Professional Documents
Culture Documents
JENIS-JENIS KECURANGAN Sebagai konsep legal yang luas, kecurangan menggambarkan setiap upaya penipuan yang disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil harta atau hak orang atau pihak lain. Dalam konteks audit atas laporan keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai salah saji laporan keuangan yang disengaja. Dua kategori yang utama adalah pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan aktiva.
Penyalahgunaan Aktiva
Penyalahgunaan (misappropriation) aktiva adalah kecurangan yang melibatkan pencurian aktiva entitas. Pencurian aktiva perusahaan sering kali mengkhawatirkan manajemen, tanpa memerhatikan materialitas jumlah yang terkait, karena pencurian bernilai kecil menggunung seiring dengan berjalannya waktu. Menurut perkiraan Association of Certified Fraud Examiners, perusahaan rata-rata kehilangan enam persen pendapatannya akibat kecurangan.
Penyalahgunaan aktiva biasanya dilakukan pada tingkat hierarki organisasi yang lebih rendah. Namun, dalam beberapa kasus yang heboh, manajemen puncak terlibat dalam pencurian aktiva perusahaan. KONDISI-KONDISI PENYEBAB KECURANGAN Tiga kondisi kecurangan yang berasal dari pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan aktiva diuraikan dalam SAS 99 (AU 316). Ketiga kondisi ini disebut sebagai segitiga kecurangan (fraud triangle). 1. Insentif/Tekanan. Manajemen atau pegawai lain merasakan insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan. 2. Kesempatan. Situasi yang membuka kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk melakukan kecurangan. 3. Sikap/Rasionalisasi. Ada sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai etis yang membolehkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur.
Karakter manajemen atau serangkaian nilai-nilai etis juga mungkin mempermudah analis merasionalisasi tindakan yang curang. MENILAI RISIKO KECURANGAN SAS 99 memberikan pedoman bagi auditor dalam menilai risiko kecurangan. Auditor harus mempertahankan tingkat skeptisisme profesional ketika mempertimbangkan serangkaian informasi yang luas, termasuk faktor-faktor risiko kecurangan , untuk mengidentifikasi dan menanggapi risiko kecurangan.
Skeptisime Profesional
SAS 1 menyatakan bahwa, dalam melaksanakan skeptisisme profesional (profesional skepticisme), auditor tidak mengasumsikan bahwa manajemen tidak jujur tetapi juga tidak mengasumsikan kejujuran absolut. Sebagian besar auditor tidak akan pernah menemui kecurangan yang material selama karirnya. Pikiran yang Selalu Mempertanyakan SAS 99 menekankan agar mempertimbangkan kerentanan klien terhadap kecurangan, tanpa mempedulikan bagaimana keyakinan auditor tentang kemungkinan kecurangan serta kejujuran dan integritas manajemen Evaluasi Kritis atas Bukti Audit Ketika mengungkapkan informasi atau kondisi lain yang mengindikasikan bahwa mungkin telah terjadi salah saji yang material akibat kecurangan, auditor harus menyelidiki permasalahannya secara mendalam, memperoleh bukti tambahan sebagaimana yang diperlukan, dan berkonsultasi dengan anggota tim lainnya. Auditor juga harus berhati-hati jangan sampai merasionalisasikan atau mengasumsikan salah saji itu adalah kejadian yang berdiri sendiri. Komunikasi di antara Tim Audit SAS 99 mewajibkan tim audit mengadakan diskusi untuk berbagai wawasan di antara anggota tim audit yang lebih berpengalaman serta untuk curah pendapat menyangkut hal-hal berikut : 1. Bagaimana dan di mana menurut keyakinan mereka laporan keuangan entitas mungkin rentan terhadap salah saji yang material akibat kecurangan. 2. Bagaimana manajemen dapat melakukan dan menutupi pelaporan keuangan yang curang. 3. Bagaimana seseorang dapat menyalahgunakan aktiva entitas.
