You are on page 1of 21

MAKALAH VITAMIN DAN MINERAL

Kelompok SGD 4 Ni Putu Maitra Pratiwi Ayu Ngurah Dwi Rahayu Gede Adi Ramananda Ayu Ervyna Novita Sari Ni Luh Putu Devi Kusumayanti Ni Wayan Sawitri Putu Weda Suari Ni Putu Ary Iswari Ni Made Candra Yundarini I Made Someita Ni Putu Diah Prabandari (1002105004) (1002105014) (1002105032) (1002105051) (1002105053) (1002105058) (1002105062) (1002105064) (1002105074) (1002105077) (1002105085)

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2011

Learning Task 1. Apa yang dimaksud dengan Vitamin? 2. Apa yang dimaksud dengan provitamin? 3. Apa yang dimaksud dengan antivitamin? 4. Apa yang dimaksud dengan hypervitaminosis? 5. Apa yang dimaksud dengan magadose? 6. Uraikan tentang vitamin larut air dan larut lemak?
7. Uraikan tentang Vitamin B ! 8. Jenis-jenis vitamin B ? 9. Struktur dan Fungsi vitamin B secara umum dan sesuai dengan jenisnya ! 10. Sumber-sumber berbagai jenis vitamin B ? 11. Kebutuhan vitamin B dan RDA tiap usia ? 12. Uraikan akibat kekurangan masing-masing jenis vitamin B !

Pembahasan 1. Nama Vitamin berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu vita yang artinya hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, maka harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai pengecualian adalah vitamin D yang dapat dibuat dalam kulit asalkan kulit cukup terkena sinar matahari. Jumlah Vitamin yang dibutuhkan 1 ug - 100 mg/hr. Jika manusia, hewan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.

Jenis-jenis vitamin antara lain: A, B (Thiamin), B2 (Riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam pantotenat), B6 (Pyridoxine), B7 (Biotin), B9 (asam folat), B12 (Cobalamin), C (ascorbic acid), D, E, dan K. 2. Pro-vitamin adalah senyawa awal suatu vitamin. Pro-vitamin tidak dapat berfungsi sebelum tubuh mengubahnya menjadi vitamin. Untuk membuatnya menjadi vitamin diperlukan reaksi yang tidak sederhana. Perlu juga diketahui bahwa didalam tubuh, tidak semua pro-vitamin yang dikonsumsi dapat diubah menjadi vitamin (efisiensi tidak 100%). Vitamin-vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, dan K) umumnya mempunyai pro-vitamin, sedangkan vitamin yang larut air (vitamin B dan C) umumnya tidak mempunyai pro-vitamin. Tetapi terdapat sampo dan minyak rambut yang diiklankan diberi tambahan pro-vitamib B5. Dari literatur yang penulis baca, yang dimaksud vitamin B5 adalah asam pantotenat (yang dikenal pula sebagai pantotheine dan pantothenol). Entah kalau ada senyawa lain yang disebut vitamin B5 yang penulis tidak ketahui. Berikut adalah tabel provitamin dan antivitamin masing-masing vitamin. Vitamin vitamin A Provitamin karoten, alpha, beta dan gama Thiamin (B1) apocarotenal cryptoxanthin (B2) (B6) Riboflavin Niacin Pyridoksin Trytophane pyrithiamin neopyrithiamin oxythiamin thiamninase iso riboflavin phenazine R indol acetic acid 4-deoxypyridoxin toxopyrimidine 4-methoxy Antivitamin citral

pyridoxin Biotin Choline Asam folat


A panthotenat A para amino benzoat (PABA)

penicillamine ixoniacide avidin lysolecithin triethyl choline X methyl PGA Aminopterin amethopterin
Sulfonamida

