You are on page 1of 111

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 16 /PB/2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN USER ACCEPTANCE TEST SISTEM PENERIMAAN NEGARA PADA BANK/POS PERSEPSI DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.05/2010 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara dalam Mata Uang Asing, perlu ditetapkan ketentuan lebih lanjut pelaksanaan User Acceptance Test (UAT) terhadap sistem Penerimaan Negara pada bank; bahwa ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud dalam huruf a, selain pelaksanaan UAT atau UAT ulang terhadap sistem Penerimaan Negara pada Bank Persepsi Mata Uang Asing termasuk pula pelaksanaan UAT atau UAT ulang terhadap sistem Penerimaan Negara pada Bank/Pos Persepsi/Bank Umum/Devisa; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan User Acceptance Test Sistem Penerimaan Negara pada Bank/Pos Persepsi; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tentang Modul Penerimaan Negara sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.05/2007; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.05/2010 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara dalam Mata Uang Asing; 8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-78/PB/2006 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara Melalui Modul Penerimaan Negara; L

MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN USER ACCEPTANCE TEST SISTEM PENERIMAAN NEGARA PADA BANK/POS PERSEPSI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, yang dimaksud dengan: User Acceptance Test yang selanjutnya disingkat UAT adalah tes atau pengujian yang dilakukan oleh Kuasa Bendahara Umum Negara Pusat atas sistem dan proses bisnis penatausahaan penerimaan negara pada Bank Umum/Devisa/Kantor Pos yang mengajukan permohonan untuk menjadi Bank/Pos Persepsi dan Bank Umum/Devisa/Kantor Pos yang telah ditetapkan menjadi Bank/Pos Persepsi dengan persyaratan dan spesifikasi yang ditetapkan oleh Kuasa Bendahara Umum Negara Pusat. Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disingkat BUN adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum Negara sesuai dengan Undang-undang yang mengatur mengenai Keuangan Negara dan Perbendaharaan Negara. Kuasa BUN adalah pejabat yang diangkat oleh BUN untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran dalam wilayah kerja yang telah ditetapkan. Kuasa BUN Pusat adalah Direktur Jenderal Perbendaharaan. Bank/Pos Persepsi adalah bank umum/kantor pos yang ditunjuk oleh BUN/Kuasa BUN Pusat untuk menerima setoran Penerimaan Negara. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Bank Devisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukan dari Bank Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing. Kantor Cabang adalah kantor bank umum berstatus kantor cabang utama/cabang dan memperoleh sandi cabang dari Bank Indonesia atau central giro/sentral giro gabungan/sentral giro gabungan khusus yang berada di daerah. 9. PT Pos Indonesia (Persero) yang selanjutnya disebut Kantor Pos adalah Badan Usaha Milik Negara yang mempunyai unit pelaksana teknis di daerah yaitu Sentral Giro/Sentral Giro Gabungan/Sentral Giro Gabungan Khusus serta Kantor Pos dan Giro.

BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharan ini mengatur petunjuk teknis pelaksanaan UAT pada Bank/Pos Persepsi dan Bank Umum/Devisa yang mengajukan permohonan untuk menjadi Bank Persepsi dalam rangka Penatausahaan Penerimaan Negara. UAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: pengujian proses bisnis (business process testing) pengujian sistem informasi dan teknologi (system testing) c. pengujian atas pelaporan transaksi (report testing) BAB III PELAKSANAAN UAT Pasal 3 UAT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan dalam hal: Bank Umum/Devisa/Kantor Pos mengajukan permohonan untuk menjadi Bank/Pos Persepsi, baik untuk setoran Penerimaan Negara dalam Rupiah maupun mata uang asing; Bank/Pos Persepsi mengembangkan/menggunakan sistem baru; Pengujian ulang atas sistem dan prosedur penatausahaan Penerimaan Negara yang digunakan oleh Bank/Pos Persepsi; Pengujian terbatas/tujuan khusus. Pasal 4 Kuasa BUN Pusat melaksanakan UAT sebelum menetapkan Bank Umum/Devisa/Kantor Pos sebagai Bank/Pos Persepsi. Kuasa BUN Pusat dapat melaksanakan UAT ulang/terbatas/tujuan khusus dalam hal diperlukan untuk menjaga kepatuhan Bank/Pos Persepsi dalam penatausahaan Penerimaan Negara. Dalam rangka pelaksanaan UAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kuasa BUN Pusat menetapkan Tim dan waktu pelaksanaan UAT. Kuasa BUN Pusat dapat melibatkan Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea Cukai, dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan dalam Tim UAT. Pasal 5 UAT dilaksanakan pada Kantor Pusat/Kantor Cabang Bank/Pos Persepsi/ Bank Umum/Devisa. Pasal 6 (1) Hasil pelaksanaan UAT dituangkan dalam Berita Acara Pelaksanaan UAT yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota Tim UAT serta Pimpinan Bank/Pos Persepsi/Bank Umum/Devisa dan dilengkapi dengan dokumen pendukung. -3-

(2) Berita Acara Pelaksanaan UAT dan dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam rangkap 2 (dua), dengan ketentuan sebagai berikut: a. Lembar ke-1, untuk Tim UAT b Lembar ke-2, untuk Bank/Pos Persepsi/Bank Umum/Devisa berkenaan BAB IV PELAPORAN Pasal 7 Tim UAT menyampaikan laporan atas pelaksanaan UAT kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan melampirkan Berita Acara Pelaksanaan UAT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan rekomendasi Tim UAT. (3) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa: memenuhi Bank Umum/Devisa/Pos dinyatakan telah/belum persyaratan teknis untuk ditunjuk sebagai bank/pos persepsi; Bank/Pos Persepsi dinyatakan patuh/tidak patuh terhadap ketentuan perundang-undangan di bidang penatausahaan penerimaan Negara. Pasal 8 UAT dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis sebagaimana tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. Pasal 9 Perubahan/perbaikan atas petunjuk teknis pada lampiran Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, dapat dilakukan oleh Direktur Pengelolaan Kas Negara setelah berkoordinasi dengan Direktur Sistem Perbendaharaan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Maret DIREKTUR JENDERAL,

2011

SUPRIJANTO 19530814 197507 1 001

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 16/PB/2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN USER ACCEPTANCE TEST SISTEM PENERIMAAN NEGARA PADA BANK/POS PERSEPSI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum BAB II PROSES BISNIS 2.1. Syarat menjadi Bank Persepsi 2.2. Prinsip Penatausahaan Penerimaan Negara 2.3. Lingkup Pekerjaan Bank/Pos Persepsi 2.4. Hak Bank Persepsi 2.5. Kewajiban Bank Persepsi 2.6. Penatausahaan Penerimaan Negara 2.7. Gangguan Komunikasi 2.8. Pelimpahan Penerimaan Negara 2.9. Penyampaian Laporan 2.10. Rekonsiliasi
2.11

4 4 7 9 9 10 10 11 11 13 14 14 15 16 18 19 19 19 20 21 24 24 24 26 27 30 31 32 32 33 37

Reversal

BAB III SISTEM OPERASI DAN TEKNOLOGI 3.1. Personil Operasional 3.2. Tampilan Aplikasi 3.3. Teknis Operasional Bank/Pos Persepsi 3.4. Teknis Aplikasi BAB IV PELAPORAN TRANSAKSI 4.1. Laporan ke MPN (secara elektronik) 4.1.1. Nota Kredit 4.1.2. Perincian Nota Kredtt Rekap per Mata Anggaran 4.1.3. Nota Debet 4.1.4. Daftar Nom inatif Penerimaan (e-DNP) 4.2. Laporan ke KPPN 4.2.1. Rekap Penerimaan dan Pelimpahan 4.2.2. Rekap Nota Kredit 4.2.3. Daftar Nominatif Penerimaan 4.2.4. Arsip Data Komputer

-2-

BAB V

STANDARD MESSAGING PADA SISTEM MPN


Jenis-Jenis Paket Data Standar Paket Data Sistem MPN 5.2.1. 5.2.2. 5.2.3. 5.2.4. 5.2.5. 5.3. Komponen Paket Data 5.2.

38
38 38 38 39 39 41 41 42 42 42 43 44 45 45
46 46

5.1.

Header Paket Data MPN Financial Transaction Reversal Message Network Management Message
Paket Data Request Paket Data Reversal

Alur Paket Data 5.3.1. 5.3.2. 5.3.3. 5.3.4. 5.3.5. 5.3.6. 5.3.7.

Force Post Timeout Paket Data Store-and-Forward Alur Paket Data Network Management Logoff drkirimkan oleh &stem BP
Elemen Data Dengan Panjang Tetap

5.4.

Data Elemen 5.4.1.

46 46 47 70 71 76 76

5.4.2. Elemen Data Dengan Panjang Bervariasi 5.5. 5.6. 5.7. 5.8. 5.9.

Primary Bit Map Data Element Secondary Bit Map Data Element
Kode Response Kode Penyebab Pengiriman Paket Data Advice Aspek Pendukung

BAB VI PENILAIAN USER ACCEPTANCE TEST


6.1. 6.2. 6.3. 6.4. 6.5. Bobot Penilaian Daftar Isian Pertanyaan UAT Bank/Pos Persepsi Laporan Hasil Pelaksanaan UAT Lampiran Kode KPP Lampiran Kode KPPN

79
79 81 96 99 104

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang


Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Pasal 7 ayat (2) huruf d, Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang menetapkan sistem penerimaan dan pengeluaran Kas Negara. Dalam rangka penatausahaan dan pertanggungjawaban atas Penerimaan Negara disusun suatu Modul Penerimaan Negara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tentang Modul Penerimaan Negara (MPN). MPN adalah suatu sistem yang terstruktur untuk mengatur proses penerimaan, penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan yang berhubungan dengan Penerimaan Negara. Tujuan MPN adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi Wajib Pajak/VVajib BayarNVajib Setor dan menyediakan data penerimaan yang relevan dan reliable yang dapat digunakan oleh semua instansi terkait (Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan). Ruang lingkup Penerimaan Negara yang diatur pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tersebut terdiri dari Penerimaan Perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak, Penerimaan Pengembalian Belanja, dan Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) yang disetor melalui Bank/Pos Persepsi. Sedangkan, untuk Penerimaan Hibah dan Penerimaan Pembiayaan diatur dalam sistem tersendiri dengan Peraturan Menteri Keuangan. Disamping itu, dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.05/2010 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara dalam Mata Uang Asing maka setoran Penerimaan Negara dalam mata uang asing juga dapat disetorkan melalui Bank Persepsi Mata Uang Asing, khususnya untuk Penerimaan Perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak Non-Migas, dan Penerimaan Pengembalian Belanja yang bukan bersumber dari Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri. Sistem MPN terhubung dengan seluruh Bank/Pos Persepsi yang menerima pembayaran Penerimaan Negara. Bank/Pos Persepsi melakukan pengesahan pembayaran Penerimaan Negara ke sistem MPN secara realtime online. Kegiatan ini dilakukan setiap ada pembayaran Penerimaan Negara oleh Wajib Pajak/VVajib Setor/Wajib Bayar. Pengesahan pembayaran Penerimaan Negara dibuktikan dengan diterbitkannya Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) oleh sistem MPN.

-4-

Sistem MPN yang sekarang ini berjalan masih didominasi setoran penerimaan melalui tellerlloket oleh para penyetor sehingga dirasakan kurang efisien dikarenakan harus datang ke bank/loket untuk antri membayar. Oleh karena itu untuk mempermudah dalam penyetoran Penerimaan Negara melalui MPN, telah pula dilakukan pengembangan sistem MPN sehingga pembayaran Penerimaan Negara dapat melalui berbagai jalur yakni e-billing, ATM, dan Internet Banking. Selain itu adanya inkonsistensi data pada sistem MPN saat ini perlu diatasi sehingga tidak menimbulkan permasalahan/selisih data. Dengan pengembangan sistem MPN ini penyetoran Penerimaan Negara akan makin mudah, cepat, dan data yang dihasilkan juga akurat. Dalam pelaksanaannya MPN masih menemui berbagai permasalahan antara lain: Beberapa Penerimaan Negara belum semuanya disetorkan melalui Bank/Pos Persepsi melainkan langsung ke RKUN/BI. Penerimaan Negara tersebut antara lain seperti PPh Migas, PPh Valas Non-Migas, dan PBB Migas; Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) yang di generate dari server MPN bukan merupakan angka yang unik. Pada awal pelaksanan MPN masih terdapat NTPN tanpa angka nominal ataupun NTPN dengan angka nominal pembayaran pajak yang tidak masuk akal misalkan NTPN XXX dengan jumlah penyetoran pajak hingga Rp600 juta di remote area. Setelah diselidiki dapat diketahui bahwa tidak terdapat kontrol yang baik untuk pengeluaran NTPN di bank terkait. Oleh karena itu masih diperlukan internal control system terkait pengeluaran NTPN pada setiap Bank/Pos Persepsi; c. Pelayanan Penerimaan Pembayaran oleh Bank/Pos Persepsi dilakukan hanya sampai pukul 11.00 atau 12.00 siang, hal ini tidak sesuai dengan ketentuan yang mewajibkan Bank/Pos Persepsi harus tetap membuka loket penerimaan sesuai jam buka Kas. Sejauh ini alasan yang dikemukakan adalah sebagai berikut: Pihak perbankan/pos harus menyiapkan Laporan Harian Penerimaan (LHP) setiap harinya yang harus dikirim ke KPPN. LHP terdiri dari Rekapitulasi Penerimaan dan Pelimpahan, Rekapitulasi Nota Kredit, dan DNP Terdapat Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor ataupun penyetor pajak yang melakukan penyetoran untuk lebih dari satu Wajib Pajak/Wajib Bayar/VVajib Setor sekaligus. Kejadian ini biasanya terjadi pada saat deadline pembayaran tagihan; d. Keterbatasan jaringan perbankan/pos. Hal ini menyebabkan tempat pembayaran/ channel Penerimaan Negara terbatas. Permasalahan ini biasanya terjadi di luar kota (remote area). Keterbatasan channel pembayaran setoran Penerimaan Negara akan menambah biaya bagi Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor;

-5-

e. Pelayanan terhadap Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor belum terstandardisasi antara satu bank dengan bank lainnya. Perbedaan waktu layanan ini disebabkan: Banyaknya lembar Surat setoran Pajak (SSP) yang harus dicap dan ditandatangani oleh pihak bank (5 (lima) lembar SSP) Waktu yang dibutuhkan mulai dari Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor melakukan pembayaran hingga Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor memperoleh NTPN sangat beragam, tergantung dari sistem perbankan masingmasing bank. f. Saat-saat peak season tanggal jatuh tempo pembayaran Penerimaan Negara, sistem perbankan sering mengalami masalah dalam mengakses NTPN dari MPN, dikarenakan banyaknya Wajib Pajak/Wajib BayarANajib Setor yang melakukan pembayaran penerimaan Negara; g. Potensi kesalahan perekaman yang dilakukan oleh teller karena banyaknya struktur data MPN yang harus direkam/di-input. Misalnya, struktur data MPN untuk penerimaan pajak terdiri dari: NPWP; Nama Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor; Kode MAP (Mata Anggaran Penerimaan); Kode Jenis Setoran; Masa/Tahun Pajak; Tanggal Setor; Jumlah Bayar; Kode KPPN; 9) Nomor SKP/STP;

1 0)Nomor Objek Pajak; dan 11)Kode KPP.


Potensi kesalahan input oleh teller akan semakin tinggi di saat-saat peak season jatuh tempo penyetoran pajak; h. Media pembayaran yang masih terbatas, para Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor masih lebih memilih membayar dengan cara menyetor langsung ke teller di bank dari pada pembayaran melalui electronic payment melalui ATM. SMS maupun internet banking.

-6-

Melihat beberapa kekurangan dalam sistem MPN yang saat ini masih terjadi, kiranya perlu dilakukan pengembangan sistem MPN. Pengembangan sistem MPN dimaksudkan agar pencatatan dapat lebih akurat dan akuntabel sehingga data yang dihasilkan pun akurat. Proses pengembangan tersebut harus betul-betul dipersiapkan secara matang, sehingga dapat menjawab permasalahan yang dihadapi saat in Namun demikian selama persiapan pengembangan dilakukan, atas sistem MPN yang ada perlu dikaji ulang. Baik sistem yang ada pada Bank/Pos Persepsi maupun pada MPN itu sendiri. Perbaikan pada sistem Bank/Pos Persepsi meliputi Standard Operating Procedures (SOP) dalam penatausahaan Penerimaan Negara dan sistem teknologi informasi (TI) yang digunakan. Berkenaan dengan hal tersebut User Acceptance Test (UAT) atas SOP dan TI Bank/Pos Persepsi perlu dilakukan kembali.
1.2. Dasar Hukum

Dasar Hukum pelaksanaan UAT ini adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286): Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74.Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/ Daerah; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tentang Modul Penerimaan Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.05/2007; g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2010 tentang Pelaksanaan Rekening Penerimaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bersaldo Nihil dalam Rangka Penerapan Treasury Single Account (TSA); -7-

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.05/2010 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara Dalam Mata Uang Asing; Keputusan Menteri Keuangan Nomor 63/KMK.05/2010 tentang Imbalan Jasa Pelayanan Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Pelaksanaan Treasury Single Account (TSA) Penerimaan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-78/PB/2006 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara Melalui Modul Penerimaan Negara; Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-65/PB/2007 tentang Tata Cara Pengembalian Pendapatan dan/atau Penerimaan dan Koreksi Pembukuan Penerimaan; I. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-32/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Rekening Penerimaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bersaldo Nihil dalam Rangka Penerapan Treasury Single Account (TSA). Persepsi dalam Rangka

BAB II PROSES BISNIS

2.1. Syarat-Syarat Menjadi Bank Persepsi Dalam rangka mempermudah dan mempercepat penatausahaan Penerimaan Negara, Menteri Keuangan menetapkan Bank/Pos Persepsi yang ditunjuk untuk melakukan penatausahaan Penerimaan Negara. Bank/Pos Persepsi sebagai agen/
channel

Penerimaan Negara dapat dibedakan menjadi Bank Persepsi, Bank Devisa

Persepsi, Pos Persepsi. Bank Persepsi adalah bank umum yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menerima setoran Penerimaan Negara bukan dalam rangka impor, yang meliputi penerimaan pajak, cukai dalam negeri, dan penerimaan bukan pajak. Bank Devisa Persepsi adalah bank umum yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menerima setoran Penerimaan Negara dalam rangka ekspor dan impor. Pos Persepsi adalah kantor pos yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menerima setoran Penerimaan Negara. Agar dapat ditunjuk sebagai Bank/Pos Persepsi, direksi bank/pos mengajukan permohonan sebagai Bank Perspesi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi. Penunjukan bank umum/kantor pos sebagai persepsi berlaku untuk kantor pusat maupun seluruh cabangnya/unit pelaksana teknis di daerah. Tidak semua bank umum dan atau kantor pos dapat menjadi Bank/Pos Persepsi. Penunjukan sebagai Bank/Pos Persepsi diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 Tentang Modul Penerimaan Negara. Seusai dengan Pasal 5 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan tersebut, syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi Bank/Pos Persepsi adalah sebagai berikut: mempunyai status sebagai Bank Umum dan memenuhi kriteria minimal cukup sehat selama selama 12 (dua belas) bulan terakhir (khusus untuk lembaga perbankan); didukung dengan peralatan yang memadai; wajib mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku; bersedia diperiksa atas pelaksanaan pengelolaan setoran Penerimaan Negara yang diterima; memiliki jaringan sistem informasi yang terhubung langsung secara on-line antara kantor pusat dan seluruh atau sebagian kantor cabangnya; dan kantor pusat bank/kantor pos memiliki jaringan komunikasi data yang dapat dihubungkan secara on-line dengan jaringan komunikasi data Kementerian Keuangan.

Selain syarat-syarat di atas, Bank/Pos Persepsi hams menyediakan SOP dalam melakukan penatausahaan Penerimaan Negara dan bersedia menandatangani kontrak/perjanjian kerjasama dengan Kementerian Keuangan c.q Direktorat Jenderal Perbendaharaan. SOP yang disusun tersebut merupakan bagian yang akan di test/uji dalam penilaian Bank/Pos Persepsi. 2.2. Prinsip Penatausahaan Penerimaan Negara Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara membuka rekening penerimaan pada bank umum/kantor pos yang digunakan untuk menampung Penerimaan Negara setiap hari. Saldo rekening penerimaan setiap akhir hari kerja harus disetorkan seluruhnya ke Rekening Kas Umum Negara. Dalam hal Penerimaan Negara diterima pada hari libur/diliburkan. Penerimaan Negara pada hari tersebut disetorkan ke rekening Kas Negara paling lambat hari kerja berikutnya. Bank/Pos persepsi wajib menerima setiap setoran Penerimaan Negara tanpa melihat nominal setoran selama jam buka kas. Setoran pembayaran melalui teller/over the counter tidak boleh dikenakan biaya. Pelanggaran atas ketentuan dalam penatausahaan Penerimaan Negara melalui Bank/Pos Persepsi dapat berakibat pada pencabutan sebagai Bank/Pos Persepsi. Penerimaan Negara diakui dan dianggap sah apabila: Telah diterima pada rekening Kas Negara; Memperoleh NTPN; Memperoleh Nomor Transaski Bank (NTB) apabila disetor melalui bank; Memperoleh Nomor Transaksi Pos (NTP) apabila disetor melalui kantor pos. 2.3. Lingkup Pekerjaan Bank /Pos Persepsi Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah, kerja sama antara Kementerian Keuangan dengan bank umum/kantor pos sebagai Bank/Pos Persepsi perlu dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS). Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan bersama dengan direksi perbankan/pos telah menandatangani PKS atas jasa layanan perbankan sebagai Bank/Pos Persepsi pada tanggal 29 Desember 2009. Dalam perjanjian telah diatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Adapun lingkup pekerjaan yang diatur adalah sebagai berikut: Pembukaan loket penerimaan pada setiap hari kerja selama jam buka kas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; Menerima setiap setoran Penerimaan Negara baik yang dilakukan melalui loket dan/atau secara elektronis tanpa melihat/mempertimbangkan nilai nominal pembayarannya: -10-

Akses ke sistem MPN untuk memperoleh NTPN atas setiap setoran Penerimaan Negara yang dilakukan; Pemberian pelayanan kepada setiap penyetor Penerimaan Negara balk nasabah maupun bukan nasabah: Perekaman semua data Penerimaan Negara sesuai dengan surat setoran; Pengkreditan setoran Penerimaan Negara ke rekening Kas Negara secara real time; Peneraan NTPN dan NTB/NTP atas setiap setoran yang diterima: Menandatangani surat setoran dan menyampaikan kepada yang berhak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; Menerbitkan Bukti Penerimaan Negara (BPN); Melimpahkan Penerimaan Negara ke rekening 501.00000x KPPN pada Bank Indonesia selambat-lambatnya pukul 16.30 waktu setempat; k. Menyampaikan laporan harian penerimaan disertai bukti-bukti Penerimaan Negara, Nota Debet/Compietion advice, Nota Kredit/Confirmation Advice. Rekening Koran, dan Arsip Data Komputer (ADK) kepada KPPN mitra kerja selambat-lambatnya pukul 09.00 waktu setempat hail kerja berikutnya; I. Melakukan update dan perbaikan data Penerimaan Negara; Melakukan rekonsiliasi dengan MPN setiap akhir hari kerja; Menyampaikan laporan lainnya; o. Menyediakan sistem teknologi informasi yang terhubung dengan MPN dalam rangka menunjang kelancaran Penerimaan Negara. 2.4. Hak Bank/Pos Persepsi Mengajukan tagihan imbalan jasa pelayanan perbankan sehubungan dengan pelaksanaan Penerimaan Negara; Meminta kembali kelebihan atas pelimpahan Penerimaan Negara yang dilakukan; c. Menggunakan jasa Application Service Provider (ASP) dalam menerima setoran Penerimaan Negara. 2.5. Kewajiban Bank/Pos Persepsi Menerima setoran Penerimaan Negara dari wajib pajak/wajib bayar/wajib setor Penerimaan Negara untuk untung rekening Kas Negara persepsi/devisa persepsi balk dari nasabahnya maupun bukan nasabahnya: Menyediakan dan memelihara sistem teknologi informasi yang terhubung dengan MPN dalam rangka menunjang kelancaran Penerimaan Negara; c. Mematuhi prosedur UAT/UAT ulang atas sistem Penerimaan Negara;

Melakukan rekonsiliasi dengan MPN setiap akhir hari kerja; Membuka loket Penerimaan Negara pada setiap hari kerja selama jam buka kas sesuai peraturan perundang-undangan: Menerima setoran Penerimaan Negara dari Wajib Pajak/VVajib BayarANajib Setor yang bukan nasabah bank persepsi; Menerima setiap setoran Penerimaan Negara balk yang dilakukan melalui loket dan/atau secara elektronis tanpa melihatimempertimbangkan nilai nominal pembayarannya; Merekam semua elemen data Penerimaan Negara sesuai dengan surat setoran; Mengkredit setoran Penerimaan Negara ke rekening Kas Negara persepsi/devisa persepsi secara real time: Mengakses sistem MPN untuk memperoleh NTPN atas setiap setoran Penerimaan Negara yang dilakukan; Menera NTPN dan NTB/NTP atas setiap setoran yang diterima: I. Menandatangani surat setoran dan menyampaikan kepada penyetor sesuai peraturan perundang-undangan; Menerbitkan BPN; Melimpahkan Penerimaan Negara ke rekening 501.00000x SUBRKUN KPPN pada Bank Indonesia selambat-lambatnya pukul 16.30 waktu setempat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; Menyampaikan laporan harian penerimaan disertai bukti-bukti Penerimaan Negara, Nota Debet/Comptetion advice, Nota Kredit/Confirmation Advice, Rekening Koran, dan ADK kepada KPPN mitra kerja selambat-lambatnya pukul 09.00 waktu setempat hari kerja berikutnya. Untuk daerah terpencil yang sarana transportasi dan komunikasi susah diatur sesuai dengan kondisi setempat; Memperbaiki/update atas data Penerimaan Negara. Menyampaikan laporan lainnya sesuai permintaan Direktur Pengelolaan Kas Negara/ Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan/KPPN; Melaksanakan rekonsiliasi jumlah transaksi Penerimaan Negara terkait imbalan jasa pelayanan perbankan dengan bank persepsi/devisa persepsi setiap awal bulan berikutnya paling lambat hari kerja kelima; melaksanakan/mematuhi peringatan yang disampaikan oleh Kementerian Keuangan; menyetor ke kas negara denda yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan; u. menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan sistem teknologi informasi yang digunakan Bank Persepsi dalam melaksanakan Penerimaan Negara;

-12-

Kantor Cabang Bank wajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat untuk memperoleh ijin operasional/pelaksanaan sebagai Bank Persepsi/Devisa Persepsi Mitra Kerja KPPN dan penetapan KPPN yang menjadi mitra kerjanya dalam hal cabang bank bersangkutan pada saat perjanjian ditandatangani belum memperoleh ijin untuk melaksanakan tugas sebagai bank persepsi/devisa persepsi; Kantor Cabang Bank wajib berkoordinasi dengan KPPN mitra kerja setelah mendapat ijin operasional/pelaksanaan sebagaimana diatur pada huruf u; Bank/Pos wajib memberitahukan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan atas penggunaan jasa ASP dengan menyampaikan fotokopi nota kesepakatan yang telah dibuat antara Bank/Pos dengan ASP; Bank/Pos bertanggung jawab terhadap keamanan data penerimaan Negara sehubungan dengan penggunaan jasa ASP; z. Menindaklanjuti peringatan yang diberikan oleh Kementerian Keuangan. 2.6. Penatausahaan Penerimaan Negara Bank/Pos Persepsi dapat menerima setoran Penerimaan Negara melalui beberapa media, baik manual melalui teller/over the counter maupun electronic payment (ATM. SMS. Internet Banking). Penerimaan setoran Penerimaan Negara melalui teller merupakan proses paling rawan terjadinya kesalahan terutama pada fase peng-entry-an data pembayaran Penerimaan Negara oleh petugas teller Bank. Kualitas entry data akan sangat mempengaruhi kualitas keluaran MPN yaitu suatu dokumen Penerimaan Negara yang tidak sah. Indikator tingginya kesalahan entry ini dapat dilihat dari banyaknya transaksi reversal yang dilakukan untuk mengoreksi kesalahan tersebut. Untuk mengurangi resiko tersebut, Bank harus menempatkan teller khusus dan petugas back
office pendukung yang didedikasikan untuk melakukan layanan pembayaran

