You are on page 1of 29

Makalah

GEOMETRI ELIPTIK

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Geometri.


















Oleh
Yohanes Nova P. 107785018
Intan Kemala Sari 107785038
Agustin Ernawati 107785043

Pendidikan Matematika 2010 B










UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2011
REVISI
1

GEOMETRI ELIPTIK

A. SEJARAH GEOMETRI ELIPTIK
Ilmu tentang astronomi telah banyak dipelajari berabad-abad
sebelum masehi, hal ini terlihat dengan adanya bukti-bukti peninggalan sejarah
tentang system penanggalan kuno dan peramalan untuk memperkirakan
fenomena alam, masa kesuburan pertanian dan sifat seseorang dipandang dari
segi rasi bintang. Semakin lama, ilmu perbintangan semakin menarik untuk
dipelajari hingga ke hal-hal yang bersifat teoretik. Namun misteri perbitangan
secara teoretik tidak dapat dipecahkan karena teori yang diakui pada masa itu
adalah teori yang berpegang pada postulat Euclid yang membangun konsep
bidang datar. Untuk memecahkan kesulitan tersebut para astronom dan
matematikawan membuat terobosan baru dalam bidang geometri. Sejak saat itu,
para astronom mulai mengumpulkan berbagai referensi sejarah untuk
mendukung terobosan baru tersebut.
Berdasarkan catatan sejarah yang ditulis oleh Claudius Ptolemy
(150 SM), seorang ahli geografi, astronomi, dan astrologi berkebangsaan Yunani,
menuliskan pada bukunya Geographica bahwa untuk menempuh jarak terdekat
antara dua titik pada bumi, maka seseorang harus mengikuti lingkaran yang
memuat dua titik tersebut. Selain itu, Nicolaus Copernicus (1473-1543)
menyatakan dalam bukunya bahwa bumi berputar pada porosnya, ., dan dari
ekspedisi penjelajahan mengelilingi dunia yang dilakukan oleh Christoper
Colombus (1451-1506) dan pendahulu-pendahulunya membuktikan bahwa bumi
berbentuk bulat. Referensi ini membuka ide baru bidang geometri eliptik yang
kemudian memberikan pengaruh besar pada bidang astronomi, geografi, dan
fisika modern.
Berdasarkan referensi sejarah tersebut dan beberapa referensi
lain, maka untuk pertamakalinya, matematikawan Benhard Riemann (1826-1866)
memperkenalkan geometri bola sebagai geometri non-Euclid. Dalam pandangan
Riemann pada geometri bola, garis merupakan lingkaran besar pada bola yang
2

memuat dua titik. Riemann menganalisis postulat kesejajaran Euclid dan
menemukan kejanggalan-kejanggalan. Dari kejanggalan tersebut Riemann
mengembangkan teori geometri bola yang dapat membuktikan postulat
kesejajaran Riemann dan memenuhi definisi titik dan garis yang didefinisikan
oleh Euclid. Pandangan Riemann ini kemudian dimodifikasi oleh Christian Klein
(1849-1925) dengan memandang bahwa setiap pasang titik antipodal (titik yang
berlawanan pada lingkaran besar) merupakan titik yang identik/sama. Klein
mengembangkan model geometri bola dan menyebutnya dengan variasi
geometri eliptik.
Selanjutnya disajikan secara singkat tokoh-tokoh penemu dan
pengembang geometri eliptik.
1. George Friedrich Benhard Riemann (September 17, 1826 July 20, 1866)
Riemann lahir di Breselenz, sebuah desa
dekat Dannenberg di Kerajaan Hanover ketika masa
Republik Federal Jerman. Ayahnya, Friedrich
Bernhard Riemann, adalah seorang pendeta
Lutheran miskin di Breselenz yang berjuang dalam
Perang Napoleon. Ibunya, Charlotte Ebell,
meninggal dunia sebelum anak-anaknya mencapai
usia dewasa.
Riemann merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Riemann dikenal
dengan kepribadiannya yang cenderung pemalu dan menderita banyak
kerusakan saraf. Riemann menunjukkan kemampuan matematika luar biasa,
seperti kemampuan kalkulasi yang fantastis, meskipun sejak usia dini ia memiliki
sikap pemalu dan takut untuk berbicara di depan umum.
Pada tahun 1840, Riemann pergi ke Hanover untuk tinggal bersama
neneknya dan mengikuti lyceum (sekolah menengah). Setelah kematian
neneknya pada tahun 1842, Riemann menghadiri sekolah tinggi di Johanneum
Lneburg. Di sekolah tinggi tersebut, Riemann mempelajari Alkitab secara
intensif, tetapi ia sering terganggu oleh matematika. Untuk tujuan memenuhi
Bernhard Riemann
(1826-1866)

3

rasa penasarannya pada matematika, ia mencoba untuk membuktikan
kebenaran matematis dari Book of Genesis. Gurunya kagum oleh
kemampuannya yang mahir untuk menyelesaikan operasi matematika yang
rumit, oleh sebab itu Riemann sering melampaui pengetahuan instrukturnya.
Pada tahun 1846, ketika usianya menginjak 19 tahun, Riemann mulai belajar
filologi dan teologi untuk menjadi imam dan membantu keuangan keluarga.
Selama musim semi tahun 1846, ayahnya Friedrich Riemann, mengirim
Riemann ke universitas, dia berhenti belajar teologi dan mulai menekuni
matematika. Ia dikirim ke Universitas terkenal Gttingen, dimana ia pertama kali
bertemu Carl Friedrich Gauss, dan menghadiri kuliah pada metode kuadrat
terkecil. Pada tahun 1847, Riemann pindah ke Berlin, tempat dimana ilmuwan
seperti Jacobi, Dirichlet, Steiner, dan Enstein mengajar. Dia tinggal di Berlin
selama dua tahun dan kembali ke Gttingen pada 1849.
Bernhard Riemann menyelenggarakan kuliah perdananya pada tahun
1854 yang menemukan bidang Geometri Riemann. Bidang ini kemudian dipakai
oleh Einstein menjadi perangkat untuk menguji teori umum relativitas Einstein.
Ceramahnya berjudul ber die Hypothesen welche der Geometrie zu Grunde
liegen ("Dasar-Dasar Geometri"; atau lebih tepatnya, "Hipotesis yang Mendasari
Geometri").
Pada tahun 1857, ada upaya untuk mempromosikan Riemann ke status
profesor luar biasa di Universitas Gttingen. Upaya ini gagal dan hal itu
mengakibatkan Riemann akhirnya diberikan gaji biasa. Pada 1859, setelah
kematian Dirichlet, ia dipromosikan menjadi kepala departemen matematika di
Gttingen. Dia juga orang pertama yang menyarankan menggunakan dimensi
yang lebih tinggi dari sekadar tiga atau empat dimensi dalam rangka untuk
menggambarkan realitas fisik sebuah ide yang pada akhirnya terbukti benar
dengan kontribusi Einstein di awal abad 20. Pada tahun 1862 ia menikahi Elise
Koch dan memiliki seorang putri.
Riemann melarikan diri dari Gttingen ketika tentara Hanover dan Prusia
bentrok pada tahun 1866. Ia meninggal akibat tuberkulosis pada perjalanan
4