3. Antivitamin adalah Subtansi alami atau sintetis yang menghambat penyerapan suatu vitamin

dalam diet. Sebagian besar antivitamin bekerja dengan cara kompetisi langsung dengan vitamin. Antivitamin juga bisa disebut zat-zat yg bersifat antagonis terhadap Vitamin. Ada zat-zat yang ada pada bahan makanan asal hewan dan nabati yang dapat bekerja sebagai anti-vitamin. Sifat ini disebabkan karena rumus bangun kimiawi yang hampir sama, sehingga ada kompetisi antara vitamin dan anti-vitaminnya, atau karena anti-vitamin bereaksi dengan vitamin itu. Beberapa contoh dari anti-vitamin adalah sebagai berikut: Tiamin Riboflavin Niasin Biotin Piridoksin Asam Pantotenan Vitamin D Vitamin K ikan segar, kerang, khamir, linseed, mustard (antagonis. thiaminase) ackee (Blighia sapida jagung, cantle (millet) putih telur mentah (antagonis : avidin) linseed (Limun usitatissimun) (antagonis : linatine) Khamir rumput kering (antagonis : B- karotin) sweet clover (Melilotus offici- nalis) antagonis:dicoumarol)

Antagonis thiamin (thiaminase) dapat merusak molekul thiamin, diketemukan pada banyak macam ikan, terutama di limpa, hati, jantung dan usus. Juga pada tumbuh-tumbuhan seperti bracken fern (Pteridium aquillinum). Antagonis niasin diperkirakan ada pada jagung, karena manusia dan binatang yang makannya terdiri dari jagung, menderita defisiensi niasin. Mekanisme cara penghambatan :

a.

Zat Antivitamin merebut tempat Vitamin dalam molekul Enzym, sehingga

Enzym tersebut tak berfungsi. Misal : Pyrithiamin merupakan Antivitamin B1, Desoxypiridoxin merupakan Antivitamin B6.
b.

Antivitamin berikatan dengan Vitamin membentuk Kompleks yang tak dapat Bioltin sehingga tubuh tak dapat memperoleh Biotin. Vitamin

diserap melalui dinding usus. Misal : Zat Avidin yang terdapat dalam putih telur mentah akan berikatan dgn Biotin. c. Pengrusakan Vitamin, misalnya : Thyaminase yang terdapat pada ikan mentah akan merusak Vitamin B1.

4. Hipervitaminosis adalah kondisi yang disebabkan oleh asupan vitamin yang berlebihan, jarang

terjadi dengan vitamin yang larut air. Kendati demikian, dosis besar vitamin C dan piridoksin (B6) mengarah kepada toksisitas. Vitamin adalah zat kimia yang digunakan sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Ketika terdapat kecukupan vitamin khusus untuk memenuhi kebutuhan katilitik, sisa dari penyediaan vitamin bertindak sebagai kimia bebas dan menjadi toksik untuk tubuh. Vitamin larut lemak (A,D,E,K) disimpan di dalam tubuh. Toksisitas untuk beberapa vitamin yang larut lemak telah diketahui selama bertahun-tahun. Toksisitas dapat dihasilkan dari dosis besar baik sengaja maupun tidak sengaja. Dari vitamin sintetik, jumlah berlebihan pada makanan yang diperkaya dan diet yang mencakup banyaknya asupan minyak hati ikan. Berikut adalah tabel dari akibat kelebihan vitamin. Vitamin C Vitamin B1 (Tiamin) Batu ginjal, penyakit kudis, infeksi saluran urine Nadi yang cepat, sakit kepala, lemah,