Penerimaan Negara. Pada proses ini petugas teller bertugas untuk menjalankan fungsi frontline dan pelayanan, sedangkan petugas back office bertugas memastikan proses validasi pembayaran telah terjadi dan di posting secara benar. Tata cara penatausahaan penerimaan setoran melalui teller Bank/Pos: Menerima surat setoran Penerimaan Negara dalam rangkap 4 (empat) dan meneliti kelengkapan pengisian dokumen dan uang yang disetorkan. Rangkap surat setoran dapat saja berubah disesuaikan dengan ketentuan; Mengkredit setoran ke rekening Persepsi, Devisa Persepsi, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atau Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sesuai jenis setoran yang diterima;

-13-

Melakukan pengesahan dengan menerbitkan BPN setelah mendapatkan NTPN dalam rangkap 4 (empat), dengan peruntukan lembar ke-1 dan ke-3 untuk penyetor, lembar ke-2 untuk KPPN, dan lembar ke-4 untuk Bank/Pos; Surat setoran yang sudah disahkan dan ditandatangani petugas Bank/Pos, lembar ke1 dan ke-3 disampaikan kepada penyetor. lembar ke-2 untuk KPPN, dan lembar ke-4 untuk Bank/Pos: e. Menerbitkan BPN atas setoran yang diterima melalui Cabang/Cabang Pembantu Bank/Pos yang on-line setelah mendapatkan NTPN dari MPN. Tata cara penatausahaan penerimaan setoran melalui e-payment adalah sebagai berikut: Mengkredit setoran ke rekening Kas Negara yang diterima melalui fasilitas e-banking yang dilakukan oleh Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib setor/Bendahara Penerimaan berdasarkan NRP yang dihasilkan dari Sistem Registrasi Pembayaran; Menginformasikan NTPN dan NTB kepada pihak penyetor melalui media e-banking; c. Mencetak BPN sesuai dengan kebutuhan. 2.7. Gangguan Komunikasi Dalam hal terjadi gangguan jaringan komunikasi antara kantor pusat Bank/Pos Persepsi dengan kantor cabangnya. serta antara kantor pusat bank dengan kantor pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan maka Bank/Pos Persepsi menyampaikan swat pemberitahuan kepada KPPN mitra kerjanya. Atas Penerimaan Negara yang telah diterima dilakukan prosedur perekaman ulang pada hari yang sama dengan hari penyetoran tanpa mengubah NTB/NTP. Prosedur perekaman ulang dilakukan sebagai berikut: Meneliti kelengkapan pengisian dokumen dan uang yang disetorkan; Membubuhkan NTB/NTP dan tanggal setor serta membubuhkan cap dan tandatangan pejabat bank/pos yang berwenang; c. Menyerhakan BPN yang telah dibubuhi cap dan tandatangan kepada penyetor. Apabila masih terdapat gangguan jaringan komunikasi sampai hari kerja berikutnya, Bank/Pos Persepsi tetap menerima setoran Penerimaan Negara dan melimpahkan penerimaan sesuai ketentuan. Pada saat jaringan komunikasi telah pulih, maka bank melakukan prosedur perekaman ulang. 2.8. Pelimpahan Penerimaan Negara Tata Cara Pelimpahan Peneriman Negara: a. Bank/Pos melakukan pelimpahan Penerimaan Negara kecuali PBB setiap akhir hari kerja ke rekening Sub RKUN 501.00000x KPPN KBI dengan ketentuan:

-14-

Rekening Sub RKUN 501.00000X KPPN KBI Induk pada BI untuk bank/pospersepsi yang bermitra dengan KPPN KBI Induk dan KPPN Non-KBI, Rekening Sub RKUN 501.00000X KPPN KBI Non-lnduk pada BI untuk Bank/Pos Persepsi yang bermitra dengan KPPN KBI Non-Induk: Penerimaan yang dilimpahkan tersebut merupakan penerimaan yang diterima setelah pukul 15.00 waktu setempat hari kerja sebelumnya sampai dengan pukul 15.00 waktu setempat hari kerja bersangkutan; Bank/Pos melakukan pelimpahan penerimaan PBB/BPHTB ke Bank Operasional (BO) Ill setiap hari Jumat atau hari kerja berikutnya jika hari Jumat adalah hari libur, dengan ketentuan melimpahkan penerimaan PBB/BPHTB selambat-lambatnya pada hari Jumat pukul 10.00 waktu setempat untuk penerimaan hari Kamis setelah pukul 15.00 minggu sebelumnya sampai dengan hari Kamis pukul 15.00 waktu setempat. Tata cara Kelebihan Pelimpahan: Apabila Bank Persepsi kelebihan limpah maka KPPN menerima dan membukukan sebesar yang dilimpahkan dan bank persepsi dapat memintakan pengembalian melalui KPPN (untuk tahun berjalan) atau Direktorat Pengelolaan Kas Negara (untuk tahun yang lalu); Bank/Pos Persepsi dilarang melakukan kompensasi atas kelebihan pelimpahan penerimaan pada hari kerja sebelumnya dengan penerimaan hari kerja bersangkutan. Tata cara Kekurangan Pelimpahan: Apabila Bank/Pos Persepsi kurang melimpahkan atas Penerimaan Negara diwajibkan untuk melimpahkan kekurangan tersebut pada kesempatan pertama dan dikenakan denda atas kekurangan pelimpahan tersebut. Denda atas keterlambatan pelimpahan sebesar 1 per mil per hari serendah-rendahnya lima ribu rupiah, disetor dengan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) melalui Bank Persepsi (bukan ke Bank Indonesia).
2.9. Penyampaian Laporan

Tata cara Penyampaian Laporan: Bank/Pos wajib menyampaikan laporan atas Penerimaan Negara kepada KPPN setempat setiap hari kerja; Bank/Pos dapat menerima setoran Penerimaan Negara dengan mengkredit rekening Kas Negara pada Bank/Pos cabang lain pada Bank/Pos yang sama; Bank/Pos yang menerima setoran dari Bank/Pos cabang lain nnelaporkan Penerimaan Negara termasuk yang diterima oleh Bank/Pos cabang lain ke KPPN: Bank/Pos menyusun laporan harian atas Penerimaan Negara dengan ketentuan sebagai berikut: -15-

LHP berisi Penerimaan Negara yang diterima setelah pukul 15.00 waktu setempat pada hari kerja sebelumnnya sampai dengan penerimaan Negara pukul 15.00 hari kerja yang bersangkutan; LHP yang disusun terdiri dari Rekapitulasi Penerimaan dan Pelimpahan, Rekapitulasi Nota Kredit, dan DNP; LHP disusun per nomor rekening penerimaan dan DNP disusun menurut MAP dan NTB/NTP; LHP. BPN, dan ADK disampaikan ke KPPN paling lambat pada pukul 09.00 waktu setempat hari kerja berikutnya; 5) LHP segera diperbaiki apabila ditemukan kesalahan oleh KPPN dan mengirimkannya kembali selambat-lambatnya pada pukul 17.00 waktu setem pat; e. Kantor Pusat Bank/Pos mengirimkan data transaksi penerimaan Negara secara batchke Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan melalui media yang telah disediakan paling lambat pukul 09.00 WIB hari kerja berikutnya. Hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam penyampaian laporan adalah: Bank/Pos Persepsi harus mengirimkan ADK ke KPPN setiap hari; Dokumen LHP, DNP dan ADK yang dikirimkan ke KPPN harus sama satu sama lain dan tidak boleh ada pencoretan atas transalsi dalam dalam LHP yang disampaikan: ID Messaging (P7 dan P11) wajib ada pada ADK yang dikirimkan oleh Bank Cabang ke KPPN (ditambahkan penjelasan); Pengiriman Hardcopy oleh Bank/Pos Persepsi yang letaknya jauh dari KPPN disesuaikan dengan kondisi setempat. *) P7 menunjukkan tanggal dan jam transaksi yang dicatat P11 menunjukkan nomor urut pengiriman 2.10. Rekonsiliasi Tata cara Rekonsiliasi Rekonsiliasi dilakukan melalui dua cara, 1) Rekonsiliasi Transaksi yang dilakukan antara Kantor Pusat Bank/Pos dengan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Rekonsiliasi dilakukan secara elektronik dengan membandingkan data yang diterima secara on-line dengan data yang dikirim oleh Kantor Pusat Bank/Pos kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan secara batchmelalui portal rekon- paling lambat pukul 09.00 WIB hari kerja berikutnya;

-16-

Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyampaikan hasil rekonsiliasi paling lambat pukul 09.00 WIB hari kerja berikutnya; Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan melakukan perbaikan data berdasarkan Nota Perbaikan yang diterima dari Kantor Pusat Bank/Pos dan menyampaikan hasil perbaikan kepada KPPN mitra kerja Cabang Bank/Pos berkenaan. 2) Rekonsiliasi Kas yang dilakukan antara Kantor Cabang Bank/Pos dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dengan ketentuan sebagai berikut: Rekonsiliasi dilakukan secara elektronik dengan membandingkan data yang diterima secara on-line dengan data yang dikirim oleh Kantor Cabang Bank/Pos kepada KPPN paling lambat pukul 09.00 VVIB tiga hari kerja berikutnya; Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyampaikan hasil rekonsiliasi paling lambat pukul 09.00 WIB tiga hari kerja berikutnya kepada KPPN untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Kantor Cabang Bank/Pos bila diperlukan konfirmasi: c. KPPN melakukan perbaikan data berdasarkan Nota Perbaikan yang diterima dari Kantor Cabang Bank/Pos dan atau Nota Penyesuaian atas Koreksi yang dilakukan oleh KPPN kemudian menyampaikan hasil perbaikan kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk selanjutnya diteruskan kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Tata Cara Konfirmasi Rekonsiliasi 1) Rekonsiliasi Transaksi Apabila ditemukan data yang tidak sama sehingga diperlukan konfirmasi, maka DJP mengirimkan data yang perlu dikonfirmasikan tersebut kepada Kantor Pusat Bank/Pos setelah selesainya dilakukannya rekonsiliasi: Kantor Pusat Bank/Pos wajib menyelesaikan transaksi yang dikonfirmasikan tersebut maksimal hari kerja berikutnya atau dua hari kerja setelah transaksi terjadi dan mengirimkannya kembali kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. 2) Rekonsiliasi Kas a. Apabila ditemukan data yang tidak sama sehingga diperlukan konfirmasi, maka: DJP mengirimkan data yang perlu dikonfirmasikan tersebut kepada Kantor Pusat Bank/Pos, KPPN mengirimkan data yang perlu dikonfirmasikan tersebut kepada Kantor Cabang Bank/Pos, setelah selesainya dilakukannya rekonsiliasi;

-17-

b. Kantor Pusat dan/atau Cabang Bank/Pos wajib menyelesaikan transaksi yang dikonfirmasikan tersebut maksimal hari kerja berikutnya atau empat hari kerja setelah transaksi terjadi dan mengirimkan kembali: untuk Kantor Pusat Bank/Pos kepada DJP, untuk Kantor Cabang Bank/Pos kepada KPPN: 2.11. Reversal Reversal merupakan suatu prosedur pembalikan/perbaikan atas kesalahan input elemenelemen Penerimaan Negara. Tata cara Reversal: Reversal hanya dapat dilakukan untuk perbaikan transaksi yang tidak mengakibatkan uang keluar dari Kas Negara; Reversal dilakukan sebelum pukul 15.00 waktu setempat; c. Apabila ditemukan kesalahan perekaman setelah dilakukan rekonsiliasi maka bank/pos memberitahukan secara tertulis kepada Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan reversal: Bank/Pos Persepsi dilarang melakukan pembatalan Penerimaan Negara tanpa diikuti dengan perekaman kembali penerimaan yang dibatalkan tersebut. Reversal harus dilengkapi dengan dokumen penyebab terjadinya reversal yang disetujui oleh pejabat yang bertanggungjawab terhadap Penerimaan Negara pada Bank/Pos Persepsi bersangkutan. Bank/Pos Persepsi diminta untuk mengirimkan daftar setoran Penerimaan Negara yang telah memperoleh NTPN dan NTB/NTP yang direversal setiap hari kepada KPPN Mitra Kerjanya bersamaan dengan penyampaian LHP ke KPPN. Bank/Pos Persepsi diminta mengirimkan rekening koran harian rekening kas negara persepsi ke KPPN mitra kerjanya.

BAB III SISTEM OPERASI DAN TEKNOLOGI 3.1. Personil Operasional Dalam rangka melakukan operasionalisasi Penerimaan Negara, bank wajib menyediakan personil yang terlatih dan handal, meliputi: Personil yang melaksanakan proses billing; Personil penerima setoran yang memahami tata cara pengisian surat setoran; Personil pelaksana konfirmasi penerimaan; Personil Penanggungjawab konfirmasi penerimaan; Personil Pelaksana dan Penanggungjawab reversal; Personil IT terkait dengan jaringan komunikasi; g. Personil IT terkait dengan Aplikasi 3.2. Tampilan Aplikasi Bank/Pos wajib menyediakan interface Surat Setoran yang digunakan oleh teller sesimple mungkin sesuai kebutuhan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan sehingga memudahkan teller dan menghindari kesalahan pada saat teller menggunakan aplikasi untuk merekam Surat Setoran.

Tampilan
SSP 1

Wajib ada
NPVVP Akun Masa Pajak Tahun Pajak No. SK 6. Nilai Uang Kode KPPN Kode Satker 3 NPWP penyetor Departemen Unit Eselon I 6. Fungsi 7. Sub fungsi Program Kegiatan 10 Sub kegiatan Lokasi Akun 13. Nilai Uang Kode KPPN Kode Satker NPWP penyetor Departemen Unit Eselon I Fungsi 7 Sub fungsi 8. Program - 19 -

Tambahan Wa.ib 2010


NOP Tambahan isian '000000000000000000') (default

SSBP

Fungsi, Subfungsi, 1. Referensi Program, Kegiatan, Subkegiatan (perubahan Subkegiatan menjadi 5 digit), selama ini masih bisa diisi dengan 0 sebanyak 16 digit. 2. Kode Lokasi (yang selama ini belum diakomodasi oleh MPN)

SSPB

Pratama Kode KPP Tambahan (perubahan menjadi empat digit)

SSPBB

SSP PBB

SSPCP

Kegiatan Sub kegiatan Lokasi Akun 13. Nilai Uang NPWP penyetor Kode KPP NOP Tahun Pajak Akun Nilai Uang 7. Periode Setoran NPWP penyetor Kode KPP NOP Jenis Ketetapan No. SK Tahun Pajak Akun Nilai Uang Kode KPBC Jenis Penerimaan Negara 3. Jenis Identitas 4. Dokumen dasar pembayaran Akun Masa Pajak Nilai Uang NPWP Kode KPPN Nomor SSPCP

Pratama Kode KPP Tambahan (perubahan menjadi tiga digit)

KPP Pratama Kode Tambahan (perubahan menjadi tiga digit)

SSPCP terdiri atas: 1. Impor 2. Ekspor Cukai Barang Tertentu - Keempatnya harus memiliki Kode Dasar (Dokumen DDP Pembayaran) yang lebih dikenal dengan kode bayar memiliki NPWP, - Keempatnya kode map tanggal dokumen, 423216

3.3.

Teknis Operasional Bank/Pos Persepsi

a. Memiliki jaringan komunikasi ke DRC MPN, Hal ini diperlukan bila alat utama sistem MPN Offline atau dalam keadaan sedang dimaintenance, transaksi Penerimaan Negara melalui MPN tetap dapat dilakukan bagi: Bank/Pos yang terhubung ke Backhaul MPN melalui jaringan yang sama dengan MPN secara otomatis sudah terhubung ke DRC MPN, Jika tidak melalui jaringan yang sama dengan MPN, bank/pos wajib menyediakan sendiri jaringan ke DRC MPN; b. Memiliki bandwidth yang cukup (minimal: host to host 64 kbps) Untuk menjaga kelancaran komunikasi data antara Bank/Pos Pusat dengan MPN c.q. Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, menggunakan bandwidth minimal 64 kbps yang pembiayaannya dibebankan kepada Bank/Pos Pusat. c. Mengimplementasikan kebijakan komunikasi jaringan dan pengamanan data yang ditetapkan oleh MPN. -20-

Menggunakan encryptor yang disediakan oleh MPN sebanyak 1 (satu) buah yang diletakan di Data Center Bank/Pos Pusat. Jika bank memiliki DRC diwajibkan memiliki enctyptor sendiri. Encryptor adalah alat yang digunakan untuk mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca dari pihak yang tidak terlibat. Encryptor dipinjamkan oleh MPN kepada Bank/Pos Pusat selama menjadi Bank/ Pos Peserta MPN, alat yang dipinjamkan 1 (satu) buah dan bila bank memiliki DRC diwajibkan memiliki enctyptor sendiri pada DRC bank bersangkutan; Memiliki prosedur dan sistem untuk bebas dari viruslmalwarelintruderlbackdoor,
f.

Bank hanya menggunakan Referensi yang tersedia pada sistem MPN, Pada operasional MPN saat ini, perbankan dapat menggunakan Referensi yang terdapat pada MPN ataupun Referensi yang dikelola sendiri. Pada prinsipnya Referensi yang dikelola sendiri dapat digunakan tetapi harus dipastikan selalu synchronize antara referensi yang dikelola sendiri dengan MPN, metode update referensi secara harian juga dapat dilakukan.

3.4.

Teknis Aplikasi a. Comply terhadap ISO SPEC MPN. Sistem MPN menggunakan beberapa jenis paket data untuk mengakomodasi jenisjenis transaksi yang dilayani. Klasifikasi jenis paket data yang digunakan dalam Sistem MPN, adalah: Financial Transaction Reversal 3) Network Management Paket data yang digunakan pada sistem MPN mengacu kepada ISO 8583 message exchange standard. Data element yang disertakan dalam sebuah paket data incoming dan outgoing, dapat dikonfigurasikan secara sendiri-sendiri. Sistem MPN memiliki sekumpulan konfigurasi paket data yang akan digunakan untuk pengolahan transaksi. Informasi lebih lanjut tentang ISO 8583, disediakan di BAB STANDARD MESSAGING PADA SISTEM MPN.
b.

Timeout untuk mendapatkan NTPN ditetapkan minimal 25 detik dan maksimal 60 detik. Setiap kali sistem Bank/Pos Pusat meminta pengesahan terhadap suatu transaksi ke Sistem MPN, maka sistem Bank/Pos Pusat akan menset waktu tunggu proses pengesahan tersebut. Apabila waktu tunggu tersebut telah dilampaui, sedangkan tanggapan dari Sistem MPN belum diperoleh maka transaksi tersebut dinyatakan timeout. Timeout yang ditetapkan untuk mendapatkan NTPN, maksimal adalah 25 detik. - 21 -

c. Maksimal 5 (lima) transaksi dalam satu paket data. Adalah jumlah maksimum request setiap saat yang dapat dikirimkan selama
message pertama belum mendapatkan response dari Host Direktorat Jenderal

Pajak. Suatu message dianggap telah selesai apabila telah menerima response dari
Host Direktorat Jenderal Pajak atau apabila waktu tunggu maksimum telah dilewati (timeout).

Parameter ini ditentukan berdasarkan kemampuan Host Direktorat Jenderal Pajak dalam menangani transaksi berganda pada saat yang bersamaan. Contoh: Msg_depth = 5
//messages

Stress test 100-1000 transaksi untuk setiap modul penerimaan, setelah melihat

dokumentasi tahun 2007 diusulkan stress test sebanyak 10.000 transaksi per bank. e. Menyediakan fasilitas message store-and-forward (220) bagi bank/pos persepsi pada hari yang sama yang menerima setoran dalam keadaan offline. Paket data yang akan dikirimkan ke Sistem MPN disimpan oleh Sistem BP selama periode hubungan komunikasi antara Sistem MPN dan Sistem BP tidak dapat dilakukan, hal ini disebut sebagai paket data store-and-forward. Alur pengiriman paket data store-and-forward adalah sama dengan alur normal. Dan i sisi Sistem MP, fase ini tidak memiliki perbedaan dengan fase normal Adapun paket data yang dapat dimasukkan ke dalam fase store-and-forward, antara lain: 0220 Financial Transaction Advice 0400 Acquirer Reversal Advice. Sistem MPN akan memberikan tanggapan yang sesuai dengan paket data yang diterima. f. Referensi mengacu pada sistem MPN. Pada operasional MPN saat ini, perbankan dapat menggunakan Referensi yang terdapat pada MPN ataupun Referensi yang dikelola sendiri. Pada prinsipnya Referensi yang dikelola sendiri dapat digunakan tetapi harus dipastikan selalu
synchronize antara referensi yang dikelola sendiri dengan MPN, metode update

referensi secara harian juga dapat dilakukan. g. Menjamin ID Messaging P7 (nomor urut) dan P11 (tanggal transaksi) MPN Unique per transaksi.

h. Aplikasi yang digunakan oleh Bank/Pos Pusat memiliki Kode Response Sistem MPN menggunakan ISO response code didalam paket data tanggapan yang dikirimkan ke Sistem BP. Kode Tanggapan dibagi atas dua bagian. Bagian pertama adalah kode response yang bersifat umum, yaitu kode response yang dapat muncul untuk semua jenis transaksi pembayaran. Bagian kedua adalah kode response yang bersifat khusus, yaitu terkait dengan setiap jenis pembayaran. Adapun kode response tersebut dapat dilihat pada tabel di halaman selanjutnya.

BAB IV PELAPORAN TRANSAKSI

Bank/Pos Persepsi melaporkan transaksi penerimaan yang ditatausahakannya kepada MPN Pusat dan KPPN mitra kerjanya balk secara elekntronik maupun cetakan. Laporan tersebut dirinci sebagaimana pada tabel berikut: LAPORAN PENERIMAAN BANK/POS No Laporan
Nota Kredit Pajak PBB o SPPT PBB o P2 SS-PBB 0 P3 Bea & Cukai o SSPCP o SSCP o SPE PNBP Pengembalian Belanja Perincian Nota Kredit Nota Debet Pajak PBB o SPPT PBB o P2 SS-PBB 0 P3 Bea & Cukai 0 SSPCP PNBP Pengembalian Belanja Daftar Nominatif Penerimaan Pajak PBB o SPPT PBB o P2 SS-PBB o P3 Bea Cukai o SSPCP PNBP Pengembalian Belanja

Jenis
E C

Periode
H1 H1 P3 H1 H1

Tujuan Pengiriman MPN KPPN e-NK

4 4 4
-4 'N/

4 4 4 4

J 4
-4

4 4
-4

2 3

H1 H1 H1 P1 P3 P3 P1 P1 P3 P1

e-RNK e-NDB

4 4 4 4
.NI

I 4 4
-4

4
4

4
4

e-DNP

4 4 4 4
'

' ' 4 4 4 ' 4

H1 H1 P3 H1 H1 H1 H1

4 4

Keterangan Periode Pengiriman Laporan : P1 Setiap Hari P2 Setiap Rabu P3 Setiap Jumat H1- Harian

- 24 -

4.1.

Laporan ke MPN (secara elektronik) 4.1.1. Nota Kredit

Nota Kredit (e-NK) adalah bukti finansial cabang Bank/Pos atas penerimaan seluruh rekening KPPN per tanggal efektif (P15). Nota Kredit terdiri dari dua bagian yaitu header dan detail, dimana header terdiri dari elemen KPPN, kode bank. tanggal efektif, periode penerimaan, dan total seluruh penerimaan. sedangkan detail terdiri elemen data referensi nota kredit. rekening KPPN dan total penerimaan per rekening.
Struktur data Nota Kredit:

Nota Kredit (perlu ditambah P7 dan P11)


Item Elemen Type Format

Pengelola Bank / POS Penerima

KodeKPPN KodeBankPos KodeCabangBankPOS

03 04 06

Berisi angka penuh Berisi angka Penuh (P32) Berisi angka penuh (P63) Ddmmyy (P15) Ddmmyy (P7) Ddmmyy (P7)

Tgl. Posisi Kas Periode Penerimaan Total Penerimaan

TanggalEffektif PeriodePenerimaan1 Periode2Penerimaan2 Total Penerimaan

C(6) 0(6) 0(6) N15

NomorReferensiNotaKredit Referensi TanggalNotaKredit NomorUrutNotaKredit Rekening Nominal NomorRekeningKPPN TotalPenerimaanRekening

0(25) 0(6) N(2) C25 N15

Rapat Kiri Tanpa Spasi Ddmmyy Berisi angka penuh trailing Zero Rapat kiri tanpa spasi (P2)

Format textfile terdiri dari dua bagian yaitu header dan detail, dimana setiap

header diawali dengan notasi H; pada suatu bans (row) dan setiap detil diawali dengan notasi B; pada setiap bans (row). Di dalam header ada field yang
menyatakan jumlah dari detil, jumlah tersebut dinyatakan dalam variabel

VariabelJumlahDetil, dimana VariabelJumlahDetil > 0.


- 25 -

Isi dari header dan detail lihat contoh format textfile dibawah ini, pemisah antara elemen data baik di bagian header maupun di bagian detil adalah notasi semicolon (:). Contoh textfile Nota Kredit suatu Bank/Pos dibawah ini menyatakan ada 2 cabang bank/ Pos Pelapor terlihat dari jumlah H; dan pada Bank Cabang/Pos pelapor pertama melaporkan 3 nota kredit terlihat dari jumlah B. dan pada Bank Cabang/Pos ke dua melaporkan 1 nota kredit terlihat dari jumlah B. H;KodeKPPN;KodeBankPOS:KodeCabangBankPOS;TanggalPosisiKas:Periode Penerimaan1 eriodePenerimaan2:TotalPenerimaan; VariabelJumlahDetail B;NomorReferensiNotaKredit:TanggalNotaKredit;NomorUrutNotaKredit; NomorRekeningKPPN;JumlahPenerimaanRekening B;NomorReferensiNotaKredit;TanggalNotaKredit;NomorUrutNotaKredit; NomorRekeningKPPN;JumlahPenerimaanRekening B;NomorReferensiNotaKredit:TanggalNotaKredit;NomorUrutNotaKredit; NomorRekeningKPPN;JumlahPenerimaanRekening
Nama File e-NK disusun dengan format sebagai berikut:

<kodeBank>NKR<TanggalPosisiKas><NomorUrut> Nama file harus unique, nomor urut dimulai dari angka '00' serta tanggal posisi kas adalah tanggal efektif/lapor, dengan format YYYYMMDD
Elemen Nota Kredit Kode KPPN

KodeKPPN berisikan kode KPPN mitra cabang Bank/Pos.


Kode BankPOS Persepsi

KodeCabangBankPOS berisikan kode cabang Bank/Pos (P32+P63).


Tanggal Efektif

Tanggal Efektif berisikan tanggal dimana penerimaan dilaporkan (P15).


Periode Penerimaan

Periode Penerimaan adalah kurun waktu penerimaan kas dalam satu tanggal efektif (P15) dimana TanggalPeriode1 adalah tanggal awal dari satu periode dan TanggalPeriode2 adalah tanggal akhir sari suatu periode.
e. Total Penerimaan

TotalPenerimaan adalah jumlah dari seluruh penerimaan Bank Cabang/Pos per tanggal efektif (P15).

