You are on page 1of 8

KELOMPOK PERANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

NAMA KELOMPOK : ENDRA SAPUTRA FARIZ RAMADANA ELSERA SULASTRIANA EKO YULINGGAR FERGINA FAKULTAS HUKUM UNVIERSITAS RIAU 1

TUGAS PERANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ANALISIS PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG

PERIZINAN USAHA PERIKANAN


Usul Perubahan

No. 1. 2.

Alasan/analisis Seharusnya setelah kata WALIKOTA diakhiri dengan koma WALIKOTA PEKANBARU WALIKOTA PEKANBARU, (,) c. Bahwa untuk mencapai maksud huruf a dan b c. Bahwa untuk mencapai maksud huruf a dan b Tanda titik pada akhir kalimat diganti menjadi titik koma (;)

Teks Asli

3.

diatas. Dipandang perlu diatur dalam suatu diatas. Dipandang perlu diatur dalam suatu Peraturan Daerah. Peraturan Daerah; Mengingat : 1. Undangundang Nomor 8 Tahun Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1956 tentang Pembentukan Tahun 1945, Undang-Undang Daerah Otonom Kota Kecil dalam tentang Pembentukan Daerah dan lingkungan Propinsi Sumatera UndangUndang tentang Tengah Lembaran Negara Tahun Pemerintahan Daerah ; 1956 Nomor 19); 2. Undangundang Nomor 8 Tahun Dst 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam lingkungan Propinsi Sumatera Tengah Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 19); Dst. Mengingat : 1. Undangundang Nomor 8 Tahun Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dala Daerah Otonom Kota Kecil dala lingkungan Propinsi Sumatera lingkungan Propinsi Sumatera

Dasar hukum pembentukan Peraturan Daerah adalah Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang tentang Pembentukan Daerah dan Undang- Undang tentang Pemerintahan Daerah.

4.

Harus ditambah dengan Nomor Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor );
2

2.

3.

4.

5.

Tengah Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 19); Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran negara tahun 1958 Nomor 112); Undang undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang, Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76); Undangundang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuanketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12); Undang-undang Nomor 9 tahun 1985 tentang Perikanan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 46);

Tengah Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 19, (Lembaran Negara tahun 1956 Nomor.. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ); 2. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran negara tahun 1958 Nomor 112, (Lembaran Negara tahun 1981 Nomor.. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ); 3. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang, Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76(Lembaran Negara tahun 1981 Nomor.. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ); 4. UndangUndang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuanketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12(Lembaran Negara tahun 1982 Nomor.. Tambahan Lembaran Negara
3

5.

3. Undang undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang, Hukum Acara Pidana.

Republik Indonesia Nomor ); 5. Undang-Undang Nomor 9 tahun 1985 tentang Perikanan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 46, (Lembaran Negara tahun 1985 Nomor.. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ); 3. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP);

Dasar Hukum Kata Hukum Acara Pidana menjadi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan diakhiri dengan tanda titik koma (;)

6.

Mengingat : 1. Undangundang Nomor 8 Tahun Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 8 Tahun Kata Undang Undang harus huruf U kedua-duanya 1956 tentang Pembentukan 1956 tentang Pembentukan huruf besar dan diakhiri tandan titik koma (;) Daerah Otonom Kota Kecil dala Daerah Otonom Kota Kecil dala lingkungan Propinsi Sumatera lingkungan Propinsi Sumatera Tengah Lembaran Negara Tengah Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 19); Tahun 1956 Nomor 19, 2. Undang-Undang Nomor 61 (Lembaran Negara tahun 1956 Tahun 1958 tentang Nomor.. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Pembentukan Daerah Swatantra Nomor ); Tingkat Sumatera Barat, Jambi 2. Undang-Undang Nomor 61 dan Riau (Lembaran negara Tahun 1958 tentang tahun 1958 Nomor 112); Pembentukan Daerah 3. Undang undang Nomor 8 Swatantra Tingkat Sumatera Tahun 1981 tentang, Hukum Barat, Jambi dan Riau Acara Pidana (Lembaran Negara (Lembaran negara tahun 1958 Tahun 1981 Nomor 76); Nomor 112, (Lembaran Negara 4. Undangundang Nomor 4 Tahun tahun 1981 Nomor.. 1982 tentang
4

7.

8.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ); 3. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang, Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76(Lembaran Negara tahun 1981 Nomor.. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ); 4. UndangUndang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuanketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12(Lembaran Negara tahun 1982 Nomor.. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ); 5. Undang-Undang Nomor 9 tahun 1985 tentang Perikanan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 46, (Lembaran Negara tahun 1985 Nomor.. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ); 12. Surat Keputussan Menteri pertanian nomor 12. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor Keputusan hurf s double, kata pertanian seharusnya huruf 815/kpts/Ik.120/11/1990 tentang Perizinan 815/kpts/Ik.120/11/1990 tentang Perizinan P besar,dan kata nomor N besar Usaha Perikanan; Usaha Perikanan; 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tanda titik (.) diganti dengan titik koma (;) Tahun 1993 tentang bentuk Peraturan, Tahun 1993 tentang bentuk Peraturan,
5

Ketentuanketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12); 5. Undang-undang Nomor 9 tahun 1985 tentang Perikanan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 46);

Daerah dan Peraturan Daerah perubahan.


