You are on page 1of 19

ASAM ASETAT (CUKA) Langsung ke: navigasi, cari Asam asetat

Informasi

Nama sistematis

Asam etanoat Asam asetat

Nama alternatif Asetil hidroksida Hidrogen asetat Asam cuka Rumus molekul Massa molar Densitas dan fase

Asam metanakarboksilat (AcOH) (HAc)

CH3COOH 60.05 g/mol 1.049 g cm3, cairan 1.266 g cm3, padatan

Titik lebur Titik didih Penampilan Keasaman (pKa)

16.5 C (289.6 0.5 K) (61.6 F)[1] 118.1 C (391.2 0.6 K) (244.5 F)[1] Cairan tak berwarna atau kristal 4.76 pada 25 C

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7C. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati. Penamaan Asam asetat merupakan nama trivial atau nama dagang dari senyawa ini, dan merupakan nama yang paling dianjurkan oleh IUPAC. Nama ini berasal dari kata Latin acetum, yang berarti cuka. Nama sistematis dari senyawa ini adalah asam etanoat. Asam asetat glasial merupakan nama trivial yang merujuk pada asam asetat yang tidak bercampur air. Disebut demikian karena asam asetat bebasair membentuk kristal mirip es pada 16.7 C, sedikit di bawah suhu ruang. Singkatan yang paling sering digunakan, dan merupakat singkatan resmi bagi asam asetat adalah AcOH atau HOAc dimana Ac berarti gugus asetil, CH3C(=O). Pada konteks asam-basa, asam asetat juga sering disingkat HAc, meskipun banyak yang menganggap singkatan ini tidak benar. Ac juga tidak boleh disalahartikan dengan lambang unsur Aktinium (Ac). Sejarah Kristal asam asetat yang dibekukan

Cuka telah dikenal manusia sejak dahulu kala. Cuka dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam asetat, dan asam asetat merupakan hasil samping dari pembuatan bir atau anggur. Penggunaan asam asetat sebagai pereaksi kimia juga sudah dimulai sejak lama. Pada abat ke-3 Sebelum Masehi, Filsuf Yunani kuno Theophrastos menjelaskan bahwa cuka bereaksi dengan logam-logam membentuk berbagai zat warna, misalnya timbal putih (timbal karbonat), dan verdigris, yaitu suatu zat hijau campuran dari garam-garam tembaga dan mengandung tembaga (II) asetat. Bangsa Romawi menghasilkan sapa, sebuah sirup yang amat manis, dengan mendidihkan anggur yang sudah asam. Sapa mengandung timbal asetat, suatu zat manis yang disebut juga gula timbal dan gula Saturnus. Akhirnya hal ini berlanjut kepada peracunan dengan timbal yang dilakukan oleh para pejabat Romawi. Pada abad ke-8, ilmuwan Persia Jabir ibn Hayyan menghasilkan asam asetat pekat dari cuka melalui distilasi. Pada masa renaisans, asam asetat glasial dihasilkan dari distilasi kering logam asetat. Pada abad ke-16 ahli alkimia Jerman Andreas Libavius menjelaskan prosedur tersebut, dan membandingkan asam asetat glasial yang dihasilkan terhadap cuka. Ternyata asam asetat glasial memiliki banyak perbedaan sifat dengan larutan asam asetat dalam air, sehingga banyak ahli kimia yang mempercayai bahwa keduanya sebenarnya adalah dua zat yang berbeda. Ahli kimia Prancis Pierre Adet akhirnya membuktikan bahwa kedua zat ini sebenarnya sama. Pada 1847 kimiawan Jerman Hermann Kolbe mensintesis asam asetat dari zat anorganik untuk pertama kalinya. Reaksi kimia yang dilakukan adalah klorinasi karbon disulfida menjadi karbon tetraklorida, diikuti dengan pirolisis menjadi tetrakloroetilena dan klorinasi dalam air menjadi asam trikloroasetat, dan akhirnya reduksi melalui elektrolisis menjadi asam asetat. Sejak 1910 kebanyakan asam asetat dihasilkan dari cairan piroligneous yang diperoleh dari distilasi kayu. Cairan ini direaksikan dengan kalsium hidroksida menghasilkan kalsium asetat yang kemudian diasamkan dengan asam sulfat menghasilkan asam asetat. Sifat-sifat kimia Keasaman Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (COOH) dalam asam karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H+ (proton), sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat adalah asam lemah monoprotik dengan nilai pKa=4.8. Basa konjugasinya adalah asetat (CH3COO). Sebuah larutan 1.0 M

asam asetat (kira-kira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki pH sekitar 2.4. Dimer siklis