- 26 -

Referensi Nota Kredit Referensi Nota Kredit adalah nomor nota kredit yang unik yang dikeluarkan oleh tiap tiap cabang Bank / POS pada suatu tanggal per nomor rekening. Nomor referensi nota kredit terdiri dari NomorNotaKredit, tanggalNotaKredit dan Nomor Urut. NomorNotaKredit berisikan nomor nota kredit yang diterbitkan oleh Bank/Pos Persepsi. TanggalNotaKredit berisikan tanggal nota kredit diterbitkan. Nomor urut nota kredit adalah nomor urut dari suatu nota kredit dimana nomor urut nota kredit diawali dari angka '00'. Nomor referensi nota kredit akan digunakan dalam berkomunikasi antara SiPN dengan Bank/Pos. Rekening KPPN NomorRekeningKPPN adalah nomor rekening pernerimaan (P2) di Bank Cabang/Pos h. Total Penerimaan Rekening TotalPenerimaan Rekening berisikan jumlah pernerimaan per rekening per periode (P15). 4.1.2. Perincian Nota Kredit Rekap Per Mata Anggaran Format textfile Nota Kredit Rekap per Mata Anggaran: H:KodeKPPN;KodeBankPOS;KodeCabangBankPOS;NomorReferensiNotaKredit ;TanggalNotaKredit:NomorUrutNotaKredit;TanggalEffektif:PeriodePenerimaan1; PeriodePenerimaan2;TotalPenerimaan;NomorRekeningKPPN;VariabelJumlande tail B:KodeMataAnggaran:TotalTransaksiMAP:TotalNominalMAP B;KodeMataAnggaran;TotalTransaksiMAP;TotalNominalMAP Nama File e-RNK disusun dengan format sebagai berikut: <kodeBank>RNK<TanggalPosisiKas><NomorUrut> Nama file harus unique, nomor urut dimulai dari angka '00' serta tanggal posisi kas adalah tanggal efektif/lapor. dengan format YYYYMMDD Struktur data Nota Kredit Rekap Per Mata Anggaran : Item Pengelola Bank Penerima Elemen KodeKPPN KodeBankPos Kode Cabang Bank -27Type C3 C4 C6 Format Berisi angka penuh Berisi angka Penuh (P32) Berisi angka penuh

Penerimaan
Nomor Referensi NK 0(25) 0(6) N(2) C(6) Tanggal Nota Kredit

(P63)
Rapat Kiri Tanpa Spasi Ddmmyy

Referensi

NomorUrutNotaKredit Tgl. Posisi Kas Periode Penerimaan Total Penerimaan Rekening


Kode MAP TanggalEffektif

Berisi angka penuh trailing


Ddmmyy (P15)

PeriodePenerimaaan1 PeriodePenerimaan2 TotalPenerimaan NomorRekening KPPN


KodeMataAnggaran

0(6) 0(6) N15 025 06 N(6)


N(15)

Ddmmyy (P7) Ddmmyy (P7)

Rapat kin i tanpa spas!

(P2)

JmITx
Nominal

JumlahTransaksi MAP TotalNominalMAP

4.1.3. Nota Debet

Nota Debet adalah bukti finansial cabang Bank/Pos melimpahkan seluruh penerimaan pada suatu periode sesuai ketentuan. Format textfile Nota Debet : H;KodeKPPN:KodeBankPOS;KodeCabangBankPOS:NomorReferensiNotaDebet ;TanggalNotaDebet:NomorUrutNotaDebet;TanggalPelimpahan:PeriodePenerima an1;PeriodePenerimaan2;NomorRekeningTujuanPelimpahan;KodeBankTujuanP elimpahan:KodeCabangBankTujuanPelimpahan:MemberCodeRTGS;TotalPelimp ahan;VariabelJumlahDetail B;NomorReferensiNK;TanggalReferensiNK;NomorUrutReferensiNK;NomorReke ning;JumlahPelimpahan Nama File e-ND disusun dengan format sebagai berikut: <KodeBank>NDB<TanggalPelimpahan><NomorUrut> Nama file harus unique, nomor urut dimulai dari angka '00' serta tanggal pelimpahan adalah tanggal penerimaan di limpahkan ke Bank Indonesia, dengan format YYYYMMDD

Struktur data Nota Debet:

Item
Pengelola KodeKPPN KodeBank Bank Pelimpah

Elemen

Type
C3 C4 C6 C25 C(6) C(2) C(6) C(6) C(6) C25

Format
Berisi angka

penuh
Berisi angka Penuh (P32) Berisi angka

KodeCabangBankPOS NomorNotaDebet Referensi ND Bank

penuh (P63)
Rapat Kiri Tanpa Spasi

TanggalNotaDebet
NomorUrutND

Ddmmyy
Berisi angka penuh

Tgl. Pelimpahan
Periode Penerimaan Rekening Tujuan Pelimpahan

TanggalPelimpahan
PeriodePenerimaanl PeriodePenerimaan2 NomorRekeningTujuanPelimpahan

Ddmmyy Ddmmyy (P15)


Ddmmyy (P15)

Rapat kiri tanpa


spasi Kode Bank

Bank Tujuan
Pelimpahan

BankPosBlTujuanPelimpahan CabangPosBlTujuan Pelimpahan

C4 C6
C(10)

Kode Cabang
Bank Rapat kiri tanpa

Referensi Pelimpahan RTGS/ PPU Total Pelimpahan

MemberCodeRTGS
NomorReferensiPelimpahan TotalPelimpahan NomorReferensi NK

spasi
Rapat Kiri Tanpa

C30
N15 C(25)

Spasi
Rapat Kiri Tanpa Spasi

Referensi Nota Kredit

TanggalNotaKredit NomorUrutNotaKredit

C(6)
C(2) C(25)

Ddmmyy Berisi angka


penuh

Rekening KPPN Nominal


Elemen Nota Debet

NomorRekening

Rapat kiri tanpa


spasi (P2)

JumlahPelimpahan

N15

a. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

KodeKPPN berisikan kode KPPN mitra cabang Bank/Pos yang melimpahkan


penerimaan.

-29-

Kode Bank

KodeCabangBankPOS berisikan kode cabang Bank/Pos (P32+P63) yang melimpahkan penerimaan.


Referensi Nota Debet

Referensi Nota Debet adalah nomor nota debet yang unik yang dikeluarkan oleh tiap-tiap cabang Bank/POS pada suatu tanggal. Nomor referensi nota debet terdiri dari NomorNotaDebet, tanggalNotaDebet dan Nomor Urut. NomorNotaDebet berisikan nomor nota debet yang diterbitkan oleh Bank/POS. TanggalNotaDebet berisikan tanggal nota debet diterbitkan yang bersamaan dengan tanggal pelimpahan. Nomor urut nota debet adalah nomor urut dari suatu nota debet dimana nomor urut nota debet diawali dari angka '00'. Nomor referensi nota debet akan digunakan dalam berkomunikasi antara SiPN dengan Bank/Pos.
Tanggal Pelimpahan

Tanggal pelimpahan adalah tanggal dari penerimaan dilimpahkan ke Bank Indonesia atau ke Bank pelimpahan yang telah ditunjuk.
Periode Pelimpahan

Periode Pelimpahan adalah periode tanggal labor (P15) yang dilimpahkan ke Bank Indonesia (BI) atau ke Bank pelimpahan yang telah ditunjuk. TanggalPeriodel adalah tanggal awal dari satu periode dan TanggalPeriode2 adalah tanggal akhir sari suatu periode. TanggalPeriodel dan TanggalPeriode2 berisikan P15. Nomor referensi nota debet terdiri dari nomor, tanggal dan nomor urut. Tanggal nota debet adalah tanggal nota debet diterbitkan yang bersamaan dengan tanggal pelimpahan dilakukan. Nomor urut nota debet adalah nomor urut dari suatu nota debet dimana nomor urut nota debet diawali dari angka '00'. Nomor referensi nota debet akan digunakan dalam berkomunikasi antara SiPN dengan Bank/Pos. f. Bank & Rekening Pelimpahan KodeBankPOSBlMenerimaPelirnpahan berisikan kode Bank Indonesia atau kode Bank Persepsi (P32+P63). NomorRekeningTujuanPelimpahan berisikan nomor rekening tujuan pelimpahan yaitu nomor rekening Bank Indonesia atau nomor rekening Bank persepsi.

Referensi Pelimpahan

Jika pelimpahan ke Bank Indonesia maka Referensi Pelimpahan

terdiri

dari

Member Code RTGS dan Nomor Referensi RTGS. Jika pelimpahan bukan ke Bank Indonesia Referensi Pelimpahan diisi dengan nomor referensi Bank penerima pelimpahan (Nomor Bukti Transfer, dip dan Member Code RTGS diisi penuh dengan karakter '0' ('0000000000').
Total Pelimpahan

TotalPelimpahan berisikan penjumlahan nominal dari seluruh rekening yang


dilimpahkan.
i. Perincian Pelimpahan

ReferensiNotaKredit berisikan referensi nota kredit yang akan dilimpahkan,


NomorRekening (P2) berisikan NomorRekening penerimaan yang akan dilimpahkan, Nominal berisikan nilai rupiah yang dilimpahkan berdasarkan ReferensiNotaKredit. ReferensiNotaKredit adalah referensi nota kredit yang telah dikirimkan pada saat konfirmasi penerimaan.
4.1.4. Daftar Nominatif Penerimaan (e-DNP)

Struktur Data DNP:


No. POSISI i Akh r Awal 1 16 28 17 29 32 33 38 39 41 42 49 53 50 54 61 PANJANG 16 12 4 6 3 8 4 8 KETERANGAN Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) Nomor Transaksi Bank (NTB) Kode Bank Pusat (sesuai kode BI) Kode Cabang (apabila <4, isikan 0 didepan) Kode KPPN (penerima data) Tanggal terima pembayaran, format yyyymmdd Jam terima pembayaran, format hhmm Tanggal Pembukuan (laporan ke KPPN). Yang dilaporkan adalah transaksi yang diterima antara Jam 15.01 hari kemarin jam 15.00 hari mi. NPWP Kode satuan kerja (satker) Nama wajib pajak / setor Alamat wajib pajk / setor Kota alamat wajib pajak / setor Kode fungsi Kode sub fungsi Kode Program Kode Kegiatan Kode sub kegiatan Kode Akun Jumlah setoran Jenis setoran Pajak, jenis setoran Bea & Cukai Masa pajak XX Bulan awal. XX Bulan akhir XXXX

5. 6. 7. 8.

15. 16.

21. 22.

62 77 83 113 163 188 190 192 196 200 204 210 222 225

76 82 112 162 187 189 191 195 199 203 209 221 224 232

15 6 30 50 25 2 2 4 4 4 6 12 3 8

- 31 -

- Tahun Masa
233 258 26 Nomor dokumen berisi : SK ketetapan Pajak - untuk setoran pajak SPN/SP3N - untuk setoran bukan pajak Nomor PIB - untuk setoran Bea Cukai Nomor PEB - untuk pungutan ekspor Tanggal dokumen, format yyyymmdd Kode KPBC atau diisi Kode KPP untuk setoran PBB Waktu transaksi System Trace Audit Number

27.

259 267 273 283

266 272 282 288

8 6 10 6

Format File e-DNP File format : csv Text File File Extention : .txt Format Body Text : antara elemen data dibatasi oleh semicolon (;) Nama File e-DNP disusun dengan format sebagai berikut: <KodeBank>DNP<TanggalPosisiKas><NomorUrut> Nama file harus unique, nomor urut dimulai dari angka '00' serta tanggal posisi kas adalah tanggal efektif/lapor, dengan format YYYYMMDD 4.2. Laporan ke KPPN Laporan Harian Penerimaan LAPORAN HARIAN PENERIMAAN TGL. BUKU KODE BANK

12-09-2006
0426-000002

NAMA BANK
CABANG

Bank Mega
Cabang Surabaya

NO. REKENING JML TRANSAKSI


JML SETORAN

0002.111111 12 Rp. 63.500.000,00

4.2.1. Rekap Penerimaan dan Pelimpahan REKAPITULASI PENERIMAAN DAN PELIMPAHAN PERIODE BULAN : September 2006 : 0426-000002 Bank Mega Cabang Surabaya Bank Alamat : Jalan Yos Sudarso No.17 - Surabaya Rekening : 0002.111111 Penerimaan Tgl Hari Nilai No. NK Saldo Awal P/0426/000002/0012 63.500.000,00 Senin I 11

Pelimpahan No. ND Nilai


-

Saldo 10.000.000,00 73.500.000,00

Surabaya. 11 September 2006 Pejabat penanda tangan Nama pejabat

4.2.2.

Rekap Nota Kredit REKAP NOTA KREDIT NOMOR : P / 0426 / 000002 / 0012 TANGGAL : 11-09-2006

Bank Alamat
No.

: 0426-000002 Bank Mega Cabang Surabaya : Jalan Yos Sudarso No.17 - Surabaya Jenis Penerimaan Pajak Penghasilan
Pajak Pertambhan Nilai

Mata Anggaran

Trans. 2
2

Jml Setoran 3.000.000,00


7.000.000.00

4111xx
4112xx

4113xx 4114xx 4116xx 4115xx 7. 8. 9.


10.

Pajak Bumi & Bangunan BPHTB Pajak Lainnya Cukai Bea Masuk Pungutan Ekspor Bukan Pajak
Pengembalian Belanja

0 0 1 1 1 2 2
1

0 0 5.000.000,00 6.000.000,00 7.000.000,00 16.000.000,00 12.000.000,00


7.500 000.00 63.500.000,00

4121xx 4122xx 42xxxx


5xxxx, 6xxxx, 7xxxx, 8xxxx

Total

12

Surabaya. 11 September 2006 Pejabat penanda tangan

Nama peiabat - 33 -

4.2.3.

Daftar Nominatif Penerimaan DNP Pajak Penghasilan DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN TANGGAL : 11-09-2006

Bank Alamat
No.

: 0426-000002 Bank Mega Cabang Surabaya : Jalan Yos Sudarso No.17 - Surabaya
NPWP Tgl Setor 11-092006 11-092006 Nama PT. Karya Rukiah Tunggal PT. DELIMA LAKSANA TATA MAP 411122 411124 NTPN / NTB 1234567890123456 /123456789012 6543210987654321 / 210987654321 Nilai Setoran 800.000 200.000

01.371.941.4-035.000 01.394.418.6-013.000

Jumlah Penerimaan

3.000.000 Halaman : 1

DNP Pajak Pertambahan Nilai DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TANGGAL : 11-09-2006 Bank Alamat
No.

: 0426-000002 Bank Mega Cabang Surabaya : Jalan Yos Sudarso No.17 Surabaya
NPWP Tgl Setor 11-09-2006 08-09-2006 Nama PT. DELIMA LAKSANA TATA CV FIBULA MAP 411211 411211 NTPN / NTB 1234567890777777 /123456789000 1234567890111111 / 123456789011 Nilai Setoran 5.000.000 2.000.000

01.394.418.6 -013.000 01.317.621.9-042.000

Jumlah Penerimaan

7.000.000 Holamon : 1

DNP Pajak Lainnya DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN PAJAK LAINNYA TANGGAL : 11-09-2006 Bank Alamat
No. 1.

: 0426-000002 Bank Mega Cabang Surabaya : Jalan Yos Sudarso No.17 - Surabaya
NPWP 01.708.969.9-424.000 Tgl Setor 11-09-2006
Narna

MAP 411611

NTPN / NTB 1234567890232323 / 123456789012

Nilai Setoran 5.000.000

PT. KAPIMA RENCANATAMA

Jumlah Penerimaan

5.000.000 Halaman : 1

DNP Pungutan Ekspor DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN PUNGUTAN EKSPOR TANGGAL : 11-09-2006 Bank 0426-000002 Bank Mega Cabang Surabaya Alamat : Jalan Yos Sudarso No.17 - Surabaya
No. 1 2 NPWP 01.828.522.1-013.000 02.073.314.3-002.000 Tgl Setor 11-09-2006 11-09-2006 Nama PT. Metrocom Global Solusi PT DWI MITRA CEMPAKA MAP 412211 412211 NTPN / NTE3 123456789031313 1/ 123456789041 123456789031313 3 / 123456789042 Nilai Setoran 1.000.000 6.000.000

Jumlah Penerimaan

7.000.00 Haloman : 1

Catatan : Berisi transaksi penerimaan dengan mata anggaran : 4122xx

DNP Penerimaan Cukai DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN CUKAI TANGGAL : 99-99-9999 Bank Cabang : 9999-999999 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat
No. 999 9 999 9 999 9 999 9 NPWP 99.999.999.9.999.999 99.999.999.9.999.999 99.999.999.9.999.999 99.999.999.9.999.999 Tgl Setor 99-999999 99-999999 99-999999 99-999999 Nama xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxx MAP NTPN / NTB 999999999999999 9-999999999999 999999999999999 9-999999999999 999999999999999 9-999999999999 999999999999999 9-999999999999 Nilai Setoran 99.999.99 9.999 99.999.99 9.999 99.999.99 9.999 99.999.99 9.999

999999 999999 999999

Jumlah Penerimaan

999.999.9 99.999
Holomon : 99 of 99

Catatan : Berisi transaksi penerimaan dengan mata anggaran : 4115xx

DNP BEA MASUK DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN BEA MASUK TANGGAL : 99-99-9999 Bank Cabang : 9999-999999 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat
No. 9999 9999 NPWP 99.999.999.9.999.999 99.999.999.9.999.999 Tgl Setor 99-999999 99-999999 Nama xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxx MAP 999999 999999 NTPN / NTB 9999999999999999 -999999999999 9999999999999999 -999999999999 Nilai Setoran 99.999.99 9.999 99.999.99 9.999

Jumlah Penerimaan

999.999.9 99.999
Holomon : 99 of 99

Catatan : Berisi transaksi penerimaan dengan mata anggaran : 4121xx

DNP BUKAN PAJAK DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN BUKAN PAJAK TANGGAL : 99-99-9999 Bank Cabang : 9999-999999 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat
No. 9999 9999 NPWP 99.999.999.9.999.999 99.999.999.9.999.999 Tgl Setor 99-999999 99-999999 Nama xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxx MAP 99999 9 99999 9 NTPN / NIB 99999999999999 99-999999999999 99999999999999 99-999999999999 Nilai Setoran 99.999.9 99.999 99.999.9 99.999

Jumlah Penerimaan

999.999. 999.999
Halaman : 99 of 99

Catatan : Berisi transaksi penerimaan dengan mata anggaran : 42xxxx, 43xxxx

DNP Pengembalian Belanja DAFTAR NOMINATIF PENERIMAAN PENGEMBALIAN BELANJA TANGGAL : 99-99-9999 Bank Cabang : 9999-999999 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat
No. 9999 9999 NPWP 99.999.999.9.999.999 999.999.9.999.999 99. Tgl Setor 99-999999 99-999999 Nama xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxx xxxxxxx>ocx)ocx)occx)ocxxx xxxxx MAP 99999 9 99999 9 NTPN / NTB 99999999999999 99-999999999999 99999999999999 99-999999999999 Nilai Setoran 99.999.9 99.999 99.999.9 99.999

Jumlah Penerimaan

999.999. 999.999
Halaman 99 of 99

Catatan : Berisi transaksi penerimaan dengan mata anggaran : 5xxxxx, 6xxxxx, 7xxxxx, 8xxxxx

4.2.4. Arsip Data Komputer Struktur Data ADK: No .

5. 6. 7. 8.

POSISI Akhir Awal 1 16 28 17 32 29 33 38 39 41 42 49 50 53 54 61 62 77 83 113 163 188 190 192 196 200 204 210 222 225 233 76 82 112 162 187 189 191 195 199 203 209 221 224 232 258

PANJANG 16 12 4 6 3 8 4 8 15 6 30 50 25 2 2 4 4 4 6 12 3 8 26

KETERANGAN Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) Nomor Transaksi Bank (NTB) Kode Bank Pusat (sesuai kode BI) Kode Cabang (apabila < 4, isikan 0 didepan) Kode KPPN (penerima data) Tanggal terima pembayaran, format yyyymmdd Jam terima pembayaran, format hhmm Tanggal Pembukuan (laporan ke KPPN). Yang dilaporkan adalah transaksi yang diterima antara Jam 15.01 hari kemarin jam 15.00 hari ini. NPWP Kode satuan kerja (satker) Nama wajib pajak / setor Alamat wajib pajk / setor Kota alamat wajib pajak / setor Kode fungsi Kode sub fungsi Kode Program Kode Kegiatan Kode sub kegiatan Kode Akun Jumlah setoran Jenis setoran Pajak, jenis setoran Bea & Cukai Masa pajak XX Bulan awal, XX Bulan akhir XXXX Tahun Masa Nomor dokumen berisi : SK ketetapan Pajak untuk setoran pajak SPN/SP3N untuk setoran bukan pajak Nomor PIB untuk setoran Bea Cukai Nomor PEB untuk pungutan ekspor Tanggal dokumen, format yyyymmdd Kode Kantor Pelayanan Bea & Cukai (KPBC) atau diisi Kode Kantor Pelayanan Pajak untuk setoran PBB Waktu transaksi System Trace Audit Number

13. 14. 15. 16.

21. 22. 23.

24.

259 267 273 283

266 272 282 288

8 6 10 6

27.

Format File e-DNP File format : csv Text File File Extention : .txt Format Body Text : antara elemen data dibatasi oleh semicolon (;) Nama File e-DNP disusun dengan format sebagai berikut: <KodeBank>DNP<TanggalPosisiKas><NomorUrut> Nama file harus unique, nomor urut dimulai dari angka '00' serta tanggal posisi kas adalah tanggal efektif/lapor, dengan format YYYYMMDD.

- 38 -

BAB V STANDARD MASSAGING PADA SISTEM MPN

Standard Massaging pada sistem MPN menggunakan Standard Massaging ISO 8583. yang menggunakan beberapa jenis paket data untuk mengakomodasi jenis-jenis transaksi yang dilayani. Adapun jenis transaksi yang dilayani oleh Sistem MPN meliputi: Penerimaan Perpajakan (SSP) Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (SS PBB & SSP PBB) Penerimaan Penerimaan Bukan Pajak (SSBP) Penerimaan Bea & Cukai (SSPCP, SSCP) 5. Penerimaan Pengembalian Belanja (SSPB)
5.1. Jenis-Jenis Paket Data

Jenis-jenis paket data yang digunakan dalam Sistem MPN kepada ISO 8583 message exchange standard dan dapat dilihat pada tabel berikut
Klasifikasi Jenis Paket Data Financial Transaction Request Financial Transaction Financial Transaction Request Response Financial Transaction Advice Financial Transaction Advice Response Acquirer Reversal Request
Reversal

Kode Pengenal 0200 0210 0220 0230 0400 0410 0800 0810

MPN Incoming Outgoing

Acquirer Reversal Request Response Network Management Network Management Request Network Management Request Response

5.2. Standar Paket Data Sistem MPN

Data element yang disertakan dalam sebuah paket data incoming dan outgoing, dapat dikonfigurasikan secara sendiri-sendiri. Sistem MPN memiliki sekumpulan konfigurasi paket data yang akan digunakan untuk pengolahan transaksi. 5.2.1. Komponen Paket Data
Komponen dan Struktur Paket Data Sistem MPN

ISO 011000017 1234

1234567890123456

{ ...Variable...

MPN Header Start

Data Element Primary Bit Map Kode Pengenal Paket Data

- 39 -

5.2.2. Header Paket Data MPN Header paket data MPN harus selalu disertakan dalam setiap pengiriman paket data. dan diletakkan setelah data element start ("ISO"). Header ini memiliki panjang 9 yang terbagi atas: Posisi 1-2 3-4 2 Pajang Nama Product Indicator Release Number Keterangan Mengindikasikan kode produk standard paket data yang digunakan. Adapun nilai yang diperbolehkan adalah 01. Adalah release number dari produk paket data MPN yang digunakan. Adapun Nilainya adalah 10. Digunakan untuk menginformasikan masalah yang timbul pada saat interpretasi paket data yang diterima. Bilamana sebuah paket data ditolak oleh Sistem MPN, maka Sistem MPN akan menuliskan kode bit map dari paket data yang ditolak dan akan mengirimkan kembali paket data ini ke Host BP. Adalah kode yang mengindikasikan entity pengirim paket data. adapun nilainya adalah 1: Perangkat yang dikendalikan Sistem BP. Adalah kode yang mengindikasikan entity yang memberikan tanggapan terhadap sebuah paket data. adapun nilainya adalah: 7: Interchange (Sistem MPN).

5-7

Status

Originator Code Responder Code

5.2.3. Financial Transaction Tabel dibawah ini memberikan gambaran mengenai data element yang disertakan dalam paket data Sistem MPN untuk jenis paket data Financial Transaction Request. Data Element Bit Map
Deskripsi Message Type
Primary Bit Map

Klasifikasi Paket Data

Format

Attr

0200 M

0210 M M M M M M M M M Hhmmss MMDD MMDD MMDDhhmmss LLVAR B 64 N ..16 N6 N 12 N 10 N6 N6 N4 N4

P-2 P-3 P-4 P-7 P-11 P-12 P-13 P-15

Primary Account
Processing Code

Number

M M M M M M
M

Transaction Amount Transmission Date and Time System Trace Audit Number Local Transaction Time
Local Transaction Date

Tanggal Buku

M -40-

P-18 P-32 P-37 P-39 P-41 P-47 P-48 P-49 P-63

Merchant Types (Kode Produksi Pelayanan) Acquiring Institution Identification Code Retrieval Reference Number Response Code

/
LLVAR

N4 N4 AN 12 N2 AN 16 M M M LLLVAR LLLVAR LLLVAR ANS 210 ANS 210 N3

Card Acceptor Terminal Identification Additional Data Additional Data Transaction Currency Code Additional Data

N ..6 Financial Transaction

Tabel dibawah ini memberikan gambaran mengenai data element yang disertakan dalam paket data Sistem MPN untuk jenis paket data

Advice.
Data Element Bit Map
Message Type Primary Bit Map

Deskripsi

Klasifikasi Paket Data 0220 0230

Format

Attr

B 64

P-2
P-3

Primary Account Number Processing Code Transaction Amount Transmission Date and Time System Trace Audit Number Local Transaction Time Local Transaction Date
Tan ggal Buku

[[VAR

..16

N6

P-4
P-7

N 12
MMDDhhmmss N 10

P-11
P-12

N6
Hhmmss N6

P-13
P-15

MMDD
MMDD

N4
N4

P-18
P-32

Merchant Types (Kode Produksi Pelayanan) Retrieval Reference Number Response Code

/
M
M LLVAR

N4
N4

Acquiring Institution Identification Code

P-37
P-39

M M
M

M
M

AN 12
N2

P-41
P-47

Card Acceptor Terminal Identification Additional Data Additional Data Transaction Currency Code Advice Reason Code Additional Data

M
M LLLVAR

AN 16
ANS ..210

P-48
P-49

M
M

M
M

LLLVAR LLLVAR
LLLVAR

ANS ..210
N3

P-60
P-63

M
M

ANS 060
N ..6

-4i -

5.2.4. Reversal Message Tabel dibawah ini memberikan gambaran mengenai data element yang disertakan dalam paket data Sistem MPN untuk jenis paket data Reversal. Data Element Bit Map Deskripsi
Message Type Primary Bit Map

Klasifikasi Paket Data 0400/ 0401 M


M M M M

Format

Attr

0410/ 0411 M
M M M M LLVAR B 64

P-1
P-2

Secondary Bit Map Primary Account Number Processing Code Transaction Amount Transmission Date and Time System Trace Audit Number Local Transaction Time Local Transaction Date Tanggal Buku Merchant Types (Kode Produksr/ Pelayanan) Acquiring Institution Identification Code Retrieval Reference Number Response Code Card Acceptor Terminal Identification Additional Data a Additional Data Transaction Currency Code Additional Data Original Data Element

B 64 N ..16 N6
N 12

P-3
P-4

P-7 P-11 P-12 P-13 P-15 P-18 P-32 P-37 P-39 P-41 P-47 P-48 P-49 P-63 S-90

M
M

M M
M

MMDDhhmmss Hhmmss
MMDD

N 10 N6
N4

MN6

M
M

M
M

M
M

MMDD

N4
N4

M
M

M
M M

LLVAR

N4 AN 12 N2
AN 16

M M M

M
M

LLLVAR LLLVAR LLLVAR

ANS ..210 ANS ..210 N3 N ..6 N 73

M M M

M M M

5.2.5. Network Management Message Tabel dibawah ini memberikan gambaran mengenai data element yang disertakan dalam paket data Sistem MPN untuk jenis paket data Network Management.

