You are on page 1of 20

BAB II Penetapan Biaya Obat Dalam Resep

Standar Kompetensi: Menerapkan Akuntansi di bidang farmasi Kompetensi dasar: Mengkalkulasi Biaya Obat sesuai Permintaan Resep Dokter

Obat merupakan suatu komponen penting dan strategis dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit. Oleh karena itu perlu diciptakan suatu aturan di bidang pemakaian obat sehingga dapat diupayakan untuk memenuhi persyaratan efektif, aman, rasional dan murah. Pemilihan jenis obat yang tepat dan efektif sangat mempengaruhi proses penyembuhan penderita walaupun banyak faktor yang berpengaruh pada proses penyembuhan suatu penyakit (Stefanus, L, 2000). Perkembangan terakhir dalam proses pengembangan dan pemasaran obat banyak disesuaikan dengan perubahan sikap dari dokter, pejabat pemerintah, dan masyarakat terhadap obat. Pada 10-20 tahun yang lalu industri-industri farmasi banyak menekankan pada penemuan obat-obat baru, dan peta kefarmasian pada saat itu ditandai dengan cepatnya suatu molekul obat baru ditemukan. Dewasa ini, kecepatan penemuan obat baru mulai menurun, sebagian disebabkan karena sudah cukup banyak tersedia obat yang efektif untuk berbagai penyakit. Masa paten yang sudah kadaluwarsa dari berbagai macam obat seringkali menyebabkan munculnya bermacammacam produk obat yang mengandung zat aktif yang ekivalen. Sementara itu masyarakat mengharapkan obat bermutu dengan harga yang terjangkau, dan banyak industri obat mempromosikan penulisan resep obat sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kompetisi harga obat di antara industri obat.

A. Pengertian resep dan penetapan harga obat Pengertian resep Resep adalah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada penderita. Disebut juga formulae medicae, terdiri dari : a. Formulae officinalis R/ yg tercantum dalam buku Farmakope atau buku lainnya sebagai standar. b. Formulae magistralis R/ yg ditulis oleh dokter Menurut Undang-Undang yg diperbolehkan menulis R/ adalah : a. Dokter Umum & Dokter Spesialis tidak ada pembatasan mengenai jenis obat yg boleh diberikan kepada penderitanya. b. Dokter Gigi ada pembatasan, hanya boleh menuliskan resep berupa jenis obat yg berhubungan dengan penyakit gigi.

c.

Dokter Hewan ada pembatasan, hanya boleh menuliskan resep untuk keperluan hewan semata-mata. 1. Kertas Resep a. Kertas Resep harus ditulis dengan tinta dengan ukuran yg ideal adalah Lebar : 10-12 cm & Panjang 15-18 cm b. Fungsi kertas resep sebagai dokumentasi penting & sah untuk apotek atas permintaan obat oleh pasien dari dokter yang bersangkutan. Penyimpanan Kertas resep : a. Disimpan ditempat yang aman menghindarkan dicuri untuk disalahgunakan oleh orang yg tidak bertanggung jawab (misalnya : menuliskan resep palsu meminta obat bius) b. Disimpan menurut urutan tanggal dan nomor unit pembuatan untuk memudahkan penelusuran kembali bila terjadi sesuatu akibat dari obat yg diberikan c. Disimpan sekurang-kurangnya selama 3 tahun setelah lewat 3 tahun,apotek boleh memusnahkan resep tersebut dengan membuat proses verbal (berita acara) pemusnahan d. Pemusnahan R/ dilakukan dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang memadai oleh Apoteker Pengelola Apotek bersama dgn sekurang-kurangnya seorang petugas apotek e. Pada pemusnahan R/ harus dibuat berita acara pemusnahan R/ sesuai dengan bentuk yang telah dtentukan, rangkap 4 dan dtandatangani oleh APA bersama dengan sekurang-kurangnya seorang petugas apotek Apograph (Resep Salinan) Di apotek apograph diperlakukan sama dengan resep asli dari dokter dan harus disimpan. Nama & alamat apotek Nama & nomer ijin apoteker pengelola apotek Tanda tangan atau paraf apoteker pengelola aotek d. Tanda det (detur) untuk obat yang sudah dserahkan & tanda nedet (nedetur) untuk obat yg belum dserahkan Nomer R/ & tanggal pembuatan Apograph dibuat oleh apotek atas dasar :

3.

