You are on page 1of 36

ARTIKEL

MESIN-MESIN THERMAL

Di susun oleh : Hendri Yonathan 09.11.097

TEKNIK MESIN S-1 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2012

KETEL UAP

Ketel Uap (bahasa Inggris:boiler) merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.

1. Proses kerja boiler Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatansteam yang keluar dari sistem

boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.

2. Klasifikasi boiler berdasarkan jenis pipa

a. Pot Boiler atau Haycock Boiler

Merupakan boiler dengan desain paling sederhana dalam sejarah. Mulai diperkenalkan pada abad ke 18, dengan menggunakan volume air besar tapi hanya bisa memproduksi pada tekanan rendah. Boiler ini menggunakan bahan bakar kayu dan batubara. Boiler jenis ini tidak bertahan lama penggunaannya karena efisiensinya yang sangat rendah.

b. Fire-Tube Boiler (Boiler Pipa-Api)

Pada perkembangan selanjutnya muncul desain bari boiler yakni boiler pipa-api. Boiler ini terdapat 2 bagian di dalamnya, yaitu sisi tube/pipa dan sisi barrel/tong. Pada sisi barrel berisi fluida/air, sedangkan sisi pipa merupakan tempat terjadinya pembakaran. Boiler pipa-api biasanya memiliki kecepatan produksi uap air yang rendah, tetapi memiliki cadangan uap air yang lebih besar.

c. Water-Tube Boiler (Boiler Pipa-Air)

Sama seperti boiler pipa-api, boiler pipa-air juga terdiri atas bagian pipa dan barrel. Tetapi sisi pipa diisi oleh air sedangkan sisi barrel menjadi tempat terjadinya proses pembakaran. Boiler jenis ini memiliki kecepatan yang tinggi dalam memproduksi uap air, tetapi tidak banyak memiliki cadangan uap air di dalamnya.

d. Kombinasi Boiler Pipa-Api dengan Pipa-Air Firebox


Boiler jenis ini merupakan kombinasi antara boiler pipa-api dengan pipaair. Sebuah firebox didalamnya terdapat pipa-pipa berisi air, uap air yang dihasilkan mengalir ke dalan barrel dengan pipa-api didalamnya. Boiler jenis ini diaplikasikan pada beberapa kereta uap, namun tidak terlalu populer dipergunakan.

3. Efisiensi boiler Untuk melihat apakah desain suatu boiler telah tepat ditentukan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi,diantaranya kegunaan unit boiler itu sendiri yaitu apakah uap yang harus dihasilkan konstan atau bervariasi sesuai kebutuhan generator pembangkit listrik. Selanjutnya yang menentukan juga adalah jenis dan kualitas bahan bakar yang akan dibakar : apakah padat,cair atau gas. Seberapa banyak uap harus dihasilkan tiap jamnya, apakah ratusan atau bahkan jutaan pon tiap jamnya juga perlu dipertimbangkan dalam desain. Pembentukan uap yang dipengaruhi penyerapan panas harus memenuhi setidaknya komponen berikut ini : Tekanan kerja tiap bagian dari boiler,hal ini penting untuk distribusi dan pemenuhan kebutuhan sistem dalam proses pengubahan air menjadi uap. Struktur power plant yang tepat untuk tipe proses pembakaran yang dipilih. Ukuran yang tepat dan pengaturan permukaan perpindahan panas untuk penyerapan panas saat proses pembakaran. Perlengkapan yang dibutuhkan selama proses .Alat untuk memasukkan udara, bahan bakar dan mengalirkan air.Piranti untuk memindahkan hasil pembakaran dan sistem pengendalian proses. Permukaan penyerapam panas boiler dirancang untuk efisiensi dan biaya yang optimum agar empat tujuan dasar boiler tercapai yaitu : Uap kering yang dihasilkan memilki tingkat kemurnian yang tinggi dalam keadaan apapun. Pemanasan super terhadap uap kering sementara menjaga suhu tidak melebihi dari kondisi operasional boiler.

Pemanasan ulang terhadap uap yang tekanannya turun untuk digunakan kembali oleh turbin sementara menjaga suhu tidak melebihi dari kondisi operasional boiler. Mengurangi suhu gas buang untuk meminimalkan rugi-rugi panas, mengendalikan korosi dan menghasilkan emisi yang tidak melebihi ketentuan. Efisiensi termal adalah indikator seberapa baik kemampuan input panas boiler untuk menghasilkan uap pada suhu dan tekanan yang diminta. Adanya prinsip ekonomi dan biaya bahan bakar membuat powerplant harus beroperasi seefisien mungkin. Untuk membandingkan performance boiler pada kondisi sekarang dengan kondisi desain awal nya ada tiga parameter yang bisa diperiksa : Fuel analysis Analisa ini dilakukan untuk mengatuhi kandungan oksigen ,hidrogen dan karbon yang terdapat dalam bahan bakar yang digunakan.Karena kualitas bahan bakar dulu dengan sekarang bisa sangat berbeda.Perbedaan ini berpengaruh terhadap kebutuhan udara dan panas yang dilepaskan di ruang bakar ,begitu juga dengan massa aliran gas buang yang meninggalkan ruang bakar. Feedwater temperature Perubahan suhu air yang masuk ke boiler menentukan tingkat pembakaran yang diperlukan di furnace ,lebih lanjut akan mempengaruhi panas yang dihasilkan dan banyaknya massa aliran. Excess Air Banyaknya udara yang masuk ruang bakar berpengaruh terhadap jumlah panas yang dibawa dari furnace ( dry gas loss ) , banyaknya udara yang keluar merupakan faktor penting untuk menghitung efisiensi boiler.

4. Komponen utama penyusun boiler 1) Economizer Berfungsi untuk memanaskan air setelah melewati High Pressure Heater.Pemanasan dilakukan dengan memanfaatkan panas dari flue gas yang merupakan sisa dari pembakaran dalam furnace.

