You are on page 1of 74

Semester Satu

BAB I
THAHARAH
( BERSUCI )

Standar Kompetensi
Memahami ketentuan-ketentuan Thaharah (bersuci)

Kompetensi Dasar
Menjelaskan ketentuan-ketentuan mandi wajib Menjelaskan perbedaan hadats dan najis

A. THOHAROH 1. Pengertian Thoharoh Thoharoh menurut bahasa artinya : bersih atau suci. Allah SWT berfirman :

Artinya : Dan pakaianmu hendaklah bersihkan (QS Al Muddatsir: 4)

Thoharoh menurut istilah syara adalah membersihkan diri dari hadats dan najis. Dalam syariat Islam Thoharoh ini sangat penting dan wajib bagi setiap muslim untuk memahaminya, terutama karena syarat-syarat shalat telah di tetapkan bahwa seseorang yang akan mengerjakan shalat diwajibkan suci dari hadats dan suci badan, pakaian dan tempat dari najis 2. Macam-macam Thoharoh Thoharoh ada dua macam ; a. Bersuci dari hadats b. Bersuci dari najis. Bersuci dari hadats yaitu bersuci untuk menghilangkan hadats, baik hadats kecil maupun hadats besar. Menghilangkan hadats kecil dengan cara berwudlu/tayamum, sedangkan menghilangkan hadats besar dengan cara mandi atau tayamum. Adapun bersuci dari najis yaitu bersuci untuk menghilangkan najis yang ada pada badan, pakaian maupun tempat.

3. Macam-macam Air dan Pembagiannya a. Macam-macam Air Air yang dapat dipergunakan untuk bersuci ada 7 macam, yaitu ; 1. Air hujan 2. Air sumur 3. Air laut 4. Air sungai 5. Air sumber 6. Air es 7. Air embun b. Pembagian Air Air dibagi menjadi empat bagian : 1) Air Mutlak, yaitu air yang suci dan mensucikan. Air demikian ini boleh diminum dan sah untuk bersuci. Seperti : air hujan, sumur, laut, sungai, sumber, es dan embun 2) Air suci tapi tidak mensucikan. Air ini zatnya suci tapi tidak sah untuk mensucikan. Ada tiga macam air dalam kelompok ini ; a. air yang telah berubah salah satu zat dan sifatnya karena bercampur dengan benda yang suci pula seperti ; air kopi, air mawar, air teh dan sebagainya b. air mustamal yakni air suci kurang dari 2 qullah (603/216 liter) yang telah dipakai bersuci baik berubah atau tidak salah satu zat atau sifatnya c. air buah-buahan atau pohon-pohonan seperti air nira, air kelapa, air jeruk dan sebagainya. 3) Air Mutanajjis, yakni air yang terkena najis. Jika kurang dari 2 qullah, walaupun tidak berubah salah satu sifatnya, maka air itu menjadi najis Jika banyaknya mencapai 2 qullah atau lebih, tetapi berubah salah satu sifatnya, seperti ; rasa, bau atau warnanya maka air itu menjadi najis. 4) Air Makruh, air suci yang mensucikan, namun makruh dipergunakan. Yaitu air Musyammas (air yang dipanaskan dengan panas matahari ditempatkan pada bejana, tembaga, besi dan sebagainya yang dapat berkarat. 4. Macam-macam Najis Najis adalah sesuatu yang kotor yang berlawanan dengan pengertian dari suci. Pada dasarnya segala benda itu suci selama tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa benda itu najis. Benda-benda Najis antara lain; 1. Bangkai binatang darat yang berdarah atau mengalir selain mayat manusia. Adapun bangkai binatang laut, mayat manusia dan bangkai binatang darat yang darahnya tidak mengalir ketika masih hidup, semuanya suci. 2. Nanah 3. Segala benda cair yang keluar dari qubul atau dubur, selain air mani 4. Arak, setiap minuman yang memabukkan 5. Anjing dan babi 6. Bagian binatang yang diambil selagi hidup

Adapun najis dapat dibagi menjadi tiga bagian : 1. Najis Mukhoffafah, yakni najis ringan, seperti air kencing bayi laki-laki yang umurnya kurang dari dua tahun dan belum makan apa-apa selain air susu ibunya (ASI). Cara menyucikannya cukup dengan memercikkan air pada benda yang kena najis meskipun airnya tidak mengalir. Adapun kencing bayi perempuan hukumnya najis mutawassithoh. Sabda Rasulullah SAW

Artinya : Barang yang terkena air kencing anak perempuan harus dibasuh sedang yang terkena kencing anak laki-laki cukuplah dengan memercikkan air . (HR Abu Dawud dan Nasai) 2. Najis Mutawassithoh, yakni najis sedang (tidak ringan tidak berat) seperti: sesuatu yang keluar dari qubul dan dubur manusia atau binatang (kecuali air mani), darah, nanah dan muntah-muntah, segala minuman yang memabukkan, bangkai (selain bangkai ikan, belalang, manusia, babi dan anjing). Najis mutawassithoh dibagi menjadi dua bagian : a. Najis Ainiyah yaitu najis yang zat, bau, warna dan rasanya ada seperti darah, nanah,dll. Menyucikannya dengan cara menghilangkan lebih dahulu bendanya yang berwujud hingga hilang warna, bau dan rasanya, kemudian disiram dengan air sampai bersih kecuali warna dan bau kalau memang sulit untuk dihilangkan setelah diucahakan semaksimal mungkin maka yang demikian dimaafkan b. Najis Hukmiyah yaitu najis yang zat, bau, warna dan rasanya tidak tampak seperti bekas air kencing yang sudah mengering . Cara menyucikannya cukup dengan mengalirkan air pada bekas najis itu hingga bersih. 3. Najis Mugholladhoh yakni najis yang berat, yaitu najisnya anjing dan babi. Cara mensucikannya : lebih dahulu dihilangkan wujud bendanya kemudian baru dicuci bersih dengan air sampai tujuh kali, salah satunya dicampur dengan debu yang suci. Sabda Nabi saw :

Artinya : Sucinya tempat (perkakas)mu apabila dijilat anjing adalah dengan mencucinya tujuh kali, pada permulaan atau penghabisannya dicuci dengan air yang bercampur tanah (HR At Turmudzi) 5. Istinja

Pengertian istinja menurut bahasa adalah terlepas atau selamat. Sedangkan menurut istilah adalah bersuci dari buang air besar (berak) atau buang air kecil atau membersihkan najis yang ada pada qubul dan dubur sehabis buang air kecil dan besar. Istinja dapat dilakukan dengan salah satu dari tiga cara : 1. Membasuh tempat keluarnya najis dengan air sampai bersih 2. Membersihkan dengan batu sampai bersih sekurang-kurangnya tiga buah batu. Jika tidak ada batu, maka dapat dilakukan dengan benda-benda lainnya asalkan kesat/keras. 3. Dibersihkan terlebih dahulu tempat najis itu dengan batu kemudian baru dibasuh dengan air. Syarat-syarat Istinja dengan batu 1. Batu atau benda itu keras dan harus suci serta dapat membersihkan najis 2. Sekurang-kurangnya dengan tiga kali sapuan sampai bersih 3. Batu atau benda itu tidak dihormati seperti makanan 4. Najis yang akan dibersihkannya belum kering 5. Najis itu tidak pindah dari tempat keluarnya misalnya najis itu pindah dikaki dan sebagainya 6. Najis itu belum bercampur dengan air atau benda lain walaupun benda itu suci. Adab buang air kecil atau besar 1. Disunnahkan membaca doa ketika masuk wc

Artinya : Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari kejahatan syetan laki-laki dan perempuan. Disunnahkan membaca doa ketika keluar dari wc

Artinya : Segala puji bagi Allah dzat yang menghilangkan penyakit dariku dan menyehatkanku. 2. Mendahulukan kaki kiri bila hendak masuk WC dan mendahulukan kaki kanan ketika keluar dari WC 3. Hendaklah memakai terompah, sandal, bakiak atau sejenisnya sebagai alas kaki 4. Hendaklah jauh atau ditempat tertutup sehingga baunya tidak mengganggu orang lain 5. Janganlah berkata-kata di dalam WC kecuali apabila ada keperluan yang sangat penting yang memang harus berbicara 6. Jangan buang hajat di air yang tenang dan tidak mengalir 7. Jangan buang air kecil di lobang-lobang tanah yang kemungkinan di dalamnya ada hewan yang terganggu 8. Jangan buang hajat di tempat-tempat yang teduh tempat pemberhentian 9. Janganlah buang hajat di tempat yang terbuka

10. Hendaklah tidak menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang hajat

6. Wudlu dan Tayammum A. Wudlu 1. Pengertian Wudlu Wudlu menurut bahasa berarti bersih dan indah, sedangkan menurut istilah syara berarti membersihkan anggota-anggota wudlu untuk menghilangkan hadatshadats kecil. Wudlu adalah salah satu syarat sahnya shalat, yang harus dilakukan sebelum mengerjakan shalat. Datangnya perintah wudlu itu bersamaan dengan perintah shalat fardlu, yaitu satu tahun setengah sebelum hijrah. Firman Allah SWT :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu akan mengerjakan shalat maka basuhlah mukamu dan dua tanganmu hingga kedua siku, sapulah kepalamu kemudian basuhlah kedua kakimu hingga kedua mata kaki (Al Maidah :6) 2. Syarat-syarat Sahnya Wudlu Wudlu hukumnya sah apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Islam b. Mumaiyiz artinya orang yang sudah bisa membedakan antara baik dan buruk c. Menggunakan air yang suci dan mensucikan d. Tidak ada sesuatu yang menghalangi sampainya air ke kulit anggota wudlu, seperti cat, getah, lilin, dll e. Tidak berhadats besar 3. Fardlu Wudlu : a. Niat wudlu didalam hati berbarengan ketika membasuh muka, Lafadz niat wudlu :

Artinya : Aku niat berwudlu untuk menghilangkan hadats kecil fardlu karena Allah Taala.

b. Membasuh muka, yang dimaksud muka yang wajib dibasuh ketika wudlu yaitu : membujur : dari tempat tumbuhnya rambut di dahi sampai ujung dagu, melintang: dari anak telinga yang satu sampai anak telinga yang lain c. Membasuh kedua tangan sampai dengan kedua siku d. Mengusap sebagian kepala e. Membasuh kedua kaki sampai dengan kedua mata kaki f. Tertib artinya menurut urutan dari nomor satu sampai nomor lima. 4. Hal-hal Yang Sunnah ketika Wudlu a. Membaca basmalah sebelum melakukan wudlu b. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan c. Berkumur (madlmadlah) d. Menghisap air kehidung dan mengeluarkannya (istinsyak) f. Membasuh seluruh kepala g. Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam h. Menyela-nyela jari tangan dan kaki i. Mendahulukan anggota wudlu yang kanan dari pada yang kiri j. Tiap-tiap basuhan/usapan sebanyak tiga kali k. Membaca doa setelah selesai mengerjakan wudlu. l. Bersiwak m. Menggosok anggota wudlu agar lebih bersih n. Tidak berbicara ketika wudlu o. Membaca dua kalimah syahadat dan menghadap kiblat Doa sesudah berwudlu :

Artinya : Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Esa, tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya serta utusanNya. Ya Allah jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang suka bertaubat, dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang suci, dan jadikanlah pula aku termasuk dari golongan hambaMu yang sholeh (baik-baik) 5. Hal-hal Yang Membatalkan Wudlu 1. Keluarnya sesuatu dari dua jalan yani qubul dan dubur seperti kencing, kentut, berak, dan lain-lain yang wajar atau tidak wajar 2. Hilang akalnya karena mabuk, pingsan dan lain-lain 3. Tidur yang tidak menetap duduknya 4. Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya tanpa sesuatu yang menghalangi antara kulit dengan kulit dengan syarat yang menyentuh dan di sentuh sudah sampai umur

Firman Allah :

Artinya : ....... atau bersentuh dengan perempuan (yang bukan mahromnya) (QS An Nisa : 43) 5. Menyentuh kemaluan (qubul dan dubur) dengan tapak tangan tanpa memakai hijab (penghalang) baik kemaluan sendiri atau orang lain. Adapun menyentuh kemaluan anak-anak yang batal hanya yang menyentuh saja Hadits Nabi :

Artinya : Dari Busroh Binti Sofwan ra bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang menyentuh kemaluannyahendaklah berwudlu (HR. Lima ahli Hadits) 6. Tata Cara Berwudlu Agar kita bisa melakukan wudlu dengan sempurna, maka sebaiknya kita perhatikan petunjuk gambar sebagai berikut :

Gb. 1 Membaca Basmalah dan membasuh telapak tangan serta melafadhkan niat.

Gb. 2 bersiwak lalu berkumur tiga kali

Gb. 3 menghisap air ke hidung dan niat mengeluarkannya 3 kali

Gb. 4 membasuh muka bersamaan dengan

Gb. 5 membasuh dua tangan sampai siku-siku sebanyak 3 kali

Gb. 6 mengusap kepala

Gb. 7 mengusap dua tellinga dalam dan luarnya mata kaki

Gb. 8

membasuh kaki sampai di atas sebanyak 3 kali

B. Tayammum 1. Pengertian Tayamum Kata tayamum menurut bahasa ialah Al Qosdu artinya menuju; sedangkan menurut syara ialah mempergunakan tanah yang suci untuk mengusap muka dan kedua tangan menurut aturan yang sudah ditentukan sebagai ganti dari wudlu atau mandi, karena beberapa sebab. Tayamum adalah suatu rukhshoh/keringanan bagi orang yang kesulitan mendapatkan air atau tidak diperkenankan menggunakan air karena sakit . Sebab diperbolehkan tayamum : 1. Tidak ada air 2. Sakit Firman Allah SWT :

Artinya : Dan jika kamu dalam keadaan junub, maka mandilah. Dan jika engkau sakit atau dalam perjalanan dan buang air atau kamu menyentuh perempuan dan kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah bersih, sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. (QS Al Maidah : 6) 2. Syarat-syarat Sahnya Tayamum Tayamum supaya sah, maka beberapa syarat harus dipenuhi, yaitu : 1. Telah masuk waktu shalat 2. Sudah berusaha mencari air, tetapi tidak mendapatkannya sedang waktu shalat sudah masuk 3. Dengan menggunakan tanah/debu yang suci 4. Akan bertambah parah sakitnya atau lama sembuhnya bila anggota wudlu kena air 3. Fardlu Tayamum Fardlu tayamum itu adalah : 1. Niat di dalam hati ketika mengusapkan debu dengan kedua tapak tangan pada muka. Lafadz niat tayamum itu ialah :

Artinya : Aku berniat tayamum agar diperbolehkan shalat wajib karena Allah Taala. 2. Mengusap muka 3. Mengusap kedua tangan sampai dengan kedua siku. Nabi bersabda :

Artinya : Rasulullah SAW bersabda Tayamum itu dua kali tepukan, sekali buat muka dan sekali buat dua tangan sampai siku-siku. (HR Daruquthni) 4. Tertib (berurutan mengusapnya). 4. Hal-hal Yang Sunnah dalam Tayamum 1. 2. 3. 4. Sunnah dalam tayamum ada 4, yaitu : Membaca Bismillahirrohmaanirrohiim Mendahulukan anggota yang kanan, mengakhirkan anggota yang kiri Menipiskan debu (jika debu ditapak tangan) Membaca dua kalimat syahadat setelah selesai tayamum, seperti telah selesai wudlu.
9

5. Hal-hal Yang Membatalkan Tayamum Hal-hal yang membatalkan tayamum adalah : 1. Segala hal yang membatalkan wudlu 2. Melihat air sebelum melakukan shalat 3. Murtad atau keluar dari Islam.