Vitamin B2 (Riboflavin) Niasin

iritabilitas, insomnia. Ulkus, tingkat glukosa darah yang elevasi, peningkatan asam urat dalam darah Ulkus, disfungsi hati, kadar glukosa darah meningkat, peningkatan tingkat asam urat darah,

diare, mual, flushing Vitamin B6 (Kompleks Piridoksin, Piridoksal, Pembengkakan, depresi, kelelahan, sakit kepala, Piridoksamin) Asam Folat Vitamin B12 (Kobalamin) Vitamin A kerusakan saraf, iritabilitas Diare, insomnia, iritabilitas, menutupi defisiensi vitamin B12 Tidak dilaporkan Mual, muntah, rasa nyeri abdominal, kegagalan pertumbuhan pada anak, kehilangan berat badan Vitamin D pada orang dewasa, Dosis besar : kehilangan nafsu makan, muntah, kegagalan pertumbuhan, kehilangan berat badan, peningkatan deposit kalsium dalam Vitamin E jaringan lunak, pembuluh darah, dan ginjal Gangguan dengan penggunaan vitamin A dan K, memperpanjang waktu protrombin, iritabilitas intestinal, sakit kepala, nyeri otot, Vitamin K pusing Hiperbilirubinemia pada bayi, muntah pada orang dewasa 5. Megadose adalah pemberian vitamin dalam dosis tinggi. Pemberian vitamin dalam dosis tinggi dapat menyebabkan sisa vitamin yang tidak digunakan oleh tubuh berubah menjadi radikal bebas dan bersifat toxic. 6. Menurut sifat kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua yaitu : a. Vitamin larut air , merupakan anggota vitamin B kompleks dan vitamin C. Ada pun memiliki ciri-ciri sebagai berikut : - Kebanyakan vitamin larut air,yaitu vitamin B kompleks berfungsi sebagai koenzim, sehingga bersifat sebagai katalisator proses rantai Biokimia

- Vitamin larut air diekskresikan melalui urin - Vitamin larut air tidak disimpan di dalam tubuh sehingga jarang terjadi Hipervitaminosis b. Vitamin larut lemak, adalah molekul hidrofobik apolar, yang semua merupakan derivate isoprene. Vitamin larut lemak terdiri dari vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K, dimana memiliki fungsi masing-masing d dalam tubuh. Ada pun ciri-cirinya sebagai berikut : - Vitamin larut lemak dapat diserap secara efisien jika terdapat penyerapan lemak yang normal - Dalam keadaan normal tidak diekskresikan melalui urin, tetapi melalui feces -Vitamin larut lemak disimpan dalam jumlah banyak, maka dengan intake yang berlebihan memungkinkan terjadinya Hipervitaminosis 7. Vitamin B adalah 8 vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran penting dalam metabolisme sel. Dalam sejarahnya, vitamin pernah diduga hanya mempunyai satu tipe, yaitu vitamin B (seperti orang mengenal vitamin C atau vitamin D). Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa komposisi kimia didalamnya membedakan vitamin ini satu sama lain dan terlihat dalam contohnya dalam beberapa makanan. Suplemen yang mengandung ke-8 tipe ini disebut sebagai vitamin B kompleks. Masing-masing tipe vitamin B suplemen mempunyai nama masing-masing (contoh; B1, B2, B3, B5,B6B,7,B9,B12) Vitamin B diperlukan dalam rangka:

Dukungan dan meningkatkan laju metabolisme dalam tubuh Menjaga kesehatan kulit dan otot Meningkatkan kekebalan dan system fungsi saraf Meningkatkan pertumbuhan sel dan pembelahan , termasuk pembentukan sel-sel darah merah yang membantu mencegah anemia Mengurangi resiko kanker pankreas

8. Jenis-Jenis vitamin B yang esensial bagi tubuh manusia adalah :

Vitamin B1 (tiamin) Vitamin B2 (riboflavin) Niasin (asam nikotinat, nikotinamida) (vitamin B3) Vitamin B5 (asam pantotenat) Vitamin B6 (piridoksin, piridoksal, piridoksamin) Biotin Vitamin B12 (kobalamin) Asam folat (asam pteroilglutamat) vitamin yang larut dalam air sangat beraneka ragam, tetapi mereka

