You are on page 1of 18

PROPOSAL PENELITIAN

1.

Latar Belakang Penelitian Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Sedangkan tujuan dari koperasi adalah untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dan ikut serta dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dan koperasi itu tidak berorientasi pada perolehan laba. Koperasi dianggap mempunyai peranan yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia terutama didalam pembangunan selain itu koperasi bisa menjadi alat pemersatu bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut undang-undang 1945 nomor 25 koperasi diartikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi mempunyai tujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pada umumnya usaha ekonomi koperasi dimulai dengan usaha skala kecil dan diusahakan oleh para anggotanya. Koperasi sebagai suatu badan usaha ekonomi harus mengupayakan semua kegiatan ekonominya berjalan dengan efisien agar dapat melanjutkan kelangsungan usahanya. Untuk itu informasi sangat dibutuhkan oleh koperasi dalam menjalankan usahanya dan informasi tersebut akan dikomunikasikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan. Salah satu sumber informasi adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan, sehingga laporan keuangan dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan koperasi. Apakah koperasi itu mengalami kemunduran atau mengalami perkembangan yang pesat, selain itu dengan laporan keuangan dapat juga diketahui koperasi itu mendapatkan keuantungan atau mengalami kerugian. Dalam laporan keuangan data yang tersedia kemudian dapat dianalisis sehingga manajemen dapat mengambil keputusan dan menyusun rencana yang akan datang. Suatu koperasi yang ingin berkembang atau memperbaiki keadaannya akan menghadapi berbagai masalah. Masalah pokok yang sering dihadapi oleh koperasi yang bergerak dibidang apapun tidak lepas dari kebutuhan akan modal. Modal kerja dalam sebuah koperasi digunakan untuk membiayai kegiatan operasionalnya yang didalamnya mencakup biaya tenaga kerja, membayar hutang, biaya administrasi dan lain sebagainya. Biaya yang telah dikeluarkan tersebut

diharapkan dapat kembali masuk dalam waktu relatif singkat melalui hasil usaha yang dilakukan koperasi. Modal kerja sangat diperlukan oleh koperasi dalam menjalankan usahanya hal ini menuntut pihak manajemen untuk mengelola dan mengatur modal kerja dengan efektif mungkin. Modal kerja yang terlalu besar dari kebutuhan nyata akan mengakibatkan tidak efisiennya penggunaan dana koperasi tetapi sebaliknya bila modal kerja terlalu kecil juga akan mengganggu jalannya operasi koperasi. Ketersediaan modal kerja harus mencukupi agar tidak terjadi kekacauan sebagaimana diungkapkan oleh Munawir (2004:114) berikut ini: Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Disamping itu, masalah modal kerja menunjukkan tingkat keamanan atau margin safety bagi para kreditor terutama kreditor jangka pendek.

Dalam menjalankan usahanya hal yang perlu diperhatikan selain dari modal kerja adalah kemampuan koperasi untuk membayar kewajiban

keuangannya atau mengetahui tingkat likuiditas yaitu dengan cara menganalisis pos-pos yang ada didalam laporan keuangan baik itu neraca maupun laporan laba rugi. Tingkat likuiditas koperasi dapat memberikan informasi mengenai kemampuan dalam melunasi pinjaman jangka pendeknya, karena likuiditas merupakan penilaian kemampuan suatu badan usaha melunasi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu koperasi harus mampu mengatur dan memperhitungkan pinjaman jangka pendeknya agar dapat terlunasi tepat pada