6. Fungsi Tayamum Seseorang yang berhalangan wudlu boleh bertayamum dan tiap-tiap tayamum hanya boleh untuk satu shalat fardlu, tetapi boleh digunakan untuk mengerjakan beberapa shalat sunnah . Jika hendak shalat fardlu lagi, maka wajib bertayamum lagi sekalipun tayamumnya belum batal. Tayamum juga bisa menggantikan mandi janabat. 7. Tata Cara Bertayamum Agar bertayamum dengan sempurna maka sebaiknya perhatikan petunjuk gambar orang bertayamum sebagai berikut :

Sentuhkan tangan ke debu sambil membaca dua kali Basmalah dan melafadhkan niat

Menyapu muka bersamaan dengan niat sapuan

10

Sentuhkan tangan ke debu yang kedua kali C. Mandi

Menyapu dua tangan sampai kedua siku

1. Pengertian Mandi (Al Ghusl) Perkataan mandi berasal dari bahasa arab Al Ghuslu yang berarti membasuh atau mencuci. Sedang mandi menurut syara ialah meratakan siraman air ke seluruh tubuh dari ujung rambut sampai telapak kaki untuk menghilangkan hadats besar. Dalam Al-Quran baik dalam surat An Nisa 43 atau surat Al Maidah ayat 6 telah dijelaskan :

Artinya :Jika kamu junub maka bersucilah (mandilah)(QS Al Maidah ayat 6)

Artinya : Janganlah kamu sekalian mengerjakan shalat di kala kamu sedang mabuk kecuali kamu mengetahui apa yang kamu katakan, dan janganlah pula kamu mengerjakan shalat ketika kamu sedang junub kecuali lewat tempat shalat saja sebelum kamu mandi lebih dahulu (QS An Nisa :43) 2. Sebab-sebab Wajib Mandi 1. Bersenggama baik keluar mani atau tidak. Sabda Rasulullah SAW :

2. 3. 4. 5. 6.

Artinya : Rasullullah SAW bersabda : Apabila bertemu dua jenis kelamin (penyunatan/khitan), maka sesungguhnya telah diwajibkan mandi meskipun tidak keluar mani (HR Muslim) Keluar mani sebab mimpi atau lainnya Mati yang bukan mati syahid Haid (datang bulan) yaitu darah yang keluar secara wajar dari rahim wanita beberapa hari pada tiap-tiap bulan Melahirkan anak (wiladah) Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim wanita sehabis melahirkan

3. Fardlu Mandi Fardlunya mandi yaitu :

11

1. Niat ketika pertama menyiramkan air ke anggota tubuh, sedang lafadz niatnya adalah sebagai berikut:

Artinya : 1. Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar wajib karena Allah 2. Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl wajib karena Allah 2. Menghilangkan najis (kotoran) yang ada pada badan. 3. Meratakan air ke seluruh badan termasuk kulit dan rambut. Hadits Nabi :

Artinya : Dari Abi Huroiroh ra, ia berkata Rasullullah SAW bersabda : bahwasanya di bawah tiap-tiap rambut ada jinabat. Karenanya, cucilah rambut itu dan bersihkanlah kulit (HR Abu Dawud dan Tirmidzi) 4. Hal-hal Yang Sunnah dalam Mandi Beberapa sunnah mandi dapat dirinci sebagai berikut : 1. Membaca Bismillahirrohmanirrohiim 2. Berwudlu sebelum mandi 3. Menggosok gosok badan dengan tangan 4. Mendahulukan bagian anggota yang kanan dari yang kiri 5. Membasuh tiga kali dalam pembasuhan setiap anggota badan 6. Muwalat, yakni sambung menyambung; tidak lama waktunya antara membasuh sebagian anggota yang satu dengan yang lain. 5. Mandi Sunnah Mandi-mandi yang disunnahkan antara lain: 1. Mandi karena baru masuk Islam 2. Mandi baru sembuh dari gila 3. Mandi karena akan shalat Jumat 4. Mandi karena akan shalat dua hari raya 5. Mandi karena akan shalat istisqo 6. Mandi sehabis memandikan mayat 7. Mandi akan menjalani ihrom
12

8. Mandi akan masuk Mekkah, wuquf, bermalam di Muzdalifah, melempar jumroh, thowaf dan sai serta akan masuk Madinah. 9. Mandi karena akan shalat gerhana 6. Darah Yang Keluar dari Kemaluan Perempuan Darah yang keluar dari rahim perempuan ada 3 yaitu: 1. Darah haid Darah haid adalah darah yang keluar dari farji (kemaluan) perempuan dalam keadaan sehat bukan karena melahirkan anak atau karena sakit. Haid merupakan suatu tanda yang menunjukkan batas umur bagi perempuan telah baligh. Masa-masa haid bagi perempuan dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu : a. Paling sedikit = sehari semalam. b. Kebiasaan yang terjadi = 6 atau 7 hari berikut malamnya. c. Paling banyak /lama = 15 hari berikut malamnya. 2. Nifas Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan perempuan setelah melahirkan, dan masa keluarnya darah sedikitnya satu kali, kebiasaannya 40 hari, dan sebanyak banyaknya 60 hari. Perempuan yang haid dan nifas tidak diwajibkan mengqodo shalat akan tetapi wajib mengqodo puasa yang ditinggalkan selama haidl dan nifas. Hadits Nabi :

Artinya : Dari Aisah ra, ia berkata, Kami diperintah mengqodo puasa dan tidakdiperintahkan mengqodo shalat (HR Bukhori Muslim) 3. Istihadloh Yaitu darah yang keluar dari rahim perempuan di luar masa-masa haid atau nifas, dan merupakan jenis penyakit. Bagi perempuan yang mengalami istihadloh tetap diwajibkan menjalankan shalat fardlu dan puasa wajib. Ia diharuskan wudlu untuk setiap kali menjalankan shalat fardlu setelah masuk waktunya, dan diharuskan pula menggunakan pembalut. Dalam situasi seperti ini, perempuan yang bersangkutan menurut istilah Fiqih disebut sebagai Shohibul Jabair. Catatan : Walaupun hadits Aisyah diatas menegaskan tidak wajib mengqodlo shalat fardlu bagi perempuan yang mengalami haid atau nifas, namun para ulama berfatwa : 1. Apabila permulaan datangnya haidl/nifas itu tepat waktu shalat fardlu, sedang ia belum sempat shalat, maka setelah suci ia wajib mengqadlo shalat tersebut beserta shalat sesudahnya yang bisa dijama

13

2. Apabila datangnya suci tepat waktu shalat fardlu, maka ia harus segera menunaikan shalat tersebut, dan harus mengqadlo shalat sebelumnya yang menjadi pasangan dalam shalat jama. 7. Larangan Bagi Orang yang Berhadats Besar/Kecil 1. Bagi orang yang berhadats besar karena bersetubuh dan keluar mani dilarang a. Shalat b. Membaca, menyentuh dan membawa Al Quran c. Thowaf d. Diam di Masjid 2. Bagi wanita yang berhadats besar karena haid atau nifas dilarang : a. Shalat b. Berpuasa c. Thowaf d. Menyentuh, membawa dan membaca Al Quran e. Bersenggama atau bersetubuh f. Memasuki masjid g. Istimta (menggauli istri antara pusar dan lutut. 3. Bagi orang yang berhadats kecil dilarang : a. Shalat b. Thowaf c. Menyentuh dan membawa Al Quran.

--o0()0o-TUGAS KELOMPOK Air untuk bersuci dibagi menjadi 4 bagian, diskusikan dengan kelompokmu bagaimana kita harus menggunakan macam-macam air tersebut, dalam keadaan apa dan bagaimana caranya untuk mensucikan najis dengan air tersebut! jelaskan!

TUGAS INDIVIDU

Apa yang akan anda lakukan jika anda terkena air liur anjing teman anda, padahal anda akan melaksanakan ibadah shalat yang mewajibkan anda melaksanakannya dalam keadaan suci. Sedangkan air liur anjing itu adalah najis. Dengan apa anda mensucikan diri dari hadast tersebut? Kenapa? Berikan alasannya,dan jelaskan bagaimana anda melakukannya !

14

SOAL PILIHAN GANDA 1. Berikut contoh bersuci (thaharah), kecuali a. Wudlu b. Mandi c. Cuci muka d. Tayamum 2. Berikut air suci yang dapat digunakan untuk bersuci, kecuali a. Air hujan b. Air kolam c. Air laut d. Air sungai 3. Lanjutan ayat tersebut adalah a. b. c. d. 4. Arti kata mummayiz adalah a. orang yang sudah baligh b. orang yang sudah bisa membedakan antara baik dan benar c. orang yang suci (tidak berhadast) d. orang yang sudah cukup umur 5. Darah yang keluar dari kemaluan seorang wanita dalam keadaan sehat bukan karena melahirkan anak atau karena sakit adalah a. darah nifas b. darah istihadloh c. darah putih d. darah haidl

15

BAB II ADZAN DAN IQOMAH

Standar Kompetensi
Memahami ketentuan-ketentuan Adzan dan Iqomah

Kompetensi Dasar
Mejelaskan ketentuan-ketentuan Adzan dan Iqomah Mempraktikkan Adzan dan Iqomah

A. ADZAN Adzan menurut bahasa berarti memberitahukan. Adapun menurut istilah berarti seruan sebagai pemberitahuan bahwa waktu sholat telah tiba, dengan lafadzlafadz yang telah ditentukan syariat Islam. Adzan disyariatkan sejak tahun pertama hijriah seiring dengan semakin banyaknya jumlah kaum muslimin pada waktu itu. Semula seruan yang dipakai sebagai pemberitahuan bahwa waktu shalat telah tiba adalah atas usulan Umar bin khotthob ra. yaitu dengan kalimat ashsholaatu jaamiah. Pada suatu ketika shabat Abdulloh bin Zaid mimpi bertemu seorang laki-laki berpakaian serba hijau yang mengajarkankalimat adzan dan iqomah yang kemudian disetujui oleh Nabi Muhammad saw. dan ditetapkan Nabi sebagai lafadz adzan dan iqomah yang baku. 1. Bacaan Adzan Lafadz adzan adalah sebagai berikut: Allah Maha Besar

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah

Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah

Marilah shalat

16

(ketika mengumandangkan kalimat ini sunnah berpaling/menoleh ke kanan) Marilah bersama-sama mencari keberuntungan

(ketika mengumandangkan kalimat ini sunnah berpaling/menoleh ke kiri) Allah Maha Besar

Tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah

Keterangan : Dalam adzan shubuh, sesudah bacaan : ( tatswib yaitu :


) ditambah kalimat

Artinya : Shalat itu lebih baik daripada tidur. 2. Cara Menjawab Bacaan Adzan Bagi orang yang mendengarkan adzan, maka disunnahkan a. Menjawab sebagaimana yang diucapkan oleh muadzdzin. b. Ketika Muadzin mengumandangkan kalimat atau

mustami menjawab dengan kalimat :

c. Pada adzan shubuh, Muadzin mengumandangkan kalimat : Mustami menjawab dengan kalimat :

17

3. Doa Sesudah Adzan Orang yang adzan atau yang mendengarkannya , setelah selesai adzan disunnahkan membaca doa sebagai berikut :

Artinya : Ya Allah Tuhan yang menguasai seruan yang sempurna dan shalat yang tegak ini. Berilah kepada Nabi Muhammad wasilah (derajat)dan keutamaan,serta kemuliaan dan derajad yang tinggi; dan angkatlah beliau ke tempat yang terpuji yang telah engkau janjikan. Sesungguhnya engkau tidak akan mengingkari janji; berkat rahmat-MU wahai Tuhan yang Maha Pengasih. B. IQOMAH Iqomah menurut bahasa berarti mendirikan. Adapun menurut istilah berarti seruan pemberitahuan bahwa sholat segera didirikan/dilaksanakan, dengan lafadzlafadz yang ditentukaan syara Adapun hukum melaksanakannya adalah sunnah muakkad. 1. Lafadz Iqomah :

Artinya : Allah Maha Besar, Aku bersaksi tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah; dan juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, marilah shalat bersama, marilah mencari kebahagiaan, shalat benar-benar akan dimulai. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar Tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah

18

2. Jawaban Iqomah Orang yang mendengar seruan iqomah disunnahkan menjawab seperti jawabannya ketika mendengar adzan,dan ketika mendengar kalimat hendaknya dijawab :

Artinya : Mudah-mudahan Allah menegakkan shalat ini dan mengekalkannya selama ada bumi dan langit dan menjadikan saya termasuk golongan orang -orang yang sholeh. Adzan dan iqomah dikumandangkan hanya untuk sholat fardlu baik berjamaah maupun sendirian, dan menurut sebagaian Ulama hukumnya Sunnah Muakkadah, namun ada juga sebagian Ulama berpendapat fardlu kifayah mengingat pentingnya untuk syiar Islam. C. SYARAT-SYARAT ADZAN DAN IQOMAH 1. Orang yang menyerukan adzan dan Iqomah hendaklah sudah mumayyiz 2. Dilakukan sesudah masuk waktu 3. Yang menyerukan adzan dan iqomah harus muslim 4. Kalimat yang dibaca sesuai dengan aturan yang sudah di tentukan syara, berturut-turut, tidak diselingi kalimat lain atau waktu berhenti yang lama 5. Tertib, artinya kalimat-kalimat yang dibaca teratur sebagaimana yang telah ditentukan D. HAL-HAL YANG DISUNNAHKAN DALAM ADZAN DAN IQOMAH 1. Hendaklah menghadap kiblat 2. Hendaklah berdiri 3. Hendaklah di serukan/dikumandangkan di tempat yang tinggi 4. Muadzin hendaklah suci dari hadats dan najis 5. Membaca shalawat Nabi sesudah adzan 6. Membaca doa diantara adzan dan iqomah

--o0()0o--

19

TUGAS KELOMPOK Pratekkanlah secara bergantian dengan teman sekelompokmu, bagaimana cara adzan yang benar dan bagaimana menjawab adzan dengan baik !

TUGAS INDIVIDU Bagaimana pendapatmu apabila ada orang yang tidak mendengarkan ketika adzan sedang berkumandang atau bahkan menyepelekannya ?

