You are on page 1of 18

Bab 1 Pendahuluan A.

Latar Belakang Masalah Inkubator bayi adalah tempat penyimpanan bayi yang baru lahir, Suhu didalam bayi inkubator disesuaikan dengan suhu tubuh ibunya yaitu sekitar 36,5-37C, perlengkapan sebuah baby inkubator pada umumnya terdiri dari sensor suhu, heater, dan sistem alarm (buzzer). Setting suhu dilakukan dengan menekan tombol pemilihan (keypad) dan ditampilkan pada LCD, sehingga sensor suhu digunakan IC LM35 yang mendeteksi suhu didalam incubator. Informasi mengenai efek samping inkubator yang dapat menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan bayi sempat mencuat pemberitaannya beberapa waktu lalu. Tak ayal hal ini membuat resah beberapa orangtua yang bayinya sedang dirawat di inkubator. Selama ini, inkubator digunakan para dokter untuk menjaga kondisi bayi yang prematur dalam beberapa minggu. Fungsi utama alat ini adalah menjaga supaya udara hangat tetap menyelimuti tubuh bayi. Namun begitu, penggunaan mesin penggerak atau motor telah menimbulkan medan magnet di sekitar alat dan tempat bayi. Terapi radiasi adalah terapi sinar menggunakan energi tinggi yang dapat menembus jaringan dalam rangka membunuh sel neoplasma. Untuk melahirkan secara per vaginam maka perlu tindakan ekstraksi vacum/forsep. Tindakan ekstraksi foesep/vacuum menyebabkan terjadinya laserasi pada servuk uteri dan vagina ibu. Disamping itu terjadi laserasi pada kepala janin. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, adapun perumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimagsud dengan inkubator bayi ? 2. Apa manfaat inkubator bayi ? 3. Apa saja yang menyebabkan bayi bisa premature ? 4. Bagaimana perawatan bayi yang premature ? 5. Cara kerja inkubator ?

C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penulisannya adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apayang dimagsud dengan inkubator bayi. 2. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari incubator bayi. 3. Untuk mengetahui hal apa saja yang menyebabkan bayi bisa lahir premature. 4. Untuk mengetahui bagaimana perawatan bayi yang lahirnya premature. 5. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari inkubator bayi.

D. Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan penulisan diatas, manfaat dari penulisan ini ditujukan kepada semua kalangan masyarakat khususnya para wanita, supaya kita bisa tahu bagaimana cara merawat bayi yang lahirnya premature. kita sebagai mahasiswa juga menjadi tahu apa itu inkubator bayi, manfaatnya untuk apa dan cara kerjanya bagaimana.

Bab II Landasan Teori A. Pengertian inkubator Baby iNcubator adalah tempat penyimpanan bayi yang baru lahir, Suhu didalam bayi incubator disesuaikan dengan suhu tubuh ibunya yaitu sekitar 36,5 37C, perlengkapan sebuah baby incubator pada umumnya terdiri dari sensor suhu, heater, dan sistem alarm (buzzer). Setting suhu dilakukan dengan menekan tombol pemilihan (keypad) dan ditampilkan pada LCD, sehingga sensor suhu digunakan IC LM35 yang mendeteksi suhu didalam incubator.

TAK SATU pun orangtua yang menginginkan bayinya lahir prematur -lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Namun bila harus demikian, apa boleh buat! Tentu harus menerima kenyataan dengan berbesar hati. Bayi prematur memang cenderung lebih mudah terserang infeksi dibandingkan bayi cukup bulan karena fungsi organ belum sempurna. Sering kali bayi prematur tetap harus tinggal di rumah sakit walaupun si ibu sudah diperbolehkan pulang. Selama dirawat, bayi mungil tersebut diletakkan ke dalam kotak kaca bernama inkubator. Selama ia berbaring di sana, dokter, suster maupun orangtua harus ekstra sabar dan cermat menangani perkembangan kesehatannya. InkubatorAman Informasi mengenai efek samping inkubator yang dapat menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan bayi sempat mencuat pemberitaannya beberapa waktu lalu. Tak ayal hal ini membuat resah beberapa orangtua yang bayinya sedang dirawat di inkubator. Padahal, inkubator bagi bayi prematur aman sepanjang dilakukan sesuai dengan standar prosedur penggunaan. Perlu diketahui, setiap bayi prematur yang lahir memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada yang termasuk dalam kondisi "aman" atau menderita penyakit ringan, ada pula bayi prematur yang menderita penyakit berat. Semua ini tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing bayi prematur. Kondisi seperti ini lah yang membuat bayi-bayi tersebut "berjuang" demi mendapatkan perkembangan yang lebih baik. Nah, inkubator berfungsi

