You are on page 1of 9

AKTIVA TIDAK BERWUJUD

PENGERTIAN AKTIVA TIDAK BERWUJUD Istilah aktiva tidak berwujud digunakan untuk menunjukan aktiva-aktiva yang umurnya lebih dari satu tahun dan tidak mempunyai bentuk fisik.Dalam PSAK No. 19(Revisi 2000) dinyatakan bahwa aktiva tidak berwujud adalah aktiva nonmoneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai bentuk fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa. syarat aktiva tidak berwujud: (1) aktiva tersebut dapat diidentifikasikan,(2) perusahaan mempunyai kendali atas aktiva tersebut,dan(3) perusahaan memperoleh manfaat dari aktiva tersebut dimasa yang akan datang. Pengertian aktiva tidak berwujud adalah (PSAK No.16): Merek Piranti lunak komputer(software) Lisensi dan waralaba Hak kekayaan intelektual seperti: hak cipta, paten dan hak kekayaan intelektual lainnya Resep, formula, model, desain, dan prototype Aktiva tidak berwujud dalam pengembangan. PENILAIAN AKTIVA TIDAK BERWUJUD Aktiva tidak berwujud yang dimiliki dicatat dalam rekening (akun) sebesar harga perolehannya. Harga perolehan ini tergantung pada cara perolehan aktiva tidak berwujud.Untuk aktiva tidak berwujud yang diperoleh dari pertukaran dengan aktiva lain yang sejenis, maka harga perolehannya ditentukan berdasarkan nilai wajar aktiva yang diserahkan. Selama umurnya, harga perolehan aktiva tidak berwujud harus diamortisasi, PSAK No. 19 menyatakan bahwa:
Jumlah yang dapat diamortisasikan dari aktiva tidak berwujud harus dialokasikan

secara sistematis berdasarkan perkiraan terbaik dari masa manfaatnya. Pada umumnya masa manfaat suatu aktiva tidak berwujud tidak akan melibihi 20 tahun sejak tanggal aktiva siap digunakan. Amortisasi harus mulai dihitung saat aktiva siap digunakan. Metode amortisasi yang dapat digunakan adalah metode garis lurus atau metode lain yang dianggap lebih cocok bagi perusahaan selama metode tersebut mencerminkan manfaat ekonomis. Setelah aktiva tidak berwujud dimiliki oleh perusahaan, maka biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama umur aktiva tidak berwujud terwujud tersebut harus dibebankan pada laba rugi periode berjalan. Pengeluaran selama umur aktiva tidak berwujud dapat dikapitalisasi dengan syarat: (1)pengeluaran tersebut menambahkan nilai ekonomis,dan(2)pengeluaran tersebut dapat diukur secara andal.

Untuk menghitung amortisasi, nilai sisa aktiva tidak berwujud biasanya ditetapkan sebesar 0 rupiah, kecuali bila: (1)ada komitmen dari pihak ketiga untuk membeli aktiva pada akhir masa manfaatnya,dan(2)ada pasar yang aktif bagi aktiva tersebut. Berikut ini uraian untuk setiap aktiva tidak berwujud. Merek Merek atau cap dagang adalah hak untuk menggunakan merek dagang. Merek atau cap dagang bisa didaftarkan sehingga akan dilindungi oleh undang-undang. Apabila merek dagang ini dubuat sendiri maka harga perolehannya adalah biaya-biaya untuk merencanakan dan mendaftarkan, karena umurnya tidak terbatas maka tidak dilakukan amortisasi. Jurnal untuk mencatat perolehan merek dagang adalah: Merek Kas Amortisasi merek dicatat dengan jurnal berikut: Amortisasi merek Merek (akumulasi amortisasi merek) Rpxx Rpxx Rpxx Rpxx

Software (Piranti Lunak Komputer) Software (piranti lunak komputer) adalah kumpulan konsep,aktivitas dan prosedur yang digunakan dalam program komputer untuk melaksanakan suatu fungsi atau pekerjaan tertentu. Ada dua jenis software komputer yaitu software aplikasi dan software sistem.software aplikasi merupakan software yang dapat digunakan dalam menyelesaikan tugas/pekerjaan tertentu. Software sistem merupakan software yang dibutuhkan agar sistem komputer dapat berfungsi seperti sistem operasi,sistem manajemen basis data, program utilitas dan lain-lain.

Lisensi dan Waralaba (Franchise) Lisensi atau waralaba (franchises) adalah hak yang diberikan oleh suatu pihak (disebut franchisor) kepada pihak lain untuk menggunakan fasilitas yang dimiliki menggunakan hak merek atau nama dagang,ataupun menjual barang dan jasa.jenisjenis franchise dalam praktek,yaitu (1)sistem franchise untuk produk dan jasa,dan(2)sistem franchise lisensi untuk merek dagang. Akuntansi untuk franchise fee revenue (oleh franchisor) diatur dalam FASB Statement Nomor 45.

