You are on page 1of 8

Penerapan Metode Mind Mapping Penelitian

Penerapan Metode Mind Mapping dalam Meningkatkan Kemampuan Mengerjakan Soal Cerita Bilangan Pecahan

Melania Sutarni*)

Abstrak erbagai upaya telah dilakukan guru dalam usaha meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran Matematika. Akan tetapi hasil yang diharapkan masih kurang maksimal bahkan proses belajar dan mengajar menjadi tidak menyenangkan dan cenderung membosankan bagi siswa dan guru dalam menghadapinya. Sebagian besar siswa SD merasa kesulitan mengerjakan soal cerita terutama soal pemecahan masalah. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas yang dilakukan tahun 2010 ini bermaksud mengatasi masalah kesulitan mengerjakan soal cerita tentang bilangan pecahan pada siswa kelas 5 SDK 3 BPK PENABUR Jakarta. Metode Mind mapping dapat dipakai siswa untuk memetakan soal dengan bertahap dan memudahkan siswa dalam memahami serta menyelesaikan soal dengan benar.

Kata kata kunci : kemampuan, metode, mind mapping. Abstract Many efforts have been done by the teachers to improve the students ability to understand mathematics. However, the efforts have not come up with the expected results but to some extent made the students uncomfortable and stressed. Most elementary school students found difficult to do mathematic problems, particularly concerning the problems presented in the story form. This classroom action research conducted in grade 5, SDK 3BPK PENABUR in 2010 aimed at solving the problem by employing mind mapping method. After two cycles, the method was effective to assist the students to understand and solve the problems in fractions. Mind mapping method can be used to map out the stages and facilitate the students in understanding and solving mathematic problems correctly. Key words: ability, method, mind mapping.

Pendahuluan
Kita semua dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tak pernah terpuaskan dan kita semua mempunyai alat yang diberikan Tuhan untuk memuaskannya dan menggunakannya dengan maksimal. Belajar secara menyeluruh merupakan cara yang efektif dan alamiah bagi

seseorang. Kita mengetahui bahwa otak dapat menyerap berbagai fakta, tetapi kerumitan bahasa yang digunakan dalam memahami informasi terkadang membuat anak tidak bebas bereksperimen dan bahkan membuat stres. Beberapa metode dan tehnik membelajarkan mungkin sudah dilakukan oleh para pendidik untuk memberi sugesti positif kepada siswa dengan menempatkan siswa secara nyaman

*) Guru SDK 3 BPK PENABUR Jakarta

26

Jurnal Pendidikan Penabur - No.16/Tahun ke-10/Juni 2011

Penerapan Metode Mind Mapping

dalam ruangan yang sejuk, memasang poster, menyediakan beraneka ragam alat peraga, menonjolkan informasi yang sangat penting, dan lain-lain. Menciptakan tindakan positif memang merupakan faktor penting dalam merangsang fungsi otak sehingga dapat menunjukkan dan menciptakan gaya belajar yang terbaik. Dengan metode dan tehnik yang tepat, pendidik lebih menghemat energi, waktu, serta meningkatkan prestasi siswa. Walaupun hal ini tidak mudah dijalankan, namun dengan keyakinan, motivasi serta kemampuan yang dimilikinya, pendidik dapat secara kreatif mengembangkan dan menerapkan beraneka metode dan tehnik membelajarkan dengan mengacu pada karakteristik siswa. Perkembangan pesat dibidang teknologi dan lingkungan memang sangat mempengaruhi cara belajar siswa. Dalam kondisi tertentu tehnologi yang sudah mendunia dapat melemahkan minat dan motivasi siswa belajar melalui kegiatan membaca. Media audio visual ternyata dapat juga mengurangi minat membaca karena informasi yang disajikan lebih menarik dan mudah dipahami. Keadaan yang demikian dapat mengakibatkan siswa mengalami kesulitan memperoleh dan memahami informasi melalui membaca. Mata pelajaran Matematika pada umumnya kurang diminati oleh para siswa, bahkan merupakan mata pelajaran yang dianggap menyeramkan bagi siswa SDK 3 khususnya. Oleh sebab itu guru berusaha dengan berbagai metode dalam memberikan materi ajar agar siswa lebih berminat belajar dan mengganggap mata pelajaran Matematika lebih menyenangkan sehingga tujuan semua pihak dapat tercapai dengan maksimal. Sungguhpun demikian, berdasarkan pengamatan peneliti, siswa masih kurang berminat membaca bahan pelajaran Matematika. Soal cerita pada pelajaran Matematika termasuk salah satu bahan yang tidak diminati dan sulit dipahami siswa sehingga banyak siswa mendapat nilai yang kurang dari standar minimal. Padahal untuk aspek yang lain nilainya lebih baik. Menurut pengamatan peneliti, siswa SDK 3 BPK PENABUR Jakarta khususnya kelas 5 kurang teliti dalam memahami maksud soal dan tidak