4. Bagaimana auditor menanggapi kerentanan terhadap salah saji yang material akibat kecurangan. Pengajuan Pertanyaan kepada Manajemen SAS 99 mengharuskan auditor untuk mengajukan pertanyaan spesifik tentang kecurangan dalam setiap audit. Auditor harus menanyakan apakah manajemen mengetahui setiap kecurangan atau mencurigai adanya kecurangan dalam perusahaan. Auditor juga harus menanyakan tentang proses yang ditempuh manajemen dalam menilai risiko kecurangan, sifat risiko kecurangan yang diidentifikasikan oleh manajemen, setiap pengendalian internal yang diimplementasikan untuk mengatasi risiko itu, serta setiap informasi tentang risiko kecurangan dan pengendalian terkait yang telah dilaporkan oleh manajemen kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, seperti komite audit. SAS 99 mengharuskan auditor menanyakan komite audit atau pihak lain yang bertanggung jawab atas tata kelola mengenai pandangan terhadap risiko kecurangan, dan apakah mereka mengetahui kecurangan atau mencurigai adanya kecurangan. SAS 99 juga mengharuskan auditor mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak lain dalam entitas yang tugasnya berada di luar garis tanggung jawab pelaporan keuangan yang normal. Faktor-faktor Risiko SAS 99 mengharuskan auditor mengevaluasi apakah faktor-faktor risiko kecurangan mengindikasikan adanya insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan, kesempatan untuk berbuat curang, atau sikap atau rasionalisasi yang digunakan untuk membenarkan tindakan yang curang. Prosedur Analitis Auditor harus melaksanakan prosedur analitis selama tahap perencanaan dan penyelesaian audit untuk membantu mengidentifikasi transaksi atau peristiwa tidak biasa yang mungkin mengindikasikan adanya salah saji yang material dalam laporan keuangan. Karena keterjadian pelaporan keuangan yang curang sering kali melibatkan manipulasi pendapatan, SAS 99 mengharuskan auditor melaksanakan prosedur analitis atas akun-akun pendapatan. Dengan membandingkan volume penjualan berdasarkan pendapatan yang tercatat dengan kapasitas produksi aktual. Informasi Lain Auditor harus mempertimbangkan semua informasi yang sudah diperoleh dalam setiap tahap atau bagian audit ketika menilai risiko kecurangan.
2. Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi risiko kecurangan 3. Pengawasan oleh komite audit.
mempromosikan orang-orang yang tingkat kejujurannya rendah, terutama yang akan menduduki jabatan yang bertanggung jawab atau penting. Pelatihan Pelatihan kewaspadaan terhadap kecurangan juga harus disesuaikan dengan tanggung jawab pekerjaan khusus pegawai itu, misalnya pelatihan yang berbeda untuk agen pembelian dan agen penjualan. Konfirmasi Sebagian besar perusahaan mengharuskan pegawainya untuk secara periodik mengonfirmasikan tanggung jawab mematuhi kode perilaku. Konfirmasi itu akan membantu mengokohkan kebijakan kode perilaku dan juga membantu menghalangi pegawai melakukan kecurangan atau pelanggaran etika lainnya. Disiplin Pegawai harus mengetahui bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban jika tidak mengikuti kode perilaku perusahaan. Penyelidikan secara tuntas atas semua pelanggaran dan respon yang tepat serta konsisten dapat secara efektif menghalangi kecurangan.
2. Merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk menangani risiko kecurangan 3. Merancang dan melaksanakan prosedur untuk menangani pengabaian pengendalian oleh manajemen.
Merancang dan Melaksanakan Prosedur untuk Menangani Pengabaian Pengendalian oleh Manajemen
Risiko pengabaian pengendalian oleh manajemen selalu ada dalam hampir semua audit. Karena manajemen memiliki posisi yang unik untuk melakukan kecurangan dengan mengabaikan pengendalian yang sebenarnya berjalan efektif, dalam setiap audit auditor harua melaksanakan prosedur untuk menangani risiko pengabaian oleh manajemen. Ada tiga prosedur yang harus dilaksanakan dalam setiap audit. Memeriksa Ayat Jurnal dan Penyesuaian Lainnya untuk Mencari Bukti Salah Saji yang Mungkin Akibat Kecurangan Pertama auditor harus memahami proses pelaporan keuangan entitas, di samping pengendalian atas ayat-ayat jurnal dan penyesuaian lainnya, serta mengajukan pertanyaan kepada pegawai yang terlibat dalam proses pelaporan keuangan tentang aktivitas yang tidak tepat atau tidak biasa dalam pemrosesan ayat jurnal dan penyesuaian lainnya. Mereview Estimasi Akuntansi untuk Mengetahui Adanya Bias SAS 99 mengharuskan auditor memperhitungkan potensi bias manajemen saat mereview estimasi tahun berjalan.
