You are on page 1of 8

Gempa Padang

Written by ziz Tuesday, 14 February 2012 00:00 -

Bencana gempa di Padang, Sumatera membuat semua pihak terhenyak. Bangunan rusak, korban meninggal karena tertimbun bangunan runtuh ataupun korban yang luka-luka menjadi tayangan TV dalam beberapa minggu ini. Banyak kalangan masyarakat yang berempati dan bersimpati memberikan bantuan, berupa makanan, baju, selimut hingga uluran tenaga. Sebagai seorang dokter muda, saya tergerak untuk turut dalam misi kemanusiaan. Setelah menghubungi kantor PMI Malang, akhirnya saya diikut sertakan dalam rombongan bantuan kemanusiaan bersama tem medis RS Saiful Anwar Malang dan beberapa perawat lainnya. Total ada 14 relawan medis yang berangkat dari bandara Abdurrahman Malang menuju Jakarta dan dilanjutkan ke Padang. Sesampainya di bandara Padang, saya membayangkan kota ini hancur lebur seperti tayangan di televisi. Namun rupanya masih banyak bangunan yang kokoh berdiri, serta aktivitas masyarakat juga berjalan normal. Memang sebagian lokasi mengalami kerusakan parah, termasuk Hotel Ambacang yang menjadi sorotan utama media massa. Sesampainya di tempat menginap, kami berkoordinasi dengan tim relawan yang lain. Dari 14 relawan dari Malang, dipecah menjadi 4, dengan 4 hingga 3 orang. Dan saya bersama 2 dokter dan 2 perawat ditugaskan membantu evakuasi sekitar Hotel Ambacang. Aku bersama 1 dokter Dony dibantu oleh 2 perawat, bertugas memberikan bantuan medis bagi para tamu dan pegawai Hotel Ambacang. Hampir seharian kami bahu membahu memberikan pertolongan kepada korban luka ataupun evakuasi mayat yang berhasil ditemukan di reruntuhan bangunan hotel. Setelah hampir 5 hari bekerja tanpa lelah, akhirnya tim kami akan digantikan oleh tim dari Yogyakarta. Dan hari ini kami berempat diberi keleluasaan untuk beristirahat. Kesempatan ini aku perguunakan untuk memenuhi undangan Anggoro, salah satu rekan kuliahku di Fakultas Kedokteran Unibraw dulu. Dengan naik taksi, aku menuju ke perumahan elit di pinggiran kota Padang. Sesampainya di rumah Anggoro, aku dijamu makan malam ala buffee di halaman belakang rumah calon dokter kardiology ini. Ternyata itu pesta ulang tahun Anggoro yang ke 32 tahun.

Setelah beberapa tamu berpamitan pulang satu persatu, suasana rumah menjadi cukup lengang. Hanya tertinggal beberapa orang yang msih sibuk mengobrol, sebagian menonton TV dan sebagian yang lain berenang di kolam renang. Aku yang lagi duduk di bangku taman, diminta tuan rumah Anggoro untuk menuju rumah pavilliun di sisi barat rumahnya. Akan ada pesta lanjutan yang mengejutkan, katanya. Ternyata di ruang pavilliun itu sudah ada satu orang teman lainnya. Aku diperkenalkan Anggoro

1/8

Gempa Padang
Written by ziz Tuesday, 14 February 2012 00:00 -

pada temannya tersebut. Ini Fredy, teman kuliahku di Malang,ucap Anggoro pada temannya. Lalu aku menyalami dia. Irawan,ujar pria muscle dengan kaos ketat berkulit putih itu Setelah berbasa basi sejenak, akhirnya Anggoro angkat bicara. "Berhubung neh ultahku, berarti aku boleh dong minta hadiah dari kalian berdua."Anggoro mulai membuka pembicaraan sambil melepas baju pestanya. Kini dia bertelanjang dada. Aku dan Irawan serempak tersenyum. Yupe.. Kamu minta hadiah apa.. Aku kasih deh buat kamu.. Asal duitku cukup aja.."Irawan menyahuti setelah menenggak air mineral dari botol yang masih dalam genggamannya. Nampak tubuh gempalnya yang basah dengan dada bidang dengan perut rata ditumbuhi bulu-bulu halus yang makin subur di bagian bawah perutnya. "Kalo kamu Fred.."Anggoro membelai-belai lenganku yang duduk di sebelahnya. "Ku usahain juga.. Tergantung kamu mintanya apa.."jawabku sekenanya.

