You are on page 1of 8

dr. Suparyanto, M.Kes Weblog dr. Suparyanto, M.

Kes berisi tentang materi kuliah untuk mahasiswa STIKES program studi S1 Keperawatan, D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan. Materi hanya merupakan resume, kewajiban bagi mahasiswa untuk membaca lebih lanjut pada referensi yang sesuai. Banyak kekurangan dalam penulisan, untuk itu saran dan kritik untuk perbaikan penulisan sangat diharapkan (klik komentar). Dilarang copy materi dari blog ini, tanpa mencantumkan penulis dan alamat web (URL). Trims Minggu, 10 Januari 2010 LABORATORIUM KLINIK: PEMERIKSAAN AIR SENI (URINE ANALYSIS) Dr, Suparyanto, M.Kes JENIS URINE

Urine sewaktu: urine yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan (sewaktuwaktu) Untuk pemeriksaan warna, kejernihan, bilirubin, pH

Urine pagi: urine yang dikeluarkan pd waktu pagi hari setelah bangun tidur Untuk pemeriksaan: berat jenis, protein, sedimen

PENGAMBILAN URINE WADAH


Bermulut lebar dan dapat ditutup rapat Harus bersih dan kering Wadah diberi label: nama, nomor dan tanggal

VOLUME

20 ml, kecuali untuk berat jenis = 50 ml Harus segera diperiksa, jika ditunda simpan di lemari es (4oC), atau dalam termos es WARNA URINE

Prinsip:

warna urine diuji pada ketebalan 7-10cm dengan cahaya tembus

Tujuan:

mengetahui warna urine

Persiapan:

Px dilarang makan/minum obat yang memberi warna urine: B-komplek, rifampisin, piramidon dll

Alat yang diperlukan: tabung reaksi Cara pemeriksaan:


Isi tabung reaksi dengan urine nya Dilihat dlm posisi miring dng penerangan matahari

Pelaporan:

Tidak berwarna, kuning muda, kuning kemerahan, putih susu Nilai normal: kuning muda kuning tua

KEJERNIHAN

Prinsip: memeriksa kejernihan urine secara langsung Tujuan: menentukan apakah urine telah keruh pada saat dikeluarkan atau setelah didiamkan Persiapan: pasien jangan terlalu banyak makan protein

Cara pemeriksaan:

Masukan urine kedlm tabung reaksi, nya Dilihat dng latar belakang hitam, dengan sinar matahari Dilihat kejernihanya, apakah ada kekeruhan

Pelaporan: jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh Nilai normal: Tidak berwarna/jernih

PEMERIKSAAN BERAT JENIS URINE


Prinsip: memeriksa berat jenis urine dengan alat urinometer Tujuan: mengetahui kepekatan urine Alat yang diperlukan:

1. Urinometer 2. Gelas ukur 50 ml 3. Termometer 0o-50oc Cara pemeriksaan:


Baca dan catat suhu tera yang tercantum pada alat urinometer, kemudian baca suhu kamar Tuang urine ke gelas ukur 50 cc Masukan urinometer kedlm gelas ukur, usahakan bebas terapung Baca berat jenis setinggi miniskus bawah (3 angka dibelakang koma)

Perhitungan:

Jika suhu urinometer berbeda dengan suhu kamar, lakukan koreksi perbedaan 3oC, suhu kamar melebihi sushu tera berat jenis ditambah 0,001, dibawahnya dikurangi 0,001 Contoh: suhu tera 30oC, urine 33oC urinometer 1,004 berat jenis urine 1,004 + 0,001 = 1,005 Nilai normal: 1,003 1,030

PEMERIKSAAN DERAJAT KEASAMAN URINE


Prinsip: perubahan warna kertas lakmus dalam suasana keasaman tertentu Tujuan: mengetahui pH urine Alat yang dipakai: kertas lakmus merah biru

Cara pemeriksaan:

Kertas lakmus merah atau biru dibasahi urine Tunggu 1 menit, perhatikan perubahan warna yang terjadi

Pelaporan:

Urine asam: lakmus biru merah Urine basa: lakmus merah biru Urine netral: lakmus merah/biru tidak berubah warna

PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE


Prinsip: Berat jenis unsur organik anorganik > BJ urine dengan sentrifuge zatzat tsb akan mengendap Tujuan: menentukan unsur sedimen organik anorganik dlm urine secara mikroskopis Persiapan px: dilarang makan obat sulfa

Cara pemeriksaan:

Kocok urine dalam botol agar sedimen merata Masukan urine dalam tabung sentrifuge 10 15 cc sentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm Tuang bagian atas urine tinggal 0,5 1 cc kocok kembali sedimen Tuang dalam obyek glass, tutup dengan cover glass periksa dibawah mikroskop