Temperatur air yang keluar dari Economizer harus dibawah temperatur jenuhnya untuk mencegah terjadinya boiling dalam Economizer.Karena perpindahan panas yang terjadi dalam Economizer merupakan konveksi, maka menaikkan luas permukaan akan mempermudah perpindahan panas ke air.Inilah sebabnya mengapa desain pipa Economizer dibuat bertingkat . Keuntungan: o Meningkatkan efisiensi unit karena dengan memanfaatkan kalor flue gas untuk memanaskan air, dapat mengurangi kebutuhan kalor yang besar untuk pemanasan air sampai terbentuk uap kering pada Superheater. o Biaya Operasi lebih ekonomis karena jumlah bahan bakar untuk pemanasan pada Superheater menjadi lebih sedikit. o Maintenance Cost dapat dihemat karena dengan adanya Economizer, thermal shock pada pipa boiler dapat dihindari. Kerugian : o Desain pipa yang bertingkat akan menimbulkan masalah abu, terutama bila batubara yang digunakan kadar abunya tinggi. 2) Superheater Berfungsi untuk memanaskan uap dari Steam Drum menjadi uap panas lanjut (main steam).Main steam digunakan untuk melakukan kerja dengan ekspansi dalam turbin. Superheater memiliki lima bagian utama, yaitu : Superheater (SH) Vertical Platens SH Division Panel Low Temperature SH Pendant Low Temperature SH Horizontal Back Pass and Roof

3) Reheater Berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang telah mengalami ekspansi dalam turbin.Uap keluaran turbin berupa cold steam sehingga perlu dipanaskan kembali dan dimasukkan kembali ke dalam Boiler . Reheater

kemudian memasuki Front Reheater dan keluar melalui Reheater Vertical Spaced Front Outlet Header menuju IP Turbine. 4) Main Steam Drum Fungsi utamanya adalah untuk memisahkan uap dari campuran air dan uap yang masuk ke steam drum .Selain itu juga berfungsi untuk mendistribusikan feedwater,membuang kontaminan dari air boiler , menambahkan bahan kimia, dan mengeringkan uap setelah dipisahkan dari air. Uap berada pada bagian atas bejana dan air berada pada bagian bawah.Air dari Steam Drum disalurkan ke Evaporator dengan cara dipompa oleh BWCP. Uap dan air dalam steam drum dipisahkan dengan tiga tahap,primary , secondary dan drying . Tahap primary dan secondary dilakukan oleh turbo separator dan plat yang berombak ombak melakukan tahap drying.Fungsi utama dari alat pemisah ini adalah untuk memindahkan uap dari air boiler dan untuk mengurangi campuran yang terdapat dalam uap sebelum meninggalkan steam drum. 5) Down Comer Merupakan saluran air dari Steam Drum ke Header (Pengaman) yang berada di bawah ruang bakar dimana dari header butir butir air panas akan dipanaskan melalui pipa pipa yang tersusun di dinding furnace.Pada Down Comer bagian bawah terdapat suatu pompa yang disebut dengan Boiler Water Circulating Pump (BWCP) yang digunakan untuk mengatur sirkulasi air yang akan dipanaskan atau diuapkan.Ada enam downcomer dengan O.D.16 ( 406.4 mm). 6) Furnace Merupakan ruang bakar yang pada dindingnya tersusun pipa pipa. 7) Blow Down Untuk mengontrol kualitas air serta mengurangi kandungan zat padat (Silika) dalam air sehingga tidak terbentuk kerak hangus pada furnace. Alat ini akan bekerja secara otomatis saat sensor menunjukkan kandungan silika dalam air melebihi standar.Ia akan membuang sebagian kecil air dari drum ( 1 % sampai 2 % dari tingkat penguapannya).

5. Sejarah aplikasi boiler pada mesin uap Thomas Savery adalah seorang insinyur yang bekerja pada militer Inggris dan penemu berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1698 ia menemukan mesin uap pertama di dunia. Penemuannya ini diawali ketika ia bekerja pada sebuah tambang batubara yang mengalami kesulitan dalam memompa air yang digunakan untuk mengairi tambang.

Prinsip kerja mesin ini adalah dengan menaikkan tekanan uap di dalam ketel. Uap tersebut kemudian dimasukkan ke bejana kerja, sehingga memungkinkan untuk meniup air keluar melalui pipa bawah. Ketika temperatur dalam bejana menjadi panas karena dipenuhi uap keran antara ketel dan bejana ditutup, jika perlu bagian luar bejana didinginkan. Hal ini mengakibatkan uap didalamnya berkondensasi, menciptakan vakum parsial dan tekanan atmosfer mendorong air ke atas melalui pipa bawah hingga bejana penuh. Pada titik ini keran di bawah bejana ditutup, dan keran antara bejana dan pipa atas dibuka untuk mengalirkan pipa dari ketel. Tekanan uap yang tinggi akan memaksa air keluar dari bejana.

Pada tahun 1712, Thomas Newcomen bersama dengan John Calley membangun mesin pertama diatas sebuah lubang tambang yang terisi air dimana mesin tersebut digunakan untuk memompa air keluar tambang. Mesin Newcomen ini merupakan pendahulu mesin James Watt dan salah satu bagian teknologi yang paling menarik yang berkembang selama abad ke-17.

Gambar tersebut menunjukkan posisi boiler berada tepat dibawah silinder. Uap pertama kali dialirkan dari boiler menuju ke silinder. Ketika piston mancapai puncak, air disemprotkan kedalam silinder untuk mendinginkan uap yang membentuk sebuah vakum. Piston terdorong turun oleh berat udara yang berada diatasnya (15 pond per inci2 dari luas piston). Siklus berulang-ulang. tersebut terjadi secara

Pada tahun 1769 James Watt mematenkan kondenser terpisah yang terhubung ke silinder oleh sebuah katup. Tidak seperti mesin uap milik Newcomen, pada mesin uap milik James Watt ini terdapat sebuah kondensor untuk mendinginkan silinder yang panas. Mesin James Watt ini segera menjadi desain untuk semua mesin uap modern dan memicu terjadinya revolusi industri. Satuan daya Watt diambil dari nama James Watt dimana 1 Watt besarnya setara dengan 1/746 HP.