4. a. b. c.

e.

a.

b.

Permintaan dokter kalau ada tanda iteratur di kertas resep orisinal. Mis : tanda iter. 1x berarti resep itu boleh diulang sekali lagi tanpa resep baru dari dokter (resep dpt dilayani 1 + 1x ulangan). Sebaliknya tanda N.I. (ne iteratur) berarti resep tsb TIDAK BOLEH diulang (meskipun tidak mengandung obat berbahaya berupa narkotik atau obat beracun) Permintaan penderita apograph hanya dapat diberikan apabila resep asli dari dokter tidak mengandung bahan obat Narkotika,Psikotropika atau Obat Daftar G (obat keras) APOTEK DELTA Jl. Antartika No. 25 Buduran Sidoarjo Telp. 031-8962940

APA : Kartikasari Saraswati, S.Farm.,Apt SIP : ....................................................... COPY RESEP Dokter : .......... Tgl R/ ditulis : ........... Dibuat tgl : .......... No. : ............ Pro : .......... Alamat : ............ R/ Thiamphenicol 500 mg No. XV S.3.dd.1 R/ Paracetamol 500 mg No. XV S.3.dd.1 R/ Vit.Bcomp No. XV S.3.dd.1 ------------- det Cap Apotek PCC Tanda Tangan APA 5. Model Resep Lengkap Resep yg lengkap terdiri atas : a. Nama,alamat dan nomor ijin praktek dokter b. Nama kota serta tanggal resep yg ditulis dokter c. Tanda R/ singkatan dari recipe yg berarti harap diambil d. Nama setiap jenis/bahan obat yg diberikan serta jumlahnya: e. jenis/bahan obat dlm f. Cara pembuatan atau bentuk sediaan yang dikehendaki g. Aturan pemakaian obat ditulis dengan bahasa latin h. Nama px dbelakang kata Pro: identifikasi penderita i. Harus ada tanda tangan atau paraf dr dokter yang bsangkutan resep otentik (SAH) 6. Bahasa Latin Resep Alasan penggunaan bahasa latin : 1) Bahasa yg mati tidak dipakai lagi dalam percakapan sehari-hari 2) Bahasa internasional dalam dunia/profesi kedokteran & kefarmasian 3) Tidak akan terjadi dualisme tentang bahan/zat apa yang dmaksud dlm resep 4) Pasien tidak perlu mengetahui bahan obat apa yang diberikan padanya karena alasan psikologis.

7. Resep CITO ! a. Untuk px yang memerlukan Pengobatan Segera dokter memberi tanda pd bagian atas resep dgn menuliskan CITO ! (digaris bawahi & dberi tanda seru & dparaf/tandatangani dblakang Cito) b. Pembuatannya harus didahulukan dari resep-resep lainnya. c. Istilah lain CITO : - Urgent : penting - Statim : penting - P.I.M : Periculum In Mora = berbahaya bila ditunda 8. Etiket Etiket memuat : a. Nama & alamat apotek b. Nama & nomor Surat Ijin Pengelola Apotek dari apoteker yang bertanggung jawab c. Nomor urut & tanggal resep yang dbuatkan d. Nama px & aturan pakai obat yang sesuai dgn petunjuk yang dcantumkan oleh dokter pd resep aslinya e. Etiket yg dpasang pd wadah obat ada yg berwarna Putih dan Biru 1) Putih obat untuk pemberian secara oral (mulut) atau obat dalam 2) Biru obat untuk pemakaian luar, misalnya : per rektal f. Pada wadah dapat pula dpasang etiket tambahan, misalnya : TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER atau KOCOK DAHULU Contoh Etiket Apotek Delta Jl. Antartika No.25 Buduran Sidoarjo APA : Kartikasari Saraswati, S.Farm.,Apt No : .... 1 September 2010 Ny. Nani Sehari ....x....Sendok Takar/Tetes Sebelum Makan/Saat Makan/Sesudah Makan KOCOK DAHULU

Tugas Individu Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar! 1. Apa yang dimaksud resep dokter? Jawab: Resep adalah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada penderita 2. Siapa saja yang berhak menulis Resep menurut Undand-undang kesehatan? Menurut Undang-Undang yg diperbolehkan menulis R/ adalah : 1. Dokter Umum & Dokter Spesialis tidak ada pembatasan mengenai jenis obat yg boleh diberikan kepada penderitanya. 2. Dokter Gigi ada pembatasan, hanya boleh menuliskan resep berupa jenis obat yg berhubungan dgn penyakit gigi. 3. Dokter Hewan ada pembatasan, hanya boleh menuliskan resep untuk keperluan hewan semata-mata

a. b.