untuk menjaga agar bayi tetap mendapatkan suhu yang stabil. Kondisi suhu yang sesuai membuat bayi merasa nyaman dan aman. Tergantung Kondisi Bayi, lamanya bayi berada di dalam inkubator tergantung kepada kondisi masingmasing bayi. Suhu yang digunakan pun disesuaikan dengan kebutuhan akan kondisi bayi. Setiap bayi baru lahir dilihat dahulu kondisinya lalu dicocokkan dengan tabel yang sudah disediakan, di sana sudah tertera mengenai suhu yang akan dipasang. Ini berlaku padasemuainkubator. Sepanjang dilakukan sesuai dengan standar prosedur penggunaan maka tata laksana inkubator akan berjalan baik. Sayangnya, kebanyakan inkubator yang digunakan di Indonesia teknologinya masih kurang bila dibandingkan dengan inkubator buatan luar negeri seperti Eropa. Harga yang terlalu mahal menjadi alasan utama mengapa kebanyakan rumah sakit menggunakan produksi dalam negeri dan China. Walau begitu, inkubator tersebut tetap bisa digunakan secara optimal. Inkubator yang biasanya digunakan untuk mengasuh bayi prematur, ternyata memiliki efek yang tidak baik bagi kecepatan detak jantung sang buah hati. Hasil studi penelitian yang dipimpin Carlo Bellieni dari Rumah Sakit Umum Universitas Studi di Siena, Italia, menemukan gelombang elektromagnetik pada inkubator menyebabkan perubahan pada detak jantung bayi. Peneliti mengamati detak jantung pada 43 bayi yang baru lahir yang dirawat dalam inkubator. Mereka mengukur angka kecepatan detak jantung (HRV) bayi ketika inkubator dihidupkan atau dimatikan. Beliani dan koleganya menemukan, saat inkubator dihidupkan, bayi terpapar frekuensi elektromagnetik 8,9 milligauss (level normal sekitar 1 milligauss). Sementara HRV-nya drop atau melemah 50% lebih rendah dibandingkan level normal. Ini sama sekali bukan sesuatu yang baik," kata Bellieni. Namun, Belliani tidak ingin memberikan peringatan kepada orangtua. Sebab, kebanyakan bayi yang lahir prematur tidak akan mampu bertahan tanpa bantuan inkubator. Selain itu, juga belum ditemukan korelasi antara masalah kesehatan dan inkubator. ''Saya berharap teknologi inkubator segera diperbaiki agar menjadi lebih aman bagi bayi," ungkapnya.

Sekadar diketahui, jantung manusia berdetak dengan angka kecepatan yang hampir sama sepanjang waktu. Namun, pada saat tertentu terjadi percepatan dan kemudian melambat pada saat manusia menarik dan mengeluarkan napas. Variasi kecepatan ini adalah sehat. Selain itu, pola inilah yang digunakan oleh para praktisi medis dan ilmuwan untuk mengukur seberapa baik sistem kegelisahan bekerja. Bagi orang dewasa, HRV rendah merupakan kunci terkena risiko penyakit jantung. Selama ini, inkubator digunakan para dokter untuk menjaga kondisi bayi yang prematur dalam beberapa minggu. Fungsi utama alat ini adalah menjaga supaya udara hangat tetap menyelimuti tubuh bayi. Namun begitu, penggunaan mesin penggerak atau motor telah menimbulkan medan magnet di sekitar alat dan tempat bayi. B. Manfaat inkubator bayi Inkubator bukan satu-satunya solusi bagi perawatan bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Menempelkan bayi pada dada telanjang ibu dan ayahnya juga bisa menjadi inkubator alami. Perawatan semacam ini disebut skin to skin care, atau Metode Kanguru. Memang perlu adaptasi, namun bisa dilatih dan berdampak positif bagi bayi. Manfaat lainnya adalah, jika beratnya sudah melebihi 1,2 kilogram, bayi prematur atau bayi kecil bisa keluar dari perawatan di rumah sakit dan melanjutkan perawatan di rumah dengan pengawasan dari bidan atau tenaga medis. Inkubator Aman untuk bayi premature Informasi mengenai efek