"Hehe.. Tenang aja,kalian pasti bisa kok dan harus bisa.. Janji ya.."Anggoro bangkit dan duduk di sofa yang ada diruangan itu. Bagai raja memamerkan kekuasaannya, Anggoro menegakkan badannya yang putih mulus dengan tonjolan otot di dadanya serta six-pack di perutnya. "As my birthday gift.. I wanna fuck you both.."lanjutnya dengan suara dalam dan mata elang menyorot ke Irawan dan mataku. Aku tersenyum menahan kekagetanku sementara Irawan langsung tersedak air minumnya yang tumpah membasahi kaosnya. "Malam ini kalian harus jadi budakku dan harus melayaniku," lanjut Anggoro sok kuasa. "Gila, loe jangan aneh aneh deh", Aku menyahut.

"Bisa gempor dong aku. Aku kan sebulan ini kudu PKL. Yang laen deh Ang,"jawabku tak kalah seru. "Gak ada tawar menawar,ketimbang aku minta barang yang bakal nguras tabungan kalian", jawab Anggoro santai sambil gontai melangkah ke lemari es dan mengambil sebotol aer mineral yang langsung ditenggaknya. Menyadari kami berdua memandangi tubuhnya, dengan sengaja dia mengangkat lengannya lebar-lebar dan memamerkan bulu kecoklatan yang tumbuh rapi di ketiaknya sementara tangan kirinya meraba perutnya yang rata berkotak-kotak menggoda kedua temannya. "Jangan takut gitu dong Ir, nyantai aja, ntar juga kamu tau rasanya.Anggoro mendekati Irawan dan meremas-remas jendolan kontol Irawan. Sambil menciumi leher Irawan, Anggoro meremasi jendolan kontolnya yang menegang. Sementara tangannya yang lain meremas dada Irawan yang bidang menonjol.

2/8

Gempa Padang
Written by ziz Tuesday, 14 February 2012 00:00 -

Kelincahan jemari dan tangan Anggoro saat merangsang dan berhasil menelanjangi Irawan, meruntuhkan ketakutannya. Bahkan kini lidah Anggoro sudah beraksi ke bagian leher, dada dan puting Irawan. Sambil meremas lengan sofa, Irawan yang kini rebah di atas sofa dengan kaki terangkat lebar ke atas merasakan pantatnya yang terganjal bantal sofa hangat terhembus nafas Anggoro yang jongkok di depannya. Anggoro segera mengulum batang tegak milik Irawan yang kini dengan kokohnya mencuat. Anggoro meremas-remas benda yang bulat padat milik Irawan dan membuka selangkangan Irawan semakin lebar. Anggoro semakin bernafsu meleletkan lidahnya dari kedua pelir Irawan yang menggantung naik memasahi bulu-bulu yang tumbuh halus di sekitar pangkal penis Irawan.

Lama lidah itu berputar putar di batang kontol Irawan, lalu turun ke kedua biji peler Irawan. Bahkan dengan posisi Irawan telah mengangkang seperti itu, Anggoro dengan mudah mengeksplorasi area seputar batang kontol, biji peler, hingga perbatasan lubang anus Irawan. Bahkan lubang anus Irawan juga tak luput dari serbuan lidahnya. Sesekali Anggoro menekan ujung lidahnya ke dalam lubang anus Irawan.

