You are on page 1of 14

Sistem Informasi Geografis

PENDAHULUAN
1.1. Arti Sistem Informasi Geografis

BAB I

ebelum tahun 1940-an analisis geografis dilakukan dengan melakukan tumpang tindih (overlay) beberapa jenis peta pada area tertentu. Namun sejak tahun 1950-an dikembangklan sistem digital untuk melakukan analisis dalam memecahkan permasalahan keruangan. Hingga kini berbagai peranan Sistem Informasi Geografis telah berkembang yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai aspek permasalahan yang berkaitan dengan ruang. Perkembangan dibidang teknologi komputer telah membawa manfaat yang sangat besar bagi penyebaran informasi. Dengan internet misalnya, kita dapat melihat tempat-tempat yang indah disegala penjuru dunia bila tampilannya memanfaatkan sistem informasi geografi. Sistem informasi geograft (SIG) adalah bahagian daripada sistem informasi yang diaplikasikan untuk data geografi atau alat data base untuk analisis dan pemetaan sesuatu yang terdapat dan terjadi di bumi. SIG mulai dikenal pada tahun 1950-an. Pada mulanya penelitian-penelitian dibidang SIG terbatas dikalangan peneliti-peneliti bidang Botani, Meteorologi dan transportasi. Mereka mulai membuat peta-peta yanng bersifat otomatis dan berusaha mempresentasikan cartografl berkomputer.

Bab I: Pendahuluan

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information Systems) merupakan sistem informasi berbasis komputer digunakan untuk menyajikan secara digital dan menganalisa penampakan geografis yang ada dan kejadian di permukaan bumi. Penyajian secara digital berarti mengubah keadaan menjadi bentuk digital. Setiap objek yang ada di permukaan bumi merupakan geo-referenced, yang merupakan kerangka hubungan database ke SIG. Database merupakan sekumpulan informasi tentang sesuatu dan hubungannya antar satu dengan lainnya, sedangkan georeferenced menunjukkan lokasi suatu objek di ruang yang ditentukan oleh sistem koordinat.

Gambar 1.1. Konsep Layer (ESRI)

Sistem Informasi Geografis

Untuk memahami secara mudah dan menyeluruh dari SIG dapat dilihat dari disposisi layer yang terlihat pada Gambar 1.1. Semua peta mempunyai batasan daerah yang sama dengan lokasi dengan koordinat yang sama pada semua peta. Ini merupakan cara untuk menganalisis peta-peta tematik dan ciri-ciri ruang untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik lagi pada daerah ini. Saat ini SIG termasuk salah satu teknologi yang berkembang pesat. Tehnologi ini terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang didesain untuk mengorganisir data yang berkaitan dengan bumi untuk menganalisis, memperkirakan dan gambaran kartografi. Informasi ruang mengenai bumi sangat kompleks, tetapi pada umunmya data geografi mengandung 4 aspek penting, yaitu (Zhou, 1998): 1. Lokasi-lokasi yang berkenaan dengan ruang, merupakan objek-objek ruang yang khas pada sistem koordinat (projeksi sebuah peta). 2. Attribut, informasi yang menerangkan mengenai objek-objek ruang yang diperlukan. 3. Hubungan ruang, hubungan lojik atau kuantitatif diantara objek-objek ruang. 4. Waktu, merupakan waktu untuk perolehan data, data atribut dan ruang. Analisis geografi dan pemetaan bukanlah suatu hal yang baru, tetapi SIG menyediakan berbagai kemudahan untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas agar lebih baik, lebih efisien dan hasilnya lebih tepat. SIG adalah sebuah sistem yang terdiri dari komputer, software, data, manusia, organisasi dan aturan-aturan institusi untuk pengumpulan, penyimpanan, penganalisis, dan penyebaran informasi tentang tempat di bumi (Dueker dan Kjeme 1989). SIG merupakan sutu rancangan sistem informasi untuk mengerjakan data berunsur ruang atau koordinat geografis. Teknologi SIG menyatu dengan operasi database seperti pencarian data dan analisa statistik dan analisis geografis yang disajikan dalam bentuk peta. Kemampuan SIG yang unik ini membuatnya banyak digunakan secara luas misalnya untuk