Keterangan : C = Silinder uap E = Katup pembuangan uap H = penyambung poros engkol kebalok N = Pompa air O = poros engkol Q = Regulator (Govenor) P = Torak R = Batang pompa udara T = Katup input uap g = link yang menghubungkan piston dan balok melaui gerakan paralel gdc m = tuas aliran masuk uap Perbedaan mendasar dari mesin James Watt ini dengan mesin milik Thomas Newcomen adalah pada letak kondensor yang digunakan. Jika pada mesin Newcomen ruang untuk mengkondensasikan uap menyatu dengan silinder kerja, maka pada mesin James Watt ruang untuk mengkondensasikan uap terpisah dari silinder. Selain itu mekanisme penggerak torak dari mesin James Watt menggunakan gerakan putar dari roda penggerak yang berputar, tidak seperti pada mesin Newcomen yang menggunakan gerakan translasi (bolak-balik) dari pompa air.

TURBIN UAP

Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan. Tergantung pada jenis mekanisme yang digunakan, turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang seperti pada bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi. Pada proses perubahan energi potensial menjadi energi mekanisnya yaitu dalam bentuk putaran poros dilakukan dengna berbagai cara. Ide dari turbin uap mula-mula timbul pada kira-kira 120 BC, oleh orang yang bernama HERO dari Alexandria yang pada mulanya membuat prototype turbin uap, dengan prinsip turbin reaksi. instalasi ini terdiri dari sebuah bejana yang berisi air yang dipanaskan dengan dapur pemanas. Uap yang terjadi dimasukan ke dalam bola penampung uap dipancang pada tiang yang berporos sehingga bola dapat diputar. Pada bola terdapat beberapa pipa pemancar . akibat keluarnya uap melalui pipa pemancar tersbut berputarlah bola itu, disebabkan adanya reaksi uap yang keluar.

Pada tahun 1890 seorang insinyur swedia bernama GUSTAV DE LAVAL memkbuat turbin satu tingkat, dengan kapasitas 5 Hp. Berhasilnya pembuatan turbin ini pada tahun 1870, mula-mula ia membuat eksperimen dengan pipa pemancar, tapi bukan untuk turbin uap tetapi untuk pengeringan pasir. Ia menghitung besarnya uap dari tekanan tinggi menjadi kecepatan tinggi. Sewbagai alat ekspansi digunakan nozzle kemudian konvergen divergen nozzle. Melalui beberapa percobaan tentang nozzle , ia melihat tenaga reaksi dari pesawat Hero.

Ia sangat tertarik dengan itu kemudian dia membuat roda berputar. Dari tenaga putar ini, Ia teringat kejadian masa lalu dalam beberapa hasil percobaannya. Pada tahun 1882 ia mempunyai penemuan tentang pemisah centrifugal yang sangat baik, sehingga ia menggemari beberapa gerakan itu dengan kecepatan yang tinggi. Roda gigi menimbulkan suara gaduh dan memerlukan tenaga untuk memutarkannya. Tenaga listrik belum dapat dipakai untuk mengerjakan sawa. Akhirnya ingatannya kembali pada kejadian nozzle, dan hal itu di hubungkan dengan pemisah sentrifugal tadi dari kombinasi kedua hal tesebut de lavak menemukan turbin aksi satu tingkat tekanan dan satu tingkat kecepatan. Akan tetapi kecepatan putar pada turbin sangat cepat yakni 40.000 putaran per menit.beberapa agregat syarat dari model yang pertama rontok, disebabkan gaya sentrifugaklnya dan getaran yang terjadi. Selanjutnya DE LAVAL menghitung poros fleksibel dengan teliti untuk mengikuti putaran turbin itu. Di industri turbin DE LAVAL banyak di pakai untuk menggerakkan generator

Turbin uap modern pertama kali dikembangkan oleh Sir Charles Parsons pada tahun 1884. Pada perkembangannya, turbin uap ini mampu menggantikan peranan dari kerja mesin uap piston torak. Hal ini disebabkan karena turbin uap memiliki kelebihan berupa efisiensi termal yang besar dan perbandingan berat dengan daya yang dihasilkan yang cukup tinggi. Pada prosesnya turbin uap menghasilkan gerakan rotasi, sehingga hal ini sangat cocok digunakan untuk menggerakkan generator listrik. Pada saat ini, sudah hampir 80% pembangkit listrik diseluruh dunia telah menggunakan turbin uap.

1. Prinsip kerja turbin uap


Secara singkat prinsip kerja turbin uap adalah sebagai berikut :

Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan. Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke dalam nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada saat masuk ke dalam nosel.

Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah mengikuti lengkungan dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian memutar roda dan poros turbin. Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu turbin yang berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan sudu turbin dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris pertama dan baris kedua sudu gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide blade ) yang berguna untuk mengubah arah kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan arah yang tepat. Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat dibuat sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi karena kehilangan energi relatif kecil.

2. Komponen utama turbin uap


Secara umum komponen-komponen utama dari sebuah turbin uap adalah : Nosel, sebagai media ekspansi uap yang merubah energi potensial menjadi energi kinetik. Sudu, alat yang menerima gaya dari energi kinetik uap melalui nosel. Cakram, tempat sudu-sudu dipasang secara radial pada poros. Poros, sebagai komponen utama tempat dipasangnya cakram-cakram sepanjang sumbu. Bantalan, bagian yang berfungsi uuntuk menyokong kedua ujung poros dan banyak menerima beban. Kopling, sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan mekanisme yang digerakkan.