ketiganya ke Italia di Selasca (sekarang dusun Verbania di Lake Maggiore) dan ia
dimakamkan di pemakaman di Biganzolo (Verbania). Sementara itu, di Gttingen
pengurus akademik merapikan beberapa kekacauan di kantornya, termasuk
banyak pekerjaan yang tidak dipublikasikan. Riemann menolak untuk
menerbitkan karya yang tidak lengkap, oleh karena itu beberapa wawasannya
yang mendalam mungkin telah hilang selamanya bersama kematiannya.
Beberapa karya Riemann yang dipublikasikan membuka penelitian-
penelitian yang menggabungkan analisis dengan geometri. Ini kemudian menjadi
bagian utama dari teori geometri Riemann, geometri aljabar, dan teori manifold
kompleks. Teori permukaan Riemann ini diuraikan oleh Klein. Daerah
matematika ini menjadi bagian dari dasar topologi, yang masih dan terus
diterapkan dengan cara baru untuk fisika matematika.
Riemann juga membuat kontribusi besar untuk analisis riil. Ia
mendefinisikan integral Riemann dengan cara jumlah Riemann, mengembangkan
teori trigonometri seri yang tidak Fourier seri langkah pertama dalam
generalisasi teori fungsi dan mempelajari Riemann-Liouville differintegral.
Selain itu, Riemann membuat beberapa sumbangan terkenal untuk teori
bilangan modern analitik. Dalam sebuah makalah singkat tunggal (satu-satunya
yang ia terbitkan tentang masalah teori bilangan), dia memperkenalkan fungsi
zeta Riemann yang penting untuk memahami distribusi bilangan prima. Dia
membuat serangkaian dugaan tentang sifat-sifat fungsi zeta, salah satunya yang
terkenal adalah hipotesis Riemann.
Riemann menerapkan prinsip Dirichlet dari variasi kalkulus untuk efek
yang besar ini, kemudian terlihat menjadi heuristik kuat dari metode yang ketat.
Pembenarannya mengambil setidaknya satu generasi. Karyanya pada
monodromy dan fungsi hipergeometrik dalam domain kompleks membuat kesan
yang besar, dan mendirikan dasar cara bekerja fungsi dengan pertimbangan
hanya singularitas mereka.

5

2. Felix Christian Klein (25 April 1849 - 22 Juni 1925)
Felix Christian Klein adalah seorang
matematikawan Jerman. Klein dilahirkan di
Dsseldorf, ayahnya adalah seorang sekretaris
pejabat pemerintah Rusia yang ditempatkan di
Provinsi Rhine. Dia menghadiri Gymnasium di
Dsseldorf, kemudian memutuskan untuk belajar
matematika dan fisika di Universitas Bonn (1865-
1866) dan berniat untuk menjadi seorang fisikawan.
Pada saat itu, Julius Plcker mengadakan kursi Bonn tentang matematika
dan fisika eksperimental, namun pada saat Klein menjadi asistennya, pada tahun
1866, Plcker tertarik pada geometri. Klein menerima gelar doktornya, diawasi
oleh Plcker, dari Universitas Bonn pada tahun 1868.
Plcker meninggal pada 1868, meninggalkan buku tentang dasar-dasar
garis geometri yang tidak lengkap. Klein adalah orang yang menyelesaikan bagian
kedua dari Neue Geometrie des Raumes Plcker, dan dengan demikian
berkenalan dengan Alfred Clebsch, yang telah pindah ke Gttingen pada 1868.
Klein mengunjungi Clebsch tahun berikutnya, bersama dengan kunjungan ke
Berlin dan Paris. Pada bulan Juli 1870, pada pecahnya Perang Perancis-Prusia, ia
berada di Paris dan harus meninggalkan negara itu. Untuk waktu yang singkat, ia
menjabat sebagai tertib medis di tentara Prusia sebelum diangkat sebagai dosen
di Gttingen pada tahun 1871 awal.
Erlangen menunjuk Klein sebagai profesor pada tahun 1872, ketika dia
berusia 23. Dalam hal ini, ia sangat didukung oleh Clebsch, yang menganggapnya
menjadi ahli matematika terkemuka pada zamannya. Klein membangun sebuah
sekolah di Erlangen dimana ada beberapa mahasiswa, dan dia begitu senang
ditawarkan kursi di Munich Technische Hochschule pada 1875. Di sana ia dan
Alexander von Brill mengajar mata kuliah lanjutan untuk siswa yang sangat baik,
misalnya, Adolf Hurwitz, Walther von Dyck, Karl Rohn, Carl Runge, Max Planck,
Felix Christian Klein
(1849 - 1925)

