You are on page 1of 6

Nama NIM Jurusan

: Achmad Faqihuddin : 1000109 : IPAI

Mata Kuliah : Pengelolaan Pendidikan penggawasip@gmail.com

Jawaban Tugas Pengganti UTS


1. Pengertian : a. Administrasi pendidikan Arti dari kata administrasi sendiri yaitu keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasari oleh rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. (TimDosen, 2010, p. 5). Sedangkan yang dimaksud Administrasi pendidikan bila mengutip pendapat Dadang Suhardan dalam buku Pengelolaan Pendidikan yang disusun oleh dosen Jurusan Administrasi pendidikan, administrasi pendidikan merupakan ilmu yang membahas pendidikan dari sudut pandang kerja sama dalam proses mencapai tujuanpendidikan. Semua proses usaha kerja sama dalam mencapai tujuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan semua aspek yang dianggap perlu dan positif dalam usaha mencapai keberhasilan, baik berupa benda maupun material seperti uang dan fasilita spiritual- seperti keyakinan dan nilai-nilai, ilmu pengetahuan seperti ilmu dan teknologi, maupun manusia atau human. (TimDosen, 2010, p. 10) b. Pengelolaan pendidikan Pengelolaan yaitu proses, cara, perbuatan mengelola; proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain; proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi; proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yg terlibat dl pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. (Nasional, Departemen Pendidikan, 2008) Pengelolaan pendidikan meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengembangan. Pengelolaan pendidikan.

Pengelolaan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan

dan pengendalian upaya anggota organisasi dimana keempat proses tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Menurut Griffin pengelolaan adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. (Pengelolaan Pendidikan, 2012) Dari pengertian pengelolaan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pengelolaan pendidikan yaitu segala sesuatu baik proses melakukan kegiatan pendidikan dalam menggerakkan tenaga ahli di bidang pendidikan dan perumusan kebijakan dan tujuan pendidikan, juga pengawasan dalam proses pendidikan untuk menciptakan ketertiban dan keteraturan dalam hal pendidikan hingga melahirkan insane kamil. c. Manajemen pendidikan Arti manajemen sendiri yaitu kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatankegiatan orang lain (management merupakan inti dari administrasi). (TimDosen, 2010, p. 6) Manajemen pendidikan juga diartikan sebagai : Aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat pada usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. tujuan pokok mempelajai manajemen pendidikan adalah untuk memperoleh cara, teknik, metode yang sebaik-baiknya dilakukan, sehingga sumber-sumber yang sangat terbatas ( seperti tenaga, dana, fasilitas, personal, material, maupun spiritual ) sangat diperlukan guna mencapai tujuan pendidikan secara efisien dan produktif. (Pengertian Manajemen Pendidikan, 2012) 2. Pengelolaan pendidikan penting bagi mahasiswa IPAI, karena program pendidikan yang sukses adalah program pendidikan yang mempunyai tujuan, langkah-langkah dan sumber-sumber yang jelas, komperhensif, kaya akan metoda, didasari falsafah yang jelas ditimba dari Islam, bukan dari ajaran yang lainya. (Qardhawi, 1986, p. 5) Untuk itu dalam prosesnya diperlukan sebuah pengelolaan pendidikan yang matang dan terstruktur untuk mendidik siswa agar dapat memahami Islam secara syammil dan mutakammil, juga tidak parsial. Berdasarkan fenomena yang ada, kebanyakan pengelolaan pendidikan agama langsung dipegang oleh seorang kiyai atau guru ngaji saja. Sehingga proses pendidikan hanya berlangsung di kelas, masjid atau madrasah

