Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Kromatografi adalah teknik pemisahan suatu campuran senyawa-senyawa menjadi komponen - komponen yang terpisah. Metode pemisahan secara fisik yang didasarkan pada perbedaan migrasi / distribusi analit pada fasa gerak yang mengalir melalui fasa diam Bila semua atau sebagian dari molekul senyawa penyusun campuran dapat berbentuk fase gas atau uap pada suhu max. 400 450 oC dan tak terdekomposisi pada suhu tersebut maka senyawa ini mungkin dapat dianalisa dengan kromatografi gas Kromotografi gas merupakan salah satu teknik kromatografi. 4/9/2012 2
Untuk dapat dianalisis dengan kromatografi gas, cuplikan harus memiliki keatsirian yang cukup dan stabil terhadap panas. Bila fase diam berupa zat padat, disebut cara itu sebagai kromatografi gas-padat (GSC). Dasar pemisahannya : proses adsorbsi Bila fase diam berupa zat cair, disebut cara itu sebagai kromatografi gas cair ( GLC) . Dasar pemisahannya : proses partisi
4/9/2012 3
4/9/2012
Bagian Dasar GC
Sistem gas pembawa (carrier gas) Sistem pemasukan cuplikan (Injector System) Sistem pemanasan Kolom (Colomn system) Kolom Sistem deteksi (Detector System) Sistem pengolah data
4/9/2012 6
Instrumentasi GC
4/9/2012
Cocok dengan detektor yang digunakan Inert (tidak mudah bereaksi dengan sampel) Dry (kering/ tidak mengandung uap air) High Purity (kemurniannya tinggi) Mudah didapat Koefisien difusi gas rendah
8
Carrier gas (gas pembawa) He (umum), N2, H2 Flow / laju alir = 25 - 150 mL/min untuk kolom packing (packed column) Flow / laju alir = 1 - 25 mL/min untuk kolom kapiler (open tubular column)
4/9/2012 9
4/9/2012
11
Injector untuk Packed Column, temperature injector port minimal 50oC diatas titik didih cuplikan
4/9/2012
15
Injector untuk Capillary Column, suatu split/splitter system dibutuhkan untuk pengiriman sedikit sample ke kepala column dan sisanya dibuang. Ratio split biasanya 1:20 sampai 1:200
4/9/2012
16
*COLUMN*
Merupakan jantung Chromatography, dimana pemisahan komponen cuplikan terjadi yang berwujud puncak-puncak yang disebut Chromatogram Faktor yang berkaitan dengan keterpisahan puncak Chromatography adalah keefisienan kolom dan keefisienan pelarut 4/9/2012
17
Column
Ada dua type kolom : 1. Kolom Partisi, berisi bahan padat inert menyangga lapisan tipis cairan, disebut Chromatography Gas Cair (GLC) 2. Kolom Adsorbsi, berisi partikel penyerap yang umumnya digunakan untuk analisa gas permanen dan hydrokarbon rendah, biasa disebut Chromatography Gas Padat (GSC)
4/9/2012
18
Column
Berupa tabung terbuka dengan panjang panjang 1- 100 m dengan diameter 0.25 mm 4.0 mm Umumnya berbentuk gulungan atau huruf U agar dapat dipasang pada ruang oven kolom yang terbatas Bahan tabung 1. Logam : stainless steel, Cu, Ni, Al 2. Kaca : fused silica 3. Plastic : PTFE , PVC
4/9/2012 19
Column
Column Configuration
Packed Column 1. Terbuat dari Glass, Metal (Al, Cu, Stainless Steel) 2. Panjang 1 3 meter dengan diameter 2 4 mm 3. Ukuran partikel pendukung biasanya pada 80 100 mesh
4/9/2012
20
Column
Column Configuration
Open Tubular Column (Capillary) SCOT (support column open tubular), Permukaan dalam Capillari diberi Thin Film ( - 30 mm) sebagai material pendukung WCOT (wall column open tubular) Capillary yang dilapisi dengan lapisan tipis sebagai fase stationary FSOT (fused silica open tubular) Pengembangan WCOT dengan menggunakan silica murni yang mengandung metal oksida yang sangat kecil