Paten Paten adalah suatu hak yang diberikan kepada pihak yang menemukan sesuatu hal baru untuk membuat,menjual atau mengawasi penemuannya selama jangka waktu tertentu Apabila terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap hak paten,maka biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjaga hak ini akan dikapitalisir. Paten akan diamortisir selama umur kegunaannya. Umur paten bisa juga dihitung atas dasar unit produk yang akan dibuat. Amortisasi paten dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Amortisasi paten Rpxx Paten (atau akumulasi amortisasi paten) Rpxx

Amortisasi paten akan dikelompokan dalam biaya produksi, jika paten itu digunakan dalam produksi,tetapi jika paten itu digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan penjualan maka amortisasi paten akan dibebankan sebagai biaya penjualan.

Hak Cipta (copyrights) Hak cipta adalah hak yang diberikan kepada pengarang atau pemain (artis/aktor) untuk menerbitkan, menjual atau mengawasi karangannya, music atau pekerjaan pementasan dan karya seni lainnya. Hak cipta seperti halnya paten termasuk dalam hak cipta intelektual yang dilindungi undang-undang. Harga perolehan hak cipta akan diamortisasi sepanjang masa manfaatnya.

Resep, Formula, Model, Desain dan Prototipe Resep, formulam model, desain dan prototype merupakan penemuan-penemuan yang didapat perusahaan yang selanjutnya digunakan dalam operasi perusahaan.Ada kalanya bisa merupakan keunggulan atau cirri khas yang membedakan produk perusahaan itu dengan produk perusahaan lain.

Goodwill (Muhibah) Yang dimaksudkan dengan goowill(muhibah) adalah semua kelebihan yang terdapat dalam suatu usaha seperti letak perusahaan yang baik,nama yang terkenal,pimpinan yang ahli dan lain-lain. Dari tinjauan akuntansi, goowill(muhibah) adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba diatas keadaan normal yang diakibatkan oleh adanya faktor-faktor di atas.PSAK No. 19 (revisi 2000) paragraph 11 dan 12 menyatakan bahwa:

Muhibah (goodwill) yang timbul dari suatu penggabungan usaha berbentuk akuisisi mencerminkan pembayaran yang dilakukan oleh pihak yang mengakuisisi dengan harapan akan mem[eroleh manfaat ekonomis di masa depan. Suatu aktiva tidak berwujud dapat dibedakan secara jelas dengan muhibah(goodwill) jika aktiva tersebut dapat dipisahkan.Goodwill yang dihasilkan secara internal (internally generated) tidak boleh diakui. Dalam pembelian suatu perusahaan,pendapatan perusahaan di masa lalu dipakai sebagai dasar untuk menaksir pendapatan-pendapatan yang akan datang. Metode-metode yang dapat dipakai untuk menghitung goodwill (muhibah) akan diuraikan di bawah.sebagai ilustrasi penggunaan metode perhitungan goodwill (muhibah) dipakai contoh perusahaan X sebagai berikut: Laba bersih (tidak termasuk elemen-elemen luar biasa): 2002 Rp 5.000.000,00 2003 4.500.000,00 2004 4.500.000,00 2005 6.000.000,00 2006 5.500.000,00 Jumlah Rp 25.500.000,00

Penghasilan bersih rata-rata per tahun Rp 25.500.000,00 : 5 = Rp 5.100.000,00. Penghasilan tiap tahun yang akan datang ditaksir sebesar = Rp 5.000.000,00. Pada tanggal 1 januari 2007, aktiva {tanpa goodwill (muhibah)} dinilai sebesar Rp 45.000.000,00, utang sebesar Rp 5.000.000,00.

(1)

Kapitalisasi Pendapatan Bersih Rata-rata Dalam ini jumlah yang akan dibayarkan untuk perusahaan yang dibelidihitung dengan mengkapitalisasi taksiran penghasilan yang akan datang dengan tariff . Tarif ini menunjukan hasil yang diharapkan dari investasi tersebut. Misalnya: hasil investasi diharapkan sebesar 10% maka jumlah yang akan dibayar dihitung sebagai berikut: Jumlah yang dibayarkan: Rp 5.000.000,00 x 100/10 Taksiran nilai aktiva: Rp 45.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Goodwill (muhibah) = Rp 50.000.000,00 = 40.000.000,00 Rp 10.000.000,00

(2)

