You are on page 1of 4

Yason Pranata

11/317600/PS/06207

Vika Sulistyarini 11/317602/PS/06208 Siti Maryam W. 11/317608/PS/06210

Robert Roger McCrae & Paul T. Costa


Robert Roger McCrae lahir pada tanggal 28 April 1949 di Maryville, Missouri. Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. McCrae kecil sudah menunjukan minatnya yang besar terhadap ilmu pasti dan matematika, namun ketika kuliah ia mengambil jurusan fisafat. Karena ketidakpuasanya terhadap muatan-muatan ilmu yang ada dalam filsafat, ia pun beralih untuk mempelajari psikologi. Paul T. Costa merupakan psikolog kelahiran New Hampshire, 16 September 1942. Ia menempuh pendidikan strata satu di Clark University dalam bidang psikologi, dan menempuh pendidikan strata dua dan tiganya di University of Chicago. Costa bertemu dengan McCrae ketika ia memperkerjakanya sebagai direktur proyek dan rekan peneliti utama untuk studi Smoking and Personality Grant. Kerjasama antar keduanya terus berlanjut dengan baik, hal itu dibuktikan dengan munculnya teori kepribadian yang diasumsikan dalam bentuk The big Five. 1. Struktur Kepribadian Teori The Big Five mencoba menggambarkan keunikan kepribadian individu dalam lima besar faktor-faktor sikap (traits) kepribadian (yang dianggap) universal. Kelima faktorfaktor pembentuk kepribadian ialah NEO-PI atau Neuroticism, Extraversion, Openness, Agreeableness, Conscientiousness. Masing-masing faktor pembentuk kepribadian ini juga bersifat bipolar atau saling memiliki dua kutub yang berbeda dan memiliki kencenderungan lebih kuat/lebih lemah antara faktor-faktor tersebut. Neuroticism Neuroticism merupakan faktor pembentuk paling utama dalam kepribadian. Orang yang memiliki skor tinggi pada faktor neuroticism cenderung penuh kecemasan, temperamental, sentimental, dan emosional. Sedangkan mereka yang memiliki skor rendah dibagian ini cenderung untuk bersikap lebih tenang dan dan tidak emosional. Dimensi ini memuat tentang kekmapuan seseorang untuk menahan stress atau emosi berlebih . Extraversion Dimensi ini menganalisis tentang tingkat kesenangan/kenyamanan seseorang dengan kaitanya dengan hubungan interpersonal. Orang yang memiliki skor tinggi pada bagian ini cenderung memiliki perhatian yang lebih terhadap hal-hal yang ada
The Big Five-McCrae & Costa Page 1

Yason Pranata

11/317600/PS/06207

Vika Sulistyarini 11/317602/PS/06208 Siti Maryam W. 11/317608/PS/06210

Robert Roger McCrae & Paul T. Costa


disekitarnya (afeksi), senang berbicara, dan menyenangkan. Sebaliknya jika seseorang memilikis skor rendah pada bagian ini cenderung pendiam, tertutup, penyendiri, dan kurang ekspresif. Openness (to experience) Dimensi ini mengamati minat seseorang terhadap hal-hal baru. Seseorang dengan skor tinggi dalam bagian ini cenderung untuk terbuka terhadap hal-hal baru dan kreatif, sedangkan orang yang memiliki skor rendah cenderung untuk bersikap konservatif dan konvensional (mengikuti tatanan/aturan yang berlaku). Agreeableness Dimensi ini menilai kepatuhan/kesediaan seseorang utnuk tunduk terhadap orang lain. Orang yang memiliki point tinggi cenderung untuk befsikap kooperatif dan percaya terhadap orang lain, dan jika poinya rendah ornag ini cenderung untuk curang, pelit, dan nonkooperatif terhadap orang lain. Conscientiousness Dimensi ini menitikberatkan pada kemauan dan motivasi yang dimiliki oleh individu untuk mencapai suatu tujuan. Orang yang memiliki poin yang tinggi cenderung pekerja keras, tepat waktu, dan menggunakan cara-cara yang terarah untuk mencapai tujuanya. Sedangkan orang yang memiliki skor rendah cenderung bersikap malas, tidak teorganisasi dengan baik (disorganized), dan kurang disiplin. 2. Dinamika Kepribadian Kedua tokoh diatas mengasumsikan bahwa kepribadian merupakan hasil dari percampuran anatara faktor biologis dan lingkungan. Dalam asumsi teori the big five, dijelaskan bahwa manusia telah mewarisi aspek biologis yaitu sifat hereditas yang meliputi pewarisan Gen, Struktur otak, dan hormon. McCrae dan Costa menganggap bahwa setiap orang diberbagai belahan dunia manapun pasti memiliki 5 traits dasar akibat dari sifat hereditas tersebut, namun kecenderungan untuk memunculkan polarisasi atau