Hasil yang mungkin ditemukan:

Sel epitel, eritrosit, lekosit, silinder, kristal, jamur, trikomonas, spermatozoa

Nilai normal:

Eritrosit: 0 1 / LP Leukosit: 0 3 / LP

Lain lain:

+ : bila jumlahnya sedikit ++ : bila jumlahnya banyak +++ : bila jumlahnya banyak sekali

PEMERIKSAAN PROTEIN URINE


Prinsip: terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam sulfosalisilat Tujuan; menentukan adanya protein dalam urine Alat yang diperlukan:

1. Tabung reaksi dan rak 2. Pipet Cara pemeriksaan:


2 tabung reaksi A & B diisi urine 2cc Tabung A + 8 tetes asam sulfosalisilat 20 % goyang perlahan agar campur Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, bandingkan dengan tabung B

Hasil: 1. 2. 3. 4. 5. Negatif : tidak ada kekeruhan Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran Positif ++ : kekeruhan dengan butiran Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan

PEMERIKSAAN BILIRUBINE URINE


Prinsip: oksidasi pigmen empedu oleh asam biliverdin (hijau) atau bilisianin (biru) atau choletelin (ungu) Tujuan; mengetahui adanya bilirubin dalam urine Persiapan px; dilarang minum obat pyridin

Alat yang digunakan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Corong kaca, Kertas saring, Tabung reaksi dan rak Reagen: Barium klorit 10 % Reagen Fouchet

Cara pemeriksaan

Masukan urine dlm tabung reaksi 5cc + 5cc barium klorit 20 % Campur lalu saring dengan kertas saring Kertas saring dengan endapan dikeringkan

Tetesi endapan dengan reagen fouchet 2-3 tetes Perhatikan perubahan warna Hasil: Positif : ada warna hijau Negatif : tidak ada warna hijau

PEMERIKSAAN REDUKSI URINE


Prinsip: glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis terjadi perubahan warna dari hijau merah Tujuan: menentukan adanya glukose dalam urine Persiapan px: Dilarang minum obat vit.C, salisilat, sterptomisin memberi hasil positif palsu

Alat yang digunakan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tabung reaksi Pipet Lampu spiritus Penjepit tabung Reagen: Fehling Benedict

Cara pemeriksaan (Metode Benedict):


Masukan 2,5cc reagen benedict kedlm tabung reaksi Tambahkan urine 4 tetes Panaskan dalam air mendidih 5 menit atau dengan api spiritus 2 menit, jaga jangan sampai mendidih Angkat tabung dan baca hasilnya

Hasil: 1. 2. 3. 4. 5. Negatif : tetap biru atau kehijauan Positif +: hijau kekuningan keruh Positif ++: kuning keruh Positif +++: Jingga atau lumpur keruh Positif ++++: Merah bata keruh

PEMERIKSAAN GALLI MAININI TEST

Prinsip: menemukan spermatozoa dlm urine katak jantan yg dirangsang oleh HCG urine Tujuan: mengetahui kehamilan dng menggunakan katak jantan Persiapan: katak jantan yg dipergunakan tidak boleh mengandung sperma dng pipet diambil cairan di lubang pengeluaran periksa mikroskop jika ada sperma tidak boleh dipakai

Alat yg digunakan:

Spuit 5cc, Kaca obyek, Mikroskop

Cara pemeriksaan:

Urine 5cc disuntikan sc di perut 1 cm didepan cloaca lepas ditoples berisi air 1 jam kmdn periksa urine katak, jika tdk ada sperma periksa 1 jam lagi Jika ada sperma GM (+), jika tidak GM (-)

PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN IMUNOLOGIK


Tujuan: untuk mengetahui kehamilan dengan tes serologi Prinsip:

1. Reaksi hambatan aglutinasi antara antibodi HCG dengan lateks (reagen) oleh HCG 2. Lateks akan diendapkan oleh antibodi HCG 3. Adanya HCG bebas dalam urine antibodi akan dinetralkan sehingga pengendapan tidak terjadi Alat yg diperlukan:

Kaca obyek, pipet, pengaduk

Reagen:

Antibodi HCG serum, HCG-lateks (antigen)

Cara pemeriksaan:

1 tetes urine + 1 tetes anti serum pada kaca obyek aduk Tambah 1 tetes antigen goyang baca

Hasil

Positif: tidak ada penggumpalan

Negatif: ada penggumpalan

REFERENSI 1. Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry 2. Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC 3. Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB 4. Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI 5. Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta 6. Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press 7. Depkes, 1991, Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas,Jakarta,Depkes

You might also like