Bab I: Pendahuluan

menjelaskan kejadian, memperkirakan hasil dan perencanaan strategis. Secara sederhana SIG merupakan: o Alat berbasis komputer untuk pemetaan dan analisis tentang sesuatu yang terdapat dan peristiwa yang terjadi di bumi. o Seperangkat alat untuk mengumpulkan, menyimpan, memperbaiki, mengubah dan menampilkan data ruang permukaan bumi sebenarnya untuk tujuan tertentu. o Sistem berbasis komputer yang dilengkapi dengan empat kemampuan untuk menangani data keruangan, yaitu: o Memasukkan data (data input). o Menyimpan dan memperbaiki data (data store and retrive). o Memanipulasi dan analisis (manipulation and analysis). o Menghasilkan data (data output). Data geospatial dapat dibedakan atas entity dan atribut. Entity merupkan suatu objek yang dapat dibedakan dengan objek lainnya berdasarkan atribut-atributnya. Data untuk penerapan SIG dapat diperoleh dari, digitasi dan hasil scan peta, database pada berbagai format (dBaseIV atau text), GPS, remote sensing dan foto udara. Penampilan peta digital data spasial mempunyai banyak kelebihan dibanding peta konvensional, seperti yang terlihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Kelebihan Data Digital dengan Konvensional
Unsur Perbaharuan data Pengiriman data Ruang penyimpanan Pemeliharaan Analisis Digital Mudah Mudah dan cepat Kecil Mudah Otomatis Konvensional Mengulang semua Lambat Besar Kertas berubah Sukar

Sistem Informasi Geografis

1.2. SIG untuk Menjawab SIG memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan tentang, lokasi, keadaan, kecenderungan, pola, model, pertanyaan nonspasial dan pertanyaan spasial. Lokasi, Apa yang ada pada ... ? Pertanyaan awal ini mencari apa yang ada pada lokasi tertentu. Lokasi dapat berupa nama tempat, kode pos, dan referensi keruangan seperti bujur lintang dan x, y. Misalnya pada titik 1.000.000 N dan 550.000 E jenis tanah atau penggunaan lahan apa yang ada? Kondisi, Dimanakah ? Pertanyaan ini membutuhkan jawaban data spasial. Pertanyaan ini ingin menemukan lokasi dengan kondisi tertentu, misalnya dimana bagian lahan hutan sedikitnya seluas 20 ha yang terbuka, daerah yang berada 100 meter dari jalan dan tanah yang cocok untuk bangunan, dimanakah lokasi yang mempunyai curh hujan 2500 mm per tahun?, diamanakah lapangan Merdeka Medan berada, atau dimanakah terdapat jenis tanah Inceptisol? Kecenderungan, Perubahan apa sejak ? Pertanyaan ini melibatkan dua pertanyaan diatas untuk menemukan perbedaan, misalnya perubahan penggunaan lahan atau ketinggian pada satu kurun waktu. Pertanyaan yang menggoda di pertanian misalnya, berapa luas konversi lahan sawah ke non sawah, berapa persen konversi itu terjadi? Pola, Pola ruang apa yang terjadi ? Pertanyaan ini merupakan prediksi kejadian pada waktu atau kondisi tertentu. Misalnya untuk menentukan apakah longsor kebanyakan terjadi dekat sungai atau untuk mengetahui berapa banyak keanehan yang terjadi dan dimana lokasinya, seberapa jauhkah perubahan alur pantai selam lima tahun ini, perubahan alih fungsi lahan sawah dan perkembangan areal panen, adakah hubungan antara jenis tanah dengan produktivitas lahan, hubungan antara permukaan jalan dengan tingkat kecelakaan, daerah banjir dengan produktivitas dan shading dengan pertumbuhan tanaman.