3. Apa yang membedakan antara dokte umum dengan dokte gigi dalam memberikan resep? Jawab: Dokter Umum & Dokter Spesialis tidak ada pembatasan mengenai jenis obat yg boleh diberikan kepada penderitanya. Dokter Gigi ada pembatasan, hanya boleh menuliskan resep berupa jenis obat yg berhubungan dgn penyakit gigi. 4. Uraikan secara singkat ukuran dan fungsi kertas resep dokter! Jawab: a. Kertas Resep harus ditulis dgn tinta dengan ukuran yg ideal adalah Lebar : 10-12 cm & Panjang 15-18 cm b. Fungsi resep sebagai dokumentasi penting & sah untuk apotek atas permintaan obat oleh pasien dari dokter yang bersangkutan 5. Bagaimana cara Penyimpanan Kertas resep yang baik? Jawab: Penyimpanan Kertas resep : a. Disimpan ditempat yg aman menghindarkan dicuri untuk disalahgunakan oleh orang yg tidak bertanggung jawab (mis : menuliskan resep palsu meminta obat bius) b. Disimpan menurut urutan tanggal dan nomor unit pembuatan untuk memudahkan penelusuran kembali bila terjadi sesuatu akibat dari obat yg diberikan c. Disimpan sekurang-kurangnya selama 3 tahun setelah lewat 3 tahun,apotek boleh memusnahkan resep tersebut dengan membuat proses verbal (berita acara) pemusnahaan d. Pemusnahan R/ dilakukan dgn cara dibakar atau dengan cara lain yang memadai oleh Apoteker Pengelola Apotek bersama dgn sekurang-kurangnya seorang petugas apotek e. Pada pemusnahan R/ harus dibuat berita acara pemusnahan R/ sesuai dgn bentuk yg telah dtentukan, rangkap 4 dan dtandatangani oleh APA bersama dgn sekurang-kurangnya seorang petugas apotek TUGAS KELOMPOK

