Professional Documents
Culture Documents
1.2Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: a. b. c. Bagaimana pengaruh enzim katalase dalam metabolisme tubuh? Faktor apakah yang mempengaruhi kinerja enzim katalase? Apakah pengaruh pH terhadap kinerja enzim katalase?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja enzim katalase, khususnya pengaruh pH terhadap reaksi kimia yang disertai oleh enzim tersebut.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut: a. b. c. Mengetahui pengaruh enzim katalase dalam metabolisme tubuh manusia. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja enzim katalase. Mengetahui pengaruh pH terhadap kinerja enzim katalase.
1.5Hipotesis
Hipotesis 0 : Tidak adanya pengaruh pH terhadap kinerja enzim katalase Hipotesis A : Adanya pengaruh pH terhadap kinerja enzim katalase
Bekerja secara khusus Enzim bekerja secara khusus, artinya enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya.
Dapat digunakan berulang kali Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali, selama enzim itu sendiri tidak rusak. Jika molekul enzim rusak, enzim tersebut harus diganti. Oleh karena itu, enzim pun hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.
Rusak oleh panas Enzim rusak oleh panas karena enzim adalah suatu protein. Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi. Kebanyakan enzim rusak pada suhu 50C. Jika telah rusak, enzim tidak dapat berfungsi lagi walaupun pada suhu normal.
Tidak ikut bereaksi Enzim hanya diperlukan sebagai pemercepat reaksi, namun molekul enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi.
Bekerja dapat bolak-balik Umumnya, enzim bekerja secara bolak-balik. Artinya, suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain, dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula. Ada dua teori mengenai cara kerja enzim, yaitu teori lock and key (gombok-
anak kunci) dan induced fit (kecocokan terinduksi). a. Teori gembok-anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Untuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukkan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
b. Teori induced fit Reaksi antara substrat dengan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemudian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
2.2 Enzim katalase Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badan mikro peroksisom. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan Bentuk reaksi kimianya adalah: 2H2O2 --> 2H2O + O2 timbulnya gelembung.
2.pH : enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. 3.Konsentrasi substrat : semakin tinggi konsentrasi substrat maka kinerja enzim akan meningkat. Namun pada kondisi tertentu (maksimum) kinerja ini tidak dapat dipercepat kembali. 4.Konsentrasi enzim : semakin tinggi konsentrasi enzim maka kinerja enzim akan meningkat. Namun pada kondisi tertentu (maksimum) kinerja ini tidak dapat dipercepat kembali. 5.Aktivator : merupakan zat yang memicu kerja enzim. 6.Inhibitor : merupakan zat yang menghambat kerja enzim.
3.2Variabel Penelitian
Variabel yang ada dalam percobaan ini terdiri dari: - Variabel bebas - Variabel terikat : pH ekstrak hati (melalui larutan HCl dan NaOH) : Kecepatan gelembung memenuhi tabung reaksi dan jumlah letupan api dari lidi - Variabel terkontrol : Ekstrak hati, larutan H2O2, ketebalan lidi
a.
sebelumnya Proses I (membuat ekstrak hati ayam) - Haluskan (blender) hati ayam yang masih segar - Tuangkan ke dalam 2 tabung ukur masing-masing sebanyak 1,5 ml - Simpan di rak tabung reaksi Proses II (membuat ekstrak dengan pH) - Basa (tabung A) Masukkan larutan NaOH sebanyak 1,5 ml ke dalam gelas kimia, Lalu campurkan dengan ekstrak hati dan setelah itu ukurlah pHnya. Asam (tabung ukur B) Masukkan larutan HCl sebanyak 1,5 ml ke dalam gelas kimia, Lalu campurkan dengan ekstrak hati dan setelah itu ukurlah pHnya. - Masukkan larutan H2O2 sebanyak 3 ml ke dalam gelas kimia b. Campurkanlah larutan H2O2 dengan ekstrak hati bersifat basa (tabung A) c. Tutuplah tabung reaksi tersebut dengan tissue dan pegang tabung tersebut dengan bantuan penjepit d. Hitunglah berapa lama waktu yang dibutuhkan gelembung untuk memenuhi tabung dan juga ukur ketinggian gelembung pada tabung e. Bakarlah lidi dengan menggunakan korek sampai dapat terbentuk bara api f. Masukkan berulang-ulang bara api pada ujung lidi dan hitung jumlahnya sampai bara tidak dapat menyala lagi g. Ulangi kembali rangkaian proses b-f diatas dengan larutan ekstrak hati yang bersifat asam h. Catatlah data tabel dalam tabel pengamatan dan buatlah perbandingan diantara keduanya
Percobaan mengenai pengaruh pH terhadap enzim katalase ini dilakukan pada tanggal 17 September 2011, data yang diperoleh dari percobaan kemudian dikumpulkan dan ditulis dalam suatu karya ilmiah.
dihasilkan oleh ekstrak basa juga lebih banyak dibanding dengan yang dihasilkan oleh ekstrak asam. Sehingga apabila kita memasukkan bara api ke dalam tabung reaksi maka letupan terbanyak pun terjadi pada tabung reaksi yang berisi larutan basa. Sedangkan perbandingan baik waktu maupun jumlah letupan bara api pada ekstrak basa dan ekstrak asam adalah 4:3. Sehingga dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa enzim katalase bekerja lebih efektif dalam keadaan basa dibanding asam, namun sebenarnya dibanding keduanya kondisi tersebut enzim katalase dapat bekerja lebih efektif yaitu pada kondisi netral.
BAB 5 SIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O2 dan O2, dimana kerjanya dipengaruhi oleh beberapa faktor suhu (dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi), pH (dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral), serta konsentrasi substrat dan enzim. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala bara api. Dimana semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti kerja enzim katalase akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah satu kerja enzim yaitu sebagai biokatalisator pemercepat reaksi dan melalui percobaan yang telah dilakukan ekstrak basa menghasilkan bara api lebih banyak (O2 yang dihasilkan lebih banyak) dibanding larutan asam.
DAFTAR PUSTAKA
Kistinnah, Idun. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya, Jakarta. BSE Khristiyono. 2007. Buku Kerja Biologi. Jakarta : Erlangga Priyatni, Tri Endah. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia, Jakarta; Bumi Aksara. Prawirihartono, Slamet. 2003. Sains Biologi, Jakarta : Bumi Aksara.