Auditor juga diharuskan untuk menengok ke belakang, dan melihat estimasi tahun sebelumnya yang signifikan guna mengidentifikasi setiap perubahan proses perusahaan atau pertimbangan dan asumsi manajemen yang mungkin mengindikasikan. Mengevaluasi Dasar Pemikiran Bisnis untuk Transaksi Tidak Biasa yang Signifikan SAS 99 lebih berfokus pada pemahaman yang melandasi dasar pemikiran bisnis untuk transaksi tidak biasa yang signifikan. Auditor harus memahami tujuan transaksi yang signifikan ini. Auditor harus mewaspadai kondisi-kondisi berikut ketika melakukan audit : Perbedaan dalam catatan akuntansi Bukti audit yang bertentangan atau hilang Hubungan yang serba salah Jawaban yang tidak jelas atas pertanyaan yang diajukan audit atau yang menghasilkan bukti yang tidak konsisten dengan bukti lainnya. BIDANG-BIDANG RISIKO KECURANGAN YANG SPESIFIK
Pendapatan Fiktif Bentuk kecurangan pendapat yang paling menyolok melibatkan penciptaan pendapatan-pendapatan fiktif. Pelaku kecurangan sering kali bersedia bersusah payah mendukung pendapatan fiktif. Pengakuan Pendapatan Prematur yaitu pengakuan pendapatan sebelum persyaratan GAAP untuk mencatat pendapatan dipenuhi, harus dibedakan dari kekeliruan pisah batas, di mana transaksi tanpa sengaja dicatat dalam periode yang salah dalam bentuk pengakuan pendapatan dipercepat yang paling sederhana, penjualan yang seharusnya dicatat dalam periode berikutnya dicatat sebagai penjualan periode berjalan. Manipulasi Penyesuaian Pendapatan Penyesuaian yang paling umum dilakukan terhadap pendapatan menyangkut retur penjualan dan pengurangan harga. Suatu perusahaan mungkin menyembunyikan retur penjualan dari auditor untuk melebihsajikan penjualan dan laba bersih. Tanda-tanda Peringatan Kecurangan Pendapatan Ada banyak tanda peringatan atau gejala yang mengindikasikan kecurangan pendapatan. Dua diantaranya yang paling bermanfaat adalah prosedur analitis dan perbedaan dokumenter. Prosedur Analitis Sering kali mengisyaratkan adanya kecurangan pendapatan, terutama persentase margin kotor dan perputaran piutang usaha. Perbedaan Dokumenter Meski para pelaku kecurangan sudah berusaha sebisanya, transaksi fiktif jarang memiliki bukti dokumenter pada tingkat yang sama seperti dalam transaksi yang sah. Penyalahgunaan Penerimaan yang Melibatkan Pendapatan Meski penyalahgunaan penerimaan kas jarang terjadi pelaporan pendapatan yang curang, kecurangannya semacam ini bisa berdampak buruk terhadap organisasi karena aktiva langsung hilang. Kelalaian Mencatat Penjualan Salah satu kecurangan yang paling sukar dideteksi adalah apabila penjualan tidak dicatat dan kas dari penjualan itu dicuri. Kecurangan ini mudah dideteksi jika barang dikirim secara kredit kepada pelanggan. Pencurian Penerimaan Kas Setelah Penjualan Dicatat Untuk menyembunyikan pencurian, pelaku kecurangan harus mengurangi rekening pelanggan dengan salah satu dari tiga cara :
1. Mencatat suatu retur penjualan atau pengurangan harga 2. Menghapus rekening pelanggan 3. Mencatat pembayaran dari pelanggan lain dalam rekening pelanggan itu, yang disebut juga sebagai lapping.
menyimpan uang itu dalam rekening fiktif. Kecurangan ini dapat dicegah dengan menetapkan bahwa pembayaran hanya akan dilakukan kepada vendor yang sudah disetujui dan dengan meneliti secara cermat dokumentasi yang mendukung akuisisi itu oleh personil yang berwenang sebelum pembayaran dilakukan.
peristiwa atau situasi penting, terutama bila auditor curiga si terwawancara sedang mengelabuhi atau menyembunyikan informasi. Mengevaluasi Respons Atas Pengajuan Pertanyaan Agar pengajuan pertanyaan efektif, auditor harus terampil menyimak dan mengevaluasi respons atau pertanyaan yang diajukan. Teknik Menyimak Sangat penting bagi auditor untuk memanfaatkan keterampilan menyimak yang efektif selama proses pengajuan pertanyaan. Auditor harus terus memperhatikan dengan mempertahankan kontak mata, mengangguk sebagai tanda setuju, atau memperlihatkan tanda-tanda pemahaman lain. Mengamati Petunjuk Perilaku Auditor yang mahir dalam menggunakan pengajuan pertanyaan akan mengevaluasi petunjuk lisan dan nonlisan ketika mendengarkan pihak yang diwawancarai. Petunjuk-petunjuk lisan dapat mengindikasikan kegugupan, ketidaktahuan atau bahkan kebohongan responden. Tanggung Jawab Lain Apabila Dicurigai Ada Kecurangan Apabila auditor curiga bahwa mungkin ada kecurangan, SAS 99 mengharuskan auditor memperoleh bukti tambahan untuk menentukan apakah kecurangan yang material memang sudah terjadi. Auditor sering kali menggunakan pengajuan pertanyaan, seperti dibahas sebelumnya sebagai bagian dari proses pengukuran informasi itu.