Kapitalisasi Kelebihan Penghasilan Rata-rata

Di dalam cara ini perhitungan goodwill (muhibah) didasarkan pada penghasilan bersih rata-rata dan nilai aktiva yang akan dibeli. Misalnya dari contoh di muka, hasil yang diharapakan dari investasi tersebut sebesar 10% dan kelebihan penghasilan akan dikapitalisir dengan tariff 20%. Kelebihan penghasilan dihitung sebagai berikut: Hasil yang normal: 10% x Rp 40.000.000,00 = Rp4.000.000,00 Taksiran penghasilan/tahun yang kan datang = 5.000.000,00 Kelebihan penghasilan/tahun Rp1.000.000,00 Harga beli perusahaan {termasuk goodwill (muhibah)} dihitung sebagai berikut: Nilai aktiva : Rp 45.000.000,00 Rp 5.000.000,00 = Rp40.000.000,00 Nilai goodwill (muhibah) : Rp1.000.000,00 x 100/20 = 5.000.000,00 Jumlah aktiva + goodwill (muhibah) Rp45.000.000,00 Kadang-kadang pembayaran terhadap kelebihan penghasilan dinyatakan dalam bentuk waktu.Jadi kapitalisasi kelebihan penghasilan dengan tariff 20% adalah sama dengan pembayaran kelebihan penghasilan selama 5 tahun (100% : 20%= 5). Apabila perusahaan ditukar dengan saham maka jika ada selisih antara nilai nominal saham dengan saham nilai aktiva {termasuk goodwill(muhibah)} dicatat sebagai agio/ disagio saham. Misalnya: Aktiva nilainya Rp40.000.000,00 Goodwill (muhibah) 5.000.000,00 ditukar dengan 40.000 lembar saham, nominal Rp 1.000,00 Jurnal yang dibuat oleh perusahaan yang mengeluarkan saham untuk mencatat transaksi di atas adalah sebagao berikut: Aktiva Rp40.000.000,00 Goodwill (muhibah) 5.000.000,00 Modal saham Agio saham 5.000.000,00

Rp40.000.000,00

Goodwill (muhibah) yang doperkirakan umurnya tidak terbatas akan dicatat dengan dasar harga perolehannya.Tetapi apabila keadaan menunjukan bahwa kelebihankelebihan yang dimiliki oleh perusahaan sudah berkurang dan kelebihan-kelebihan ini tadinya dicatat sebagai goodwill (muhibah) maka diadakan penyesuaian terhadap

goodwill (muhibah).Jika goodwill (muhibah) umurnya terbatas maka dilakukan amortisasi setiap periode.

Beban yang Ditangguhkan Beban yang ditangguhkan juga merupakan aktiva tidak berwujud. Bedanya dengan aktiva tidak berwujud yang telah disebutkan di muka adalah bahwa aktiva tidak berwujud itu mempunyai nilai karena merupakan hak yang diharapkan dapat membantu mendapatka laba. Beban yan ditangguhkan dapat juga dilaporkan dalam neraca terpisah darim kelompok aktiva tidak berwujud.

Biaya Riset (Penelitian) dan Pengembangan Di dalam perusahaan-perusahaan besar, sering dilakukan penelitian/percobaan untuk memperbaiki/mengembangkan proses produksi maupun produknya. Contoh kegiatan riset adalah: 1. Kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru. 2. Pencarian,evaluasi,dan seleksi penerapan temuan riset atau pengetahuan lainnya. 3. Pencarian alternative bahan baku,peralatan,produk,proses,sistem,atau jasa. 4. Perumusan,desain,evaluasi,dan seleksi berbagai alternative kemungkinan bahan baku,peralatan,produk,proses,sistem,dan jasa. Sedangkan yang dimaksud pengembangan adalah penerapan temuan riset atau pengetahuan lainnya pada suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku,dll. Perusahaan dimungkinkan untuk mengakui biaya pengembangan sebagai aktiva tidak berwujud jika memenuhi syarat sebagai berikut: a. Ada jaminan tentang kelayakan teknis penyelesaiannya. b. Biaya untuk menyelesaikan,menggunakan,dan menjualnya dapat dihitung. c. Perusahaan memiliki kemampuan untuk menggunakan atau menjualnya. d. Menghasilkan manfaat ekonomis dimasa yang kan datang. e. Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang terkait selama masa penggunaannya. Menurut PSAK No. 19, biaya riset dan pengembangan harus diakui sebagai beban pada periode terjadinya, namun apabila perusahaan mengalokasikannya (diamortisasi) maka harus dilakukan secara rasional dan kosisten.

Biaya Pendirian Perusahaan (Organization Costs) Biaya untuk mendirikan perusahaan seperti izin,pajak,dll dikapitalisasi dalam rekening biaya pendirian. Beberapa pendapat yang berhubungan dengan biaya pendirian: (a) Karena biaya pendirian itu memberikan manfaat selama perusahaan berdiri maka biaya pendirian tidak diamortisir dan akan Nampak di dalam neraca selama perusahaan itu masih ada. Biaya pendirian ini tidak memberikan manfaat langsung kepada operasi perusahaan, oleh karena itu biaya pendirian akan diamortisir.Dengan adanya APB Nomor 17, amortisasi harus dilakukan tidak melibihi 40 tahun.

(b)

AKTIVA TIDAK BERWUJUD

O L E H ARY SUNARKO NPM. 10.11.106.401101.1729 JURUSAN MANAJEMEN / SEMETER III KELAS C

You might also like