6

Luigi Bianchi, dan Gregorio Ricci-Curbastro. Pada tahun 1875 Klein menikah
dengan Anne Klein Hegel, cucu dari filsuf Georg Wilhelm Friedrich Hegel.
Setelah lima tahun di Technische Hochschule, Klein diangkat ke kursi
geometri di Leipzig. Koleganya antara lain Walther von Dyck, Rohn, Eduard Studi
dan Friedrich Engel. Klein di Leipzig tahun 1880-1886, mengubah fundamental
hidupnya. Pada tahun 1882, kesehatannya menurun, dalam 1883-1884, ia
diganggu oleh depresi. Meskipun demikian penelitiannya berlanjut, pekerjaannya
pada sigma fungsi hyperelliptic menentukan tanggal dari seluruh periode ini,
yang diterbitkan pada tahun 1886 dan 1888.
Klein menerima kursi di Universitas Gttingen pada 1886. Sejak saat itu
sampai 1913 pensiun, ia berusaha membangun kembali Gttingen sebagai pusat
penelitian terkemuka di dunia matematika. Namun dia tidak pernah berhasil
untuk mentransfer perannya sendiri sebagai pemimpin sebuah sekolah geometri
dari Leipzig ke Gttingen. Di Gttingen, ia mengajarkan berbagai kursus,
terutama dibidang matematika dan fisika, seperti mekanik dan teori potensial.
Pusat penelitian Klein didirikan di Gttingen yang menjabat sebagai model untuk
pusat penelitian terbaik di seluruh dunia. Dia memperkenalkan pertemuan
diskusi mingguan, dan menciptakan ruang baca matematika dan perpustakaan.
Pada tahun 1895, Klein menyewa David Hilbert dari Knigsberg; penunjukan ini
terbukti naas, karena Hilbert dapat melanjutkan kemuliaan Gttingen, hingga
pensiun sendiri pada tahun 1932.
Di bawah redaktur Klein, Mathematische Annalen menjadi salah satu
jurnal matematika yang terbaik di dunia. Didirikan oleh Clebsch, di bawah
manajemen Klein, ia melakukan persaingan untuk melampaui Journal Crelle yang
berbasis di Universitas Berlin. Klein membentuk tim kecil dari editor yang
bertemu secara teratur, membuat keputusan demokratis. Jurnal khusus dalam
analisis kompleks, aljabar geometri, dan teori invarian (setidaknya sampai Hilbert
meninggal dunia). Hal ini juga menyediakan outlet penting untuk analisis riil dan
teori grup baru.
7

Sebagian berkat upaya Klein, Gttingen mulai mengakui perempuan pada
tahun 1893. Dia juga mensupervisi Ph.D. pertama tesis dalam matematika yang
ditulis di Gttingen oleh seorang wanita, Grace Chisholm Young, seorang
mahasiswa Arthur Cayley's Inggris, yang dikagumi Klein. Sekitar tahun 1900, Klein
mulai menaruh minat pada instruksi matematika di sekolah-sekolah. Pada tahun
1905, ia memainkan peran penting dalam merumuskan rencana
merekomendasikan bahwa dasar-dasar diferensial dan kalkulus integral dan
fungsi konsep diajarkan di sekolah menengah. Rekomendasi ini secara bertahap
diterapkan di banyak negara di seluruh dunia. Pada 1908, Klein terpilih menjadi
ketua Komisi Internasional tentang Instruksi Matematika pada Kongres
Matematika Internasional di Roma. Di bawah pimpinannya, cabang Jerman dari
Komisi menerbitkan banyak buku pengajaran matematika di semua tingkatan di
Jerman.
Masyarakat Matematika London memberikan Klein medali De Morgan
pada tahun 1893. Ia terpilih menjadi anggota Royal Society tahun 1885, dan
dianugerahi medali Copley yang pada tahun 1912. Dia pensiun pada tahun
berikutnya karena sakit, tapi terus mengajar matematika di rumahnya untuk
beberapa tahun lagi. Dia meninggal di Gttingen pada tahun 1925.
Klein merancang botol yang dinamai setelahnya, satu sisi tertutup
permukaan yang tidak dapat tertanam dalam ruang Euclidean tiga dimensi,
tetapi mungkin dibenamkan sebagai suatu silinder melingkar kembali melalui
dirinya sendiri untuk bergabung dengan ujung lainnya dari "dalam". Ini mungkin
tertanam dalam ruang Euclides dimensi 4 dan lebih tinggi.
Pada 1890-an, Klein beralih ke fisika matematika, subjek yang tidak
melenceng jauh, menulis pada giroskop dengan Arnold Sommerfeld. Dalam nada
yang sama, ia membantu mengedit (bersama dengan K Mller) empat volume
pada mekanisme der Encyklopdie Mathematischen Wissenschaften.
Pada 1871, ketika di Gttingen, Klein membuat penemuan besar dalam
geometri. Ia menerbitkan dua makalah di Geometri Non-Euclidean yang
menunjukkan bahwa Euclid dan geometri non-Euclidean bisa dianggap kasus
8

khusus dari permukaan proyektif dengan irisan kerucut tertentu yang disatukan.
Hal ini memiliki konsekuensi yang luar biasa bahwa geometri non-Euclidean
konsisten jika dan hanya jika geometri Euclidean ada, menempatkan Euclid dan
geometri non-Euclidean pada pijakan yang sama, dan berakhir semua
kontroversi seputar geometri non-Euclidean. Cayley tidak pernah menerima
argumen Klein, percaya itu akan melingkar.
Sintesis geometri Klein sebagai studi tentang sifat ruang yang tidak
berubah dalam grup transformasi tertentu, yang dikenal sebagai Program
Erlangen (1872), sangat mempengaruhi evolusi matematika. Program ini
ditetapkan dalam kuliah perdana Klein sebagai profesor di Erlangen, meskipun
tidak berpidato, ia memberikannya pada kesempatan tersebut. Program ini
mengusulkan pendekatan terpadu untuk geometri yang menjadikan pandangan
diterima. Klein menunjukkan bagaimana sifat penting dari suatu geometri yang
diberikan dapat diwakili oleh kelompok transformasi yang melestarikan properti
tersebut. Jadi definisi Program geometri mencakup baik geometri Euclid dan
non-Euclidean.
Klein melihat karyanya pada teori berfungsi sebagai kontribusi besar
untuk matematika, khusus karyanya pada (1) hubungan antara ide-ide Riemann
tertentu dan teori invarian, (2) teori bilangan dan abstrak aljabar, (3) teori grup,
(4) Geometri dengan lebih dari 3 dimensi dan persamaan diferensial, terutama ia
menemukan persamaan, yaitu fungsi modular dan fungsi eliptik automorphic.
Pada tahun 1884 dalam bukunya tentang Icosahedron, Klein menetapkan sebuah
teori fungsi automorphic, menghubungkan aljabar dan geometri. Namun
Poincar menerbitkan sebuah garis besar teori fungsi automorphic pada 1881,
yang menyebabkan persaingan yang bersahabat antara dua laki-laki. Keduanya
berusaha untuk negara dan membuktikan teorema uniformization besar yang
akan berfungsi sebagai batu penjuru untuk teori yang muncul. Klein berhasil
merumuskan seperti teorema dan dalam membuat sketsa strategi untuk
membuktikan itu. Tapi saat melakukan pekerjaan ini kesehatannya jatuh, seperti
yang disebutkan di atas. Klein meringkas karyanya pada fungsi modular
9

automorphic dan eliptik dalam sebuah risalah, volume empat ditulis dengan
Robert Fricke selama sekitar 20 tahun.
10