"Gila.. Sempit banget lubangmu.."Anggoro mulai menusukkan jari telunjuknya melewati lubang pelepasan Irawan yang basah karena ludahnya. Sambil memandangi raut muka Irawan yang meringis keenakan, kembali dia menjilati anus Irawan hingga semakin basah dan mempermudah tusukan jarinya. "Aaaahhhh.. Kamuhhh.. Ngapain.. Ahhh..."Irawan meracau merasakan anusnya digelitik dan dipijit-pijit benda pejal. "Hhmm.. Enak yahh.. Ini belum seberapa.."Anggoro tertawa mendengar pertanyaan Irawan, setelah keenakan aja pertanyaannya jadi gak jelas, gak nyadar sudah 3 jari Anggoro yang bermain dalam pantatnya. "Oooohhhhh..." Dari jarak yang tak jauh,dengan nafas memburu aku yang mulai terangsang dengan pemandangan mesum itu, mulai meremas-remas sendiri kontolku yang tiba tiba telah menegang keras.

Nampak jelas wajah Anggoro yang serius mesum mengerjai pantat Irawan serta mimik wajah Irawan yang memejamkan matanya dengan mulut terbuka mengeluarkan desahan-desahan dan racauan yang tak jelas. Semakin membuatku terbawa arus birahi ini.

3/8

Gempa Padang
Written by ziz Tuesday, 14 February 2012 00:00 -

"Yaahh.. Uuuuhhhh... Ahhhhh..."Dua tubuh gagah berkulit kontras dengan wajah-wajah tampan berekspresi penuh nafsu dan keringat yang membasahi membuat tubuh mereka mengkilat terkena lampu semakin seksi dengan batang yang kokoh didampingi kantung bergoyang-goyang diantara paha mereka. Aku sangat ingin bergabung dengan mereka tapi Anggoro belum memberi kode padaku untuk bergabung. Menyaksikan ulah Anggoro yang melumati batang kontol Irawan dan menjejalkan lidahnya ke lubang anus Irawan, membuatku harus berulangkali menelan ludah.

Akhirnya aku memberanikan diri mendekat. Lalu tangan Irawan menyentuhiku dan meraih kontolku. Sambil terus dikocokinya, kontolku diarahkan ke mukanya hingga mulutnya berhasil mencaplok batang kontolku. Lidah Irawan menari nari dan menjilati setiap jengkat kulit kontolku. Bahkan lubang perkencinganku juga ditusuk tusuk oleh ujung lidahnya. Aku semakin dibuat belingsatan. Lalu Anggoro memberi kode supaya bajuku dilepas semuanya. Dan aku segera melepas kancing baju dan melepas semua kain yang membalutku. Sesekali Anggoro turut menjilati batang kontolku, berebutan dengan Irawan. Sungguh sensasi yang luar biasa ketika dua mulut berebutan menghisapi dan menjilati batang kontolku.

Terkadang secara gantian, kedua mulut Irawan dan Anggoro mengulumi batang kontolku. Aku bebas memasukkan kontolku ke kedua mulut cowok ini. Lama Anggoro mengulum mulutku, kini dia kembali fokus pada kontol Irawan. Batang kontol berurat mili Irawan dilumatnya habis. Bahkan kedua biji pelernya juga dilahapnya dengan rakus. Dan kembali lubang anus Irawan juga diserbunya. Lidahnya dengan liar menelusuri lubang pelepasan Irawan. Basah lubang anus Irawan dijilati Anggoro dan dengan bantuan ketiga jari tangannya telah melemaskan cincin otot anus Irawan. Lalu dengan sigap Anggoro mengambil kondom Sutra yang ada disamping Irawan. Dengan secepat kilat dirobeknya bungkus kondom dan segera disarungkan karet lateks pelindung itu ke batang kontolnya. Kini Anggoro mengambil posisi untuk memasukkan kontolnya yang terbungkus kondom itu ke belahan pantat Irawan. Tak lupa dia mengoleskan pelicin Sutra Lubricant pada bantang kontolnya.

