You are on page 1of 9

Perdarahan Intrakranial DEFINISI Perdarahan Intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang tengkorak.

Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di sekeliling otak: - Perdarahan yang terjadi di dalam otak disebut perdarahan intraserebral - Perdarahan diantara otak dan rongga subaraknoid disebut perdarahan subaraknoid - Perdarahan diantara lapisan selaput otak (meningen) disebut perdarahan subdural - Perdarahan diantara tulang tengkorak dan selaput otak disebut perdarahan epidural. Setiap perdarahan akan menimbulkan kerusakan pada sel-sel otak. Ruang di dalam tulang tengkorak sangat terbatas, sehingga perdarahan dengan cepat akan menyebabkan bertambahnya tekanan dan hal ini sangat berbahaya. PENYEBAB Cedera kepala merupakan penyebab yang paling sering ditemukan pada penderita perdarahan intrakranial yang berusia dibawah 50 tahun. Penyebab lainnya adalah malformasi arteriovenosa, yaitu kelainan anatomis di dalam arteri atau vena di dalam atau di sekitar otak. Malformasi arteriovenosa merupakan kelainan bawaan, tetapi baru diketahui keberadaannya jika telah menimbulkan gejala. Perdarahan dari malformasi arteriovenosa bisa secara tiba-tiba menyebabkan pingsan dan kematian, dan cenderung menyerang remaja dan dewasa muda. Kadang dinding pembuluh darah menjadi lemah dan menonjol, yang disebut dengan aneurisma. Dinding aneurisma yang tipis bisa pecah dan menyebabkan perdarahan. Aneurisma di dalam otak merupakan penyebab dari perdarahan intrakranial, yang bisa menyebabkan stroke hemoragik (stroke karena perdarahan).

Epidural Hemorrhage PENDAHULUAN Perdarahan epidural adalah sebuah bentuk cedera kepala yang mudah ditangani yang selalu berhubungan dengan prognosa yang baik. Pada beberapa kejadian yang jarang, perdarahan seperti itu bisa terjadi spontan. Kemajuan dalam pencitraan CT kontemporer telah memberi konfirmasi diagnosa perdarahan epidural dengan cepat dan akurat. (1) Perdarahan epidural muncul dalam ruang potensial diantara dura dan kranium. Epi dalam bahasa Yunani berarti diatas. Sebuah perdarahan epidural bisa juga merujuk pada ekstradural (diluar dura). (1) Perdarahan epidural akibat gangguan pembuluh darah dura, termasuk cabang-cabang arteri dan vena meningea media, sinus venosus dura, dan pembuluh darah kranium. Perdarahan dan pertumbuhan berkelanjutan bisa mengakibatkan hipertensi intrakranial. (1)

Sebanyak 10-20% dari semua pasien dengan cedera kepala diperkirakan mendapat perdarahan epidural, insiden yang sebanding dengan usia terdapat pada populasi pediatri. Kira-kira 17% pasien yang sebelumnya sadar lalu memburuk menjadi koma setelah trauma diketahui mendapat perdarahan epidural. (1) DEFENISI Perdarahan epidural adalah perdarahan yang menghasilkan sekumpulan darah diluar dura mater otak atau tulang belakang. Perdarahan biasanya sebagai akibat dari robeknya arteri meningea media dan mungkin dengan cepat mengancam jiwa. Juga disebut perdarahan ekstradural. (2) ETIOLOGI Trauma merupakan penyebab khas perdarahan epidural, meskipun perdarahan spontan bisa saja muncul. Trauma seringnya berupa benturan tumpul pada kepala akibat serangan, terjatuh, atau kecelakan lain; trauma akselerasi-deselerasi dan gaya melintang. Distosia, ektraksi forseps, dan tekanan kranium berlebihan pada jalan lahir juga mencakup perdarahan pada bayi baru lahir.(1,3) Ensefalopati Hepatikum (Koma Hepatikum) DEFINISI Ensefalopati Hepatikum (Ensefalopati Sistem Portal, Koma Hepatikum) adalah suatu kelainan dimana fungsi otak mengalami kemunduran akibat zat-zat racun di dalam darah, yang dalam keadaan normal dibuang oleh hati. PENYEBAB Bahan-bahan yang diserap ke dalam aliran darah dari usus, akan melewati hati, dimana racun-racunnya dibuang. Pada ensefalopati hepatikum, yang terjadi adalah: - racun-racun ini tidak dibuang karena fungsi hati terganggu - telah terbentuk hubungan antara sistem portal dan sirkulasi umum (sebagai akibat dari penyakit hati), sehingga beberapa racun tidak melewati hati - pembedahan bypass untuk memperbaiki hipertensi portal (shunt sistem portal) juga akan menyebabkan beberapa racun tidak melewati hati. Apapun penyebabnya, akibatnya adalah sampainya racun di otak dan mempengaruhi fungsi otak. Bahan apa yang bersifat racun terhadap otak, secara pasti belum diketahui. Tetapi tingginya kadar hasil pemecahan protein dalam darah, misalnya amonia, tampaknya memegang peranan yang penting. Pada penderita penyakit hati menahun, ensefalopati biasanya dipicu oleh: - infeksi akut - pemakaian alkohol - terlalu banyak makan protein, yang akan meningkatkan kadar hasil pemecahan protein dalam darah - perdarahan pada saluran pencernaan, misalnya karena varises esofageal, juga bisa menyebabkan bertumpuknya hasil pemecahan protein, yang secara langsung bisa mengenai