samping inkubator yang dapat menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan bayi sempat mencuat pemberitaannya beberapa waktu lalu. Tak ayal hal ini membuat resah beberapa orangtua yang bayinya sedang dirawat di inkubator. Padahal, inkubator bagi bayi prematur aman sepanjang dilakukan sesuai dengan standar prosedur penggunaan. Perlu diketahui, setiap bayi prematur yang lahir memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada yang termasuk dalam kondisi "aman" atau menderita penyakit ringan, ada pula bayi prematur yang menderita penyakit berat. Semua ini tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing bayi prematur.

Kondisi seperti ini lah yang membuat bayi-bayi tersebut "berjuang" demi mendapatkan perkembangan yang lebih baik. Nah, inkubator berfungsi untuk menjaga agar bayi tetap mendapatkan suhu yang stabil. Kondisi suhu yang sesuai membuat bayi merasa nyaman dan aman. Tergantung kondisi bayi Lamanya bayi berada di dalam inkubator tergantung kepada kondisi masingmasing bayi. Suhu yang digunakan pun disesuaikan dengan kebutuhan akan kondisi bayi. Setiap bayi baru lahir dilihat dahulu kondisinya lalu dicocokkan dengan tabel yang sudah disediakan, di sana sudah tertera mengenai suhu yang akan dipasang. Ini berlaku pada semua inkubator. Sepanjang dilakukan sesuai dengan standar prosedur penggunaan maka tata laksana inkubator akan berjalan baik. Sayangnya, kebanyakan inkubator yang digunakan di Indonesia teknologinya masih kurang bila dibandingkan dengan inkubator buatan luar negeri seperti Eropa. Harga yang terlalu mahal menjadi alasan utama mengapa kebanyakan rumah sakit menggunakan produksi dalam negeri dan China. Walau begitu, inkubator tersebut tetap bisa digunakan secara optimal. Ada juga metode kanguru untuk menggantikan incubator. Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah sebuah metode perawatan bayi baru lahir untuk menstabilkan suhu dengan lebih cepat, menstabilkan denyut nadi, dan pernapasan. Metode ini dilakukan dengan cara meletakkan bayi di dada ibu atau ayah (kontak kulit bayi dan ibu/ayah) untuk menyalurkan kehangatan kepada si bayi. Perawatan ini sangat menguntungkan terutama untuk bayi yang lahir prematur. "Jadi, bayi tidak perlu lagi menggunakan inkubator." kata dr. Aldra Prayudijanto, Sp.A dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita di Jakarta, Selasa, (7/6/2011) Menurut Prayudi, di negara-negara berkembang penerapan metode kanguru sangat banyak digunakan. Hal ini menurutnya karena masih terbatasnya sarana dan prasarana seperti misalnya ketersediaan inkubator. Awalnya, metode ini hanya ditujukan untuk bayi yang lahir prematur dengan berat kurang dari 2.500