B. PENGANTAR GEOMETRI ELIPTIK
Berdasarkan uraian singkat sejarah geometri eliptik di atas, munculnya
geometri ini berawal dari analisis Riemann terhadap postulat kesejajaran Euclid.
Penemuan ini merupakan bagian dari disertasi Riemann yang disajikan pada
tahun 1854 di Jerman.
Postulat kesejajaran Riemann
Tidak ada garis-garis yang sejajar dengan garis lain.

Berdasarkan postulat tersebut, Riemann mengemukakan bahwa dua garis selalu
berpotongan dan tidak ada dua garis sejajar (Budiarto dan Masriyah, 2007: 172).
Dalam geometri Euclid, postulat kesejajaran Euclid, dua garis yang tegak lurus
terhadap garis yang sama adalah sejajar.
Diketahui: Dua garis yang berbeda dan yang tegak lurus terhadap garis .
(Lihat Gambar 1 (a))
Akan dibuktikan: dan adalah sejajar.
Bukti:
Andaikan , maka dan bertemu atau berpotongan pada suatu titik, misal
(lihat Gambar 1 (b)).
Misalkan dan berturut-turut merupakan titik potong garis dan terhadap
garis .







Langkah Alasan
1. Perpanjang

sedemikian hingga
diperoleh , dimana
terletak di perpanjangan

.
1. Postulat 2: Ruas garis dapat
diperpanjang secara kontinu.



A







(a) (b)
Gambar 1
11

Langkah Alasan
2. Melalui dan dapat dibuat

.
2. Postulat 1: Melalui sebarang
dua titik dapat dibuat garis
lurus.
3. 3. Proposisi 4: Sisi, sudut, sisi.
4.

4. Akibat , maka
sudut-sudut yang bersesuaian
adalah sama (proposisi 4).
5. 5. Akibat , maka
sisi-sisi yang bersesuaian
adalah sama (proposisi 4).
6.

, maka dan
tegak lurus terhadap .
6. Diketahui.
7.

dan

berhimpit, dengan kata


lain dan adalah titik yang sama.
7. Aksioma 1: Hal-hal yang sama
dengan hal yang sama, maka
satu dengan yang lainnya juga
sama.
8. dan serupa 8. Definisi 3: Ujung-ujung suatu
garis adalah titik.
Definisi 4: Garis lurus adalah
garis yang terletak secara rata
dengan titik-titik pada dirinya.

Hal ini kontradiksi dengan yang diketahui bahwa dan adalah dua garis yang
berbeda. Jadi, pengandaian salah dan terbukti bahwa .
Analisis Riemann terhadap pembuktian teorema di atas adalah sebagai
berikut.
a. Pandangan penting bahwa dan serupa karena pada langkah
sebelumnya diperoleh bahwa

dan

berhimpit, dengan kata lain dan


adalah titik yang sama. Langkah ini dalam pembuktian akan gagal apabila
dan adalah dua titik yang berbeda.
b. Euclid mendefinisikan suatu prinsip pemisahan (separation principle) yaitu
setiap garis memisahkan bidang menjadi dua sisi yang berhadapan, yang
tidak mempunyai titik persekutuan (Budiarto dan Masriyah, 2007: 173).
c. Dalam pandangan prinsip pemisahan, konstruksi pada langkah 1 pemisahan
di atas (memperpanjang

sedemikian hingga diperoleh , dimana


12

terletak di perpanjangan

) menjamin bahwa dan terletak pada sisi


sehadap dari dan merupakan dua titik yang berbeda.
d. Tanpa memperhatikan prinsip pemisahan, maka dan dapat berhimpit
dan pembuktian teorema di atas tidak dapat diterima.
Berdasarkan analisis Riemann di atas, maka muncul dua teori baru yang
berangkat dari dua kemungkinan berikut.
a. Jika prinsip pemisahan diterima, maka dan harus merupakan titik yang
berbeda. Dengan kata lain, setiap dua garis berpotongan pada dua titik dan
setiap garis memisahkan bidang.
b. Jika mengabaikan prinsip pemisahan, maka dan merupakan titik yang
sama. Dengan kata lain, setiap dua garis berpotongan pada satu titik dan
tidak ada garis yang memisahkan suatu bidang.
Kemungkinan pertama di atas yang mendasari munculnya geometri eliptik ganda
(double elliptic geometry) dan kemungkinan kedua mendasari munculnya
geometri eliptik tunggal (single elliptic geometry). Gambar berikut ini berturut-
turut merupakan model dari geometri eliptik tunggal dan geometri eliptik ganda.