PILHAN GANDA 1. Bacaan terdapat pada seruan adzan a. Shalat Subuh b. Shalat Isya c. Shalat Magrib d. Shalat Ashar 2. Saat berseru, muadzin disunnahkan untuk a. Berpaling ke kanan b. Berpaling ke kiri c. Menengadah d. Merundukkan kepala 3. Arti kata dari seruan adzan adalah a. Marilah kita sama-sama mencari rejeki b. Marilah kita sama-sama mencari keberuntungan c. Marilah kita sama-sama melaksanakan ibadah shalat d. Marilah kita sama-sama mencari kesenangan 4. Iqomah adalah a. Seruan ketika mendengar adzan b. Seruan setelah mendengar adzan c. Seruan sebagai tanda akan dimulainya shalat d. Seruan sebagai tanda akan dikumandangkannya adzan 5. Hukum menjawab adzan adalah a. Wajib b. Sunnah c. Makruh

20

d. Mubah

BAB III SHALAT FARDLU


Standar Kompetensi
Memahami tatacara shalat

Kompetensi Dasar
Mejelaskan ketentuan-ketentuan shalat wajib Mempraktikkan shalat wajib

A. PENGERTIAN SHALAT Shalat menurut bahasa berarti doa, sedang menurut syara adalah ibadah yang tersusun dari perbuatan dan ucapan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dengan cara-cara dan syarat-syarat yang telah ditentukan. Ibadah adalah amal perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah serta untuk mendapat ridlo-Nya. Shalat merupakan tiang Agama Islam. Shalat lima waktu sehari semalam itu hukumnya fardlu ain bagi setiap mukallaf. Fardlu ain adalah suatu kewajiban yang harus dikerjakan bagi setiap muslim, bila dilakukan akan mendapatkan pahala dan bila ditinggalkan akan mendapat siksa. Adapun dalil yang mewajibkan shalat adalah sebagai berikut :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman rukulah kamu, sujudlah kamu dan sembahlah Tuhanmu serta berbuatlah kebajikan agar kamu memperoleh kemenangan (QS Al Haj : 77)

Artinya : Dan dirikanlah shalat, keluarkanlah zakat, serta rukulah/tunduklah kamu sekalian bersama orang-orang yang ruku (QS Al Baqoroh : 42) B. WAKTU SHALAT WAJIB DAN BILANGAN RAKAATNYA Shalat fardlu adalah shalat yang wajib dikerjakan oleh setiap orang mukallaf pada waktu yang telah ditentukan. Firman Allah SWT :

21

Artinya : Sesungguhnya shalat itu adalah fardlu yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (QS An Nisa :103) Kewajiban mengerjakan shalat fardlu dalam sehari semalam berjumlah 17 rakaat yang dilakukan dalam lima waktu dengan ketetapan sebagai berikut : 1. Shalat Subuh (2 rokaat) waktunya dari terbitnya fajar shodiq sampai terbitnya matahari. 2. Shalat Dhuhur (4 rokaat) waktunya dimulai sejak matahari bergeser ke arah barat dari garis katulistiwa dan berakhir ketika bayangan sesuatu benda panjangnya sama dengan benda tersebut. 3. Shalat Ashar (4 rokaat) waktunya mulai dari habisnya waktu shalat dhuhur dan berakhir sampai terbenamnya matahari (bayang-bayang benda lebih dari panjangnya) 4. Shalat Maghrib (3 rokaat) waktunya dimulai sejak terbenamnya matahari dan berakhir sampai hilangnya cahaya mega merah dikaki langit sebelah barat (di ufuk barat). 5. Shalat Isya (4 rokaat ) waktunya dimulai sejak hilangnya cahaya mega merah sampai terbitnya fajar shodiq. C. SYARAT WAJIB SHALAT Syarat-syarat wajib shalat sebagai berikut : 1. Islam (orang yang bukan Islam tidak wajib shalat). 2. Baligh (sampai umur dewasa); tanda umur dewasa dapat diketahui dengan salah satu tanda berikut ini: a. Cukup umur (lima belas tahun untuk laki-laki dan 9 tahun untuk wanita) b. Keluar mani, karena bermimpi c. Haid bagi perempuan. 3. Berakal sehat (tidak gila)

Artinya : Rasulullah SAW bersabda : Telah diangkat qolam dari tiga orang, yaitu, dari anak-anak hingga dewasa, orang tidur hingga dia bangun, orang gila hingga ia sembuh (HR Abu Daud dan Ibnu Majah) D. SYARAT SAH SHALAT 1. 2. 3. 4. Adapun syarat sahnya shalat adalah sebagai berikut : Suci dari hadats besar dan kecil Suci badan, pakaian dan tempat Sudah masuk waktu shalat Menutup aurat

22

5. Menghadap Qiblat.

E. RUKUN SHALAT Rukun shalat antara lain : 1. Niat, yaitu ucapan didalam hati sengaja melakukan shalat fardlu. Congoh lafadz niat sholat shubuh adalah sebagai berikut :

Artinya : Aku berniat shalat subuh dua rokaat menghadap qiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Taala

Artinya : Saya niat shalat maghrib tiga rokaat menghadap qiblat sebagai (makmum/imam) karena Allah taala 2. Berdiri bagi orang yang mampu 3. Takbirotul ihrom ( membaca 4. Membaca surat Al Fatehah Nabi Bersabda : )

Artinya : Tidak sah shalat orang yang tidak membaca fatihatul kitab (surat Al Fatihah) (HR Jamaah ) 5. Ruku disertai dengan thumaninah 6. Itidal dengan thumaninah 7. Sujud dua kali dengan thumaninah. Pada waktu sujud hendaknya anggota-anggota sujud diletakkan diatas lantai. 7 (tujuh) anggota sujud yaitu : dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua jari-jari kaki sebelah dalam, ketika sujud harus jelas menempel pada lantai dan juga dianjurkan jari-jari kaki di jejakkan sedemikian rupa sehingga jari-jari tersebut menghadap qiblat. 8. Duduk antara dua sujud dengan thumaninah 9. Duduk tahiyat akhir 10. Tasyahud akhir 11. Membaca sholawat atas Nabi Muhammad saw 12. Mengucapkan salam pertama 13. Tertib dalam melakukan rukun-rukun shalat.

23

F. HAL-HAL YANG SUNNAH DALAM SHALAT 1. Sunnah Abadl Sunnah abadl ialah sunnah shalat yang apabila ditinggalkan karena lupa, hendaknya diganti dengan sujud sahwi. Adapun yang termasuk sunnah abadl adalah : a. Tasyahud awal (tahiyat awal) b. Membaca sholawat atas Nabi dalam tasyahud awal c. Membaca sholawat kepada keluarga Nabi dalam tasyahud akhir d. Membaca qunut subuh. 2. Sunnah Haiat Sunnah Haiat adalah sunnah shalat yang apabila ditinggalkan tidak perlu diganti sujud sahwi. Adapun yang termasuk sunnah haiat adalah : a. Mengangkat kedua tangan ketika takbirotul ihrom b. Bersedekap dengan kedua tangan diantara dada dan pusat, tangan kanan diatas tangan kiri c. Membaca doa iftitah sesudah takbirotul ihrom d. Membaca taawudz e. Mengeraskan bacaan fatihah dan surat pada rokaat pertama dan kedua pada shalatjahriyah (maghrib, isya dan subuh), kecuali jika menjadi makmum f. Membaca amin setelah membaca al fatihah g. Membaca ayat atau surat Al Quran pada rokaat pertama dan kedua sesudah membaca surat al fatihah h. Membaca takbir intiqal i. Membaca tasmi( ) ketika itidal (berdiri dari ruku). j. Membaca tasbih ketika ruku dan sujud k. Meletakkan kedua tangan diatas dua paha ketika duduk tasyahud awal dan akhir dengan membentangkan jari kiri dan menggenggamkan yang kanan kecuali jari telunjuk l. Duduk iftirosy, yakni duduk di atas kaki kiri pada setiap duduk dalam shalat m. Duduk tawarruk yakni duduk bersimpuh ketika duduk pada tasyahud akhir n. Membaca salam yang kedua dengan memalingkan muka kekiri sambil mengusap muka dengan tangan kanan dan membaca doa

24

Sesuai dengan Hadits Rasullah SAW :

Artinya : Dari Anas ra, ia berkata : Rasulullah saw ketika shalatnya selesai, maka beliau mengusap muka dengan tangan kanan kemudian berdoa : Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Ya Allah hilangkanlah dari diriku susah dan resah . (Al Hadits) G. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SHALAT Adapun hal-hal yang membatalkan shalat ialah : 1. Berhadats kecil maupun besar berdasarkan Firman Allah SWT Artinya : Atau jika salah seorang diantaramu keluar dari kakus (Q.S.An-Nisa : 42) 2. Berkata-kata dengan sengaja selain bacaan shalat, walaupun dengan satu huruf yang ada artinya 3. Bergerak lebih dari tiga kali secara berturut-turut 4. Terkena najis yang tidak bisa dimaafkan 5. Terbukanya aurat 6. Berubah niatnya 7. Tidak menghadap kiblat 8. Makan dan minum dengan sengaja 9. Tertawa 10. Murtad. H. BACAAN SHALAT Bacaan-bacaan dalam shalat adalah sebagai berikut : a. Takbirotul Ihrom Artinya: Allah Maha Besar

25

b. Doa iftitah :

Artinya : Allah Maha besar, sempurna kebesaranNya, dan segala puji yang (sebanyak banyaknya) bagi Allah, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan petang. Sesungguhnya kuhadapkan wajahku kepadaMu (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tetap berserah diri sebagai seorang muslim, dan aku tidak termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah yang memelihara alam semesta, tiada sekutu bagiNya, dengan demikian itulah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri. c. Al Fatihah.

Artinya : Aku berlindung kepada Alloh dari godaan syetan yang terkutuk Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang ; Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam ; Maha Pengasih lagi Penyayang ; Yang menguasai hari pembalasan; Kepada Engkaulah kami menyembah dan kepada Engkaulah kami memohon pertolongan; Tunjukkanklah kami kepada jalan yang lurus; (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engaku beri nimat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang Engkau murkai dan bukan (pula) jalan mereka yang sesat (QS Al Fatihah 1-7)

26

d. Surat, contoh ;

Artinya : Katakanlah : Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah tempat bergantung; Tiada beranak dan tiada diperanakkan; dan tiada seorangpun yang setara dengan Nya e. Tasbih ketika ruku :

Artinya : Maha suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan segala pujinya f. Tasmi : (dibaca sehabis bangun dari ruku)

Artinya : Allah mendengar siapa yang memujinya. Ya Tuhanku, bagi-Mulah segala puji sepenuh langit, sepenuh bumi dan sepenuh apa saja yang kamu kehendaki sesudah itu. g. Tasbih ketika Sujud :

Artinya : Maha suci Tuhanku Yang Maha tinggi dengan segala puji bagi Nya h. Doa duduk diantara dua sujud :

Artinya : Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupilah segala kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku petunjuk, berilah aku kesehatan dan berilah ampunan kepadaku

27

i.

Tasyahud awal :

Artinya : Segala kehormatan, keberkatan, kebahagiaan dan kebaikan adalah bagi Allah. Selamat sejahtera buatmu wahai Nabi (Muhammad) beserta Rahmat Allah dan berkah Nya. Semoga keselamatan tetap bagi kami dan bagi sekalian hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang patut di sembah melainkan hanya Allah. Dan aku bersaksi bahwa muhammad itu adalah utusan Allah. Wahai Tuhanku, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya. j. Tasyahud akhir : Untuk tasyahud akhir yang dibaca, yaitu bacaan tasyahud awal di tambah dengan

Artinya : sebagai mana kebahagiaan yang telah engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya; dan berilah berkah kebaikan kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya sebagaimana engkau telah memberi berkah kebaikan kepada Nabi Ibrahim beserta keluarganya; Di seluruh alam semesta ini sesungguhnya hanya Engkau Yang Maha Mulia

28

k. Doa Qunut

Artinya : Wahai Tuhanku, berilah aku petunjuk seperti orang yang telah engkauberi petunjuk, berilah aku kesehatan seperti orang yang telah engkau beri kesehatan, berilah aku berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan padaku, dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau kasihi, serta tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi, Maha Berkah lagi Maha luhur Engkau wahai Tuhan kami; maka segala puji bagiMu atas segala yang telah Engkau pastikan. Aku memohon ampunan dan kembali bertaubat kepadaMu. Semoga Allah memberi rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Muhammad, Nabi yang buta huruf, berikut segenap keluarga beliau. l. Salam

Artinya : Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap bagimu sekalian I. KAIFIYAH (CARA MENGERJAKAN) SHALAT 1. Berdiri tegak menghadap kiblat, pandangan mengarah ke tempat sujud 2. Melafadzkan niat (baca usholli ....) sesuai dengan sholat yang akan dikerjakan. Dan melafadzkan niat ini hukumnya sunnah 3. Takbirotul ihrom (membaca Allahu Akbar) dalam keadaan demikian ini, hati niat sholat (hukumnya wajib/termasuk rukun) dan juga dibarengi dengan mengangkat kedua tangan
29

Dalam mengangkat tangan diatur sebagai berikut ; a. Untuk laki-laki - Jari-jari tangan direnggangkan - Lengan bagian atas dijauhkan dari dada - Tangan diangkat sampai pergelangan tangan pas diatas pundak - Ibu jari kedua tangan hampir menyentuh daun telinga bagian bawah b. Untuk perempuan - jari-jari tangan tidak terlalu direnggangkan - lengan bagian atas ditempelkan pada dada samping Dalam hal membaca takbirotul ihrom (Allahu Akbar) perlu diperhatikan aturan-aturan sebagai berikut ; - dalam membaca huruf lam jalalah tidak terlalu panjang - tidak boleh memanjangkan huruf banya lafadz Akbar - tidak boleh menambah satu hurufpun - membaca takbirotul ihrom harus satu nafas tidak boleh berhenti diantar alafadz Allah dan Akbar walau sebentar - dalam sholat berjamaah, imam membaca takbirotul ihrom dengan suara lantang/nyaring agar dapat didengar oleh makmum, sedang dalam sholat sendirian, cukup dibaca dengan suara yang dapat didengar telinga sendiri 4. Bersedekap Setelah takbirotul ihrom dengan mengangkat kedua tangan lalu bersedekap dengan posisi tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri dan diletakkan diantara perut dan dada atau tepatnya diatas pusar Dalam keadaan bersedekap begini kemudian membaca : a. Doa iftitah :

doa iftitah ini dibaca dengan suara lirih baik sholat berjamaah maupun sendiri b. Membaca Taawudz

30

c. Membaca surat Al Fatihah Membaca surat Al Fatihah ini dimulai dari Basmalah

Dalam hal membaca Al Fatihah ini harus tartil, tidak boleh ada kesalahan sedikitpun sebab termasuk rukun sholat. Dan ketika sholat berjamaah Fatihah dibaca oleh Imam dengan suara keras. Setelah membaca fatihah disunnahkan membaca AMIN. Ketika sholat berjamaah, AMIN dibaca oleh imam dan makmum dengan suara keras dan dianjurkan bersamaan antara imam dan makmum. Hal ini dimaksudkan mengikuti anjuran Nabi saw. Barangsiapa yang membaca amin dalam sholat berjamaah bersamaan amin-nya Imam, maka hukumnya sama dengan berbarengan dengan amin-nya para Malaikat. d. Membaca Surat/Ayat Al Quran

Dalam hal membaca surat/ayat Al Quran harus didahului membaca Bismillahirrohmanirrohim 4. Ruku dan membaca tasbih Setelah selesai membaca surat/ayat Al Quran membaca takbir intiqol (Allahu Akbar) dengan mengangkat kedua tangan seperti takbirotul ihrom dan bergerak menuju ruku dengan membungkukkan badan membentuk sudut 90o dengan telapak tangan memegangi lutut, setelah sempurna baru membaca tasbih :

31

5. Itidal dan membaca tasmi : Berikutnya setelah selesai membaca tasbih ruku, membaca tasmi dibarengi dengan menggerakkan badan menuju berdiri, setelah tegak baru mengangkat kedua tangan (seperti saat takbirotul ihrom) dan tumakninah sambil membaca :

Khusus sholat subuh dan sholat witir yang terakhir di bulan ramadlan di rakaat kedua setelah membaca tasmi dilanjutkan membaca doa qunut sebagai berikut :

6. Sujud dan membaca tasbih Setelah selesai membaca doa tasmi/qunut, membaca takbir intiqol sambil bergerak menuju sujud tanpa mengangkat kedua tangan dan sujud dengan tumakninah sambil membil membaca :

Ketentuan sujud, tujuh anggota sujud (dahi, dua lutut, dua telapak tangan dan ujung jari kaki) benar-benar menempel pada lantai dan ujung jari-jari kaki ditekan sedemikian rupa dengan ditekuk ke depan untuk menghadap ke kiblat 7. Duduk antara dua sujud Setelah membaca tasbih sujud, membaca takbir intiqol (tanpa mengangkat kedua tangan) sambil bergerak menuju duduk. Duduk diantara dua sujud ini disebut duduk Iftirosy yakni duduk dengan menggunakan kaki kiri sebagai bantalan duduk, sedang kaki kanan, tumitnya di

32

tegakkan, dijejakkan sedemikian rupa sambil jari-jari kaki ditekuk kedepan mengarah ke kiblat. Dalam keadaan duduk ini membaca :

8. Sujud yang kedua Setelah membaca doa duduk diantara dua sujud, membaca takbir intiqol (tanpa mengangkat tangan) sambil bergerak menuju sujud yang kedua. Sujud dengan tumakninah dan membaca tasbih sebagaimana sujud yang pertama yaitu ;