Data Element Bit Map Deskripsi


Message Type
Primary Bit Map

Klasifikasi Paket Data 0800 M M M C M C


M

Format

Attr

0810 M MMDDhhmmss MMDD B 64 B 64 N 10 N6 N4 N2 N3

P-1 P-7 P-11 P-15 P-39 S-70

Secondary Bit Map Transmission Date and Time System Trace Audit Number

Tanggal Buku M
Response Code Network Management Information

Code

5.3. Alur Paket Data

Adapun paket data yang dikirimkan oleh Sistem BP ke Sistem MPN memiliki 5 (lima) kemungkinan kejadian alur paket data, yaitu request, reversal, force post, timeout, storeand-forward. 5.3.1. Paket Data Request. Diagram dibawah menggambarkan bagaiaman sebuah sistem BP menerima transaksi dan kemuidan mengirimkannya Sistem MPN untuk memperoleh pengesahan. 1 Sistem BP 2 Ket: Sistem BP mengirimkan paket data 0200 ke Sistem MPN untuk mendapatkan pen gesahan. Sistem MPN melakukan pengesahan terhadap tranksaksi yang diterima, dan mengirimkan paket data 0210 ke sistem BP. 5.3.2. Paket Data Reversal. Bilamana perangkat ATM. POS atau Terminal Teller yang dihubungkan ke jaringan Sistem BP gagal menyelesaikan sebuah transaksi yang telah disahkan oleh Sistem MPN, maka sebuah paket data reversal harus dikirimkan ke Sistem MPN. Diagram dibawah memberikan penjelasan bagaimana kejadian di atas berlangsung: - 43 Sistem MPN

Sistem BP

Sistem MPN

Ket: 1 Sistem BP mengirimkan paket data 0200 ke Sistem MPN untuk mendapatkan pengesahan. Sistem MPN melakukan pengesahan terhadap tranksaksi yang diterima, dan mengirimkan paket data 0210 ke sistem BP. Sistem BP tidak dapat menindak lanjuti transaksi yang telah disahkan tersebut. Sistem BP akan mencatat pada databasenya sebuah paket data 0400 yang kemudian akan dikirim ke Sistem MPN pada saat proses Storeand-Forward dilakukan. 4. Sistem MPN akan mengirimkan paket data 0410. Paket data reversal ini harus dikirimkan terlebih dahulu jika Sistem BP ingin melakukan proses pembayaran ulang terhadap data transaksi pembayaran billing / tagihan MPN elektronik. 5.3.3. Force Post Bilamana sistem BP diijinkan untuk menerima transaksi pada saat hubungan komunikasi tidak dapat dilakukan dengan Sistem MPN (stand-in authorization), maka sistem BP akan mengirimkan paket data Force-Post untuk setiap transaksi yang diproses dengan cara ini.

O
Sistem BP Sistem MPN

Ket: 1. Sistem BP mendeteksi bahwa hubungan komunikasi tidak dapat dilakukan dengan Sistem MPN. untuk meminta pengesahan transaksi. maka Sistem BP akan melakukan pengesahan lokal terhadap transaksi tersebut.

- 44 -

Bilamana transaksi tersebut disetujui, maka Sistem BP akan membuat paket data 0220 dan mengirimkannya ke Sistem MPN melalui mekanisme Storeand-forward sebagai paket data forc post. Bilatnana transaksi ditolak oleh Sistem BP, maka Sistem BP tidak akan membuat paket data 0220. Sistem MPN akan menanggapi permintaan force-post dan akan memberikan jawaban berupa paket data 0230. 5.3.4 Timeout Setiap kali sistem BP meminta pengesahan terhadap suatu transaksi ke Sistem MPN. maka sistem BP akan menset waktu tunggu proses pengesahan tersebut. Bilamana waktu tunggu tersebut telah dilampaui. sedangkan tanggapan dari Sistem MPN belum diperoleh maka transaksi tersebut dinyatakan timeout. Diagram di bawah ini menjelaskan kejadian tersebut.

1 3 Sistem BP Ket: Sistem BP mengirimkan paket data 0200 ke Sistem MPN untuk mendapatkan pengesahan, dan kemudian menetapkan lama waktu tunggu untuk mendapatkan tan ggapan dari Sistem MPN.. Bila waktu tunggu telah terlampaui. sedan gkan tan ggapan tidak juga diperoleh dari Sistem MPN, maka Sistem BP akan memeriksa apakah transaksi tersebut bole'i diterima atau tidak (stand-in authorization), bila diperbolehkan, maka sistem BP akan menerima transaksi tersebut, dan akan mengirimkan paket data 0220 pada saat proses Store-and-Forwad berlangsung. Bila transaksi mi tidak diijinkan untuk diterima maka Sistem BP akan menolak transaksi tersebut. Bila tan ggapan diterima dari Sistem MPN setelah transaksi diterima (stand-in authorization) oleh Sistem BP, maka Sistem BP akan mencatat keterlambatan tan ggapan ini. Sistem BP akan men ghapuskan paket data 0220 tersebut. Bila transaksi tersebut ditolak/tidak dapat diselesaikan oleh Sistem BP, sedan gkan tanggapan yang diterima dari Sistem MPN adalah pen gesahan terhadap transaksi tersebut, maka Sistem BP akan membuat paket data 0400 yang akan dikiritnkan pada saat proses Store-and-Forwad berlangsung. 5. Sistem MPN akan mengirimkan paket data 0410. - 45 4 5 Sistem MPN

5.3.5. Paket Data Store-and-Forward Paket data yang akan dikirimkan ke Sistem MPN disimpan oleh Sistem BP selama periode hubungan komunikasi antara Sistem MPN dan Sistem BP tidak dapat dilakukan, hal ini disebut sebagai paket data store-and-forward. Alur pengiriman paket data store-and-forward adalah sama dengan alur normal. Dari sisi Sistem MP, fase ini tidak memiliki perbedaan dengan fase normal. Adapun paket data yang dapat dimasukkan ke dalam fase store-and-forward, antara lain: 0220 Financial Transaction Advice. 0400 Acquirer Reversal Advice. Sistem MPN akan memberikan tanggapan yang sesuai dengan paket data yang diterima. 5.3.6. Alur Paket Data Network Management Paket data Network Management digunakan untuk mengatur status operasional hubungan komunikasi antara Sistem MPN dan Sistem BP. Sistem MPN menyediakan empat macam jenis paket data Network Management, yaitu: logon, logoff, echo-test dan cutover. Bagian ini menjelaskan alur paket data yang terjadi bilamana paket data Network Management dikirimkan. Logon/echo-test dikirimkan oleh Sistem BP

Sistem BP Ket.

Sistem MPN

Untuk memulai logon, Sistem BP mengirimkan paket data 0800 ke Sistem MPN dengan Information Code 001. Sistem BP dapat juga secara periodik mengirimkan paket data Network Management dengan Information Code 301 (echo-test) untuk memeriksa apakah hubungan komunikasi masih terjalin antara Sistem BP dengan Sistem MPN. Sistem MPN memberikan tanggapan dengan mengirimkan paket data 0810 dengan Information Code 001. Tanggapan ini mengindikasikan berhasil dan tidaknya proses logon tersebut.

- 46 -

5.3.7. Logoff dikirimkan oleh Sistem BP

Sistem BP

Sistem MPN

Ket: Sistern BP men girimkan paket data 0800 ke Sistem MPN dengan Information Code 002; dan akan menunggu tanggapan dari Sistem MPN. Bilamana tanggapan ini tidak diperoleh maka Sistem BP akan mencoba sampai batas jumlah pengulangan yang ditetapkan. Bila batas ini telah dicapai, maka Sistem BP akan mencatat status logoff untuk hubungan komunikasi mi. Sistem MPN memberikan tanggapan dengan mengirimkan paket data 0810 dengan Information Code 002. Tan ggapan mi men gindikasikan berhasil dan tidaknya proses logoff tersebut.
5.4. Data Element

Elemen Data yang digunakan dalam Sistem MPN mengacu kepada standard yang didefiniskan dalam ISO 8583. Untuk beberapa elemen data Private use secara spesifik digunakan dalam Sistem MPN. khususnya elemen data yang memuat informasi mengenai Nomor Transaksi Pembayaran Pajak (NTPN), yaitu elemen data P-48. Bagian ini menjelaskan mengenai format dan struktur elemen data pada paket data yang digunakan dalam Sistem MPN. 5.4.1. Elemen Data Dengan Panjang Tetap Data yang diletakkan pada element data berbentuk numeric dengan panjang tetap, harus diletakkan rata kanan (right-justified) dengan didahului karakter '0'. Sebagai contoh: 0000001000, memiliki nilai 1000. Sedangkan data dalam bentuk selain numeric pada field dengan panjang tetap, harus diletakkan rata kin i (left-justified) dengan diikuri karakter kosong (blanks). Sebagai contoh: P-37 dengan format dan panjang AN 12, dimana data yang hendak diletakkan adalah 623740, maka akan ditulis "623740 5.4.2. Elemen Data Dengan Panjang Bervariasi Data yang diletakkan pada element data yang memiliki panjang bervariasi dapat memiliki panjang dari nol sampai dengan batas panjang maksimal yang diperbolehkan. Informasi panjang sebenarnya dari data yang diletakkan pada field tersebut harus dinyatakan pada awal field mendahului data tersebut. - 47 -

Untuk data dengan panjang kurang dari 100 karakter, 2 digit numeric karakter harus ditambahkan pada awal elemen data yang menginformasikan panjang data sebenarnya. Penulisan informasi panjang ini harus rata kanan (right-justified), sedangkan penulisan data sebenarnya pada field ini harus rata kiri (left justified). Sebagai contoh: sebuah data yaitu 1234567 dengan panjang 7 karakater hendak diletakkan pada sebuah field dengan format ini. Maka penulisannya adalah 071234567. Sehingga keseluruhan panjang data adalah 9-digit karakter. Untuk data dengan panjang lebih dari 99 karakter dan kurang dari 256, 3 digit numeric karakter harus ditambahkan pada awal elemen data yang menginformasikan panjang data sebenarnya. Penulisan informasi panjang ini harus rata kanan (right-justified), sedangkan penulisan data sebenarnya pada field ini harus rata kiri (left-justified). Sebagai contoh: sebuah data yaitu 1234567 dengan panjang 7 karakater hendak diletakkan pada sebuah field dengan format ini. Maka penulisannya adalah 0071234567. Sehingga keseluruhan panjang data adalah 10-digit karakter. Jika sifat elemen data adalah mandatory, sedangkan data yang hendak diletakkan tidak dimiliki, maka Sistem MPN maupun sistem BP harus mengirimkan informasi panjang saja, yaitu 00 atau 000. 5.5. Primary Bit Map Data Element Dibawah ini adalah elemen data yang kemunculannya dikendalikan melalui Primary Bit Map dari paket data Sistem MPN. 5.5.1. P-1 Secondary Bit Map Representasi: Keterangan: B 64 Mengidentifikasi kehadiran atau tidaknya data element 65 .sd. 128 pada paket data Sistem MPN. Secondary bit map dibutuhkan bilamana salah satu data elements 65 .sd. 128 disertakan dalam paket data yang diterima maupun yang dikirmkan oleh Sistem MPN.

5.5.2. P-2 Primary Account Number Representasi: Keterangan: N ..16 Adalah data element yang memuat nomor PAN WP-Rekening Kas Negara di Bank Persepsi / POS.

5.5.3. P-3 Processing Code Representasi: Keterangan: N6 Processing code adalah serangkaian bilangan yang mencerminkan jenis transaksi yang dilakukan oleh wajib pajak. Data element ini harus ada untuk semua jenis paket data Financial Transaction dan Reversal. Adapun kode dan jenis transaksi yang dilayani oleh Sistem MPN yaitu:

-48-

Transaksi permintaan informasi data referensi, verifikasi data pembayaran dan informasi data tagihan yang telah direkam. Processing Code SSP 300000 300100 300101 301100 SS-PBB 300010 300020 SSBP 310000 310110 310120 310130 310140 SSPB 320000 320100 SSPCP 340000 340110 340111 SPPT 360000 transaksi permintaan informasi (inquiry) Tagihan PBB (SPPT) transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP SSPCP transaksi permintaan informasi (inquiry) dan yerifikasi surat setoran elektronik SSPCP dengan NPWP transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSPCP dengan NPWP transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP SSPB transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSPB transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP SSBP transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSBP transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSBP transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSBP transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSBP transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP Bank Penyetor PBB P-2 transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP Bank Penyetor PBB P-3 transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP SSP transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik dengan NPWP transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik tanpa NPWP transaksi permintaan informasi (inquiry) Data Tagihan (billing) SSP elektronik Keterangan

Transaksi pembayaran tanpa menggunakan fasilitas perekaman data tagihan (billing): - 49 -

Processing Code 200000 200001 200010 200020 200030 200031 210010 210020 210021 210030 210031 210040 210041 220000 240010 240011 240020

Keterangan transaksi pembayaran SSP dengan NPWP transaksi pembayaran SSP tanpa NPWP transaksi pembayaran P2 PBB di Bank Persepsi transaksi pembayaran P3 PBB di Bank Persepsi transaksi pembayaran BPHTB transaksi pembayaran BPHTB tanpa NPWP transaksi pembayaran SSBP melalui Bendahara transaksi pembayaran SSBP tidak melalui Bendahara transaksi pembayaran SSBP tdk melalui Bendahara tanpa NPWP transaksi pembayaran SSBP SPN / SP3N transaksi pembayaran SSBP SPN / SP3N tanpa NPWP transaksi pembayaran SSBP OP/Badan atas Tagihan transaksi pembayaran SSBP OP/Badan atas Tagihan tanpa NPWP transaksi pembayaran SSPB transaksi pembayaran SSPCP dengan NPWP transaksi pembayaran SSPCP tanpa NPWP transaksi pembayaran SSCP

Sistem MPN akan melakukan verifikasi terhadap data tagihan yang diterima. Data yang memenuhi persyaratan pembayaran yang benar saja yang akan direkam dan diterbitkan ID Setoran-nya. Processing Code 400100 400101 400140 400141 Keterangan transaksi permintaan perekaman billing SSP dengan NPWP. transaksi permintaan perekaman billing SSP tanpa NPWP. Transaksi permintaan perekaman billing SPHTB dan membangun sendiri Elektronik dengan NPWP. Transaksi permintaan perekaman billing SPHTB dan membangun sendiri Elektronik tanpa NPWP.

Transaksi pembayaran dengan menggunakan fasilitas perekaman data tagihan (billing): Processing Code 500100 560000 Keterangan transaksi pembayaran billing / tagihan MPN elektronik transaksi pembayaran SPPT

- 50 -

5.5.4. P-4 Transaction Amount Representasi: Keterangan: N 12 Adalah data element yang memuat jumlah transaksi yang dilakukan oleh VVajib pajak. Desimalisasi dari jumlah transaksi tersebut dipengaruhi oleh jenis kode kurensi transaksi yang digunakan (P-49). Sebagai misal. jika kode kurensi transaksi adalah Rupiah (360), maka jika isi data element ini yaitu "000000001000" diartikan sebagai Rp. 1000,-. Sedangkan bila kode kurensi transaksi adalah US (840) dollars, maka diartikan sebagai USS 10.00 Transaction amount harus ada pada semua paket data Financial Transaction dan Reversal. Hanya saja untuk jenis transaksi Inquiry isi dari data element ini adalah "000000000000-

5.5.5. P-7 Transmission Date and Time Representasi: Keterangan: N 10 Adalah tanggal dan jam pada saat paket data dikirimkan. Tanggal dan jam harus diisi berdasarkan penulisan GMT time units. Data pada field ini harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: MM= 01 12 DD= 01 31 HH= 00 23 NN= 00 59 SS= 00 59

5.5.6. P-1 1 System Trace Audit Number Representasi: Keterangan: N6 Adalah suatu nomor yang digunakan untuk mencocokan antara paket data request dengan response. Nomor harus ditetapkan oleh pengirim (Sistem BP) dan dikembalikan oleh Sistem MPN. Nomor ini tidak boleh berubah dalam kurun waktu berlakunya transaksi terkait.

5.5.7. P-12 Local Transaction Time Representasi: Keterangan: N6 Adalah waktu pada saat transaksi dilakukan (terminal) dan harus sama dengan dituliskan pada bukti transaksi yang diterima oleh VVajib Pajak (Receipt). Data pada field ini harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: HH= 00 23 NN= 00 59 SS= 00 59 Local Transaction Date

5.5.8. P - 13

Representasi: Keterangan:

N4 Adalah tanggal pada saat transaksi dilakukan (terminal) dan harus sama dengan dituliskan pada bukti transaksi yang diterima oleh VVajib Pajak (Receipt). Data pada field ini harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: MM= 01 12 DD= 01 31

- 51 -

5.5.9. P-15

Tanggal Buku

Representasi: Keterangan:

N4 Adalah tanggal yang digunakan untuk membukukan transaksi yang dilaporkan oleh Bank. Pengisian Tanggal Buku mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh DJPb (Contoh: Bila Cut Off time adalah 15:00 untuk hari kerja, maka semua transaksi yang diterima dari jam 15:01 tanggal sebelumnya (N-1) sampai dengan jam 15:00 pada tanggal hari ini (N) dibukukan pada tanggal hari ini (N). Untuk message type 0800, field data ini akan dikirimkan bila dengan Network Management Code-nya adalah 201 (Cut-Off). Data pada field ini harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: MM= 01 12 DD = 01-31 Merchant's Types (Kode Produksi/Pelayanan)

5.5.10. P-1 8

Representasi: Keterangan:

N4 Adalah kode jenis produk atau pelayanan dimana transaksi dilakukan 7010: ATM 7011: POS 7012: Teller 7013: Phone Bankiug 7014: Internet Banking 7015: Mobile Banking Acquiring Institution Identification Code

5.5.11.P-32

Representasi: Keterangan:

N ..4 Adalah data element yang memuat nomor kode sandi Bank Persepsi. Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan
Reversal.

5.5.12. P-37

Retrieval Reference Number

Representasi: Keterangan:

AN 12 Adalah nomor yang ditetapkan oleh sistem BP untuk dapt melakukan identifikasi terhadap sebuah transaksi secara unik. Untuk transaksi yang dilakukan melalui ATM, nomor adalah nomor urut transaksi yang dilakukan pada ATM tersebut (ATM sequence number) atau nomor transaksi yang ditetapkan oleh sistem BP dan dicetak pada lembar bukti transaksi (receipt
number).

Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan
Reversal.

5.5.13. P-39

Response Code

Representasi: Keterangan:

N2 Adalah kode yang menceminkan hasil disposisi terhadap suatu paket data. Data element ini harus ada untuk semua paket data (lihat tabel kode response)

5.5.14.P-41

Card Acceptor Terminal Identification

Representasi: Keterangan:

ANS 16 Adalah data element yang memuat nomor kode terminal ATM dimana transaksi dilakukan. Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan Reversal.

5.5.15. P - 47

Additional Data Rincian Daftar MAP pada SSPCP & SSCP

Representasi: Keterangan:

ANS ..174 Adalah data element yang memuat data pendukung untuk kepentingan pemrosesan pengesahan transaksi pembayaran SSPCP. Field ini memuat daftar Kode MAP yang dibayar oleh Wajib Pajak/Importir. Setiap komponen tersusun atas [KdMAP:AMOUNT], dengan panjang data KdMAP: 6 digit, AMOUNT: 12 digit. Kecuali untuk KdMAP pembayaran Pajak. ditambahkan dengan [NPVVP] dengan panjang data 16 digit. Sehingga format data menjadi [KdMAP:AMOUNT:NPWP]. Dengan demikian, maka setiap komponen akan memiliki panjang 18 digit dan/atau 34 digit. Bila ada lebih dari satu jenis MAP yang dibayarkan. maka panjang data element ini adalah n x 18 digit atau (n x 18)+(m x 34). bila ada pembayaran pajak. Untuk pembayaran pajak yang timbul akibat pembayaran SSPCP atau SSCP, masa pajak SSP akan disesuaikan dengan tanggal bayar SSPCP atau SSCP. Untuk transaksi pembayaran SSPCP (0200) dengan P-3 adalah 240010: 01-03: (3) panjang data (berisi 036). 04-09: (6) kode MAP-1 transaksi (contoh: 412111). 10-21: (12) jumlah pembayaran untuk kode MAP-1. 22-27: (6) kode MAP-2 transaksi (contoh: 412112). 28-39 (12) jumlah pembayaran untuk kode MAP-2. 40-56 (16) NPWP s.d kode MAP-n Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSPCP (0200) dengan P-3 adalah 240010: 01-03: (3) panjang data (berisi 036). 04-09: (6) kode MAP-1 transaksi (contoh: 412111). 10-21: (12) jumlah pembayaran untuk kode MAP-1. 22-27: (6) kode MAP-2 transaksi (contoh: 412112). 28-39: (12) jumlah pembayaran untuk kode MAP-2. 40-56: (16) NPWP s d kode MAP-n Untuk transaksi pembayaran (0200) bukan SSPCP, maka data element berisi: 01-03: (3) panjang data (berisi 000). Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan
Reversal.

5.5.16.P - 47

Additional Data Data Nomor Objek Pajak (NOP)


- 53 -

Representasi:

ANS 018

Keterangan:

Adalah data element yang memuat data pendukung untuk kepentingan pemrosesan pengesahan transaksi pembayaran SSP yang digunakan untuk membayar PPh Pasal 4 ayat 2 dengan kode jenis setor 403 (Pengalihan Hak atas Tanah & Bangunan) & P3 (Pertambangan, Perhutanan, Perkebunan) PBB. Untuk transaksi pembayaran SSP (0200) dengan P-3 adalah 20000x dan 200020: 01-03: (3) panjang data (berisi 018). 04-21: (18) Nomor Objek Pajak. Untuk transaksi pembayaran (0200) bukan untuk PPh Pasal 4 ayat 2 dengan kode jenis setor 403 & P3 PBB, maka data element berisi: 01-03: (3) panjang data (berisi 000). Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan Reversal.

5.5.17. P - 48 Additional Data Surat Setoran Pajak (SSP)


Representasi: Keterangan: ANS ..238 Adalah data element yang memuat data pendukung untuk kepentingan pemrosesan pembuatan surat setoran / billing pajak. Untuk permintaan inquiry data (0200) dengan P-3 adalah 300000: 01-03: (3) panjang data (berisi 025). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) Untuk tanggapan permintaan inquiry data (300000): 01-03: (3) panjang data (berisi 160). 04-33: (30) Nama WP. 34-83: (50) Alamat WP. 84-113: (30) Kota WP. 114-138: (25) Nama MAP. 139-163: (25) Nama Jenis Setoran. Untuk permintaan inquiry / Verifikasi data (0200) dengan P-3 adalah 300100: 01-03: (3) panjang data (berisi 063). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 100) 29-30: (2) Masa pajak 1. 31-32: (2) Masa Pajak 2. 33-36: (4) Tahun Pajak. 37-51: (15) Nomor SK default value ('000000000000000'). 52-66: (15) ID Peserta. Untuk tanggapan permintaan inquiry / verifikasi data (300100): 01-03: (3) panjang data (berisi 198). 04-33: (30) Nama WP. - 54 -

34-83: (50) Ala mat WP. 84-113: (30) Kota WP. 114-138: (25) Nama MAP. 139-163: (25) Nama Jenis Setoran. 164-165: (2) Masa pajak 1. 166-167: (2) Masa Pajak 2. 168-171: (4) Tahun Pajak. 172-186: (15) Nomor SK. 187-201: (15) ID Peserta. Untuk permintaan inquiry / Verifikasi data (0200) dengan P-3 adalah 300101: 01-03: (3) panjang data (berisi 173). 04-33: (30) Nama WP. 34-83: (50) Alamat WP. 84-113: (30) Kota WP. 114-122: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 123-125: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 126-129: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 130-135: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 136-138: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 139-140: (2) Masa pajak 1. 141-142: (2) Masa Pajak 2. 143-146: (4) Tahun Pajak. 147-161: (15) Nomor SK. 162-176: (15) ID Peserta. Untuk tanggapan permintaan inquiry / verifikasi data (300101): 01-03: (3) panjang data (berisi 214). 04-33: (30) Nama WP. 34-83: (50) Alamat WP. 84-113: (30) Kota WP. 114-122: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 123-125: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 126-129: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 130-154: (25) Nama MAP. 155-179: (25) Nama Jenis Setoran. 180-181: (2) Masa pajak 1. 182-183: (2) Masa Pajak 2. 184-187: (4) Tahun Pajak. 188-202: (15) Nomor SK. 203-217: (15) ID Peserta. Untuk transaksi pembayaran SSP (0200) dengan P-3 adalah 200000: 01-03: (3) panjang data (berisi 048). 04-12: (9) berisi NPVVP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 25-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-30: (2) Masa pajak 1. 31-32: (2) Masa Pajak 2. - 55 -

33-36: (4) Tahun Pajak. 37-51: (15) Nomor SK. Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSP (0200) dengan P-3 adalah 200000: 01-03: (3) panjang data (berisi 064). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-30: (2) Masa pajak 1. 31-32: (2) Masa Pajak 2. 33-36: (4) Tahun Pajak. 37-51: (15) Nomor SK. 52-67: (16) Kode NTPN. Untuk transaksi pembayaran SSP (0200) dengan P-3 adalah 200001: 01-03: (3) panjang data (berisi 158). 04-33: (30) Nama WP. 34-83: (50) Alamat WP. 84-113: (30) Kota WP. 114-122: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 123-125: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 126-129: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 130-135: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 136-138: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 139-140: (2) Masa pajak 1. 141-142: (2) Masa Pajak 2. 143-146: (4) Tahun Pajak. 147-161: (15) Nomor SK. Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSP (0200) dengan P-3 adalah 200001: 01-03: (3) panjang data (berisi 174). 04-33: (30) Nama WP. 34-83: (50) Alamat WP. 84-113: (30) Kota WP. 114-122: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 123-125: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 126-129: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 130-135: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 136-138: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 139-140: (2) Masa pajak 1. 141-142: (2) Masa Pajak 2. 143-146: (4) Tahun Pajak. 147-161: (15) Nomor SK. 162-177: (16) Kode NTPN. Untuk transaksi permintaan perekaman data billing SSP (0200) dengan P-3 adalah 400100: 01-03: (3) panjang data (berisi 063). - 56 -