4/9/2012 21
Column
Capillary column , mempunyai diameter lebih kecil (0.05 - 0.53 mm) dengan 100,000 theoretical plates, sedang packed column dengan 2500 theoretical plates Capillary column membutuhkan jumlah sample lebih sedikit dibanding packed columns. Packed column butuh sample pada range microgram (10-6 gr) per injeksi, sedang capillary columns untuk penanganan rutin hanya + 50 nanograms (10-9 gr )
4/9/2012 22
4/9/2012
23
Column
2000-4000
10 - 750
1000-4000
10 - 1000
600 - 1200
10 - 1000
500 - 1000
10 - 106
Pressure
Speed Chem. Inertness
4/9/2012 Flexible
Low
Fast Best Yes
Low
Fast
Low
Fast
High
Slow Poorest
No
No
No
24
Column
Temperatur kolom
Temperatur kolom dapat bervariasi antara 50 oC sampai ~ 350 oC. Temperatur awal kolom lebih rendah daripada gerbang injeksi pada oven, sehingga beberapa komponen campuran dapat berkondensasi pada awal kolom. Kolom dimulai pada temperatur rendah dan kemudian terus menerus menjadi lebih panas dibawah pengawasan komputer saat analisis berlangsung.
4/9/2012 25
Column
Temperatur Column Analisa Isotermal Suhu oven column tak berubah selama analisa Analisa Temperature Terprogram Suhu oven column berubah sesuai dengan kebutuhan analisa
4/9/2012 26
Waktu retensi
Waktu yang digunakan oleh senyawa tertentu untuk bergerak melalui kolom menuju ke detektor disebut sebagai waktu retensi.
Waktu retensi diukur berdasarkan waktu dari saat sampel diinjeksikan sampai titik dimana tampilan menunjukkan tinggi puncak maksimum untuk senyawa itu.
4/9/2012
27
Waktu retensi
Waktu retensi sangat bervariasi dan bergantung pada: Titik didih senyawa. Titik didih yang tinggi akan memiliki waktu retensi yang lama. Kelarutan dalam fase cair. Kelarutan yang tinggi dalam fase cair berarti memiliki waktu retensi yang lama. Temperatur kolom. Temperatur kolom yang tinggi mempersingkat waktu retensi, tapi pemisahan jadi kurang sempurna.
4/9/2012 28
Waktu retensi
Titik didih senyawa atau kelarutannya dalam fase cair tidak dapat kita atur. Yang dapat diatur adalah temperatur kolom. Semakin rendah temperatur kolom semakin baik pemisahan, tetapi akan memakan waktu yang lama Jawabannya : dimulai dengan kolom dengan suhu yang rendah kemudian perlahan-lahan secara teratur temperaturnya dinaikkan.
4/9/2012 29
4/9/2012
30
MEKANISME PEMISAHAN
4/9/2012
31
RESOLUSI
Tujuan umum pada kromatografi adalah pemisahan yang cukup Ukuran kuantitatif dari pemisahan relatif : Harga R besar, berarti pemisahan lebih baik. R kecil, pemisahan jelek
resolusi
4/9/2012
32
RESOLUSI
Resolusi (Rs) antara dua puncak dalam chromatogram ditunjukkan oleh persamaan :
dimana : Z adalah pemisahan antara puncak A dan B; Wa dan Wb lebar puncak A dan B
4/9/2012
33
RESOLUSI
Faktor yang akan menyebabkan melebar tidaknya pita kromatografi yang dihasilkan adalah :
Difusi Eddy, Difusi longitudinal, Transfer massa fasa gerak, Transfer massa fasa gerak tertahan, Transfer massa fasa diam
Latihan : In a chromatographic analysis of lemon oil a peak for limonene has a retention time of 8.36 min with a baseline width of 0.96 min. Terpinene elutes at 9.54 min, with a baseline width of 0.64 min. What is the resolution between the two peaks ?