3. Klasifikasi turbin uap


Turbin uap dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a) Menurut arah aliran uap Turbin aksial Fluida kerja mengalir dalam arah yang sejajar terhadap sumbu turbin. Turbin radial Fluida kerja mengalir dalam arah yang tegak lurus terhadap sumbu turbin. b) Menurut prinsip aksi uap Turbin impuls Adapun turbin impuls mengubah energi potensial uapnya menjadi energi kinetik didalam nosel (yang dibentuk oleh sudu-sudu diam yang berdekatan). Nosel diarahkan kepada sudu gerak. Didalam sudu-sudu gerak, energi kinetik diubah menjadi energi mekanis. Energi potensial uap berupa ekspansi uap, yang diperoleh dari perubahan tekanan awal hingga tekanan akhirnya di dalam sebuah nosel atau dalam satu grup nosel yang ditempatkan didepan sudu-sudu cakram yang berputar. Penurunan tekanan uap didalam nosel diikuti dengan penurunan kandungan kalornya yang terjadi didalam nosel. Hal ini menyebabkan naiknya kecepatan uap yang keluar dari nosel (energi kinetik). Kemudian energi kecepatan semburan uap yang keluar dari

nosel yang diarahkan kepada sudu gerak (sudu-sudu cakram yang berputar) memberikan gaya impuls pada-pada sudu gerak sehingga menyebabkan sudusudu gerak berputar (melakukan kerja mekanis). Atau bisa dipahami secara sederhana prinsip kerja dari turbin impuls yaitu turbin yang proses ekspansi lengkap uapnya hanya terjadi pada kanal diam (nosel) saja, dan energi kecepatan diubah menjadi kerja mekanis pada sudu-sudu turbin. Kecepatan uap yang keluar dari turbin jenis ini bisa mencapai 1200/detik. Turbin jenis ini pertama kali dibuat oleh de Laval, yang mana turbin ini mampu beroperasi pada putaran 30.000rpm. Pada aplikasinya turbin impuls ini dilengkapi dengan roda gigi reduksi untuk memindahkan momen putar ke mekanisme yang akan digerakkan seperti generator listrik. Sudu-sudu turbin uap terdiri dari sudu tetap dan sudu gerak. Sudu tetap berfungsi sebagai nosel dengan energi kinetik yang naik, sedangkan pada sudu begerak tekanannya konstan atau tetap. Berdasarkan karakteristik tersebut, turbin impuls sering disebut turbin tekanan sama. Bentuk dari sudu tetap turbin impuls ada dua macam yaitu bentuk simetris dan bentuk tidak simetris. Pada bentuk sudu tetap simetris, profil kecepatan dan tekanan adalah sama, tidak ada perubahan

kecepatan dan tekanan. Sedangkan pada sudu tetap yang berfungsi sebagi nosel mempunyai bentuk seperti nosel, yaitu antar penampang sudu membetuk penampang yang menyempit pada ujungnya. Karena bentuknya nosel, kecepatan akan naik dan tekanan turun. Bentuk pertama simetri dipakai pada turbin uap Curtis dan bentuk yang kedua dipakai turbin uap Rateau.

Turbin reaksi Turbin reaksi yaitu turbin yang ekspansi uapnya tidak hanya terjadi pada laluan-laluan sudu pengarah (nosel) yang tetap saja tetapi juga terjadi pada laluan sudu gerak (sudu-sudu cakram yang berputar), sehingga terjadi penurunan keseluruhan kandungan kalor pada semua tingkat sehingga terdistribusi secara seragam. Turbin yang jenis ini umumnyan digunakan untuk kepentingan industri. Kecepatan uap yang mengalir pada turbin (yang biasanyan nekatingkat) lebih rendah yaitu sekitar 100 200 m/detik.

Turbin reaksi pertama kali dikenalkan oleh Parson. Gambar 15.17 adalah contoh turbin rekasi tiga tahap, terdiri dari 3 baris sudu tetap ada 3 baris sudu

bergerak. Sudu tetap dibuat sedemikian rupa sehingga fungsinya sama dengan nosel. Sedangkan sudu bergerak dapat dibedakan dengan jelas dengan sudu impuls karena tidak simetris. Sudu bergerak pun difungsikan sebagai nosel, karena fungsinya yang sama dengan sudu tetap, maka bentuknya sama dengan sudu tetap, tetapi arah lengkungannya berlawanan. c) Menurut kondisi uap pada sisi masuk turbin. Turbin tekanan rendah Memakai uap pada tekanan 1,2 2 ata. Turbin tekanan menengah Memakai uap pada tekanan sampai 40 ata. Turbin tekanan tinggi Memakai uap pada tekanan sampai 170 ata atau lebih. Turbin tekanan super tinggi Memakai uap pada tekanan sampai 235 ata atau lebih.

4. Beberapa cara untuk menaikkan efisiensi pada system turbin uap


Meningkatkan tekanan uap masuk turbin.

Meningkatkan temperature uap masuk turbin (superheating).

penurunan tekanan keluar turbin (penurunan temperatur kondensasi; dengan resiko kenaikan fraksi cairan dalam uap keluar turbin). pemanasan air umpan boiler (regenerative process).

5. Penggunaan turbin uap untuk pembangkit listrik


Sebuah sistem turbin uap generator yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap berfungsi untuk mengkonversikan energi panas dari uap air menjadi energi listrik. Proses yang terjadi adalah energi panas yang ditunjukkan oleh

gradien/perubahan temperatur dikonversikan oleh turbin menjadi energi kinetik dan sudu-sudu turbin mengkonversikan energi kinetik ini menjadi energi mekanik pada poros/shaft. Pada akhirnya, generator mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik. Panas dari uap air yang tidak terkonversi menjadi energi mekanik, terdisipasi/dibuang di kondenser oleh air pendingin.