Dimer siklis dari asam asetat, garis putus-putus melambangkan ikatan hidrogen. Struktur kristal asam asetat menunjukkan bahwa molekul-molekul asam asetat berpasangan membentuk dimer yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen.[3] Dimer juga dapat dideteksi pada uap bersuhu 120 C. Dimer juga terjadi pada larutan encer di dalam pelarut tak-berikatan-hidrogen, dan kadang-kadang pada cairan asam asetat murni.[4] Dimer dirusak dengan adanya pelarut berikatan hidrogen (misalnya air). Entalpi disosiasi dimer tersebut diperkirakan 65.066.0 kJ/mol, entropi disosiasi sekitar 154157 J mol1 K1.[5] Sifat dimerisasi ini juga dimiliki oleh asam karboksilat sederhana lainnya. Sebagai Pelarut

Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip seperti air dan etanol. Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6.2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperi garam anorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti minyak dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat bercambur dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar lainnya seperti air, kloroform dan heksana. Sifat kelarutan dan kemudahan bercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia. Reaksi-reaksi kimia

Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan seng, membentuk gas hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Logam asetat juga dapat diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang cocok. Contoh yang terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium bikarbonat) bereaksi dengan cuka. Hapir semua garam asetat larut dengan baik dalam air. Salah satu pengecualian adalah kromium (II) asetat. Contoh reaksi pembentukan garam asetat: Mg(s) + 2 CH3COOH(aq) (CH3COO)2Mg(aq) + H2(g) NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l) Aluminium merupakan logam yang tahan terhadap korosi karena dapat membentuk lapisan aluminium oksida yang melindungi permukaannya. Karena itu, biasanya asam asetat diangkut dengan tangki-tangki aluminium. Dua reaksi organik tipikal dari asam asetat Asam asetat mengalami reaksi-reaksi asam karboksilat, misalnya menghasilkan garam asetat bila bereaksi dengan alkali, menghasilkan logam etanoat bila bereaksi dengan logam, dan menghasilkan logam etanoat, air dan karbondioksida bila bereaksi dengan garam karbonat atau bikarbonat. Reaksi organik yang paling terkenal dari asam asetat adalah pembentukan etanol melalui reduksi, pembentukan turunan asam karboksilat seperti asetil klorida atau anhidrida asetat melalui substitusi nukleofilik. Anhidrida asetat dibentuk melalui kondensasi dua molekul asam asetat. Ester dari asam asetat dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi Fischer, dan juga pembentukan amida. Pada suhu 440 C, asam asetat terurai menjadi metana dan karbon dioksida, atau ketena dan air. Deteksi Asam asetat dapat dikenali dengan baunya yang khas. Selain itu, garamgaram dari asam asetat bereaksi dengan larutan besi(III) klorida, yang menghasilkan warna merah pekat yang hilang bila larutan diasamkan. Garamgaram asetat bila dipanaskan dengan arsenik trioksida (AsO3) membentuk kakodil oksida ((CH3)2As-O-As(CH3)2), yang mudah dikenali dengan baunya yang tidak menyenangkan. Biokimia Gugus asetil yang terdapat pada asam asetat merupakan gugus yang penting bagi biokimia pada hampir seluruh makhluk hidup, seperti gugus asetil yang berikat pada koenzim A menjadi senyawa yang disebut Asetil-KoA, merupakan enzim utama bagi metabolisme karbohidrat dan lemak. Namun

demikian, asam asetat bebas memiliki konsentrasi yang kecil dalam sel, karena asam asetat bebas dapat menyebabkan gangguan pada mekanisme pengaturan pH sel. Berbeda dengan asam karboksilat berantai panjang, asam asetat tidak ditemukan pada trigliserida dalam tubuh makhluk hidup. Sekalipun demikian, trigliserida buatan yang memiliki gugus asetat, triasetin (trigliserin asetat), adalah zat aditif yang umum pada makanan, dan juga digunakan dalam kosmetika dan obat-obatan. Asam asetat diproduksi dan diekskresikan oleh bakteri-bakteri tertentu, misalnya dari genus Acetobacter dan spesies Clostridium acetobutylicum. Bakteribakteri ini terdapat pada makanan, air, dan juga tanah, sehingga asam asetat secara alami diproduksi pada buah-buahan/makanan yang telah basi. Asam asetat juga terdapat pelumas vagina manusia dan primata lainnya, berperan sebagai agen antibakteri. Biosintesis asam asetat Asam asetat merupakan produk katabolisme aerob dalam jalur glikolisis atau perombakan glukosa. Asam piruvat sebagai produk oksidasi glukosa dioksidasi oleh NAD+ terion lalu segera diikat oleh Koenzim-A. Pada prokariota proses ini terjadi di sitoplasma sementara pada eukariota berlangsung pada mitokondria.