B. Kalkulasi Penetapan Harga Obat Dalam dunia pelayanan kesehatan, kita mengenal adanya standard operating procedure yang terdiri dari 6 langkah, mulai dari anamnesis, pemeriksaan, diagnosis untuk menentukan problema utama penderita yang merupakan sasaran pengobatan, pemilihan obat, pengobatan dan akhirnya evaluasi pengobatan. Tahap-tahap tersebut secara umum dapat kita kelompokkan sebagai pedoman diagnosis (3 langkah pertama) dan pedoman pengobatan (3 langkah terakhir). Setelah ditentukan diagnosis maka akan ditentukan pengobatan apa yang paling sesuai untuk pasien. Beberapa pertimbangan yang dipikirkan dalam menentukan obat pilihan, diantaranya: aimana khasiat obat, apakah sesuai dengan indikasi pasien? keamanannya, apakah ada efek samping yang perlu diwaspadai kesesuaian, apakah ada kontraindikasi? harga (cost), bagaimana harganya? Apakah terjangkau oleh pasien? Dan berapa cost (biaya) yang harus dikeluarkan pasien untuk pengobatan yang diberikan? ketersediaan, apakah memang ada tersedia di apotik di daerah yang diresepkan? Hasil pertimbangan pemilhan obat tersebut akhirnya akan dituangkan dalam bentuk resep. Dalam menulis resep juga perlu dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini: zat aktif : apakah hanya satu atau lebih dari zat aktif, kemudian bagaimana khasiat masing-masing obat jika lebih dari satu macam bentuk sediaan obat: yang mana yang sesuai, apakah tablet, sirup dan lain-lain bobot/jumlah zat aktif per-formula: berapa dosis yang tersedia dan berapa pula yang dibutuhkan penderita untuk tiap kali pemberian? kemasan wadah farmakokinetik obat cara pemberian obat : yang sesuai apakah per oral atau parenteral? penyimpanannnya dalam keadaan yang bagaimana sebaiknya agar bahan aktif obat tidak rusak? harganya berapa? singkatan-singkatan sesuai kaedah penulisan resep yang sesuai yang bagaimana yang akan dituliskan? Resep sendiri dapat diberikan dalam formulasi bentuk sediaan jadi ataupun dalam format racikan. Masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian. Dari sisi resep dalam bentuk racikan, keuntungannya adalah volume dan kemasan racikan yang sederhana, mudah dibawa dan harga lebih murah. Hanya saja untuk meracik diperlukan ketrampilan khusus dalam hal meracik dan pengetahuan mengenai interaksi obat. kita telaah resep pada kasus berikut ini! Tentukan mana yang lebih ideal peresepan obat racikan atau sediaan jadi dengan kajian dari sisi harga yang harus dikeluarkan! Ucok, 3 tahun,11 kg, dibawa oleh ibunya ke dokter dengan keluhan menangis, batuk, demam, malas makan, mual dan merasa nyaman bila dipijat-pijat. Setelah dilakukan pemeriksaaan Ucok didiagnosis Tonsilofaringitis akut dan akan diresepkan obat untuk penggunaan 3 hari yang terdiri dari: Amoxycilline 25-50 m/kgBB/hari Paracetamol 100 mg/kali beri Codein 1 mg/tahun usia/kali beri Dari kasus di atas maka dapat kita buat resep dalam bentuk racikan dan resep obat jadi sebagai berikut: 1. Resep Racikan R/Amoxycilline mg 125 Paracetamol mg 100 Codein mg 3 M.f.l.a. pulv.dtd No X S3 dd pulv I -paraf Resep Obat Jadi R/Amoxsan dry syr fl I

2.

S 3 dd cth I R/Panadol syr fl I S 3 dd cth I R/Codipront syr fl I S 3 dd cth I -paraf Sekarang, kita lihat perbedaan harganya pada tabel di bawah ini. Data dari tabel diperoleh dari harga obat di 6 apotik yang berbeda yang berada di kota X Tabel. Perbedaan Harga Obat dalam Resep Racikan dan Resep Obat Jadi Apotik Resep Racikan (Rp) Resep Obat Jadi (Rp) 1 20.000 100.000 2 27.800 100.000 3 7.000 90.000 4 12.000 98.500 5 16.000 92.000 6 13.500 104.000 7 10.000 86.000 Rerata 15.185 95.785 Berdasarkan tabel . Diatas dapat kita lihat, adanya perbedaan harga pada resep obat racikan dan resep obat jadi. Harga pada resep obat racikan lebih murah (Rp 15.185,-) dibanding dengan harga obat jadi (Rp 95.785,-). Pada tiap-tiap apotik juga ada variasi harga untuk tiap jenis resep. Pada kelompok resep racikan paling mahal harga yang harus dibayar yaitu Rp 27.800,- sedangkan pada kelompok resep obat jadi paling mahal Rp 104.000,Berikut kalkulasi biaya obat yang menyebabkan perbedaan harga resep obat racikan dan resep obat jadi : 1. Amoxycillin Dosis untuk satu kali pemakaian =(25-50)11 = 91.6 183.3/x beri = 125 mg Penggunaan 3 hari = 3 x 3 x 125 mg = 1125 mg (2 tablet) 2. Paracetamol Dosis untuk satu kali pemakaian= 100 mg Penggunaan 3 hari = 3 x 3 x 100 mg = 900 mg (2 tablet) 3. Codein Dosis untuk satu kali pemakaian = 1 x 3 = 3 mg Penggunaan 3 hari = 3 x 3 x 3 = 27 mg (3 tablet) Selanjutnya kita tabulasi harga untuk obat dalam nama generik dan dalam nama dagang seperti terlihat pada tabel diatas. Tabel. Perbandingan Harga Resep Obat Racikan dalam Nama Generik dan Resp OBat Jadi dalam Nama Dagang Obat Generik Harga @ (Rp) Total Harga Obat dalam Nama Harga @ (Rp) Dagang Amoxycillin 462.50 1040.625 =1.050 Amoxsan dr syr 15.500 Paracetamol 42.13 84.26 =100 Panadol syr 9.200 Codein 485.55 1456.65 =1.500 Codipront syr 23.425 TOTAL 2.650 48.125 Berdasarkan table Diatas bisa kita ketahui bahwa ada perbedaan total harga resep dalam bentuk racikan dan dalam bentuk jadi. Total harga pada resep racikan dengan nama generik lebih murah, yaitu Rp 2.650,- dibandingkan dengan total harga resep obat jadi dalam nama dagang ( Rp

C.