Setelah sujud kedua ini dilakukan, berarti sholat telah mendapat satu rakaat, untuk menginjak rakaat berikutnya, langsung bangkit dari duduk sambil membaca takbir intiqol (tanpa mengangkat kedua tangan) dan berdiri seperti semula mengulangi gerakan dan bacaan seperti dalam rakaat pertama. Shalat yang dikerjakan lebih dari dua rakaat, seperti, sholat dhuhur, ashar, maghrib, dan isya di tiap-tiap dua rakaat harus tasyahhud/tahiyat yang disebut tahiyat/tasyahhud awal. namun pada sholat yang hanya dua rakaat, setelah sujud yang ke dua rakaat ke dua langsung tasyahhud akhir. 9. Duduk Tasyahud /Tahiyat Awal : Duduk tasyahud/tahiyat awal ini seperti duduk antara dua sujud/duduk iftirosy. Setelah usai membaca tasbih sujud kedua rakaat ke dua, membaca takbir intiqol (tanpa mengangkat tangan) sambil bergerak untuk duduk dan duduklah dengan tumakninah. Dalam hal duduk tasyahhud ini, posisi telapak tangan kiri menempel diatas lutut kiri dan jari jemarinya agak direnggangkan, serta ujung jari tidak melebihi lutut. Ini dimaksudkan agar ujung jari mengarah ke kiblat bukan kebawah. Sedangkan telapak tangan kanan digenggamkan kecuali ibu jari dan telunjuk dibentuk sedemikian rupa menyerupai angka 5 dalam angka arab. Ujung jari telunjuk tidak melebihi ujung lutut. Setelah sempurna pada keadaan ini barulah membaca :

Sesampainya lafadz Allah pada kalimat telunjuk diangkat diarahkan ke kiblat. 10. Tasyahud /Tahiyat Akhir

33

Duduk tasyahud akhir ini disebut juga duduk tawarruk yaitu duduk dengan cara pantat diletakkan di lantai, sedang kaki kiri di masukkan dibawah kaki kanan yang tumitnya ditegakkan dengan jari-jari kaki kanan dijejakkan sedemikian rupa sehingga jari-jari kaki kanan tersebut mengarah ke kiblat. Adapun cara bergerak dari sujud ke dua sama seperti gerakan menuju tasyahud awal, termasuk juga posisi tangan kanan dan tangan kiri. Setelah sempurna dalam posisi ini, baru membaca doa tasyahud akhir. Doa tasyahud akhir juga sama seperti tasyahud awal hanya saja ditambah kalimat :

11. Membaca Salam pertama Selesai tasyahud/tahiyat akhir, kemudian memalingkan ke kanan, seraya membaca salam sebagai berikut :

12. Membaca salam yang kedua berpaling ke kiri Setelah berpaling ke kanan sambil membaca salam, kemudian disusul dengan memalingkan wajah ke kiri seraya membaca salam pula sebagai berikut :

Doa Setelah Selesai Shalat (Wiridan)

34

Pada setiap hari Kamis setelah shalat Magrib ditambah dengan membaca ayat kursi yaitu setelah membaca : Allahumma antassalam .......................................................... ya dzal jalaali wal ikrom.

35

Wirid/doa-doa setelah sholat ini boleh ditambah menurut adat, kondisi, situasi dan kebiasaan masing-masing daerah, asal tambahan tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam.

--o0()0o-TUGAS KELOMPOK Diskusikan dengan teman sekelompokmu tentang hal-hal yang menyebabkan kita sebagai umat Islam harus melaksanakan ibadah shalat fardlu ! TUGAS INDIVIDU Dizaman yang semakin modern ini, banyak sekali model-model mukena untuk menutup aurot seorang wanita ketika dia melaksanakan shalat. Termasuk mukena berbahan parasit, meskipun dia menutup seluruh aurot seorang wanita itu, tapi aurot wanita itu masih tampak jelas. Bagaimana pendapatmu, sahkah shalatnya wanita itu? jelaskan PILIHAN GANDA 1. Shalat menurut bahasa berarti a. Ibadah yang tersusun dari perbuatan dan ucapan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam b. Doa c. Menyembah kepada Allah SWT d. Memohon keselamatan kepada Allah SWT 2. Kewajiban mengerjakan shalat fardlu dalam sehari semalam berjumlah a. 19 rakaat b. 15 rakaat c. 12 rakaat d. 17 rakaat 3. Berikut syarat sah shalat, kecuali a. Suci dari hadats kecil b. Menutup aurot c. Harus di masjid d. Sudah masuk waktu shalat 4. Yang termasuk rukun shalat adalah a. Mengangkat kedua tangan ketika takbirotul ihram b. Membaca ayat atau surat al-quran pada rokaat pertama dan kedua sesudah membaca surat al- fatihah c. Membaca tasmi ketika Itidal d. Tertib

36

5. Hal yang membatalkan shalat adalah a. Berhadats kecil b. Bersin c. Bersendawa d. Menutup aurot orang lain

BAB IV SHALAT JAMAAH DAN MUNFARID

Standar Kompetensi
Memahami tatacara shalat jamaah dan munfarid (sendiri)

Kompetensi Dasar
Mejelaskan pengertian shalat jamaah dan munfarid Mempraktikkan shalat jamaah dan munfarid

A. PENGERTIAN SHALAT BERJAMAAH. 1. Pengertian shalat berjamaah Shalat jamaah adalah shalat yang dikerjakan bersama-sama oleh dua orang atau lebih, salah seorang diantaranya bertindak sebagai imam (orang yang diikuti), sedangkan yang lain disebut makmum (orang yang mengikuti) Shalat jamaah sangat besar manfaatnya, antara lain dapat mempererat persaudaraan diantara umat Islam, dapat menambah syiar Islam. Selain itu shalat jamaah memiliki nilai 27 derajat dibandingkan dengan shalat sendirian. Hadits Nabi :

Artinya : Dari Ibnu Umar ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw telah bersabda : Shalat berjamaah itu lebih utama pahalanya dari pada shalat sendirian, sebanyak 27 derajat (HR Bukhori Muslim) 2. Hukum Shalat Berjamaah Melakukan shalat jamaah lima waktu selain shalat jumat hukumnya sunnah muakkad. Adapun berjamaah dalam shalat jumat hukumnya wajib ain artinya setiap orang yang sudah memenuhi syarat, maka wajib melaksanakan shalat Jumat. 3. Syarat-syarat Sahnya Menjadi Imam

37

1. 2. 3. 4.

Sehat akalnya Fasih bacaan Al Qurannya Mengetahui tata cara mengerjakan shalat dan dapat melakukannya Mengetahui hukum yang berkenaan dengan shalat seperti bersuci, syarat sah shalat, rukun shalat, dan hal-hal yang membatalkan shalat.

4. Syarat-syarat Sahnya Menjadi Makmum 1. Makmum hendaklah berniat mengikuti imam 2. Makmum harus mengetahui gerakan imam walaupun dengan perantara makmum yang paling terakhir 3. Makmum tidak boleh mendahului imam, (batal shalatnya, bila mendahului imam sebanyak 2 rukun fili) 4. Makmum wajib mengikuti imam. (batal shalatnya, apabila tertinggal oleh imam sebanyak 2 rukun fili) 5. Shalat makmum harus sama gerakannya dengan imam. 6. Berdirinya makmum tidak boleh berada didepan atau sejajar dengan imam. Ukurannya yaitu jika berdiri diukur dari tumitnya, jika duduk diukur dari pinggulnya 7. Makmum laki-laki tidak sah mengikuti imam yang banci/perempuan, dan orang banci tidak boleh makmum kepada perempuan 8. Makmum berada disatu tempat/lingkungan yang sama, jika tidak berada ditempat yang sama maka jarak antara barisan makmum terakhir dengan makmum yang bersangkutan tidak boleh lebih dari 300 hasta. ( + 150 m ) diukur dari tumit 5. Shaf (Barisan) Shalat Berjamaah Adapun pengaturan shaf ( barisan shalat berjamaah) adalah sebagai berikut : 1. Jika makmum hanya seorang, maka ia harus berdiri disebelah kanan imam agak ke belakang sedikit, ukurannya tumitnya tidak terlalu ke depan atau tidak sejajar dengan tumit imam. Tumit makmum ada di belakang tumit imam. Apabila datang makmum kedua maka hendaklah berdiri dibelakang sebelah kiri imam sejajar dengan makmum pertama. Apabila datang makmum yang ketiga, maka hendaklah berdiri dibelakang imam dan kedua makmum terdahulu mundur ke belakang satu langkah-satu langkah hingga barisannya sama dengan makmum yang barusan datang. 2. Jika jamaah terdiri dari beberapa shaf, maka diatur sebagai berikut; saf pertama laki-laki dewasa, anak-anak laki-laki, perempuan 3. Susunan shaf hendaknya lurus dan rapat antara makmum yang satu denganmakmum yang lain, karena bila renggang maka syaithanlah akan yang mengisi tempat-tempat yang renggang itu. Rasulullah SAW bersabda :

38

Artinya : Penuhilah olehmu jarak yang kosong , karena sesungguhnya syethan akan masuk diantara kalian dengan bertingkah seperti anak kambing (HR Ahmad) Sholat berjamaah itu mempunyai fadilah/keutamaan dibanding sholat sendirian/munfarid. Adapun fadilah sholat berjamaah itu antara lain ; 1. mempunyai pahala 27 derajat dibanding sholat sendirian 2. memperkokoh ukhuwah Islamiyah 3. mensyiarkan Islam 4. lebih mungkin diterima sholatnya 5. melatih disiplin 6. Makmum Masbuq dan Muwafiq a. Makmum masbuq Masbuq berasal dari bahasa arab yang artinya ketinggalan atau terlambat, sedang menurut istilah ialah makmum yang terlambat datang dalam shalat jamaah sehingga ia tidak sempat membaca Al Fatihah pada rokaat yang pertama. Adapun cara makmum masbuq melaksanakan shalat jamaah hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : a. Makmum masbuq harus segera masuk dalam jamaah shalat, kemudian takbirotul ihrom dan mengikuti apa yang sedang dilakukan imam. Nabi bersabda :

Artinya : Rasulullah bersabda Apabila salah seorang diantara kamu mendatangi shalat sedang imam dalam suatu keadaan, maka hendaklah ia melakukan seperti yang sedang dilakukan imam (HR Turmudzi) b. Makmum masbuq yang masih sempat mengikuti rukunya imam walaupuntidak sempat membaca Al Fatihah, maka shalat makmum tersebut masih terhitung mendapat satu rokaat. Nabi bersabda :

Artinya : Rasulullah SAW bersabda, barang siapa yang memperoleh ruku dari rokaat shalat tersebut beserta imam, maka sungguh ia memperoleh rokaat shalat itu (HR Bukhori Muslim)

39

c. Jika makmum ketinggalan, sedang imam dalam keadaan itidal, sujud atau tasyahud akhir, maka hendaknya makmum takbirotul ihrom dan mengikuti apa yang dilakukan imam, akan tetapi apa yang dilakukan makmum itu tidak terhitung satu rokaat. b. Pengertian makmum muwafiq Selain makmum masbuq ada pula makmum muwafiq (tidak terlambat) yaitu makmum yang sempat mengikuti imamnya dalam waktu yang cukup untuk digunakan membaca surat Al fatihah. 7. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Halangan Berjamaah Karena hujan deras yang terus menerus Karena udara sangat dingin atau panas Sakit yang menyusahkan berjalan ke tempat berjamaah Malam yang sangat gelap gulita Karena takut bahaya yang mengancam keselamatan jiwa Tidak dapat menahan hadats Tidak mampu menahan kantuk Orang buta yang tak punya pendamping Halangan-halangan tersebut maksudnya adalah orang yang berhalangan itu tidak berdosa atau tidak makruh meninggalkan berjamaah

8. Cara Menegur Imam Dalam shalat jamaah apabila makmum mengingatkan imam yang sedang lupa dalam melakukan shalat hendaknya membaca .................. bila laki-laki dan bertepuk tangan bila makmumnya wanita. Sabda Rasulullah SAW :

Artinya : Rasulullah SAW bersabda : Bila nampak sesuatu kepada seseorang dalam shalatnya maka hendaklah ia memberi peringatan yaitu dengan membaca tasbih (subhanallah) bagi laki-laki dan dengan bertepuk tangan bagi wanita (HR Bukhori Muslim) Adapun cara bertepuk tangan adalah dengan mempertemukan antara telapak tangan yang satu dengan punggung telapak tangan yang lain. 9. BACAAN NYARING (JAHRUN) DAN LIRIH (SIRRUN) Bacaan nyaring adalah bacaan dengan suara keras yang dapat didengar oleh orang yang ada disekelilingnya Contoh Mengeraskan bacaan Al Fatihah dan surat pada rokaat pertama dan kedua pada shalat maghrib, isya, subuh, jumat, dua hari raya, dan shalat lainnya. Bacaan lirih (sirron) ialah bacaan shalat yang hanya dapat didengar oleh diri orang yang shalat, yaitu bacaan selain yang tersebut diatas.

40

B. SHOLAT MUNFARID 1. Pengertian Sholat Munfarid Sholat munfarid artinya sholat yang cara melaksanakannya secara sendirian, baik sholat fardlu maupun sholat sunnah. 2. Ketentuan Sholat Munfarid Sholat munfarid dilakukan karena ada halangan secara syari yang membolehkan tidak berjamaah. Namun harus diingat bahwa sholat jamaah lebih utama 27 derajat dibanding dengan sholat munfarid. 3. Praktik Sholat Munfarid Sholat munfarid dan sholat jamaah tidak ada perbedaan cara melakukannya, yang berbeda hanya terletak pada niatnya saja. Kalau jamaah Imam sunnah melafadzkan kata Imaman dalam niatnya dan makmum wajib berniat menjadi makmum. TUGAS KELOMPOK Praktikkanlah cara sholat berjamaah bersama teman sekelompokmu, dengan salah satunya jadi imam dan yang lainnya jadi makmum. Lakukanlah secara bergiliran !