gram, namun ternyata metode ini juga bermanfaat bagi bayi-bayi mature. "Sampai sekarang tidak pernah ada kematian yang dilaporkan karena menggunakan metode kanguru," jelasnya. Prayudi mengatakan,akan lebih berbahaya apabila bayi mengalami kekurangan suhu dibanding kelebihan suhu. Apabila kekurangan suhu, bayi akan berisiko mengalami gangguan napas. Melalui metode kanguru, kondisi tersebut dapat diatasi dengan sendirinya oleh si ibu. "Kulit ibu itu mempunyai mekanisme yang diberikan oleh tuhan sangat canggih. Kalau bayi kedinginan, maka akan membantu menaikan suhu bayi yg kedinginan. Kalau suhu bayi kepanasan, suhu ibu akan membantu mengurangi suhu bayi yang kepanasan. Itu yang tidak bisa ditiru oleh inkubator," jelasnya. Perawatan Metode Kanguru sendiri dapat dibagi menjadi dua. Pertama, PMK intermiten, yaitu PMK dengan jangka waktu yang pendek dilakukan saat ibu berkunjung. PMK ini diperuntukkan bagi bayi dalam proses penyembuhan yang masih memerlukan pengobatan medis (infus, oksigen). Kedua, PMK continue, yaitu PMK dengan jangka waktu yang lebih lama daripada PMK intermiten. Pada metode ini perawatan bayi dilakukan selama 24 jam sehari. Pada metode continue, apabila si ibu lelah, dapat digantikan oleh anggota keluarga lain seperti suami atau nenek. "Namun tetap yang terbaik sentuhan kulit ibu," ungkapnya. Selain untuk menyesuaikan suhu tubuh, ada banyak manfaat lain yang bisa didapat dari metode ini seperti misalnya, mempercepat pengeluaran air susu ibu (ASI) dan meningkatkan keberhasilan menyusui, perlindungan bayi dari infeksi, berat badan bayi cepat naik, stimulasi dini, kasih sayang, mengurangi biaya rumah sakit karena waktu perawatan yang pendek, tidak memerlukan inkubator dan efisiensi tenaga kesehatan. Sebelum melakukan metode kanguru, menurut Prayudi, seorang ibu biasanya akan dibekali dulu pemahaman yang benar mengenai metode tersebut dengan cara pendekatan. "Karena tidak semua ibu berani megang bayi kecil. Kalau ibunya belum pede (percaya diri), suhunya nggak bisa stabil," pungkasnya.

C. Penyebab bayi premature Ada 3 masalah utama bayi kurang bulan, yaitu kemampuan bernapasnya belum sempurna, serta belum optimalnya kemampuan isap untuk mendapatkan ASI, dan kemampuan mengontrol suhu tubuh. Oleh karena itu, kita sering melihat bayi kurang bulan yang dirawat di inkubator, diberi O2 agar kebutuhan oksigennya terpenuhi, serta dijamin suhu lingkungannya tetap hangat. Selain itu, bayi dalam inkubator juga diberi makanan lewat selang cairan yang kecil dan terpasang lewat hidung menuju lambungnya. Karena bayi ini masih terlalu muda, masalah utama yang harus dicegah adalah terjadinya infeksi. Inkubator harus selalu berada dalam keadaan steril dan semua tenaga kesehatan yang menyentuhnya perlu melakukan persiapanpersiapan, seperti mencuci tangan yang baik dan benar serta memakai jubah khusus yang disediakan rumah sakit. Bila keadaannya telah stabil, bayi ini dapat dirawat oleh ibudengan cara perawatan bayi lekat atau perawatan metode kanguru. Dengan metode ini, bayi yang membutuhkan sentuhan kasih sayang ini akan mendapatkan kehangatan dari tubuh ibu atau ayahnya seperti saat dalam kandungan. Cara perawatan yang sekarang telah diakui keberhasilannya ini akan sangat menguntungkan karena kebutuhan fisik, psikis, dan ASI untuk bayi terpenuhi secara optimal. D. Perawatan bayi premature

Pemulangan dari rumah sakit

Berbagai aspek penting yang perlu diperhatikan sebelum bayi dipulangkan dari rumah sakit meliputi keterlibatan orang tua dalam perawatan bayi, rencana untuk kebutuhan khusus seperti oksigen dan pengawasan henti napas, edukasi ketrampilan khusus tentang resusitasi jantung paru. Selain itu, terdapat beberapa kriteria sosial untuk pemulangan bayi, mencakup (1) konfirmasi bahwa orang tua dapat menyediakan kebutuhan dasar bayi, (2) jaminan orang tua mengetahui semua kebutuhan