9.
Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru

Daerah dan Peraturan Daerah perubahan;


Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKANBARU dan WALIKOTA PEKANBARU

Kata harus diganti sesuai dengan UU No.12 Tahun 2011 dan adanya persetujuan antara DPRD Kota Pekanbaru dan WALIKOTA Pekanbaru

10.

Menetapkan:

PERATURAN DAERAH KOTA Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG Dalam menetapkan nama kota tidak perlu PEKANBARU TENTANG PERIZINAN USAHA PERIKANAN. disebut lagi dan diakhiri dengan tanda titik (.). PERIZINAN USAHA PERIKANAN

11.

a. Daerah, adalah Kota Pekanbaru; b. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru; c. Walikota, adalah Walikota Pekanbaru; d. Dinas Perikanan, adalah Dinas Kota Pekanbaru e. Usaha perikanan adalah, semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan ikan termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan untuk tujuan komersial serta kegiatan perdagangan hasil-hasil perikanan; k. IUP (Izin Usaha Perikanan) adalah, izin tertulis yang dikeluarkan oleh Walikota yang harus dimiliki perusahaan perikanan diwilayah kota pekanbaru dengan menggunakan sarana yang tercantum dalam izin tersebut;

1. Daerah adalah Kota Pekanbaru. 2.. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru. 3. Walikota adalah Walikota Pekanbaru. 4. Dinas Perikanan adalah Dinas Perikanan Kota Pekanbaru. 5. Usaha Perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan ikan termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan untuk tujuan komersial serta kegiatan perdagangan hasil-hasil perikanan. 11. IUP (Izin Usaha Perikanan) adalah izin tertulis yang dikeluarkan oleh Walikota yang harus dimiliki perusahaan perikanan diwilayah kota pekanbaru dengan menggunakan sarana yang tercantum dalam izin tersebut.

Tidak memakai koma setelah kata daerah Pemerintah Daerah, Walikota , Dinas Perikanan Usaha Perikanan tidak memakai tanda koma serta huruf P pada perikanan huruf besar. Dan pada IUP, Kapal Perikanan, Nelayan, Petani Ikan serta kata oang harusnya orang. Dan untuk ketentuan umum tidak ada ada titik koma (;) diakhir kalimat penjelaan yang ada hanya titik (.) dan untuk ketentuan umum tidak boleh huruf harus angka.

12.

m. Kapal perikanan, adalah kapal atau perahu atau alat apung lainnya yang digunakan untuk melakukan penangkapan, pengangkutan hasil termasuk survey atau eksploitasi perikanan; n. Nelayan adalah, oang yang mata pencahariannya bersumber dari usaha penangkapan ikan; o. Petani ikan adalah, orang yang mata pencahariannya bersumber dari usaha pembudidayaan. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal yang diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan peraturan daerah ini dengan menempatkannya dalam lembaran daerah kota pekanbaru.

13. Kapal perikanan adalah kapal atau perahu atau alat apung lainnya yang digunakan untuk melakukan penangkapan, pengangkutan hasil termasuk survey atau eksploitasi perikanan. 15. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya bersumber dari usaha penangkapan ikan. 17. Petani ikan adalah, orang yang mata pencahariannya bersumber dari usaha pembudidayaan. Disesuaikan dengan UU No.12 tahun 2011 BAB XI KETENTUAN PENUTUP 24 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Pekanbaru

13.

Ditetapkan di pekanbaru Pada tanggal 18 Desember 2000 Walikota Pekanbaru Cap/dto H. OESMAN EFFENDI APAN. SH

Ditetapkan di Pekanbaru Pada tanggal 18 Desember 2000 Walikota Pekanbaru Cap/dto H. OESMAN EFFENDI APAN. SH

Untuk kota harus huruf besar kapital awal

14.

Diundangkan dalam lembaran daerah kota Pekanbaru Tanggal : 30 Desember 2000 Nomor : 12 tahun 2000 S e r i : A Nomor 1 Sekretariat Daerah Kota Drs. H. HERMAN ABDULLAH. MM Pembina Utama Muda NIP.420004733

Diundangkan di Pekanbaru Pada tanggal 30 Desember 2000 SEKRETARIS DAERAH KOTA PEKANBARU ttd Drs, H. HERMAN ABDULLAH, MM LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU TAHUN 2000 NOMOR 12

Untuk khusus kabupaten/ kota harus diketahui oleh Presiden Republik Indonesia.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

You might also like