04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 25-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-30: (2) Masa pajak 1. 31-32: (2) Masa Pajak 2. 33-36: (4) Tahun Pajak. 37-51: (15) Nomor SK. 52-66: (15) ID Peserta. Untuk tanggapan transaksi permintaan perekaman data billing SSP (0200) dengan P-3 adalah 400100: 01-03: (3) panjang data (berisi 078). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-30: (2) Masa pajak 1. 31-32: (2) Masa Pajak 2. 33-36: (4) Tahun Pajak. 37-51: (15) Nomor SK. 52-66: (15) ID Peserta. 67-81: (15) ID Setoran. Untuk transaksi permintaan perekaman data billing SSP (0200) dengan P-3 adalah 400101: 01-03: (3) panjang data (berisi 173). 04-33: (30) Nama WP. 34-83: (50) Ala mat WP. 84-113: (30) Kota WP. 114-122: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 123-125: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 126-129: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 130-135: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 136-138: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 139-140: (2) Masa pajak 1. 141-142: (2) Masa Pajak 2. 143-146: (4) Tahun Pajak. 147-161: (15) Nomor SK. 162-176: (15) ID Peserta. Untuk tanggapan transaksi permintaan perekaman data billing SSP (0200) dengan P-3 adalah 400101: 01-03: (3) panjang data (berisi 188). 04-33: (30) Nama WP. 34-83: (50) Ala mat WP. 84-113: (30) Kota WP. 114-122: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 123-125: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 126-129: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) - 57 -

130-135: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 136-138: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 139-140: (2) Masa pajak 1. 141-142: (2) Masa Pajak 2. 143-146: (4) Tahun Pajak. 147-161: (15) Nomor SK. 162-176: (15) ID Peserta. 177-191: (15) ID Setoran. Untuk transaksi Inquiry data billing dengan P-3 adalah 301100: 01-03: (3) panjang data (berisi 015). 04-18: (15) ID Setoran (contoh: 0123456789012345) Untuk tanggapan transaksi Inquiry data billing dengan P-3 adalah 301100 adalah: 01-03: (3) panjang data (berisi 238). 04-33: (30) Nama WP. 34-83: (50) Alamat WP. 84-113: (30) Kota WP. 114-122: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 123-125: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 126-129: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 130-135: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 136-138: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 139-163: (25) Nama MAP. 164-188: (25) Nama Jenis Setoran. 189-190: (2) Masa pajak 1. 191-192: (2) Masa Pajak 2. 193-196: (4) Tahun Pajak. 197-211: (15) Nomor SK. 212-226: (15) ID Peserta. 227-241: (15) ID Setoran. Untuk transaksi pembayaran SSP (0200) dengan P-3 adalah 500100: 01-03: (3) panjang data (berisi 015). 04-18: (15) ID Setoran (contoh: 0123456789012345) Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSP (0200) dengan P-3 adalah 500100: 01-03: (3) panjang data (berisi 046). 04-18: (15) ID Setoran (contoh: 0123456789012345) 19-33: (15) ID Peserta. 34-49: (16) Kode NTPN. Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan
Reversal. 5.5.18.P - 48

Additional Data Setoran Pembayaran PBB


- 58 -

Representasi:

ANS ..210

Keterangan:

Adalah data element yang memuat data pendukung untuk kepentingan pemrosesan pengesahan transaksi setoran PBB oleh Bank Tempat Pembayaran di Bank Persepsi. Untuk permintaan inquiry data SSPBB (0200) dengan P-3 adalah 300010: 01-03: (3) panjang data (berisi 029). 04-12: (9) berisi NPWP Bank Penyetor (contoh 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411311). 26-28: (3) kode jenis setoran (diisi : 000) 29-32: (4) berisi Kode KP PBB. Untuk tanggapan permintaan inquiry data SSPBB (300010): 01-03: (3) panjang data (berisi 170). 04-33: (30) Nama WP Bank Penyetor. 54-83: (50) Alamat Wajib Pajak. 84-113: (30) Kota VVajib Pajak. 114-143: (30) Nama MAP. 134-173: (30) Nama KP PBB. Untuk transaksi pembayaran (0200) dengan P-3 adalah 200010 (SSPBB): 01-03: (3) panjang data (berisi 052). 04-12: (9) berisi NPVVP Bank Penyetor (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411311). 26-28: (3) kode jenis setoran (000) 29-32: (4) Tahun Pajak 33-39: (7) berisi jumlah transaksi (SPPT). 40-51: (12) berisi periode penerimaan (ddmmyyddmmyy). 52-55: (4) berisi Kode KP PBB. Untuk tanggapan transaksi (0200) dengan P-3 adalah 200010 (SSPBB): 01-03: (3) panjang data (berisi 068). 04-12: (9) berisi NPWP Bank Penyetor (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411311). 26-28: (3) kode jenis setoran (000) 29-32: (4) Tahun Pajak 33-39: (7) berisi jumlah transaksi (SPPT). 40-51: (12) berisi periode penerimaan (ddmmyyddmmyy). 52-55: (4) berisi Kode KP PBB. 56-71: (16) Kode NTPN. Untuk transaksi pembayaran (0200) dengan P-3 adalah 200020 (SSPBB): 01-03: (3) panjang data (berisi 052). 04-12: (9) berisi NPWP Bank Penyetor (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411311). 26-28: (3) kode jenis setoran (000) - 59 -

29-32: (4) Tahun Pajak. 33-46: (14) No SK. 47-51: (5) Filler 0000. 52-55: (4) berisi Kode KP PBB. Untuk tanggapan transaksi (0200) dengan P-3 adalah 200020 (SSPBB): 01-03: (3) panjang data (berisi 068). 04-12: (9) berisi NPWP Bank Penyetor (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411311). 26-28: (3) kode jenis setoran (000) 29-32: (4) Tahun Pajak. 33-46: (14) No SK. 47-51: (5) Filler 0000. 52-55: (4) berisi Kode KP PBB. 56-71: (16) Kode NTPN. Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan Reversal.

5.5.19.P - 48 Additional Data Setoran Pembayaran BPHTB


Representasi: Keterangan: ANS ..210 Adalah data element yang memuat data pendukung untuk kepentingan pemrosesan pengesahan transaksi pembayaran BPHTB. Untuk permintaan inquiry data BPHTB (0200) dengan P-3 adalah 300030: 01-03: (3) panjang data (berisi 045). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-37: (18) berisi Nomor Objek Pajak 38-39: (2) kode jenis perolehan atas tanah & bangunan (contoh 01) 40-45: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411411). 46-48: (3) kode Dasar setoran (contoh : 001-Penghitungan Wajib Pajak) Untuk tanggapan permintaan inquiry data BPHTB (300030): 01-03: (3) panjang data (berisi 212). 04-33: (30) Nama WP. 34-83: (50) Alamat WP. 84-113: (30) Kota WP. 144-131: (18) Nomor Objek Pajak. 132-181: (50) Alamat Objek Pajak. 182-211: (30) Keterangan Jenis Perolehan Hak. 212-215: (4) Kode KP PBB. Untuk transaksi pembayaran (0200) dengan P-3 adalah 200030 (BPHTB): 01-03: (3) panjang data (berisi 071). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-37: (18) berisi Nomor Objek Pajak - 60 -

38-39: (2) kode jenis perolehan atas tanah & bangunan (contoh : 01) 40-45: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411411). 46-48: (3) kode Dasar setoran (contoh : 001-Penghitungan Wajib Pajak) 49-62: (14) nomor STB / SKBKB / SKBKBT. 63-70: (8) tanggal SK (ddmmyyyy). 71-74: (4) kode KP PBB. Untuk tanggapan transaksi pembayaran (0200) dengan P-3 adalah 200030 (BPHTB): 01-03: (3) panjang data (berisi 087). 04-12: (9) berisi NPVVP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-37: (18) berisi Nomor Objek Pajak 38-39: (2) kode jenis perolehan atas tanah & bangunan (contoh : 01) 40-45: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411411). 46-48: (3) kode Dasar setoran (contoh : 001-Penghitungan Wajib Pajak) 49-62: (14) nomor STB / SKBKB / SKBKBT. 63-70: (8) tanggal SK (ddmmyyyy). 71-74: (4) kode KP PBB. 75-90: (16) Kode NTPN. Untuk transaksi pembayaran (0200) dengan P-3 adalah 200031 (BPHTB): 01-03: (3) panjang data (berisi 181). 04-33: (30) Nama WP. 34-83: (50) Alamat WP. 84-113: (30) Kota WP. 114-122: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 123-125: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 126-129: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 130-147: (18) berisi Nomor Objek Pajak 148-149: (2) kode jenis perolehan atas tanah & bangunan (contoh :01) 150-155: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411411). 156-158: (3) kode Dasar setoran (contoh : 001-Penghitungan Wajib Pajak) 159-172: (14) nomor SIB! SKBKB / SKBKBT. 173-180: (8) tanggal SK (ddmmyyyy). 181-184: (4) kode KP PBB. Untuk tanggapan transaksi pembayaran (0200) dengan P-3 adalah 200031 (BPHTB): 01-03: (3) panjang data (berisi 197). 04-33: (30) Nama WP. 34-83: (50) Alamat WP. 84-113: (30) Kota WP. 114-122: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 123-125: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 126-129: (4) berisi kode cabang WP (contoh 0000 untuk kantor pusat) 130-147: (18) berisi Nomor Objek Pajak 148-149: (2) kode jenis perolehan atas tanah & bangunan (contoh : 01) 150-155: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411411). 156-158: (3) kode Dasar setoran (contoh : 001-Penghitungan Wajib Pajak) 159-172: (14) nomor SIB! SKBKB / SKBKBT. -61 -

173-180: (8) tanggal SK (ddmmyyyy). 181-184: (4) kode KP PBB. 185-200: (16) Kode NTPN. Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan
Reversal.

5.5.20. P - 48 Additional Data Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) Representasi: Keterangan: ANS ..213 Adalah data element yang memuat data pendukung untuk kepentingan pemrosesan pengesahan transaksi pembayaran SSBP. Untuk permintaan inquiry data SSBP (0200) dengan P-3 adalah 310000: 01-03: (3) panjang data (berisi 025). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) Untuk tanggapan permintaan inquiry data SSBP (310000): 01-03: (3) panjang data (berisi 210). 04-53: (50) Nama Kementrian/Lembaga ATAU nama Badan/Orang Pribadi. 54-103: (50) Nama Unit Org Eselon I ATAU Alamat Badan/Orang Pribadi. 104-153: (50) Nama Satuan Kerja ATAU Kota dari Badan/Orang Pribadi. 154-183: (30) Nama MAP. 184-213: (30) Nama Jenis Setor. Untuk transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210010: 01-03: (3) panjang data (berisi 041). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-44: (16) Nomor Referensi (Fungsi, Sub-Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan) Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210010: 01-03: (3) panjang data (berisi 057). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-44: (16) Nomor Referensi (Fungsi, Sub-Fungsi, Program. Kegiatan, Sub Kegiatan) 45-60: (16) Kode NTPN. Untuk permintaan inquiry / Verifikasi data (0200) SSBP dengan P-3 adalah
310110

01-03: (3) panjang data (berisi 056). - 62 -

04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-44: (16) Nomor Referensi (Fungsi, Sub-Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan) 45-59: (15) ID Peserta. Untuk tanggapan inquiry / Verifikasi data (0200) SSBP dengan P-3 adalah 310110: 01-03: (3) panjang data (berisi 241). 04-53: (50) Nama Kementrian/Lembaga ATAU nama Badan/Orang Pribadi. 54-103: (50) Nama Unit Org Eselon I ATAU Alamat Badan/Orang Pribadi. 104-153: (50) Nama Satuan Kerja ATAU Kota dari Badan/Orang Pribadi. 154-183: (30) Nama MAP. 184-213: (30) Nama Jenis Setor. 214-229: (16) Nomor Referensi (Fungsi, Sub-Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiat) 230-244: (15) ID Peserta Untuk transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210020: 01-03: (3) panjang data (berisi 031). 04-12: (9) berisi NPVVP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-34: (6) Nomor Referensi (Kode Satker) Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210020: 01-03: (3) panjang data (berisi 047). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-34: (6) Nomor Referensi (Kode Satker) 35-50: (16) Kode NTPN. Untuk transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210030: 01-03: (3) panjang data (berisi 043). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-46: (18) Nomor Referensi (TT, SatKer, Janis. Nomor Urut, TA). Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210030: 01-03: (3) panjang data (berisi 059). - 63 -

04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-46: (18) Nomor Referensi (TT, SatKer, Jenis, Nomor Urut, TA). 47-62: (16) Kode NTPN. Untuk transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210040: 01-03: (3) panjang data (berisi 047). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (100: badan. 110: Orang Pribadi) 29-50: (22) Nomor Referensi (SatKer, Fungsi, Sub-Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan). Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210040: 01-03: (3) panjang data (berisi 063). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (100: badan, 110: Orang Pribadi) 29-50: (22) Nomor Referensi (SatKer, Fungsi, Sub-Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan). 51-66: (16) Kode NTPN. Untuk transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210021: 01-03: (3) panjang data (berisi 181). 04-53: (50) Nama Badan/ Orang Pribadi. 54-103: (50) Alamat Badan/Orang Pribadi. 104-153: (50) Kota. 154-162: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 163-165: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 166-169: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 170-175: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 176-178: (3) kode jenis setoran (contoh : 000) 179-184: (6) Nomor Referensi (Kode Satker) Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210021: 01-03: (3) panjang data (berisi 197). 04-53: (50) Nama Badan/ Orang Pribadi. 54-103: (50) Alamat Badan/Orang Pribadi. 104-153: (50) Kota. 154-162: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 163-165: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 166-169: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 170-175: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 176-178: (3) kode jenis setoran (contoh : 000) - 64 -

179-184: (6) Nomor Referensi (Kode Satker) 185-200 (16) Kode NTPN. Untuk transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210031: 01-03: (3) panjang data (berisi 193). 04-53: (50) Nama Badan/ Orang Pribadi. 54-103: (50) Alamat Badan/Orang Pribadi. 104-153: (50) Kota. 154-162: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 163-165: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 166-169: (4) berisi kode cabang WP (contoh 0000 untuk kantor pusat) 170-175: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 176-178: (3) kode jenis setoran (contoh : 000) 179-196: (18) Nomor Referensi (TT. SatKer, Jenis, Nomor Urut, TA). Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210031: 01-03: (3) panjang data (berisi 209). 04-53: (50) Nama Badan/ Orang Pribadi. 54-103: (50) Alamat Badan/Orang Pribadi. 104-153: (50) Kota. 154-162: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 163-165: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 166-169: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 170-175: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 176-178: (3) kode jenis setoran (contoh :000) 179-196: (18) Nomor Referensi (TT, SatKer, Jenis, Nomor Urut, TA). 197-212: (16) Kode NTPN. Untuk transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210041: 01-03: (3) panjang data (berisi 197). 04-53: (50) Nama Badan/ Orang Pribadi. 54-103: (50) Alamat Badan/Orang Pribadi. 104-153: (50) Kota. 154-162: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 163-165: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 166-169: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 170-175: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 176-178: (3) kode jenis setoran (contoh :000) 179-200: (22) Nomor Referensi (SatKer, Fungsi, Sub-Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan). Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSBP (0200) dengan P-3 adalah 210041: 01-03: (3) panjang data (berisi 213). 04-53: (50) Nama Badan/ Orang Pribadi. 54-103: (50) Alamat Badan/Orang Pribadi. 104-153: (50) Kota. 154-162: (9) berisi NPVVP (contoh: 012345678) 163-165: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 166-169: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 170-175: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 176-178: (3) kode jenis setoran (contoh :000) - 65 -

179-200: (22) Nomor Referensi (SatKer, Fungsi, Sub-Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan). 201-216: (16) Kode NTPN. Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan
Reversal.

5.5.21. P - 48 Additional Data Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) Representasi: Keterangan: ANS ..210 Adalah data element yang memuat data pendukung untuk kepentingan pemrosesan pengesahan transaksi pembayaran SSPB. Untuk permintaan inquiry data SSPB (0200) dengan P-3 adalah 320000: 01-03: (3) panjang data (berisi 025). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) Untuk tanggapan permintaan inquiry data SSPB (320000): 01-03: (3) panjang data (berisi 210). 04-53: (50) Nama Kementrian/Lembaga. 54-103: (50) Nama Unit Org Eselon I 104-153: (50) Nama Satuan Kerja. 154-183: (30) Nama MAP. 184-213: (30) Nama Jenis Setor. Untuk transaksi pembayaran SSPB (0200) dengan P-3 adalah 220000: 01-03: (3) panjang data (berisi 041). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-44: (16) Nomor Referensi (Fungsi, Sub-Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan) Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSPB (0200) dengan P-3 adalah 220000: 01-03: (3) panjang data (berisi 057). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 411121). 26-28: (3) kode jenis setoran (contoh : 110) 29-44: (16) Nomor Referensi (Fungsi, Sub-Fungsi, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan)

45-60 (16) Kode NTPN. Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan
Reversal.

- 66 -

5. 5.2 2 . P-48 Additional Data Surat Tanda Bukti Setoran (STBS) Representasi: Keterangan: ANS ..210 Adalah data element yang memuat data pendukung untuk kepentingan pemrosesan pengesahan transaksi pembayaran STBS. Untuk permintaan inquiry data STBS (0200) dengan P-3 adalah 330000: 01-03: (3) panjang data (berisi 025). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 412211). 26-28: (3) kode jenis setoran (diisi : 000) Untuk tanggapan permintaan inquiry data STBS (330000): 01-03: (3) panjang data (berisi 140). 04-33: (30) Nama WP. 34-83: (50) Alamat WP. 84-113: (30) Kota WP. 114-143: (30) Nama MAP. Untuk transaksi pembayaran STBS (0200) dengan P-3 adalah 230000: 01-03: (3) panjang data (berisi 057). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (contoh: 412211). 26-28: (3) kode jenis setoran (diisi : 000) 29-34: (6) berisi Kode KP BC 35-60: (26) berisi Nomor PEB Untuk tanggapan transaksi pembayaran STBS (0200) dengan P-3 adalah 230000: 01-03: (3) panjang data (berisi 073). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) kode MAP transaksi (412211). 26-28: (3) kode jenis setoran (diisi : 000) 29-34: (6) berisi Kode KP BC 35-60: (26) berisi Nomor PEB 61-76: (16) Kode NTPN. Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan
Reversal.

5.5.2 3.P-4 8 Additional Data SSPCP Representasi:


Keterangan:

ANS ..210
Adalah data element yang memuat data pendukung untuk kepentingan pemrosesan pengesahan transaksi pembayaran SSPCP. Untuk permintaan inquiry data SSPCP (0200) dengan P-3 adalah 340000: 01-03: (3) panjang data (berisi 022). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) berisi Kode KP BC (contoh: 000001) Untuk tanggapan permintaan inquiry data SSPCP (340000): 01-03: (3) panjang data (berisi 180). 04-53: (50) Nama Wajib Pajak. 54-103: (50) Alamat Wajib Pajak. 104-153: (50) Kota Wajib Pajak. 154-183: (30) Nama KP BC Untuk transaksi inquiry/verifikasi SSPCP (0200) dengan P-3 340110: 01-03: (3) panjang data (berisi 073). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) berisi Kode KP BC (contoh: 000001) 26-27: (2) Kode Pembayaran. 28-53: (26) Nomor Dokumen. 54-61: (8) Tanggal Dokumen 62-76: (15) ID Peserta. Untuk tanggapan transaksi inquiry/verifikasi SSPCP (0200) dengan P-3 340110: 01-03: (3) panjang data (berisi 231). 04-53: (50) Nama Wajib Pajak. 54-103: (50) Alamat Wajib Pajak. 104-153: (50) Kota Wajib Pajak. 154-183: (30) Nama KP BC 184-185: (2) Kode Pembayaran. 186-211: (26) Nomor Dokumen. 212-219: (8) Tanggal Dokumen 220-234: (15) ID Peserta. Untuk transaksi pembayaran SSPCP (0200) dengan P-3 adalah 240010: 01-03: (3) panjang data (berisi 058). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) berisi Kode KP BC (contoh: 000001) 26-27: (2) Kode Pembayaran. 28-53: (26) Nomor Dokumen. 54-61: (8) Tanggal Dokumen -68-

Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSPCP (0200) dengan P-3 adalah


240010:

01-03: (3) panjang data (berisi 074). 04-12: (9) berisi NPVVP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) berisi Kode KP BC (contoh: 000001) 26-27: (2) Kode Pembayaran 28-53: (26) Nomor Dokumen. 54-61: (8) Tanggal Dokumen 62-77: (16) Kode NTPN. Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan
Reversal. 5.5.24.P - 48

Additional Data

SSCP

Representasi: Keterangan:

ANS ..210 Adalah data element yang memuat data pendukung untuk kepentingan pemrosesan pengesahan transaksi pembayaran SSCP. Untuk permintaan inquiry data SSCP (0200) dengan P-3 adalah 340000: 01-03: (3) panjang data (berisi 022). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) berisi Kode KP BC (contoh: 000001) Untuk tanggapan permintaan inquiry data SSCP (340000): 01-03: (3) panjang data (berisi 180). 04-53: (50) Nama Wajib Pajak. 54-103: (50) Alamat Wajib Pajak. 104-153: (50) Kota Wajib Pajak. 154-183: (30) Nama KP BC. Untuk transaksi pembayaran SSCP (0200) dengan P-3 adalah 240020: 01-03: (3) panjang data (berisi 058). 04-12: (9) berisi NPVVP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) berisi Kode KP BC (contoh: 000001) 26-27: (2) Kode Pembayaran. 28-53: (26) Nomor Dokumen. 54-61: (8) Tanggal Dokumen Untuk tanggapan transaksi pembayaran SSCP (0200) dengan P-3 adalah
240020:

01-03: (3) panjang data (berisi 074). 04-12: (9) berisi NPWP (contoh: 012345678) 13-15: (3) berisi Kode KPP (contoh: 001) 16-19: (4) berisi kode cabang WP (contoh: 0000 untuk kantor pusat) 20-25: (6) berisi Kode KP BC (contoh: 000001) 26-27: (2) Kode Pembayaran 28-53: (26) Nomor Dokumen. 54-61: (8) Tanggal Dokumen - 69 -

62-77: (16) Kode NTPN. Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan
Reversal. 5.5.25.P - 48 Additional Data

SPPT ffl

Representasi: Keterangan:

ANS ..210 Adalah data element yang memuat data pendukung untuk kepentingan pemrosesan pengesahan transaksi pembayaran SPPT. Untuk permintaan inquiry data (0200) dengan P-3 adalah 360000: 01-03: (3) panjang data (berisi 022). 04-21: (18) berisi Nomor Objek Pajak 22-25: (4) berisi Tahun pajak SPPT yang diinginkan Untuk tanggapan permintaan inquiry data dengan P-3 adalah 360000: 01-03: (3) panjang data (berisi 144). 04-21: (18) Nomor Objek Pajak. 22-71: (50) Alamat Objek Pajak. 72-101: (30) Nama Kelurahan Objek Pajak. 102-131: (30) Nama Wajib Pajak. 132-135: (4) Tahun Pajak. 136-139: (4) Kode KP PBB. 140-141: (2) Kode Sektor. 142-147: (6) Tanggal Jatuh Tempo (ddmmyy). Untuk transaksi pembayaran SPPT (0200) dengan P-3 adalah 560000: 01-03: (3) panjang data (berisi 028). 04-21: (18) berisi Nomor Objek Pajak 22-25: (4) berisi Tahun pajak SPPT yang diinginkan 26-29: (4) Kode KP PBB. 30-31: (2) Kode Sektor. Untuk tanggapan transaksi pembayaran SPPT (0200) dengan P-3 adalah 560000: 01-03: (3) panjang data (berisi 044). 04-21: (18) berisi Nomor Objek Pajak 22-25: (4) berisi Tahun pajak SPPT yang diinginkan. 26-29: (4) Kode KP PBB. 30-31: (2) Kode Sektor. 32-47: (16) Kode NTPN. Data element ini harus ada untuk semua paket data Financial Transaction dan
Reversal.

5.5.26. P - 49 Transaction Currency Code

Representasi: Keterangan:

N3 Adalah data element yang memuat kode kurensi yang digunakan terhadap nilai transaksi yang dilakukan (P-4). Kode kurensi saat ini yang diterima oleh sistem MPN adalah: 360: IDR Rupiah. 840: USD US dollars.

- 70 -

5.5.2 7.P-6 0 Advice Reason Code Representasi: Keterangan: ANS ..60 Adalah data element yang digunakan untuk menjelaskan sebab dilakukannya pengiriman paket data Advice (0220. 0420, 0520 dsb). Data element ini harus ada untuk semua paket data advice. Adapun deskripsi isi dari data element ini adalah sebagai berikut: 01-03: (3) memuat kode advice (Advice Reason Code). 04-07: (4) memuat kode rincian advice (Advice detail code). 08-60: (53) memuat penjelasan rinci (Advice detail text).

5.5.2 8.P-6 3 MPN Additional Data Kode Cabang Bank Representasi: Keterangan: N ..6 Adalah data element yang digunakan untuk memuat informasi kode cabang Bank dimana transaksi dilakukan. Adapun deskripsi isi dari data element ini adalah sebagai berikut: 01-03: (3) panjang data (berisi 006). 04-09: (6) memuat kode cabang Bank. Bank harus mendaftarkan Kode Cabang Bank yang menerima atau melakukan transaksi SISPEN. 5.6. Secondary Bit Map Data Element
Dibawah ini adalah elemen data yang kemunculannya dikendalikan melalui Secondary Bit Map dari paket data Sistem MPN.

5.6.1.S-70 Network Management Information Code Representasi: Keterangan: N3 Adalah data element yang memuat kode penggunaan paket data 08xx. Kode ini harus disertakan dalam rangakaian paket data 08xx. Adapaun kode-kode terse but adalah: Logon. Logoff. 201: Cutover. 301: Echo-test.

5.6.2.S - 90 Original Data Elements

Representasi: Keterangan:

N 64 Adalah data element yang memuat 5 kelompok data yang disertakan dalam paket data reversal, yang dimaksudkan untuk dapat mengidentifikasi paket data transaksi asal yang akan dibatalkan atau diperbaiki. Adapun data element untuk pembatalan transaksi selain BPHTB & SPPT adalah: 01-04: (4) kode paket data 0200 05-10: (6) Isi dari bit map P-11:. 11-20: (10) Isi dari bit map P-7; 21-30: (10) lsi dari bit map 32 & 63, ditulis rata kanan, (contoh: 9999000001). 31-45: (15) NPWP 46-48: (3) Filler diisi 000. 49-64: (16) kode NTPN.

- 71 -

Adapun data element untuk pembatalan transaksi BPHTB & SPPT adalah: 01 - 04: (4) kode paket data 0200 05-10: (6) lsi dari bit map P-11;. 11-20: (10) Isi dari bit map P-7; 21-30: (10) Isi dari bit map 32 & 63, ditulis rata kanan, (contoh: 9999000001). 31-48: (18) NOP 49-64: (16) Kode NTPN. Adapun data element untuk pembatalan untuk transaksi yang menggunakan fasilitas perekaman data tagihan (billing): 01-04: (4) kode paket data 0200 05-10: (6) lsi dari bit map P-11;. 11-20: (10) lsi dari bit map P-7; 21-30: (10) lsi dari bit map 32 & 63, ditulis rata kanan, (contoh: 9999000001). 31-45: (15) ID Setoran. 46-48: (3) Filler diisi 000. 49-64: (16) Filler diisi 0000000000000000. Original Data Element adalah harus disertakan untuk semua paket data 04xx.
5.7. Kode Response

Sistem MPN menggunakan ISO response code didalam paket data tanggapan yang
dikirimkan ke Sistem BP. Kode Tanggapan dibagi atas dua bagian. Bagian pertama adalah kode response yang bersifat umum, yaitu kode response yang dapat muncul untuk semua jenis transaksi pembayaran. Bagian kedua adalah kode response yang bersifat khusus, yaitu terkait dengan setiap jenis pembayaran. Adapun kode response tersebut dapat dilihat pada tabel di halaman selanjutnya. 5.7.1. Kode Response Umum
Response Code 00 01

ffl
Keterangan
Tindakan Diterima. Ditolak. Ditolak.