TUGAS INDIVIDU Andi dan Budi sedang melaksanakan shalat Ashar berjamaah dengan Andi yang menjadi imamnya. Kemudian pada rokaat kedua, Heri datang untuk bergabung shalat jamaah bersama mereka. Apa yang harus dilakukan Budi ketika mengetahui Heri bergabung untuk jamaah bersama. Bagaimana pendapatmu! jelaskan

PILIHAN GANDA 1. Hukum shalat berjamaah lima waktu selain shalat jumat adalah a. Fardlu Ain b. Fardlu Kifayah c. Sunnah Muakad d. Sunnah Ghoiru Muakkad 2. Berikut termasuk syarat sah menjadi imam adalah a. Orang tertua diantara para jamaah b. Orang paling pandai diantara para jamaah c. Orang yang fasih bacaan al-Qurannya diantara para jamaah d. Orang yang paling tampan diantara para jamaah 3. Yang dimaksud makmum masbuq adalah
41

a. Makmum yang mabuk waktu shalat berjamaah sehingga tidak sadar bahwa dia sedang shalat berjamaah b. Makmum yang terlambat datang dalam shalat berjamaah sehingga ia tidak sempat membaca al-fatihah pada rokaat pertama c. Makmum yang tidak sempat mengikuti imamnya dalam waktu yang cukup untuk digunakan membaca al-fatihah d. Makmum yang buta yang tidak mempunyai pendamping untuk pergi shalat berjamaah 4. Bacaan sirron dilakukan dalam shalat a. Shalat Magrib b. Shalat Isya c. Shalat Subuh d. Shalat Dzuhur 5. Shalat munfarid adalah a. Shalat yang cara melaksanakannya secara sendirian b. Shalat yang cara melaksanakannya secara berduaan c. Shalat yang cara melaksanakannya secara bersama-sama d. Shalat berjamaah yang imam dan makmumnya adalah perempuan

42

BAB V PERAWATAN JENAZAH


STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum Islam tentang jenazah KOMPETENSI DASAR Menjelaskan tata cara mengurus jenazah Menjelaskan tata cara taziyah dan ziarah kubur Mempraktekkan, tata cara mengurus jenazah, bertaziyah dan ziarah kubur

A. PERAWATAN JENAZAH Apabila ada seorang muslim yang meninggal dunia, maka ada dua hal yang harus segera dilakukan oleh kaum muslimin yang masih hidup, yaitu mengurus jenazahnya dan mengurus harta peninggalannya. Kewajiban yang harus dilakukan kaum muslimin ini merupakan fardlu kifayah, artinya jika sebagian kaum muslimin sudah ada yang mengerjakannya, maka kaum muslimin yang lain tidak terkena kewajiban. Sebaliknya apabila tidak ada seoragpn yang melaksanakannya, maka seluruh kaum muslimin di sekitar kolasi kejadian berdosa. Adapun kewajiban kaum muslimin terhadap jehazah ada empat, yaitu; 1. Memandikan Jenazah a. Syarat-syarat jenazah yang harus dimandikan 1) Beragama Islam 2) Masih ada anggota tubuhnya walaupun tidak utuh 3) Bukan mati syahid b. Cara Memandikan Jenazah 1) Jenazah diletakkan di tempat tertutup 2) Jenazah diberi pakaian basahan 3) Membersihkan kotoran maupun najis yang melekat pada anggota badan 4) Jenazah agak dudukkan, kemudian perutnya ditekan 5) Menyiram air ke seluruh tubuh, kemudian disabun

43

6) Disiram lagi tiga kali 7) Mendahulukan bagian tubuh yang kanan 8) Jenazah diwudlukan 9) Kemudian disiram dengan air yang bercampur kapur barus. Jika Jenazah itu laki-laki, maka yang memandikannya adalah kaum laki-laki pula, tidak boleh wanita memandikan jenazah laki-laki kecuali isteri atau muhrimnya. Namun apabila keduanya ada maka lebih diutamakan isterinya kemudian muhrimnya, apabila mau dan mampu. Begitupula sebaliknya kalau jenazah wanita juga dimandikan oleh wanita, tidak boleh dimandikan oleh orang laki-laki, kecuali suami atau muhrimnya. Namun apabila keduanya ada maka lebih diutamakan adalah suaminya kemudian baru muhrimnya, apabila mau dan mampu. Jika di suatu daerah ada jenazah wanita namun tidak ada kaum wanita, suami atau muhrimnya, maka wanita itu tidak perlu dimandikan, melainkan cukup ditayammumkan. Apabila jenazah anak-anak. Maka baik laki-laki maupun wanita boleh memandikannya. Orang yang memandikan jenazah harus orang yang mampu dan dapat dipercaya. 2. Mengkafani Jenazah Setelah memandikan maka langkah berikutnya adalah mengkafani. Kain kafan ini dibeli dari harta peninggalan, jika tidak ada maka biaya itu menjadi tanggungan orang yang menanggung biaya semasa jenazah masih hidup. Namun jika tidak ada maka kaum muslimin yang mampu wajib menyediakan kain kafan tersebut. Kain kafan Bagi jenazah laki-laki maupun wanita minimal satu lebar untuk menutup seluruh tubu. Akan tetapi jika mampu disunnahkan 3 lapis untuk seluruh untuk menutup tubuh bagi jenazah laki-laki, tanpa baju dan sorban. Sebagian kaum ulama berpendapat bahwa tiga lapis itu terdiri atas izar (kain mandi atau kain sebatas perut sampai betis) dan dua buah kain untuk meneutupi seluruh tubuh. Sedangkan bagi jenazah wanita disunnahkan 5 lembar kain kafan, yaitu 1 lapis kain bawahan (antara pinggang sampai kedua betis), 1 lapis baju kurung, 1 lapis kerudung kepala, dan 2 lapis untuk seluruh tubuh. Berikut ini langkah-langkah yang perlu disiapkan ketika mengkafani jenazah; a. Persiapan 1) siapkanlah alat alat yang diperlukan antara lain, gunting, meteran, kain kafan, dan jarik 2) ukurlah tinggi jenazah, kemudian tambahkanlah 40 CM untuk pembuatan pocong b. Bagi jenazah laki-laki 1) bentangkan 3 lembar kain kafan 2) 3 atau 5 tali pengikat 3) Mengangkat jenazah ke hamparan kain kafan 4) Siapkan kapas untuk menutupi kemaluan, kedua mata, Kedua buah dada, Kedua telinga, Kedua siku-siku, dan kedua tumit, (dianggap selesai) 5) membungkus jenazah, c. Bagi jenazah Perempuan 1) bentangkan 5 lembar kain kafan, terdiri atas ;

44

2) 3) 4) 5) 6)

a) 1 lapis kain bawahan (antara pinggang sampai kedua betis) b) 1 lapis baju kurung c) 1 lapis kerudung kepala d) 2 lapis untuk seluruh tubuh mengepang rambut (bila panjang) 3 atau 5 tali pengikat Mengangkat jenazah ke hamparan kain kafan Siapkan kapas untuk menutupi kemaluan, kedua mata, Kedua buah dada, Kedua telinga, Kedua siku-siku, dan kedua tumit, (dianggap selesai) Membungkus jenazah a) Memasang kain penutup pinggang sampai kedua betisnya b) Memasang baju kurung c) Memasang kerudung kepala d) Menutup dengan kain kafan untuk seluruh tubuh

3. Menshalati Jenazah Shalat jenazah dinmaksudkan untuk mendoakan kepada jenazah. Sahat jenazah hukumnya sama dengan memandikan maupun mengkafani jenazah. Rasulullah bersabda;

Artinya : Rasulullah bersabda SAW. shalatkanlah orang-orang yang meninggal di atara kamu: (HR. Ibnu Majjah) a. Syarat shalat Jenazah; 1) Menutup aurat, suci dari hadats dan najis baik suci badan, pakaian, maupun tempat serta menghadap kiblat. 2) Jenazah sudah dimandikan dan dikafani 3) Letak jeanazah di sebelah kiblat orang yang menyalati kecuali shalat jenazah di atas kubur atau shalat ghaib. b. Rukun Shalat Jenazah 1) Niat a) Shalat jenazah sendirian atau menjadi imam, sedangkan jenazah ada dihadapan orang yang menyalati;

Artinya : Saya Niat menshalati jenazah ini, dengan empat kali takbir, menjadi makmum, fardlu, karena Allah semata b) Apabila menjadi makmum;

45

Artinya: Saya Niat menshalati jenazah sebagaimana yang dishalati imam, dengan empat kali takbir, menjadi makmum, fardlu kifayah, karena Allah semata c) Jenazah tidak dihadapan orang yang menyalati (shalat gaib);

Artinya : Saya Niat menshalati jenazah ini, dengan empat kali takbir, menjadi makmum, fardlu, karena Allah semata 2) Berdiri bagi yang mampu 3) Takbir empat kali a) Takbir pertama lalu membaca Surat Al Fatihah b) Takbir kedua lalu membaca shalawat atas Nabi, sekurang-kurangnya ;

c) Takbir ketiga lalu membaca doa untuk jenazah;

d) Takbir keempat lalu membaca doa;

Catatan; dlomir ( ) untuk 1 jenazah laki-laki diganti ( ) bila 1 jenazah wanita, ( ) untuk 2 jenazah laki-laki /wanita , ( ) bila 3 jenazah lakilaki atau lebih, ( ) bila 3 jenazah wanita atau lebih 4) salam c. Sunnah Shalat Jenazah 1) 2) 3) 4) Mengangkat tangan setiap kali takbir Merendahkan setiap bacaan Membaca taawwudz Memperanyak shaf, meskipoun tidak penuh (1 shaf minimal 2 orang)

4. Memakamkan Jenazah a. kedalaman lebih kurang 2 meter, lebar 1 meter sedangkan panjangnya menyesuaikan tingginya mayyat b. diutamakan menggunakan liang lahat, namun dalam kondisi darurat boleh menggunakan peti mati. c. tali kain kafan dibuka sehingga pipi menempel ke tanah, kemudian jenazah diletakkan dalam posisi miring ke arah kiblat, kepala berada di sebelah utara d. pada waktu meletakkan jenazah berdoa;

e. di atas liang lahat diberi papan untuk menutupi jenazah f. adzan dan iqamah
46

g. ditimbun dengan tanah h. diberi pusara pada arah kepala dan kaki sebagai pengenal i. talqin B. HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN KEWAJIBAN JANAZAH YANG BELUM TERSELESAIKAN Apabila seseorang meinggal dunia, maka hendaknya keluarga yang ditinggalkan memperhatikan kewajiban-kewajiban jenazah yang belum terselesaikan. Kewajibankewajiban itu adalah; 1. Kewajiban yang terkait dengan hak kepada Allah. Pepemnuhan Kewajiban ini menurut Imam Syafii harus didahulukan, sebelum hak adami. Hak itu berupa puasa yang belum dikerjakan, sahalat yang ditinggalkan, nadzar, zakat yang belum diabyar, dam dan lain-lain. 2. Kewajiban yang terkait dengan Hak Adami, misalnya upah pekerjaan yang belum dibayar, pembagian keuntungan dalam kerja sama yang belum dibagi dan ada ditangannya, mahar dan lain-lain yang berkaitan dengan hak adami. Di samping kedua hal tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan Harta Peninggalan mayyit, yaitu; a. Beaya perawatan jenazah, ialah segala beaya yang dikeluarkan yang berhubungan dengan mayit sejak kematiannya hingga selesai pemakaman yang meliputi ; beaya memandikan, mengkafani , penggalian kubur, hingga selesai pemakaman yang dikeluarkan sewajarnya tidak terlalu boros dan tidak terlalu hemat. b. Hak hak orang lain yang berkaitan langsung dengan harta mayit diantaranya ialah : q Barang pinjaman ditangan mayit yang harus dikembalikan. q Mayit menjual barang telah terima uangnya, namun barangnya masih ditangannya, maka ahli waris harus menyampaikan barang tersebut kepada pembelinya. q Mayit adalah pemegang gadai dimasa hidupnya, maka ahli waris harus mengembalikan kepada yang punya barang tersebut. c. Pembayaran hutang. Hutang yang dimaksud adalah segala tanggungan yang bernilai uang, yang harus diselesaikan oleh ahli waris. Baik yang terkait dengan Hak Allah maupun Hak Adami Pembayaran ini setelah terlebih dahulu dilunasi dua macam beaya sebelumnya. Apabila sisa harta masih ada namun tidak cukup untuk mengembalikan hutangnya kepada seseorang, maka yang berpiutang mengambil semua harta yang ada. Apabila yang berpiutang banyak, maka mereka membagi harta yang ada sesuai perbandingan piutang diantara mereka. d. Pelaksanaan wasiat. Wasiat dapat dilaksanakan hanya sepertiga dari sisa setelah dilunasinya tiga faktor diatas. Apabila wasiat itu melebihi sepertiga, maka kelebihan itu tergantung ijin para ahli waris. Dalam melaksanakan wasiat perkara yang diwasiatkan tidak melanggar larangan agama islam, jika melanggar maka tidak boleh dilaksanakan. C. TAZIYAH DAN ZIARAH KUBUR a. Taziyah 1. Pengertian dan hukumnya

47

Pernahkah kalian mendengar berita duka (kematian) yang menimpa tetangga atau keluarga? Tentu pernah bukan. Nah ketika kita mendengar berita duka tersebut hendaknya kita mengucapkan istirja (Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun), selanjutnya apa yang sehjarusnya kalian lakukan setelah mengucapkan istirja tersebut? Kalian hendaknya bertaziyah. Tahukah kalian yang dimaksud dengan taziyah? Taziyah menurut bahasa ungkapan simpati atau menghibur kepada orang yang dikunjungi sedangkan menurut istilah adalah menghibur keluarga yang ditinggal mati supaya bersabar dan mengingatkan janji pahala dari Allah bila bersabar, mendoakan mayyit supaya mendapat ampunan. Taziyah dalam tradisi kita dikenal dengan sebutan nyelawat yaitu mengunjungi keluarga yang ditinggal mati. Taziyah hukumnya sunnah, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori muslim, bahwa suatu ketika salah seorang puteri menguim utusan kepada beliau untuk mengabarkan salah seorang anaknya sedang mendekata ajal. Rasulullah kemudian bersabda kepada utusan;

Artinya : Kembalilah kepadanya.! Beritahulah ia bahwa Allah mempuyai hak untuk mengambil dan Ia pula yang mempunyai hak mengambil pemberian Nya. Segala sesuatu telah ditentukan waktunya oleh Nya. Perinthalah supaya ia bersabar dan mengharap pahala dari Allah (HR. Bukhori Muslim) Waktu taziyah yang paling baik adalah sebelum jenazah dikebumikan karena saat itu kesedihan keluarga yang ditinggalkan sedang memuncak, kemudian sampai tiga hari berikutnya. Adapun melibihi 3 hari hukumnya makruh. Namun demikian apabila orang yang bertaziyah itu berasal dari luar daerah atau desa maka tidak ada batasan waktu untuk bertaziyah. 2. Adab TaZiyah Sebagaimana menjenguk orang sakit, maka tujuan utama taziyah adalah untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan dan mendoakan jenazah, untuk itu kita harus memperhatikan adab-adabnya sebagai berikut; a. Mendoakan mereka yaitu dengan ucapan ;

Artinya : Mudah-mudahan Allah memberimu pahala yang besar, memberi kebaikan untuk keluargamu, dan mengampuni anggota keluarga yang telah meninggal b. Bawalah makanan untuk keluarga yang ditinggalkan, sehingga mereka tidak merasa sungkan karena tidak bisa memberi jamuan kepada kita c. Membantu kelancaran pelaksanaan penyelenggaran perawatan jenazah, seperti membantu mengabari keluarga yang lain, memanggil modin, mencari penggali kubur dan lain-lain.
48

d. Ikut larut dalam kesedihan, sehingga jangan sampai bersenda gurau apalagi sampai tertawa terbahak-bahak, janganlah memperbanyak bicara, apalagi sampai membicarakan aib jenazah, bahkan sebaliknya bicarakanlah kebaikankebaikannya. e. Gunakanlah pakaian sederhana yang pantas, janganlah menggunakan pakaian yang melambangkan kesombongan. Dan jangan pula menggunakan pakaian yang secara khusus digunakan sebagai tanda berkabung, seperti pakaian warna hitam, sebagaimana menjadi kebiasaan di kalangan tertentu, karena hukumnya haram. f. Ikutilah rangkaian perawatan jenazah, terutama shalat jenazah sampai selasai pemakaman, karena hal ini bagian hari hak sesama muslim, sebagaimana sabda Rasulullah Artinya : Barang siapa yang mengantarkan jenazah orang Islam atas dasar iman dan karena Allah, dan turut menshalatinya serta ikut mengantarkan jenazah sampai ke tempat pemakaman hingga selesai, maka orang itu mendapat pahala sebesar dua qiroth, yaitu emas sebesar dua kali gunung Uhud. Tetapi apabila hanya ikut shalat saja, tidak ikut mengantarkan ke makam, maka pahalanya satu qiroth yaitu sebesar emas satu gunung Uhud. (HR Bukhari). g. ikutilah tahlil, kalau bisa sampai hari ketujuh 3. Hikmah TaZiyah Apabila taziyah dilakukan dengan benar, maka akan menimbulkan beberapa hikmah. Antara lain; a. Mempererat tali silaturrahim Ketika bertaziyah kita akan bertemu dengan kerabat dan sahabat-sahabat mayat yang jarang kita jumpai. b. Meringankan beban penderitaan Sebagaimana disebutkan dalam sabda rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori Muslim, maka dengan adanya taziyah, diharapkan kita dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Sehingga sudah syogyanya ketika bertaziyah kita tidak bersenda gurau apalagi sampai mengungkap aib jenazah. Sebaliknya kita harus proaktif membantu kelancaran pelaksanaan perawatan jenazah. c. Mengingat kematian Setiap yang hidup pasti mengalami kematian, artinya kematian yang di alami oleh jenazah hendaknya kita jadikan suritauladan, bahwa kematian akan menjemput siapapun dan di manapun. Dengan demikian diharapkan tumbuh kesadaran akan hal ini sehingga kita termotifasi meningkatkan amal ketakwaan. d. Mendoakan jenazah Mendoakan jenazah merupakan tujuan utama bertaziyah di samping menghibur keluarga yang ditinggalkan. Oleh karena itu hendaknya hal ini disempatkan. Sebab saat itu yang dibutuhkan oleh jenazah adalah doa yang kita panjatkan. b. Ziarah Kubur 1. Pengertian dan hukumnya