mau membaca dengan baik. Berbagai usaha telah dilakukan oleh peneliti seperti memetakan soal dengan bertahap, lalu dihitung dengan teliti, dan lain-lain. Namun hasilnya tetap lebih banyak yang nilainya kurang dari standar. Oleh sebab itu peneliti ingin mencoba metode mind mapping untuk memahami soal cerita yang dianggap rumit bagi para siswa. Mind mapping merupakan kiat khusus untuk membuat peta pikiran sehingga memudahkan memahami uraian kata-kata yang panjang. Fokus penelitian ialah meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengerjakan soal cerita yang menggunakan konsep bilangan pecahan melalui metode mind mapping. Berdasarkan uraian dari fokus penelitian di atas maka timbul beberapa pertanyaan penelitian di antaranya adalah : Bagaimana gaya belajar siswa di kelas atau di rumah? Bagaimana cara siswa membaca informasi? Bagaimana siswa berminat dalam membaca?Apakah perlu siswa menyimak bacaan secara berulang ulang? Adakah unsur-unsur membaca yang benar? Adakah tahapan untuk mengerjakan soal cerita? Apakah perlu kiat khusus untuk mengerjakan soal cerita? Bagaimana minat siswa belajar Matematika? Apakah metode yang digunakan guru signifikan dengan permasalahan siswa? Apakah perlu soal cerita menggunakan kalimat- kalimat sederhana? Tujuan penelitian yang ingin dicapai membantu siswa memperbaiki prestasi belajar serta meningkatkan komunikasi antara guru dan siswa; membantu guru dalam membelajarkan siswa dengan tepat sehingga dapat melayani siswa dengan lebih profesional; memberikan sugesti kepada siswa untuk berminat membaca dan mempelajari Matematika sehingga siswa dapat memperbaiki cara belajar dan mendapat prestasi yang maksimal. Dengan metode mind mapping siswa diharapkan dapat menyelesaikan soal Matematika yang berupa bacaan yang panjang dan mengerjakan soal cerita yang menggunakan pecahan dengan sukacita, berhasil dan benar. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu guru menemukan solusi dalam mengajarkan bilangan pecahan pada soal cerita di kelas 5 SD.

Jurnal Pendidikan Penabur - No.16/Tahun ke-10/Juni 2011

27

Penerapan Metode Mind Mapping

Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini dikaji beberapa konsep teori terkait, sehingga penelitian ini memiliki landasan dan arah yang jelas. Penerapan Penerapan merupakan proses, cara, perbuatan mempratikkan sesuatu ilmu dalam kehidupan seharihari (Kamus Besar Bahasa Indonesia Depdiknas). Jadi menerapkan berarti halhal yang berhubungan dengan mempraktikkan teori teori dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan melalui berbagai pembinaan yang pernah dilakukan. Menurut definisi di atas, siswa diajak untuk mempraktikkan suatu teori yang pernah dikenal oleh mereka, untuk mempermudah memahami berbagai hal dengan lebih teliti dan menyenangkan . Bahkan lebih menarik dalam pemahamannya sehingga diharapkan siswa lebih bersemangat belajar dan prestasi lebih maksimal. Metode Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia Depdiknas). Dalam hal ini guru harus tahu cara menggunakan strategi yang efektif untuk mendapatkan kembali perhatian siswa yang sering terpecah karena metode yang digunakan guru kurang sesuai dan sulit diterima siswa. Bahkan metode yang digunakan guru membosankan dan mungkin kuang efektif bagi siswa. Mind Mapping Mind mapping adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear, yang menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dari segala sudut (Michael Michalko). Jadi mind mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Mind mapping merupakan cara mencatat 28
Jurnal Pendidikan Penabur - No.16/Tahun ke-10/Juni 2011

yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran kita.Dengan mind mapping maka akan tercipta pandangan yang menyeluruh terhadap pokok permasalahan. Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada.Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat. Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan jalan terobosan kreatif baru. Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat. Mind mapping juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Mind mapping digambarkan dengan menggunakan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar sederhana, mendasar dan alami sesuai dengan cara kerja otak. Berikut merupakan contoh bentuk mind mapping untuk memahami soal cerita matematika: Pak Bani membeli sepeda motor seharga Rp 12.000.000,00 setelah diperbaiki dengan menghabiskan biaya Rp 750.000,00 Pak Beni ingin menjualnya, dan Pak Beni ingin mendapat untung 22.5% walaupun secara diangsur dalam 1 tahun oleh pembelinya. Berapa Pak Beni menjual motornya? Berapa angsuran tiap bulan yang harus dibayarkan pembeli motor itu? Menurut Michael Michalko, dalam bukunya Cracking Creativity, mind mapping akan mengaktifkan seluruh otak; membereskan akal dari kekusutan mental; memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan; membantu menunjukkan hubungan antara bagian bagian informasi yang saling terpisah; memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian; memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita membandingkannya; dan mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Peneliti memilih metode mind mapping karena khususnya siswa SDK 3 kurang memusatkan perhatian lebih, dalam memahami soal cerita dan peneliti lebih menekankan siswa untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan sehingga membantu siswa dalam

Penerapan Metode Mind Mapping

Gambar: Mind Mapping untuk Memahami Soal Cerita Matematika pemahaman informasi secara bertahap tetapi mengerti maksud dan pemecahannya. Bahkan dalam buku Quantum Learning, mind mapping dapat bermanfaat untuk berfikir secara fleksibel, dapat memusatkan perhatian, meningkatkan pemaha-man, dan menyenangkan karena dapat menunjukkan imajinasi dan kreteatifitas seseorang. Pembelajaran Matematika di SD diberikan berdasarkan kompetensi siswa sehingga diharapkan dengan kompetensi dari masing-masing siswa dapat memahami dan memecahkan masalah perhitungan sesuai dengan imajinasi dan kreatifitas yang menyenangkan dengan hasil yang maksimal.Kemampuan belajar siswa dalam mengerjakan soal cerita yang menggunakan konsep pecahan pada mata pelajaran Matematika dapat ditingkatkan melalui metode mind mapping. soal cerita yang menggunakan konsep bilangan pecahan dengan menggunakan metode mind mapping. Subjek penelitian adalah seluruh peserta didik kelas 5A yang berjumlah 32 siswa,16 laki-laki dan 16 perempuan pada semester kedua tahun pelajaran 2009-2010. Penelitian ini dilakukan di SD Kristen 3 BPK PENABUR Jakarta, Jalan Gunung Sahari Nomor 90A Jakarta Pusat, pada tanggal 1 12 Februari 2010. Penelitian berlangsung dalam jangka waktu 2 minggu pada minggu pertama dan minggu kedua bulan Februari 2010. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada dengan menggunakan bentuk kolaborasi. Peneliti melaksanakan penelitian dengan pembelajaran yang dirancang sebelumnya sesuai jadwal yang ada dan guru paralel sebagai kolaborator. Peneliti bertanggung jawab penuh dalam perencanaan, tindakan, penilaian, observasi, dan refleksi pada tiap siklusnya. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK), dalam dua siklus. Metode pembelajaran yang digunakan adalah mind mapping, mengingat materi yang disajikan berupa soal
Jurnal Pendidikan Penabur - No.16/Tahun ke-10/Juni 2011

Metodologi Penelitian
Tujuan penelitian dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan

29

Penerapan Metode Mind Mapping

cerita, sehingga siswa dapat memetakan soal cerita dengan terperinci. Sedangkan data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah data kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan test tertulis pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan alat dan instrumen yang disusun peneliti sendiri. Serta materi ajar yang sesuai dengan kurikulum pada semester kedua mata pelajaran Matematika kelas 5. Peneliti dibantu oleh seorang kolaborator / guru paralel. Alat bantu yang digunakan oleh peneliti adalah pensil warna, uang mainan, dan gambar-gambar bentuk mind mapping. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Cheklist tingkat minat belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika khususnya soal cerita. Cheklist ini disusun oleh peneliti berdasarkan pengamatan minat belajar para siswa dan diisi oleh siswa kemudian diadakan pemeriksaan oleh peneliti dan kolaborator pada saat sebelum dan sesudah tindakan dilakukan. 2. Alat peraga yang digunakan menujang pembelajaran sehingga memotivasi siswa agar berminat dalam belajar dan mengenal metode mind mapping. 3. Pedoman observasi minat belajar para siswa setelah diadakan tindakan Penerapan tindakan oleh peneliti dapat diuraikan seperti di bawah ini. 1. Melakukan kegiatan pembelajaran mengenal konsep bilangan pecahan dengan menggunakan alat peraga kertas HVS, gunting, pensil warna, LCD, dan alat tulis untuk mencapai target yang diinginkan. 2. Mengadakan tanya jawab tentang minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika khususnya soal cerita pecahan. 3. Membagikan angket minat siswa dan siswa mengisi sesuai keinginannya. 4. Mengadakan pemeriksaan angket dan observasi. 5. Melakukan pembelajaran disertai dengan contoh dalam pemahaman materi ajar menggunakan mind mapping. 6. Melakukan penilaian terhadap tes siswa yang menyelesaikan soal dengan metode mind mapping. 30
Jurnal Pendidikan Penabur - No.16/Tahun ke-10/Juni 2011

7. Melakukan refleksi. Tahapan pengamatan dan observasi dilakukan dengan observasi secara langsung dan melalui angket pada saat proses belajar di kelas dengan alat peraga yang telah disiapkan oleh peneliti. Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan yang dicapai oleh peneliti dengan melihat perubahan minat belajar Matematika dan mengenal konsep bilangan pecahan setelah menggunakan metode mind mapping. Kemudian peneliti melakukan penilaian atas tes yang diberikan siswa berupa skor kuantitatif untuk mengukur keberhasilan siswa mengerjakan soal cerita yang menggunakan konsep bilangan pecahan dengan menggunakan metode mind mapping. Kemudian peneliti menganalisis hasil tes siswa dalam mengerjakan soal cerita yang menggunakan konsep bilangan pecahan dengan metode mind mapping. Hasil analisis menggambarkan prosentase jumlah siswa mencapai target. Siklus berikutnya ditentukan atas dasar pencapaian ketuntasan belajar yang ditetapkan 80%.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Penelitian ini diadakan di kelas 5A dengan jumlah murid 32 anak. Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes sebelum tindakan pada tanggal 1 Februari 2010 diperoleh data sebagai berikut. Presentase siswa yang sudah dapat mengerjakan soal cerita yang menggunakan bilangan pecahan 48%. Presentase siswa yang belum dapat mengerjakan soal cerita yang menggunakan bilangan pecahan 52%. Melalui penelitian ini, peneliti mengharapkan siswa dapat mengerjakan soal cerita yang menggunakan konsep bilangan pecahan meningkat menjadi 80%.Dengan alasan peneliti menginginkan perubahan prestasi siswa lebih baik dengan melalui metode mind mapping ini, mengingat hasil evaluasi bilangan pecahan pada siswa kelas 5 kurang memuaskan. Analisis Data dan Pembahasan Perencanaan pada siklus 1 dilakukan dengan meyakinkan siswa akan pentingnya minat belajar dan tujuan yang hendak dicapai dalam