Produksi

Pabrik pemurnian asam asetat di tahun 1884 Asam asetat diproduksi secara sintetis maupun secara alami melalui fermentasi bakteri. Sekarang hanya 10% dari produksi asam asetat dihasilkan melalui jalur alami, namun kebanyakan hukum yang mengatur bahwa asam asetat yang terdapat dalam cuka haruslah berasal dari proses biologis. Dari asam asetat yang diproduksi oleh industri kimia, 75% diantaranya diproduksi melalui karbonilasi metanol. Sisanya dihasilkan melalui metode-metode alternatif.[7] Produksi total asam asetat dunia diperkirakan 5 Mt/a (juta ton per tahun), setengahnya diproduksi di Amerika Serikat. Eropa memproduksi sekitar 1 Mt/a dan terus menurun, sedangkan Jepang memproduksi sekitar 0.7 Mt/a. 1.51 Mt/a dihasilkan melalui daur ulang, sehingga total pasar asam asetat mencapai 6.51 Mt/a.[8][9] Perusahan produser asam asetat terbesar adalah Celanese dan BP Chemicals. Produsen lainnya adalah Millenium Chemicals, Sterling Chemicals, Samsung, Eastman, dan Svensk Etanolkemi. Karbonilasi metanol Kebanyakan asam asetat murni dihasilkan melalui karbonilasi. Dalam reaksi ini, metanol dan karbon monoksida bereaksi menghasilkan asam asetat CH3OH + CO CH3COOH Proses ini melibatkan iodometana sebagai zat antara, dimana reaksi itu sendiri terjadi dalam tiga tahap dengan katalis logam kompleks pada tahap kedua. (1) CH3OH + HI CH3I + H2O

(2) CH3I + CO CH3COI (3) CH3COI + H2O CH3COOH + HI Jika kondisi reaksi diatas diatur sedemikian rupa, proses tersebut juga dapat menghasilkan anhidrida asetat sebagai hasil tambahan. Karbonilasi metanol sejak lama merupakan metode paling menjanjikan dalam produksi asam asetat karena baik metanol maupun karbon monoksida merupakan bahan mentah komoditi. Henry Dreyfus mengembangkan cikal bakal pabrik karbonilasi metanol pada perusahaan Celanese di tahun 1925.[10] Namun, kurangnya bahan-bahan praktis yang dapat diisi bahan-bahan korosif dari reaksi ini pada tekanan yang dibutuhkan yaitu 200 atm menyebabkan metoda ini ditinggalkan untuk tujuan komersial. Baru pada 1963 pabrik komersial pertama yang menggunakan karbonilasi metanol didirikan oleh perusahaan kimia Jerman, BASF dengan katalis kobalt (Co). Pada 1968, ditemukan katalis kompleks Rhodium, cis[Rh(CO)2I2] yang dapat beroperasi dengan optimal pada tekanan rendah tanpa produk sampingan. Pabrik pertama yang menggunakan katalis tersebut adalah perusahan kimia AS Monsanto pada 1970, dan metode karbonilasi metanol berkatalis Rhodium dinamakan proses Monsanto dan menjadi metode produksi asam asetat paling dominan. Pada akhir 1990'an, perusahan petrokimia British Petroleum mengkomersialisasi katalis Cativa ([Ir(CO)2I2]) yang didukung oleh ruthenium. Proses berbasis iridium ini lebih efisien dan lebih "hijau" dari metode sebelumnya[11], sehingga menggantikan proses Monsanto. Oksidasi asetaldehida Sebelum komersialisasi proses Monsanto, kebanyakan asam asetat diproduksi melalui oksidasi asetaldehida. Sekarang oksidasi asetaldehida merupakan metoda produksi asam asetat kedua terpenting, sekalipun tidak kompetitif bila dibandingkan dengan metode karbonilasi metanol. Asetaldehida yang digunakan dihasilkan melalui oksidasi butana atau nafta ringan, atau hidrasi dari etilena. Saat butena atau nafta ringan dipanaskan bersama udara disertai dengan beberapa ion logam, termasuk ion mangan, kobalt dan kromium, terbentuk peroksida yang selanjutnya terurai menjadi asam asetat sesuai dengan persamaan reaksi dibawah ini. 2 C4H10 + 5 O2 4 CH3COOH + 2 H2O Umumnya reaksi ini dijalankan pada temperatur dan tekanan sedemikian rupa sehingga tercapai suhu setinggi mungkin namut butana masih berwujud cair. Kondisi reaksi pada umumnya sekitar 150 C and 55 atm. Produk sampingan seperti butanon, etil asetat, asam format dan asam propionat juga mungkin terbentuk. Produk sampingan ini juga bernilai komersial dan jika diinginkan