Geometri eliptik tunggal (single elliptic geometry)
Dua garis berpotongan dalam tepat satu titik, dan setiap garis tidak memisahkan
bidang; 2 titik yang berlawanan terhadap diameternya dianggap sebagai satu
titik.
Geometri eliptik ganda (double elliptic geometry)
Dua garis berpotongan pada dua titik, dan setiap garis memisahkan bidang.
(a) (b)
Gambar 2
13

Untuk semesta pembicaraan geometri eliptik, maka diperlukan sebuah
model untuk merepresentasikan bidang tersebut. Representasi dibuat dengan
tujuan agar dalam membuktikan aspek di bidang geometri eliptik tidak terjadi
kontaminasi dengan bidang Euclid dan hiperbolik yang diterapkan sebelumnya.
Representasi ini dikembangkan oleh Klein dengan ide dasar dari bola dunia yang
dikembangkan oleh Riemann.
Sebelum kita mempelajari teorema-teorema geometri eliptik, ada baiknya
kita memahami deskripsi singkat berikut terlebih dahulu untuk mengenal
beberapa representasi aspek dalam bidang geometri eliptik. Selanjutnya
disajikan deskripsi singkat tentang beberapa konsep dasar dari geometri eliptik
serta representasinya pada bola Euclid.
1. Garis Sebagai Bangun Tertutup (Lines as Closed Figures)
Bagian ini menyajikan secara singkat uraian yang mendeskripsikan bahwa
garis pada geometri eliptik tunggal maupun geometri eliptik ganda merupakan
suatu bangun tertutup (closed figure).
Untuk geometri eliptik tunggal, perhatikan kembali situasi yang
digambarkan oleh Gambar 1(b) di atas mengenai pembuktian teorema bahwa
dua garis yang tegak lurus pada garis yang sama akan sejajar.
Karena ide geometri eliptik tunggal berangkat dari prinsip pemisahan,
maka ketika geometri ini berlaku, titik pada Gambar 1 (b) (pembuktian di atas)
sama dengan . Akibatnya, ketika

diperpanjang akan diperoleh bahwa


perpanjangan tersebut kembali pada . Dengan kata lain, dalam geometri eliptik
tunggal suatu garis merupakan suatu bangun tertutup. Dengan demikian berlaku
pernyataan bahwa suatu titik tidak memisahkan garis menjadi dua bagian. Akan
tetapi, dua titik pada suatu garis akan memisahkan garis tersebut menjadi dua
ruas garis. Sehingga penentuan pada garis tersebut tidak pada satu ruas garis
saja tetapi pada dua ruas garis yang merupakan titik-titik ujung yang sama.
Untuk geometri eliptik ganda, menggunakan konsep di atas sebagai
apersepsi awal.

14









Dalam geometri eliptik ganda, suatu garis juga merupakan suatu bangun
tertutup. Pandangan ini disajikan dalam uraian berikut.
Diberikan sebuah garis dan titik pada garis tersebut. tegak lurus di
dan bertemu di . Maka, dan seharusnya adalah titik akhir dari suatu ruas
garis yang dimuat oleh , misal ruas garis . Karena membagi bidang dan
memotong di dua titik, maka terletak pada salah satu sisi .
Sehingga setiap titik di , yang terletak pada sisi yang diberikan,
terletak pada ruas garis , dan setiap titik di yang tidak terletak di , seharusnya
terletak pada perpanjangan melalui atau . Tapi jika diperpanjang
melewati atau , maka akan memotong dan memasuki sisi yang
berseberangan dengan . Dengan demikian, sebarang titik di pada sisi yang
sama dengan , pasti terletak di .
Selain itu, teori kesimetrisan dalam geometri eliptik ganda tetap
dipertahankan. Sehingga akan ada ruas garis yang simetri dengan ruas garis ,
yang menghubungkan dan pada sisi yang berseberangan dengan . Jika
tegak lurus m maka juga tegak lurus . Jika dan ruas garis yang tegak lurus
terhadap garis yang sama pada titik yang sama, maka kedua ruas garis tersebut
terletak pada satu garis. Dengan kata lain, dan termuat di . Jadi dibentuk
oleh ruas garis dan . Dengan demikian, dapat diterima bahwa garis dalam
geometri eliptik ganda merupakan bangun yang tertutup.

(a) (b)
Gambar 3

A B
m
s
l
15

2. Representasi Geometri Eliptik pada Bola Euclid
Postulat kesejajaran Riemann akan terpenuhi dalam representasi bahwa
setiap dua garis (lingkaran besar) bertemu tepat pada dua titik. Selanjutnya,
postulat pemisahan terpenuhi, karena setiap lingkaran besar akan memisahkan
bola pejal tersebut menjadi dua belahan bola (hemispheres). Sebagai contoh,
equator membagi sebuah globe (model bumi) menjadi dua belahan, yaitu,
belahan utara dan selatan, sedemikian hingga sebarang busur dari lingkaran
besar menghubungkan sebuah titik pada salah satu belahan dengan sebuah titik
pada belahan yang lain dimana busur tersebut berpotongan dengan equator.
Jadi, setiap garis tampak sebagai bangun yang tertutup.
Representasi geometri eliptik tunggal diturunkan dari geometri eliptik
ganda. Sebuah lingkaran besar pada bola tidak merepresentasikan secara tepat
sebuah garis pada geometri eliptik tunggal. Hal ini disebabkan dua lingkaran
besar selalu berpotongan pada dua titik yang berlawanan terhadap diameternya.
Selanjutnya, kita dapat
merepresentasikan geometri eliptik tunggal
seperti layaknya geometri eliptik ganda. Dengan
demikian, sebuah garis pada geometri eliptik
tunggal direpresentasikan sebagai sebuah
lingkaran besar (dengan kesepakatan bahwa titik-
titik yang berlawanan diidentifikasi). Sebuah ruas
garis direpresentasikan sebagai busur kecil dari sebuah lingkaran besar, karena
busur besar atau setengah lingkaran direpresentasikan sebagai sebuah garis
utuh. Untuk menentukan jarak antara dua titik, A dan B, ingat bahwa A dan
lawannya, A, dipandang sebagai titik yang sama. Hal ini juga berlaku pada B.
(Lihat Gambar 4). Dengan demikian, jarak merupakan lintasan terpendek dari
busur minor

. Sudut dan besarnya pada geometri eliptik tunggal


direpresentasikan sama seperti pada geometri eliptik ganda.