48.125,-). Jika resep racikan di tambah dengan biaya peracik umumnya Rp 20.000,- pun masih lebih murah resep racikan dibanding resep obat jadi, yaitu Rp 2.650,- + Rp 20.000,- = Rp 22.650,-. Cara menentukan Harga Obat di Apotek Berikut ini beberapa hal yang penting untuk anda ketahui dalam memberikan harga obat di Apotek. 1. Apotek Akan membeli Obat di Distributor Apotek akan mengadakan obat-obatan dari Distributor Obat, PBF atau Sub distributor Obat (Saya rangkum jadi Distributor saja). Para Distributor ini memiliki marketing/sales obat yang datang ke Apotek secara rutin dan memberikan informasi mengenai Obat baru, Obat daluwarsa dan yang paling penting nih *diskon* obat yang akan dibeli. Mereka mempunyai daftar harga dan bersaing mendapatkan Apotek untuk menjual obat-obat yang dijual. Biasanya sales obat memberikan pelayanan Ekstra misalkan : diskon, entertainment, dll. Tapi yang penting Apotek bisa mendapatkan obat. 2. Bagaimana Mendapatkan Diskon Biasanya pihak distributor dan Pabrik obat memberikan diskon tertentu kepada Apotek karena mereka biasanya di kejar target penjualan. Nah karena target penjualan ini biasanya ada di akhir bulan, maka untuk itu Apotek biasanya kudu siap-siap setiap tanggal 25-30 untuk menyiapkan obat apa yang harus kita beli. Kalau mau membeli obat dengan jumlah besar biasanya diskonnya juga besar, tapi apotek harus mempertimbangkan bagaimana posisi keuangannya pada akhit bulan itu, kalau kebablasan beli biasanya saat tagihan datang kita kudu minta sama sales untuk ditunda dulu pembayarannya. 3. Mendapatkan Diskon Jika beruntung distributor akan memberikan diskon sekitar 2,5% sampai 5 %, biasanya kalau lebih dari itu jarang terjadi, meskipun demikian beberapa merek tertentu bisa diberikan dalam bentuk obat misalkan : Beli 10 bonus 1,. Diskon ini biasanya dilihat juga bagaimana rutinitas Apotek membeli Obat, karena kelangsungan pembelian obat juga berpengaruh pada pemberian diskon. Disamping itu jumlah obat dan lokasi apotek juga berpengaruh dalam memberikan diskon obat. 4. Pemberian PPN 10% Setiap obat yang dibeli di distributor akan dijual oleh apotek dengan kenaikan 10% karena PPN yang harus dibayar oleh Apotek. Nilai PPN ini cenderung tetap dan standar terjadi di setiap apotek, meskipun demikian dapat juga ditemukan apotek mencantumkan harga jual apotek minus PPN. 5. Pemberian Harga Jual Apotek Dari harga yang sudah ditambahkan PPN, maka Apotek akan menambah harga jual sesuai dengan kebijakan apotek tersebut. Misalkan : 10% sampai 80%. Ini tergantung dari : Jenis Apotek, Daerah/lokasi Apotek, Jenis Obat . Misalkan : Di kota metropolitan keuntungan apotek sangat kecil, berkisar 5%-15%, Namun untuk di daerah Kabupaten di Luar Jawa, keuntungan bisa mencapai 40%-80%. Namun harus diperhatikan bahwa di kota metropolitan jumlah pelanggan sangat besar jika dibandingkan daerah terpencil. 6. Pemberian Uang Resep/Jasa Nilai uang resep ini sangat tergantung dari Apotek yang melayani, misalkan 1 buah resep akan diberikan jasa Rp.300 , maka harga obat akan ditamba Rp.300. Uang ini biasanya di bagi untuk Apoteker dan Asisten Apoteker di Apotek, karena mereka harus mempersiapkan obat dan harus menghitung dosis dengan tepat. Selain itu Apoteker juga dituntut untuk memberikan komunikasi,informasi dan edukasi. Uang Jasa dokter juga kadang dilibatkan juga dalam resep obat, ini tergantung dari dokternya karena tidak semua dokter mau menerima uang jasa apotek karena harga obatnya biasanya jadi mahal dan bikin dokter nggak laris. Jadi nggak usah heran kalau obat yang dibeli dengan resep tentu sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan obat yang dibeli tanpa resep. Oleh sebab itu Harga Jual Obat Di Apotek adalah = [Harga Distributor] + [PPN 10 %] + [Harga jual Apotek] + [Uang Resep/Jasa dokter]