kondisi reaksi dapat diubah untuk menghasilkan lebih banyak produk samping, namun pemisahannya dari asam asetat menjadi kendala karena membutuhkan biaya lebih banyak lagi. Melalui kondisi dan katalis yang sama asetaldehida dapat dioksidasi oleh oksigen udara menghasilkan asam asetat. 2 CH3CHO + O2 2 CH3COOH Dengan menggunakan katalis modern, reaksi ini dapat memiliki rasio hasil (yield) lebih besar dari 95%. Produk samping utamanya adalah etil asetat, asam format dan formaldehida, semuanya memiliki titik didih yang lebih rendah daripada asam asetat sehingga dapat dipisahkan dengan mudah melalui distilasi. Penggunaan Asam Cuka ( Asetat )

Botol berisi 2,5 liter asam asetat di laboratorium Asam asetat digunakan sebagai pereaksi kimia untuk menghasilkan berbagai senyawa kimia. Sebagian besar (40-45%) dari asam asetat dunia digunakan sebagai bahan untuk memproduksi monomer vinil asetat (vinyl acetate monomer, VAM). Selain itu asam asetat juga digunakan dalam produksi anhidrida asetat dan juga ester. Penggunaan asam asetat lainnya, termasuk penggunaan dalam cuka relatif kecil.

Keamanan

Asam asetat pekat bersifat korosif dan karena itu harus digunakan dengan penuh hati-hati. Asam asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan mata permanen, serta iritasi pada membran mukosa. Luka bakar atau lepuhan bisa jadi tidak terlihat hingga beberapa jam setelah kontak. Sarung tangan latex tidak melindungi dari asam asetat, sehingga dalam menangani senyawa ini perlu digunakan sarung tangan berbahan karet nitril. Asam asetat pekat juga dapat terbakar di laboratorium, namun dengan sulit. Ia menjadi mudah terbakar jika suhu ruang melebihi 39 C (102 F), dan dapat membentuk campuran yang mudah meledak di udara (ambang ledakan: 5.4%-16%). Asam asetat adalah senyawa korosifKonsentrasi berdasar berat Molaritas 10%25% 25%90% Klasifikasi Frase-R R36/38 R34

1.674.16 mol/L 4.1614.99 mol/L

Iritan (Xi) Korosif (C) R10, R35

>90% >14.99 mol/L Korosif (C)

Larutan asam asetat dengan konsentrasi lebih dari 25% harus ditangani di sungkup asap (fume hood) karena uapnya yang korosif dan berbau. Asam asetat encer, seperti pada cuka, tidak berbahaya. Namun konsumsi asam asetat yang lebih pekat adalah berbahaya bagi manusia maupun hewan. Hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, dan perubahan yang mematikan pada keasaman darah.

Manfaat Cuka Apel


Selamat Datang Cuka Apel HESTAMINA Hasil Penemuan Formulasi Terbaru & Terbaik

Cuka Apel HESTAMINA merupakan minuman kesehatan hasil fermentasi alami dari buah apel Anna pilihan yang masih segar asal Batu, Malang. Penyajian dalam bentuk cuka bertujuan untuk meningkatkan kandungan nutrisi, terutama kandungan enzim dan asam amino yang mudah dicerna oleh tubuh manusia, sehingga dapat membantu proses metabolisme tubuh anda. Kandungan Cuka Apel Buah apel -komponen cuka apel- kaya serat & mengandung potasium (menjaga keseimbangan tingkat potasium-sodium dalam tubuh). Cuka apel mengandung banyak nutrisi menyehatkan, beta karoten (sejenis antioksidan penangkal kanker), boron (bekerja seperti estrogen untuk mencegah hilangnya mineral dari tulang, membantu pendayagunaan vitamin D), kalsium (menjaga tulang & gigi tetap kuat dan sehat, membantu mengatur kerja jantung), berbagai enzim (membantu pencernaan makanan), Zat besi (memainkan peran di dalam sistem kekebalan tubuh dan penting untuk kemampuan mengingat), maganesa (penting untuk menjaga tingkat kolesterol), karbohidrat dan asam amino (mencegah pikun). Cuka apel mambantu menjaga keseimbangan asam/alkali dalam tubuh. Asam hidroklorit pada cuka apel dapat membantu pencernaan.