9. Struktur kimia dari

mempunyai sifat molekul plar, sehingga larut dalam air. Semua vitamin yang larut dalam air, dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau dan ragi) kecuali vitamin B12. vitamin B komplek dan vitamin C karena ke larutannya dalam air, tidal dapat disimpan lama dalam bentuk stabil, harus disediakan terus menerus dalam makanan, kecuali vitamin B12, pada hati manusia dapat disimpan untuk persediaan beberapa tahun. Semua vitamin yang larut dalam air, kecuali vitamin C, berfungsi sebagai koenzim atau kofaktor dalam reaksi enzimatik. Vitamin B, Koenzim, dan fungsi Enzimatiknya : Vitamin Tiaminin (B1) Bentuk koenzim Tiaminin pirofosfat (TPP) Fungsi enzimatik Transfer atau pengangkatan gugus aldehida Reboflovin (B2) Flavin adenin dipuklotida (FAD) Flovida mononukleotida (FMN) Nikotinamida Nikotinamida adenin dinukletida Transfer hidrogen Transfer hidrogen Transfer hidrogen

(NAD+) Nikotinamida adenin demikleotida fosfat (NADP+) Asam fantolenat Koenzim A (KoA) Transfer atau karier gugus asil Peridoksen (B6) Peridoksalfosfat Transfer gugus amino, gugus karboksil dari rasenisasi. Biotin Biotin Transfer atau pengangkatan gugus karboksial Asam falat Vitamin B12 Asam titrahidroksi falat Koenzim B12 Transfer satu C Pergeseran 1,2 dari atom hidrogen, karier gugusan metil Asam lipoat Lipoatmid Transfer gugus asil

Sumber : Frank B. Amstrong 1989 a). Tiamin (Vitamin B1) Struktur kimia teamin, mengandung, sistem dua cincin yaitu perimidin dan tiazol.

NH2 C N H3C C N C HC CH2 N

H C S O O O

C CH3

CH2

Tiamin diposfat

b). Riboflavin (Vitamin B2) Riboflavin atau vitamin B2 terdiri dari D-ributol yang terikat pada cincin isoaloksazin vitamin ini telah terbukti berperan sebagai faktor pertumbuhan pada tikus. Kini dapat diperoleh secara komersial dari mikroba tertentu.

H C H3C H3C C C N C C NH

C C H

C N

C N

CH2

HCOH HCOH HCOH CH2OH

Riboflavin (Vitamin B2)

c). Asam Nikotinat dan Nikotinamida . Nikotinamida adalah komponen yang merupakan bagian aktif dari dua koenzim, yaitu nikotinamida adenin dinakleotida (NAD+) dan nikotinamida adenin dinukleotida fosfat (NADP+) yang dulunya dikenal masing-masing sebagai koenzim I dan koenzim II.
H C HC HC N C CH O C OH HC HC N H C C CH O C NH2

Asam nikotinat (Niacin)

Nikotinamid (Niasinamid)

d). Asam Pantotenat Koenzim A mengandung gugus toil atau silf hidril (-SH) yang reaktif yang terletak pada bagian merkaptoetilamin- dari koenzim, tempat gugus asil berikatan secara koralen membentuk tisester selama pemindahan gugus asil.
O C HO CH2 CH2 NH C CH3 C OH CH2

e). Piridoksin (Vitamin B6) Pendokpin atau vitamin B6 terdiri dari tiga senyawa yang berhubungan erat, yaitu peridoksin, piridoksal dan piridoksamin. Ketiganya tersebar ;uas di alam baik pada hewan maupun tumbuhan. Padi-padian termasuk sumber yang sangat kaya vitamin B6. Bentuk aktif vitamin B6 :
CH2OH HO CH2OH HO CHO CH2OH HO CH2NH2 CH2OH