Memang tak mudah memasukkan barang yang besar milik Anggoro ke dalam lubang yang sempit milik Irawan. Meskipun pantat Irawan bersifat elastis, tapi kontol Anggoro yang berukuran bule, membuat Anggoro harus berulangkali melumasi kontolnya dan anus Irawan dengan ludahnya. Kemudian kembali Anggoro harus mengarahkan kepala kontolnya ke gerbang anus Irawan yang masih saja terasa begitu sempit. Padahal tadi sudah 3 jari yang masuk berusaha melebarkannya.

4/8

Gempa Padang
Written by ziz Tuesday, 14 February 2012 00:00 -

"Aaaahhhh... Pelan.. Sakiittt..."Irawan kembali meringis kesakitan sambil meremas sofa. "Tahan.. Kamu.. Kan cowok.. Rileks.. Aja.."Sambil menyangkutkan kaki kanan Irawan kebahunya dan memegang paha Irawan yang lain agar terbuka lebih lebar, Anggoro mencoba lagi menekan pantatnya melesakkan kontolnya lebih dalam, Anggoro menatap mata Irawan dalam-dalam seolah meyakinkan Irawan bahwa semua akan baik-baik saja. Dan ternyata komunikasi mata mereka cukup berhasil, hingga pantat Irawan jadi semakin rileks dan bisa terbuka menerima kontol besar Anggoro yang perlahan namun pasti centi demi centi menerobos pintu keperawanan Irawan yang sempit hingga akhirnya berhasil hingga pankalnya.

"Aaaahhhh.."mereka mendesah bersamaan, Anggoro merasa kenikmatan pantat hangat Irawan meremas-remas kontolnya. Di pihak lain Irawan merasakan kenikmatan lobang anusnya penuh oleh kontol besar Anggoro. Sambil setengah bangkit, Irawan melihat paha bulu serta jembut mereka bergesekan sementara kontol besar Anggoro lenyap ditelan lubang pantatnya, dan dia tersenyum membalas senyum mesum Anggoro. "Dah masuk semua ya?"Irawan meyakinkan dirinya sendiri dan Anggoro menjawabnya dengan lumatan dibibir Irawan, sambil memberi waktu Irawan untuk meredakan rasa penuh di pantatnya yang dijejali kontol besarnya, Anggoro membiarkan seluruh batangnya dalam rengkuhan pantat Irawan.

Sementara bibir mereka berpagutan, Anggoro menggesek-gesek kontol Irawan yang mengganjal perutnya. Perlahan Anggoro mulai menarik kontolnya untuk kemudian secara perlahan pula ditekan lagi ke dalam anus Irawan. Desahan mereka yang terbungkam bibirnya kembali terdengar merasakan gesekan antara kontol Anggoro dan lubang anus Irawan. Setelah cukup lama akhirnya penuh yang dirasakan Irawan berganti dengan nikmat saat sensasi kepala kontol Anggoro menyentuh prostatnya dan dia mengimbanginya dengan memutar-mutar pantatnya. Apalagi kini mulutnya juga penuh oleh kontolku yang terus kujejalkan ke mulutnya. "Oooohhhh... Aaaahhhh.... Heehhhh...."suara erangan dan lenguhan memenuhi ruangan, Anggoro mulai meningkatkan ritme sodokannya, dia bangkit meninggalkan luatan bibir Irawan dan menahan pangkal Irawan yang bergoyang menjauh saat dia dengan cepat menggoyangkan kontolnya keluar masuk anus Irawan.