Gambar 4
B

A

A
B
16

Berikut ini merupakan tabel yang menyajikan representasi konsep dasar
geometri eliptik ganda pada bola Euclide.
Geometri Eliptik Ganda Representasi Euclide
Titik Titik pada bola
Garis Lingkaran besar bola
Bidang Bola
Ruas garis Busur dari suatu lingkaran besar
Jarak antara dua titik Panjang busur terpendek dari lingkaran besar
yang melalui kedua titik itu
Sudut antara dua garis Sudut pada bola yang dibentuk oleh dua
lingkaran besar
Ukuran sudut Ukuran sudut pada bola

3. Sifat Kutub pada Bidang Geometri Eliptik
Seperti halnya dalam geometri Euclid dan Lobachevski, geometri eliptik
memenuhi beberapa hal berikut.
a. Hanya ada satu garis yang tegak lurus terhadap garis yang melalui sebuah
titik yang diberikan, jika titik tersebut terletak pada garis yang diberikan.
b. Tetapi sifat di atas tidak terpenuhi, jika titik tersebut tidak berada pada garis
yang diketahui, karena sebarang dua garis yang tegak lurus dengan garis yang
sama akan berpotongan.
c. Untuk setiap garis l pada bidang geometri eliptik, ada titik polar K sedemikian
sehingga semua garis yang melalui K akan tegak lurus dengan l.
Jadi, semua lingkaran besar pada bola dunia melalui kutub utara yang tegak lurus
dengan ekuatornya.
Sifat Kutub
Misalkan adalah suatu garis. Maka ada suatu titik
yang disebut kutub dari sedemikian hingga:
a. setiap segmen yang menghubungkan dengan
suatu titik pada tegak lurus pada ,
b. berjarak sama dari setiap titik pada .
Jarak sampai sebarang titik pada disebut jarak polar. Jarak polar suatu
kutub sampai garisnya adalah konstan.
Gambar 5
17

Gambar 7
Gambar 6
C. TEOREMA-TEOREMA DALAM GEOMETRI ELIPTIK
Selanjutnya disajikan secara singkat beberapa teorema dalam geometri
eliptik.
Teorema 1
Dua garis yang tegaklurus pada suatu garis
berpotongan pada suatu titik
Diketahui: 1. a dan b adalah dua garis yang tegak
lurus pada suatu garis m.
2. U dan S merupakan kutub dari
ekuator m.
Akan dibuktikan: dua garis itu berpotongan pada suatu titik.
Pembuktian:
Berdasarkan sifat dari eliptik ganda yaitu setiap 2 garis berpotongan pada 2 titik,
maka:
a berpotongan dengan m di dua titik yaitu A dan A
b berpotongan dengan m di dua titik yaitu B dan B
A, A, B dan B merupakan titik-titik yang terletak pada m dan garis a serta b
tegak lurus m maka berdasarkan sifat kutub, ruas garis yang melalui titik A, A, B,
dan B terhubung dengan titik U dan S.
Jadi garis a dan b berpotongan pada titik yang sama yaitu U dan S.
(terbukti)
Teorema 2
Semua garis yang tegaklurus pada suatu garis,
berpotongan pada titik yang disebut kutub dari
garis itu dan sebaliknya setiap garis melalui kutub
suatu garis tegaklurus pada garis itu
Diketahui: 1. a dan b adalah dua garis yang tegak
lurus pada suatu garis m.
2. U dan S merupakan kutub dari ekuator m.
18

Akan dibuktikan: 1. Semua garis tegak lurus pada suatu garis, berpotongan
pada titik yang disebut kutub dari garis itu.
2. Setiap garis melalui kutub suatu garis tegak lurus pada garis
itu.
Pembuktian 1
Berdasarkan teorema 1, maka dapat disimpulkan bahwa tiap diambil 2 titik pada
m dapat dibuat 2 garis yang tegak lurus m & bertemu di titik yang disebut kutub
dari garis m.
Karena ada banyak titik di m maka pada setiap titik tersebut dapat dibuat garis
yang tegak lurus terhadap m dan bertemu di kutub ekuator m.
Jadi setiap garis yang tegak lurus pada suatu garis, berpotongan pada titik yang
disebut kutub dari garis itu.
(terbukti)
Pembuktian 2
U dan S kutub dari ekuator m, berdasarkan sifat kutub, maka setiap ruas garis
yang menghubungkan U dengan titik pada m & setiap ruas garis yang
menghubungkan S dengan titik pada m, akan selalu tegaklurus m.
Ambil sebarang titik di m, misal A, A, B & B maka:
BU tegaklurus m, BU tegaklurus m,
BS tegaklurus m, BS tegaklurus m,
AU tegaklurus m, AU tegaklurus m,
AS tegaklurus m, AS tegaklurus m.
BU, BU, BS, BS adalah ruas garis-ruas garis yang termuat pada garis b, dan AU,
AU, AS, AS adalah ruas garis-ruas garis yang termuat pada garis a. Maka garis-
garis tersebut (a & b) melalui kutub garis m yaitu U dan S, tegaklurus pada garis
m.
(terbukti)
Kesimpulan: Karena pembuktian 1 dan 2 telah terbukti maka teorema 2 terbukti.


19

Teorema 3
Dalam sebarang segitiga ABC dengan
0
90 = ZC , sudut A kurang dari, sama
dengan, atau lebih dari 90
0
, tergantung dari ruas garis BC kurang dari, sama
dengan, atau lebih dari jarak polar q.
Diketahui: Segitiga ABC dengan . 90
0
= ZC
Akan dibuktikan: 1. q polar jarak BC segmen bila A ( ( Z , 90
0

2. q polar jarak BC segmen bila A = = Z , 90
0

3. q polar jarak BC segmen bila A ) ) Z , 90
0

Pembuktian 1
K adalah kutub dari garis m, sehingga
0
90 = ZKAC
dan
0
90 = ZKCA
Ruas garis BC < jarak polar
BAC KAC Z > Z (keseluruhan lebih besar dari
sebagian)
Karena
0
90 = ZKAC maka . 90 < ZBAC
Jadi
0
90 < ZA . (terbukti)
Pembuktian 2
Ruas garis BC = jarak polar,
B adalah titik kutub dari garis m, sehingga
0
90 = ZBCA dan
0
90 = ZBAC . Atau dapat
dikatakan
0
90 = ZA

(terbukti)



Gambar 8
Pembuktian 1
Gambar 9
Pembuktian 2
20

Pembuktian 3
K adalah kutub dari garis m, sehingga
0
90 = ZKAC dan
0
90 = ZKCA
Ruas garis BC > jarak polar.
KAC BAC Z > Z (keseluruhan lebih besar dari
sebagian).
Karena
0
90 = ZKAC maka > Z 90 BAC
Jadi
0
90 > ZA

