You are on page 1of 11

PEWARNA ALAMI DAUN SUJI

Kelompok 4 : 1. Dhonny Suwazan 2. Hanna Muthiasari 3. Ismi Elfia Farah 4. Khilda Fithri Aryani 5. Siti Maesaroh 6. Prayogo Pangestu

Pemanfaatan tanaman ini sangatlah beragam. Di Maluku, ekstrak dari akarnya digunakan untuk mengatasi gonorhoe, daunnya digunakan sebagai obat luar untuk mengatasi beri-beri dan getah daun digunakan untuk menebalkan rambut. Pucuk yang direbus dari tanaman Dracaena angustifolia dimakan sebagai sayuran. Tanaman ini terkenal sebagai tanaman hias dan sebagai tanaman pagar. Daunnya juga digunakan untuk mewarnai minyak sayur dan menghijaukan makanan serta getah daunnya digunakan sebagai zat warna untuk mengecat.

LATAR BELAKANG
Tanaman Suji ini (Dracaenar angustifolia Roxb) atau punya nama lain Pandan Betawi, tanamannya berbentuk perdu tegak atau pohon kecil dengan tinggi lebih dari 6 8 m, sering bercabang banyak; daun memita - melanset, menyempit di bawah dasar pelepah, sangat meruncing; Pembungaannnya malai, bercabang, panjang lebih dari 75 cm; bunga kekuning - kuningan hingga putih. Buah membulat dengan 3 cuping, berdiameter 1,5 - 2,5 cm, jingga terang, 1 - 3 biji.

ALAT DAN BAHAN

Alat

Becker glass Batang pengaduk Penangas air Mortar Tabung reaksi Gunting Timbangan kasar Daun suji Aquades HCl NaOH Kain

Bahan

CARA KERJA
dipotong menjadi ukuran kecil kecil bagian tanaman yang diinginkan misalnya: daun, batang , kulit atau buah. Bahan dapat dikeringkan dulu maupun langsung diekstrak. dimbil potongan tersebut seberat 100 gr. dimasukkan potongan-potongan tersebut ke dalam panci. Tambahkan air 150 ml.

direbus bahan hingga volume air menjadi setengahnya. Sebagai indikasi bahwa pigmen warna yang ada dalam tumbuhan telah keluar ditunjukkan dengan air setelah perebusan menjadi berwarna. Jika larutan tetap bening berarti tanaman tersebut hampir dipastikan tidak mengandung pigmen warna. disaring dengan kasa penyaring larutan hasil proses ekstraksi tersebut untuk memisahkan dengan sisa bahan yang diesktrak (residu). Larutan ekstrak hasil penyaringan ini disebut larutan zat warna alam. Setelah dingin larutan siap digunakan.

PEMBAHASAN
Dalam percobaan pembuatan warna alami, kami menggunakan daun suji sebagai pewarna alami yang menghasilkan warna hijau. Pada saat perebusan daun, pigmen warna daun yang tadinya berwarna hijau muda berubah menjadi warna hijau tua. Setelah disaring dan didiamkan semalaman, warna hijaunya tidak menempel tahan lama pada bahan kain. Hal itu menunjukkan bahwa daun suji tidak cocok digunakan pada pewarnaan bahan tekstil

KESALAHAN
Hasil penumbukan bahan kurang halus Seharusnya tidak dilakukan perebusan pada daun suji, Proses perebusan daunnya tidak dilakukan secara bersamaan Jenis kain yang dipakai tidak dapat menyerap air dengan baik

SARAN
Apabila sampelnya daun lebih baik menghaluskannya menggunakan blender karena lebih cepat dan efisien Seharusnya daun suji tidak direbus, sehingga tidak merusak pigmen warnanya Seharusnya dilakukan beberapa metode yang lain sehingga dapat diketahui metode yang paling baik dan efektif

CARA KERJA
diambil daun Suji berikut dengan batangnya kira-kira hingga 5 pohon. dicuci hingga bersih, sekiranya kotoran-kotoran yang menempel diketiak daun tidak ada lagi. ditumbuk daun beserta batangnya ini hingga halus, hingga keluar airnya. Jika susah keluar airnya, tambahi 1 gelas untuk mendapatkan air yang lebih banyak. disaring tumbukan ini dalam wadah dan diambil airnya. Selanjutnya pewarna hijau alami dari Suji siap digunakan.

Pewarna Suji ini dapat juga dipakai keesokan harinya dengan cara merendam tumbukan daun dan batang Suji. Jadi, sesudah ditumbuk halus, diamkan hingga satu malam. Keesokan harinya, saring tumbukan ini, diambil airnya dan pewarna hijau alami dari Suji siap untuk digunakan.

You might also like