49

Berziarah kubur merupakanbagian dari kegiatan keagamaan. Ziarah kubur, terutama ke makam para Nabi dan orang-orang yang saleh memiliki bayak keutamaan dan juga membawa pengaruh yang baik bagi nurani peziarah. Melihat kompelk pemakaman yang sunyi senyap, gundukan tanah di atasnya dan batu nisan yang tersusun rapi akan membuat hati yang keras menjadi lembutdan tergerak untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian. Pada awal-awal diajarkannya Islam, ziarah kubur memang dilarang untuk menjaga kemurinian akidah mereka. Sebab sebelum memeluk Islam mereka terbiasa merapai makam. Akan tetapi setelah ajaran Islam meresap dalam diri merekam setelah mereka mampu membedakan antara kesedihan sebagai wujud kasih sayang dan ratapan sebagai simbool ketidakrelaan atas keputusan Allah, Rasulullah justru memerintahkan umat Islam untuk sering berziarah kubur. Beliau bersabda; Artinya : Sesungguhnya dulu aku melarang kalian berziarah kubur, akan tetapi sekarang ziarahilah kubur, karena yang demikian itu dapat menjadikan seseorang zuhud (tidak terpedaya oleh kehidupan duniawi) dan mengingatkan kehidupan akhirat. (HR. Ibnu Majjah) 2. Adab Ziarah Kubur a. Meluruskan niat. Hendaknya ketika seseorang akan berziarah, niat untuk mencapai keridlaan Allah, memperbaiki hati yang rusak atau memberi kebaikan kepada mayyit dengan membacakan Al Quran atau mendoakannya. b. Hati yang khusu (kehadiran hati), karena dengan demikian kita dapat memetik pelajaran yang besar dari kematian. Ibnu Majjah meriwayatkan bahwa suatu ketika Utsman bin Affan ditanya seseorang lantaran beliau menangis tersedu-sedu ketika berziarah kubur, padahal ketika diingatkan tentang surga dan neraka beliau tidak demikian. Utsman bin Affan menjawab bahwa Rasulullah pernah bersabda sesungguhnya kubur adalah persinggahan pertama dari semua tempat alam akhirat. Barang siapa yang selamat dari (siksanya) maka apa yang akan dia alami setelah itu lebih mudah. Dan jika ia tidak selamat dari (siksa) nya, maka apa yang akan terjadi kepedanya setelah itu lebih buruk lagi. c. Dalam keadaan suci dari hadats, karena salah satu tujuan ziarah kubur adalah mendapatkan kelembutan hati, sedangkan kesucian dhahir (jasmani merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan kesucian bathin) ruhani, dan ketika berziarah kita juga dianjurkan berdoa, dan doa yang dipanjatkan dalam keadaa suci akan lebih terkabul. d. Melepas alas kaki ketika memasuki area pemakaman bila memungkinkan e. masuk area mendalukan kaki kanan, seraya berdoa;

Artinya: Salam sejahtera bagimu wahai ahli kubur yang beragama Islam, Insya Allah kami juga akan menyusul kalian. Ucapan salam ini sekali lagi perlu kita uncapkan ketika menghadap kuburan yang kita ziarahi sebagai ucapan salam yang bersifat khusus. Mengucapkan salam juga

50

disunnahkan ketika melewati area makam Islam, meskipun tidak sedang bertujuan ziarah kubur. f. tidak melangkahi atau menginjak kuburan kecuali terpaksa apalagi tidak duduk di atas kuburan, hal ini dimaksudkan sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada sesame muslim. Rasullah melarang kita melangkahi kuburan apalagi duduk-duduk di atasnya. g. duduk menghadap mayat (di sebelah barat kuburan), sebab menziarahi makam seseorang seperti bercakap-cakap dengannya semasa hidup. Jika masioh hidup kita berhadap-hadapan ketika bercakap-cakap dengannya, maka demikian pula ketika menziarahi kuburnya. h. membaca hadiah fatihah, yasin, tahlil, dan mendoakan ahli kubur. Sebelum mendoakan ahli kubur hendaknya merenungkan sejenak keadaan saudara kita yang berada di dalam kubur, dengan demikian kita akan semakin ingat kematian. Setelah itu kita membaca hadiah fatihah, yasin, tahlil, dan mendoakan ahli kubur. i. keluar mendahulukan kaki kiri 3. Tawassul sebagai Salah Satu Kegiatan dalam Ziarah Kubur a. Pengertian dan hukum Tawassul Di samping mendoakan ahli kubur, berziarah kubur bertujuan untuk tawassul. Apakah yang dimaksud tawassul? Tawassul artinya menjadikan sesuatu sebagai perantara dalam usahanya untuk memperoleh kedudukan yang tinggi di sisi Allah atau ingin mewujudkan cita-citanya. Sedangkan tawassul adalah sesuatu yang dijadikan sebagai perantara dalam bertawassul. Dalam Al Quran Allah mewahyukan. Artinya : Hai orang-orang yang beriman, patuhlah kepada Allah, dan carilah wasilah kepada Nya, dan berjuanglah di jalan Allah, niscaya kamu menjadi orang yang beruntung. (QS. AL Maidah : 35) Sesuatu dapat dijadikan sebagai wasilah (perantara) jika ia diridlai Allah. Berdoa dengan bertawassul artinya memohon kepada Allah dengan menyebutkan sesuatu yang dicintai da diridlai Nya. Contohnya jika seseorang ingin mendapatkan rizki yang berlimpah kemudian ia berdoa; ya Allah, berkat kedekatakan nabi Mu Muhammad kepadamu, lapangkanlah rizkiku Seseorang yang bertawassul berarti mengaku bahwa dirinya penuh kekurangan. Dengan segala kekurangan tersebut, dia sadar bahwa doanya sulit dikabulkan. Oleh karena itu iapun meminta syafaat kepada sesuatu atau seseorang yang menurut persangkaan baiknya- dicintai dan diridlai Allah. Itulah hakikat tawassul. b. Bentuk-bentuk tawassul Secara garis besar, bentuk-bentuk tawassul dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu; 1. tawassul dengan amal saleh sendiri Para ulama sepakat bahwa tawassul dengan amal salehnya sendiri seperti, puasa, pembacaan Al Quran dan lain sebagainya adalah bagian dari ajaran Islam. Dalilnya adalah HR. Bukhari dan Ahmad yang menceritakan tiga orang yang terjebak dalam sebuah gua, masing-masing dari ketiga orang itu kemudian menggunakan amal salehnya sebagai wasilah. Setelah masing-masing bermunajat kepada Allah menggunakan amal salehnya, batu yang menutupi gua itupun kemudian terbuka. 2. Tawassul dengan amal saleh orang lain
51

Tawassul dengan amal saleh orang lain artinya wasilah (perantara) yang kita sebutkan dalam doa yang kita panjatkan bukan menggunakan amal kita, melainkan dengan menyebutkan nama seseorang. Misalnya bertawassul dengan menyebutkan nama nabi, sahabat, dan para wali. Tawassul dengan amal saleh orang lain ini pernah dilakukan oleh Rasullah dengan orang-orang yang berdoa (HR. Ibnu Majjah dan Turmudzi), tawassul Nabi Adan dengan Nabi Muhammad (HR. Hakim), Tawassul Nabi Muhammad dengan seluruh Nabi (HR. Thabrani), tawassul para sahabat dengan Nabi Muhammad (HR. Turmudzi dan Abi Dawud, dan tawassul yang Umar bin Khattab dengan Abbas bin Abdul Muththalib (HR. Bukhori) Ketika ditimpa musim kering yang berkepanjangan, dalam doa shalat istisqanya Umar bin Khaththab berdoa: Artinya: Ya Allah sesungguhnya dahulu ketika berdoa kepadamu kami bertawassul dengan Nabi Mu. Engkaupun menurunkan hujan. Dan sekarang kami berdoa kepadamu bertawassul dengan paman Nabi kami, maka berilah hujan. (HR, Bukhori) Tak lama setelah itu Allah menurunkan hujan kepada mereka semua. Dari beberapa uraian tersebut jelaslah kiranya bahwa tawassul dengan menggunakan amal saleh sendiri dan orang lain dibenarkan dalam ajaran Islam. --o0()0o-TUGAS KELOMPOK Praktikkanlah cara sholat berjamaah bersama teman sekelompokmu cara mengurusi jenazah dengan menggunakan boneka sebagai jenazahnya. Lakukanlah dengan layak! TUGAS INDIVIDU Disuatu desa masih melakukan adatnya yaitu menaburi uang recehan pada keranda jenazah sepanjang perjalanan menuju ke pemakaman. Bagaimana hukum adat tersebut menurut pendapatmu? Berikan alasanmu! PILIHAN GANDA 1. Hukum menyalati jenazah adalah a. Fardlu Ain b. Fardlu Kifayah c. Sunnah Muakad d. Sunnah Ghoiru Muakkad 2. Seorang jenazah yang harus dimandikan adalah a. Jenazah yang beragama Islam b. Jenazah yang tubuhnya harus utuh

52

c. Jenazah yang mati syahid d. Jenazah yang mati suri 3. Petugas yang memandikan jenazah hendaknya a. Kerabat jenazah sendiri b. Keluarga jenazah sendiri c. Orang yang terdekat dengan jenazah semasa hidupnya d. Orang yang dapat menyimpan rahasia jenazah 4. Mengiringi jenazah dengan dzikir yang keras termasuk perbuatan yang a. Dibenci Allah SWT b. Disukai Allah SWT c. Diragukan ke-Islamannya d. Disunnahkan nabi Muhammad SAW 5. Memandikan jenazah dimulai dengan a. Membaca doa seperti ketika menyalatkan jenazah b. Membasuh tangan dan muka sendiri c. Membersihkan jenazah dari najis d. Memijat perut jenazah perlahan-lahan

LATIHAN SEMESTER SATU


1. Salah satu syarat menjalankan ibadah shalat adalah .... a. membaca syahadat b. menghilangkan diri dari hadats dan najis c. menyucikan diri dari hadats dan najis d. mandi walau tidak junub 2. Lanjutkan ayat di atas sebagai dasar naqli tentang pentingnya thaharah adalah .... a. b. c. d. 3. Bacalah hadits di bawah ini : Terjemahan hadits tersebut adalah .... a. Allah tidak mengabulkan doa orang yang tidak suci b. Allah hanya mengabulkan doa orang-orang yang suci c. Allah tidak menerima shalat yang tidak dengan bersuci d. Allah hanya memberi pahala shalat yang suci 4. Di bawah ini adalah hal-hal yang menyebabkan seorang muslim harus mandi jinabah, kecuali ....

53

a. b. c. d.

keluar air madhi bertemunya dua kelamin yang lain jenis keluarnya air mani haidl/ menstruasi

5. Debu yang beterbangan di atas udara bercampur dengan berbagai macam najis, darah nyamuk yang mungkin nempel pada pakaian kita merupakan contoh dari najis .... a. mukhaffafah b. mutawassithah c. mughalladhah d. mafu 6. Menghilangkan najis yang nempel di pakaian kita, kemudian membasuh air mutlak sampai bersih dan yakin bahwa rasa, bau dan warnanya sudah hilang. Begitulah cara menyucikan najis .... a. mafu b. mughalladhah c. mutawassithah d. mukhaffafah 7. Yang dimaksud dengan air mutlak adalah .... a. musyammas b. thahir muthahhir c. mustamal d. mutanajjis 8. Alat-alat yang bisa dipergunakan untuk bersuci di antaranya di bawah ini, kecuali .... a. air laut b. debu atau tanah kering c. air embun d. makanan yang sudah kering 9. Suatu cara bersuci dari najis yang dilakukan seseorang sesudah buang air besar atau kecil disebut .... a. b. c. d. 10. Di bawah ini termasuk etika buang air besar, kecuali .... a. membaca doa ketika masuk dan keluar dari WC b. mendahulukan kaki kiri ketika masuk WC c. membaca surat kabar dalam WC d. memakai alas kaki 11. Bila anda buang air, maka anda harus menghindari hal-hal di bawah ini, kecuali .... a. di air yang tenang dan sedikit b. di air yang mengalir c. pada lubang-lubang tanah d. dibawah pohon yang sudah berbuah
54

12. Apabila anda selesai buang air dan keluar dari WC, maka anda membaca : a. b. c. d. 13. Berdasarkan Hadits Rasul, bila ada dua orang buang air, maka yang harus dihindari adalah sebagai berikut, kecuali .... a. bersembunyi dari yang lainnya b. saling berbicara c. saling bernyayi d. saling bermain-main 14. Membersihkan anggota badan tertentu dengan air mutlak sesuai dengan syarat dan rukun dengan maksud menghilangkan hadats kecil disebut .... a.

b. c. d.
15. Di bawah ini ada beberapa syarat sahnya wudlu, kecuali .... a. muslim b. ada najis ainiyah dalam anggota wudlu c. mumayyiz d. menggunakan air mutlak 16. Wudlu dianggap tidak sah, karena .... a. menggunakan air suci dan menyucikan b. suci dari haidl dan nifas bagi wanita c. adanya penghalang sampainya air ke anggota wudlu d. muwalah atau berturut-turut 17. Melakukan amaliyah wudlu secara berurutan dari yang awal sampai akhir disebut .... a. muwalah b. musawamah c. tarbiyah d. tartib 18. Menyela-nyela jari tangan dan kaki sampai dengan bersih termasuk perbuatan .... a. syarat wudlu b. sunnah wudlu c. fardlu wudlu d. membatalkan wudlu 19. Memasukkan air ke hidung lalu mengeluarkan lagi, perbuatan demikian disebut .... a. madlmadlah b. istinsyaq c. siwak d. itikaf
55

20. Mengusap kedua daun telinga bagian luar dan dalam merupakan salah satu dari .... a. syarat sahnya wudlu b. rukun wudlu c. yang dimakruhkan dalam wudlu d. sunnah wudlu 21. Seseorang wudlunya batal apabila melakukan hal-hal sebagai berikut, kecuali .... a. menyentuh kemaluan dengan kuku b. menyentuh kulit laki-laki/perempuan bukan mahromnya c. menyentuh tangan istri tanpa penghalang d. menyentuh kemaluannya sendiri 22. Menyiramkan air ke seluruh tubuh disertai dengan niat, disebut .... a. b. c. d. 23. Di bawah ini adalah syarat sahnya mandi jinabat, kecuali .... a. ada cat yang menempel pada kulit b. Islam c. menggunakan air mutlak d. tamyiz 24. Seorang mukmin diwajibkan mandi karena .... a. pulang dari pergi jauh b. hendak melakukan shalat Idul Fitri c. keluar air mani d. kembali ke dalam agama Islam setelah murtad 25. Di bawah ini adalah beberapa hal yang menyebabkan wajib melakukan mandi , kecuali .... a. bersenggama/ jima b. meninggal dunia c. wiladah/ melahirkan d. datang dari ibadah haji 26. Darah yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan disebut .... a. nifas b. haidl c. istihadhah d. wiladah 27. Di bawah ini termasuk sunnah dalam mandi besar, kecuali .... a. menghilangkan najis/ kotoran yang melekat pada badan b. menggosok-gosok badan dengan tangan c. mendahulukan bagian anggota badan yang kanan dari yang kiri