(terbukti)
Teorema 4
Jumlah besar sudut-sudut suatu segitiga lebih besar 180
0

Diketahui: garis l, m dan n dimana garis m dan n
tegak lurus l di titik A dan B.
Akan Dibuktikan: P B A Z + Z + Z
0
180 >
Pembuktian:
Berdasarkan postulat kesejajaran eliptik, garis m
dan n akan berpotongan di P yang merupakan kutub
dari l.
Berdasarkan sifat kutup, setiap diberikan sebuah
garis maka dapat ditentukan kutub dari garis tersebut. Dengan demikian, jika
ditentukan sebuah titik pada garis yang diberikan, maka ada garis yang melalui
kutub dan titik tersebut yang tegak lurus terhadap garis yang diberikan.
Sedangkan segitiga pada geometri eliptik dibentuk oleh tiga garis (lingkaran
besar) yang saling berpotongan.
Perhatikan bahwa PAB adalah segitiga sama kaki. Maka kondisi ini sesuai dengan
segitiga pada Gambar 9 di atas, sehingga diperoleh (
0
90 = Z = Z B A ), sehingga
PA = PB dan P Z

positif.

Maka jumlah sudut segitiga PAB adalah
P P B A Z + + = Z + Z + Z 90 90
0

P Z + =
0
180
0
180 > (terbukti)
Sedangkan untuk segitiga pada Gambar 10 adalah sebagai berikut.
B A
P
m n
l
Gambar 11
Gambar 10
Pembuktian 3
21

dan

dan positif, maka:



Sehingga juga akan lebih dari

.
(Terbukti)
Teorema 5
Jumlah besar sudut-sudut suatu segiempat lebih besar dari 360
0

Diketahui: Segiempat ABCD.
Akan dibuktikan:
0
360 > Z + Z + Z + Z D C B A
Pembuktian:
Perhatikan segiempat ABCD pada Gambar 12 di
atas.
Terdapat AABC dan AACD.
Pernyataan
Alasan

0
1 1
180 > Z + Z + Z C B A Teorema 4

0
2 2
180 > Z + Z + Z C D A Teorema 4 +
+ > +Z Z + Z + Z + Z + Z 180 180
2 1 2 1
D C C B A A
> Z + Z + Z + Z 360 D C B A
(terbukti)

Teorema 6
Sudut-sudut puncak dari segiempat
Saccheri sama dan tumpul
Konstruksi garis dan ,
sedemikian hingga

dan

merupakan
kutub dari dan

dan

merupakan
kutub dari . Misal, di serta
di .
Selanjutnya, konstruksi dan sedemikian hingga merupakan sumbu simetri
dan .
A
B
C
D
1
1 2
2
Gambar 12
Gambar 13
22

Misal, dan berpotongan dengan berturut-turut di dan , dan
berpotongan dengan berturut-turut di dan .
Akan dibuktikan: 1) merupakan segiempat saccheri.
2)


Perhatikan gambar di atas!
Suatu segiempat merupakan segiempat saccheri jika kedua kaki sudutnya siku-
siku dan kedua kakinya sama panjang. Sehingga, untuk membuktikan bahwa
merupakan segiempat saccheri maka akan dibuktikan terlebih dahulu
bahwa

dan .
Karena

dan

merupakan kutub dari , maka menggunakan sifat kutub,


diperoleh bahwa dan masing-masing tegak lurus dengan dan sehingga
akibatnya

.
Perhatikan

pada gambar di atas.


Diketahui bahwa merupakan sumbu cermin dari dan , maka:


Sehingga

merupakan garis tinggi

dan

merupakan segitiga
sama kaki. Akibatnya,

.
Perhatikan

pada gambar di atas.


Berdasarkan sifat kutub maka

(jarak polar ), sehingga


merupakan segitiga sama kaki.

atau

dan

atau

.
Karena

dan

, maka


Sehingga, karena terbukti bahwa

dan maka terbukti


pula bahwa merupakan segiempat saccheri.

Selanjutnya akan dibuktikan bahwa segiempat saccheri ,

.
Perhatikan kembali

pada gambar di atas.


23

Karena

, maka berdasarkan Teorema 3 diperoleh bahwa

. Dengan kata lain,

. Berdasarkan Proposisi 5 maka


.
Jadi, terbukti bahwa sudut-sudut puncak pada segitiga adalah tumpul.

Teorema 7
Dalam segiempat Lambert ABCD dengan
0
90 = Z = Z = Z C B A , maka sudut keempat D
tumpul
Bukti:
Konstruksi garis dan ,
sedemikian hingga

dan

merupakan
kutub dari dan

dan

merupakan kutub
dari . Misal, di serta di .
Selanjutnya, konstruksi .
Misal, berpotongan dengan dan berturut-turut di dan .
Akan dibuktikan:


Perhatikan gambar di atas.
Karena

, maka berdasarkan Teorema 3 diperoleh bahwa

. Dengan kata lain,

.
Jadi, terbukti

.

Teorema 8
Tidak ada bujursangkar dalam geometri Eliptik
Bukti:
Andaikan ada bujursangkar dalam geometri eliptik.
Berarti ada segiempat ABCD dengan semua sisinya sama panjang dan semua
sudutnya siku-siku.
Jadi jumlah besar sudut segiempat ABCD
= D C B A Z + Z + Z + Z
Gambar 14
24

= + + + 90 90 90 90
= 360
o

Hal ini bertentangan dengan Teorema 5 yaitu jumlah besar sudut-sudut suatu
segiempat lebih besar dari 360
o
. Jadi pengandaian salah. Seharusnya tidak ada
bujursangkar dalam geometri Eliptik. (terbukti)

Teorema 9:
Dua segitiga yang sebangun adalah kongruen

Teorema 10:
Luas suatu segitiga adalah kelipatan konstan dari aksesnya yaitu
) ( t + + = A C B A

D. APLIKASI GEOMETRI ELIPTIK
Aplikasi geometri eliptik banyak dipakai dalam ilmu astronomi, salah
satunya mengenai waktu di bumi terhadap matahari. Untuk mengetahui lebih
lanjut tentang aplikasi eliptik dalam pembagian waktu matahari ini, maka ada
baiknya kita pelajari terlebih dahulu secara singkat pemaparan berikut.
Pada malam hari ketika kita memperhatikan langit, berarti kita sedang
mengamati bintang dan benda-benda langit lainnya dari permukaan berbentuk
bola. Bola ini disebut bola celestial. Bumi di bola celestial ini sebagai pusatnya
dengan radius yang tidak terbatas.