Berita tentang HESTAMINA Telah banyak produk cuka apel yang beredar di Indonesia, tapi jangan salah pilih karena sekarang ini ada HESTAMINA hasil perbaikan teknologi dari cuka apel yang lalu. Perbaikan prosesnya semakin meningkatkan kualitas cuka apel (kaya nutrisi dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh) dan memperbaiki aroma (bau tidak menusuk hidung), rasa (lebih lembut di lidah). Segera buktikan sendiri, harga terjangkau dan anda akan merasakan tubuh yang sehat dan berstamina.

Cuka Apel HESTAMINA Mampu atasi Rematik

Kesehatan adalah anugerah Tuhan yang patut kita syukuri, disaat kondisi sehat terkadang kita lupa dan sering kali meremehkannya. Tetapi dikala badan terasa pegal-linu sering kita mengeluh dan baru tersadar betapa pentingnya kesehatan. Hal ini pula yang pernah dialami oleh Bapak Sutrisno, seorang pengemudi becak. Alih-alih dapat uang dari profesinya, mengayuh becak saja tidak kuat akibat serangan rematik yang dideritanya kambuh. Kalau sudah begitu badan terasa sakit semua dan rejeki juga terasa menjauh. Beruntung dia masih bertemu dengan Pak Edy perwakilan cuka apel HESTAMINA di semarang. Setelah minum cuka apel HESTAMINA secara rutin tiga kali sehari, kurang dari seminggu berangsur-angsur badan terasa segar bugar dan dapat bekerja seperti biasanya. Wah, kalau begini badan sehat rejeki terus menghampiri kata Sutrisno dengan wajah berseri-seri. Dia juga berpesan kepada saudara dan teman-temannya agar segera mengkonsumsi cuka apel HESTAMINA rutin setiap hari, jangan menunggu sakit wong, hargane ndak larang wae (harganya tidak mahal). Setiap tetes cuka apel HESTAMINA kaya nutrisi dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh kita. Investasi Mudah untuk Masa Tua Bahagia Dengan Minum Rutin Cuka Apel HESTAMINA

WHO Badan Kesehatan Dunia, memberikan definisi Sehat adalah keadaan dimana memiliki fisik, mental yang lengkap dan kondisi sosial yang stabil, bukan hanya absen dari penyakit. Kondisi sehat yang ideal tersebut sulit untuk dicapai, terlebih lagi keadaan dunia terancam akibat meningkatnya polusi udara yang berakibat terhadap lemahnya imun di tubuh kita, bahkan dapat merusak T-sel kita. Jika imun dan T-sel tubuh kita rusak maka tubuh akan rentan terhadap serangan virus dan mudah terserang penyakit. Diantaranya adalah batuk, pilek, flu, radang amandel, asma, bronkitis, radang paru-paru, panas, demam dll. Bahkan dapat

menyebabkan kanker liver (hati), jantung, ovarium, prostat, usus dll. Apa jadinya jika berbagai penyakit tersebut selalu hadir di tubuh kita selalu datang silih berganti, tentunya sangat menggangu aktifitas dan ketenangan serta kenyamanan hidup yang semestinya dapat dinikmati, karena hidup ini adalah indah. Lalu bagaimana langkah kita untuk membentengi diri dan keluarga serta orang-orang yang kita sayangi dari ancaman racun dunia tersebut? Menjawab pertanyaan diatas marilah kita belajar bagaimana cara membentengi diri. Perlu diketahui bahwa beberapa penyakit datang karena lemahnya sistem imun (kekebalan) tubuh kita. Sistem imun tidak bekerja dengan baik bila tubuh kurang nutrisi (vitamin) dan mineral. Nutrisi dan mineral yang kita masukkan melalui makanan tidak dapat terserap dengan baik jika usus (kolon) kurang sehat. Dr.John Harvey Kellogg mengatakan toksin di kolon adalah penyebab dari 90% penyakit. Menurut dia hanya ada 6% dari 22.000 pasien yang di diagnosa memiliki usus besar normal. Oleh karena itu mulailah dari sekarang mengkonsumsi cuka apel HESTAMINA secara rutin, pagi siang/sore dan sebelum tidur untuk membersihkan kolon dari toksin (racun) dan bakteri jahat dalam kolon tubuh kita. Sehingga memperlancar sistem pencernaan, mengatasi selulit dan membantu memperlancar peredaran darah. Sebagai gambaran bila anda rutin mengkonsumsi cuka apel HESTAMINA adalah, seperti halnya anda membersihkan pipa saluran air dengan cairan sakti yang mampu menghilangkan kerak serta kotoran yang menempel pada pipa saluran air tersebut tanpa merusaknya sedikitpun. Perlu diketahui bahwa setiap tetes cuka apel HESTAMINA kaya nutrisi dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh kita. Untuk penggemar kuliner silahkan coba minuman teh, syrup, jahe, koktail, atau juice kesukaan anda dikombinasikan dengan cuka apel HESTAMINA akan terasa lebih nikmat dan lebih dahsyat. Cuka Apel HESTAMINA datang Asam Urat dan Kram Menghilang

