You are on page 1of 9

(SMP N 1 Pasawahan Mandirancan )

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Laporan Open Class MGMP Gugus 2 Cilimus

Oleh: YOYOH MUNAWAROH, S.Ag NIP.19711010 200710 2 001


Guru Bidang Study : IPA

KEMENTERIAN AGAMA MTsN SANGKANURIP KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012

KATA PENGANTAR

Seraya memanjatkan puji syukur kahadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita yang memebri kita nikmat hidup. Berbagai usaha dalam mengumpulkan sumber, sehingga penyusun berhasil

menyelesaikan dan menyajikan laporan kegiatan open class lesson study. Beberapa macam alasan dan tujuan dapat diperoleh dalam penyusunan laporan ini. Di dalam penyusunan karya tulis ini penyusun menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan baik isi maupun cara penyajinnya Tiada gading yang tak retak oleh sebab itu dengan rendah hati penyusun mohon kritik dan saran dari pembaca yang bersifat menyempurnakan laporan ini menuju arah kesempurnaan. Ssehingga dapat bermanfaat bagi semua pengajar khususnya bidang Studi IPA ( Sains) maupun pengajar Bida studi Agama dan Umum .amiin ya robbal alamiin.

A. Identitas Mata Pelajaran : IPA Kelas : VII F Tanggal : 25 Januari 2012 Nama Sekolah : MTs N Sangkanurip Alamat : Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar, Kab. Kuningan Materi : Ciri-Ciri Makhluk Hidup Jam KeGuru Model : 7-8 : Yoyoh Munawaroh, S.Ag

1.. Pendahuluan a. Latar Belakang Pengembangan sistem pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis dan terusmenerus yang akan membantu para pendidik atau guru dalam mengembangkan pengalamanpengalaman belajar yang paling efektif dan efisien bagi peserta didik. Didalam proses ini dapat diidentifikasi berbagai variasi pilihan strategi pembelajaran. Pilihan tersebut ditentukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu juga, perlu disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta didik, dan situasi atau kondisi tempat proses pembelajaran tersebut akan berlangsung. Tidak ada strategi pembelajaran yang lebih baik daripada strategi lainnya pada semua tahapan, oleh karena itu kita harus mampu menggunakan beragam strategi pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat dalam memilih strategi yang paling efektif. Salah satu praktek pembelajaran yang mengupayakan adanya perbaikan proses pembelajaran yang kolaboratif terus-menerus adalah melalui lesson study. Lesson Study (atau jugyo kenkyu) adalah perbaikan proses belajar mengajar yang memiliki asal-usul di pendidikan dasar di Jepang, yang merupakan bentuk praktek pengembangan sistem pembelajaran.. Bekerja dalam kelompok kecil, guru berkolaborasi satu sama lain, mengadakan pertemuan untuk membahas tujuan belajar, untuk merencanakan sebuah

pelajaran di kelas yang sebenarnya, untuk mengamati cara kerjanya dalam praktek, dan kemudian untuk merevisi dan melaporkan hasil sehingga guru-guru lain dapat mendapatkan manfaat darinya. Lesson study adalah suatu proses kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasi masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik yang akan dibelajarkan); membelajarkan peserta didik sesuai skenario (salah seorang guru melaksanakan pembelajaran sementara yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi skenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain (mendiseminasikannya). Lesson Study dilaksanakan

berdasarkan tahapan-tahapan secara siklik, meliputi : (a) tahapan perencanaan (plan); (b) pelaksanaan (do); (c) refleksi (check); dan (d) tindak lanjut (act). Caterine Lewis mengemukakan bahwa Lesson Study sangat efektif bagi guru karena telah memberikan keuntungan dan kesempatan kepada para guru untuk dapat: (1) memikirkan secara lebih teliti lagi tentang tujuan, materi tertentu yang akan dibelajarkan kepada siswa, (2) memikirkan secara mendalam tentang tujuan-tujuan pembelajaran untuk kepentingan masa depan siswa, misalnya tentang arti penting sebuah persahabatan, pengembangan perspektif dan cara berfikir siswa, serta kegandrungan siswa terhadap ilmu pengetahuan, (3) mengkaji tentang hal-hal terbaik yang dapat digunakan dalam pembelajaran melalui belajar dari para guru lain (peserta atau partisipan Lesson Study), (4) belajar tentang isi atau materi pelajaran dari guru lain sehingga dapat menambah pengetahuan tentang apa yang harus diberikan kepada siswa, (5) mengembangkan keahlian dalam mengajar, baik pada saat merencanakan pembelajaran maupun selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran, (6) membangun kemampuan melalui

