You are on page 1of 6

TUGAS MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR MANUSIA DAN CINTA KASIH

Disusun oleh: Nama: Cheryl Renata Gesanti NPM: 11111626 Kelas: 1 KA 40

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI (S1) ANGKATAN 2011/2012

BAB IV Manusia Dan Cinta Kasih

1. Pengertian cinta kasih


Dr Sarlito W. Sarwono berpendapat bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu:
a. Keterikatan: Adanya perasaan untuk hanya bersama seseorang yang kita cintai

atau kita kasihi, segala prioritas hanya untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit beli oleh-oleh untuk dia.
b. Keintiman: Adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan

bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, Ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau panggilan sayang dan sebagainya. Makan dan minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risih ataupun jengah, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lainnya.
c. Kemesraan: Adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa rindu jika jauh atau

lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan suasana-suasana yang menimbulkan rasa romantis. Lalu menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluamya. Dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

2. Cinta menurut ajaran agama


Setiap agama pasti mengajarkan cinta. Di dalam agama, cinta bukan berarti hanya diantara sepasang kekasih, melainkan cinta juga ada diantara keluarga, diantara kita sesama manusia satu sama lain. Terlebih lagi cinta kepada Sang Pencipta. Bagaimana kita bisa mencintai Tuhan tanpa kita pernah melihatnya? Cinta tidak dapat dilihat karena cinta tidak berwujud, tapi cinta dapat kita rasakan. Cinta menurut ajaran agama adalah rasa ketulusan hati, tanpa rasa ingin memiliki, tanpa rasa cemburu, dan cinta yang mencerminkan akhlak dan moral yag baik.

3. Kasih Sayang
Kasih sayang disini bukan sekedar hubungan asmara antara seorang lakilaki dan perempuan. Namun lebih bersifat universal seperti terhadap sahabat, teman, keluarga, saudara, dan lainnya. Dan yang perlu ditekankan adalah bahwa kasih sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi kebahagiaan orang yang dikasihi dan disayanginya. Kasih sayang merupakan anugerah dari Tuhan untuk kita yang bertujuan untuk menentramkan dunia dengan kedamaian yang Ia berikan. Untuk itulah setiap orang harus mengerti makna kasih sayang agar bisa saling menghargai kepribadian dari orang lain meskipun banyak sekali perbedaan yang kita miliki. Karena dari sinilah akan tercipta keharmonisan yang aman dalam bentuk kasih sayang.

4. Kemesraan
Berasal dari kata dasar 'mesra', yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia dan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakatnya.

Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu: Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat. Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang. Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan jalan dan sebagainya.

5. Pemujaan
Pemujaan dimulai sejak manusia dilahirkan dengan akal yang dimilikinya. Manusia telah berfikir kritis tentang alam dan kejadiannya. Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita percayai kebenarannya.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu atau kepercayan yang ada.seperti pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga. Sedangkan Memuja kepada agama dapat diwujudkan dengan mengagumi dan bersyukur kepada Sang Pencipta. Dalam mencari bentuk-bentuk pemujaan dapat berupa ibadah sebagai media komunikasi antara manusia dengan Tuhan, membangun tempat ibadah yang sebaik-baiknya, mencipta lagu, puisi, novel, film, dan sebagainya yang bertema mencintai Sang Pencipta.

6. Belas Kasihan
Belas kasihan adalah suatu sikap hati yang sangat mulia. Belas kasihan tidak pernah mementingkan diri sendiri. Jika seseorang selalu memiliki hati belas kasih, maka itu menunjukkan seberapa besar kelapangan dada seseorang. Ketika seseorang menggunakan belas kasihnya untuk mengubah musuhnya, pada saat itu energi semacam itu akan menjadi senjata yang lebih ampuh bila dibandingkan dengan pisau dan pedang. Seorang yang berbelas kasih akan bermurah hati dan mengalah saat menerima serangan dari pihak lawan, akan membalas sindiran dan olokan orang dengan senyuman, akan dengan besar hati memaafkan kesalahan dan kesalah pahaman orang lain. Ia tidak tergesa-gesa dan tenang-tenang saja, menahan penghinaan tanpa berargumen, pikirannya penuh keprihatinan dan rasa kasihan atas penderitaan yang dialami oleh makhluk hidup, bersikap hambar dan tidak gentar, semua itu adalah sikap hati dari sang sadar yang kekal abadi. Belas kasih memperlakukan seseorang tidak membutuhkan ucapan kata-kata yang terlalu banyak, tersenyum simpul saja sudah bisa meneruskan pikiran baik belas kasih ini kepada orang lain. Belas kasih merupakan suatu energi yang nyata, dia bisa melumerkan es dan salju yang berada di dalam hati manusia.

7. Cinta Kasih Erotis


Cinta kasih erotis adalah kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat di percaya. Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat diantara 2orang yang asing 1sama lain. Tetapi seperti yang telah di katakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja.

Dalam cinta kasih erotis terdapat ekskllusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri eksklusif dalam cinta kasih erotis ini perlu di bicarakan lebih lanjut. Kerap kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis di salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak milik. Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai 1 pendirian, yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalamdalamnya, dan menerima pribadi orang lain yang sedalam-dalamnya.

You might also like