56

d. membasuh anggota badan sebanyak tiga kali 28. Di bawah ini contoh-contoh mandi sunnah, kecuali .... a. mandi karena akan shalah Jumat b. mandi karena mimpi keluar air mani c. mandi karena selesai memandikan jenazah d. mandi karena akan masuk Makkah dan Madinah 29. Darah haidl adalah darah yang keluar dari rahim perempuan .... a. bersamaan dengan lahirnya bayi b. mengiringi lahirnya bayi c. normal dan alami d. sedang sakit 30. Darah haidl keluar dari rahim wanita normal selama .... a. satu kali keluar b. satu hari satu malam c. lima belas hari dan malam d. enam atau tujuh hari dan malam 31. Masa suci perempuan atau jarak antara haidl yang satu dengan haidl berikutnya paling sedikit adalah .... a. lima belas hari b. empat puluh hari c. enam hari atau tujuh hari d. dua puluh satu hari dan malam 32. Darah yang keluar dari rahim wanita karena penyakit disebut .... a. nifas b. wiladah c. istihadlah d. haidl 33. Kelengkapan dalil tentang kewajiban mukmin menjalankan shalat di atas adalah .... a. b. c. d. 34. Bagi setiap muslim shalat lima waktu hukumnya fardlu ain artinya .... a. setiap muslim boleh mengerjakan shalat lima waktu b. jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa c. setiap muslim yang mukallaf wajib mengerjakan shalat lima waktu d. jika sudah ada yang mengerjakan gugurlah kewajiban bagi yang lainnya 35. Shalat merupakan kewajiban yang paling utama bagi setiap mukmin, disebabkan karena .... a. ibadah shalat itu pahalanya besar b. shalat adalah tiang agama
57

c. shalat merupakan rukun Islam yang paling penting d. baik buruknya amal seorang mukmin di hari kiamat tergantung kepada ibadah shalatnya 36. Suci dari najis dan hadats kecil atau besar termasuk .... a. syarat sebelum shalat b. syarat dalam menjalankan shalat c. rukun shalat d. syarat sah shalat 37. Niat shalat yang bersamaan takbiratul ihram termasuk ... shalat. a. syarat sebelum shalat b. rukun shalat c. syarat wajibnya shalat d. sunnahnya shalat 38. Doa qunut dalam shalat Shubuh termasuk .... a. syarat shalat b. rukun shalat c. sunnah abad shalat d. sunnah haiat shalat 39. Teruskan doa di atas .... a. b. c. d. 40. Di bawah ini termasuk sunnah haiatnya shalat, kecuali .... a. mengangkat tangan ketika takbiratul ihram b. tahiyat (tasyahhud) awal c. membaca doa iftitah d. membaca taawudz 41. Membaca Amin setelah membaca Al Fatihah termasuk .... a. syarat shalat b. rukun shalat c. sunnah haiat shalat d. sunnah abad shalat 42. Berikut contoh bersuci (thaharah), kecuali e. Wudlu f. Mandi g. Cuci muka h. Tayamum 43. Berikut air suci yang dapat digunakan untuk bersuci, kecuali a. Air hujan b. Air kolam c. Air laut d. Air sungai

58

44. Iqomah adalah a. Seruan ketika mendengar adzan b. Seruan setelah mendengar adzan c. Seruan sebagai tanda akan dimulainya shalat d. Seruan sebagai tanda akan dikumandangkannya adzan 45. Hukum menjawab adzan adalah a. Wajib b. Sunnah c. Makruh d. Mubah 46. Shalat menurut bahasa berarti a. Ibadah yang tersusun dari perbuatan dan ucapan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam b. Doa c. Menyembah kepada Allah SWT d. Memohon keselamatan kepada Allah SWT 47. Kewajiban mengerjakan shalat fardlu dalam sehari semalam berjumlah a. 19 rakaat b. 15 rakaat c. 12 rakaat d. 17 rakaat 48. Berikut syarat sah shalat, kecuali a. Suci dari hadats kecil b. Menutup aurot c. Harus di masjid d. Sudah masuk waktu shalat 49. Yang dimaksud makmum masbuq adalah a. Makmum yang mabuk waktu shalat berjamaah sehingga tidak sadar bahwa dia sedang shalat berjamaah b. Makmum yang terlambat datang dalam shalat berjamaah sehingga ia tidak sempat membaca al-fatihah pada rokaat pertama c. Makmum yang tidak sempat mengikuti imamnya dalam waktu yang cukup untuk digunakan membaca al-fatihah d. Makmum yang buta yang tidak mempunyai pendamping untuk pergi shalat berjamaah 50. Petugas yang memandikan jenazah hendaknya a. Kerabat jenazah sendiri b. Keluarga jenazah sendiri c. Orang yang terdekat dengan jenazah semasa hidupnya d. Orang yang dapat menyimpan rahasia jenazah

59

BAB VI SHALAT JANAZAH


Standar Kompetensi
Memahami tata cara shalat janazah

Kompetensi Dasar
Mejelaskan ketentuan-ketentuan shalat janazah Menghapal bacaan bacaan shalat janazah Mempraktikkan tata cara shalat janazah

A. Pengertian Shalat Janazah Pengertian shalat janazah menurut bahasa ial ah shalat yang dilaksanakan untuk mendoakan janazah. Sedangkan pengertian shalat janazah menurut istilah adalah shalat yang dilaksanakan dengan empat kali takbir untuk mendoakan jenazah dengan beberapa ketentuan/syarat dan rukun te rtentu. Jenazah yang disalatkan ialah yang sudah dimandikan dan sudah dikafani. B Hukum Shalat Janazah Hukum shalat janazah ialah fardlu kifayah yaitu kewajiban yang ditujukan kepada orang banyak dan apabila sebagian diantara mereka ada yang melaksanakannya, maka yang lain terbebas dari kewajiban. Tetapi apabila tidak ada yang melaksanakan kewajiban itu semuanya jadi berdosa. Rasulullah saw bersabda :
60

Artinya : Telah bersabda Rasulullah saw : Salatilah mayat mayatmu ( HR. IbnuMajah) Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda : Artinya : Siapa yang mengiringi janazah kemudian menyalatinya baginya mendapatkan pahala sebesar satu qirat. Dan barang siapa yang mengiringi janazah, menyalatkannya dan mengurusnya sampai selesai maka baginya p ahala sebesar dua qirat. C. Syarat Shalat Janazah Syarat syarat shalat janazah adalah sebagai berikut: 1. Menutup aurat 2. Suci dari hadats besar dan kecil 3. Bersih badan, pakaian dan tempat dari najis 4. Menghadap kiblat 5. Jenazah telah dimandikan dan dikafani 6. Letak jenazah disebelah kiblat oang yang menyalatkan kecuali salat jenazah diatas kubur atau salat gaib. D. Rukun shalat janazah Rukun rukun shalat janazah adalah sebagai berikut : 1. Niat 2. Berdiri bagi yang mampu 3. Takbir empat kali 4. Membaca surat Al-Fatihah 5. Membaca shalawat atas Nabi 6. Mendoakan mayat 7. Memberi salam E Sunat Salat Janazah Amalan-amalan sunah pada salat jenazah adalah sebagai berikut : 1. Mengangkat tangan pada tiap tiap takbir (empat kali) 2. Merendahkan suara bacaan 3. Membaca taawuz 4. Disunnahkan banyak pengikutnya 5. Memperbanyak saf Rasulullah saw bersabda : Artinya : Setiap orang mukmin yang meninggal, lalu disalatkan oleh umat Islam yang banyaknya sampai tiga saf, akan diampuni dosanya. Oleh sebab itu, Malik bin Hubairah selalu b erusaha membentuk tiga saf, jika jumlah orang yang salat jenazah tidak banyak (Diriwayatkan oleh ahmad, Abu daud dan ibnu majah)

61

Jika jumlah peserta yang menyalatkan jenazah itu sedikit, lebih baik mereka dibagi menjadi tiga saf. Jika peserta salat jenaz ah itu empat orang, lebih baik dijadikan dua saf masing masing saf dua orang dan makruh jika dijadikan tiga saf karena ada saf yang hanya terdiri dari satu orang. Demikian menurut pendapat Imam Ahmad. E. Pengertian Shalat Gaib Salat gaib adalah salat atas janazah yang tidak ada bersama sama dengan orang yang menyalatkan, meskipun jenazah itu sudah dikuburkan. Demikian juga salat diatas kubur, hadits yang menyatakan hal ini adalah s ebagai berikut : Artinya : Dari Jabir ia berkata: Rasulullah saw bersabda telah meninggal hari ini seorang laki laki yang saleh dinegeri Habsyi. Maka berkumpullah dan salatlah kamu sekalian untuk dia. Lalu kami membuat saf dibelakang beliau, lalu shalat untuk mayat itu sedangkan kami bersaf saf (HR. Al Bukhori dan Muslim) Hadits lain menyatakan sebagai berikut: Artinya : Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi saw telah shalat diatas sebuah kubur setelah sebulan lamanya (dari kematian orang itu ) (HR. Ad Daruquthni) F. Praktik Shalat Janazah Salat janazah dapat dilakukan terhadap satu janazah atau lebih. Salat janazah ini dapat dilaksanakan oleh seorang atau secara berjamaah. Janazah boleh disalatkan berulang kali. Apabila jenazah laki-laki maka hendaklah imam berdiri menghadap didepan kepalanya dan apabila janazah janazah itu per empuan maka hendaknya imam menghadap dekat perutnya atau setentang dengan pinggangnya. Jika kebetulan ada beberapa janazah terdiri dari laki laki dan perempuan maka boleh disalatkan digolongan laki -laki saja dahulu, baru kemudian golongan wanita atau boleh juga semuanya secar sekaligus. Jenazah laki -laki diletakkan didekat imam seterusnya jenazah wanita diletakkan disebelah arah kiblat jenazah . Praktikkan shalat janazah ini dibawah bimbingan Bapak/Ibu guru secara bergantian sesuai dengan waktu yang tersedi a. Jika salah seorang diantara anda ada yang sedang melaksanakan praktik anda dapat menjadi pengamat yang bertugas mencatat kesalahan atau mengingatkan pada teman anda yang s edang praktik salat jenazah, sekiranya didalam praktek tersebut dapat kesal ahan kesalahan. Setelah praktik salat janazah selesai dilaksanakan maka anda dapat menanyakan kepada Bapak/Ibu guru jika masih ada hal-hal yang diragukan. Pada awalnya usahakan barisan disusun menjadi tiga baris. setiap baris paling sedikit terdiri dari dua orang. setelah itu mulai lakasanakan shalat janazah adapun tertib salat jenazah adalah sebagai berikut : 1. Niat salat janazah dengan empat takbir menghadap kiblat karena Allah
62

2. Takbiratul ikram mengucapkan Allahu Akbar bersamaan dengan niat. 3. Membaca surat Alfatihah setelah takbir pertama yang dilanjutkan dengan takbir kedua 4. Sesudah takbir kedua membaca salawat atas nabi saw Artinya : Ya Allah berilah salawat atas nabi Muhammad saw keluarganya, sebagaimana Engkau telah berikan kepada Nabi Ibahim dan keluarganya dan limpahkanlah berkah atas nabi Muhammad dan keluarganya. sebagaimana Engkau telah limpahkan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya di seluruh alam ini Engkaulah yang terpuji, yang maha mulia. 5. Setelah itu dilanjutkan dengan takbir ketiga. Sesudah takbir ketiga membaca doa sebagai berikut: Artinya : Ya Allah ampunilah dia berilah rahmat kesejahteraankepadanya dan maafakanlah ia. Hormatilah kedatangannya. Luaskanlah tempat tinggalnya. Bersihkanlah ia dengan air salju dan embun. Bersihkanlah ia daari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dai segala kotoran. Gantikanlahbaginya rumah yang lebih baik dari rumahnya terdahulu. Gantikanlah baginya yang tedahulu. Gantikanlah baginya keluaarga dan pasangan yang lebaih baik dari pada keluaraga dan pasangannya yang terdahulu. Peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka. --o0()0o--

BAB VI SHALAT JUMAT


Standar Kompetensi
Memahami tatacara shalat jumat

Kompetensi Dasar
Mejelaskan ketentuan-ketentuan shalat jumat Mempraktikkan shalat jumat A. PENGERTIAN SHALAT JUMAT Shalat jumat ialah shalat fardlu dua rokaat yang dilakukan pada waktu dhuhur disetiap hari jumat, dilakukan sesudah dua khutbah dengan cara berjamaah.

63

B. HUKUM SHALAT JUMAT Shalat jumat hukumnya fardlu ain bagi setiap muslim yang mukallaf, laki-laki, merdeka, sehat, dan bukan musafir (dalam keadaan mukim). Firman Allah SWT : Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila diserukan untuk menunaikan shalat pada hari jumat, maka bersegeralah kamu untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS Al Jumat :9) Sabda Nabi SAW : Artinya : Jumat itu adalah kewajiban bagi tiap-tiap muslim (dilakukan) dengan berjamaah kecuali bagi empat golongan : hamba sahaya, perempuan, anak-anak dan orang sakit C. SYARAT WAJIB JUMAT Orang yang wajib mengerjakan shalat jumat adalah orang yang telah memenuhi syarat-syarat berikut : 1. Islam 2. Baligh (dewasa) 3. Berakal 4. Laki-laki 5. Merdeka (bukan hamba sahaya) 6. Sehat 7. Bermukim.(bukan musafir) D. SYARAT SAH JUMAT 1. 2. 3. 4. Shalat jumat sah dikerjakan apabila memenuhi syarat berikut : Diadakan di tempat yang tetap ; seperti disuatu perkampungan atau kota Dilakukan dengan berjamaah dan jumlah jamaah tidak kurang dari 40 orang yang memenuhi syarat wajib jumat Dikerjakan pada waktu dhuhur sesudah dua khuthbah Dikerjakan secara berjamaah.