5/8

Gempa Padang
Written by ziz Tuesday, 14 February 2012 00:00 -

"Haaaaaahhhhhh... Pellllannnn......"Irawan memegang perut Anggoro yang berkotak-kotak berusaha menahan laju sodokan kontol Anggoro. Kontolku terlepas dari kuluman mulutnya saat dia berbicara. Irawan tak kuat menahan rasa nikmat kontol Anggoro yang dengan cepat menonjok-nonjok prostatnya, dipejamkan matanya dan kepalanya terlempar ke kiri dan kanan sementara bibirnya tak hanti mendesah. "Ooohhhh.... Yeeesss.... Ooohhhh...."Seakan tak peduli pada Irawan, Anggoro semakin bernafsu mendengar lenguhan-lenguhan Irawan, ekspresi muka Irawan yang seksi memancing Anggoro untuk terus tancap gas. "Ooohhhh....Aaaaaahhhh... Yeeaaaahhhh..."Irawan begitu terbawa nafsunya,dipelintir dan diremas-remas putingnya sendiri sambil terus menatap muka Anggoro yang makin memerah.

"More deeper...more deeperrr... Ooohhhh...."Irawan melepaskan kulumannya pada kontolku. Hingga kontolku teracung acung di depan hidung Irawan. Dengan memejamkan mata Irawan semakin meracau nikmat merasakan kontol Anggoro yang terus menghajar prostatnya dan terus memompa bendungan spermanya untuk terus mengalir naik ke ke ujung kontolnya. "AAAAHHHH... AAAHHH... KELUAAAARRR... OOOHHHH..."badan Irawan menegang dan seketika juga aliran lahar putih menyembur keluar dari kontolnya membasahi dada dan perut Irawan dan Anggoro. Aku sungguh tak tak menyangka Irawan mencapai klimax padahal Anggoro tak sedikitpun menyentuh kontol Irawan. Apalagi secepat itu. "OOOOHHH......"Anggoro melenguh.

Pantat Irawan yang semakin menyempit dan berdenyut keras sempat membuat Anggoro kelabakan tapi dia langsung mengatur nafas berusaha keras menahan agar spermanya tak keluar dari kontolnya yang serasa diremas-remas otot-otot anus Irawan. "Cepet banget seh Ir..."Anggoro seolah tak rela Irawan lebih dulu mencapai klimax. "Hehe.. Sorry Ang, kamu seh gila banget ngentotnya,aku kan masih bodoh urusan ginian, jadi gak bisa nahan deh.."Irawan nyengir melihat muka nanggung Anggoro yang duduk disampingnya. Tanggung neh, sekalian kamu menggantikan posisi Irawan yah,pinta Anggoro padaku. Akupun mengangguk dan segera mengambil posisi.

"Hmm... . Nungging deh.."perintah Anggoro. Akupun langsung mengambil posisi sesuai permintaan birthday boy. Lalu kulihat Anggoro mengambil kondom baru dan memasangkan kondom baru pada kontolnya dan diolesi juga dengan Sutra Lubricant. Sedikit lubricant juga dioleskan ke pantatku yang saat itu nungging di atas Irawan, Anggoro langsung mengarahkan kontolnya ke lubang anusku dan mendorongnya masuk. "Aaahhh..... Enak banget pantatmu.. Masih sempit juga.." Anggoro mulai menggoyang kontolnya keluar masuk pantatku.

6/8

Gempa Padang
Written by ziz Tuesday, 14 February 2012 00:00 -

Sementara mulut Irawan telah siap menerima sodokan kontolku. Dia mengatupkan mulutnya rapat rapat ketika kontolku memenuhi mulutnya. Aku berusaha membalas hentakan kontol Anggoro yang bergerak makin cepat. Setiap hentakan kontol Anggoro berarti kontolku juga menghentak menghajar mulut Irawan. Dalam desahannya Anggoro mencium dan menggigiti punggungku. Sesekali tengkukku dia jilati dan diciuminya dengan penuh nafsu.