H3C

H3C

H3C

Piridoksin

Piridoksal

Pitidoksamin

Bentuk aktif dari vitamin B6 adalah peridoksal fosfat, yang selalu terdapat dalam bentuk aminopiridoksumin fosfat, yang berfungsi sebagai gugus prostetik sejumlah enzim yang

mengkatalisis reaksi mentabalisme asam amino, transaminasi, dekarboksilasi dan rasemisasi. Walaupun reaksi-reaksi ini dikatalisis oleh enzim yang berlainan, tetapi koenzimnya sama yaitu piridoksal fosfat.
MgATP CH2OH HO CH2OH Piridoksal Kinase HO MgADP CH2OH CH2 O O P O OH

H3C

H3C

PIridoksal

Piridoksal fosfat

f). Biotin
O HN HC H2C S NH CH CH (CH2)4 COOH

Enzim yang memerlukan biotin mengkatalisis penggabungan (karboksilasi) atau transfer CO2 (transkarboksilasi). Dalam reaksi karboksilasi diperlukan ATP, Mg2+ dan biotin, sebagai Nkarbaksi biotinilklisin yang bertindak sebagai pembawa CO2.
O
-

C N HC H2C

O NH CH CH S (CH2)4 O C N H (CH2)4 H C NH+3 COO-

N-karboksibiotinillesin (N-karboksibiositin) g). Asam Folat

OH C N H2N C N 2-Amino-4-hidroksi6-mentil[teridin C N C HC N CH2 N C H

H C

H C C O C N H CH CH2 COOH CH2 COOH

C H

C H

Asam p-Aminobenzoat (PABA)

Asam glutamat

Asam folat + HADPH + H+

Folat reduk tase

FH2 + NADP+

FH2 + HADPH + H+

dihirofolat reduktase

FH2 + NADP+

Asam tetrahidrofolat (FH4) atau TGF berfungsi sebagai pembawa sementara gugus 1-karbon di dalam sejumlah reaksi enzimatik yang kompleks. Di sini, gusgus metil molekul ke molekul lainnya. h). Vitamin B12 (Sianokobalamin) Menurut H.A Baker, vitamin B12 merupakan bagian dari koenzim B12, dengan struktur sebagai berikut :
H2COH O H H O OH H

(-CH3), metelen (-

CH2), metinil (-CH = ), formil (-CHO), atau formino (-CH = NH) dipindahkan dari satu

O P O O C3H CH CH2 NH CO CH2 CH2 H CH2 CONH2 CH3 CH2 CONH2 CH3 H CH2 CH2 CONH2 CN CH2 N N C CH3 C N Co H HC N N C C

H C C C C H CH2 CH2 CONH2 CH3 CH3 CH CH2 CH2 CONH2 CH3 H CH2 CONH2 CH3 NH2 C C C N H OH N N CH
5 Deoksidenosin Sistim cincin korin

CH3 CH3

5,6Dimetibenzimidazol ribonukleotida

N HC CH2 H H OH O

Vitamin B12 10. Sumber-sumber berbagai jenis Vitamin B dan penggunaannya : a. Vitamin B1 = Thiamine (Tiamin)

Vitamin B1 paling banyak ditemukan pada beras dan gandum utuh(terutama beras merah), kuning telur, ikan, kacangkacangan, dan polongpolongan. Penggunaan: Untuk memelihara fungsi saraf, mengoptimalkan aktivitas kognitif dan fungsi otak, membantu proses metabolisme karbohidrat, lemak,protei, dan mengatur sirkulasi serta fungsi darah.

b. Vitamin B2 = Riboflavin Vitamin B2 dapat ditemukan pada pangan hewani dan pangan nabati. Pada pangan hewani terdapat pada hati, ginjal, dan jantung (ayam/sapi), sedangkan dari pangan nabati adalah sayursayuran hijau. Penggunaan: Untuk katarak, gangguan pencernaan, kulit, dan depresi. Sehingga apabila terjadi gangguan pada pencernaan dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung vitamin B2 seperti diatas.
c. Niasin = Niacine = Vitamin B3 = Asam Nikotinat =Nicotinic Acid