Umumnya PLTU menggunakan turbin uap tipe multistage, yakni turbin uap yang terdiri atas lebih dari 1 stage turbin (Turbin High Pressure, Intermediate Pressure, dan Low Pressure). Uap air superheater yang dihasilkan oleh boiler masuk ke turbin High

Pressure (HP), dan keluar pada sisi exhaust menuju ke boiler lagi untuk proses reheater. Uap air yang dipanaskan kembali ini dimasukkan kembali ke turbin uap sisi Intermediate Pressure (IP), dan uap yang keluar dari turbin IP akan langsung masuk ke Turbin Low Pressure (LP). Selanjutnya uap air yang keluar dari turbin LP masuk ke dalam kondenser untuk mengalami proses kondensasi.

MOTOR BAKAR

Entienne Lenoir yang lahir pada tahun 1822 dan meniggal dunia pada tahun 1900 adalah seorang berkebangsaan Perancis yang pertama kali menemukan motor bakar 2tak. Sedangkan August Otto yang hidup antara 1832 sampai 1891 adalah seorang berkebangsaan Jerman yang membuat cikal bakal ramainya industri Mobil dan penemu mesin 4tak. Pada tahun 1860, Otto mendengar kabar ada ilmuwan jenius yang bernama Leonir, yang mampu membuat mesin pembakar dengan dua dorongan putaran alias 2tak. Sayangnya mesin 2tak ini memakai bahan bakar gas. Otto menilai ini kurang praktis. Kalau saja memakai bahan cair, pasti berdaya guna, karena ngga perlu memikirkan pembuatan gas? pikir Otto waktu itu. Otto kemudian menciptakan karburator, sayangnya ditolak lembaga paten, karena ada yang mendahului. Namun dia menyempurnakan mesin 2tak dengan 4 dorongan alias 4 langkah. Hasil ini dipatekan di Jerman pada tahun 1863. Lalu ia membuat mesin yang dibiayai oleh Eugene Langen. Konstruksi buatannya mendapatkan medali World Fair di Paris 1867. Dengan mengendus kesuksesan besar mereka berdua menggaet ilmuwan brilian Gottlieb Daimler untuk terus mengembangkan formulanya, hingga kini lahirlah beriburibu macam jenis kendaraan yang kita gunakan.

1. Bagian-bagian utama motor bakar (bagian yang bergerak (dinamis))


Bagian komponen utama motor bakar yang dinamis adalah bagian komponen yang melakukan gerakan mekanik yang berupa gerakan translasi mapun rotasi dimana gerakan ini timbul dari hasil reaksi pembakaran dalam silinder kerja. Bagian komponen utama motor yang dinamis ini berlaku dalam semua pesawat kerja.. Adapun bagian komponen utama motor bakar yang dinamis ini antara lain : 1) Torak

Torak bergerak naik turun didalam silinder untuk langkah hisap, kompressi, pembakaran, dan pembuangan. Fungsi utama torak untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutarkan poros engkol melalui batang torak ( connetcting rod ). Torak terus menerus menerima temperature dan tekanan yang tinggi sehingga hartus dapat tahan saat engine beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode yang lama. Pada umumnya torak terbuat dari paduan alumunium, selain lebih ringan radiasi panasnya juga lebih efisien dibandingkan material lainya.

Pada saat torak menjadi panas akan terjadi sedikit pemuaian dan mengakibatkan diameternya akan bertmbah. Hal ini menyabakan adanya gaya gesek besar yang dapat merusak dinding silinder sehingga kinerja engine menjadi berkurang dan menyebabkan over heating. Untuk mencegah hal ini pada engine harus ada semacam celah yaitu jarak yang tersedia untuk temperatur ruang yaitu kurang lebih 25 antara torak dan silinder. Jarak ini disebut piston clearance.celah ini bervariasi dan ini tergantung dari model enginenya, dan pda umumnya antara 0,02-0,12 mm.

Pada torak terdapat pegas torak ( ring piston ) yang dipasang dalam alur ring ( ring groove ) pada torak. Diameter luar ring torak sedikit lebih besar dibanding dengan torak itu sendiri. Ketika terpasang pada torak, karena pegas torak sifatnya elastis menyebabkan mengembang, sehingga menutup dengan rapat pada dinding silinder silinder. Pegas torak terbuat dari bahan yang dapat bertahan lama. Umumnya terbuat dari baja tuang spesial, yang tidak merusak dinding silinder. Jumlah pegas torak bermacam-macam tergantung jenis engine dan pada umunya 3 sampai 4 pegas torak untuk setiap toraknya. Pegas torak mempunyai tiga peranan yaitu : Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar dan gas pembakaran yang melalui celah antara torak dan dinding silinder. Mencegah oli yang melumasi torak dan silinder masuk keruang bakar. Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk membantu medinginkan torak. Pegas torak terdiri dari dua jenis yaitu : 1. Pegas kompresi 2. Pegas pengontrol oli 2) Batang Torak ( Connecting Rod )

Batang torak ( connecting rood ) menghubungkan torak ke poros engkol dan selanjutya meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh torak ke pores engkol. Bagian ujung batang torak yang berhubungan dengan pena torak sidebut small rod. Sedang yang lainnya yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end.

Crank pin berputar pada kecepatan tinggi didalam big end, dan mengakibatkan temperature mejadi tinggi. Untuk menghindari hal tersebut yang diakibatkan panas, metal dipasangkan didalam big end. Metal harus dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli dipercikan dari lubang oli kebagian dlam torak untuk mendinginkan torak.

3) Pena Torak ( Piston Pin )

Pena torak menghubungkan torak dengan bagian ujung yang kecil ( small end ) pada batang torak. Dan meneruskan tekanan pembakaran yang berlaku pada batang torak. Pena torak berlubang didalamnya untuk mengurangi berat yang berlebihan dan kedua ujung ditahan oleh bussing pena torak ( piston pin boss ). Pada kedua ujung pena ditahan oleh dua buah pegas pengunci 9 snap ring ). Pada engine dua langkah pena torak dilapisi bantalan yang berupa bearing. 4) Poros Engkol ( Crank Shaft )

Tenaga yang digunakan untuk menggerkan roda kendaraan dihasilkan oleh gerakan batang torak dan dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol. Poros engkol menerima beban yang besar dari torak dan batang torak serta berputar pda kecepatan tinggi. Dengan alasa tersebut poros engkol umumnya dibuat dari baja carbon dengan tingkatan serta mempunyai daya tahan yag tinggi.