Bab I: Pendahuluan

Model, Jika maka ? Pertanyaan ini ditujukan untuk menentukan apa yang terjadi, misalnya jika jalan baru ditambahkan atau jika zat bercun menyebar ke air tanah, apa yang terjadi bila penggunaan lahan berubah, bila suhu udara meningkat sebesar 50C? Jawaban pertanyaan ini mengandung unsur geografis dan informasi lain sesuai dengan model. Pertanyaan non spasial SIG dapat pula menjawab persoalan yang tidak bereferensi keruangan, misalnya berapa rata-rata jumlah pengangguran pada setiap kabupaten? Jawabannya tidak membutuhkan nilai keruangan, juga tidak menjelaskan dimana lokasinya. Pertanyaan spasial Pertanyaan untuk menjawab persoalan keruangan (spasial) baik berdimensi satu hingga tiga. Misalnya mana jalan terdekat ke pusat kota dan dimana pusat kota. Jawaban pertanyaan ini membutuhkan data lintang bujur dan beberapa informasi lain seperti jarak. Berapa luas suatu daerah atau berapa volume yang harus diberikan ke suatu cekungan agar permukaannya menjadi rata. Sejak tahun 1970 an, SIG mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan ini terutama perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi antara lain: o Revolusi teknologi informsi; teknologi komputer, remote sensing dan Global Positioning Systems. o Teknologi komunikasi. o Menurun drastisnya harga komputer dan meningkatnya kecepatan kerja komputer. o Meningkatnya fungsi software dan kemudahan penggunaannya. o Terbuktinya pepatah satu gambar bernilai ribuan kata. o Roman muka bumi berkaitan kehidupan kita. SIG mempunyai kelebihan tersendiri dibanding sistem informasi lainnya, yakni mempunyai kemampuan menyesuaikan data dari sumber yang berbeda untuk analisa kecenderungan masa datang dan evaluasi keruangan akibat pembangunan. SIG merupakan peralatan yang efektif untuk pelaksanaan dan memonitor infrastruktur daerah. Pemakaian SIG semakin populer untuk

Sistem Informasi Geografis

perencanaan proyek, membuat keputusan yang lebih baik, analisis secara visual dan memperbaiki keterpaduan organisasi.

1.3. Komponen SIG SIG memiliki 5 komponen, yaitu hardware, software, data, manusia dan metode, seperti yang terlihat pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2. Komponen SIG

1.3.1. Hardware Hardware merupakan isi sistem komputer yang menjalankan software SIG. Scanner dan meja digitizer merupakan hardware untuk mengubah gambar ke sistem digital dan vectorisasi objek peta. Printer dan plotter merupakan alat output SIG. Pada Gambar 1.3, dapat dilihat beberapa hardware yang biasa digunakan dalam SIG.

Bab I: Pendahuluan

Gambar 1.3. Hardware SIG; Komputer, Plotter, Scanner, Digitizer, dan GPS Perangkat Sistem Komputer untuk keras SIG terdiri dari beberapa komponen, yaitu: Central processing unit (CPU) yang menjalankan program komputer dan mengendalikan operasi seluruh komponen. Biasanya digunakan CPU untuk komputer pribadi (PC/personal computer), atau work station pada sebuah jaringan komputer. Memory Utama: adalah bagian paling esensi pada komputer seluruh data dan program berada pada memori utama untuk akses yang lebih cepat. Dibutuhkan setidaknya memori berkapasitas 64 MB untuk SIG berbasis PC. Software ArcGis mensyaratkan memory utama minimal 1 GB. Memory Tambahan: digunakan secara permanen maupun semi-permanen, dengan akses lebih rendah dibanding memori utama. Dikenal juga sebagai media penyimpanan data, seperti harddisk, disket (floppy disk), pita magnetis atau cakram padat optis (CD-ROM). Alat Tambahan (Peripherals), Alat Masukan (Input Devices): key board, mouse, digitizers, pemindai (scanner), 8

Sistem Informasi Geografis

kamera digital, workstation fotogrametris digital. Alat Keluaran (Output devices): monitor berwarna, printer, plotter berwarna, perekam film, dll. 1.3.2. Software Software untuk menjalankan SIG terdiri atas sistem operasi, compiler dan program aplikasi. Sistem Operasi (Operating System/OS): mengendalikan seluruh operasi program, juga menghubungkan perangkat keras dengan program aplikasi. Untuk PC: MS-DOS (IBM PCs) dan WINDOWS adalah sistem operasi yang banyak digunakan. Untuk Workstation: UNIX dan VMS adalah OS yang dominan. Compiler: menerjemahkan program yang ditulis dalam bahasa komputer pada kode mesin sehingga CPU mampu menjalankan program yang harus dieksekusi. Bahasa kompiler yang biasa digunakan adalah C, Pascal, FORTRAN, BASIC, dll. Program Aplikasi: Software SIG dilengkapi fungsi dan alat untuk menyimpan, menganalisa dan menampilkan informasi geografis. Beberapa software SIG yang digunakan antara alin, Mapinfo, Arc/Info, ArcView, ArcGis, Grass, dan MapWindow. Software SIG ada yang bersifat open sources yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja tanpa memberikan bayaran dan ada yang harus membayar. Software open sources yang berkembang hingga saat ini adalah GRASS (saat ini sudah versi 6.2) yang berbasis LINUX dan MapWindow yang berbasis microsoft. 1.3.3. Data Data geografis dan data tabular yang menyertainya dapat diperoleh di ruang kerja atau melalui pembelian dari provider data komersil. Lembaga resmi yang menyediakan data digital. Di Indonesia lembaga yang menghasilkan data digital misalnya, Bakosurtanal yang menghasilkan peta digital rupa bumi. 1.3.4. Manusia Pemakai SIG dimulai dari teknisi yang merancang dan memelihara sistem hingga pemakai sistem. Ketrampilan operator sangat menentukan efektivitas input data, perbaikan data, manipulasi data sesuai dengan tujuan projek dan tampilan hasil kerja SIG. Dalam