Niasin atau vitamin B3 paling banyak terdapat pada hati, daging (ayam/sapi),telur, ikan, kacangkacangan, susu, dan avokad. Penggunaan: Untuk membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan system susunan saraf dan rambut. Dosis RDA 20 mg sehari. d. Asam Pantotenat (Pantothenic Acid) = Vitamin B5 Asam Pantotenat (Pantothenic Acid) = Vitamin B5 terdapat pada sumber hewani yaitu pada ikan, telur, susu, hati, ginjal (ayam/sapi), serta semua buah yang dibuat selai (kurma, kismis, pisang selai), dan khamir (yeast). Sedangkan sumber nabatinya adalah ubi jalar, brokoli, kembang kol, jeruk, stroberi, kacangkacangan, dan gandum. Penggunaan: Untuk membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan jaringan dan rambut. e. Biotin = Vitamin B8

Biotin = Vitamin B8 banyak terdapat pada keju, hati, kedele, kembang kol, daging, susu, kacang tanah, sayuran, pisang, tomat, jeroan, telur (terutama bagian kuningnya), jamur, kacangkacangan, dan gandum lengkap. Namun, perlu diperhatikan bahwa putih telur mentah mengandung avidin, yaitu suatu protein yang mengikat biotin, sehingga akan mencegah penyerapan biotin oleh tubuh. Penggunaan: Untuk mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. f. Vitamin B6 = Piridoksin (Pyridoxine) Vitamin B6 = Piridoksin (Pyridoxine) terdapat pada sumber hewani adalah ikan, telur, susu, hati, ginjal (ayam/sapi), semua buah yang dibuat selai (kurma, kismis, pisang selai), dan khamir (yeast).Sedangkan sumber nabatinya adalah ubi jalar, brokoli, kembang kol, jeruk, stroberi,kacangkacangan, dan gandum. Penggunaan: Untuk membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan jaringan dan rambut.

g.

Vitamin B12 = Sianokobalamin (Cyanocobalamine) Vitamin B12 dapat dijumpai pada Hati (ayam/sapi), daging, susu dan produk olahannya, telur, ikan, sayur, kedelai dan produk olahannya (tahu, tempe, tauco, kecap), bekatul, dan rumput laut. Penggunaan: Untuk mengatur pembentukan sel darah merah, mencegah kerusakan dinding saraf, sintesa DNA, mengubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi energi.

h.

Asam Folat = Folic Acid = Vitamin B9, syn. Folacin Vitamin B9 atau asam folat banyak terdapat pada hati, daging, ginjal, sayuran hijau, gandum, telur, ikan, kacang hijau, khamir. Sumber lain adalah jeruk, stroberi, wheat germ, dan kacangkacangan. Penggunaan: Untuk membantu pembentukan sel darah merah, dan mempertahankan kesehatan sistem pencernaan. Ibu hamil disarankan untuk mendapatkan tambahan 400 mcg

asam folat sehari, karena dari penelitian terungkap bahwa asam folat dapat mengurangi risiko cacat bawaan pada bayi. 11.RDA yang merupakan singkatan dari recommended dietary allowances (kecukupan gizi yang dianjurkan) adalah banyaknya masing-masing zat gizi yang harus terpenuhi dari makanan untuk mencakup hamper semua orang sehat. Kecukupan gizi dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat dan tinggi badan, genetika, serta keadaan hamil dan menyusui. Kegunaan angka kecukupan gizi yang dianjurkan antara lain : (1) Untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui konsumsi makanan bagi penduduk/golongan masyarakat tertentu yang didapatkan dari hasil survai gizi/makanan. (2) Untuk perencanaan pemberian makanan tambahan balita maupun perencanaan makanan institusi. (3) Untukperencanaanpenyediaanpangantingkat regionalmaupunnasional. Kebutuhan vitamin B dan RDA tiapusia : 1. Thiamin (Vitamin B1) : Kebutuhan :Jumlah yang dianjurkan untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata makanan per hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari. Orang yang berpuasa atau melakukan diet harus memastikan bahwa mereka mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000 kkalori makanan. 2. Riboflavin (Vitamin B2) : Kebutuhan :RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk 2000 kkal diet. 3. Niacin (Asamnikotinat, nicotinamida, niasinamida, vitamin B3) : Kebutuhan :RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE merupakan jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang

secara teori dibuat dari prekusor asam amino triptophan. 60 mg tryptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin. 4. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin) : Kebutuhan :Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam metabolism asam amino, sehingga konsumsi sehari-harih arus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. RDA untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untukwanita. 5. Folat (Folasin, asamfolat, asampteroilglutamat, vitamin B9) : Kebutuhan :: RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. 6. Vitamin B12 (Kobalamin) : Kebutuhan :RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari. 7. Asampantotenat (Vitamin B5) : Kebutuhan :Tidak ada RDA untuk asampantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup adalah antara 4 sampai 7 mg perhari . 8. Biotin (Vitamin B8) : Kebutuhan :Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA. Perkiraan aman dan cukup yang dapat dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara 30-100 mikro-gram perhari.

Tabel Kebutuhan Vitamin dalam jumlah yang dianjurkan untuk tiap usia :

12.Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan penyakit dan gejala-gejala : Vitamin B1 (tiamin) kekurangan tiamin dapat menyebabkan beriberi dan sindrom defisiensi terkait, kulit

kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang. Penyakit beriberi disebabkan oleh diet kaya-karbohidrat rendah tiamin, seperti diet yang menggunakan beras giling atau makanan yang sangat dimurnikan seperti gula pasir dan terigu berwarna putih sebagai makanan pokoknya. Vitamin B2 (riboflavin) kekurangan vitamin ini tidak menimbulkan keadaan yang bisa membawa kematian, tetapi jika terjadi defisiensi akan muncul berbagai gejala termasuk stomatitis angularis, keilosis, glositis, sebore, dan fotofobia. Dan penyakit yang dapat ditimbulkan : turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya. Vitamin B3 (niasin)

kekurangan vitamin ini menyebabkan sindrom defisiensi pelagra yang gejalanya mencakup penurunan berat badan, berbagai gangguan pencernaan, dermatitis, depresi, serta dimensia. Dan kekurangan vitamin B3 juga dapat menimbulkan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain. Vitamin B5 (asam pantotenat) kekurangan vitamin ini merupakan kelainan yang jarang terjadi, karena pada kenyataannya vitamin sudah banyak terkandung dalam berbagai makanan, jaringan hewan, sereal utuh, kacang-kacangan, tetapi kekurangan vitamin ini juga dapat menimbulkan otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain. Vitamin B6 (piridoksin, piridoksal, piridoksamin) Kekurangan vitamin ini dapat terjadi selama laktasi, pada pecandu alkohol, dan selama terapi Isoniazid, dan juga dapat menimbulkan pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan yang lainnya.
Vitamin B8 (biotin)

kekurangan biotin pada manusia biasanya tidak tampak tetapi pada konsumsi putih telur yang banyak dapat timbul dermatitis karena putih telur mengandung protein spesifik yaitu avidin yang dapat mengikat biotin sehingga diinaktivasi. Vitamin B12 (kobalamin) kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia megaloblastik yang terjadi karena terganggunya sintesis DNA yang menghalangi pembelahan sel dan pembentukan nukleus eritrosit baru dengan konsekuensi menumpuknya megaloblast di dalam sumsum tulang serta eritrosit imatur di dalam peredaran darah. Dan kekurangan vitamin ini juga dapat menyebabkan mudah capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya
Vitamin B9 (asam folat)

Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia megaloblastik

DAFTAR PUSTAKA http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05_TinjauanKecukupanGizi.pdf/05_TinjauanKecukupanGizi .html http://www.food-info.net/id/vita/water.htm


____.2002. Fundamental of Nursing Second Edition.

You might also like