Penerapan Metode Mind Mapping

memahami soal cerita serta mengenalkan siswa metode mind mapping. Tahap Tindakan Siklus 1 Pada tanggal 1-2 Februari 2010 peneliti menerangkan cara membuat mind mapping dengan beberapa contoh bacaan alat bantu gambar mind mapping. Selanjutnya peneliti memberi instruksi agar siswa mencoba membuat mind mapping dengan bacaan soal cerita yang sudah disediakan.Kemudian siswa menjawab pertanyaan dan peneliti mengevaluasi. Tanggal 4 Februari 2010 peneliti memberikan soal cerita dan siswa mengerjakan dengan menggunakan mind mapping dan ternyata siswa sangat antusias menanggapinya, selanjutnya peneliti mengevaluasi. Tahap evaluasi dan pengamatan : Peneliti dan kolaborator mengadakan evaluasi untuk mengetahui prestasi siswa dalam mengerjakan soal cerita dengan menggunakan metode mind mapping. Hasil dari evaluasi pada siklus 1 kurang memenuhi harapan yaitu siswa yang mendapat nilai di atas 75 hanya 62,5% sedangkan yang mendapat nilai kurang dari 60 ada 37,5%. Tahap Refleksi. Berdasarkan penilaian diperoleh data sebagai berikut : Presentase siswa yang dapat mengerjakan soal cerita yang menggunakan konsep pecahan dengan metode mind mapping 62,5%. Presentase siswa yang tidak dapat mengerjakan soal cerita yang menggunakan konsep pecahan dengan metode mind mapping 37,5%. Berdasarkan uraian data di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian target yang ditentukan masih belum tercapai, peneliti menyadari bahwa metode yang digunakan masih baru bagi siswa dan peneliti pada siklus 2 akan membelajarkan kepada siswa dengan menggunakan alat tulis warna-warni dan penyampaian yang lebih menarik sehingga siswa lebih bersemangat dan mau memahami dengan sungguh-sunguh. Maka peneliti dan kolaborator merencanakan melakukan perbaikan dengan mengulang kegiatan pembelajaran pada siklus kedua. Karena menurut peneliti dan kolaborator siswa masih belum paham benar metode yang diajarkan dan

cenderung bermain main dengan warna dan dengan banyak kreasi gambar, sehingga konsep mind mapping belum digunakan dengan baik. Peneliti menyadari bahwa metode yang baru dikenalkan kepada siswa sangat baru bagi mereka dan menyenangkan untuk mereka buat. Karena mind mapping sangat mengasikkan bagi siswa, tetapi belum dapat secara tepat menempatkan bagian-bagian yang penting, untuk menyelesaikan soal. Tahap Tindakan Siklus 2 Peneliti pertanggal 8 9 Februari 2010 menerangkan cara memahami soal cerita dan cara menerapkan mind mapping dari contoh soal yang tersedia. Bahkan dengan memberikan contoh gambar yang sangat menarik dengan menggunakan pensil warna. Selanjutnya peneliti memberi instruksi agar siswa menggambar mind mapping dengan kreasi sendiri dengan 5 soal cerita. Tahap Penilaian Peneliti dan kolaborator melakukan penilaian untuk mengetahui perubahan kemampuan siswa setelah melakukan pengulangan pembelajaran melalui mind mapping dengan alat peraga contoh soal. Tahap Refleksi Berdasarkan penilaian yang diperoleh data sebagai berikut. Presentase siswa yang dapat mengerjakan soal cerita yang menggunakan konsep pecahan dengan metode mind mapping dan alat peraga bagan kotak- kotak 87,5 % Presentase siswa yang tidak dapat mengerjakan soal cerita yang menggunakan konsep pecahan dengan metode mind mapping 12,5 % sedangkan nilai tertinggi siswa adalah 100 dan terendah 40. Berdasarkan uraian data di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian target yang ditentukan telah tercapai. Sehingga peneliti dan kolaburator bersepakat untuk mengakhiri tindakan pada siklus selanjutnya.Menurut pengakuan siswa penerapan metode mind mapping sangat menyenangkan mind mapping bahkan mereka menempatkan mind mapping untuk meringkas materi materi hafalan / mata pelajaran IPS. Sehingga peneliti semakin yakin kalau metode tersebut sangat bermanfaat bagi peserta didik.
Jurnal Pendidikan Penabur - No.16/Tahun ke-10/Juni 2011