bayi dan cara untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul setelah pemulangan, dan (3) rencana melanjutkan perawatan kesehatan dan dukungan untuk orang tua. Stres yang dialami orang tua ketika bayi mereka dirawat dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar, sehingga edukasi ke orang tua seringkali perlu diulang kembali setelah bayi dipulangkan. Selain itu, orang tua harus memperoleh bantuan yang cukup di rumah untuk mendukung mereka dalam merawat bayi. Sebagian besar NICU (Neonatal Intensive Care Unit) mempunyai syaratsyarat tertentu untuk pemulangan. Panduan medis untuk pemulangan adalah sebagai berikut : (1) suhu tubuh dapat dipertahankan bila bayi berada di ruangan, biasanya pada usia 34 minggu atau berat 2000 gram; (2) bayi dapat makan melalui mulut cukup untuk mendapatkan tambahan berat seberat 2030 g per hari; (3) bayi tidak mendapatkan pengobatan yang membutuhkan penanganan di rumah sakit, dan (4) tidak terdapat perubahan besar dalam pengobatan atau pemberian oksigen. Bepergian Orang tua sebaiknya menggunakan tempat duduk (car seat) khusus bayi sejak pertama kali bepergian, saat membawa anak pulang dari NICU. Kepala atau badan bayi tidak boleh merosot/malas/tidak tegak (slouch) dan sabuk tidak boleh diletakkan di sekitar kepala atau perut bayi. Handuk yang digulung atau popok dapat digunakan untuk mengganjal. Bayi tidak boleh diletakkan di kursi depan kendaraan jika air bag pada sisi penumpang dapat diaktivasi. Bayi harus terlihat oleh orang dewasa, baik secara langsung atau melalui kaca spion. Bayi dengan riwayat penurunan kadar oksigen, henti napas, atau bradikardi (denyut jantung lambat) bila berada dalam keadaan setengah tegak harus diletakkan dalam posisi telentang atau telungkup menggunakan alat pengaman alternatif. Bayi tidak boleh ditinggal sendiri di dalam mobil bahkan untuk waktu yang singkat.

Visite dokter

Bayi harus diperiksa dokter dalam beberapa hari setelah dipulangkan dari NICU. Dokter tersebut harus mengetahui tentang riwayat kehamilan, setelah bayi baru lahir, dan faktor risiko komplikasi. Bayi harus dibawa ke dokter tiap satu atau dua minggu sampai diperoleh kenaikan berat badan yang sesuai dan adanya adaptasi dengan keadaan rumah.

Pemberian makan

Asupan kalori, cairan, dan suplementasi vitamin dan mineral harus diawasi selama kunjungan tiap minggu. Kebutuhan gizi pada saat di NICU biasanya 1200 kkal/kg/hari. Jumlah ini biasanya turun menjadi 100 kkal/kg/hari pada saat pemulangan. Bayi yang diberikan formula dengan kandungan kalori melebihi 24 kkal/ons lebih rentan terhadap dehidrasi. Maka dari itu bayi harus dilihat adanya tanda-tanda dehidrasi dan kadar elektrolit harus diperiksa jika timbul muntah atau diare yang signifikan. Sebagian besar bayi tidak tahan terhadap formula mengandung lebih dari 30 kkal/ons (ASI dan formula standar mengandung sekitar 20 kkal/ons).

ASI melindungi dari infeksi dan bayi yang mendapat ASI memiliki pertumbuhan pada usia 18 bulan yang lebih baik daripada bayi yang mendapat susu formula. Ibu yang berencana menyusui sebaiknya menggunakan pompa payudara setelah bayi lahir untuk merangsang payudara. Susu yang dipompakan dapat diberikan kepada bayi. Apabila bayi mampu mengisap, ibu harus mulai menyusui untuk mendorong produksi susu lebih lanjut. Pada waktu pemulangan dari rumah sakit, sebagian besar bayi prematur membutuhkan pemberian makan paling sedikit tiap tiga jam.

Ibu harus menyusui tiap 1,5-2 jam dalam sehari pada 24-48 jam pertama setelah pulang dari rumah sakit untuk memastikan produksi susu yang cukup. Setelah itu, bayi normalnya disususi tiap 2-3 jam atau 8-10 kali per

hari. Enam sampai 8 popok basah per 24 jam menunjukkan asupan cairan yang cukup. Bila bayi menolak disusui, ibu harus mencoba lagi dalam setengah sampai satu jam. Ibu dapat mendorong bayi untuk menyusu dengan mengeluarkan tetes-tetes susu, mendorong puting atau memposisikan bayi. Pemberian tambahan gizi dengan menggunakan selang saat bayi sedang disusui berguna bagi bayi yang membutuhkan kalori lebih banyak daripada jumlah yang diperoleh selama mendapatkan ASI biasa. Konsultan laktasi dapat membantu mengatasi masalah-masalah dalam menyusui.

