You are on page 1of 5

SURFAKTAN

Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Molekul surfaktan mempunyai dua ujung yang terpisah, yaitu ujung polar (hidrofilik) dan ujung non polar (hidrofobik). Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatanikatan hidrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh kepala-kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air. Sumber bahan mentah surfaktan dapat berasal dari surfaktan oleokimia maupun surfaktan petrokimia. Secara umum, kebanyakan rantai hidrokarbon dalam sebagian besar surfaktan dan lain-lain surfaktan istimewa dihasilkan dari bahan mentah berikut: Lemak dan minyak biasa Petroleum Etilena Propilena . Surfaktan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar berdasarkan kelarutannya, yaitu surfaktan yang larut dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam air. 1. Surfaktan yang larut dalam minyak Ada tiga yang termasuk dalam golongan ini, yaitu senyawa polar berantai panjang, senyawa fluorokarbon, dan senyawa silikon. 2. Surfaktan yang larut dalam air Golongan ini banyak digunakan antara lain sebagai zat pembasah, zat pembusa, zat pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi, pencegah korosi, dan lain-lain. Ada empat yang termasuk dalam golongan ini, yaitu surfaktan anion yang bermuatan negatif, surfaktan yang bermuatan positif, surfaktan nonion yang tak terionisasi dalam larutan, dan surfaktan amfoter yang bermuatan negatif dan positif bergantung pada pH-nya. Surfaktan juga diklasifikasikan lagi dalam beberapa bagian, yaitu:

1. Surfaktan Anionik Surfaktan Anionik (negatif) Surfaktan ini memiliki bagian hidrofobik yang memiliki ion negatif. Dalam medium air berpisah dengan kation positif menjadi ion negatif. Contoh : Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) ABS merupakan surfaktan yang lebih efektif karena memberikan busa yang banyak, harga murah, dan kualitas yang baik. contoh lainnya: Alkohol sulfat dan Ester Sulfonat. 2. Surfaktan Kationik Surfaktan Kation (positif) Sama halnya dengan surfaktan anion, surfaktan kation juga memisahkan diri dalam medium air. Kepala (bagian hidrofilik) sebagai kation yang mana memiliki sifat surface active . Contoh: Senyawa-senyawa Ammonium

3. Surfaktan Anionik Surfaktan Non ionik (tak bermuatan) Surfaktan non ionik tidak memisahkan diri pada medium air. Surfaktan ini memiliki kutub polar seperpolyglycol eter atau sebuah polyol. Contoh surfaktan anionic biasa disebut sabun (sabun asam lemak), garam asam alkilsulfonat (komponen utama deterjen sintetis, seperti alkil benzene sulfonat (LAS) )lemak alcohol sulfat (komponen utama shampoo atau deterjen netral) dan lain-lain.

4. Surfaktan Amfoterik Surfaktan Amfoterik (positif atau negatif) Surfaktan ini memiliki ion positif dan negatif. Rantai hidrofobik mengikat rantai hidrofilik sehingga tersusun dari ion positif dan negatif. Perlakuannya tergantung pada kondisi medium atau nilai pH . Contoh: Alkil betains. Sifat Larutan Yang Mengandung Surfaktan Larutan surfaktan dalam air menunjukkan perubahan sifat fisik yang mendadak pada daerah konsentrasi yang tertentu. Perubahan yang mendadak ini disebabkan oleh pembentukan

agregat atau penggumpalan dari beberapa molekul surfaktan menjadi satu, yaitu pada konsentrasi kritik misel. Pada konsentrasi kritik misel terjadi penggumpalan atau agregasi dari molekul-molekul surfaktan membentuk misel. Misel biasanya terdiri dari 50 sampai 100 molekul asam lemak dari sabun Sifat-sifat koloid dari larutan elektrolit sodium dedosil sulfat. Penggunaan Surfaktan Dalam bidang kefarmasian surfaktan digunakan sebagai emulgator dalam pembuatan sediaan obat emulsi. Dalam emulsi setiap emulgator dalam hal ini surfaktan memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak sama. Harga keseimbangan ini dikenal dengan istilah HLB ( Hydrophyl Lipophyl Balance), yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok hidrofil dengan kelompok lipofil. Semakin besar harga HLB, berarti semakin banyak kelompok yang suka air, artinya emulgator tersebut lebih mudah larut dalam air dan demikian sebaliknya. Kegunaan emulgator ditinjau dari harga HLB nya. Harga HLB 13 46 79 8 10 13 15 15 18 Kegunaan Anti foaming agent Emulgator tipe w/o Bahan pembasah (wetting agent) Emulgator tipe o/w Bahan pembersih (detergent) Pembantu kelarutan (solubilizing agent)

Nilai HLB beberapa tipe surfaktan Surfaktan Tween 20 (polioksietilen monolaurat) Tween 40 (polioksietilen monopalmitat) Tween 60 (polioksietilen monostearat) Nilai HLB 16.7 15.6 14.9 Cairan Cairan minyak Semipadat seperti minyak Keterangan

Tween 65 (polioksietilen tristearat) Tween 80 (polioksietilen monooleat) Tween 85 (polioksietilen sorbitan trioleat) Arlacel atau Span 20 (sorbitan monolaurat) Arlacel atau Span 60 (sorbitan monostearat) Arlacel atau Span 80 (sorbitan monooleat) Arlacel 83 (sorbitan) Gom TEA (Trietanolamin)

10.5 15.0 11.0 8.6 4.7 4.3 3.7 8.0 12.0

Padat seperti lilin Cair seperti minyak Cair seperti minyak Cairan minyak Padat seperti malam Cairan minyak Cairan minyak

Semua surfaktan yang bisa digunakan untuk makanan adalah surfaktan non ionik, kecuali untuk fosfolipid kacang kedelai (lesitin, surfaktan amfoter). Diduga bahwa mereka tidak berbhaya karena senyawa tersebut adalah ester polialkohol asam lemak seperti sorbitan, sukrosa dan gliserin. Surfaktan dalam kehidupan sehari-hari juga digunakan sebagai sabun, detergen , pasta gigi, disinfektan, mouth wash, dan kosmetik. Perhitungan Emulgator Untuk menentukan komposisi emulgator (tween span) sesuai dengan nilai HLB yang dikehendaki , dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a. Cara dengan rumus 1 A% b = ( x HLBb) (HLBa - HLBb) B% a = (100% - A%) Keterangan: X = Harga HLB yang diminta A = Harga HLB yang tinggi B = Harga HLB yang rendah b. Cara dengan rumus 2 (B1 X HLB1) + (B2 X HLB2) = (Bcampuran X HLBcampuran) X 100 %

Keterangan : B = Bobot emulgator

You might also like