Bab I: Pendahuluan

operasi SIG manusia yang mengoperasikannya dapat dipilah atas, teknisi, operator dan programmer. 1.3.5. Prosedur Ada beberapa teknik yang digunakan untuk menghasilkan peta dan pemakaian lanjutan untuk suatu proyek. Pembuatan peta dapat dilakukan secara otomatis membuat data vector dari raster atau dilakukan secara manual menggunakan penyaiaman image. Sumber peta digital dapat diperoleh dari survei atau citra satelit.

1.4. Aplikasi SIG Beberapa bidang utama aplikasi SIG adalah: o Perbedaan arus perencanaan Perencanaan kota, perumahan, perencanaan transportasi, konservasi arsitektur, design kota dan landskap. o Network jalan Rute dan jadwal lalu lintas, lokasi dan tempat pilihan serta perencanaan bencana. o Sumberdaya alam Pengelolaan dan analisis pengaruh lingkungan terhadap sumberdaya objek wisata dan alamiah, daerah banjir, wetland, acuifers, kehutanan dan kehidupan liar. o Keberadaan bahan berbahaya dan beracun, model air tanah, studi habitat kehidupn liar dan perencanaan rute migrasi. o Pembagian lahan Zoning, pemeriksaan rencana pewilayahan, pemilikan lahan, analisis pengaruh lingkungan, manajemen kualitas alam dan perbaikannya. o Manajemen fasilitas Lokasi pipa dan kabel di bawah tanah, perencanaan, jalur pemakaian energi. Keberhasilan SIG tergantung pada: Data peta dan Software komputer dalam melakukan perhitungan dan analisis SIG memerlukan software dan data yang baik dan juga sumberdaya manusia. Paket software SIG merupakan

10

Sistem Informasi Geografis

kombinasi dari map geometry yang dikelola oleh teknik grahics and computer aided design (CAD) serta informasi attribut yang dipasilitasi teknik spreadsheet dan database.

1.5. Software SIG Software SIG mengalami perkembangan yang cepat, ada yang dikembangkan oleh industri jasa dan ada pula yang open source. Software berlisensi yang banyak digunakan adalah dari ESRI yang menghasilkan ArcView hingga ArcGIS yang diikuti oleh MapInfo. Berbagai software open source mulai dikembangkan, misalnya GRASS dan MapWindows. Beberapa sistem software yang umum dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Sumber, Sistem Operasi, dan Produsen Software SIG
Software RC/INFO ARCVIEW CARIS GENASYS GRASS IDRISI MGE GEOMEDIA MAPINFO PAMAP SPANS TERRASOFT MAPWINDOWS Sumber Lisensi Lisensi Lisensi Lisensi Open Source Open Source Lisensi Lisensi Lisensi Lisensi Open Source Lisensi Open Source Sistem Operasi Win Unix Win Unix Win Unix Win Unix Linux Unix Win Win Win Win Win Win DOS Win Produsen ESRI, US ESRI, US NB, Canada Australia US (Army) Canada/USA Integraph, US Integraph, US M, US Victoria, Canada Ottawa, Canada BC, Canada Microsoft

Unix Unix

Pada umumnya program SIG memiliki fasilitas untuk mengolah data raster dan vektor. Fasilitas raster berisi menampilkan vektor dan mengedit, sedangkan fasilitas vektor berupa menampilkan raster dan penambahan.

11

Bab I: Pendahuluan

Software bersystem CAD, seperti Autocad dan Microstation dapat digunakan sebagai sumber data program SIG. Software yang dapat mengolah data raster yakni melakukan proses pencitraan (Image Processing System) juga dapat membantu SIG. Beberapa program Image Processing System yang dikenal adalah ERDAS (US), ER MAPPER (Australia) dan PCI (Canada). Beberapa software SIG dapat dilihat pada Gambar 1.4.