menitikberatkan pada suatu polaristas tertentu dipengaruhi oleh lingkungan dan konteks sosial. Ada dua bagian utama pembentuk kepribadian seseorang, yaitu Core Component (komponen inti) dan Peripheral Component (Komponen Sampingan). a. Core Component
The Big Five-McCrae & Costa Page 2

Yason Pranata

11/317600/PS/06207

Vika Sulistyarini 11/317602/PS/06208 Siti Maryam W. 11/317608/PS/06210

Robert Roger McCrae & Paul T. Costa


Merupakan inti dari pembentukan kepribadian dimana bagian tersebut memuat Basic tendencies (The Big 5), Charateristik Adaptation, Self Concept. Basic tendencies merupakan kecenderungan dasar trait manusia yang dibentuk oleh aspek hereditas manusia atau seperti yang teleh disimpulkan merupakan the big 5. Charateristic Adaptation merupakan bagain dari kepribadian yang dibentuk oleh lingkungan dan bersifat tidak stabil. Bagian dari kepribadian ini dipengaruhi oleh basic tendencies. Self concept merupakan bagian yang menyerupai Charateristic Adaptation, namun bagian ini memiliki bagian tersendiri karena memuat tentang pengetahuan, pandangan, evaluasi diri sendiri, dan nilai yang dianut oleh pribadi tersebut. b. Peripheral Component Peripheral component merupakan bagain kepribadian yang memuat tentang Biological base, Objective Biography, dan External Influence. Biological base merupakan sebab utama dari hereditas manusia yang mewariskan traits-traits tertentu. Objective biography merupakan pengalaman yang terjadi sepanjang hidup individu tersebut. Sedangkan External influence merupakan bagaimana kita bersikap atas kondisi yang mungkin saja mempengaruhi kepribadian. 3. Perkembangan Kepribadian Pekembangan traits-traits inti (prostulate) yang ada dalam basic tendencies terjadi pada masa anak-anak. Namun perkembangan ini melambat di masa remaja, dan cenderung stabil (atau berhenti) ketika memasuki usia 30 tahun atau masa dewasa awal. Ketika seseornag dalam masa-masa untuk mencari kestabilan dalam bidang karir, cinta, dan penghidupan, memiliki traits E,O,N yang tinggi akan membantu seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tersebut. Namun seiring perkembangan usia, trait-trait tersebut akan menjadi mapan dan susah untuk beradaptasi. Namun hal ini dapat berubah jika ia menaikan faktor C dan A yang dimilikinya. 4. Psikopatologi Seseorang dikatakan memiliki kecenderungan mengidap kelainan/psikopatologi jika ia memiliki kadar Neuroticism yang terlampau tinggi. Hal ini juga mengindikasikan bahwa mungkin saja ada gangguan pada system/struktur syaraf mengingat Neuroticism merupakan faktor hereditas/ bawaan seseorang.
The Big Five-McCrae & Costa Page 3

Yason Pranata

11/317600/PS/06207

Vika Sulistyarini 11/317602/PS/06208 Siti Maryam W. 11/317608/PS/06210

Robert Roger McCrae & Paul T. Costa


Daftar Pustaka; Feist, Jess & Gregory J. Feist. 2009. Theories of Personalities Seventh Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Mastuti, Endah. 2005. Analisis Faktor Alat Ukur Kepribadian Big Five (Adaptasi dari IPIP) Pada Mahasiswa Suku Jawa, dalam INSANI vol 7 no. 3 tahun 200, Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, pp: 264-276

The Big Five-McCrae & Costa

Page 4

You might also like