5) Mekanisme Katup

Pada motor 4 langkah mempunyai satu atau dua atau tiga katup masuk dan katup buang pada setiap ruang bakar. Campuran udara dan bahan bakar masuk ke silinder melalui katup masuk, dan gas bekas keluar melalui katup buang mekanisme yang membuka dan menutup katup ini disebut mekanisme katup. Mekanisme katup digerakan oleh poros bubungan atau disebut sebagai cam shaft. Cam shaft berfungsi sebagai durasi pada timing pembakaran. Berikut beberapa ini type mekainsme katup yang dibuat : Tipe Over Head valve ( OHV ). Mekanisme katup ini sederhana dan high reliability. Penempatan camshaftnya pada blok silinder, dibantu dengan valve lifter dan push rod antara rocker arm. Tipe Over Head Cam ( OHC ). Pada type ini camshaft ditempatkan diatas kepala silinder, dan cam langsung menggerakan rocker arm tanpa melaui lifter dan push rod. Camshaft digerakan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak. Tipe ini lebih rumit dibandingkan dengan OHV, tetapi tidak menggunakan lifter dan push rod sehingga berat bagian yang bergerak mnejadi berkurang. Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-katup membuka dan menutup lebih tetap pada kecepatan tinggi. Tipe Double Over Head Cam ( DOHC ). Dua camshaft ditempatkan pada kepala silinder untuk menggerakan masing-masing katup masuk dan katup

buang. Pada sistim ini ada yang menggunakan rocker arm dan ada juga yang tidak. Namun kebanyakan tidak menggunakan rocker arm. Berat gerakannya jadi berkurang, membuka dan menutupnya katup-katup mejadi lebih presisi pada saat putaran tinggi. Kontruksi tipe ini sangat rumit, tetapi kemampuan gerakannya sangat tinggi dibandingkan dengan SOHC. 6) Roda Penerus ( Fly Wheel )

Roda penerus dibuat dari baja tuang denan mutu yang tinggi yan diikat oleh baut pada bagian belakang poros engkol pada kendaraan yang menggunakan transmisi manual. Poros engkol menerima tenaga putar ( rotational force ) dari torak selama langkah usaha. Tapi tenaga itu hilang pada langkah-langkah lainnya seperti, inertia loss, dan kehilangan akibat gesekan. Roda penerus menyimpan tenaga putar ( inertia ) selama proses langkah lainya kecuali langkah usaha oleh sebab itu poros engkol berputar secara terusmenerus. Hal ini menyebabkan engine berputar dengan lembut diakibatkan getaran tenaga yang dihasilkan.

2. Jenis-jenis motor bakar


Motor adalah mesin yang menjadi tenaga penggerak atau bagian kendaraan yang membangkitkan tenaga. Pada umumnya motor bakar terbagi menjadi dua golongan utama, yaitu : Motor Pembakaran Luar (External Combustion Engine) Adalah suatu proses dimana energi gerak atau mekanis dibangkitkan atau ditimbulkan di luar ruang bakar. Dalam proses pembakaran tersebut, energi dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas yang terjadi di luar silinder motor.

Sebagai contoh adalah proses pembakaran yang terjadi pada turbin uap, ketel uap, mesin-mesin torak uap, dimana proses pembakarannya berlangsung di dalam ruang bakar ketel uap. Energi panas kemudian mengubah air menjadi uap. Uap dari ketel tersebut kemudian disalurkan ke dalam silinder, dan di dalam silinder inilah uap tersebut lalu menggerakkan torak atau piston, sehingga timbul tenaga gerak atau mekanis. Motor Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine) Adalah suatu proses dimana energi gerak atau mekanis dibangkitkan atau ditimbulkan di dalam ruang bakar. Proses pembakaran terjadi di dalam silinder motor. Sebagai contoh adalah motor bensin atau motor diesel. Di dalam silinder itu juga energi mekanis dibangkitkan atau ditimbulkan oleh gerakan piston. Secara umum, kendaraan bermotor menggunakan motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine), mengingat motor pembakaran jenis dalam ini mempunyai kelebihan yang banyak dibandingkan dengan motor pembakaran luar. Beberapa kelebihan tersebut antara lain : o o o Lebih hemat atau irit dalam pemakaian bahan bakar, Kontruksi mesinnya lebih sederhana dan lebih kecil, Berat tiap satu satuan tenaga mekanisnya lebih kecil.

3. Prinsip kerja motor bakar


a) Motor bakar diesel Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi). Ketika gas dikompresi, suhunya meningkat, mesin diesel menggunakan sifat ini untuk menyalakan bahan bakar. Udara diisap ke dalam silinder mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin menggunakan busi. Pada saat piston memukul bagian paling atas, bahan bakar diesel dipompa ke ruang pembakaran dalam tekanan tinggi, melalui nozzle atomising, dicampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat.

Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran di atas mengembang, mendorong piston ke bawah dengan tenaga yang kuat dan menghasilkan tenaga dalam arah vertikal. Rod penghubung menyalurkan gerakan ini ke crankshaft yang dipaksa untuk berputar, menghantar tenaga berputar di ujung pengeluaran crankshaft. Scavenging (mendorong muatan-gas yang habis terbakar keluar dari silinder, dan menarik udara segara kedalam) mesin dilaksanakan oleh ports atau valves. Untuk menyadari kemampuan mesin diesel, penggunaan turbocharger untuk mengkompres udara yang disedot masuk sangat dibutuhkan; intercooler untuk mendinginkan udara yang disedot masuk setelah kompresi oleh turbocharger untuk meningkatkan efisiensi. b) Motor bakar bensin Pada motor bakar bensin, bahan bakar dibakar dengan menggunakan penyalaan busi untuk memperoleh energi termal. Energi ini selanjutnya digunakan untuk melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor bakar bensin, secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : Campuran udara dan bahan bakar dihisap masuk ke dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik torak, dibakar oleh busi untuk memperoleh tenaga panas, yang mana dengan terbakarnya gas-gas akan mempertinggi suhu dan tekanan. Bila torak bergerak turun naik di dalam silinder dan menerima tekanan tinggi akibat pembakaran, maka suatu tenaga kerja pada torak memungkinkan torak terdorong ke bawah. Bila batang torak dan poros engkol dilengkapi untuk merubah gerakan turun naik menjadi gerakan putar, torak akan menggerakkan batang torak dan yang mana ini akan memutarkan poros engkol. Dan juga diperlukan untuk membuang gas-gas sisa pembakaran dan penyediaan campuran

udara bensin pada saat-saat yang tepat untuk menjaga agar torak dapat bergerak secara periodik dan melakukan kerja tetap.

Kerja periodik di dalam silinder dimulai dari pemasukan campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder, sampai pada kompresi, pembakaran dan pengeluaran gas-gas sisa pembakaran dari dalam silinder inilah yang disebut dengan siklus.

4. Jenis-jeni motor bakar menurut langkahnya


Jenis-jenis motor menurut jumlah langkah per siklus, untuk motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu : 1) Siklus 4 langkah Motor bakar bekerja melalui mekanisme langkah yang terjadi berulangulang atau periodik sehingga menghasilkan putaran pada poros engkol. Sebelum terjadi proses pembakaran di dalam silinder, campuran udara dan bahan-bakar harus dihisap dulu dengan langkah hisap. Pada langkah ini, piston bergerak dari TMA menuju TMB, katup isap terbuka sedangkan katup buang masih tertutup. Setelah campuran bahan-bakar udara masuk silinder kemudian dikompresi dengan langkah kompresi, yaitu piston bergerak dari TMB menuju TMA, kedua katup isap dan buang tertutup. Karena dikompresi volume campuran menjadi kecil dengan tekanan dan temperatur naik, dalam kondisi tersebut campuran bahan-bakar udara sangat mudah terbakar. Sebelum piston sampai TMA campuran dinyalakan terjadilah proses pembakaran menjadikan tekanan dan temperatur naik, sementara piston masih naik terus sampai TMA sehingga

tekanan dan temperatur semakin tinggi. Setelah sampai TMA kemudian torak didorong menuju TMB dengan tekanan yang tinggi, katup isap dan buang masih tertutup. Selama piston bergerak menuju dari TMA ke TMB yang merupakan langkah kerja atau langkah ekspansi. Volume gas pembakaran bertambah besar dan tekanan menjadi turun. Sebelum piston mencapai TMB katup buang dibuka, katup masuk masih tertutup. Kemudian piston bergerak lagi menuju ke TMA mendesak gas pembakaran keluar melalui katup buang. Proses pengeluaran gas pembakaran disebut dengan langkah buang. Setelah langkah buang selesai siklus dimulai lagi dari langkah isap dan seterusnya. Piston bergerak dari TMA-TMB-TMA-TMB-TMA membentuk satu siklus. Ada satu langkah tenaga dengan dua putaran poros engkol. Motor bakar yang bekerja dengan siklus lengkap tersebut diklasifikasikan masuk golongan motor 4 langkah.

2) Siklus 2 langkah Langkah pertama setelah terjadi pembakaran piston bergerak dari TMA menuju TMB melakukan ekspansi, lubang buang mulai terbuka. Karena tekanan didalam silinder lebih besar dari lingkungan, gas pembakaran keluar melalui lubang buang. Piston terus begerak menuju TMB lubang buang semakin

terbuka dan saluran bilas mulai terbuka. Bersamaan dengan kondisi tersebut tekanan didalam karter mesin lebih besar daripada di dalam silinder sehingga campuran bahan bakar udara menuju silinder melalui saluran bilas sambil melakukan pembilasan gas pembakaran. Proses ini disebut pembilasan, proses ini berhenti pada waktu piston mulai begerak dari TMB menuju TMA dengan lubang buang dan saluran bilas tertutup. Langkah kedua setelah proses pembilasan selesai, campuran bahan -bakar masuk kedalam silinder kemudian dikompresi, posisi piston menuju TMA. Sesaat sebelum piston sampai di TMA campran bahan-bakar dan udara dinyalakan sehingga terjadi proses pembakaran. Siklus kembali lagi ke proses awal seperti diuraikan diatas. Dari uraian diatas terlihat piston melakukan dua kali langkah yaitu dari : TMA menuju TMB ; proses yang terjadi ekspansi, pembilasan

(pembuangan dan pengisian) TMB menuju TMA ; prose yang terjadi kompresi, penyalaan pembakaran