pembelajaran kolegial, dalam arti para guru bisa saling belajar tentang apa-apa yang dirasakan masih kurang, baik tentang pengetahuan maupun keterampilannya dalam membelajarkan siswa, dan (7) mengembangkan The Eyes to See Students (kodomo wo miru me), dalam arti dengan dihadirkannya para pengamat (obeserver), pengamatan tentang perilaku belajar siswa bisa semakin detail dan jelas. Pada kegiatan open class yang kami lakukan sebenarnya lebih kepada praktek lesson study pada tahapan do, sedangkan pada tahapan plan, refleksi dan tindak lanjut sedikit kita kesampingkan, meski pada tahapan refleksi sedikit kita bahas. Maksud dan tujuan open class kali ini lebih bermaksud untuk memperkaya dan melatih mahasiswa untuk mengamati dan mencermati mengenai praktek dan proses pembelajaran yang sesungguhnya di dalam kelas.

b. Dasar Hukum 1. Permendiknas No. 16/2007 tentang standar kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.9. Permendiknas No. 19/2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.10. Permendiknas No. 20/2007 tentang standar penilaian
c. Maksud dan Tujuan . 1. Dapat membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi pembelajarannya 2. Dapat memperbaiki praktik pembelajaran di kelas. 3. Membantu guru dalam merencanakan pembelajaran dan perbaikan selanjutnya 4. Mengembangkan keahlian mengajar 5. Mengembangkan kemampuan kerjasama antar guru dalam menyelesaikan masalah pembelajran yang mungkin timbul 6. Mengamati perilaku siswa secara lebih menyeluruh dengan adanya observer 1. Isi Laporan Kegiatan

a. Jenis Kegiatan Jenis kegiatan : open class program MGMP IPA gugus 1 dan 2 Cilimus di SMP N 1 Pasawahan Mandirancan Kabupaten Kuningan tentang Ciri-ciri Makhluk Hidup. b. Tempat dan Waktu Pelaksanaan open class diadakan di SMP N 1 Pasawahan dimiulai dari pukul 08.00 s/d 13.00 c. Petugas kegiatan Yang bertindak sebagai petugas kegiatan adalah seluruh peserta MGMP IPA dari gugus 1 dan 2 Cilimus kabupaten Kuningan. Dari seluruh pesrta MGMP IPA tersebut dibagi tugas seorang menjadi guru model, dan yang lainnya menjadi observer dan juga dihadiri oleh dua orang pengawas.(termuat dalam lampiran) d. Persiapan dalam kegiatan Persiapan-persiapan dalam melakukan kegiatan open class RPP, Silabus, alat LKS, bahan evaluasi dan berupa soal-soal serta bahan ajar yang ada hubungannya dengan materi ajar yaitu ciri-ciri makhluk hidup, power point, kertas manila, In Focus dan media pembelajaran yang berupa ikan dalam wadah (gelas kaca) dan tanaman dalam pot. e. Pelaksanaan kegiatan Kegiatan open class dimulai pada hari Rabu tanggal 25 Januari 2012 dari pukul 08.00 s/d 13.00. Kegiatan diawali perkenalan dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan wakil kepala bidang kurikulum SMP N 1 Pasawahan, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan PKG dan PKB dari Bapak Supriyadi, M.Pd sebagai kepala sekolah SMP N 2 Mandirancan dan Drs. Mamat Budiman Pengawas Dinas