semata, tanpa melibatkan peran masyarakat dan orang tua dalam proses pendidikanya. Untuk itu, diperlukan Pengelolaan Pendidikan. Pengelolaan Pendidikan tidak hanya mengelola proses pendidikan agama dan kepribadian siswa selama di kelas semata. Sebagai guru PAI dituntut untuk bisa mengelola pendidikan siswa dan menjadikan lingkungan masyarakat dan keluarga sebagai instrument pendukung keberhasilan pendidikan kepribadian, agama dan etika. Oleh karena itu, guru PAI dituntut untuk bisa mengelola masyarakat dan keluarga diamana siswa tinggal. Sehingga masyarakat dan keluarga ini menjadi alat control siswa secara langsung. 3. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional bahwa sistem pendidikan nasional harus mampumenjamin pemerataan kesempatan pendidikan,peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensimanajemen pendidikan untuk menghadapitantangan sesuai dengan tuntutan perubahankehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perludilakukan pembaharuan pendidikan secaraterencana, terarah, dan berkesinambungan Pendidikan harus dikelola karena salah satu program yang dijalankan pemerintah saat ini adalah perbaikan mutu pendidikan. Oleh karena itu untuk memperbaiki mutu pendidikan diperlukan suatu pengelolaan pendidikan yang professional untuk mengahsilkan pendidikan yang bermutu dan efisien. Dalam pengelolaan pendidikan tidak hanya dilakukan oleh pemegang kebijakan semata, akan tetapi harus didukung dan di kelola oleh semua jajaran dan semua lini yang tergabung dalam kesatuan demi tercapainya pendidikan yang bermutu. Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional bahwa Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponenpendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapaitujuan pendidikan nasional. Kedudukan pengelolaan pendidikan dalam system pendidikan di Indonesia yaitu sebagai pengelola dari keseluruhan dan rangkaian pendidikan untuk mewujudkan peserta didik yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu peserta didik yang secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 4. Sampai saat ini dunia pendidikan masih berkembang masalah sekulerisasi pendidikan. Tentunya hal ini memiliki dampak dampak yang signifikan bagi pelajar-pelajar di Indonesia yang notabene beragama Islam. Akibatnya banyak pemuda Indonesia yang kehilangan jati dirinya baik sebagai bangsa Indonesia maupun sebagai seorang muslim. Banyak pemuda muslim, akan tetapi tidak mengerti kewajibanya sebagai

muslin, bahkan tidak memahami arti beragama itu sendiri. Sebagai contoh kasus yaitu ketika seorang siswa memasuki SMP atau SMA dimana kebanyakan memuat pelajaran umum saja. Ketika mulai penjurusan, siswa yang memilih program IPA maka ia akan benar-benar focus dengan mata pelajaran IPA dan mengesampingkan mata pelajaran yang lain, termasuk mata pelajaran agama. Akibatnya banyak sekali siswa yang membaca Al Quran pun tidak bisa. Sebagai contoh, ketika penerimaan mahasiswa baru di UPI dimana semua mengikuti tes membaca Al Quran, kebanyakan mahasiswa baru masih dalam tingkat dasar dalam membaca Al Quran. Ini akibat dari pemisahan ilmu agama dengan ilmu umum. Selain itu, pemerintah kebanyakan memformalkan pendidikan umum dan sedikit sekali memformalkan pendidikan agama. Sedangkan menurut Dr. Yusuf Al Qardhawi (1986:36) bila membandingkan dengan pendidikan Islam bahwa system pendidikan haruslah lengkap dan universal. Pendidikan Islam tidak hanya mementingkan satu segi tertentu saja, dan tidak pula mengharuskan adanya spesialisasi. Pendidikan islam tidak hanya mementingkan mementingkan rohani dan moral, seperti paham kaum sufi dan moralis, tidak hanya menekankan pendidikan rasio (pemikiran) seperti diutamakan oleh para filosof dan kaum intelek, tidak hanya mementingkan latihan/ ketrampilan dan disiplin sebagaimana pendidikan kemiliteran, dan tidak hanya mengutamakan pendidikan kemasyarakatan, seperti yang diinginkan oleh para pembaharu (reformer). Yang terang adalah bahwa pendidikan Islam ini mementingkan semua segi tersebut diatas dan berusaha untuk mengembangkanya. Karena pendidikan Islam merupakan pendidikan manusia selengkapnya; akal dan hatinya, rohani dan jasmani, serta moral dan tingkah laku.

5. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. (TimDosen, 2010, p. 122). Secara makro kepemimpinan pendidikan terletak pada pimpinan dari sebuah pemerintahan pusat. Karena untuk melaksanakan pendidikan agar sesuai dengan apa yang dicita-citakan diperlukan kebijakan yang mendukung segala sesuatunya, baik dari aspek anggaran maupun Sumberdaya manusia yang kompeten dalam mengembangkan pendidikan. Secara messo yang berperan disini yaitu pada tingkat kabupaten atau kota dan jajarannya untuk mengelola pendidikan baik secara administrasi maupun pelaksanaannya agar