otak - obat-obat tertentu, terutama obat tidur, obat pereda nyeri dan diuretik. GEJALA Gejalanya merupakan akibat dari menurunnya fungsi otak, yang utama adalah gangguan kesadaran. Pada stadium awal, perubahan yang hampir tak kentara terjadi pada pemikiran logis, kepribadian dan tingkah laku. Suasana hati penderita bisa berubah dan terjadi gangguan dalam menyatakan pendapatnya. Sejalan dengan berkembangnya penyakit, penderita menjadi mengantuk dan bingung, dan malas bergerak dan bercakap-cakap. Sering terjadi disorientasi. Pada akhirnya penderita akan kehilangan kesadarannya dan jatuh ke dalam keadaan koma. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarka gejala-gejalanya. Nafas penderita beraroma manis. Jika lengannya direntangkan, tidak dapat ditahan dengan kuat, menunjukkan gerakan kasar seperti mengepakkan sayap. Elektroensefalogram (EEG) bisa membantu menegakkan diagnosis pada ensefalopati dini. Pemeriksaan darah biasanya menunjukkan kadar amonia yang tinggi. PENGOBATAN Faktor-faktor pemicu dicari dan dicoba untuk dihilangkan, seperti infeksi atau obat-obatan. Juga diusahakan untuk menghilangkan bahan-bahan racun dari usus. Tujuan pengobatan yang dilakukan adalah untuk mengurangi kelebihan amoniak yang menjadi penyebab ensefalopati hepatikum ini. Dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung protein dan diberikan karbohidrat sebagai sumber kalori yang utama. Gula tiruan (laktulosa) yang diberikan per-oral (ditelan), memiliki 3 efek berikut: - merubah keasaman usus, sehingga merubah jenis bakteri yang ada di usus - mengurangi penyerapan amonia - berfungsi sebagai pencahar. Selain laktulosa kadang diberikan antibiotik secara oral untuk mengurangi koloni bakteri yang menghasilkan zat amoniak. Antibiotik tersebut antara lain

Golongan aminoglikosida (neomycin), golongan kuinolon ( Ciprofloxacin, Levofloxacin, Ofloxacin, Rifaximin), Antibiotik golongan lain ( metronidazole, vancomycin, paramomycin)

Pemberian suplemen untuk membantu mempercepat pengeluaran zat amoniak pun dinilai dapat membantu. antara lain seperti L-ornithine L-aspartate, Zinc, L-carnitine Penyembuhan total mungkin terjadi, terutama jika dipicu oleh penyebab yang bisa diatasi.