waktunya sehingga koperasi dapat dipercaya oleh pihak luar untuk memberikan kredit pada saat dibutuhkan. Melihat fenomena yang terjadi berdasarkan laporan pertanggungjawaban pengurus Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut, selama periode 2008-2011 tingkat likuiditasnya dibawah 200%. Hal ini dapat kita lihat dari tabel tingkat likuiditas Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut dengan mnggunakan Current Ratio yang diperoleh dari perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar. Tabel 1 Tingkat Likuiditas dengan Current Ratio Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut Periode 2008-2011 Current Ratio Rp. 162.395.597,00 Rp. 110.020.914,00 148% 2008 87.724.963,00 181% 2009 Rp. 159.156.172,00 Rp. 88.044.082,00 183% 2010 Rp. 161.376.597,00 Rp. Rp. 166.894.471,00 Rp. 94.067.401,00 177% 2011 Sumber: Neraca Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut 2008-2011 (Data diolah kembali) Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Berdasarkan data di atas tingkat likuiditas pada Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut menunjukan fluktuasi yang cenderung mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan periode 2008 walaupun pada periode 2011 kembali mengalami sedikit penurunan. Apabila dirata-ratakan dari periode 2008-2011 tingkat likuiditas koperasi adalah 172% atau 1,72 kali yang berarti bahwa setiap Rp. 1,00 kewajiban lancar dijamin dengan Rp. 1,72 aktiva lancar. Tingkat likuiditas tersebut tidak dapat dikatakan baik, karena masih di bawah standar tingkat likuiditas yang dikatakan aman yaitu sebesar 200%, sebagaimana yang diungkapkan sebagai berikut:

Current Ratio 200% kadang-kadang sudah memuaskan bagi suatu perusahaan, tetapi jumlah modal kerja dan besarnya tergantung pada beberapa faktor, suatu standar atau rasio pada umumnya tidak dapat ditentukan secara keseluruhan. (Munawir, 2001: 72)

Jika suatu perusahaan termasuk ke dalam kategori perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tidak baik berarti perusahaan tersebut dikatakan kurang sehat dan mungkin tidak akan mendapat kepercayaan lagi dari kreditor. Hal inilah yang dialami oleh Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut dalam mengembangkan usahanya yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal karena tingkat likuiditasnya yang masih di bawah standar mengakibatkan masih sehingga masih sulit untuk mendapatkan modal. Oleh karena itu pengurus selaku manajemen dapat menggunakan modal kerja secara efektif dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang lebih baik terutama dalam memperoleh keuntungan dan mampu untuk membayar kewajiban keuangannya. Keuntungan yang dihasilkan koperasi dari penggunaan modal kerja dapat meningkatkan likuiditas dari koperasi tersebut sehingga dapat meningkatkan kepercayaan kreditor. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Modal Kerja Bersih Terhadap Likuiditas Pada Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut.

2.

Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas mengenai pengaruh modal kerja

bersih terhadap tingkat likuiditas, penulis merumuskan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: Bagaimanakah Pengaruh Modal Kerja Bersih Terhadap Tingkat Likuiditas. Permasalahan selanjutnya dijabarkan dalam beberapa pertanyaan berikut: 1) Bagaimana modal kerja bersih pada Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut. 2) Bagaimana likuiditas pada Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut. 3) Bagaimana pengaruh modal kerja bersih terhadap bersih likuiditas pada Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut.

3.

Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka penulis

bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian sehingga dapat dicapai tujuan dari penelitian sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui perkembangan modal kerja bersih pada Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut. 2) Untuk mengetahui tingkat likuiditas pada Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut. 3) Untuk mengetahui berapa besar pengaruh modal kerja bersih terhadap likuiditas pada Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut.

4.

Kegunaan Penelitian Adapun penelitian yang akan dilakukan ini, diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan, ilmu pengetahuan bagi penulis sendiri dan dapat dijadikan bahan kajian dan pengembangan lebih lanjut khususnya mengenai pengaruh modal kerja terhadap tingkat likuiditas pada Koperasi Unit Desa Karya Makmut Garut. 2) Kegunaan Praktisi Penelitian ini diaharpkan mempunyai kegunaan bagi objek penelitian yang dapat dijadikan masukan yang berguna dalam penghimpunan modal khususnya mengenai pengaruh dana pihak ketiga terhadap laba operasi.

5.