Titik Z pada bola celestial berada di atas pengamat, titik ini disebut zenith
(titik puncak). Sedangkan titik Z yang diameteral terhadap Z disebut nadir (titik
Gambar 16
Gambar 17
25

terendah). Lingkaran besar pada bola dimana terdapat garis yang
menghubungkan Z dan Z sebagai porosnya disebut horizon pengamat. Lingkaran
besar yang melalui zenith disebut lingkaran vertikal.
Jika poros bumi diperpanjang melalui kutub-kutubnya, maka titik N akan
memotong bola celestial sehingga disebut kutub celestial utara, sedangkan titik S
akan memotong bola celestial lawan dari utara sehingga disebut kutub celestial
selatan. Diameter yang menghubungkan kutub celestial utara dan selatan
disebut poros bola celestial. Lingkaran yang melalui utara dan selatan disebut
meridian celestial.
Meridian celestial memotong secara horizontal di dua titik. Titik terdekat
dengan kutub celestial utara disebut titik horizon. Dari titik utara tersebut, timur
berada disebelah kanan, dan barat berada disebelah kiri, sedangkan selatan
berada dibagian belakangnya.

Gambar 18
Perpotongan ekuator bumi dengan bola celestial disebut ekuator
celestial. Gambar berikut merepresentasikan bola celestial dengan bumi sebagai
pusatnya. HH mewakili horizontal. Z mewakili zenith dan Z mewakili nadir,
sedangkan kutub utara dan kutub selatan secara berturut-turut diwakili oleh N
dan S. ekuator celestial diwakili oleh E dan E.


26

Gambar 19
Jika P merepresentasikan posisi matahari, maka segitiga PZN disebut
segitiga astronomis matahari. Busur PL dari lingkaran vertikal yang melalui P
disebut ketinggian matahari dan busur MP dari meridian yang melalui P disebut
kemerosotan matahari. Busur EZ adalah garis lintang zenith, busur ini setara
dengan garis lintang pengamat.
Solar noon adalah waktu yang dibutuhkan matahari untuk mengitari
meridian celestial pengamat. Local time merupakan waktu setempat yang
dmenunjukkan posisi matahari dari terbit hingga terbenam pada suatu daerah
tertentu.
Sudut antara meridian yang melalui matahari dan zenith disebut sudut
jam. Dari gambar, sudut jam adalah segitiga PZN. Bola celestial menunjukkan
perputaran sejauh

dalam 24 jam. Hal ini berarti perputara

matahari
berarti menghabiskan waktu 1 jam. Oleh karena itu, sudut jam menunjukkan
berapa jam, menit, dan detik yang dilalui matahari untuk berputar di meridian
zenith. Dengan demikian, pada segitiga astronomis PZN didapat:
NZ =

derajat garis lintang pengamat


ZP =

derajat ketinggian matahari


PN =

derajat kemerosotan matahari


Jika kita mengetahui derajat ketinggian dan kemerosotan matahari, maka
ketiga sisi dari segitiga astronomi PZN dapat diketahui, selanjutnya sudut PNZ
dapat ditentukan. Untuk menentukan waktu yang dibutuhkan matahari untuk
27

bergerak dari P ke meridian EZN, maka kita harus mengalikan 24 sebagai rasio
sudut lingkaran dengan

.Jika pengamatan dilakukan pagi hari, maka waktu


yang didapat dikurangi 12 jam, dan jika pengamatan dilakukan sore hari, maka
waktu yang didapat ditambah 12 jam. Waktu yang didapat ini disebut local time.
Kapal-kapal yang biasanya berlayar melintasi samudera biasanya
memperkirakan posisi pelayarannya dengan menggunakan chronometer. Alat ini
merupakan aplikasi dari teori eliptik dimana alat ini menunjukkan waktu di
Greenwich. Dengan mengetahui waktu di Greenwich dan local time, maka garis
bujur tempat pengamatan dapat ditentukan. Dalam mengganti waktu menjadi
derajat bujurnya, maka tetap harus diperhatikan bahwa 24 jam
berkorespondensi dengan

garis bujur, dengan demikian berarti 1 jam sama


dengan

garis bujur, 1 menit berarti 15 garis bujur, dan satu detik sama
dengan 15 garis bujur.
Contoh:
Dari gambar, anggap HN merupakan garis lintang kota New York dengan derajat
lintang pengamat

dan derajat kemerosotan matahari

, dengan
demikian didapat;
ZN =

derajat garis lintang pengamat


=


PN =

derajat kemerosotan matahari


=


PZ =

untuk ketinggian matahari pada saat

.
Sudut ZNP pada segitiga bola PNZ adalah

(dalam Morgan)
Jika 1 jam sama dengan

, maka

sama dengan 6 jam 21 menit

detik. Sudut ZNP merepresentasikan solar noon yaitu lama waktu yang
dibutuhkan matahari mulai dari terbit hingga terbenam di kota New York.


28

E. DAFTAR PUSTAKA
Budiarto, Mega Teguh dan Masriyah. 2001. Sistem Geometri. Surabaya:
University Press

Morgan, Frank M. ___. Plane and Spherical Trigonometry. American Book
Company. Dartmounth Collage: New Hampshire

Prenowitz, Walter dan Meyer Jordan. ___. Basic Concepts of Geometry. London:
Blasdel Publishing Company

Rohana dan Afgani, Win. 2006. Geometri Riemann. Universitas Sriwijaya:
Palembang. Makalah, dosen pengampu Prof. DR. Zulkardi, M.I.Komp,
M.Sc dkk.
http://www.geocities.ws/m_win_afgani/PresentasiGeometriRiemann.pdf
diakses tanggal 27 Oktober 2011

-------. Sejarah Claudius Ptolemy, Nicholaus Copernicus, Christoper Colombus.
http://www.apprendre-
math.info/indonesien/historyDetail.htm?id=Ptolemy diakses tanggal 20
November 2011

You might also like