Karena bibir Irawan yang liar melumat menjilat menjelajah setiap jengkal batang kontolku, Bahkan tangan tangannya juga terampil menyentuhi kedua dada dan putingku. Sesekali dipilin pilinnya puting tetekku, dan itu menambah birahiku semakin memuncak. Karena sekujur titik sensitifku tersentuh pada saat yang bersamaan, baik di lubang anusku oleh rojokan kontol Anggoro, disertai ciuman dan jilatan lidah Anggoro di telingan dan tengkukku. Sementara kuluman mulut Irawan di kontolku, serta pilinan jari jari Irawan pada kedua tetekku, membuat aku melenguh lenguh penuh nafsu. Dan lenguhanku berpacu dengan desisan Anggoro yang dengan ritme berganti ganti menyodomi pantatku. Lenguhan dua orang ini memancing birahi Irawan untuk kembali bangkit dan kontolnya yang baru saja ejakulasi, perlahan lahan mulai menegang dan mengeras kembali.

Irawan bergerak memutar posisinya hingga dia dan aku membentuk gaya 69. Irawan kini berada di bawah aku, menghisap dan melumati kontolku sementara aku melakukan hal yang sama pada kontol dia yang masih setengah tegang. Anggoro yang bergoyang-goyang merojok pantatku seirama dengan sodokan kontol Irawan yang terus memenuhi mulutku. Lalu kami mengambil posisi rebahan di ranjang, sehingga Anggoro masih tetap bisa merojok lubang anusku, dan dia masih turut menjilati dan menghisapi kontol Irawan, berebutan denganku. Kontol Irawan kini mengacung tegang keras, karena dua mulut dan dua lidah menjelajahi setiap jengkal kulit otot pejal beruratnya itu. Saat Anggoro menghentak dengan keras, kurasakan batang kontol Anggoro telah menyentuh prostat dan G-spotku. Apalagi kuluman bibir Irawan yang membuat hisapan dalam pada kontolku, membuat aku bergetar getar menahan klimaks. Dorongan sperma yang akan menyembur keluar tak dapat lagi aku pertahankan.

"ARGGGGHHHHHH.... AAAHHHHHHH OHHHHHHHHHHHHHHH Aku keluarrrrrrrrrrrrrr,"akhirnya aku tak kuat lagi menahan spermaku lebih lama yang tanpa peringatan menembaki kerongkongan Irawan. "Hekk....Hmmm... Hmmm...."Irawan yang awalnya hampir tersedak karena kaget akhirnya

7/8

Gempa Padang
Written by ziz Tuesday, 14 February 2012 00:00 -

menikmati rasa aneh spermaku yang jadi sperma pertama yang ditelannya. Tak lama kemudian dalam waktu hampir bersamaan sperma Anggoro menyembur dalam pantatku dan membasahi kondom yang membungkusi. Rasa hangat kurasakan saat sperma Anggoro mengumpul di ujung kondom di dalam pantatku. Aku memeluk erat erat tubuh Irawan, dan aku masukkan seluruh batang kontolnya ke dalam mulutku. Namun karena kelelahan menderaku, aku hanya mampu menghisap kontol Irawan. Dan rupanya Irawan cukup tanggap dengan segera mencabut kontolnya dari mulutku dan segera dikocoknya. Hanya dalam bilangan detik, Irawan mengocoki kontolnya dengan penuh nafsu. Lantas tubuhnya mengejang dan kontolnya di arahkan ke aku dan Anggoro.

Aaaahhhhhh........ aku keluar lagiiiiiiiiiiiiiiiiiiii,Irawan berteriak saat ejakulasi keduanya datang. Rupanya semprotan sperma untuk yang kedua kalinya dari kontol Irawan ini cukup kencang. Walaupun spermanya agak cair, namun semburannya cukup melebar dan muncrat kemana mana. Akhirnya setelah enam kali semprotan, Irawan pun terbaring lemas menindih tubuhku dan tubuh Anggoro. Malam itu aku sudah memberikan hadiah terindah untuk sahabatku semasa kuliah di fakultas Kedokteran dulu. Dan setelah seminggu berada di Padang, aku kembali ke Malang tanpa sempat bertemu lagi dengan Anggoro dan Irawan. Tapi mereka berjanji untuk datang ke Malang dalam waktu dekat.

8/8

You might also like