You are on page 1of 15

MODUL 2 Sistem Urogenital

PRODUKSI KENCING MENURUN

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2011

Kelompok X
-

Chintasih Masnitarini
-

A. Putriyani

A. Dewi Urlyana

Syamsi Rizki Gulkiankedi K Diansri Pratiwi Syam


-

Sunardi

Adek Sulistiono

Andari Zeta Pritajun Doe Muh. Zubair Zaenal Muh. Nadzief Gufran

SKENARIO
Seorang wanita, 68 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan produksi kencing berkurang. Gejala ini disertai muntah-muntah, rasa sangat lemas dan malaise. Dua minggu sebelumnya, penderita merasa sangat lemas dan sakit seluruh tubuh, terutama lengan dan kaki, dan penderita minum obat untuk mengurangi rasa sakit tersebut.

Kata Sulit
Malaise : Perasaan tak menentu berupa tubuh yang tak nyaman dan lelah.

Produksi kencing berkurang : atau disebut juga Oligouria adalah sekresi jumlah urin yang berkurang dalam hubungan dengan asupan cairan biasanya dinyatakan sebagai kurang dari 400 ml per 24 jam

kamus kedokteran dorlan

Kata Kunci
Produksi kencing berkurang Muntah-muntah Lemas dan malaise 2 minggu sebelumnya, sakit seluruh tubuh, terutama lengan dan kaki Ada riwayat minum obat

Pertanyaan
1.
2. 3. 4. 5.

Bagaimana mekanisme terjadinya oligouria ?


Bagaimana hubungan gejala dengan oligouria ? Bagaimana hubungan riwayat minum obat dengan oligouria ? Apa saja diagnosa banding ? Anamnesis tambahan ?

6.
7.

Patomekanisme dari diagnosa sementara ?


Bagaimana pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaannya ?

Mekanisme Terjadinya Oligouria Pembentukan Urine


Normal
Iskemia/nefr otoksin Penurunan aliran darah ginjal Kerusakan sel tubulus Penurunan aliran darah glomerulus Kebcoran filtrat

Kerusakan glomerulus

Obstruksi tubulus

Penurunan ultrafiltrasi glomerulus

Peningkatan hantaran NaCl ke makula densa

Penurunan GFR

Hubungan Gejala dan Oligouria


Mual

Lemas

OLIGOURIA

Muntah

Malaise

Pengaruh riwayat pengobatan dengan gejala sekarang


Analgetik (NSAID) menekan prostaglandin (vasodilatasi)

vasokonstriks i Ggn fungsi ginjal

iskemik

GFR

Produksi kencing

NAT (nekrosis akut tubular)

Diagnosa Banding
Kriteria Jenis Kelamin GgGA Pria/wanita GNS Pria>wanita GgGK wanita>pria

Onset Umur
Gejala Klinis: Muntah Oliguria Lemas/malaise Sakit dominan pd kaki&tangan Riwayat minum obat Pem.Lab: Ureum kreatinin

<3 bln >60 thn


+ + + + +

< 3 bln >60 thn


+ + -

>3bln Anak-dewasa
+/+ +

Patomekanisme
Renal disebabkan oleh kelainan vaskular seperti vaskulitis, hipertensi maligna, GNA, nefritis interstitial akut.

Renal

Pre-renal disebabkan oleh hipoperfusi ginjal. Yang di sebabkan oleh hipovolemia atau menurunnya volume sirkulasi yang efektif.

GgGA

Pre Renal

Post Renal

Post-renal disebabkan oleh obstruksi intrarenal dan ekstrarenal.

Prerenal

Prerenal Hipovolemia Reduced effective extra cellular volume Renal Arterial Occlusion Intrarenal vascular Vasculitis Hemolytic uremic syndrome Trombotic thrombocytopenic purpura Accelerated hypertension Glomerulonephritis

Renal

Renal parenchymal

Ischemic acute tubular necrosis (ATN) Toxic ATN Endogenous toxin Exogenous toxin Interstitial Acute allergic interstitial nephritis Bilateral acute pyelonephritis Intrarenal Obstruction Casts Crystal's Renal Vein occlusion

Postrenal

Urinary tract obstruction

Prerenal failure

Reduced efective Extracellular fluid volume

Impaired renal autoregulation

Hypovolemia
Hemorrhage Fluid loss : gastrointestinal, renal, skin, respiratory, surgical Hypoalbuminemia Third spacing Cardiac failure

Systemic Vasodilatation
Sepsis Myocardial dysfunction Cirrhosis Valvular dysfunction Anaphylaxis

Preglomerular vasoconstriction Sepsis Hypercalcemia Hepatorenal syndrome Postglomerular vasoconstriction ACE inhibitors

Cardiac tamponade
Anesthesia Pulmonary hypertension Pharmacologic vasodilatation

Pharmacologic agents : NSAIDs, Cyclosporin A Amphotericin B Epinephrine norepinephrine

Angiotensin T1 receptor antagonists

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan kimia darah

Renal Imaging

BNO/IVP Pyelography ante dan retro rate USG CT-SCAN

Penatalaksanaan
1. Cari dan perbaiki faktor pre renal dan pasca renal 2. Evaluasi obat2tan yang telah diberikan 3. Optimalkan curah jantung dan aliran dan keginjal 4. Perbaiki dan atau tingkatkan aliran urin

5. Cari fokus infeksi dan atasi infeksi secara agresif


6. Monitor asupan cairan , dan pengeluaran cairan,

timbang badan tiap hari .

You might also like