You are on page 1of 19

ACARA III

PEMELIHARAAN TANAMAN

Oleh: Nama NIM Kelompok Anggota : Muhamad Fahmi Faizal : A0A010043 :6 : Muhammad Denur Pratama Novi Cahyaningrum Umi Salamah Pebri Sribaskoro Muhamad Fahmi Faizal

(A0A010001) (A0A010003) (A0A010017) (A0A010037) (A0A010043)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2012
45

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Banyak hal yang harus diperhatikan untuk merawat tanaman. Merawat tanaman tak hanya cukup memberi air dan pupuk supaya tanaman tumbuh subur dan sehat, tetapi juga memperhatikan jenis tanaman, kondisi tanah, iklim dan penyakit yang kemungkinan dapat menyerang. Sangatlah penting untuk menghindarkan tanaman dari tanaman atau serangga yang mengganggu. Bila menemukan gulma atau tanaman

pengganggu, maka harus dilakukan penyiangan atau pembunuhan tanaman yang mengganggu tersebut. Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman seperti rumput atau semak semak dapat dihilangkan dengan pembubunan tanah di sekitar tanaman. Penyiangan ini hendaknya dilakukan rutin selama 2 atau 3 kali seminggu atau disesuaikan dengan kondisi. Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah pemupukan. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk alami atau pupuk buatan yang dapat diberikan pada daun, tanah atau bagian yang lain. Sama seperti penyiangan, pemupukan juga diberikan dengan rutin, namun jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sering karena dapat mengganggu keseimbangan komposisi tanah. Yang paling penting adalah memperhatikan penyiraman kepada tanaman tersbeut. Perlu diingat bahwa penyiraman disesuaikan dengan kebutuhan suatu tanaman dan juga curah hujan pada daerah tempat tanaman tumbuh. Jaga supaya tanaman tidak layu dan kekurangan air karena hasilnya akan sangat fatal. Waspadalah terhadap timbulnya hama dan penyakit pada tanaman. Cari tahu informasi tentang hama atau penyakit tertentu yang sering menyerang sebelum menanam suatu jenis tanaman untuk mempermudah menanggulangi bila tanaman tersebut terserang penyakit. Terakhir, seringlah memangkas tanaman terutama untuk tanaman perdu dan pohon. Selain untuk membentuk pohon, pemangkasan tanaman juga dapat mempercepat pembuahan, meremajakan tanaman dan lain sebagainya. Untuk
46

pohon, pembentukan tanaman dimaksudkan supaya pohon tersebut dapat memproduksi bunga lebih banyak. Pengurangan daun adalah supaya pohon dapat lebih menghasilkan asimilasi yang bersih sehingga buah cepat dapat cepat berproses. Jangan lupa untuk memotong ranting, daun dan bagian tanaman lain yang terkena penyakit supaya tidak menular ke bagian atau tanaman lainnya. Pada dasarnya merawat tanaman tidaklah sulit. Bila dilakukan secara rutin, merawat tanaman dapat menjadi hobi yang menyenangkan. Beberapa orang menyatakan bahwa merawat tanaman dapat menghilangkan stress.

B. Permasalahan dan Tujuan a. Permasalahan Pemeliharaan tanaman secara umum meliputi: 1. Penyiraman Penyiraman dilakukan untuk menjaga tanaman agar tidak mati kekeringan. 2. Pendangiran dan Penyiangan Pendangiran dilakukan untuk penggemburan tanah dan

pembersihan tanaman/rumput liar di sekitar tanaman. 3. Pemangkasan a) Pemangkasan pada pemeliharaan Pasca Tanam dilakukan : Untuk tanaman pohon dan semak/perdu dengan memangkas daun atau ranting yang patah, mati/ kering, agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu. Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang terkena penyakit setelah dipangkas harus segera dibuang agar tidak menular ke bagian tanaman lainnya. b) Pemangkasan pada pemeliharaan rutin dilakukan : Untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman yang sudah tidak teratur dan mengganggu lingkungan/penglihatan

pemakai jalan.

47

Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang terkena penyakit, jamur atau parasit lainnya, perlu segera dipangkas agar tidak meluas ke bagian tanaman lainnya.

Untuk menghilangkan dahan/ranting yang tua/rusak dan mati. Untuk mempertahankan bentuk atau dimensi dan ukuran tanaman. Untuk mengurangi penguapan pada musim kemarau panjang sehingga tanaman tidak mati kekeringan (dilakukan pada akhir musim hujan).