4/9/2012 34
Keefisienan Column
Keefisienan kolom menyatakan : pelebaran puncak yang disebabkan oleh rancangan kolom dan kondisi pengerjaan Keefisienan kolom diukur dengan : Jumlah pelat teori (theoretical plates) , N N = 5.545 ( t r / W1/2)2 atau N = 16 ( t r / W )2
Keefisienan Column
Jumlah pelat teori dalam suatu kolom dapat merupakan fungsi dari :
Bagaimana kolom dibuat Sifat senyawa terlarut Kecepatan alir fasa gerak Suhu Metode pemasukan cuplikan Sifat fasa gerak dan fasa diam
4/9/2012
36
Keefisienan Column
Ukuran lain untuk keefisienan kolom adalah HETP atau JSPT yaitu panjang kolom yang diperlukan untuk mencapai kesetimbangan linarut diantara fase gas yang bergerak dan fase cair yang diam
Keefisienan Column
Keefisienan Pelarut
Pada GC, terjadi interaksi linarut-pelarut dan menentukan letak relatif senyawa pada kromatogram Interaksi ini ditentukan oleh koefisien distribusi linarut yang bersangkutan dalam pelarut pada suhu tertentu Bila T naik, koefisien distribusi bertambah kecil, berarti bagian linarut dalam fase gas bertambah besar dan waktu elusi bertambah pendek dan pemisahan kurang sempurna
4/9/2012 39
Detector
Merupakan suatu gawai yang menunjukan dan mengukur banyaknya komponen yang terpisah dalam gas pembawa Suhu detector harus panas agar cuplikan tak mengembun. Pelebaran puncak dan menghilangnya puncak komponen merupakan ciri khas terjadinya pengembunan Seluruh detektor ditutup dalam oven yang lebih panas dibanding dengan temperatur kolom. Hal itu menghentikan kondensasi dalam detektor (pada FID).
4/9/2012 40
Detector
41
Detector
Detector
4/9/2012
43
Detector
Pada TCD yang diukur perubahan conductivitas termal dari gas karena kehadiran analit/sampel Conductivitas He, H2 lebih besar dari zat organic. Adanya zat organics menyebabkan kenaikan T filament TCD adalah detektor non-destructive, non spesific dan tidak sesensitiv dectector lainnya
4/9/2012
44
Detector
4/9/2012
45
Detector
46
Detector
Detector
4/9/2012
48
Detector
4/9/2012
49
Detector
50
Waktu retensi dan volume retensi dapat digunakan untuk identifiksi cuplikan Volume retensi adalah volume fasa gerak yang diperlukan untuk mengelusi analit dari titik injeksi, melalui fasa diam sampai mencapai detektor. Dapat dihitung dari tR dikali kecepatan alir fasa gerak, Fc,
4/9/2012
52
Area dibawah puncak sebanding dengan jumlah setiap senyawa yang telah melewati detektor, dan area ini dapat dihitung secara otomatis melalui komputer yang dihubungkan dengan monitor tinggi puncak tidak merupakan masalah, tetapi total area dibawah puncak yang paling utama. Beberapa recorder dilengkapi dengan integrator yang dapat menunjukkan luas puncak secara otomatis dan merobahnya kedalam bentuk angka Contoh kromatogram analisis monomer styrene dan data luas area dapat dilihat pada gambar berikut
4/9/2012 53
4/9/2012
54
4/9/2012
56
Contoh kromatogram sample keju Kromatogram campuran senyawa akan muncul sebagai puncakpuncak di kromatogram dengan waktu retensi yang berbeda-beda. Analisis senyawa volatil pada keju menghasilkan puncak-puncak yang sangat banyak. Analisis secara manual kromatogram ini sangatlah rumit.
57
4/9/2012
4/9/2012
59
4/9/2012
60
4/9/2012
Pemanfaatan GC
Pemisahan gas bertitik didih rendah seperti oksigen, karbon monoksida dan karbon dioksida dimungkinkan dengan teknik ini. Senyawa organik yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester. Analisis minyak mentah dan minyak atsiri dalam buah
4/9/2012
62
4/9/2012
63
4/9/2012
64
4/9/2012
65
4/9/2012
Injection port
66
4/9/2012
67