Mekanisme menelan pada bayi belum mampu menerima makanan padat sampai 2,5-3,5 bulan setelah tanggal lahir yang seharusnya. Susu sapi idealnya tidak boleh diberikan sampai bayi berusia 12 bulan setelah tanggal lahir yang seharusnya. Bayi kecil menurut masa kehamilan atau bayi sakit dengan catch-up growth harus tetap diberikan ASI atau formula sampai ukuran tubuhnya berada dalam kisaran normal sesuai masa kehamilan. Bayi sakit seringkali membutuhkan intervensi diet khusus.

Vitamin D, E, K, dan asam folat penting terutama untuk bayi berat lahir rendah. Selain vitamin D, biasanya tidak terdapat defisiensi vitamin setelah pemulangan dari NICU. Walaupun pemberian vitamin jarang terjadi, semua bayi yang diberi ASI sebaiknya diberikan suplementasi vitamin selama satu tahun pertama. Dosis standar vitamin bayi yang memberikan 400 IU vitamin D per hari dianjurkan baik untuk bayi prematur maupun cukup bulan. Jika bayi diberikan formula standar, pemberian vitamin tambahan dianjurkan sampai bayi minum sebanyak 950 ml formula per hari. Jika formula khusus yang diberikan, kandungan vitaminnya harus dicek untuk menentukan apakah diperlukan suplementasi vitamin. Suplementasi besi dianjurkan, baik dalam bentuk formula dengan fortifikasi besi atau dalam bentuk cair, diberikan dengan dosis 2-4

mg/kg/hari pada bayi yang mendapat ASI atau bayi yang mendapat formula dengan kadar besi rendah. Suplentasi besi sebaiknya dimulai 2 minggu sampai 2 bulan setelah kelahiran dan dilanjutkan selama 12-15 bulan. Walaupun jarang, defisiensi seng dan tembaga telah dilaporkan pada bayi prematur usia 3-6 bulan. Defisiensi seng terjadi pada bayi yang mendapat ASI dari ibu yang mempunyai suatu defisiensi metabolik yang mencegah keluarnya seng ke dalam ASI. Pertumbuhan Selama dua tahun pertama, pertumbuhan dicatat menggunakan usia koreksi untuk prematuritas. Grafik pertumbuhan untuk bayi prematur ratarata telah didisain khusus. Juga terdapat grafik pertumbuhan khusus bayi baru lahir untuk bayi sakit atau kecil menurut masa kehamilan. Setelah bayi mencapai usia 2 tahun, grafik pertumbuhan standar dapat digunakan. Banyak bayi prematur yang mengalami catch-up growth. Catch-up growth biasanya pertama kali terlihat pada lingkar kepala bayi, diikuti dengan berat dan panjang badan. Hal ini biasanya terjadi selama 2-3 tahun pertama dan maksimum saat usia 36-40 minggu setelah pembuahan. Hanya sedikit terjadi setelah usia 3 tahun. Bayi prematur dengan retardasi pertumbuhan dalam rahim dan tanpa catch-up growth mempunyai resiko perkembangan tertunda lebih besar dan masalah medis lainnya daripada bayi prematur dengan laju pertumbuhan normal. Bahkan saat remaja, anak-anak yang lahir prematur lebih kecil dibandingkan anak yang tidak lahir prematur. Menarche (menstruasi pertama kali) juga terjadi lebih lambat pada anak yang lahir prematur. Suatu penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang lahir prematur cenderung melahirkan bayi prematur pula. Penelitian lain juga menemukan kecenderungan yang sama, namun tidak signifikan secara statistik.

Perkembangan perkembangan bayi selama 2 tahun ini harus di-plot dari perkiraan tanggal lahir bayi yang seharusnya bukan dari tanggal lahir bayi. Kuesioner praskrining perkembangan Denver, uji skrining perkembangan Denver, dan Inventori perkembangan Gesell merupakan uji yang sudah diakui. Skrining perkembangan tidak menggantikan pemeriksaan saraf. Pemeriksaan