Untuk mengurangi jumlah dadaunan sehingga dahan tidak patah pada musim hujan. Untuk menjaga pertumbuhan tanaman dengan baik, waktu pemangkasan perlu diatur dengan tepat yaitu ; Setelah musim berbunga/berbuah, Pada akhir musim hujan, Untuk membuat bentuk pohon/tanaman yang ideal seperti yang rencanakan pemangkasan harus dilakukan pada saat tanaman sedang berdaun lebat.

4. Pemupukan Kegiatan pemupukan dilakukan : a) Pada pemeliharaan pasca tanam untuk mempercepat pertumbuhan akar dan pertumbuhan vegetatif seperti daun/ dahan b) Pada pemeliharaan rutin untuk : Menambah kesuburan tanah dengan memberi tambahan pupuk organik dan anorganik Memperbaiki keadaan fisika tanah antara lain kedalaman efektif tanah yaitu dalamnya lapisan tanah dimana perakaran tanaman dapat berkembang dengan bebas, teksture, kelembab dan tata udara tanah.

48

Memperbaiki keadaan kimia tanah antara lain melakukan pemupukan, mengamati reaksi tanah dan tersedianya unsur hara bagi pertumbuhan tanaman dan untuk memperbaiki pH tanah sehingga mencapai pH sekitar 6,5 (pH netral).

Memperbaiki keadaan biologi tanah yaitu keadaan mikrobia tanah sebagai bahan organik tanah, humifikasi, mineralisasi dan pengikatan nitrosin udara.

5. Pencegahan dan Pemberantasan Hama/Penyakit Pencegahan dan pemberantasan hama atau penakit tanaman diperlukan untuk menjaga agar tanaman tidak terserang oleh

hama/penyakit yaitu dengan penyemprotan pestisida ke arah batang, daun serta semua percabangan. 6. Penggantian Tanaman/Penyulaman Tanaman Lansekap jalan yang perlu diganti adalah : a. Tanaman yang mati/hilang, b. Tanaman yang rusak (dapat karena tertabrak), c. Tanaman yang terkeha serangan hama yang parah sehingga dapat menular ke tanaman lain.

Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan 1. Pemeliharaan Pasca Tanam Pekerjaan pemeliharaan pasca tanam meliputi pekerjaan pemangkasan dahan yang kering/mati, penggemburan tanah dan membersihkan

tanaman/rumput liar di sekitar tanaman pokok, perbaikan saluran-saluran yang tererosi, penggunaan fasilitas perlindungan bagi tanaman,

memperbaiki/mengganti daerah-daerah di mana lempengan rumput tidak tumbuh dengan balk dan penggantian tanaman yang mati serta penyiraman secara teratur sampai tanaman tumbuh dengan subur.

49

2. Pemeliharaan Rutin Pekerjaan pendangiran pemeliharaan dan rutin meliputi pekerjaan penyiraman, pemupukan,

penyiangan,

pemangkasan,

pengendalian/pencegahan dan pemberantasan hama/penyakit tanaman, dan penggantian tanaman yang rusak/mati. Tata cara pelaksanaan pekerjaan utama pada pemeliharaan pasca tanam dan pemeliharaan rutin.

b. Tujuan 1. Mengetahui tata cara pemeliharaan tanaman hortikultura dengan benar dan tepat, 2. Mengetahui dosis pupuk yang sesuai untuk berbagai jenis tanaman.

50

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan 1. Alat Timbangan digital Cungkir Gembor

2. Bahan Pupuk NPK (Urea, KCl, dan Sp36) Larutan EM4

B. Prosedur Kerja 1. Lakukan penyiangan dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman pokok, dengan menggunakan cungkir atau cangkul. 2. Lakukan pemberian air (penyiraman) secara berkala setiap hari sekali atau berdasarkan kondisi kelayuan tanaman. 3. Tambahkan pupuk NPK atau Urea, KCl, dan

SP 36 dengan dosis sesuai yang direkomendasikan.

51

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil 1) Dosis Pemupukan Tanaman Kangkung Semi Organik Populasi Tanaman per Hektar:

Populasi Tanaman per Petak:

1. Dosis pupuk Sp36 P2O5 = 36 % Dosis 100 kg P2O5/ha Karena termasuk tanaman organik, pupuk diberikan setengah dari dosis yang direkomendasikan, jadi dosisnya 50 kg P2O5/ha. Diberikan 2 kali = Pemberian pertama 25 kg P2O5/ha dan kedua 25 kg P2O5/ha.