Contoh 1: Resep dokter tablet Obat Generik Tunggal R/ Acyclovir 400 mg LXX S 3 dd II Pro: Nn. Kartika 1. Golongan: Obat keras, bukan obat paten 2. Khasiat: Antivirus (herpes) 3. Tersedia dalam tablet 200 mg dan 400 mg 4. Harga jual 200 mg Rp. 800,- 400 mg Rp. 1.600,5. Harga resep : - LXX: 70 x 1600 = Rp. 112.000 - Toeslag = Rp. 300 - Total = Rp. 112.300 6. Bila dibeli nya harus diberi salinan resep : - R/ Acyclovir 400 mg LXX - S 3 dd II - det 35 kalau setengah did atau det 35 7. Resep dikerjakan setelah ada persetujuan harga. Ambil Acyclovir 400 mg sebanyak 70 tablet, masukkan dalam kantong, berikan etiket (no. resep, tgl, nama, pemakaian sehari 3 x 2 tablet dan labe Harus Dengan Resep Dokter) 8. Obat diberikan pada pasien, diberikan informasi secukupnya, & sebutkan cara penggunaannya. Tulis alamat & no tilp/ hp. 9. Resep disalin ke buku resep (nama pasien, umur, alamat, obat, jumlah obat & harga obat) 10. Dari buku resep, obat yang keluar distok pada kartu stok (jumlah yang keluar berapa, sisanya berapa) atau dimasukkan ke computer, masuk system inventory. Contoh 2: Tablet Obat Paten Tunggal R/ Xanax Tab 0,5 mg No. XXX S001 1. Golongan: Obat keras, paten 2. Khasiat: Psikotropik 3. Tersedia dalam: Xanax 0,25 mg = Rp. 1.550/ tab Xanax 0,5 mg = Rp. 2.200/ tab Xanax 1 mg = Rp. 3.618/ tab 4. Harga resep: 30 x 2.200 = 66.000 Toeslag = 300 Total = 66.300 5. Setelah ada persetujuan harga, resep dikerjakan, ambil tablet xanax, masukkan dalam kantong, beri etiket lengkap, pemakaian malam 1 tablet disertai label Harus dengan Resep Dokter. 6. Obat diserahkan, beri informasi (obat apa dan cara penggunaan), catat alamat & transaksi pembayaran. 7. Resep ditulis pada buku resep (lengkap) karena xanax obat psikotropik harian yang mencatat khusus masuk dan keluarnya obatobat psikotropik. Setelah 1 bulan pengeluaran & pemasukan obat psikotropik dilaporkan ke Balai POM. 8. Resep dibundel per hari, setelah 1 bulan bundelan resep disimpan dan diberi tanda. Catatan: 0 0 1 artinya pagi tidak makan obat Siang tidak makan obat Malam makan obat 1 tablet Contoh 3: Resep Dokter Kapsul Obat Paten > 1 macam R/ Amoxan 500 No. X