E. KHUTBAH JUMAT Khutbah jumat adalah khutbah yang dibaca sebelum shalat jumat sebanyak dua kali. Khutbah jumat menjadi sah apabila memenuhi rukun dan syarat-syaratnya. 1. Rukun Khutbah a. Mengucapkan Hamdalah dalam dua khutbah, yaitu dengan ucapan

64

b. Mengucapkan dua kalimat syahadat dalam dua khotbah c. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw dalam dua khotbah : d. Berwasiat/memberi nasehat tentang taqwa dalam dua khotbah, misalnya dengan ungkapan : e. membaca ayat suci Al quran dalam salah satu dari kedua Khutbah f. Mendoakan semua orang mukmin, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati dalam khotbah yang kedua 2. a. b. c. d. e. f. g. 3. a. b. c. d. e. f. g. e. Syarat-syarat Khutbah Jumat Khutbah harus dilaksanakan pada waktu dhuhur Khuthbah harus dilakukan sebelum shalat jumat Khotib harus suci dari hadats dan najis Khotib harus menutup aurot Khotib harus berdiri jika mampu Khotib harus duduk di antara dua khuthbah Suara khotib harus keras, sehingga terdengar oleh 40 jamaah jumat Hal-hal yang sunnah dalam Khutbah Dilakukan di atas mimbar atau tempat yang lebih tinggi Mengucapkan salam pada khutbah pertama Khotib duduk setelah mengucapkan salam Sewaktu berkhuthbah khotib memegang tongkat, berdasar hadits Nabi saw. Khutbah dilakukan dengan tidak terlalu panjang Khotib tetap menghadap ke arah jamaah Khotib dalam berkhuthbah menggunakan bahasa yang mudah difahami Berturut-turut antara khutbah pertama, kedua dan shalat

4. Hal-hal yang Sunnah dalam Shalat Jumat Sebelum pergi ke masjid disunnahkan ; a. Mandi b. Memotong kuku, menggunting kumis, menyisir rambut c. Memakai pakaian yang rapi dan bersih terutama warna putih d. Memakai harum-haruman e. Segera pergi ke Masjid dengan berjalan kaki f. ketika berangkat ke masjid membaca doa : g. Melakukan shalat tahiyatul masjid sebanyak dua rokaat dan niat itikaf h. Memperbanyak membaca Al Quran dan dzikir sebelum khutbah (paling baik membaca surat Al Kahfi) i. Memperbanyak doa dan sholawat sebelum khutbah 5. Halangan Shalat Jumat Udzur untuk diperbolehkan tidak melakukan shalat jumat akan tetapi tetap diwajibkan sholat Dzuhur adalah : a. Sakit b. Hujan yang lebat yang menyulitkan perjalanan ke tempat shalat jumat. 6. Praktik Shalat Jumat Setelah masuk wakt dhuhur dukumandangkan adzan sebagai tanda masuknya waktu dhuhur, setelah semua jamaah berkumpul dan sudah melaksanakan sholat tahiyatul

65

Masjid dan qobliyah jumah maka yang bertugas sebagai bilal berdiri sambil membawa tongkat menghadap ke arah jamaah dengan mengucapkan : Kemudian yang bertugas sebagai khotib berdiri berjalan ke arab Bilal dan bilalpun menyerahkan tongkatnya. Setelah khotib menerima tongkat, lalu segera menuju mimbar. Pada langkah pertama khotib di mimbar bilal membaca :

langkah kedua bilal membaca ; pada langkah terakhir bilal membaca ;

Setelah selesai bilal membaca sholawat, khotib pun berpaling ke arah jamaah dan kemudian mengucapakan ; Setelah dijawab oleh jamaah Khotib pun duduk. Sementara itu Bilal masih dalam posisi berdiri menghadap kiblat, lalu mengumandangkan adzan. Selesai adzan bilal pun duduk. Selesai adzan dan doa setelah adzan dibaca, khotib pun berdiri menyampaikan khutbahnya. Setelah selesai khutbah pertama khotib duduk dan bilal pun mengumandangkan sholawat atas Nabi dalam posisi duduk ; Setelah itu khotib berdiri menyampaikan khutbah yang kedua. Setelah selesai khutbah, bilal berdiri menyerukan iqomah bersamaan dengan khotib keluar dari mimbar menuju tempat imam sholat dan sholat jumat pun dilaksanakan seperti sholat-sholat lain sebanyak 2 rakaat dengan niyat ; 7. Hikmah Shalat Jumat Di antara hikmah shalat jumat yaitu : a. Mendapat ridlo Allah karena melakukan kewajiban perintah Allah b. Menambah keimanan dan pengetahuan karena mendengarkan khutbah c. Memupuk persatuan karena dapat bertemu dengan sesama muslim lainnya d. Menambah syiar Islam 8. Bacaan Wirid dan Doa Sesudah Shalat Jumat a. Sesudah shalat jumat, membaca surat Al Fatihah, surat An Nas, surat Al Falaq dan surat An Al Ikhlas, masing-masing 7 kali. b. Membaca doa : c. Melakukan shalat badiyah jumat dua rokaat atau empat rokaat d. Ketika keluar dari masjid membaca doa.

66

--o0()0o--

BAB VII SHALAT JAMA DAN SHALAT QOSHOR


Standar Kompetensi
Memahami tatacara shalat Jama dan Qoshor

67

Kompetensi Dasar
Mejelaskan ketentuan-ketentuan shalat Jama dan Qoshor Mempraktikkan shalat Jama dan Qoshor

A. SHALAT JAMA 1. Pengertian shalat jama Shalat jama artinya shalat yang dikumpulkan yaitu mengumpulkan dua shalat fardlu dilakukan dalam satu waktu. Shalat jama ini hukumnya jaiz (boleh) bagi orang yang sedang bepergian atau sakit. Hadits Nabi saw :

Artinya : Dari Anas ; ia berkata : Rasulullah saw bila berangkat dalam perjalanan sebelum tergelincir matahari maka beliau takhirkan shalat dhuhur ke ashar, kemudian beliau turun (berhenti). Untuk menjamak kedua shalat itu (dhuhur dan ashar). Apabila beliau berangkat sesudah tergelincir matahari maka beliau mengerjakan shalat dhuhur terlebih dahulu, baru berangkat naik kendaraan (HR Bukhori Muslim) 2. 1. 2. 3. 4. Syarat syahnya shalat jama Dalam perjalanan yang bukan untuk masiat. Perjalanan jauh, kurang lebih 90 km. Shalat yang dijama adalah shalat dhuhur dengan ashar, dan maghrib dengan isya Niat jama ketika takbirotul ihrom. pada shalat yang pertama

Adapun shalat jama dibagi menjadi dua bagian yaitu : a. Jama taqdim yaitu melaksanakan dua shalat fardlu dilakukan pada waktu yang pertama seperti, shalat Dhuhur dan Ashar dikerjakan pada waktu Dhuhur, Maghrib dan Isya dikerjakan pada waktu maghrib. Syarat Jama Taqdim : 1. Mendahulukan shalat yang pertama kemudian shalat kedua. 2. Niat jama, pada shalat yang pertama. 3. Dikerjakan secara muwalat (berturut-turut), dan tidak boleh diselingi dengan pekerjaan lain. b. Jama Takhir ialah mengumpulkan dua shalat fardlu, shalat yang pertama dilakukanpada shalat yang kedua. Contoh : Shalat dhuhur dan shalat ashar dikerjakan pada shalat ashar, maghrib dan isya dilakukan pada waktu isya. Syarat Jama Takhir : 1. Berniat jama takhir diwaktu shalat yang pertama .

68

2. Masih dalam perjalanan ketika datangnya waktu yang kedua. 3. Lafadz Niat Shalat Jama : 1. Jama Taqdim Shalat Dhuhur dan Ashar Kemudian shalat Ashar Shalat Maghrib dan Isya Kemudian shalat Isya

2. Jama Takhir - Shalat Dhuhur dan Ashar Kemudian shalat Ashar Shalat Maghrib dan Isya

Kemudian shalat Isya

B. SHALAT QOSHOR Shalat qoshor ialah meringkas shalat fardlu yang empat rakaat menjadi dua rokaat. Contoh shalat dhuhur, Ashar, Isya, sedangkan shalat Maghrib dan Subuh tidak dapat diqoshor. Adapun hukum mengerjakan shalat qoshor adalah jaiz (dibolehkan) bagi orang yang dalam bepergian yang memenuhi persyaratan qoshor. Firman Allah SWT : Artinya : Dan apabila kamu bepergian dimuka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqoshor shalat (mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu ( QS An Nisa :101) Syarat sah melakukan shalat Qoshor : 1. 2. 3. 4. Perjalanan yang bukan untuk tujuan masiat Perjalanan jauh 16 farsakh kurang lebih 90 km Shalat yang diqoshor adalah shalat fardlu 4 rakaat Niat melakukan shalat Qoshor ketika takbiratul ihram

C. SHALAT JAMA QOSHOR Shalat jama qoshor adalah melakukan shalat jama sekaligus dengan qoshor, baik dengan jama taqdim maupun jama takhir contoh shalat dhuhur dikerjakan dengan shalat ashar, shalat dhuhur dua rokaat kemudian salam disambung dengan shalat ashar

69

dua rokaat : Adapun shalat maghrib dan shalat isya, shalat maghrib tetap 3 rokaat, kemudian shalat isyanya dua rokaat. a. Orang yang boleh mengqoshor shalat Shalat qoshor hanya diperbolehkan bagi orang yang bepergian saja. Berbeda denggan sholaat jama tidak hanya bepergian saja diperbolehkan, akan tetapi orangyang sakit boleh menjama b. Niat shalat jama dan qashar 1. Lafadz niat Qashar shalat Dhuhur jama taqdim dengan shalat Ashar Artinya: Saya berniat shalat fardlu Dhuhur di qoshor dua rakaat dijama taqdim dengan Ashar karena Allah. Lafadz niat qoshor shalat Ashar : Artinya: Saya berniat shalat fardlu Ashar di qoshor dua rakaat menghadap qiblat tunai karena Allah. 2. Lafadz niat shalat jama taqdim maghrib dengan shalat isya Artinya: Saya berniat shalat Maghrib Tiga rakaat jama taqdim dengan shalat Isya, fardlu karena Allah. Lafadz niat qoshor shalat Isya : Artinya: Saya berniat shalat fardlu Isya diqoshor dua rakaat karena Allah. 3. Lafadz niat qoshor shalat Dhuhur jama takhir dengan shalat ashar Artinya: Saya berniat shalat fardlu Dhuhur diqoshor dua rakaat dijama takhir dengan Ashar karena Allah. Lafadz niat qoshor shalat Ashar : Artinya: Saya berniat shalat fardlu Ashar diqoshor dua rakaat menghadap qiblat, tunai karena Allah. 4. Niat shalat maghrib jama takhir dengan shalat isya Artinya: Saya berniat shalat Maghrib tiga rakaat jama takhir dengan shalat Isya, fardlu karena Allah. Niat shalat Isya jama takhir-qoshor: Artinya: Saya niat shalat fardlu Isya dua rakaat jama takhir dengan Maghrib qashar karena Allah. Apabila shalat isya yang dilakukan pertama kali maka niatnya sebagai berikut :

70

Sedangkan niatnya shalat maghrib yang dijama dengan isya itu sebagai berikut :

LATIHAN SEMESTER DUA


1. Shalat fardlu dua rakaat yang dilakukan pada waktu dhuhur sesudah dua khutbah disebut .... a. Shalat Jama b. Shalat Qashar c. Shalat Jumat d. Shalat Muadah 2. Potongan ayat tersebut menjadi dalil (dasar hukum) bahwa Fardlu Ain bagi setiap orang mukmin melaksanakan .... a. Shalat Lima Waktu b. Shalat Jumat

71

3.

4.

5.

6.

7.

8.

c. Shalat Janazah d. Khutbah Jumat Hamba sahaya, orang perempuan, anak kecil dan orang sakit, keempat golongan itu dinyatakan tidak wajib melaksanakan .... a. Shalat Jumat b. Khutbah Jumat c. Shalat Lima Waktu d. Shalat Jama Qashar Di tempat yang tetap, minimal 40 orang yang memenuhi syarat, dikerjakan dengan berjamaah, semuanya itu termasuk .... a. syarat wajib shalat Jumat b. rukun shalat Jumat c. persyaratan sahnya shalat Jumat d. fardlunya shalat Jumat Yang tidak termasuk rukun khutbah adalah .... a. mengucapkan Hamdalah dalam dua khutbah b. menyajikan materi khutbah yang sesuai dengan tuntutan jaman dalam khutbah pertama c. membaca ayat suci Al Quran dalam salah satu dari kedua khutbah d. mendoakan semua orang mukmin dalam salah satu dari kedua khutbah Tidak termasuk persyaratan khutbah adalah .... a. mengucapkan salam sebelum khutbah pertama b. dilaksanakan pada waktu dhuhur c. dilaksanakan dengan berdiri jika mampu d. duduk di antara dua khutbah Berikut ini termasuk hal-hal yang sunnah dalam khutbah, kecuali .... a. disampaikan dengan suara lantang agar didengar oleh para jamaah b. disampaikan di atas mimbar atau tempat yang lebih tinggi c. sewaktu berkhutbah, khatib memegang tongkat, berdasarkan Hadits Nabi d. sewaktu berkhutbah, khatib menghadap kepada para jamaah Mandi, memotong kuku, mencukur kumis, menyisir rambut, memakai pakaian yang bersih dan rapi, memakai harum-haruman, bersegera ke masjid, semuanya itu adalah amalan sunnah yang .... a. merupakan persiapan untuk shalat Jumat b. sebaiknya dilakukan pada waktu shalat Jumat c. tidak ada hubungannya dengan shalat Jumat d. sebaiknya dilakukan pada malam Jumat

9. Begitulah salah satu cuplikan dari teks doa yang dianjurkan agar dibaca .... a. menjelang khutbah Jumat b. setelah sampai di masjid untuk jumatan c. ketika berangkat ke masjid d. seusai shalat Jumat 10. Boleh tidak ikut jumatan tetapi wajib melaksanakan shalat Dhuhur .... a. bagi orang yang tidak dapat meninggalkan kesibukan kerja b. ketika terjadi hujan lebat yang mempersulit perjalanan ke tempat shalat Jumat c. bagi pengantin baru yang lagi sibuk berbulan madu bersama istri di rumah

72

d. ketika tidak ada kendaraan sama sekali untuk pergi ke tempat shalat Jumat 11. Tidak termasuk hikmah shalat Jumat adalah .... a. mendapat ridla Allah karena melaksanakan perintah-Nya b. memperoleh rejeki yang lapang karena memang dimohonkan dalam doa shalat Jumat c. menambah keimanan dan pengetahuan karena mendengarkan khutbah d. memupuk persatuan karena dapat saling bertemu di antara antara sesama jamaah 12. Yang dianjurkan agar dibaca sesudah shalat Jumat adalah .... a. Al Fatihah, An Nas dan Al Falaq, masing-masing 7 kali b. Al Fatihah, Annas, Al Falaq dan Al Ikhlash, masing-masing 7 kali c. Al Fatihah, Annas, Al Falaq dan Al Ikhlash, masing-masing 7 kali, kemudian Yasin 1 kali d. Al Fatihah, Annas, Al Falaq dan Al Ikhlash, masing-masing 7 kali, kemudian Ayat Kursi 1 kali 13. Begitulah salah satu cuplikan dari teks doa yang dianjurkan agar dibaca .... a. menjelang khutbah Jumat b. setelah sampai di masjid untuk jumatan c. ketika berangkat ke masjid d. seusai shalat Jumat 14. Dua atau empat rakaat seusai shalat Jumat biasanya disebut .... a. Shalat Muadah b. Shalat Awwabin c. Shalat Taubat d. Shalat Badiyah Jumat 15. Begitulah teks doa yang dianjurkan agar dibaca .... a. ketika keluar dari masjid b. seusai shalat Jumat c. ketika memasuki masjid d. setiap saat pada hari Jumat 16. Shalat Jama itu hukumnya jaiz bagi musafir dan .... a. wanita yang sedang mengalami haidl b. orang sakit yang sudah koma c. orang yang bekerja berat d. orang yang sedang menderita sakit 16. Shalat fardlu yang tidak bisa dijama' dan tidak pula bisa diqashar adalah .... a. Shalat Ashar b. Shalat Maghrib c. Shalat Isyak d. Shalat Shubuh 17. Niat sholat jamak taqdim Ashar adalah .... a. b. c. d.

73

18. Pak Yusri dari Surabaya pergi ke Jakarta dengan naik kereta api Ekskutif yang keberangkatannya dijanjikan pada pukul 12.15. Tentu saja pada saat ashar nanti beliau masih di tengah perjalanan dalam kereta api. Karena itu 20 menit sebelum berangkat, beliau merasa lebih baik shalat dhuhur dulu dengan sekaligus shalat ashar dari pada nanti punya tanggungan. Agar tidak tertinggal oleh kereta api, maka kedua shalat itu beliau kerjakan masing-masing 2 rakaat. Berarti kedua shalat itu dikerjakan dengan cara .... a. Jama' Taqdim b. Jama' Ta'khir c. Jama' Taqdim sekaligus dengan qashar d. Jama' Ta'khir sekaligus dengan qashar 19. Lafadh Doa untuk memohon kebesaran hati, kemudahan dalam hidup dan kelencaran berbicara adalah sebagai berikut : .... a. b. c. d. 20. Hati setiap orang akan selalu memiliki hubungan yang akrab dengan Allah, dan senantiasa merasakan kehadiranNya melaui kegiatan .... a. menyepi di tempat yang jauh dari keramaian b. puasa setiap hari secara terus menerus c. shadaqah secara rahasia d. dzikir dengan khusyu' 21. Lafadh Istighfar tersebut biasanya dibaca sebagai wirid .... a. sesudah Shalat Tasbih b. selama bulan Ramadlan c. sesudah Shalat Fardlu d. dalam pujian menjelang shalat berjamaah --o0()0o

74

You might also like