Pembatasan Masalah Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas, maka peneliti

membatasi masalah sebagai berikut: 1) Data laporan keuangan yang digunakan diteliti dari periode 2008 sampai dengan periode 2011. 2) Ukuran likuiditas perusahaan dalam penelitian ini menggunakan Current Ratio karena rasio ini merupakan rasio yang paling umum digunakan.

6.

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

6.1 Kerangka Pemikiran Koperasi merupakan suatu badan usaha yang bertujuan untuk

mensejahterakan anggotanya. Tujuan menjalankan usaha pada badan usaha koperasi sama dengan bentuk badan usaha lainnya, yaitu sama-sama berorientasi laba untuk memaksimisasi SHU (Sisa Hasil Usaha). Untuk itu koperasi membutuhkan modal untuk menjalankan usahanya. Modal merupakan faktor yang mempunyai peranan sangat penting untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha. Modal juga dapat dikatakan sebagai kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk dapat menghasilkan keuntungan pada waktu yang akan datang dan dinyatakan dalam nilai uang. Perkembangan usaha koperasi itu sendiri salah satunya dipengaruhi oleh tersedianya faktor modal yang cukup. Salah satu jenis modal yang terdapat pada koperasi adalah modal kerja atau working capital. Modal kerja ini berhubungan langsung dengan operasi perusahaan sehari-hari, misalnya dipergunakan untuk membayar upah, membayar hutang dan sebagainya. Modal kerja dalam jumlah yang cukup memungkinkan koperasi dapat beroperasi seekonomis mungkin sekaligus dapat menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditor karena memungkinkan bagi koperasi untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya. Sedangkan jika koperasi mengalami kekurangan modal kerja maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap

perkembangan usahannya.

Partisipasi aktif dari anggotanya atau bertambahnya anggota koperasi yang baru maka dapat menambah kekayaan atau modal kerja koperasi melalui simpanan-simpanan anggota yang digunakan untuk membiayai operasional koperasi yang bersangkutan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, dalam hal ini akan menimbulkan kerugian bagi koperasi karena dapat menyebabkan berkurangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Likuiditas merupakan ukuran kemampuan suatu perusahaan atau koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya, maka posisi keuangan perusahaan tersebut dalam keadaan baik atau dapat dikatakan liquid, sedangkan perusahaan yang tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih maka perusahaan tersebut dalam keadaaan illiquid. Posisi keuangan yang liquid bagi suatu perusahaan sangat penting untuk memberikan kepercayaan bagi para kreditor sebagai pihak yang akan memberikan pinjaman. Tingkat likuiditas yang baik sangat penting bagi suatu perusahaan atau koperasi untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan yang baik sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada berbagai pihak khususnya kreditor dan investor. Likuiditas suatu badan usaha dapat di ukur dengan menggunakan berbagai rasio diantaranya dengan Current Ratio, Quick (Acid Test) Ratio, Cash Ratio.

10

Rasio likuiditas ini digunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan keuangan jangka pendek. Henry Simamora (2000:524) mengungkapkan bahwa: Rasio likuiditas (liquidity ratio) mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo dan memenuhi kebutuhan kasnya yang tidak terduga. Kreditor-kreditor jangka pendek seperti banker dan pemasok terutama berkepentingan dalam menilai likuiditas.

Berdasarkan pernyataan di atas penulis menggunakkan rasio lancar atau current ratio dalam mengukur tingkat likuiditas karena rasio lancar atau current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar atau current ratio dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan atau margin of safty suatu perusahaan. Perhitungan rasio lancar atau current ratio dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar. Pengertian modal kerja dalam konsep kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa modal kerja mempunyai dua unsur yaitu aktiva lancar dan kewajiban lancar. Perubahan-perubahan unsur modal kerja tersebut berpengaruh terhadap tingkat likuiditas suatu badan usaha atau perusahaan.