1.6. Fungsi Utama SIG 1.6.1. Mengambil Data Data yang digunakan SIG selalu diperoleh dari berbagai jenis dan disimpan dengan cara yang berbeda. SIG menyediakan alat dan metode untuk mengintegrasikan data yang berbeda ke suatu format sehingga dapat dibandingkan dan dianalisa. Sumber data utama diperoleh dari digitasi manual dan penyiaman (scanning) foto udara, lembaran peta dan seperangkat data digital yang sudah ada. Remote sensing dan GPS merupakan sumber data SIG yang terus berkembang.

Gambar 1.4. Beberapa Software SIG 12

Sistem Informasi Geografis

Pengambilan data melalui digitasi manual masih merupakan metode yang umum untuk memasukkan peta ke SIG. Peta yang akan didigitasi diletakkan di meja digitizing, lalu digitasi dilakukan dengan menggunakan kursor atau mouse untuk mengikuti feature yang ada di peta. Feature dapat berupa garis batas antar bagian peta, sebahagian berbentuk garis (sungai, jalan dst) atau berupa titik (titik sample, statisun hujan dll). Meja digitizing secara electronik mencatat posisi kursor. Selain digitasi, untuk memperoleh data adalah dengan memanfaatkan scanner. Penyiaman (scanning) lebih cepat memasukkan data dibanding digitasi manual. Hasil scannner merupakan citra raster digital yang berisi sel-sel dalam jumlah besar dan tersusun sebagai kolom dan baris. Pekerjaan penyiaman yang baik diperoleh dari peta yang bersih, sederhana, terhubung ke hanya satu feature dan tidak mengandung informasi seperti teks atau gambar simbo. Contoh, pada peta kontur hanya berisi garis kontur, tanpa tanda tinggi, jaringan drainase atau infrastruktur. Penyiaman dan konversi data dapat dilakukan dengan software seperti Raster to Vector (R2V). 1.6.2. Konversi Data Saat data dimanipulaasi dan dianalisis, format semua data harus sama. Biasanya konversi yang dilakukan dari vector ke raster, karena sebagian besar analisis dilakukan dalam bentuk raster. Tranformasi data vector menjadi raster dilakukan dengan menumpangtindihkan grid dengan menggunakan ukuran sell yang ditentukan. Konversi data raster ke data vector dilakukan untuk mengurangi penyimpanan data karena data yang disimpan dalam data raster membutuhkan ruang yang lebih besar dibanding data vector. File data digital dengan data spasial dan atributnya dapat ditampilkan dengan berbagai cara. Misalnya berdasarkan administrasi, jenis tanah atau lainnya. Pada beberapa kasus konversi perlu dilakukan sebelum data dimasukkan sebagai database. Data atribut umumnya menggunakan dBase dan Oracle, juga program spreadsheet seperti Lotus, Quatro atau Exel.

13

Bab I: Pendahuluan

Citra remote sensing merupakan data digital yang direkam oleh satelit dan disimpan dalam database citra tersendiri. Biasanya dikonversi ke bentuk database (raster) sebelum diturunkan. 1.6.3. Menyimpan dan Memperbaharui Data Data yang terkumpul dan terintegrasi dapat disimpan dan diperbaharui oleh SIG yang menyediakan fasilitas penyimpanan dan perbaikan data. Pengelolaan data yang efektif menyangkut aspek keamanan data, integrasi data, penyimpanan dan perbaikan data dan pemeliharaannya. Integrasi dan konversi data merupakan salah satu bagian dari tahapan input data SIG. 1.6.4. Interpretasi dan Analisis Data Kebutuhan selanjutnya adalah menginterpretasi dan analisis informasi kwantitatif dan kwalitatif yang terkumpul. Misalnya, citra satelit dapat membantu ahli pertanian untuk menentukan produksi pertanian per hektar untuk daerah tertentu. Untuk itu para ahli memiliki data curah hujan selama 6 bulan sebelumnya yang dikumpulkan dari stasiun pengamatan cuaca. Data curah hujan dapat diinterpolasi untuk memperoleh peta tematik yang menunjukkan isohyets atau garis kontur curah hujan. Para ahli juga harus mempunyai peta tanah daerah yang menunjukkan kesuburan dan kesesuaian untuk pertanian.

14

You might also like