Ketika sedang mengerjakan pesanan meubel tiba-tiba kaki sebelah kanan sugimin (45th) sulit digerakkan dan terasa ngilu seperti kesemutan. Kalau sudah begitu pekerjaan jadi terbengkalai, tidak bisa selesai tepat pada waktunya. Jika sudah begitu lelaki berkumis asal desa mangunsari Semarang ini tidak dapat berbuat apa-apa, jangankan bekerja tidur saja terasa tidak nyaman.

Tanpa pikir panjang, dia segera menghubungi Pak Edy perwakilan cuka apel HESTAMINA di semarang. Setelah minum cuka apel HESTAMINA rutin setiap hari, saya mulai merasakan nyamannya tidur dan nikmatnya bekerja tanpa gangguan rasa nyeri atau kesemutan pada kaki. Bahkan setiap bangun pagi badan terasa segar, rasa lelah dan pegal-pegal sehabis bekerja seharian juga hilang tegas Sugimin. Sejak saat itu bapak yang bekerja sebagai tukang kayu ini tidak pernah lupa mengkonsumsi rutin cuka apel HESTAMINA. Pengalaman lain yang pernah dirasakan oleh Ny. Luluk ibu rumah tangga asal jombang, dahulu (betis) kakinya sering kram saat bangun pagi Setelah konsumsi cuka apel HESTAMINA rutin setiap hari, keluhan dan ketakutan terjadinya kram pada kaki tidak pernah menghantui lagi. Terjadinya hal diatas akibat adanya endapan kristal asam masuk ke dalam sirkulasi pada kaki atau tubuh. Bila hal ini terjadi pada anda, segera mungkin ambil 2 sendok makan (sdm) cuka apel HESTAMINA dan 2 sdm madu dalam segelas air larutkan lalu diminum, ulangi hal tersebut 3 kali sehari. Ini membuat endapan kristal asam terkikis oleh larutan dan keluar dari tubuh, menyebabkan kram berhenti. Cuka apel HESTAMINA yang banyak mengandung kalsium dan magnesium bila diminum sebelum tidur dapat membantu mencegah terjadinya kram dan menghilangkan keletihan tubuh anda, plus membuat tidur menjadi nyenyak. Mulailah hidup sehat dengan menjaga keharmonisan alam, tanamkan selalu berfikir positif, minum cuka apel HESTAMINA secara rutin, istirahatkan tubuh anda, nikmati segarnya udara pagi, dan berdoa mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa. Setiap tetes cuka apel HESTAMINA kaya nutrisi dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh kita. Terbebas dari sakit lambung (Maag) akut berkat Cuka Apel HESTAMINA

Setiap manusia pasti ingin tubuhnya sehat tidak terkecuali sumiati (34th) seorang pembantu rumah tangga asal Pasuruan. Sebelum kenal dengan cuka apel HESTAMINA, hari-harinya penuh dengan keluhan bila datang penyakit lambung yang umum disebut sakit maag serasa ingin mati saja rasanya karena derita yang tidak kunjung berakhir, perih sekali pak, perut seperti ditusuk ratusan jarum katanya, saat menceritakan kejadian yang lalu kepada team HESTAMINA. Tetapi derita itu tidak pernah terulang kembali setelah mengkonsumsi rutin cuka apel HESTAMINA, bahkan dahulu tubuhnya terasa mudah lelah dan sering terserang