11

Variabel X
Modal Kerja

Variabel Y
Tingkat Likuiditas

Modal Kerja Bersih


Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Current Ratio

Hipotesis
Modal kerja bersih berpengaruh positif terhadap tingkat likuiditas pada Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut

Gambar 1 Hubungan Modal Kerja dan Likuiditas

6.2 Hipotesis Hipotesis memegang peranan penting bagi penulis untuk membimbing penelitian lebih lanjut, yang ahirnya digunakaan untuk mempertahankan, merevisi atau menolak hipotesis tersebut. Menurut Sugiyono (2003:70) menyatakan bahwa Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah ini dinyatakan dalam bentuk kalimat. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru di dasarkan teori yang relevan belum didasarkan atas fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka diajukan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: Modal kerja bersih berpengaruh positif terhadap tingkat likuiditas pada Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut.

12

7.

Metodologi Penelitian

7.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian memberikan gambaran kepada peneliti tentang lankah-langkah bagaimana penelitian dilakukan sehingga masalah penelitian dipecahkan secara terarah. Metode penelitian memberikan gambaran kepada peneliti tentang lankah-langkah bagaimana penelitian dilakukan sehingga masalah penelitian dipecahkan secara terarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory, yaitu suatu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa atau penelitian akan menghubungkan variabel-variabel yang ada, yaitu variabel modal kerja bersih dan variabel likuiditas melalui pengujian hipotesa.

7.2 Operasionalisasi Variabel Dari judul penelitian ini dapat terlihat bahwa penelitian ini melibatkan dua buah variabel, yaitu modal kerja bersih dan tingkat likuiditas. Adapun definisidefinisi dari kedua variabel tersebut adalah: 1) Modal Kerja Bersih Modal kerja menurut konsep kualitatif adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan tanpa menggangu likuiditasnya, yaitu merupakan kelebihan aktiva lancar di atas kewajiban lancar.

13

Modal kerja bersih merupakan variabel bebas atau variabel independent yang akan mempengaruhi variabel terikat yaitu likuiditas. Variabel ini akan diselidiki berapa besar pengaruhnya terhadap variabel terikatnya. 2) Likuiditas Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Likuiditas merupakan variabel dependent atau variabel terikat yang akan dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel independent. Tabel 2 Operasionalisasi Variabel Variabel
Variabel independent: Modal Kerja Bersih Variabel dependent: Likuiditas

Dimensi
Modal Kerja Bersih Likuiditas

Indikator
Modal Kerja Bersih: Likuiditas:

Skala
Rasio

Rasio

7.3 Teknik Pemgumpulan Data Sebagai upaya untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, informasi serta landasan teori yang diperlukan dalam analisis dan pembahasan masalah maka penulis menggunakan telaah dokumen yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data autentik tentang keadaan keuangan perusahaan dengan cara mengumpulkan informasi tentang laporan keuangan perusahaan yang akan dijadikan data dalam penelitian ini.

14

7.4 Teknik Pengolahan Data Teknik analisis data dilakukan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih sederhana. Untuk mengetahui pengaruh variabel independent (modal kerja bersih) terhadap variabel dependent (likuiditas), data tersebut dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1) Menghitung modal kerja bersih Untuk meghitung modal kerja bersih digunakan rumus seperti berikut:

2) Menghitung likuiditas Untuk menghitung likuiditas digunakan salah satu rasio likuiditas yaitu dengan current ratio.

7.5 Pengujian Hipotesis Analisis data merupakan salah satu tahap kegiatan penelitian berupa proses penyusunan dan pengeolahan data guna menafsirkan data yang telah diperoleh dari lapangan. Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih sederhana, untuk lebih mudah dibaca dan

diinterpolasikan dalam proses pengolahan data ini digunakan analisa statistik Dalam mencapai tujuan penelitian, pertama adalah menghitung indeks perubahan modal kerja yang diperoleh dari laporan keuangan (neraca) untuk dianalisis