Kebutuhan Sp36/ha:

Kebutuhan Sp36/tananman:

52

Kebutuhan Sp36/petak:

2. Dosis pupuk KCl K2O = 55 % Dosis 100 kg K2O/ha Karena termasuk tanaman organik, pupuk diberikan setengah dari dosis yang direkomendasikan, jadi dosisnya 50 kg K2O/ha. Diberikan 2 kali = Pemberian pertama 25 kg K2O/ha dan kedua 25 kg K2O/ha.

Kebutuhan KCl/ha:

Kebutuhan KCl/tanaman:

Kebutuhan KCl/petak:

3. Dosis pupuk Urea N = 46 % Dosis 200 kg N/ha Karena termasuk tanaman organik, pupuk diberikan setengah dari dosis yang direkomendasikan, jadi dosisnya 100 kg N/ha. Diberikan 4 kali = Pemberian pertama 35 kg N/ha, kedua dan ketiga sama yaitu 25 kg N/ha, dan yang terahir 15 kg N/ha.

53

a. Pemupukan Pertama Kebutuhan Urea/ha:

Kebutuhan Urea/tanaman:

Kebutuhan Urea/petak:

b. Pumupukan Kedua dan Ketiga: Kebutuhan Urea/ha:

Kebutuhan Urea/tanaman:

Kebutuhan Urea/petak:

c. Pemupukan Keempat: Kebutuhan Urea/ha:

54

Kebutuhan Urea/tanaman:

Kebutuhan Urea/petak:

2) Tabel Dosis Pemupukan Tanaman Kangkung Semi Organik


Jenis Tanaman Varietas Dosis/ha
Dosis/tanaman

Dosis/petak
1) 11,4 gr 2) 8,1 gr 3) 8,1 gr 4) 1,89 gr 1) 6,75 gr 2) 6,75 gr 1) 10,41 gr 2) 10,41 gr

Berapa kali diberikan

1) 0,152 gr/tan

N = 100 kg/ha

2) 0,108 gr/tan 3) 0,108 gr/tan 4) 0,0252 gr/tan

4 kali

Kangkung

Semi Organik
KCl = 50 kg/ha

250.000 tanaman/ha
2 kali 2 kali

1) 0,09 gr/tan 2) 0,09 gr/tan 1) 0,138 gr/tan 2) 0,138 gr/tan

Sp36 = 50 kg/ha

55

B. Pembahasan 1. Pemeliharaan Tanaman Kangkung Semi Organik a. Penyulaman Penyulaman yaitu pergantian bibit-bibit baru pada tanaman yang tidak tumbuh dan mati. Apabila tanaman banyak yang mati, maka segera dilakukan penyulaman (diganti dengan bibit yang baru yang telah disiapkan). Pada praktikum ini, dilakukan penyulaman terhadap benih-benih kangkung semi organik yang tidak tumbuh dan bibit kangkung yang mati. Penyulaman dilakukan 1 minggu setelah tanam. Terdapat 7 biji (7 tempat/lubang tanam) kangkung semi organik yang tidak tumbuh, karena mungkin kualitas/varietas benih atau biji tersebut tidak unggul sehingga benih tidak bisa tumbuh dalam waktu seminggu. Biasanya benih yang mempunyai kualitas baik dalam kurun waktu 1 minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan.

Selanjutnya, juga terdapat 6 bibit/tanaman kangkung semi organik yang mati setelah berumur 1 minggu. Bibit/tanaman tersebut mati karena kekurangan air, kalah bersaing dengan gulma dan ada juga yang mati karena dimakan hama pengganggu. Kemudian, benih dan bibit tanaman kangkung disulam dan 1 minggu setelah penyulaman benih dapat tumbuh dengan normal. Proses penyulaman berhasil.

b. Penyiangan Penyiangan adalah pembersihan gulma-gulma atau tanaman lain selain tanaman yang dibudidayakan yang dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman budidaya. Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu) dan tanaman lain yang ada di bedengan tanaman kangkung. Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Pada praktikum ini, dilakukan penyiangan terhadap gulma dan tanaman pengganggu lain sebanyak sekali dalam satu minggu. Penyiangan dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara

56

mencabut rumput atau gulma sampai ke akar-akarnya, lalu gulma tersebut dibuang jauh dari luar bedengan. Proses pencabutan gulma harus bersih sampai dengan akar-akar gulmanya ikut tercabut, supaya gulma tersebut tidak dapat tumbuh kembali. Biasanya tanaman kangkung kalah saing dengan gulmanya dalam proses pengambilan unsur hara, mineral, air dan sinar matahari sehingga tanaman dapat mati karena tersaingi oleh gulma pengganggu.

c. Pembubunan Pembumbunan dilakukan untuk mendekatkan unsur hara bagi tanaman kangkung sehingga dapat mempermudah akar tanaman untuk mentransfernya. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu. Pada praktikum ini, tidak dilakukan kegiatan pembubunan karena tanaman kangkung yang tumbuh, kebanyakan sudah bisa tumbuh dengan tegak dan sepertinya sudah tercukupi kebutuhan unsur haranya. Adapun tujuan dilakukan pembubunan agar tanaman kangkung dapat tumbuh tegak dan tidak mudah roboh, serta mendekatkan tanah yang berisi unsur hara agar tanaman lebih mudah menyerap dan mengambilnya.

d. Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk NPK. Pupuk urea diberikan hanya sekali dengan cara dilarutkan dalam air lalu disiram pada tanaman kangkung. Perlu diperhatikan agar pada waktu menebar pupuk jangan sampai ada butir pupuk yang tersangkut atau menempel pada daun, sebab akan menyebabkan daun menjadi layu. Gunakan sapu lidi setiap selesai menabur pupuk. Pemberian pupuk bisa dibenamkan dalam tanah dekat tanaman atau juga bisa dengan cara ditebar. Pemberian pupuk dengan cara ditebar jangan sampai

57

butiran pupuk mengenai daun, karena dapat menyebabkan kelayuan daun kangkung. Pada praktikum pemeliharaan tanaman khususnya pemupukan, tanaman kangkung semi organik dipupuk menggunakan pupuk kandang dan pupuk NPK. Pupuk kandang diberikan pada saat setelah pengolahan tanah saja. Pupuk NPK yang diberikan terdiri dari pupuk Urea, KCl dan SP 36. Pupuk Urea diberikan 4 kali (1 minggu sekali) dengan dosis setengah dari dosis yang direkomendasikan karena tanaman tersebut termasuk tanaman organik. Dosis pupuk Ureanya yaitu 100 kg/ha (35 kg : 25 kg : 25 kg : 15 kg) dengan pemberian pertama = 0,152 gr/tan atau 11,4 gr/petak, pemberian kedua = 0,108 gr/tan atau 8,1 gr/petak, pemberian ketiga sama dengan pemberian yang kedua = 0,108 gr/tan atau 8,1 gr/petak, pemberian yang ke empat = 0,0252 gr/tan atau 1,89 gr/petak. Pupuk KCl diberikan 2 kali (2 minggu sekali) dengan dosis setengah dari dosis yang direkomendasikan. Dosis pupuk KClnya yaitu 50 kg/ha (25 kg : 25 kg) dengan pemberian pertama = 0,09 gr/tan atau 6,75 gr/petak, pemberian kedua sama dosisnya dengan pemberian yang pertama = 0,09 gr/tan atau 6,75 gr/petak. Pupuk SP 36 juga diberikan 2 kali (2 minggu sekali) dengan dosis setengah dari dosis yang direkomendasikan. Dosis pupuk SP 36 yaitu 50 kg/ha (25 kg : 25 kg) dengan pemberian pertama = 0,138 gr/tan atau 10,41 gr/petak, pemberian kedua sama dosisnya dengan pemberian yang pertama = 0,138 gr/tan atau 10,41 gr/petak. Semua pupuk-pupuk tersebut dalam praktikum ini dilakukan dengan cara dibenamkan ke dalam tanam (dalam 4 cm) di samping tanaman kangkung dan kadang-kadang pemberian pupuk dengan cara ditebar di samping tanaman. Pemupukan sebaiknya diberikan pada waktu pagi hari dan bisa juga pada waktu sore hari, yang penting jangan dipupuk pada siang hari.

58

e. Pengairan dan Penyiraman Selama tidak ada hujan, perlu dilakukan penyiraman.