sakit kepala kini tidak pernah muncul lagi, hidup terasa lebih berarti dan lebih indah. Kebanyakan masyarakat kita belum tahu apa penyebab sakit maag dan celakanya tidak mau tahu, ingin sembuh tapi tidak tahu cara yang aman, kecenderungan langsung minum obat tanpa memperhatikan efek dari obat tersebut. Padahal obat-obatan yang diminum hanya bersifat sementara, selanjutnya penyakit maag datang lagi dilain waktu, dan terus begitu. Jika hal tersebut sering terjadi pasti sangat mengganggu aktifitas dan tentunya berbahaya bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, marilah kita belajar dari pengalaman yang pernah terjadi pada sumiati, dia bisa terbebas dari sakit maag akut setelah konsumsi rutin cuka apel HESTAMINA. Bagaimana itu bisa terjadi, ini karena cairan cuka apel HESTAMINA berfungsi efektif menghentikan dan mematikan bakteri pylori (kuman) penyebab luka pada lambung serta serat pektin dalam cuka apel HESTAMINA mampu melindungi lambung dari serangan bakteri dan menjaga keseimbangan asam/alkali dalam tubuh, tidak kalah penting asam hidroklorit dalam cuka apel dapat membantu pencernaan. Nah, setelah tahu apakah kita masih mau beresiko dengan minum obat-obatan yang justru dapat merusak tubuh. Mulailah dari sekarang untuk hidup lebih teratur, memperhatikan pola makan dan waktu makan. Jika tubuh terasa lelah berikan haknya untuk istirahat, jangan sering dipaksakan untuk terus kerja keras dan bergadang setiap malam. Minumlah secara rutin cuka apel HESTAMINA, bila perlu kemana-mana selalu sedia cuka apel HESTAMINA, karena cuka apel HESTAMINA dapat dikonsumsi segala usia dan kondisi. Tips Penyajian cuka apel HESTAMINA untuk penderita sakit Maag. Tuangkan atau 1 sendok makan cuka apel HESTAMINA ke dalam segelas air putih (hangat) tambahkan dengan madu, aduk hingga rata lalu minum setelah makan 2 kali sehari dan setiap akan tidur malam. Setiap tetes cuka apel HESTAMINA kaya nutrisi dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh kita. Rasakan manfaatnya nikmati segarnya. Detoksifikasi dengan Cuka Apel HESTAMINA Kaya nutrisi dan mineral

yang sangat dibutuhkan tubuh

Tubuh memiliki kemampuan untuk membentuk, mempertahankan dan memulihkan kesehatan. Bila tubuh kita tercukupi kebutuhan nutrisi (vitamin) dan mineralnya maka secara alamiah akan terbentuklah kondisi yang sehat. Hanya saja tidaklah mudah menjaga kondisi yang selalu sehat. Oleh karena itu disini pentingnya pengetahuan tentang perawatan kesehatan. Jika tubuh mengalami gejala sakit, hal yang perlu dilakukan adalah secepat mungkin memberikan asupan makanan bergizi seperti mengkonsumsi secara rutin cuka apel HESTAMINA (kaya nutrisi dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh) dan istirahat yang cukup. Sedangkan bila tubuh menderita sakit, hal yang perlu dilakukan adalah melakukan penyembuhan secara bijaksana. Artinya perlu diketahui dan ditemukan terlebih dahulu penyebab penyakitnya (istilah kedokterannya diagnosa) sehingga tindakan yang dilakukan dalam proses penyembuhan dipastikan benar. Jika perlu penyebab penyakitnya dimusnahkan.agar dapat sembuh secara keseluruhan dari sakit. Dalam banyak masalah penggunaan obat untuk penyembuhan penyakit, perlu diketahui efek samping dari obat tersebut, karena penggunaan obat-obatan yang berlebihan bisa membawa maut/kematian. Hippocrates (bapak teori obat-obatan) 2.500 th yang lalu mengatakan Biarkan makanan (minuman) yang menjadi obat. Penyembuhan alami harus merupakan dasar bagi obat, seorang dokter hanya membantu proses penyembuhan. Merawat tubuh secara keseluruhan melibatkan hubungan yang saling mempengaruhi antara jasmani, spiritual, mental, emosional, lingkungan dan sosial masyarakat. Penggabungan kekuatan dalam tubuh dengan beberapa hal diatas akan menghasilkan sumber daya (kekuatan alami) yang dahsyat mampu menolak, melawan bahkan membunuh serangan/ancaman berbagai penyakit, tentunya itu adalah keputusan tepat dan bijaksana. Pepatah bijak mengatakan Pencegahan merupakan obat terbaik bagi kesehatan tubuh. Mengutamakan pembentukan kesehatan bukan melawan penyakit. Nabi Muhammad saw pernah berpesan perut adalah gudangnya penyakit sedangkan pintunya adalah mulut artinya kita diingatkan untuk selalu memperhatikan konsumsi makanan dan minuman agar terhindar dari berbagai penyakit. Mal Nikoff pakar patologi pemenang hadiah Nobel makanan tersumbat dalam sistem usus akan bertukar menjadi kotoran yang berbahaya, ini secara tidak langsung meracuni tubuh lalu mendatangkan penyakit dan memperpendek umur.