Approved or Completed successfully NPWP, KAP dan KPP: Data NPWP mengandung karakter bukan angka. NPWP, KAP dan KPP: (WP sudah terdaftar) Data NPWP dan/atau KAP dan/atau KPP tidak terdapat pada tabel referensi. Kode MAP dan/atau Kode Jenis Setor tidak terdapat pada tabel referensi. Jumlah Pembayaran: Informasi jumlah pembayaran mengandung karakter bukan angka. Jumlah Pembayaran: Jumlah pembayaran nihil (=0). Kode Kurensi tidak sesuai dengan ketentuan. Informasi Tanggal & Jam: Tgl bayar > Tgl kirim atau Jam bayar > Jam kirim.
- 72 -

02

07

Ditolak. Ditolak.

22

23

Ditolak.

24 25

Ditolak. Ditolak.

Response Code
26

Keterangan
Informasi Tanggal & Jam:

Tindakan Ditolak.

Tgl bayar < Tgl kirim atau Jam bayar < Jam kirim, message type bukan 0220.
27

Informasi Tanggal & Jam: Tanggal kirim tidak sama dengan tanggal sistem MPN. (Current Date)
lnformasi Tanggal & Jam: Tanggal Buku tidak Sesuai sistem dengan MPN.
Reversal Date Expired

Ditolak.
Ditolak.

32

31

Ditolak.

Tanggal kirim paket data reversal > 1 han kerja tanggal kirim paket data SSP yang hendak dibatalkan (original message).
34 Reversal Data Not Found Ditolak.

Data yang hendak dibatalkan tidak terdapat pada database. Ada tiga kemungkinan yang menyebabkan hal tersebut terjadi: Data yang akan dibatalkan tidak terdapat pada Database. Data ada dalam Database, tetapi telah dibatalkan (pembatalan hanya dapat dilakukan satu kali). 3. Nominal dari data transaksi yang akan dibatalkan tidak sama dengan nominal transaksi yang membatalkannya.
33 Kode Cabang Bank: Ditolak.

Kode Cabang Bank Pelaku Transaksi tidak terdaftar.


94

Duplicate Data:
Data Pembayaran telah tersimpan dalam Database atau ID data yang sama telah tersimpan dalam Database.

Ditolak

95

System Error.
Processing Code not valid

Ditolak.

96

System Error.
Client no longer connected

97

System Error
Timeout

98

System Error
DB not available

99

System Error
DB error

5.7.2. Kode Response Berdasarkan Jenis Pembayaran 5.7.2.1. Kode Response Surat Setoran Pajak (SSP)
Response Code 03

Keterangan NPWP, KAP dan KPP: (WP belum terdaftar) Penulisan NPWP nol tidak sesuai ketentuan. NPWP, KAP dan KPP: (WP belum terdaftar) Kode KPP tidak terdapat pada tabel referensi.

Tindakan Ditolak.

04

Ditolak.

- 73 -

Response Code 05 06

Keterangan NPWP, KAP dan KPP: (WP belum terdaftar) Nama atau Alamat atau Kota tidak memuat informasi sesuai ketentuan. NPWP, KAP dan KPP: (WP belum terdaftar) Kode MAP bukan 0131atau 0118, atau Kode MAP benar tetapi kode jenis setoran bukan 100. Masa Pajak dan Tahun Pajak: Tahun pajak mengandung karakter bukan angka, atau memiliki nilai yang tidak sesuai dengan ketentuan. Masa Pajak dan Tahun Pajak: Masa pajak mengandung karakter bukan angka. Masa Pajak dan Tahun Pajak: Format penulisan masa pajak tidak sesuai dengan ketentuan (NN). Masa Pajak dan Tahun Pajak: (Pembayaran pajak masa) Nilai masa pajak-1 atau masa pajak-2 tidak berada dalam range 1 s.d 12. Masa Pajak dan Tahun Pajak: (SSP pembayaran pajak masa) Nilai masa pajak-1 dan masa pajak-2 tidak sama. Masa Pajak dan Tahun Pajak: (SSP pembayaran pajak tahunan) Penulisan masa pajak tidak sesuai ketentuan SSP untuk pembayaran pajak tahunan. Masa Pajak dan Tahun Pajak: (SSP dengan kode jenis setoran Penulisan masa pajak tidak sesuai ketentuan. Nomor SK: Nomor SK mengandung karakter bukan angka. Nomor SK: (SSP bukan pembayaran No SK) Penulisan No SK tidak sesuai ketentuan. (00000 000 00 000 00). Nomor SK: Penulisan No SK tidak sesuai ketentuan. Nomor SK: Kode jenis SKP tidak terdapat pada tabel referensi. Nomor SK: Tahun pajak pada No SK tidak sesuai ketentuan. Nomor SK: Kode KPP tidak terdapat pada tabel referensi. Jumlah Pembayaran Pajak: Jumlah pembayaran =0, tetapi kode MAP bukan 0115 atau 0116, atau Kode MAP benar tetapi kode jenis setoran bukan 100. WP Badan Usaha: (01) Kode MAP = 0115. WP Orang Pribadi: (04) Kode MAP t 0115. WP Badan Usaha: (01) Kode MAP = 0116, KAP 000 - 74 3xx)

Tindakan Ditolak. Ditolak.

09

Ditolak.

10 11 12 13
14

Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak.

15 16 17

Ditolak. Ditolak. Ditolak.

18 19 20 21 23

Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak.

28

Ditolak. Ditolak. Ditolak.

29 30

5.7.2.2. Kode Response Pembayaran SPPT PBB Bank Persepsi


Response Code 09 Keterangan Tanggal Periode Penerimaan: Tanggal Periode Penerimaan mengandung karakter bukan angka, atau memiliki nilai yang tidak sesuai dengan ketentuan. Kode KP PBB: Kode KP PBB mengandung karakter bukan angka atau Kode KPP tidak terdapat pada tabel referensi. Tahun Pajak: Kode KP PBB mengandung karakter bukan angka atau Kode KPP tidak terdapat pada tabel referensi. Jml SPPT: Data Jumlah SPPT mengandung karakter bukan angka. Nomor Objek Pajak: Data NOP mengandung karakter bukan angka atau Data NOP tidak terdapat pada tabel referensi. Tindakan Ditolak.

10

Ditolak.

11

Ditolak

12 13

Ditolak.EI Ditolak.ea

5.7.2.3. Kode Response Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)& Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB)
Response Code 03 04 05 09 10 11 12 13 14 15 16 Keterangan NPWP, KAP dan KPP: (WP belum terdaftar) Penulisan NPVVP nol tidak sesuai ketentuan. NPWP, KAP dan KPP: (WP belum terdaftar) Kode KPP tidak terdapat pada tabel referensi. NPWP, KAP dan KPP: (WP belum terdaftar) Nama atau Alamat atau Kota tidak memuat informasi sesuai ketentuan. Nomor Referensi: Nomor Referensi mengandung karakter bukan angka. Nomor Referensi: Penulisan No Referensi tidak sesuai ketentuan. Nomor Referensi: Kode Fungsi tidak ditemukan dalam tabel referensi. Nomor Referensi: Kode Sub-Fungsi tidak ditemukan dalam tabel referensi. Nomor Referensi: Kode Kegiatan tidak ditemukan dalam tabel referensi. Nomor Referensi: Kode Sub-Kegiatan tidak ditemukan dalam tabel referensi. Nomor Referensi: Kode Program tidak ditemukan dalam tabel referensi. Nomor Referensi: Kode SatKer tidak ditemukan dalam tabel referensi. Tindakan Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak,

- 75 -

5 7 2 4 Kode Response SSPCP Response Code 09 10


Keterangan

Tindakan Ditolak. Ditolak.

Nomor PENGAJUAN:
Penulisan Nomor PENGAJUAN tidak mengikuti ketentuan.

Kode KP BC:
Kode BC mengandung karakter bukan angka atau Kode BC tidak terdapat pada tabel referensi.

11

Jumlah Pembayaran SSPCP/SSCP:


Nilai pembayaran (P4) tidak sama dengan Total jumlah pembayaran pada uraian daftar data MAP (P47).

Ditolak.

12

Kode Jenis Dokumen: Kode Kode Jenis Dokumen mengandung karakter bukan angka atau Kode Kode Jenis Dokumen tidak terdapat pada tabel referensi.

Ditolak

5.7.2.5. Kode Response BPHTB Response Code 03 04 05 09

Keterangan NPWP, KAP dan KPP: (WP belum terdaftar)


Penulisan NPWP nol tidak sesuai ketentuan.

Tindakan Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak.

NPWP, KAP dan KPP: (WP belum terdaftar)


Kode KPP tidak terdapat pada tabel referensi.

NPWP, KAP dan KPP: (WP belum terdaftar)


Nama atau Alamat atau Kota tidak memuat informasi sesuai ketentuan.

Nomor Objek Pajak:


Data NOP mengandung karakter bukan angka atau Data NOP tidak terdapat pada tabel referensi.

10

Kode KP PBB:
Kode KP PBB mengandung karakter bukan angka atau Kode KP PBB tidak terdapat pada tabel referensi.

Ditolak

11

Jenis Perolehan:
Jenis Perolehan mengandung karakter bukan angka atau Jenis Perolehan tidak terdapat pada tabel referensi.

Ditolak.

5.7.2.6. Kode Response Pembayaran SPPT di Bank Tempat Pembayaran Response Code 09 10

Keterangan NOP, Tahun Pajak:


Data NOP atau Tahun Pajak mengandung karakter bukan angka.

Tindakan Ditolak. Ditolak.

Data Tagihan SPPT:


Data SPPT dengan Tahun pajak dimaksud tidak terdapat pada Database.

11

Kode KP PBB:

Ditolak.

Kode PBB mengandung karakter bukan tabel referensi.

angka atau tidak terdapat pada

- 76 -

Response Code 12

Keterangan Kode Sektor: Kode Sektor mengandung karakter bukan angka atau tidak terdapat pada tabel referensi atau tidak sesuai dengan ketentuan. Data Tagihan SPPT: Tagihan SPPT dengan Tahun pajak dimaksud telah dibayar.

Tindakan Ditolak.

13

Ditolak

5.7.2.7 Kode Response Pembayaran Melalui Billing Response Code 89 90 91 92 Id Peserta tidak terdaftar Data Tagihan tidak ditemukan Data Tagihan sudah dibayar Access Denied Bank tidak berhak melakukan akses terhadap data tagihan Keterangan Tindakan Ditolak. Ditolak. Ditolak. Ditolak.

5.8. Kode Penyebab Pengiriman Paket Data Advice Advice reason code yang digunakan dalam transaksi pembayaran pajak diletakkan pada Bit Map #60. Tabel di bawah memuat semua kode yang diperbolehkan.
ADVICE MESSAGE TYPE ADVICE
REASON CODE ADVICE DETAIL CODE KETERANGAN

02 20

201 202
203 293

- -
-

APS Stand-in: IPS signed out APS Stand-in: IPS timed out
APS Stand-in: IPS unavailable APS approved Trx: Network system error

5.9. Aspek Pendukung 5.9.1. Sinkronisasi Paket Data 5.9.1.1 Message Depth Adalah jumlah maksimum request setiap saat yang dapat dikirimkan selama message pertama belum mendapatkan response dari Host DJP. Suatu message dianggap telah selesai apabila telah menerima response dari Host DJP atau apabila waktu tunggu maksimum telah dilewati (timeout). Parameter ini ditentukan berdasarkan kemampuan Host DJP dalam menangani transaksi berganda pada saat yang bersamaan. Contoh: Msg_depth = 5 //messages

- 77 -

5.9.1.2. Timeout Adalah lama waktu maksimum (detik), bagi Pelaku transaksi (Acquirer) untuk menunggu response dari Pemilik transaksi (Issuer), sebelum message dianggap tidak dijawab. Parameter ini ditentukan berdasarkan waktu response dari Pemilik transaksi (Issuer) dan dapat disepakati sebagai suatu ukuran unjuk kerja jaringan. Contoh: Time out = 25 //seconds

5.9.1.3. Echo Test Interval Interval waktu antara pengiriman 2 message Echo-test harus dilakukan untuk mengetahui kondisi hubungan komunikasi. Parameter ini ditentukan berdasarkan trafik dan kondisi sistem komunikasi yang dipakai. Contoh: 5.9.2. Echo interval = 40 //seconds

Protokol Komunikasi Aplikasi gateway Sistem MPN berkomunikasi dengan sistem Host BP dengan menggunakan protokol komunikasi TCP/IP. Protokol komunikasi ini telah digunakan secara luas pada sebagian besar sistem komunikasi di dunia saat ini, terutama pada jaringan Internet. Dengan menghubungkan jaringan online Bank dengan Jaringan Private TCP/IP milik Kantor Pajak, setiap Node Gateway Bank akan dikenali dengan TCP/IP Address sesuai dengan DARPA Internet Protocol Suite. Pemberian Internet Address sebaiknya mengacu dan didaftarkan kepada ketentuan dari NIC. Sehingga bilamana di masa depan sistem ini dihubungkan ke jaringan Global tidak akan memiliki masalah mengenai IP address. Setiap node memiliki IP address sendiri. yang digunakan untuk identifikasi asal dan tujuan. Hubungan komunikasi antara Gateway Sistem MPN dengan Host BP yang dibangun oleh interface komunikasi secara logik terjadi Point-to-Point dengan menggunakan port yang sama. IP address yang dialokasikan untuk Host Interface pada Gateway Bank adalah sesuai dengan yang ditetapkan oleh Bank. Sedangkan IP address Gateway Kantor Pajak sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kantor Pajak. Berikut diberikan parameter yang diperlukan untuk pengadaan hubungan tersebut: Institusi Direktorat Jenderal Pajak: Bank Persepsi: Proses - Gateway BP-1 - Gateway BP-2 - BP-1 - BP-2 IP Address 192.168.100.100 200.200.100.10 168.190.200.51 TCP Port 8001 8002 9000 7500

- 78 -

Gambar di bawah memberikan penjelasan bagaimana hubungan komunikasi terjadi Gateway Sistem MPN dengan Gateway dari BP-1 dan BP-2
Gateway BP-2 Gateway SISPEN Terpadu
Gateway BP-1

Gateway BP-1

117500

80

Nomor Port

[1001 V
1192 168 100 100

IP Address
A77.-

90001
200.200_100.1 0

168.190.200 51

Co

Iii

Connection.

IP t;etwork
.11n MEM.

Komunikasi antara Gateway Sistem MPN dengan Host BP dilakukan dengan mengacu kepada prosedur yang terdapat pada standard protokol komunikasi TCP/IP. Untuk itu, setiap saat salah satu node dapat bertindak sebagai Client dan node lainnya sebagai Server. Untuk dapat melakukan hubungan, Client process (contoh: GM' BP-1) harus mengetahui alamat tujuan (contoh: 192.168.100.100) Sistem Komputer dimana Server-process (Gateway BP-1 Sistem MPN) tersebut bekerja, serta nomor port (8001) dimana aplikasi Gateway BP-1 Sistem MPN tersebut ditempatkan. Saluran Komunikasi Data Untuk dapat terselenggaranya hubungan komunikasi on-line antara Kantor Pajak dengan Bank, dibutuhkan media komunikasi fisik. Gambar di bawah memperlihatkan konfigurasi jaringan komunikasi yang dibutuhkan. Adapun media komunikasi yang dapat digunakan adalah; Dedicated Line seperti DDN/DOV, VSAT, SCPSNSAT LINK, Frame Relay atau Dial-up (telepon). Adapun jenis dan jumlah media komunikasi yang dibutuhkan, adalah: 1 primary line dengan line speed min 64 kbps (frame relay, DOV) 1 alternate line (ISDN, Dial-up) sebagai back-up dari primary line.

BAB VI

PENILAIAN USER ACCEPTANCE TEST


6.1.
Bobot Penilaian

Pengujian
Pengujian Proses Bisnis

Bobot
40 % 0 25 50 75

Skala Nilai
= tidak ada. tidak comply dan tidak memahami = tidak ada. tetapi comply dan memahami = ada, tetapi tidak comply dan tidak memahami = ada. comply dan memahami tetapi tidak

Pengujian Sistem

40 %

Pengujian Laporan

20 %

terdokumentasikan dan memahami dan 100 = ada, comply terdokumentasikan dengan balk 0 = tidak ada, tidak comply dan tidak memahami 25 = tidak ada, tetapi comply dan memahami 50 = ada, tetapi tidak comply dan tidak memahami 75 = ada. comply dan memahami tetapi tidak terdokumentasikan memahami dan 100 = ada, comply dan terdokumentasikan dengan balk = tidak ada, tidak comply dan tidak memahami 0 25 = tidak ada. tetapi comply dan memahami 50 = ada, tetapi tidak comply dan tidak memahami 75 = ada, comply dan memahami tetapi tidak terdokumentasikan dan memahami dan 100 = ada, comply terdokumentasikan dengan balk

Total Skor Total All Skor Total per Jenis Total Keseluruhan Jenis
Contoh:

= Jumlah Jawaban x Satuan Skor = Z Total Skor = (Total All Skor / Jumlah Pertanyaan) x Bobot = Z Total per Jenis Jumlah Skor Jawaban 0 25 50 75 100 0 25 50 75 100 0 25 50 75 100 10 10 30
45

Jenis Pengujian Proses Bisnis Bobot 40 %

Total Pertanyaan 100

Total Skor 0 250 1.500 3.375 500 0 375 2.000 2.625 500 0 125 500 1.500 1.000

Total All Skor

Total per Jenis

Total Keseluruhan Jenis

5 5 15 40 35 5 5 5 10 20 10

5.625

22,5

Pengujian Sistem Bobot 40 %

100

5.500

22

Pengujian Laporan Bobot 20 %

50

3.125

12.5

57

- 80 -

Tingkat Kelulusan 0 1 50 = Tidak lulus sempurna = Tidak Lulusdan wajib memperbaiki selama 1 bulan.

51 75 = Lulus dengan Syarat dan wajib memperbaiki selama 1 bulan. 76 -99 100 = Lulus dan wajib memperbaiki kekurangan. = Lulus sempurna

Semua pertanyaan dengan Total Keseluruhan Jenis kurang dari 100, wajib diperbaiki oleh Bank/Pos persepsi tanpa melihat hasil akhir dari penilaian.

6.2.

Daftar Isian Pertanyaan UAT Bank/Pos Persepsi

Kode Bank Nama Bank Kode Cabang Bank Alamat Ta ng gal Jenis Pengujian q C Pengujian Sistem Baru Pengujian Ulang Sistem Pengujian terbatas
Uraian Syarat Menjadi Bank Persepsi Kd a Pertanyaan Apakah mempunyai status sebagai Bank Umum?

No 1

Kel 1

Jenis Proses Bisnis (Bobot 40%)

KUr 01

VT

Bukti

2 3 4 5 6

b c d e f

Apakah memenuhi kriteria minimal cukup sehat selama selama 12 (dua belas) bulan terakhir? Apakah didukung dengan peralatan yang memadai Apakah akan mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku? Apakah bersedia diperiksa atas pelaksanaan pengelolaan setoran Penerimaan Negara yang diterima Apakah memiliki jaringan sistem informasi yang terhubung langsung secara on-line antara kantor pusat dan seluruh atau sebagian kantor cabangnya? Apakah kantor pusat bank/kantor pos memiliki jaringan komunikasi data yang dapat dihubungkan secara on-line dengan jaringan komunikasi data Kementerian Keuangan? Apakah Bank/Pos Persepsi memiliki standard operating procedure (SOP) dalam melakukan penatausahaan Penerimaan Negara? menandatangani Persepsi telah Apakah Bank/Pos kontrak/perjanjian kerjasama dengan Kementerian Keuangan c.q Direktorat Jenderal Perbendaharaan? Apakah Bank berstatus Bank/ Umum atau Bank Devisa? Berapa jumlah rekening yang dimiliki untuk menerima Penerimaan Negara? Sebutkan dan catat no rekening! Apakah Bank memiliki SOP untuk mencatatkan No Rekening Pada KPPN? Apakah Bank memiliki SOP untuk mencatatkan No Rekening Pada MPN? Bila ditemukan No Rekening pada KPPN dan MPN berbeda apakah Bank memiliki SOP untuk menyamakan kedua catatan tersebut? Apakah Bank memehami bahwa Saldo rekening penerimaan setiap akhir hari kerja harus disetorkan seluruhnya ke rekening kas umum negara?

10 11 12 13 14

02

I Jenis Bank

a b c d a

15

03

Prinsip Penatasusahaan Penerimaan Negara

16

Apakah Bank mengetahui Penerimaan Negara diterima pada hari libur/diliburkan, Penerimaan Negara pada hari itu disetorkan ke rekening kas negara paling lambat hari kerja berikutnya? Apakah Bank/Pos persepsi memahami wajib menerima setiap setoran Penerimaan Negara tanpa melihat nominal setoran selama jam buka kas?

17

- 82 -

18 19 20 04 Lingkup Pekerjaan Bank/Pot Persepsi

d e a

Apakah Bank/Pot persepsi memahami Setoran pembayaran melalui teller/over the counter tidak boleh dikenakan biaya? Apakah syaratnya sebuah dianggap sah? sebutkan Penerimaan negara diakui dan

Apakah Bank/Pot persepsi membuka loket penenmaan pada setiap hari kerja selama jam buka kas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan? Apakah Bank/Pot persepsi Menerima setiap setoran Penerimaan Negara baik yang dilakukan melalui loket dan/atau secara elektronis tanpa melihat/mempertimbangkan nilai nominal pembayarannya? Akses ke sistem MPN untuk Apakah Bank/Pot persepsi memperoleh NTPN atas setiap setoran Penerimaan Negara yang dilakukan? Apakah Bank/Pot persepsi Pemberian pelayanan kepada setiap penyetor Penerimaan Negara baik nasabah maupun bukan nasabah? Apakah Bank/Pot persepsi Perekaman semua data Penerimaan Negara sesuai dengan surat setoran? Apakah Bank/Pot persepsi mengkreditan setoran Penerimaan Negara ke rekening Kas Negara secara real time? Apakah Bank/Pot persepsi menera Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Bank/Pot (NIB/NIP) atas setiap setoran yang diterima? Apakah Bank/Pot persepsi menandatangani surat setoran dan menyampaikan kepada yang berhak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan? Apakah Bank/Pos persepsi Negara (BPN)? menerbitkan Bukti Penenmaan

21

22

23

24 25 26

e f g

27

28 29

Apakah Bank/Pot persepsi melimpahkan Penerimaan Negara ke rekening 501.00000x KPPN pada Bank Indonesia selambatlambatnya Pukul 16.30 waktu setempat? Apakah Bank/Pot persepsi menyampaikan laporan harian penerimaan disertai bukti-bukti Penerimaan Negara, Nota DebetICompletion advice, Nota (redit/Confirmotion Advice, Rekening Koran dan Arsip Data Komputer (AOK) kepada KPPN mitra kerja selambat-lambatnya pukul 09.00 waktu setempat hari kerja berikutnya? Apakah Bank/Pot persepsi melakukan update dan perbaikan data Penerimaan Negara? Apakah Bank/Pot persepsi melakukan rekonsiliasi dengan Modul Penerimaan Negara setiap akhir hari kerja? Apakah Bank/Pot persepsi Sebutkan menyampaikan laporan lainnya?

30

31 32 33 34

I m n

Apakah Bank/Pot persepsi menyediakan sistem teknologi informasi yang terhubung dengan Modul Penerimaan Negara dalam rangka menunjang kelancaran Penerimaan Negara? Sebutkan dengan dokumen pendukung Apakah Bank/Pot persepsi mengajukan tagihan imbalan jasa pelayanan perbankan sehubungan dengan pelaksanaan Penerimaan Negara? Apakah Bank/Pot persepsi memahami tata cara permintaan pengembalian kelebihan atas pelimpahan Penerimaan Negara yang dilakukan? Apakah Bank/Pot persepsi menggunakan jasa application service provider (ASP) dalam menerima setoran Penerimaan Negara? Apakah Bank/Pot persepsi menerima setoran Penerimaan Negara dari wajib pajak/wajib bayar/wajib setor Penerimaan Negara untuk untung rekening kat negara persepsi/devisa persepsi baik dari nasabahnya maupun bukan nasabahnya? Apakah Bank/Pot persepsi menyediakan dan memelihara sistem teknologi informasi yang terhubung dengan MPN dalam rangka menunjang kelancaran Penerimaan Negara? -

35

05

flak Bank/Pot Persepsi

36

37 38 06 Kewajiban Bank/Pot Persepsi

c a

39

83 -

40 41 42

c d a

Apakah Bank/Pos persepsi mematuhi prosedur UAT/UAT ulang atas sistem Penerimaan Negara? Apakah Bank/Pos persepsi melakukan rekonsiliasi dengan MPN setiap akhir hari kerja? Apakah Bank/Pos persepsi membuka loket Penerimaan Negara pada setiap hari kerja selama jam buka kas sesuai peraturan perundang-undangan? menerima setoran Penerimaan Apakah Bank/Pos persepsi Negara dari wajib pajak/wajib bayar/wajib setor yang bukan nasabah bank persepsi? Apakah Bank/Pos persepsi menerima setiap setoran Penerimaan Negara baik yang dilakukan melalui loket dan/atau secara elektronis tanpa melihat/mempertimbangkan nilai nominal pembayarannya?

43

44

45 46

merekam semua elemen data Apakah Bank/Pos persepsi Penerimaan Negara sesuai dengan surat setoran? Apakah Bank/Pos persepsi mengkredit setoran Penerimaan Negara ke rekening Kas Negara persepsi/devisa persepsi secara

real time?
47 j mengakses sistem MPN untuk Apakah Bank/Pos persepsi memperoleh NTPN atas setiap setoran Penerimaan Negara yang dilakukan? Apakah Bank/Pos persepsi menera NTPN dan NTB/NTP atas setiap setoran yang diterima? Apakah Bank/Pos persepsi menandatangani surat setoran dan menyampaikan kepada penyetor sesuai peraturan perundangundangan? Apakah Bank/Pos persepsi menerbitkan BPN? Apakah Bank/Pos persepsi melimpahkan Penerimaan Negara ke rekening 501.00000x SUBRKUN KPPN pada Bank Indonesia selambat-lambatnya pukul 16.30 waktu setempat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan? menyampaikan laporan harian Apakah Bank/Pos persepsi penerimaan disertai bukti-bukti Penerimaan Negara, Nota Debet, Nota Kredit, Completion advice /Confirmation Advice, Rekening Koran dan ADK kepada KPPN mitra kerja selambat-lambatnya pukul 09.00 waktu setempat hari kerja berikutnya. Untuk daerah terpencil yang sarana transportasi dan komunikasi susah diatur sesuai dengan kondisi setempat? 53 54
p

48 49

k I

50 51

m n

52

Apakah Bank/Pos persepsi Penerimaan Negara?

memperbaiki /update atas data

Apakah Bank/Pos persepsi menyampaikan laporan lainnya sesuai permintaan Direktur Pengelolaan Kas Negara/Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan/KPPN? Apakah Bank/Pos persepsi melaksanakan rekonsiliasi jumlah transaksi Penerimaan Negara terkait imbalan jasa pelayanan perbankan dengan bank persepsi/devisa persepsi setiap awal bulan berikutnya paling lambat hari kerja kelima? Apakah Bank/Pos persepsi melaksanakan/mematuhi peringatan yang disampaikan oleh Kementerian Keuangan ? Apakah Bank/Pos persepsi menyetor ke kas negara denda yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan? Apakah Bank/Pos persepsi menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan sistem teknologi informasi yang digunakan bank persepsi dalam melaksanakan Penerimaan Negara?

55

56 57 58

s t

59

Apakah Bank/Pos persepsi menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan sistem teknologi informasi yang digunakan bank persepsi dalam melaksanakan Penerimaan Negara?

