nugraheny 0910720008 Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya RESUME JURNAL Awareness of basic life

support among medical, dental, nursing students and doctors

Basic Life Support (BLS) meliputi pengenalan tanda-tanda serangan jantung mendadak (SCA), serangan jantung, stroke dan obstruksi jalan napas (FBAO); resusitasi kardiopulmoner (CPR); dan defibrilasi dengan defibrillator eksternal otomatis (AED). Hal ini sangat penting bagi setiap orang di masyarakat tahu tentang Basic Life Support untuk menyelamatkan kehidupan dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Setidaknya para dokter, perawat dan staf paramedis diharapkan mengetahui tentang hal itu, karena mereka sering menghadapi situasi mengancam kehidupan dan pengetahuan tentang BLS akan pasti berguna. Jurnal ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui kesadaran terhadap BLS (Basic Life Support) pada para mahasiswa, dokter dan perawat, dokter gigi, perguruan tinggi homeopathy dan perawat yang meliputi 1.054 responden setelah dilakukan eksklusi terhadap responden yang tidak menjawab pertanyaan dengan lengkap dalam penelitian ini. 1.054 responden tersebut meliputi 345 mahasiswa kesehatan, 75 dokter RS, 19 mahasiswa , 59 dokter gigi RS, 105 homeopathy RS, 319 mahasiswa keperawatan, 72 dokter, 29 dokter gigi, 25 staf pengajar di fakultas keperawatan and 6 dokter homeopathy. Metodenya merupakan studi cross-sectional dengan menggunakan kuisioner yang berisi 20 pertanyaan dasar mengenai BLS. Hasilnya dianalisis dengan menggunakan kunci jawaban yang disiapkan dengan menggunakan manual Advanced Cardiac Life Support. Hasilnya didapatkan tidak satupun dari responden memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai BLS. Hanya 2 orang responden dari 1.054 orang atau sekitar 0,19% yang mendapat nilai benar 80-89%, 10 dari 1054 (0.95%) mendapatkan nilai benar 70 79%, 40 dari 1054 (4.08%) mendapatkan nilai benar 60 69% dan 105 dari 1054 (9.96%) mendapatkan nilai benar 50 59%. Seabgian besar dari mereka, sebanyak 894 responden (84.82%) mendapatkan nilai benar kurang dari 50%. Hal ini menunjukkan kesadaran mengenai BLS pada mahasiswa, dokter dan perawat medis, dokter gigi, homeopathy dan mahasiswa keperawatan di Tamilnadu, India masih sangat rendah. Para dokter praktek dan pengajar dalam penelitian ini dinilai kurang dibandingkan dengan pengajar di fakultas keperawatan, ini menjelaskan mengapa banyak dokter yang tidak baik dalam melakukan CPR yang efektif. Pada kenyataannya banyak dokter praktek, yang juga merupakan staf pengajar di fakultas kesehatan yang tidak mampu menjawab kuisioner dengan baik. Penting untuk menstandardkan pelatihan pada advanced life support dan menjadikannya panduan pada semua

Ni Wayan Septi Nugraheny 0910720008 Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya tenaga kesehatan, perawat dan sarjana paramedis. Juga tidak kalah penting bahwa guru, anak sekolah, masyarakat umum di komunitas harus diajarkan fakta mengenai basic life support dan pertolongan pertama.

You might also like