Professional Documents
Culture Documents
TRAKTUS GASTROINTESTINAL II
Kelompok 7
Ana Anisaa Lutfiana F Naning Septiyani R Listiyani Kusumo D Neni Anggraheni Ayu Nurjanah Syifa Vaozia Mubayinah 22030111120010 22030111120012 22030111130019 22030111130020 22030111130027 22030111130045 22030111130078
Anatomi
Hepar
Merupakan organ visceral terbesar Terletak di bawah diafragma : cavum abdomen kuadran atas sebagian besar di hipokondriaka dextra Berat 1000-1800 g Warna merah tua Terbagi menjadi 2 lobus: lobus dextra dan lobus sinistra Lobus kanan lebih besar dan mempunyai 3 bag. utama: lobus dextra superior,kaudatus,kuadratus Lig. Falsiformis memisahkan lobus dextra dan lobus sinistra Diantaranya terdapat v.porta hepatica,jalan masuk dan keluar pembuluh darah, saraf, dan duktus Saluran portal: v.portal, a.hepatika dan duktus empedu membentuk sebuah lobulus portal
Hepar seluruhnya diliputi capsula fibrosa namun ada sebagian yang tidak diliputi oleh peritoneum,yaitu pada suatu daerah pada facies posterior.
Lobus Hepar(Posterior)
Segmen Hepar
Sinosoid Hepar
Massa dari hepar seperti spons yg terdiri dari sel-sel yg disusun di dalam lempenganlempengan/ plate dimana akan masuk ke dalamnya sistem pembuluh kapiler yang disebut sinusoid. Sinusoid-sinusoid tersebut berbeda dengan kapiler-kapiler di bagian tubuh yang lain, oleh karena lapisan endotel yang meliputinya terediri dari sel-sel fagosit yg disebut sel kupfer. Sel kupfer lebih permeabel yang artinya mudah dilalui oleh sel-sel makro dibandingkan kapiler-kapiler yang lain .Lempengan sel-sel hepar tersebut tebalnya 1 sel dan punya hubungan erat dengan sinusoid. Pada pemantauan selanjutnya nampak parenkim tersusun dalam lobuli-lobuli Di tengahtengah lobuli tdp 1 vena sentralis yg merupakan cabang dari vena-vena hepatika (vena yang menyalurkan darah keluar dari hepar).Di bagian tepi di antara lobuli-lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut traktus portalis/ TRIAD yaitu traktus portalis yang mengandung cabang-cabang v.porta, A.hepatika, ductus biliaris. Cabang dari vena porta dan A.hepatika akan mengeluarkan isinya langsung ke dalam sinusoid setelah banyak percabangan Sistem bilier dimulai dari canaliculi biliaris yang halus yg terletak di antara sel-sel hepar dan bahkan turut membentuk dinding sel.
Limfe (Lien)
INTRAPERITONEAL
Anatomi Permukaan
PERMUKAAN :
1. FACIES DIAPHRAGMATICA 2. FACIES VISCERALIS, terdapat : HILUS LIENALIS Facies GASTRICA Facies RENALIS SINISTRA Facies COLICA FLEXURA COLLI SINISTRA TEPI : MARGO SUPERIOR
Vaskularisasi
A/V. LIENALE
Lien di vaskularisasi oleh a. lienalis yg merupakan cabang dr truncus coeliacus/ triple hallery bersama a. hepatica communis, dan a. gastric sinistra. Triple hallery sendiri merupakan cabang dr aorta abdominalis yg dicabangkan setinggi Vertebra Thoracal XII Vertebrae Lumbal I
Sedangkan v. lienalis meninggalkan hilus lienalis berjalan ke posterior dr cauda dan corpus pancreas utk bermuara ke v. portae hepatis bersama dg v. mesenterica superior dan v. mesenterica inferior.
Sekresi Empedu
Empedu mengalir melalui ductus hepaticus dextra dan ductus hepaticus sinistra lalu bergabung membentuk ductus hepaticus Ductus hepaticus bergabung dengan saluran yang berasal dari ductus cysticus (kantong) membentuk ductus choledochus (saluran) Saluran empedu utama terhubung ke usus bagian atas melalui sfingter oddi (yang terletak beberapa sentimeter dibawah lambung) bermuara di duodenum
Ada tiga jenis struktural yang memperluas permukaan absorptif usus halus sampai kurang lebih 600 kali a. Plica circularis: lipatan sirkuler membran mukosa yang ermanen dan besar. Lipatan ini hampir secara keseluruhan mengitari lumen b. Vili: jutaan tonjolan menyerupai jari (tingginya 0,2 mm sampai 1,0 mm) yang memanjang ke lumen dari permukaan mukosa. Villi anya ditemukan pada usus halus;setiap vilus mengandung jaring c. Mikrovili: lipatan-lipatan menonjol kecil pada membran sel yang muncul pada tepi yang berhadapan dengan sel-sel epitel.
Lanjutan
2. Jejenum
Panjangnya 2 m 3 m Permukaan dalam jejenum berupa membran mukus dan terdapat vili Penampang jejenum lebih lebar, dindingnya lebih tebal, dan banyak mengandung pembuluh darah. Terdapat di sebelah kiri atas intestinum tenue dengan perantara lipatan peritonium yang ber entuk kipas (mesentrium).
Lanjutan
3. Ileum katup 4 m 5 m, dimulai dari akhir jejenum(batas tidak jelas) sampai menyatu dengan usus besar Tedapat katup ileocaecal Terdapat vulva bauchini yang berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolon asendens agar tidak masuk kembali ke dalam ileum.
2.
Lanjutan
b. Colon tranverse Memiliki panjang 38 cm membujur dari colon ascendens sampai colon descendens yang berada di bawah abdomen. c. Colon Descenden Memiliki panjang 25 cm terletak di bawah abdomen bagian kiri dan membujur dari atas ke bawah bersambungan dengan colon sigmoid dan dibelakang peritonium d. Colon Sigmoid Bagian lanjutan dari kolon descendens panjangnya 40 cm terletak miring dalam ronggal pelvis sebelah kiri, berbentuk S, ujung bawahnya berhubungan dengan rectum 3. Rectum Adalah bagian akhir colon dengan panjang 12-13 cm. Rektum berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus. Mukosa saluran anal tersusun dari kolumna ractal (anal), yaitu lipatan-lipatan vertikal yang masing-masing berisi arteri dan vena
Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan yang terletak di bagian posterior dari peritoneum Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh(kulit) dan sebagian lainnya dari usus Penutupannya diatur oleh otot sphincter Spincter Ani internus: involunter Spincter Ani eksternus : volunter Spincter Levator Ani bekerja involunter