- 84 -

60

Apakah Bank/Pot persepsi mengajukan permohonan secara Direktorat Jenderal kepada Kantor Wilayah tertulis ijin untuk memperoleh Perbendaharaan setempat operasional/pelaksanaan sebagai Bank Persepsi/Devisa Persepsi Mitra Kerja KPPN dan penetapan KPPN yang menjadi mitra kerjanya dalam hal cabang bank bersangkutan pada saat untuk perjanjian ditandatangani belum memperoleh ijin melaksanakan tugas sebagai bank persepsi/devisa persepsi ? Apakah Bank/Pot persepsi berkoordinasi dengan KPPN mitra operasional/pelaksanaan mendapat ijin kerja setelah sebagaimana diatur pada huruf u? Apakah Bank/Pot persepsi memberitahukan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan atas penggunaan jasa Application Service Provider (ASP) dengan menyampaikan fotokopi iota kesepakatan yang telah dibuat antara Bank/Pos dengan ASP? bertanggung jawab terhadap Apakah Bank/Pot persepsi keamanan data penerimaan Negara sehubungan dengan penggunaan jasa ASP? Apakah Bank/Pot persepsi menindaklanjuti peringatan yang diberikan oleh Kementerian Keuangan? menerima setoran Penerimaan Apakah Bank/Pos persepsi Negara melalui teller/over the counter?

61

62

63

64

65

07

Prosedur Penerimaan Negara pada Bank/Pus Persepsi

66

Apakah Bank/Pot persepsi menerimaan setoran Penerimaan Negara melalui electronic payment (ATM, SMS, Internet Baking)? Apakah Bank/Pot persepsi menempatkan teller khusus dan petugas back office pendukung yang didedikasikan untuk melakukan layanan pembayaran Penerimaan Negara? Apakah Bank/Pot persepsi menerima surat setoran Penerimaan Negara dalam rangkap 4 (empat) dan meneliti kelengkapan pengisian dokumen dan uang yang disetorkan. Rangkap surat setoran dapat saja berubah disesuaikan dengan ketentuan? Apakah Bank/Pot persepsi mengkredit setoran ke rekening Persepsi, Devisa Persepsi, PBB, atau BPHTB sesuai jenis setoran yang diterima? Apakah Bank/Pot persepsi melakukan pengesahan dengan menerbitkan BPN setelah mendapatkan NTPN dalam rangkap 4 (empat), dengan peruntukan lembar ke-1 dan ke-3 untuk penyetor, lembar ke-2 untuk KPPN, dan lembar ke-4 untuk Bank/Pot? Bank/Pot persepsi mensahkan dan petugas Apakah menandatangani Surat setoran dengan distribusi, lembar ke-1 dan ke-3 disampaikan kepada penyetor, lembar ke-2 untuk KPPN, dan lembar ke-4 untuk Bank/Pot? Apakah Bank/Pot persepsi menerbitkan BPN atas setoran yang diterima melalui Cabang/Cabang Pembantu Bank/Pot yang online setelah mendapatkan NTPN dari MPN? Apakah Bank/Pot persepsi mengkredit setoran ke Rekening Kas Negara yang diterima melalui fasilitas e-banking yang dilakukan Pajak/Wajib Bayar/Wajib setor/Bendahara oleh Wajib Penerimaan berdasarkan NRP yang dihasilkan dari Sistem Registrasi Pembayaran? Apakah Bank/Pot persepsi menginformasikan NTPN dan NTB kepada pihak penyetor melalui media e-banking? Apakah Bank/Pot persepsi mencetak BPN sesuai dengan kebutuhan? Apakah Bank/Pos persepsi meneliti kelengkapan pengisian dokumen dan uang yang disetorkan? Apakah Bank/Pot persepsi membubuhkan NTB/NTP dan tanggal setor serta membubuhkan cap dan tandatangan pejabat bank/pos yang berwenang?

67

68

69

Tata cara penatausahaan penerimaan setoran melalui teller Bank/Pot

70

71

72

73

Tata cara penatausahaan penerimaan setoran melalui e-payment

74

j
k 08 Gangguan Komunikasi a

75

76

77

- 85 -

78 79

c d

Apakah Bank/Pos persepsi menyerahkan BPN yang telah dibubuhi cap dan tandatangan kepada penyetor? Apakah Bank/Pos persepsi, apabila masih terdapat gangguan sampai hari kerja berikutnya, tetap jaringan komunikasi menerima setoran Penerimaan Negara dan melimpahkan penerimaan sesuai ketentuan? Apakah Bank/Pos persepsi pada saat jaringan komunikasi telah pulih, melakukan prosedur perekaman ulang? Apakah Bank/Pos persepsi melakukan pelimpahan Penerimaan Negara kecuali PBB setiap akhir hari kerja ke Rekening 501.00000x KPPN KBI dengan ketentuan: Rekening 501.00000X KPPN KBI Induk pada 131 untuk Bank/Pos Persepsi yang bermitra dengan KPPN KBI Induk dan KPPN Non KBI Rekening 501.00000X KPPN KBI Non Induk pada 91 untuk Bank/Pos Persepsi yang bermitra dengan KPPN KBI Non Induk?

80 81 09 Pelimpahan Penerimaan Negara Tatacara pelimpahan Penerimaan Negara

e a

82

Apakah penerimaan yang dilimpahkan tersebut merupakan penerimaan yang diterima setelah pukul 15.00 waktu setempat hari kerja sebelumnya sampai dengan pukul 15.00 waktu setempat hari kerja bersangkutan? Apakah Bank/Pos persepsi melakukan pelimpahan penerimaan PBB ke BO III setiap hari Jumat atau hari kerja berikutnya jika hari Jumat adalah hari libur, dengan ketentuan melimpahkan penerimaan PBB selambat-lambatnya pada hari Jumat pukul 10.00 waktu setempat untuk penerimaan hari Kamis setelah pukul 15.00 minggu sebelumnya sampai dengan hari Kamis pukul 15.00 waktu setempat? Apakah Bank/Pos persepsi, apabila kelebihan limpah tetap membukukan dan melaporkan sebesar yang dilimpahkan dan Bank/Pos Persepsi memintakan pengembalian melalui KPPN (untuk tahun berjalan) atau Dit. PKN (untuk tahun yang lalu)? Apakah Bank/Pos persepsi dilarang melakukan kompensasi atas kelebihan pelimpahan penerimaan pada hari kerja sebelumnya dengan penerimaan hari kerja bersangkutan? Apakah Bank/Pos persepsi, apabila kurang melimpahkan atas Penerimaan Negara diwajibkan untuk melimpahkan kekurangan tersebut pada kesempatan pertama dan dikenakan denda atas kekurangan pelimpahan tersebut? Apakah Bank/Pos persepsi mengetahu bahwa denda atas keterlambatan pelimpahan sebesar 1 per mil per hari serendahrendahnya lima ribu rupiah, disetor dengan SSBP melalui Bank Persepsi (bukan ke BO? Apakah Bank/Pos persepsi menyampaikan laporan atas Penerimaan Negara kepada KPPN setempat setiap hari kerja? Apakah Bank/Pos persepsi menerima setoran Penerimaan Negara dengan mengkredit Rekening Kas Negara pada Bank/Pos cabang lain pada Bank/Pos yang sama? Apakah Bank/Pos persepsi menerima setoran dari Bank/Pos cabang lain melaporkan Penerimaan Negara termasuk yang diterima oleh Bank/Pos cabang lain ke KPPN? Apakah Bank/Pos persepsi menyusun laporan harian atas penerimaan LHP berisi Penerimaan Negara yang diterima setelah pukul 15.00 waktu setempat pada hari kerja sebelumnnya sampai dengan penerimaan Negara pukul 15.00 hari kerja yang bersangkutan? Apakah Bank/Pos persepsi menyusun laporan harian atas penerimaan LHP yang disusun terdiri dari Rekapitulasi Penerimaan dan Pelimpahan, Rekapitulasi Nota Kredit, dan DNP? Apakah Bank/Pos persepsi menyusun laporan harian atas penerimaan LHP disusun per nomor rekening penerimaan dan DNP disusun menurut MAP dan NTB/NTP? Apakah Bank/Pos persepsi menyusun laporan harian atas penerimaan LHP, BPN, dan ADK disampaikan ke KPPN paling lambat pada pukul 09.00 waktu setempat hari kerja berikutnya? -

83

84

Tata cara Kelebihan Pelimpahan

85

86

Tata cara Kekurangan Pelimpahan

87

88 89

10

Penyampaian laporan

a b

90

91

92

93

94

86 -

95

Apakah Bank/Pot persepsi menyusun laporan harian atas penerimaan LHP segera diperbaiki apabila ditemukan kesalahan oleh KPPN dan mengirimkannya kembali selambat-lambatnya pada pukul 17.00 waktu setempat? Apakah Kantor Pusat Bank/Pot persepsi mengirimkan data transaksi penerimaan Negara secara batchke Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan melalui media yang telah disediakan paling lambat pukul 09.00 WIB hari kerja berikutnya ? Apakah Bank/Pot persepsi menyampaikan Dokumen LHP, DNP dan ADK yang dikirimkan ke KPPN harus sama satu sama lain dan tidak boleh ada pencoretan atas transalsi dalam dalam LHP yang disampaikan? Apakah Bank/Pot persepsi melakukan Reversal untuk perbaikan transaksi yang tidak mengakibatkan uang keluar dari Kas Negara? Apakah Bank/Pos persepsi melakukan Reversll sebelum pukul 15.00 waktu setempat? Apakah Bank/Pot persepsi memiliki dokumen kontrol untuk mencatat transaksi revesal? sebutkan Apakah yang dilakukan Bank/Pot persepsi bila menemukan transaksi yang telah diberikan NTPN ternyata secara Kas tidak ada? Apakah Bank/Pos persepsi menyiapkan petugas khusus yang menangani Reversal? Siapa? Apakah Bank/Pot persepsi mewajibkan atasan langsung petugas yang melakukan reversal memberikan persetujuan atas transaksi reversal tersebut? Apakah Bank/Pot persepsi menarik bukti setor/dokumen sumber atas transaksi yang telah di reversal ? Apakah Bank/Pot persepsiRekonsiliasi dilakukan secara elektronik dengan membandingkan data yang diterima secara on-line dengan data yang dikirim oleh Kantor Pusat Bank/Pot kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan secara batch melalui portal rekon- paling lambat pukul 09.00 Wil3 hari kerja berikutnya ? Apakah Bank/Pos persepsi menyelesaikan transaksi yang dikonfirmasikan tersebut maksimal hari kerja berikutnya atau dua hari kerja setelah transaksi terjadi dan mengirimkannya kembali kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak? Apakah Bank/Pot persepsi menindaklanjuti bila diperlukan konfirmasi oleh KPPN? Berapa hari? Apakah Bank/Pot persepsi melakukan perbaikan data Bagaimana Proses dan Tata caranya? MPN?

96

97

98 99 100 101

11

Reversal

a b C d

102 102

e f

104 105 12 Rekonsiliasi Rekonsiliasi Transaksi

g a

106

107 108 109 110 111 13

Rekonsilias Kas Perbaikan Data

C a b C d

Apakah Bank/Pot persepsi membuat Nota Perbaikan? Kemana Not Perbaikan tersebut disampaikan? Apakah Bank/Pot persepsi menerima perbaikan data yang disampaikan oleh Wajib Setor? Apakah Bank/Pot persepsi memiliki prosedur dan tata cara berhubungan dengan Wajib Setor jika data Nota perbaikan telah diperbaiki? Apakah Bank/Pot persepsi menyiapkan mekanisme pelatihan khusus untuk menangani Penerimaan Negara? Apakah mendapatkansertifikasi? Berapa lama dilakukan?

112

Sistem Operasi dan Teknologi Informasi (Bobot 40%)

01

Personil Operational

113

menyediakan kriteria khusus Apakah Bank/Pot persepsi terhadap pegawai yang menangani Penerimaan Negara? Apakah Bank/Pot persepsi terhadap personil yang menangani Penerimaan Negara diberikan privilege khusus?

114

87 -

115

Apakah Bank/Pos persepsi terhadap personil yang menangani Penerimaan Negara mendapat insentif khusus? Apakah Bank/Pos persepsi terhadap personil yang melakukan kesalahan, kelalaian/ketidaksengajaan ketika melakukan menanggung sendiri denda atas kesalahan yang dilakukan? Apakah Bank/Pos persepsi melaksanakan proses billing? menyediakan Personil yang

116

117

118

Apakah Bank/Pos persepsi menyediakan Personil penerima setoran yang memahami tata cara pengisian surat setoran? Apakah Bank/Pos persepsi konfirmasi penerimaan? menyediakan Personil pelaksana

119

120

menyediakan Apakah Bank/Pos persepsi Penanggungjawab konfirmasi penerimaan?

Personil

121

Apakah Bank/Pos persepsi menyediakan Personil Pe aksana dan Penanggungjawab reversal? Apakah Bank/Pos persepsi menyediakan Personil IT terkait dengan jaringan komunikasi? Apakah Bank/Pos persepsi menyediakan Personil IT terkait dengan Aplikasi? Apakah Bank/Pos persepsi menyediakan Personil yang menangani Referensi yang digunakan dalam Penerimaan Negara? Apakah Bank/Pos persepsi membuat surat tugas terhadap petugas teller yang menerima Penerimaan Negara? Dalam bentuk apa? Apakah Bank/Pos persepsi dalam surat tugas pada point surat tugas diatas menunjuk personil untuk menerima Penerimaan Negara dalam kurun waktu tertentu? Berapa lama? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki NPWP? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi Akun/Kode MAP? isian

122

123

124

125

126

127

02

Tampilan Aplikasi a. SSP

128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 b. SSBP

b c d a f g h

memiliki isian

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian Masa Pajak? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi Pajak? memiliki tahun No. SK

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki Nilai Uang?

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian NOP (default '000000000000000000')? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian Kode KPPN? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian Kode Satker? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi NPWP penyetor? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi Departemen? memiliki isian memiliki isian

j k I m n o

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian Unit Eselon I? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi Fungsi? memiliki isian

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian Sub fungsi? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi Program? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi Kegiatan? memiliki isian memiliki isian

88 -

142 143 144 145 146 C. SSPB

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian Sub kegiatan? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi Lokasi? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi Akun? memiliki isian memiliki isian

q r s t

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian Nilai Uang? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian Kode KPPN? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian Kode Satker? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi NPWP penyetor? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi Departemen? memiliki isian

147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 e. SSP PBB d. SSPBB

u v w x

memiliki isian

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian Unit Eselon I? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi Fungsi? memiliki isian

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian Sub fungsi? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi Program? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi Kegiatan? memiliki isian memiliki isian

aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian Sub kegiatan? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi Lokasi? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi Akun? memiliki isian memiliki isian

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian Nilai Uang? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi NPWP penyetor? memiliki isian

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian Kode KPP? Apakah Tampilan Aphkasi Bank/Pot persepsi memiliki isian NOP? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi Tahun Pajak? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi Akun? memiliki isian memiliki isian

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian Nilai Uang? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi Periode Setoran? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi NPWP penyetor? memiliki isian memiliki isian

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian Kode KPP? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian NOP? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian Jenis Ketetapan? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki isian No. SK? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pot persepsi Tahun Pajak? memiliki isian

168 169 170 171

89 -

172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 03 Teknis Operational a. Komunikasi Data 185 g. SSPCP

at au be bd be bf bg bh bi bj bk bl a

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi Akun?

memiliki isian

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian Nilai Uang? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian Kode KPBC? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian Jenis Penerimaan Negara? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian Jenis Identitas? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi Dokumen dasar pembayaran (DDP)? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi Akun/Kode MAP? memiliki isian memiliki isian

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian Masa Pajak? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki isian Nilai Uang? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi NPWP? memiliki isian

Apakah tampilan Aplikasi Bank/Ros persepsi memiliki isian Kode KPPN? Apakah tampilan Aplikasi Bank/Pos persepsi Nomor SSPCP? memiliki isian

Apakah Bank/Pos persepsi dalam menggunakan komunikasi data khusus untuk menerima Penerimaan Negara atau shared dengan operational? Sebutkan vendor komunikasi data? Apakah Bank/Pos Pusat dengan MPN c.q. Kantor Pusat 01P, menggunakan bandwidth minimal 64 kbps yang pembiayaannya dibebankan kepada Bank/Pos Pusat? Berapa bandwith yang digunakan sekarang? Apakah Bank/Pos persepsi Memiliki jaringan komunikasi ke DRC MPN? Sebutkan media komunikasi data! Sebutkan vendor komunikasi data! Berapa port yang dimiliki oleh Bank/Pos Pusat terkoneksi dengan sistem MPN? Bagaimana komunikasi data antara bank/pot pusat dengan bank/pot cabang dalam mengelola Penerimaan Negara? Apakah Bank/Pos persepsi menggunakan perangkat komputer khusus untuk menerima Penerimaan Negara pada teller? Apakah Bank/Pos persepsi memiliki data center untuk mengelola Penerimaan Negara? Apakah Bank/Pos persepsi memiliki Prosedur untuk keamanan akses ke perangkat keras? Dibuktikan! Apakah Bank/Pos persepsi menggunakan encryptor yang disediakan oleh MPN sebanyak 1 buah yang diletakan di Data Center Bank/Pos Pusat? Apakah Bank/Pos persepsi memiliki encryptor pada Data Recovery Center yang dimiliki sendiri? Apakah Bank/Pos persepsi memiliki prosedur untuk bebas dari Virus / malware / intruder / backdoor? Dibuktikan! Apakah Bank/Pos persepsi memiliki prosedur backup? Berapa kali frekuensi? Dibuktikan! Apakah Bank/Pos persepsi memiliki sistem backup? Berapa kali frekuensi? Dibuktikan! Apakah Bank/Pos persepsi memiliki sistem dan/atau perangkat untuk bebas dari Virus/malware/intruder/backdoor? Dibuktikan! Apakah Bank/Pos persepsi memiliki Disaster Recovery Plan dan MPN termasuk didalamnya? Dibuktikan! Apakah Bank/Pos persepsi memiliki prosedur untuk

186

187 188 189 190 191 192 c. Keamanan Sistem Informasi b. Perangkat Keras

d a f g h

193 194 195 196 197 d. Disaster Recovery Plan

j k I m n o

198 199

-90-

menaggulangi kejadian darurat yang terjadi? 200 201 202 e. Referensi q r s Apakah Bank/Pot persepsi memiliki sistem untuk menaggulangi kejadian darurat yang terjadi? Apakah Bank/Pot persepsi menggunakan Data Referensi pada server MPN c.q DP? Apakah Bank/Pot persepsi mengelola Data Referensi secara Mandiri? Bagaimana metodenya? Berapa banyak perangkat yang digunakan? 203 t Apakah Bank/Pot persepsi memiliki prosedur untuk menyamakan data/synchronize referensi yang dimiliki secara mandiri dengan data Referensi pada MPN? Bagaimana metodenya? Apakah Bank/Pot persepsi memiliki sistem untuk menyamakan data referensi/synchronize yang dimiliki secara mandiri dengan data Referensi pada MPN? Bagaimana metodenya? Apakah Bank/Pot persepsi menerima jenis transaksi SSP? Apakah Bank/Pot persepsi menerima jenis transaksi PBB? Apakah Bank/Pot persepsi menerima jenis transaksi BPHTB? Apakah Bank/Pot persepsi menerima jenis transaksi SSBP? Apakah Bank/Pot persepsi menerima jenis transaksi SSPB? Apakah Bank/Pot persepsi menerima jenis transaksi SSPCP? Apakah Bask/Pot persepsi menerima jenis transaksi STBS? Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi menggunakan ISO Messaging 8583? Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi mengakomodasi Financial Transaction Jenis Paket Data Financial Transaction Request dengan Kode Pengenal 0200? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi mengakomodasi Financial Transaction Jenis Paket Data Financial Transaction Request Response dengan Kode Pengenal 0210? Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi mengakomodasi Financial Transaction Jenis Paket Data Financial Transaction Advice dengan Kode Pengenal 0220? Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi mengakomodasi Financial Transaction Jenis Paket Data Financial Transaction Advice dengan Kode Pengenal 0230? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi mengakomodasi Reversal Jenis Acquirer Reversal Request dengan Kode Pengenal 0400? Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi mengakomodasi Reversal dengan Kode Jenis Acquirer Reversal Request Response Pengenal 0410? Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi mengirimkan paket data 0200 ke Sistem MPN untuk mendapatkan pengesahan? Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi menerima dari Sistem MPN pengesahan terhadap tranksaksi yang dikirim, dan menerima paket data 0210? Apakah Aplikasi Bank/Pan persepsi mengirimkan paket data 0400 ke Sistem MPN untuk melakukan reversal? Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi menerima dari Sistem MPN permintaan reversal terhadap tranksaksi yang dikirim, dan menerima paket data 0410? Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi mengirimkan paket data 0220 ke Sistem MPN untuk melakukan paket data force post? Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi menerima dari Sistem MPN permintaan paket data force post terhadap tranksaksi yang di kirim, dan menerima paket data 0230?

204

205 206 207 208 209 210 211 212 213

04

Teknis Aplikasi (Comply terhadap ISO SPEC MPN) a. Jenis transaksi yang dilayani MPN

a b c d e f g h

b. Jenis Paket Data dalam Sistem MPN

214

215

216

217 218

m n

219 220

c. Alur Paket Data c.i. Paket Request Data

0 p

221 222

c.ii. Paket Reversal

Data

q r

223 224

c.iii. Force Post

s t

91 -

225 226 227

c.iii. Time Out c.iv. Store & Forward

u v

Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi menetapkan Timeout untuk mendapatkan NTPN, ditetapkan maksimal berapa detik? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi menyediakan fasilitas
message store & forward?

Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi dalam menyediakan fasilitas message store & forward maksimal store and forward dapat dilakukan ke system MPN berapa hari? Apakah Aplikasi Bank/Pos Persepsi dalam paket data Network Management mneyediakan fasilitas logon? Apakah Aplikasi Bank/Pos Persepsi dalam paket data Network Management mneyediakan fasilitas logoff? Apakah Aplikasi Bank/Pos Persepsi dalam paket data Network Management mneyediakan fasilitas echo-test? Apakah Aplikasi Bank/Pos Persepsi dalam paket data Network Management mneyediakan fasilitas cutover? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki memiliki processing code 300000 transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP SSP? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 300100 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik dengan NPWP? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 300101 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik tanpa NPWP? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 301100 transaksi permintaan informasi (inquiry) Data Tagihan (billing) SSP elektronik? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 300010 transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP Bank Penyetor PBB P-2? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 300020 transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP Bank Penyetor PBB P-3? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 300030 transaksi permintaan informasi (inquiry) NOP, Kode KP PBB pembayaran BPHTB? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 300130 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik pembayaran BPHTB? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 300131 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik pembayaran BPHTB tanpa NPWP? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 310000 transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP SSBP? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 310110 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSBP? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 310120 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSBP? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 310130 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSBP? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 310140 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSBP? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 310121 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSBP tanpa NPWP?

228

Network c.v. Management

229 230 231 232 d. Response Code Transaksi permintaan informasi data referensi, verifikasi pembayaran data dan informasi data tagihan yang telah direkam d.i. SSP 235

as ab

233

ac

234

ad

ae

236

d.ii. SS-PBB

of

237

ag

238

d.iii. SS-BPHTB

ah

239

ai

240

aj

241

ak

242

al

243

am

244

an

245

ao

246

ap

92 -

247

aq

Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki processing code 310131 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSBP tanpa NPWP? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 310141 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSBP tanpa NPWP? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 320000 transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP SSPB? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 320100 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSPB? Apakah Aplikasi Bank/Pot persepsi memiliki processing code 330000 transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP STBS? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 330100 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik STBS? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 340000 transaksi permintaan informasi (inquiry) NPWP, Kode MAP SSPCP? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi memiliki processing code 340110 transaksi permintaan informasi (inquiry) dan verifikasi surat setoran elektronik SSPCP dengan NPWP? Apakah Aplikasi Bank/Pox persepsi mengakomodasi maximal 5 transaksi dalam satu paket data? Sebutkan berapa yang ditetapkan oleh Bank/Pos Persepsi? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi menetapkan Timeout 25 detik untuk mendapatkan NTPN? Sebutkan berapa yang ditetapkan oleh Bank/Pos Persepsi? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi menetapkan Echo Test Interval 40 detik untuk mengetahui kondisi hubungan komunikas? Sebutkan berapa yang ditetapkan oleh Bank/Pos Persepsi? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi dapat megakomodasi stress test 10.000 transaksi per bank? Apakah Aplikasi Bank/Pos persepsi menjamin ID Messaging P7 (no urut) dan P11 (tgl transaksi) MPN Unique per transaksi? Apakah Bank/Pos persepsi memiliki prosedur rekonsiliasi internal (antara Bank/Pox Persepsi pusat dengan cabang) sebelum melakukan pengiriman data dan pelimpahan dilakukan dan/atau sebelum rekonsiliasi atas? Apakah Bank/Pox persepsi memiliki sistem yang digunakan untuk melakukan rekonsiliasi internal (antara Bank/Pos Persepsi pusat dengan cabang) sebelum melakukan pengiriman data dan pelimpahan dilakukan dan/atau sebelum rekonsiliasi atas? Apakah Bank/Pos persepsi memiliki batas waktu tertentu untuk melakukan rekonsiliasi internal?berapa lama waktu yang dibutuhkan? Apakah Bank / POS pusat memiliki prosedur untuk menjamin transaksi penerimaan pendapatan (DNP) yang dikonfirmasi melalui portal MPN sama dengan transaksi penerimaan kas (ADK) yang di dilaporkan oleh cabang bank / pus persepsi ke mitra KPPN? Apakah Bank / POS pusat memiliki prosedur untuk menjamin transaksi penerimaan pendapatan (DNP) yang dikonfirmasi melalui portal MPN sama dengan transaksi penerimaan kas (ADK) yang di dilaporkan oleh cabang bank / pox persepsi ke mitra KPPN? Apakah Bank / POS Cabang penerima setoran memiliki prosedur rekonsiliasi antara data dan penerimaan kas (rekening koran)? Apakah Bank / POS Cabang penerima setoran memiliki sistem rekonsiliasi antara data dan penerimaan kas (rekening koran)? -

248

ar

249

d.v. SSPB

as

250

at

251

d.vi. STBS

au

252

av

253

d.vii. SSPCP

aw

254

ax

255

e. Sinkronisasi Paket Data

ay

256

az

257

ba

258 259 260 d. Lainnya

bb bc a

261

262

263

264

265 266

f g

93 -

267

Apakah Bank / P05 pusat dan cabang penerima setoran memiliki prosedur rekonsiliasi dan konsolidasi penerimaan pendapatan dan penerimaan kas? Apakah Bank / POS pusat dan cabang penerima setoran memiliki sistem rekonsiliasi dan konsolidasi penerimaan pendapatan dan penerimaan kas? Apakah Bank / POS pusat dan cabang penerima setoran memiliki prosedur untuk membukukan penerimaan pendapatan atas selisih lebih kas? Apakah Bank / POS pusat dan cabang penerima setoran memiliki sistem untuk membukukan penerimaan pendapatan atas selisih lebih kas? Apakah Bank/Pos persepsi cabang menerima setoran Penerimaan Negara melalui kantor kas dan/atau cabang pembantu? Apakah Bank/Pos persepsi memiliki prosedur penatausahaan penerimaan Penerimaan Negara melalui kantor kas dan/atau cabang pembantu? Apakah Bank/Pos persepsi memiliki sistem penatausahaan penerimaan Penerimaan Negara melalui kantor kas dan/atau cabang pembantu? Bagaimana memastikan semua data tersebut dapat diterima oleh Bank/Pos persepsi cabang? Apakah Bank/Pos persepsi pusat mengirimkan DNP

268

269

270

271

272

273

274

Laporan (Bobot 20%)

01

Laporan ke MPN

elektronik ke MPN Pusat? b Apakah Bank/Pos persepsi pusat mengirimkan NDB

275

elektronik ke MPN Pusat? 276 02 Laporan ke KPPN c Apakah Bank/Pos persepsi cabang mengirimkan LHP ke KPPN Mitra Kerja? Apakah Bank/Pos persepsi cabang mengirimkan DNP ke KPPN Mitra Kerja? 278 e Apakah Bank/Pos persepsi cabang mengirimkan ADK ke KPPN Mitra Kerja? 279 f Apakah Bank/Pos persepsi cabang mengirimkan Surat

277

Setoran ke KPPN Mitra Kerja? 280 g h Apakah Bank/Pos persepsi cabang mengirimkan BPN ke KPPN Mitra Kerja? 281 Apakah Bank/Pos persepsi cabang mengirimkan Nota Debet Pelimpahan ke KPPN Mitra Kerja? 282
i

Apakah Bank/Pos persepsi cabang mengirimkan Nota Kredit Pelimpahan ke KPPN Mitra Kerja? Apakah Bank/Pos persepsi cabang mengirimkan Rekening Koran Harian ke KPPN Mitra Kerja?