pendidikan Kabupaten Kuningan dan yang terakhir kegiatan open class, mula-mula anak- anak memasuki ruangan belajar yaitu di ruang Lab. Kondisi anak-anak sudah dibagi menjadi 8 kelompok dari jumlah seluruhnya yaitu 40 orang. Awal kegiatan belajar anak-anak membaca doa dan guru model mengucapkan salam serta menanyakan kondisi anak-anak serta mengabsenya. Sebagai motivasi dimulai dengan pembukaan (pre test) yaitu dengan mengingatkan pelajaran yang sudah disampaikan sebelumnya dengn melemparkan beberapa pertanyaan, kemudian anak- anak melakukan observasi tanaman dalam pot serta ikan dalam wadah (gelas Kaca), kemudian guru model menayangkan gambar dalam bentuk power point melalui in focus, guru model menanyakan tentang tayangan gambar tersebut disinilah terjadi interaksi antara siswa dengan sesama temannya juga dengan guru modelnya sendiri. Setelah itu guru model membagikan LKS dan siswa mengerjakannya secara kelompok dengan cara berdiskusi dengan anggota kelompoknya masing-masing, hasil dari pekerjaan LKS setiap kelompok menuliskannya pada kertas manila yang sebelumnya sudah dipersiapkan guru model yang dipampang di papan tulis. Setelah itu setiap kelompok mempresentasikan di depan kelompok lain, setelah semua kelompok selesai mempresentasikan guru model membahas dan meluruskan kesalahan yang terjadi. Setelah itu diadakan evaluasi dan setelah selesai evaluasi perwakilan dari salah satu kelompok menyimpulkan dari seluruh materi yang telah disampaikan kemudian guru model melengkapi kekurangan dari kesimpulan yang telah disampaikan oleh siswa sebelum acara ditutup guru model memberikan penghargaan terhadap salah satu kelompok yang memiliki prestasi lebih dari kelompok lainnya selama kegiatan tadi berlangsung.Sebagai tugas terstruktur guru

model memberikan tugas rumah. Akhir dari kegiatan ditutup dengan pembacaan doa. Peserta MGMP yang lain bertindak sebagai observer.( terlampir) f. Kesulitan dan Hambatan Dalam melaksanakan kegiatan open class pasti ditemukan hambatan serta kesulitan eri ajarbiasanya dalam masalah pengaturan metode serta strategi yang ccok atau sesuai dengan materi ajar. Dalam masalah pembagian waktu supaa betul-betul sesuai antara waktu yang disediakan buat menyampaikan materi yang diamaksud. Dalam masalah PBM yang ada hubungannya dengan PKB, mengalami kesulitan dalam menyesuaikan PBM dengan PKG. serta bagaimana cara melakuan penilaian yang baik terhadap kinerja guru, karena belum sepenuhnya paham tentang PKB. g. Hasil Kegiatan Dalam kegiatan Open class menghasilkan sebuah pengalaman baru serta menmbah wawasan dalam pengembangan PBM. Penilaian PKG dapat meningkatkan kinerja guru secara menyeluruh di sekolah dan dapat meningkatkan PBM di kelas. h. Penutup - Kesimpulan 1. Perlu dilakukan kegiatan atau forum pengembangan keahlian mengajar secara berkesinambungan, salah satunya adalah melalui lesson study ataupun open class. Hal ini perlu untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang lebih berkualitas. 1. Kegiatan Open Class lebih menitikberatkan pada aspek do dan sedikit aspek refleksiyang bertujuan untuk merancang pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa dan berpusat pada siswa, hal ini dilakukan untuk mendorong siswa terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran. Secara lebih luas dapat diarahkan untuk menjadi kegiatan lesson study. 2. lesson study adalah suatu proses kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasi masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran; membelajarkan peserta didik sesuai skenario (salah seorang guru melaksanakan pembelajaran sementara yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi skenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain (mendiseminasikannya). - Saran Lesson study telah menggeser paradigm beberapa rekan bahwa buka siswa yang bodoh, kita mungkin yang belum maksimal membelajarkan. Berbagai analisa pembelajaran telah membuka wawasan rekan guru tentang masalah pembelajaran. untuk itu penulis menyarankan hal-hal sevagai berikut: 1) setiap sekolah melaksanakan lesson study minimal satu kali sebulan open kelas. 2) lesson study dengan tiga tahapannya membutuhkan waktu, tenaga dan biaya lumaya, tapi inilah inservis training yang termurah. 3) lesson study terakomodir dalam pelaksanan beban kerja 24 jam sebagaimana team teaching pada Permen No. 39 Tahun 2009. 4) Menyampaikan hasil open class kepada guru model atau sekolah yang bersangkutan yang berguna untuk refleksi dan tindak lanjut.

You might also like