15

perubahannya setiap tahun. Begitu pula tujuan yang kedua dilakukan perhitungan indeks perubahan likuiditas yang kemudian akan dilihat kenaikan dan penurunannya. Sedangkan ketiga, untuk memperoleh interpretasi hubungan antara perubahan modal kerja dan perubahan likuiditas, dan yang keempat adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh perubahan modal kerja terhadap perubahan likuiditas. Analisis statistik yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut adalah sebagai berikut ini: 1) Analisis Koefisien Korelasi Teknik analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Product Moment, karena untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan Y jika kedua data tersebut berbentuk interval atau rasio. ( Keterangan: r = n = X = Y = ( )( ) ( ) )( ( ) )

Koefisien korelasi antar variabel Jumlah sampel yang diteliti Jumlah modal kerja bersih Jumlah likuiditas

Tabel 3 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan Interval Nilai Kekuatan Hubungan
Tidak ada Sangat rendah atau lemah sekali Rendah atau lemah tapi pasti Cukup berarti atau sedang Tinggi atau kuat Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat diandalkan Sempurna

(Iqbal Hasan, 2006:44)

16

; terjadi hubungan linear positif, yaitu makin besar nilai variabel X makin besar pula nilai variabel Y, atau makin kecil nilai nilai variabel X makin kecil pula nilai variabel Y. ; terjadi hubungan linear negatif, yaitu makin kecil nilai variabel X maka makin besar nilai variable Y, atau sebaliknya. ; tidak ada hubungan sama sekali antara X dan Y. 1 atau -1; terjadi hubungan linear sempurna.

2) Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi dihitung untuk memperoleh kontribusi variabel inidependen (modal kerja) terhadap variabel dependen (tingkat Likuiditas). Dimana dalam penggunaannya, koefisien determinasi dinyatakan dalam

prosentase dengan rumus:

Keterangan: r = Koefisien korelasi antar variabel KD = Koefisien determinasi

Jika Jika

0, berarti tidak ada pengaruh modal kerja terhadap likuiditas. 1, berarti variasi naik/turunnya tingkat likuiditas adalah 100%

dipengaruhi oleh modal kerja. Jika KD berada di antara 0 dan 1 ( ), maka besarnya pengaruh modal

kerja terhadap variasi naik/turunnya tingkat likuiditas adalah sesuai dengan nilai KD itu sendiri, dan selebihnya berasal dari faktor lain.

17

8.

Lokasi dan Jadwal Penelitian

8.1 Lokasi Penelitian Yang menjadi objek penelitian ini adalah Koperasi Unit Desa Karya Makmur Garut yang beralamatkan di Jl. Gunung Satria No.97 Garut.

8.2 Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Maret 2012 sampai dengan selesai, sedangkan jadwal penelitiannya sebagai berikut: Tabel 4 Perencanaan Waktu Penelitian Tahapan Penelitian Pengajuan proposal Bimbingan dan perbaikan proposal Seminar proposal Pengumpulan data Pengolahan data Analisis data Bimbingan skripsi Penyelesaian skripsi Bulan ke: 4 5 6

18

9.

Sistematika Pembahasan

Bab 1 Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang tentang mengapa penelitian ini menarik untuk diteliti secara empiris beserta dengan rumusan masalah, tujuan, dan manfaat dilaksanakannya penelitian. Bab 2 Landasan Teori Bab ini mengurai teori-teori pembahasan dalam skripsi. Bab 3 Metodologi Penelitian Bab ini berisi tentang sejarah singkat perusahaan yang menjadi objek peneltian, metode yang digunakan dalam penelitian yang berisi jenis dan sumber data, pengumpulan data, populasi, sampel dan teknik analisis yang digunakan. Kemudian variabel penelitian dan tahapan penelitian. Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab ini berisi pendeskripsian hasil penelitian yang telah dilakukan, uji hipotesis, serta pembahasan hasil pengujian hipotesis dan interpretasinya. Bab 5 Simpulan dan Saran Bab ini berisi ringkasan tentang jawaban dari rumusan masalah atau hipotesis yang diajukan beserta alasannya, serta berisi kesimpulan lain yang berasal dari bab hasil pembahasan. yang berhubungan dan mendasari

You might also like