31

Penerapan Metode Mind Mapping

Pembahasan
Mind mapping adalah cara termudah untuk mendapatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak (Tony Buzan Buku Pintar mind mapping 2006 ). Dengan mind mapping cara mencatat yang kreatif , efektif, dan secara naluri dapat memetakan pikiran pikiran kita dengan sangat sederhana. Mendengarkan merupakan dasar yang kuat untuk menuju kearah perkembangan sikap,pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Oleh karena itu aspek mendengarkan dalam penelitian ini merupakan bagian penting dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, jadi peneliti harus dapat mengkondisikan siswa untuk bisa mendengarkan dengan seksama. Penggunaan alat peraga sangat diperlukan dalam menyampaikan materi pembelajaran di SD agar proses pembelajaran lebih konkrit dan menarik bahkan menyenangkan sehingga siswa tidak merasa stes dengan pelajaran Matematika khususnya. Dengan penambahan alat peraga pada siklus 1 kemampuan siswa dapat mengerjakan soal 62,5% atau 20 anak dari 32 anak dan pada siklus 2 kemampuan siswa dapat mengerjakan soal 87,5 % anak atau 28 anak dari 32 anak. Menghitung merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kecerdasan logika matematika adalah dengan mengelompokkan, menyusun, merangkai, menghitung mainan, bermain angka, halma, congklak, catur, kartu teka teki, puzzle, monopoli, permainan komputer dll. Melalui mind mapping dapat meningkatkan kemampuan siswa membaca bacaan dengan teliti dan menyenangi membaca yang saat ini siswa kurang berminat dalam membaca. Sehingga siswa memahami dan mengerjakan soal dengan penuh semangat dan dengan hasil yang baik diimbangi alat peraga yang memadai dan menarik pada siklus ke 2. Berikut disajikan secara singkat tabel presentase hasil tindakan siswa dalam mengerjakan soal cerita bilangan pecahan dengan menggunakan metode mind mapping pada siswa kelas 5 SDK 3 BPK PENABUR Jakarta. 32
Jurnal Pendidikan Penabur - No.16/Tahun ke-10/Juni 2011

Tabel: Hasil Penelitian 87.5 62.5 37.5 12.5

siklus 1 berhasil

siklus 2 kurang berhasil

Kesimpulan
Berdasarkan hasil PTK yang dilaksanakan melalui beberapa tindakan dari siklus 1 dan siklus 2 dan berdasarkan pembahasan dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan, penggunaan metode mind mapping sangat tepat untuk mengerjakan soal cerita yang menggunakan konsep bilangan pecahan sehingga kemampuan siswa meningkat. Penggunaan metode mind mapping meningkatkan minat siswa dalam belajar Matematika. Kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan dapat dibuktikan dengan membuat mind mapping yang dibuktikan dengan hasil tes kemampuan siswa pada siklus ke 2. Perlu ditegaskan dalam pembuatan mind mapping tidak bisa dilakukan sambil bermain- main dan harus teliti dalam memahami bacaan. Jika tidak dikerjakan dengan serius, maka hasil yang diharapkan dapat kurang sesuai seperti dibuktikan pada siklus 1.

Saran
Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyarankan penelitian lebih lanjut, mengingat pelaksanaan penelitian sangat singkat dengan subjek 32 siswa , peneliti mengharapkan agar para guru untuk meneliti lebih lanjut dengan subjek yang lebih banyak sehingga dapat temuan yang lebih segnifikan. Penerapan hasil penelitian, mengingat metode mind mapping merupakan metode pemetaan otak dalam

Penerapan Metode Mind Mapping

merangkum informasi, maka peneliti mengharapkan metode ini dapat dicoba pada mata pelajaran lain yang materi ajarnya meliputi bacaan bacaan yang panjang yang bisa membosankan siswa dalam belajar.

Daftar Pustaka
Buzan, Toni. (2006). Buku pintar mind mapping. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka DePorter, Bobbi. Mark Reardon & Sarah Singer Nourie. (2000). Quantum teaching; Mempraktikkan quantum learning di ruang

ruang kelas. Bandung: Kaifa Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. (2007). Seri pembelajaran di SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Mulyasa. (2009). Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung : Rosda Karya Pusat Kurikulum, (2003). Standar kompetensi Sekolah Dasar . Jakarta: Balitbang Depdiknas Tim Dosen FKIP Uhamka. (2010). Kumpulan Materi PLPG Pengembangan Profesionalisme Guru. Jakarta: Uhamka ______. Jurnal Pendidikan PENABUR. BPK PENABUR . Tahun ke 9 Juni 2010. Jakarta. .

Jurnal Pendidikan Penabur - No.16/Tahun ke-10/Juni 2011

33

You might also like