Anatomi dan fisiologi otak4.1.1 Tulang dan otot kepala Tulang tengkorak kepala adalah satu struktur Otot tulang yang terdiri atas tulang-tulang kecil yang pipih yaitu tulang tulang muka dan tulang-tulang kranium.Tulang-tulang muka membentuk kerangka muka dan melindungi organ-organ pancaindra seperti penglihatan, penciuman dsb,serta merupakan perlekatan otot-otot fasial untuk ekspresi muka.Tulangtulang kraniummelingkupi dan melindungi otak yang rapuh, di samping untuk melekat otototot kepala dan leher . ( Otot kulit kepala: otot temporal dan otot mimik : otot frontaladalah otot yang sering dikeluhkan terasa tegang) Otot superfisial kepala yang berguna untuk ekspresi muka adalah otot muka danotot kulit kepala.Otot-otot ekspresi muka adalah istimewa karena salahsatu perlekatannya adalah kulit atau otot yang lain. Bentuknya sangat bervariasi dankekuatannya berbeda-beda. Di bawah kulit kepala otot yang utamaadalah epicranius. Otot ini terdiri atas otot frontal didaerah dahi (musculus frontalis) dan otot oksipitaldidaerah belakang kepala (musculus occipitalis) , keduanya dihubungkan oleh aponeurosis Kranial (bangunan lebar, liat terdiri atas jaringan fibreus) yangdisebut galea

Neurologi adalah ilmu kedokteran yang mempelajari kelainan, gangguan fungsi, penyakit, dan kondisi lain pada sistim saraf manusia. Oleh sebab itu dipelajari pula hal-hal yang secara alami dianggap fungsi sistim saraf normal. Misalnya: kepandaian berbahasa, gangguan belajar, pikun dan lain-lainnya. Dalam rangka menegakkan diagnosis penyakit saraf diperlukan pemeriksaan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan mental dan laboratorium

(penunjang). Pemeriksaan neurologis meliputi: fungsi cerebral, fungsi nervus cranialis, fungsi sensorik, fungsi motorik dan reflek. Selama beberapa dasawarsa ini ilmu serta teknologi kedokteran maju dan berkembang dengan pesat. Banyak alat dan fasilitas yang tersedia, dan memberikan bantuan yang sangat penting dalam mendiagnosis penyakit serta menilai perkembangan atau perjalanan penyakit. Saat ini kita dengan mudah dapat mendiagnosis perdarahan di otak, atau keganasan di otak melalui pemeriksaan pencitraan. Kita juga dengan mudah dapat menentukan polineuropati dan perkembangannya melalui pemeriksaan kelistrikan. Di samping kemajuan yang pesat ini, pemeriksaan fisik dan mental di sisi ranjang (bedside) masih tetap memainkan peranan yang penting. Kita bahkan dapat meningkatkan kemampuan pemeriksaan di sisi ranjang dengan bantuan alat teknologi yang canggih. Kita dapat mempertajam kemampuan pemeriksaan fisik dan mental dengan bantuan alat-alat canggih yang kita miliki. Sampai saat ini kita masih tetap dan harus memupuk kemampuan kita untuk melihat, mendengar, dan merasa, serta mengobservasi keadaan pasien. Dengan pemeriksaan anamnesis, fisik dan mental yang cermat, kita dapat menentukan diagnosis, dan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan. Refleks membuka mata (E) 4 : Membuka secara spontan 3 : Membuka dengan rangsangan suara 2 : Membuka dengan rangsangan nyeri 1 : Tidak ada respon Refleks verbal (V) 5 : Orientasi baik 4 : Kata baik, kalimat baik, tapi isi percakapan membingungkan. 3 : Kata-kata baik tapi kalimat tidak baik 2 : Kata-kata tidak dapat dimengerti, hanya mengerang 1 : Tidak keluar suara Refleks motorik (M) 6 : Melakukan perintah dengan benar 5 : Mengenali nyeri lokal tapi tidak melakukaan perintah dengan benar 4 : Dapat menghindari rangsangan dengan tangan fleksi 3 : Hanya dapat melakukan fleksi 2 : Hanya dapat melakukan ekstensi 1 : Tidak ada gerakan

penyakit stroke dan pengobatannya

Penyakit Stroke Dan Pengobatannya Penyakit Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Kurangnya aliran darah dan oksigen dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak sehingga menyebabkan kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, dan penurunan kesadaran. Penyakit Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah. Penyakit stroke sekarang lebih dikenal dengan penyakit serangan otak, di amerika serikat penyakit stroke merupakan penyakit yang menyebakan kematian nomor tiga. Penyakit Stroke bisa diselamatkan, namum penderita penyakit stroke mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Penyakit Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah. Hamper 83% pasien mengalami stroke iskemik 2. Stroke hemoragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya Gejala-gejala penyakit stroke 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran Penglihatan ganda Pusing Bicara tidak jelas (rero) Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat

7. Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh Pengobatan penyakit stroke Penyakit stroke dapat diatasi dengan mengkonsumsi Xamthone Plus, Xamthone ini sangat efektif untuk mencegah maupun mengobati penyakit stroke. Memang perlu penjelasan ilmiah dalam memilih suatu obat dalam upaya untuk penyembuhan. XAMthone plus yang terbuat dari manggis mengandung antioksidan yang sangat kuat yaitu xanthones, melebihi beberapa kali lipat dari kekuatan vitamin C dan E . kenapa anti oksidan di butuhkan ( Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya) dan terbukti bahwa xanthones dalam manggis mempunyai anti oksidan paling tinggi diantara buah-buahan sehingga mampu membuang racun yang ada dalam tubuh maka dengan sendirinya penyumbatan dapat diatasi. Selain itu juga xanthones memiliki banyak manfaat kesehatan terutama kesehatan kardiovaskuler seperti mengatasi sakit jantung, aterosklerosis, hipertensi dan trombosit. Xanthones juga memperlebar pembuluh darah dan memperlancar peredaran darah. manggis juga kaya akan mineral kalium yang membantu metabolisme energi. Selama mengkonsumsi XAMthone plus tubuh mampu menyerap 100% semua nutrisi. Pada ahirnya semua nutrisi yang terserap tentunya semakin menunjang kesehatan sepenuhnya. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu atau setidaknya memberikan masukan bagi penderita stroke. Memang lebih mencegah dari pada mengobati. Lakukan pola hidup sehat dan konsumsi secara kontinyu xamthone Plus. Semoga bermanfaat. Beberapa faktor resiko terjadinya stroke , antara lain A. Yang dapat dimodifikasi (diubah), seperti 1 Merokok 2 Alkohol 3 Diabetes 4 Hiperlipidemia (hiperkolesterol) 5 Obesitas 6 Penyakit Hipertensi yang tidak terkontrol dengan obat B Yang tidak dapat dimodifikasi, seperti 1 Komorbid dengan penyakit jantung (penyakit jantung koroner) 2 Stenosis arteri karotis 3 Penyakit anemia sel sabit 4 Usia lanjut 5 Pengguna obat obatan anti pembekuan darah 6 Memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi yang kronis (jangka waktu

lama) 7 Memiliki riwayat gangguan pembuluh darah 8 Memiliki riwayat fibrilasi atrium 9 Memiliki riwayat gangguan pembekuan darah 10 Riwayat Stroke sebelumnya

Stroke merupakan suatu hasil akhir yang dari suatu proses faktor resiko, oleh karena itu dalam pencegahan sebaiknya kita menitik beratkan pada menjaga , mencegah, dan mengatasi faktor resiko. Sebagai contohnya adalah 1. Memperbaiki keadaan hiperlipidemi, dengan cara memperbaiki pola makanan dan meningkatkan aktifitas fisik (olahraga teratur), dapat pula dibantu dengan obat obatan seperti golongan statin simvastatin, atorvastatin, dlsb) , atau kombinasi statin& antiplatelet (Pravastatin & Acetylsalisilic Acid (Novosta) , dan lain sebagainya. 2. Menghentikan konsumsi rokok Jangan menganggap remeh tentang pentingnya berhenti merokok. Untuk berhenti merokok tidak peduli sejak kapan mulai merokok, atau berapa banyak merokok. Semakin cepat berhenti merokok maka akan menurunkan resiko stroke 3. Menghentikan konsumsi alkohol 4. Mengurangi obesitas dengan menurunkan berat badan sesuai berat badan ideal dan olahraga teratur 5. Jika mempunyai penyakit diabetes, harus mengkonsumsi obat obat diabetes teratur dan menjaga pola makan serta olahraga teratur 6. Jika mempunyai penyakit hipertensi, harus mengkonsomsi obat obatan hipertensi teratur sehingga dapat menjaga tekanan darah stabil 7. Teratur berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat dan kaya nutrisi 8. Rutin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan 9. Cegah kondisi stress

You might also like