perkembangan saraf neonatus merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan dan dapat menilai refleks dan kekuatan otot, saraf otak dan fungsi motorik, respons sensorik dan perilaku. Jika ditemukan kelainan, perlu dipertimbangkan konsultasi dengan ahli perkembangan anak. Dalam rangka mencegah kecacatan dilakukan program intervensi yang mendukung dan meningkatkan interaksi orang tua dan anak, walaupun angka kesuksesan tidak terlalu besar. Program intervensi ini dianjurkan diikuti oleh bayi berat lahir rendah dan orang tuanya. Tidur Bayi prematur tidur lebih banyak daripada bayi cukup bulan. Kendati demikian, bayi prematur juga bangun lebih sering dibandingkan bayi cukup bulan. Periode tidur rata-rata bayi prematur lebih singkat daripada bayi cukup bulan. Bayi prematur juga memerlukan waktu beberapa hari atau minggu untuk dapat pindah dari lingkungan NICU ke rumah. Melembutkan musik dan mengurangi terangnya lampu secara bertahap dapat membantu. Bayi tidur telentang karena telah diketahui bahwa posisi telungkup berkaitan dengan meningkatnya resiko terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS). Kasur yang terlalu empuk dan permukaan lainnya yang dapat memerangkap udara pernapasan juga berkaitan dengan SIDS dan sebaiknya dihindari.

Penglihatan aan Pendengaran Strabismus (juling) lebih sering ditemukan pada bayi prematur. Karena juling dapat menjadi tanda kelainan di dalam mata, konsultasi dengan dokter mata umumnya diperlukan. Pada banyak bayi berat lahir sangat rendah, juling pada usia enam minggu menghilang saat mencapai usia 9 bulan. Juling yang timbul saat usia 9 bulan cenderung menetap. The American Academy of Pediatrics, the American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus, and the American Academy of Ophthalmology menganjurkan melakukan pemeriksaan skrining awal pada usia 4-6 minggu, dengan followup tergantung hasil pemeriksaan awal. Ada beberapa keadaan seperti hiponatremia (kadar natrium dalam darah yang rendah), alkalosis metabolik dan penggunaan ventilator mekanik dalam waktu lama yang merupakan faktor resiko terjadinya ketulian. Penggunaan obat golongan aminoglikosida atau furosemide merupakan faktor resiko tambahan. Definisi tuli menurut badan kesehatan dunia WHO adalah hilangnya pendengaran rata-rata lebih dari 25 dB pada frekuensi 500, 1.000 dan 2.000 Hz. Berdasarkan definisi tersebut, sekitar 5% bayi prematur yang lahir sebelum usia kehamilan 32 minggu mengalami ketulian pada usia 5 tahun. Orang tua harus memperhatikan adanya tanda-tanda hilangnya pendengaran pada bayi. Respons bayi terhadap suara keras dapat diperiksa oleh dokter dan kemampuan mengerti dan mengekspresikan bahasa dapat dinilai dengan alat skrining perkembangan. Konsultasi dengan ahli THT dapat dilakukan jika orang tua melihat tanda-tanda hilangnya pendengaran atau jika ditemukan kelainan saat skrining. E. Cara kerja inkubator

Ketika power dinyalakan, actuator akan memiliki 2 kondisi. Aktuator dalam kondisi tidak aktif bila kondisi suhu boks tidur bayi lebih besar dari suhu yang telah disetting. Sebaliknya, aktuator dalam kondisi aktif bila kondisi suhu boks tidur bayi lebih kecil dari suhu yang telah disetting.

Sensor selalu aktif karena sensor akan mendeteksi suhu dan kelembapan boks tidur bayi secara terus menerus. Data dari sensor suhu langsung tertampil dalam display pada boks kontrol dan juga tertampil di komputer. Dimana pada sistem ini digunakan kontrol PID yang diatur di dalam TZN4S14C sehingga setiap perubahan suhu yang terjadi dapat lebih presisi. Sedangkan untuk kelembapannya hanya dapat diatur melalui drivernya saja, dan tidak dapat disetting kelembapan ruangan melalui komputer.