5. Efisiensi motor bakar


Gesekan merupakan sebuah hambatan bagi gerakan antara dua benda yang saling bersentuhan. Gesekan sangat tidak diinginkan karena mengurangi power output pada mesin. Frictional horspepower adalah tenaga yang dibutuhkan untuk melawan

gesekan pada mesin. Diukur dari resistnansi gerakan antar tiap komponen dalam mesin. Term yang berlawanan adalah Inersia, yang merupakan karakteristik seluruh objek. Menyebabkan sebuah benda tetap diam ataupun bergerak pada kecepatan tertentu pada arah yang sama. Contoh inersia adalah saat motor kita tetap memiliki kecenderungan untuk terus melaju meski grip gas telah kita tutup. Maka diperlukan rem untuk melawan inersia motor kita. Efisiensi berarti menyelaraskan hubungan antara keluaran tenaga secara teoritis dengan tenaga aktual yang didapatkan. Volumetric efisiensi adalah perbandingan antara jumlah campuran udara/bahan-bakar yang sebenarnya mampu dilesakkan ke dalam silinder dengan jumlah yang dapat dimasukkan pada kondisi ideal atmosferik. Semakin besar volumetric effisiensi, maka semaking banyak campuran udara/bahan-bakar yang dapat dimasuukan, berarti semakin besar tenaga yang berpotensial untuk dihasilkan. Sumber tenaga dari mesin motor kita adalah transformasi dari tenaga panas hasil pembakaran yang diubah untuk menendang balik piston turun ke titk mati bawah dan memutar bandul kruk as sehingga menghasilkan putaran kuat untuk menggerakkan transmisi yang diteruskan hingga ke roda belakang. Pembakaran akan berlaku hebat apabila panas yang dihasilkan dari campuran udara dengan bahan bakar mampu diubah menjadi hasil yang efisien. Ada beberapa persyaratan agar motor mampu menghasilkan tenaga secara optimum : Pembakaranannya sempurna, yang artinya campuran udara dengan bahan-bakar berada pada perbandingan optimal untuk menghasilkan power, yaitu 12 : 1. Perbandingan kompresi tinggi. Hal ini sangat efektif untuk memperoleh hasil yang besar dan peningkatan efisiensi. Penting untuk mematok rasio kompresi berawal dari ukuran moderate,sehingga mencegah knocking. Burn rate yang tinggi. Pembakaran harus sempurna pada saat piston berada dekat dengan posisi top dead centre sehingga memastikan langkah ekspansi terjadi dengan baik. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut : Kecepatan bakar yang tinggi akan diikuti oleh peningkatan suhu dan tekanan secara krusial. Jadi perbandingan kompresi hanya dapat dinaikkan hingga suatu

batas dimana motor tidak mengalami knocking, dan campuran harus kaya untuk memperoleh suhu pembakaran yang tinggi. Untuk membantu terjadinya proses pembakaran, gas dalam silinder harus tercampur dengan baik. Desain porting, permukaan piston akan mempengaruhi gas yang masuk ke silinder akan bergerak menggulung atau memutar. Hal ini penting untuk mencegah knocking. Desain ruang bakar yang compact. Bagian campuran udara-bahan bakar yang letaknya jauh dari busi harus mendapat perhatian lebih. Karena celah ini yang cenderung menjadikan knocking pada motor. Ruang bakar yang sempit akan meminimalisir kehilangan panas. Sistem pendinginan yang baik. Suhu pada dinding liner serta permukaan combustion chamber harus diusahakan rendah untuk menghindari pembakaran yang tidak semestinya (preignition) dan mengurangi penguapan pelumas. Untuk motor dengan kompresi tinggi, sistem pendinginan air akan lebih baik daripada pendinginan udara. Cylinder head dari bahan alumunium akan lebih baik daripada bahan besi cor. Itulah kenapa seating klep dari bahan besi hancuran dihindari saat menyeting motor untuk kompresi tinggi, karena kemampuan melepas panasnya rendah dan mudah mengaga sehingga cenderung berubah bentuk terkenan hantaman balik klep dengan lift tinggi.

6. Aplikasi motor bakar dengan system hybrida


Mobil hibrida juga dikenal sebagai Hybrid Electric Vehicle (HEV), dapat definisikan sebagai kendaraan yang menggunakan dua sumber energi atau lebih, salah satunya adalah listrik. Sekarang ini, mobil hibrida adalah kombinasi motor bakar (mesin konvensional, bensin atau diesel) dengan baterai dan motor listrik pada sistem pemindah gerak. Kendaraan hibrida menggabungkan kelebihan mesin bensin dan motor listrik untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan menurunkan emisi karbondioksioda (CO) yang menyebabkan pemanasan global. Mesin bensin merupakan sumber tenaga utama kendaraan. Sedangkan motor listrik membantu menggantikan kerja mesin bensin saat posisinya dalam kondisi bahan bakar yang tidak efisien. Misalnya saat stop and go ketika macet, untuk

berakslerasi, mendahului, serta saat tanjakan. Dengan demikian, pada kondisi tersebut tidak perlu menaikkan putaran mesin atau menambah bahan bakar yang akan dibakar untuk meningkatkan tenaga mesin. Hasilnya, mesin tetap bekerja dengan efisien atau irit bahan bakar. Salah satu karaktersirtik utama mobil hibrida adalah kemampuan mendaurulang energi kinetik saat direm (regeneratif). Energi kinetik yang muncul saat mobil direm, diubah menjadi listrik dan disimpan pada baterai khusus. Sementara pada kendaraan konvensional dibuang begitu saja. Untuk mengisi baterai tidak perlu dihubungkan ke sumber listrik di rumah atau tempat parkir.

Saat ini ada dua tipe hibrida, yaitu full-hybrid dan mild. Full-hybrid adalah mobil hibrida sesungguhnya yang sudah diterapkan di semua mobil Hybrid Toyota, didefinisikan sebagai hibrida yang dapat menggunakan tenaga mesin atau motor listrik saja atau sekaligus keduanya. Mild hybrid mengarah istilah semu dan adanya ketidaklengkapan. Dalam hal ini, mobil tidak bisa menggunakan tenaga dari baterai saja. Motor listrik hanya digunakan untuk membantu mesin bensin saat memerlukan tenaga tambahan.

Mobil hibrida menggunakan dua sumber tenaga untuk menggerakkan kendaraan satu mesin bensin atau diesel (disebut motor bakar) dan satu lagi motor listrik atau tandem. Dengan cara ini memungkinkan mesin bekerja lebih efektif, menggunakan bahan bakar yang lebih sedikit dan menurunkan emisi. Ada beberapa cara untuk mengonfigurasi sistem penggerak pada mobil hibirida.

You might also like