283

284

Apakah Bank/Pos persepsi cabang mengirimkan Rekap Penerimaan dan Pelimpahan ke KPPN Mitra Kerja? Apakah Bank/Pos persepsi cabang mengirimkan Rekap Nota Kredit ke KPPN Mitra Kerja?

285

286

Apakah Bank/Pos persepsi cabang mengirimkan Rekening Koran Bulanan, selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya ke KPPN Mitra Kerja?

287

Apakah Bank/Pos Persepsi menyediakan counter untuk mengkorfirmasi surat setoran yang melalui Bank/Pos Persepsi tersebut? pernah disetorkan

288

Apakah Bank/Pos persepsi menyediakan fasilitas pencetakan copy BPN bagi Wajib Setor atas surat setoran yang pernah diterima?

289

Apakah

Bank/Pos

persepsi

menyediakan

prosedur

penyimpanan Surat Setoran dan Laporan? 290 q Apakah Bank/Pos persepsi menyediakan sistem

penyimpanan Surat Setoran dan Laporan? -

94 -

291

Apakah Bank/Pos persepsi melakukan penyimpanan Surat Setoran dan Laporan untuk jangka waktu tertentu? Sebutkan lamanya?

292

Apakah Bank/Pot persepsi menyiapkan prosedur khusus untuk mendowload dan menyampaikan Laporan yang akan disampaikan ke MPN (Rekon atas) dan ke KPPN? Sebutkan dan Buktikan!

293

Apakah Bank/Pos persepsi menyiapkan sistem khusus untuk mendowload dan menyampaikan Laporan yang akan disampaikan ke MPN (Rekon atas) dan ke KPPN? Sebutkan dan Buktikan!

294

Apakah Cabang Bank/Pos Persepsi mengirimkan ADK dan LHP ke KPPN setiap hari kerja?

295

Apabila pada hari kerja itu Cabang Bank/Pos Persepsi tidak ada penerimaan,Apakah mengirimkan LHP Nihil?

296

Apakah Cabang Bank/Pos Persepsi mempunyai 4(empat) nomor rekening berdasarkan jenis Penerimaan?

297

Apakah LHP,BPN,SSP,DNP dan file ADK yang dikirimkan keKPPN dibagi berdasarkan nota kredit/per nomor rekening?

298

Apakah LHP,BPN,SSP,DNP dan file ADK yang dikirimkan ke KPPN tepat waktu(sebelum jam 9 hari kerja berikutnya)? Apabila LHP,BPN,SSP,DNP dan file ADK mengalami kesalahan dan dikembalikan ke KPPN ,Apakah pengiriman kembali ke KPPN tepat waktu(sebelum jam 16.00 hari kerja berikutnya)?

299

aa

300

ab

Apakah ada perubahan pada dokumen LHP, DNP yang dikirim ke KPPN, termasuk penghapusan dan pencoretan?

301

ac

Apakah ada proses pencocokan atau pemeriksaan terlebih dahulu oleh Cabang Bank/Pox Persepsi mengenai jumlah transaksi dan jumlah uang antara yang tertera pada LHP dengan file ADK?

302

ad

Apakah format LHP sudah sesuai dengan lampiran Per dirjen 78?

303

ae

Apakah LHP ditandatangani oleh pejabat Bank dan diberi stempel basah?

304 305 306 307 308

af ag ah ai aj

Apakah BPN dikirimkan ke KPPN? Apakah format BPN sudah sesuai dengan perdirjen 78? Apakah DNP dikirimkan ke KPPN? Apakah format DNP sudah sesuai dengan perdirjen 78? Apakah Cabang Bank/Pot Persepsi mengirimkan SSP ke KPPN?

309

ak

Apakah file ADK Cabang Bank/Pos Persepsi yang berisi data berbentuk TXT dikirim bersamaan dengan LHP ke KPPN? Apakah Penamaan Nama file sudah sesuai dengan format ISO Messaging 8583(<kodeBank><Kodecabangbank<TanggalBuku>)?

310

al

311

am

Apakah dalam file ADK Cabang Bank/Pox Persepsi format body text antara elemen dibatasi dengan semicolon(;)

312

an

Apakah

Nomor

Transaksi

Penerimaan

Negara(NTPN)

berisikan angka dan panjang field 16 313 ao Apakah Nomor Transaksi Bank/Pos(NTB) merupakan nomor yang unik(unique)?
314

ap

Apakah panjang Nomor Transaksi Bank/Pos(NTB) berisikan Alpabetdannumeric dan panjang field berjumlah 12?

322

aq

Apakah Kode Bank 131 sesuai dengan kode yang ada di LHP dan panjang field berjumlah 4? -

95 -

323

ar

Apakah KodeCabang Bank BI sesuai dengan kode yang ada di LHP dan panjang field berjumlah 6 field?

324

as at au av aw

Apakah Kode KPPN sama dengan Kode KPPN mitra kerja Bank/Pos tersebut? Apakah format Tanggal terima pembayaran yyyymmdd? Apakah format Jam Terima Pembayaran hhmm? Apakah tanggal pembukuan sama dengan Tanggal pada LHP? Apakah tanggal Pembukuan yang dilaporkan ke KPPN adalah Transaksi yang diterima antara jam 15.01 hari kemarin s.d jam 15.00 hari ini?

325 326 327 328

329 330 331 332

ax ay az ba

Apakah panjang field NPWP berjumlah 15 field? Apakah terdapat kode satker dan panjang field 6 field? Apakah terdapat nama WP,Alamat WP dan Kota WP? Apakah terdapat kode fungsi,subfungsi,program dan subkegiatan? Apakah terdapat kode Akun? Apakah terdapat Jumlah Setoran? Apakah terdapat field jenis setoran Pajak atau Bea Cukai? Apakah terdapat field masa pajak? Apakah terdapat field Nomor dokumen berisi SK Ketetapan Pajak,SPN/SP3n,Nomor PIB,Nomor PIB? Apakah terdapat field Tanggal dokumen dengan format yyyymmdd? kegiatan

333 334 335 336 337

bb be bd be bf

338

bg

339

bh

Apakah terdapat field Kode KPBC atau Kode KPP untuk PBB/BPHTB? Apakah terdapat field Waktu Transaksi (P7) dan panjang field 10 field?

340

bi

341 342

bj bk

Apakah format data dari P7 MMDDhhmmss? Apakah terdapat field Waktu Transaksi (P11) dan panjang field 6 field?

343

bl

Apakah Pll merupakan data yang unik(unique) dan format data numueric?

344

bm

Apakah cara Cabang Bank/Pos Persepsi untuk mendapatkan File data ADK Cabang Bank/Pos Persepsi dengan cara mendownload dari Bank Pusat?

345

bn

Apakah cara Cabang Bank/Pos Persepsi untuk mendapatkan File data ADK Cabang Bank/Pos Persepsi dengan cara mencreate/membuat sendiri?

346

bo

Apakah Cabang/Pos Persepsi membuat pengawasan akan pengiriman file ADK dan LHP ke KPPN?

347

by

Apakah Cabang/Pos Persepsi mengirimkan rekening koran setiap hari ke KPPN?

348

bq

Apakah Cabang/Pos Persepsi mengirimkan Nota debet atas Pelimpahan yang dilakukan dan tepat waktu?

349

br

Apakah Cabang/Pos Persepsi mengirimkan Nota kredit atas Penerimaan Negara dan tepat waktu?

350

bs

Apakah Cabang/Pos Persepsi mengirimkan Nota Perbaikan ke KPPN?

96 -

6.3.

Laporan Hasil Pelaksanaan UAT Pada akhir pelaksanaan UAT, Tim menyampaikan laporan hasil pelaksanaan UAT kepada pihak bank/pos. Format Berita Acara Pelaksanaan UAT dapat berpedoman pada format berikut ini: BERITA ACARA PELAKSANAAN USER ACCEPTANCE TEST (UAT) PADA BANK <diisi dengan nama bank> Pada hari ini <sebutkan hari tangga bulan dan tahun>, telah selesai dilaksanakan User Acceptance Test (UAT) oleh Tim UAT Kementerian Keuangan bersama-sama dengan Tim <nama bank> <disebutkan dasar pelaksanaan UAT, dan cakupan pelaksanaan UAT dan laporan pelaksanaan UAT sebagai yang dilampirkan sebagai rujukan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan, serta surat keputusan atas pelaksanaan UAT akan disampaikan kemudian oleh Kuasa BUN kepada Direksi Bank berkenaan> <kata penutup> <ditandatangani oleh kedua tim> Laporan pelaksanaan UAT menguraikan pengujian-pengujian yang dilakukan dalam pelaksanaan UAT yang meliputi pengujian terhadap bisnis proses yang meliputi Standar Operating Procedure yang terdapat di Bank/Pos Persepsi. pengujian atas sistem informasi dan teknologi dan pengujian atas pelaporan transaksi penerimaan. Masing pengujian diuraikan pada bagian-bagian yang terpisah, dan pada akhir bagian diuraikan rekomendasi yang dibutuhkan untuk perbaikan sistem penerimaan Negara yang terdapat pada Bank/Pos Persepsi. Struktur laporan pelaksanaan UAT, dapat disusun dengan kerangka sebagai berikut: Paragraf pertama menguraikan dasar pelaksanaan tugas; Bagian A, menguraikan hasil pengujian yang dilakukan atas ketersediaan Standard Operating Procedure (SOP) sebagaimana dijelaskan pada BAB II, termasuk kelengkapan SOP yang ada dan pemahaman pegawai bank/pos berkenaan atas SOP dimaksud. Bagian B. menguraikan hasil pengujian atas sistim informasi dan teknologi sebagaimana dimaksud pada BAB III, termasuk kemampuan pegawai bank/pos berkenaan untuk menggunakan aplikasi yang tersedia.

- 97 -

Bagian C, menguraikan hasil pengujian terhadap kelengkapan dan kesesuaian laporan yang disampikan ke KPPN sebagaimana dimaksud pada BAB IV, termasuk ketaatan terhadap jadwal penyampaian laporan. Bagian D, menguraikan kesimpulan dan rekomendasi perbaikan yang diperlukan atas sistim dan prosedur penerimaan Negara yang terdapat pada Bank/Pos Persepsi serta batas waktu perbaikan. Laporan pelaksanaan UAT disampaikan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan melampirkan Berita Acara Pelaksanaan UAT termasuk dokumen pendukung sebagai dasar pembuatan keputusan atas kelayakan/kesesuaian persyaratan teknis yang dibutuhkan atau kepatuhan bank/pos persepi terhadap ketentuan perundangundangan.

LAMPIRAN KODE KPP

Kode KPP

Nama KPP

Kode KPP

Nama KPP

001 002 003 004 005 006 007 008 009 011 012 013 014 015 016 017 018 019 021 022 023 024 025 026 027 028 029 031 032 033 034 035 036 037 038 039 041 042 043 044 045 046 047 048 050 051 052 053 054 055 056

JAKARTA MATRAMAN JAKARTA JATINEGARA JAKARTA PULOGADUNG JAKARTA CAKUNG JAKARTA KRAMATJATI JAKARTA CAKUNG 2 MADYA JAKARTA TIMUR PRATAMA JKT DUREN SAVVIT KPP PRATAMA PASARREBO JAKARTA SETIABUDI JAKARTA KEBAYORAN BARU JAKARTA KEBAYORAN LAMA JAKARTA MAMPANG PRAPATAN JAKARTA TEBET JAKARTA CILANDAK JAKARTA PASAR MINGGU JAKARTA SETIABUDI 2 JAKARTA KEBAYORAN BARU 2 JAKARTA MENTENG JAKARTA TANAH ABANG JAKARTA SENEN JAKARTA CEMPAKA PUTIH JAKARTA GAMBIR I JAKARTA SAWAH BESAR JAKARTA KEMAYORAN JAKARTA GAMBIR 2 JAKARTA GAMBIR 3 JAKARTA PALMERAH JAKARTA TAMANSARI JAKARTA TAMBORA JAKARTA CENGKARENG JAKARTA KEBON JERUK JAKARTA GROGOL PETAMBURAN JAKARTA TAMAN SARI 2 MADYA JAKARTA BARAT KPP PRATAMA KEBON JERUK 2 JAKARTA PENJARINGAN JAKARTA TANJUNG PR 10K JAKARTA KELAPA GADING JAKARTA PADEMANGAN JAKARTA KOJA MADYA JAKARTA UTARA PRATAMA JAKARTA PLUIT PRATAMA JAKARTA SUNTER SUMATERA BA RAT DAN JAMBI PERUSAHAAN NEG. 1 PENANAMAN MODAL ASING I BADAN DAN ORANG ASING PERUSAHAAN MASUK BURSA PENANAMAN MODAL ASING 2 PENANAMAN MODAL ASING 3

057 058 059 060 061 062 063 064 070 071 072 073 074 075 076 077 080 081 085 086 091 092 093 100 101 102 103 104 105 106 107 111 112 113 114 115 116 117 118 119 121 122 123 124 125 126 127 128 201 202 203

PENANAMAN MODAL ASING 4 PENANAMAN MODAL ASING 5 PENANAMAN MODAL ASING 5 SUMSEL DAN KEP.BABEL JAKARTA PANCORAN MADYA JAKARTA SELATAN PRATAMA JKT SETIABUDI 3 PRATAMA JKT KEB BARU 3 BENGKULU DAN LAM PUNG JAKARTA MENTENG 2 JAKARTA TANAH ABANG 2 MADYA JAKARTA PUSAT JAKARTA GAMBIR 4 JAKARTA SAWAH BESAR TIGA JAKARTA MENTENG TIGA JAKARTA TANAH ABANG TIGA JAKARTA PUSAT BADAN DAN ORANG ASING DUA PRATAMA JKT KALIDERES PRATAMA JKT KEMBANGAN WAJIB PAJAK BESAR SATU VVAJIB PAJAK BESAR DUA WAJIB PAJAK BESAR ORANG P JAKARTA SELATAN BANDA ACEH LHOK SEUMAVVE MEULABOH BIREUN LAN GSA TAPAK TUAN SUBULUSSALAM MEDAN BARAT MEDAN UTARA MEDAN TIMUR TEBING TINGGI KISARAN RANTAU PRAPAT PEMATANG SIANTAR PADANG SIDEMPUAN BINJAI MEDAN POLONIA MEDAN KOTA MADYA MEDAN MEDAN PETISAH LUBUK PAKAM SIBOLGA BALIGE KABANJAHE PADANG BUKIT TINGGI SOLOK

100

Kode KPP 204 211 212 213 214 215 216 217 218 219 221 222 223 224 301 302 303 304 305 306 307 308 309 311 312 313 314 315 321 322 323 324 325 326 327 328 331 332 333 334 401 402 403 404 405 406 407 408 409 411 412

Nama KPP PAYAKUMBUH PEKANBARU SENAPELAN DUMAI RENGAT TANJUNG PINANG BATAM PEKANKARU TAMPAN MTO BATAM MTO PEKANBARU BENGKALIS BANGKINANG PANGKALAN KERINCI TANJUNG BALAI KARIMUN BINTAN PALEMBANG ILIR TIMUR BATURAJA LUBUK LINGGAU PANGKAL PINANG TANJUNG PANDAN PALEMBANG SEBERANG ULU PALEMBANG ILIR BARAT MADYA PALEMBANG LAHAT BENGKULU KAYU AGUNG PRABU MULIH SEKAYU BANGKA METRO BANDAR LAMPUNG KEDATON TELUK BETUNG NATAR KOTABUMI CURUP ARGA MAKMUR JAMBI MUARA BUNGO BANGKO KUALA TUNGKAL SERANG TANGERANG BARAT CIBINONG BOGOR SUKABUMI CIANJUR PRATAMA BEKASI UTARA KARAWANG PURWAKARTA SERPONG DEPOK

Kode KPP 413 414 415 416 417 418 419 421 422 423 424 425 426 428 429 431 432 433 434 435 436 437 438 439 441 442 443 444 445 446 451 501 502 503 504 505 506 507 508 509 511 512 513 514 515 516 517 518 521 522 523

Nama KPP CIKARANG CIKARANG 2 MTO TANGGERANG KPP PRATAMA TANGERANG TIM KPP PRATAMA CILEGON KPP PRATAMA KOSAMBI KPP PRATAMA PANDEGLANG CIMAHI BANDUNG TEGALLEGA BANDUNG CIBEUNYING BANDUNG KAREES TASI KMALAYA CIREBON BANDUNG BOJONAGARA BANDUNG CICADAS MTO BEKASI KPP PRATAMA BEKASI SLTN PRATAMA KARAWANG SLTN KPP PRATAMA CIAWI KPP PRATAMA CIBITUNG KPP PRATAMA CILEUNGSI KPP PRATAMA INDRAMAYU KPP PRATAMA KUNINGAN KPP PRATAMA SUBANG MADYA BANDUNG PRATAMA CIAMIS KPP PRATAMA GARUT KPP PRATAMA MAJALAYA KPP PRATAMA SOREANG KPP PRATAMA SUMEDANG KPP PRATAMA TIGARAKSA TEGAL PEKALONGAN SEMARANG BARAT SEMARANG TIMUR SALATI GA KUDUS PATI SEMARANG SELATAN SEMARANG TENGAH MADYA SEMARANG SEMARANG TENGAH SATU KPP PRATAMA BATANG BLORA DEMAK JEPARA SEMARANG CANDISARI SEMARANG GAYAMSARI PURWOKERTO CILACAP KEBUMEN

101

Kode KPP 524 525 526 527 528 529 531 532 533 541 542 543 544 545 601 602 603 604 605 606 607 608 609 611 612 613 614 615 616 617 618 619 621 622 623 624 625 626 627 628 629 631 641 642 643 644 645 646 647 648 651

Nama KP1671111111111.1111111.1111.111111r-de KPP MAGELANG 652 KLATEN 653 SURAKARTA 654 BOYOLALI 655 KARANGANYAR 656 PURBALINGGA 657 PURWOREJO 701 702 SUKOHARJO TEMANGGUMG 703 YOGYAKARTA 704 YOGYAKARTA 2 705 BANTUL 706 WATES 711 WONOSARI 712 BOJONEGORO 713 MOJOKERTO 714 SIDOARJO BARAT 721 SURABAYA SUKO MANUNGGAL 722 SURABAYA KREMBANGAN 723 SURABAYA GUBENG 724 SURABAYA TEGALSARI 725 PAMEKASAN 726 SURABAYA WONOCOLO 727 SURABAYA GENTENG 728 GRESIK UTARA 731 SURABAYA PEBEAN CANTIKAN 732 SURABAYA SAWAHAN 733 SURABAYA RUNGKUT 734 SURABAYA SIMOKERTO 735 SIDOARJO TIMUR 801 SURABAYA KARANGPILANG 802 SURABAYA MULYOREJO 803 MADIUN 804 KEDIRI 805 MALANG SELATAN 806 PASURUAN 807 PROBOLINGGO 808 JEMBER 809 BANYUWANGI 811 BATU 812 TULUNGAGUNG 813 MADYA SURABAYA 814 MADYA SIDOARJO 815 GRESIK SELATAN 816 SIDOARJO UTARA 821 BANGKALAN 822 LAMONGAN 823 824 NGAWI PONOROGO 825 TUBAN 831 MADYA MALANG 832

Nama KPP KPP PRATAMA MALANG UTARA BLITAR KEPANJEN KPP PRATAMA PARE SITUBONDO SINGOSARI PONTIANAK SINGKAWANG KETAPANG MEMPAWAH SAN GGAU SINTANG PALANGKARAYA SAM PIT PANGKALAN BUN MUARA TEWEH BALIKPAPAN SAMARINDA TARAKAN BON TANG MADYA BALIKPAPAN PENAJAM TANJUNG REDEP TENGGARONG BANJARMASIN BANJARBARU BARABAI BATU LICIN TANJUNG UJUNG PANDANG PARE-PARE PALOPO MAKASSAR BARAT MAKASAR SELATAN BULUKUMBA BANTAENG WATAMPONE MAROS KEN DARI MADYA MAKASSAR MAJENE MAMUJU PRATAMA KOLAKA BAU-BAU PRATAMA MANADO PRATAMA GORONTALO PRATAMA BITUNG PRATAMA KOTAMUBAGU PRATAMA TAHUNA PRATAMA PALU PRATAMA LUWUK

102

Kode KPP 833 834 901 902 903 904 905 906 907 908 911 912 913 914 915 921 922 923 924 925 926 941 942 943 951 952 953 954 955 956 999

Nama KPP PRATAMA POSO PRATAMA TOLI-TOLI DENPASAR SINGARAJA DENPASAR TIMUR MTO DENPASAR BADUNG SELATAN PRATAMA BADUNG UTARA PRATAMA GIANYAR PRATAMA TABANAN PRATAMA MATARAM BARAT BIMA PRATAMA SUMBAWA BESAR PRATAMA MATARAM TIMUR PRATAMA PRAYA MAUMERE KUPANG ENDE RUTENG ATAMBUA WAINGAPU AMBON KPP PRATAMA TERNATE KPP PRATAMA TOBELO SORONG JAYAPURA TIMIKA BIAK MANOKWARI MERAUKE PUSAT PDIP KP DJP

103

LAMPIRAN KODE KPPN

NO.

KODE

NAMA KPPN

NO.

KODE

NAMA KPPN

Kanwil 01 DJPB Banda Aceh 1. Banda Aceh 001 Lhokseumawe 2. 089 3. 003 Meulaboh Tapak Tuan 4. 074 Langsa 5. 002 Kutacane 6. 105 7. 122 Takengon 8. 175 Khusus Banda Aceh

Kanwil 02 DJPB Medan


9. 10. 11. 12.
13. 14. 15.

004 124 005 006


007 075

Medan Tebing Tinggi Pematang Siantar Padang Sidempuan


Gunung Sitoli Rantau Prapat

Tg. Balai Asahan 076 16. 106 Sibolga Sidikalang 17. 119 18. 125 Balige 19. 123 Medan II Kanwil 03 DJPB Padang 010 Padang 20. Painan 142 011 Bukit Tinggi 23. 090 Solok 24. Sijunjung 077 091 Lubuk Sikaping 25. Kanwil 04 DJPB Pekanbaru Pekanbaru 26. 008 Tanjung Pinang 009 137 Batam Rengat 29. 092 30. 120 Dumai

Kanwil 05 DJPB Jambi 31. 012 Jambi Kuala Tungkal 32. 143 Sungai Penuh 33. 013 078 Muara Bungo 34. Bangko 159 35. Kanwil 06 DJPB Palembang Palembang 36. 014 37. 160 Sekayu Baturaja 109 38. 070 Lubuk Linggau 144 Lahat Kanwil 07 DJPB Bandar Lampung Bandar Lampung 41. 017 42. 126 Metro 116 Kota Bumi 145 Liwa Kanwil 08 DJPB Bengkulu 016 Bengkulu 146 Curup Manna 121 Muko-Muko 181 Kanwil 09 DJPB Pangkal Pinang 015 Pangkal Pinang Tanjung Pandan 107 Kanwil 10 DJPB Serang Serang 020 51. 161 Rangkas Bitung 127 Tangerang Kanwil 11 DJPB Jakarta 54. 018 Jakarta I Jakarta II 55. 019 088 Jakarta III Jakarta IV 133 139 Jakarta V 140 Jakarta VI

105

NO. KODE

NAMA KPPN

NO. KODE

NAMA KPPN

Kanwil 12 DJPB Bandung Bandung I 60 022 Karawang 61. 086 62. 63 64. 023 021 Bogor Purwakarta

Kanwil 15 DJPB Surabaya Surabaya 031 90. 91. 165 Sidoarjo Malang 92. 032

128
096 024 147 025

Sukabumi

Garut Cirebon 66 Kuningan 67. Tasikmalaya 68. Sumedang 69. 087 171 Bekasi 70. Bandung II 095 Kanwil 13 DJPB Semarang Semarang 026 Surakarta 73. 028 74. Sragen 162 75. 148 Klaten 76. 097 Pati Purwodadi 163 77. 78. 129

65

072 118
81. 82.

Kudus Pekalongan

Tegal

Purworejo 027 Purwokerto 029 Banjarnegara 164 Cilacap 130 115 Magelang 134 Semarang II Kanwil 14 DJPB Yogyakarta Yogyakarta 87 030

149
176

Wonosari
Wates

036 Pamekasan 098 Mojokerto Banyuwangi 100 131 Jember 035 Bondowoso Madiun 033 98. 99. 034 Kediri 100. 150 Blitar 101. 073 Bojonegoro 166 Tuban Pacitan 099 135 Surabaya II Kanwil 16 DJPB Pontianak Pontianak 042 Sanggau 106. 167 Singkawang 107. 093 Ketapang 094 Sintang 079 Putussibau 117 Kanwil 17 DJPB Palangkaraya Palangkaraya 043 080 Buntok 044 Sampit Pangkalan Bun 102 Kanwil 18 DJPB Banjarmasin Banjarmasin 045 Pelaihari 116. 168 110 Barabai 117. 118. 151 Tanjung Kotabaru 081 119.

93. 94. 95.

106

NO. KODE

NAMA KPPN

NO. KODE

NAMA KPPN

Kanwil 19 DJPB Samarinda Samarinda 046 120. Balikpapan 121. 047 Tanjung Redep 122. 153 Tarakan 123. 048 Nunukan 152 Kanwil 20 DJPB Denpasar 037 Denpasar Singaraja 132 Amlapura 154 Kanwil 21 DJPB Mataram Mataram 128. 038 169 Selong 071 Bima Sumbawa Besar 101 Kanwil 22 DJPB Kupang Kupang 039 Ende 133. 040 Waingapu 134. 041 Atambua 172 Larantuka 174 Ruteng 111 Kanwil 23 DJPB Makassar Makassar 054 059 Majene 057 Pare-pare Benteng 155 056 Bantaeng Palopo 143. 058 Watampone 144. 055 145. 170 Makale Makassar II 146. 136 Sinjai 147. 177 178 Mamuju 148. Kanwil 24 DJPB Palu 148. Palu 051 149. 052 Poso Luwuk 053 Toli-toli 082

Kanwil 25 DJPB Kendari 060 Kendari 103 Bau-bau 157 Raha 156 Kolaka Kanwil 26 DJPB Gorontalo Gorontalo 050 Marisa 180 Kanwil 27 DJPB Manado Manado 049 Tahuna 083 Kotamobagu 161. 158 179 Bitung 162. Kanwil 28 DJPB Ternate 062 Ternate 163. 112 Tobelo 164. Kanwil 29 DJPB Ambon Ambon 061 165. Tual 084 166. Saumlaki 167. 104 Masohi 168. 173 Kanwil 30 DJPB Jayapura Jayapura 063 169. Biak 170. 064 Manokwari 171. 065 Serui 172. 138 Sorong 173. 066 Fak-fak 174. 067 068 Merauke Wamena 113 085 Nabire Timika 141

107

You might also like