Professional Documents
Culture Documents
4/9/12
Pendahuluan
Anak/remaja yang dibesarkan dalam lingkungan sosial keluarga disharmoni memiliki resiko untuk mengalami gangguan kepribadian menjadi berkepribadian antisosial dan berperilaku menyimpang.
Kriteria keluarga yang tidak sehat tersebut antara lain berupa ketidakutuhan keluarga, kesibukan orangtua, ketidakberadaan dan ketidakbersamaan orang tua dan anak di 4/9/12 rumah, hubungan interpersonal antar
UU no. 23 tahun 2004 setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan/anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan/penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum 4/9/12 dalam lingkup rumah tangga.
Suatu kondisi dimana anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun dirawat karena mengalami luka-luka fisik yang secara sengaja dilakukan oleh orangtua, anggota keluarga yang lain, atau orang lain. Burland, Andrews, & Headsten (1973) termasuk didalamnya pengabaian dari orangtua yang parah dan sangat berat.
4/9/12
Ketimpangan sosial. Penggunaan kekuatan, kekuasaan, dan posisi untuk menyakiti orang lain dengan sengaja. Cacat tubuh, retardasi mental atau gangguan tingkah laku. Keresahan sosial, ketidaksinambungan, disharmoni, ketegangan, ketakutan dan perilaku-perilaku lain yang melanggar norma. atau interaksi antara saudara
4/9/12 Hubungan
Emotional abuse Pengabaian Verbal abuse Penggunaan kata-kata kasar Physical abuse Kekerasan fisik Sexual abuse Kekerasan seksual
4/9/12
Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia melalui Center for Tourism Research & Development Universitas Gadjah Mada: child abuse yang terjadi dari tahun 1992 2002 di 7 kota besar yaitu, Medan, Palembang, Jakarta, Semarang, Surabaya, Ujung Pandang dan Kupang, ditemukan bahwa ada 3969 kasus, dengan rincian sexual abuse 65.8%, physical abuse 19.6%, emotional abuse 6.3%, dan child neglect 8.3%.
4/9/12
1. Kasus sexual abuse: persentase tertinggi usia 6-12 tahun (33%) dan terendah usia 0-5 tahun (7,7%). 2. Kasus physical abuse: persentase tertinggi usia 05 tahun (32.3%) dan terendah usia 13-15 tahun (16.2%). 3. Kasus emotional abuse: persentase tertinggi usia 6-12 tahun (28.8%) dan terendah usia 16-18 tahun (0.9%). 4. Kasus child neglect: persentase teringgi usia 0-5 tahun (74.7%) dan terendah usia 16-18 tahun (6.0%). 4/9/12
1. Kasus sexual abuse: rumah (48.7%), sekolah (4.6%), tempat umum (6.1%), tempat kerja (3.0%), dan tempat lainnya-di antaranya motel, hotel dll (37.6%). 2. Kasus physical abuse: rumah (25.5%), sekolah (10.0%), tempat umum (22.0%), tempat kerja (5.8%), dan tempat lainnya (36.6%). 3. Kasus emotional abuse: rumah (30.1%), sekolah (13.0%), tempat umum (16.1%), tempat kerja (2.1%), dan tempat lainnya (38.9%). 4. Kasus child neglect: rumah (18.8%), sekolah 4/9/12
Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan berhubungan dengan variabel-variabel yang secara historis mempengaruhi tingkah laku, akibat, atau pengaruh dari interaksi yang sudah lewat terhadap interaksi yang sekarang sedang dialami.
Misalnya, psikolog perkembangan mempelajari bagaimana proses berpikir pada anak-anak umur satu, dua atau lima tahun menunjukkan persamaan atau perbedaan. Atau, bagaimana kepribadian 4/9/12 seseorang berubah dan berkembang dari
Psikologi Perkembangan
Pandangan
Kematangan Membina
emosional orang tua dan pengaruhnya anak hubungan baik antara orang tua dan
4/9/12