Data suhu yang dideteksi oleh PT100 masuk ke dalam TZN4S-14C (driver sekaligus display PT100). Output dari TZN4S-14C akan menjadi inputan sinyal bagi PIC. Pada awalnya data input dari TZN4S-14C diterima oleh PIC melalui port RA0 berupa inputan sinyal analog kemudian diubah menjadi sinyal digital oleh ADC yang langsung tersedia didalam PIC sebelum data tersebut akan dapat ditampilkan melalui komputer. Output dari PIC dikirim menuju komputer secara serial melalui RS-232 yang terhubung dengan port serial komputer. Data yang diterima komputer diubah menjadi sebuah tampilan suhu melalui program Visual Basic. Selain memberikan tampilan / display suhu yang sesuai dengan tampilan pada TZN4S-14C , melalui program Visual Basic kita juga dapat memberikan setting suhu boks bayi melalui komputer. Cara menggunakan inkubator 1. Bersihkan inkubator dg desinfektan stp hari, & bersihkan scr keseluruhan stp minggu a/ stp akan digunakan 2. Tutup matras dg kain bersih 3. Kosongkan air reservoir, dpt tumbuh bakte-ria yg berbahaya dlm air & meyerang bayi 4. Atur suhu sesuai dg umur & BB bayi (lihat tabel) 5. Hangatkan inkubator sebelum digunakan 6. Bila diperluksan lakukan pengamatan seluruh tubuh bayi atau terapi sinar, lepas semua pakaian bayi & segera diberikan pakaian kembali stlh selesai

7. Tutup indikator scpt mungkin, jaga lubang selalu tertutup agar inkubator tetap hangat 8. Gunakan satu inkubator u/ satu bayi

Bab III Pembahasan

Inkubator Bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan /stabil. Pada modifikasi manual-otomatis inkubator bayi , terdapat sebuah boks kontrol yang dibagi menjadi 2 bagian (bagian atas dan bagian bawah). Boks bagian atas digunakan untuk meletakkan sensor , display sensor , kontroler , rangkaian elektronik. Sedangkan pada boks bagian bawah dibagi menjadi 3 ruangan yang dibatasi dengan sekat , yang digunakan untuk meletakkan heater , tempat / wadah air dan kipas. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu (PT100) dan sensor

kelembapan , dimana sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan diletakkan di dalam boks tidur bayi (di luar boks kontrol). Pada sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan terdapat display yang sekaligus sebagai driver sensor yang digunakan untuk mengetahui serta memberikan setting suhu dan kelembapan dalam ruangan boks tidur bayi sesuai yang dikehendaki. Yang menjadi actuator dari alat ini adalah heater dan kipas. Heater berfungsi sebagai pemanas ruangan , sedangkan kipas berfungsi untuk menyalurkan udara panas yang dipancarkan heater menuju ruangan tempat air dan menuju boks tidur bayi melalui selang. Sebagai kontrolernya , digunakan sebuah PIC Microchip 16F877A. Dimana PIC tersebut juga berfungsi untuk menghubungkan boks kontrol dengan komputer (CPU) secara serial supaya dapat memberikan tampilan serta dapat memberikan setting suhu sesuai dengan yang dikehendaki melalui komputer.

Tak satu pun orangtua yang menginginkan bayinya lahir prematur -lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Namun bila harus demikian, apa boleh buat,..tentu harus menerima kenyataan dengan berbesar hati.

Bayi prematur memang cenderung lebih mudah terserang infeksi dibandingkan bayi cukup bulan karena fungsi organ belum sempurna. Sering kali bayi prematur tetap harus tinggal di rumah sakit walaupun si ibu sudah diperbolehkan pulang. Selama dirawat, bayi mungil tersebut diletakkan ke dalam kotak kaca bernama inkubator. Selama ia berbaring di sana, dokter, suster maupun orangtua harus ekstra sabar dan cermat menangani perkembangan kesehatannya. Lamanya bayi berada di dalam inkubator tergantung kepada kondisi masing- masing bayi. Suhu yang digunakan pun disesuaikan dengan kebutuhan akan kondisi bayi. Setiap bayi baru lahir dilihat dahulu kondisinya lalu dicocokkan dengan tabel yang sudah disediakan, di sana sudah tertera mengenai suhu yang akan dipasang. Ini berlaku pada semua inkubator. Sepanjang dilakukan sesuai dengan standar prosedur penggunaan maka tata laksana inkubator akan berjalan baik. Sayangnya, kebanyakan inkubator yang digunakan di Indonesia teknologinya masih kurang bila dibandingkan dengan inkubator buatan luar negeri.

You might also like