Professional Documents
Culture Documents
Perbandingan Teori Hukum Menurut Roscoe Pound & Friedrich Karl Von Savigny Dipandang Dari Perspektif Politik Hukum - Agung Yuriandi
Perbandingan Teori Hukum Menurut Roscoe Pound & Friedrich Karl Von Savigny Dipandang Dari Perspektif Politik Hukum - Agung Yuriandi
POLITIK HUKUM
Oleh :
Agung Yuriandi
087005039
Bidang Studi Magister Ilmu Hukum
Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara
Medan
2008
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
- Partai politik;
- Golongan kepentingan;
- Golongan penekan;
1
- Tokoh politik.
Menurut Mahfud, politik hukum adalah legal policy yang akan atau
meliputi2 :
hukum.
B. Perumusan Masalah
2
Agustianto. Politik Hukum dalam Ekonomi Syariah. http://kasei-
unri.org/index.php?option=com_content&task=view&id=21&Itemid=35. 2007.
3
Satya Arinanto. Loc cit. h. 4.
4
Bismar Nasution. Catatan Perkuliahan Politik Hukum. Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara. 2008.
2
uraian yang singkat di atas maka penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana hukum itu menurut Roscoe Pound & Carl von Savigny
BAB II
5
Law is a tool of social engineering adalah hukum sebagai alat rekayasa sosial.
Mahmul Siregar. Modul Perkuliahan Teori Hukum : Teori-Teori Hukum
Sociological Jurisprudence. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
2008.
6
Bismar Nasution. Loc cit.
3
Seperti yang dikatakan oleh Roscoe Pound, dapat dilihat melalui
1. Pembuatan Hukum
1. Public Interest;
negara; dan
kemasyarakatan.
substance).
3. Interest of personality.
integrity);
- Reputasi (reputation);
7
Mahmul Siregar. Loc cit.
4
- Keadaan pribadi perorangan (privacy); dan
adalah kemauan publik. Karena hukum itu bukan seperti yang dikatakan
8
Mahmul Siregar. Loc cit.
9
Mahmul Siregar. Loc cit.
10
Bismar Siregar. Op cit.
5
Kabupaten/ Kota, Keputusan Kepala Daerah Kabupaten Kota, Peraturan
Desa.11
kita untuk merubah/ melarang ke arah yang lebih baik. Karena merokok
PEMERINTAH
HUKUM
MASYARAKAT
11
Satya Arinanto. Op cit.
12
Mahmul Siregar. Op cit.
6
institusi yang vacum tanpa diisi oleh mereka yang diberikan kewenangan
untuk itu.13
13
Hamdan Zoelva. Pengaruh Sistem Politik dalam Pembentukan Hukum di
Indonesia. http://chaplien77.blogspot.com/2008/05/pengaruh-sistem-politik-
dalam.html. 2005.
14
Bagir Manan. Tugas Hakim : Antara Melaksanakan Fungsi Hukum dan Tujuan
Hukum. www.badilag.net. 2008.
15
Ibid.
7
berubah-ubah sesuai dengan perkembangan masyarakat. Jadi, sangat
religius (kosmis)”.18
dibentuk dengan cara seperti yang dikatakan orang, hukum adat, dengan
bahasa yang biasa tetapi tidak terlalu tepat, dibentuk yakni bahwa hukum
8
bahwa setiap masyararakat mengembangkan hukum kebiasaanya
Seperti yang dikatakan oleh Carl von Savigny, dapat dilihat melalui
1. Pembuatan Hukum
satu negara tidak dapat diterapkan/ dipakai oleh negara lain karena
di suatu daerah sudah pasti berbeda pula, dalam hal tempat dan waktu
juga berbeda.21
9
- Karena hukum berkembang dari hubungan-hubungan hukum yang
10
PEMERINTAH
HUKUM
MASYARAKAT
Jadi, hukum itu berasal dari bawah ke atas. Dalam konteks bawah
ini dapat dilihat bahwa hukum berasal dari masyarakat yang diwakilkan
23
Bismar Nasution. Op cit.
24
Bismar Nasution. Op cit.
11
2. Fungsi Utama Hukum
BAB III
A. Persamaan
von Savigny adalah terletak pada cara pandang kedua para ahli tersebut
mengenai hukum yaitu sama-sama melalui kaca mata sosial yang tidak
B. Perbedaan
12
sedangkan Savigny berpendapat bahwa hukum itu berasal
BAB IV
INDONESIA
27
Pasal 53 Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Per-Undang-Undangan yang menyatakan bahwa : Masyarakat berhak
memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau
pembahasan rancangan undang-undang dan rancangan peraturan daerah.
13
mempengaruhi pembentukan hukum, mendapat tempat dan apresiasi
yang begitu luas. Teori yang dipakai dalam hal pembentukan hukum
28
Hamdan Zoelva. Check and Balances System Dalam UUD 1945 Pasca
Perubahan. http://hamdanzoelva.wordpress.com/2008/11/08/checks-and-
balances-system-dalam-uud-1945-paska-perubahan/. 2008. Check and
balances adalah suatu sistem ketatanegaraan di Indonesia dalam hal
pengawasan dan perimbangan kekuasaan, mengutip Lord Ackton check and
balances diterapkan karena pemusatan kekuasaan pemerintahan di satu
cabang akan memperbesar kemungkinan terjadinya penyalahgunaan
kekuasaan dan hegemoni atas cabang-cabang kekuasaan pemerintah lainnya.
29
Hamdan Zoelva. Pengaruh Sistem Politik dalam Pembentukan Hukum di
Indonesia. Op cit.
14
Contoh Peraturan Per-Undang-Undangan
Dalam hal ini dapat kita lihat terlebih dahulu dengan teori Roscoe
Jika melihat teori dari Friedrich Karl von Savigny (volkgeist), yaitu :
yang sama dalam pengajuan RUU tersebut maka UU No. 5 Tahun 1999
30
Pasal 7 Ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,
menyebutkan bahwa : Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah
mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai
umur 16 (enam belas) tahun.
31
Bismar Nasution. Op. cit.
32
Bismar Nasution. Op. cit.
15
BAB V
A. Kesimpulan
menurut Roscoe Pound, hukum berasal dari atas ke bawah (top down).
dengan kata lain sebagai perwakilan rakyat lalu atas sama dengan
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17
g=PA130&dq=aliran+roscoe+pound+dan+von+savigny&source=w
eb&ots=Lpp9x2grmj&sig=dGGNya0QKyS1ijC4TTEmF9hcRfQ&hl=
id&sa=X&oi=book_result&resnum=2&ct=result. 2008. h. 130.
Walter, Friedman. Teori & Filsafat Hukum Telaah Kritis atas Teori-Teori
Hukum (Susunan I). Diterjemahkan oleh Muhammad Arifin. Cet. II.
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Zoelva, Hamdan. Check and Balances System Dalam UUD 1945 Pasca
Perubahan.
http://hamdanzoelva.wordpress.com/2008/11/08/checks-and-
balances-system-dalam-uud-1945-paska-perubahan/. 2008.
18