pendidikan itu jelas dan terarah. Sedangkan secara mikro diperlukan kecakapan kepala sekolah dan guru dalam mengelola pendidikan agar sesuai dengan tujuan pendidikan, oleh karena itu seorang pendidik haruslah mengetahui tujuan pendidikan, karena mereka termasuk dalam jajaran kepemimpinan pendidikan. Semua elemen baik ditingkat makro, messo maupun mikro haruslah memliki satu tekad dan tujuan dan dalam kesatuan pemahaman. Sedangkan kondisi yang terjadi saat ini, para pejabat yang duduk sebagai penentu kebijakan di bidang pendidikan bukan berasal dari orang yang memiliki latar belakang dan keahlian di bidang pendidikan. Akibatnya pendidikan yang digulirkan pun semakin tidak memiliki arah. Selain itu, kebijakan-kebijakan yang diambil haruslah relevan dan sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Karena saat ini banyak sekali kebijakan yang tidak sesuai dengan keadaan masyarakat. Salah satu contohnya adalah kebijakan UN. Kebijakan yang diambil haruslah difahami dan dimengerti oleh semua jajaran. Kebanyakan kebijakan hanya dimengerti oleh pemilik kebijakan, sedangkan jajaran kebawahnya tidak mengetahui dan memahami. Menurut Rijalul Imam, S. Hum, M. Si (2010:128) dalam bukunya Quantum Leadership of King Sulaiman mengungkapkan bahwa semua level memerankan fungsi kepemimpinannya. Kisah Quantum leadership yang ditampilkan dalam surah An Naml adalah okestra dari para pemimpin di posisinya masing-masing. Nabi sulaiman adalah pemimpin. Balqis adalah ratu di Negri Saba. Hudhud juga pemimpin yang ditugaskan untuk pemantauan. Semut yang berbicara pada kaumnya juga adalah pemimpin. Ifrit yang menawarkan memindahkan singasana sebelum Sulaiman berdiri adalah panglima bangsa jin. Dan ulama ilmuan yang memindahkan singasana ratu Balqis sebelum nabi sulaiman mengedipkan mata juga adalah pemimpin di bidangnya. Masing-masing memerankan fungsi kepemimpinannya secara maksimal. All of you are leaders. Lawan dan kawan adalah para pemimpin. Jadi quantum leadership menghasilkan suatu teori yang disebut setiap organisasi pada hakekatnya adalah pemimpin. Sehingga, setiap tantangan, resiko, jiwa zaman, hingga pengambilan keputusan bisa dipahami semua orang di setiap level bukan saja di pucuk pimpinan. Dan karena nya setiap orang di setiap level siap menghadapi tantangan dan resiko yang akan diambil. Dr. Yusuf Al Qardhawi (1986:4) dalam bukunya yang berjudul Sistem pendidikan Ikhwanul Muslimin mengemukakan bahwa dalam suksesi pendidikan diperlukan pemimpin yang bersih, menghayati tugas dan memiliki kemampuan. Ia

dikaruniai oleh Allah kekuatan iman yang mendalam luar biasa, sehingga mampu mempengaruhi setiap pendengarnya. Dalam pancaran iman ini dialirkan ke dalam hati orang-orang di sekelilingnya. Memang orang yang berkalbu hidup akan dapat mengesankan seruan kepada pendengar dan penggemarnya. Sebaliknya orang yang berhati beku, tentulah tak dapat menghidupkan hati orang lain. ibu yang tidur tidaklah sama dengan ibu yang menidurkan bayinya.

Daftar Pustaka
Nasional, Departemen Pendidikan. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Pengelolaan Pendidikan. (2012, 6 26). Retrieved 4 10, 2012, from http://anatomiestreetsoldier.wordpress.com/2010/06/26/pengelolaan-pendidikan/ Pengertian Manajemen Pendidikan. (2012, 1 9). Retrieved 4 10, 2012, from http://www.rokhim.net/2012/01/pengertian-manajemen-pendidikan.html Qardhawi, D. Y. (1986). Sistem Pendidikan Ikhwanul Muslimin. Jakarta Pusat: Media Da'wah. Rijalul Imam, S. H. (2010). Quantum Leadership of King Sulaiman. Jakarta: Kementrian Pemuda dan Olahraga. TimDosen. (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Adpend. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional . (n.d.). Retrieved 4 2012, from http://www.scribd.com/doc/7174661/UU-No-20-Thn-2003-Ttg-Sisdiknas

You might also like