Disini pentingnya melakukan detoksifikasi HESTAMINA. Minum cuka apel Hestamina teratur 3 kali sehari serta perbanyak minum air putih. Makan buah dan sayuran segar sebagai menu utama. Hindari makan daging olahan sementara waktu. Istirahatkan organ tubuh dengan cara puasa serta jauhi obat-obatan yang tidak perlu. Cuka Apel HESTAMINA Mampu Menormalkan Kolesterol bu Piani

Secara umum, dengan bertambahnya usia kadar kolesterol dan tekanan darah manusia rata-rata meningkat, terlebih usia diatas 40 th. Sehingga sangat disarankan untuk berhati-hati terhadap pola makan dan bila perlu melakukan check up secara rutin setiap enam bulan sekali. Idealnya kadar total kolesterol orang yang usianya diatas 40 th adalah 220 miligram dan tekanan darah 129/81. Kolesterol merupakan zat yang berguna untuk metabolisme tubuh, berfungsi sebagai pembungkus jaringan saraf (myelin), melapisi selaput sel, dan pelarut vitamin. Pada usia anak-anak kolesterol dibutuhkan untuk mengembangkan jaringan otak. Dalam darah terdapat lippoprotein terdiri dari kolesterol trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Bicara lippoprotein yang penting diketahui adalah LDL (low density lippoprotein) sering disebut kolesterol jahat dan HDL (high density lippoprotein) sering disebut kolesterol baik. Semakin banyak lemak yang masuk, semakin menumpuk LDL dan semakin besar kemungkinan terjadi penyempitan pembuluh darah karena LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut. Sedangkan HDL berfungsi membawa kolesterol bebas dari dalam endotel dan mengirimnya ke pembuluh darah perifer, lalu keluar lewat empedu. Sayangnya jumlah HDL di dalam tubuh tidak banyak, terlebih lagi bagi perokok berat, penderita diabetes, obesitas (kegemukan) dan orang yang kurang gerak. Bila kolesterol terus meningkat berarti terjadi penumpukan zat kapur pada dinding bagian dalam tubuh. Akibatnya, pembuluh darah bisa pecah dan aliran darah berhenti, sementara jantung dituntut semakin bekerja keras untuk memompa darah keseluruh tubuh. Oleh karena itu sebelum terlambat, segeralah memperhatikan diri dengan merawat tubuh sebaik-baiknya. Seperti pengalaman Bu Piani 55 th asal Karang Ploso Malang, setelah minum secara rutin cuka apel HESTAMINA tiga kali sehari, dia merasakan kesegaran dan kebugaran tubuh serasa miliknya seorang, karena kadar total kolesterolnya dalam batas normal. Dulu badan saya

terasa mudah letih dan capek, tapi sekarang sudah tidak lagi, Alhamdulillah semoga badan ini tetap sehat(amin). Hal ini karena dengan minum cuka apel HESTAMINA secara rutin mampu mengikis penumpukan zat kapur pada dinding bagian dalam tubuh sehingga tingkat kolesterol dalam tubuh terjaga dengan baik. Setiap tetes cuka apel HESTAMINA kaya nutrisi dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh, membantu mengatur kerja jantung dan menjaga tingkat kolesterol. Tips sehat HESTAMINA menjaga kebugaran tubuh. Aturlah pola makan anda secara berimbang, konsumsi yang rendah lemak hewani. Perbanyak makanan yang mengandung serat (sayur & buah) serta minum rutin cuka apel HESTAMINA dan olah raga secukupnya.

TUGAS KIMIA

ASAM CUKA
Pengampu : Eni Widyastuti

DISUSUN OLEH :

1. 2. 3. 4.

Sri yatun Jamiyatun Nihayah Aflahur Rohmaniyah Lailatus Saadah

MA NU 2 SERANGAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

You might also like