Penyiraman gunanya untuk mencegah tanaman kangkung terhadap kekeringan. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi (jam 07.00) dan sore (jam 17.00). Penyiraman dilakukan dengan gembor penyiram. Tanaman kangkung membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya. Dalam praktikum, penyiraman dilakukan sehari sekali karena pada waktu itu lagi musim hujan, jadi kadang-kadang tidak disiram karena sudah terkena siraman air hujan. Tanaman kangkung semi organik tidak tahan pada kondisi tanah yang kekeringan jadi harus disirami yang rutin setiap harinya. Proses penyiraman dilakukan pada pagi hari atau bisa juga pada waktu sore hari. Penyiraman dilakukan menggunakan tembor/gembor dan kadang memakai ember, lalu siram sampai merata ke tanaman.

f. Waktu Penyemprotan Pestisida Tanaman kangkung darat yang terkena ulat berwarna putih yang berada pada helai daun sebelah bawah sehingga menyebabkan warna daun menjadi kuning. Untuk penanggulangannya disemprotkan Baysudin dengan dosis 2 cc per liter air, yang disemprotkan sore hari. Untuk memberantas ulat daun yang sering menyerang tanaman kangkung, digunakan Insektisida Diazinon 60 EC, dengan dosis sebesar 2 cc per liter air dan disemprotkan pada tanaman. Serangga pemakan daun dikendalikan dengan penyemprotan strategis senyawa organofosfat jauh sebelum pemanenan. Untuk penyemprotan pestisida sebelumnya lahan harus dikeringkan selama 4 5 hari dahulu, kemudian setelah disemprot lahan diari kembali. Pada praktikum ini tidak dilakukan penyemprotan pestisida karena dari prosedur kerja praktikum pemeliharaan tanaman tidak ada kegiatan penyemprotan pestisida. Tanaman kangkung darat yang kita

59

tanam, terserang hama serangga pemakan daun yaitu belalang kecil. Daun kangkung jadi berlubang-lubang karena serangan hama tersebut.

g. Pemeliharaan Lain Agar pertumbuhan subur, sebaiknya seminggu setelah atau sebelum panen, tanaman dipupuk urea kembali. Pada praktikum ini pemupukan urea terakhir dilakukan pada tanggal 19 Desember 2011, sedangkan panennya dilakukan pada tanggal 5 Januari 2012.

2. Menghitung Populasi Tanaman per Hektar dan Populasi Tanaman per Petak Cara mrnghitung populasi tanaman per hektar yaitu luas tanah dalam 1 hektar dibagi dengan jarak tanam tanaman kangkung. Rumusnya :

Jadi, dalam 1 hektar populasi tanaman kangkung sebanyak 250.000 tanaman/hektar. Cara menghitung populasi tanaman per petak yaitu luas petak dibagi dengan luas tanah dalam 1 bedengan, kemudian dikalikan dengan populasi tanaman per hektar. Rumusnya :

60

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan tanaman kangkung semi organik meliputi: Penyulaman, mengganti bibit/benih tanaman kangkung yang mati atau tidak tumbuh. Penyiangan, dilakukan pembersihan gulma selama 1 minggu sekali, supaya tanaman kangkung dapat tumbuh dengan baik. Pemupukan, pupuk yang digunakan yaitu pupuk kandang (setelah pengolahan tanah) dan pupuk NPK (Urea, KCl, dan SP 36). Pupuk tersebut diberikan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Pengairan, penyiraman terhadap tanaman kangkung dilakukan setiap hari sekali, pada waktu pagi dan bisa juga sore hari.

B. Saran Kegiatan praktikum pemeliharaan tanaman sebaiknya dilakukan dengan cara bergiliran atau di buat jadwal pemeliharaan tanaman untuk setiap mahasiswa kebagian semua tugasnya.

61

DAFTAR PUSTAKA

____________. 2008. Proses Penanaman. (http://duniatanaman.com/). Diakses pada tanggal 13 Januari 2012, pukul 00:40 WIB.

Utomo, S. 2005. Tata Cara Pemeliharaan Tanaman Secara Umum. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Bina Teknik.

Adiwidjaja, Rahmat, dkk. (1997). Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung Darat (Ipomoeae reptans) kultivar sutera pada Inceptisols Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian UNPAD.

Astana,

B.

2011.

Budidaya

Kangkung.

(http://astanabagus.blogspot.com/search/label/Budidaya). Diakses pada tanggal 13 Januari 2012, pukul 00:44 WIB.

Anas, D., Susila. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Departemen Agronomi dan Hortikultura. IPB.

62

LAMPIRAN

Gambar 1. Penyiangan gulma

63

You might also like