S 3 dd caps R/ Mefinal 500 No. X S 3 dd kapl Tn. Donny 1. Golongan obat: Keras, paten Amoxan: Amoxicillin (Sanbe Farma) golongan antbiotik Mefinal: Asam mefenamat (Sanbe Farma) Dicek dari buku ISO/ MIMS 2. Amoxan kaps 250 mg Rp. 1.800/ kap 500 mg Rp. 3.200/ kap Mefinal kapl 250 mg Rp. 680/ kapl 500 mg Rp. 1.120/ kapl Total: (10 x 3.200) + (10 x 1.120) + (2 x 500) = Rp. 44.200 Amoxan Mefinal Toeslag 3. Setelah ada persetujuan harga, obat disiapkan, ambil amoxan 500, 10 kaps dan mefinal 500, 10 kapl kemudian masukkan dalam kantong. Beri etiket lengkap. 4. Tahap selanjutnya kurang lebih sama dengan tahap-tahap sebelumnya di Resep contoh 1 dan 2. Contoh 4: Resep dokter Resep Obat Racikan R/ Haloperidol 5 mg Perphenazin 8 mg Promactil 100 mg THF (trihexiphenidil) 2 mg mf da in cap dtd XVIII S 3 dd I 1. Campuran obat-obat antipsikis. 2. Campuran dimasukkan dalam kapsul sebanyak 18 kapsul, pemakaian 3 x kapsul Ada mortir untuk cairan, ada mortir untuk serbuk. 3. Perhitungan harga resep: - Tablet haloperidol 5 mg Rp. 200/tab - Tablet Perphenazin 4 mg Rp. 60/tab - Tablet Promactil 100 mg Rp. 297/tab - Tablet THF 2 mg Rp. 75/tab Digerus satu-satu, dicampur, dibagi 2, dimasukkan ke kapsul. - Tablet Haloperidol = 18 x Rp. 200 = Rp. 3.600 - Perphenazin = 18 x 8/4 x Rp. 60 = Rp. 2.160 - Promactil = 18 x Rp. 297 = Rp. 5.346 - THF = 18 x Rp. 75 = Rp. 1.350 - Kapsul = 18 x Rp. 50 = Rp. 900 - Toelag = Rp. 1.500 - Total Rp. 14.856 Untuk Promactil, 8/4 maksudnya yang tersedia 4 mg tetapi di resep 8 mg. Contoh 5: Resep Dokter Sirup Antibiotik Tunggal R/ Erythrocyn Syr fl I S 3 dd cth 1 Fani (2 thn) 1. Sediaan sirup kering antibiotic erythromisin, berkhasiat untuk infeksi saluran pernafasan 2. Signa: 3 dd 1 sendok the 3. Perhitungan harga: Erythrocyn Syr = Rp. 49.600 Toelag = Rp. 1.000 Total = Rp. 50.600 4. Setelah persetujuan harga, resep disiapkan, sirup kering dikocok dulu, setelah itu, ditambahkan akuades sesuai petunjuk, tutup dan beri etiket sesuai signa dan beri label Harus dengan Resep Dokter dan Kocok Dahulu. 5. Penyerahan resep, berikan informasi.

Contoh 6: Resep dokter Sirup Racikan R/ Potio nigra Sir Thymi aa 100 Codein 0,200 Ephedrin 0,100 Dextamin 18 tab mf sirup S 3 dd C1/ pc Catatan: aa = masing-masing 10 ml Codein = penekan batuk, biasanya Codein HCl Ephedrin = biasanya untuk susah nafas Dextamin = antihistamin, antialergi C1 = 1 sendok makan pc = setelah makan 1. Khasiat: Obat batuk 2. Signa: dibuat sirup 200 cc, signa sehari 3 x 1 sendok makan, diminum setelah makan. 3. Perhitungan harga: Potio nigra 1 botol 100 cc (OBH combi) Rp. 42.000 Codein (1 tab = 10 mg) D. Contoh Kalkulasi Biaya Peracikan Resepnsebuah apotik Diketahui Apotik X memiliki laporan keuangan satu tahun sebagai berikut 1. Biaya profesi APA sebesar Rp 19.500.000, total gaji AA dibagian peracikan Rp 20.800.000, Gaji juru resep di bagian peracikan Rp 7.800.000,. Biaya Sewa = Rp. 5.000.000, 2. Biaya pemakaian supp. kantor = Rp. 1.000.000,3. Biaya pemakaian supp. apotek = Rp 500.000, 4. Taksiran penjualan resep = 2880 x Rp. 50.000,5. Taksiran jumlah resep dalam satu tahun = 8 lembar x 30 hari x 12 bulan = 2880 lembar Waktu pelayanan resep per pekan = 15 menit x 56 resep = 840 menit ~ 14 jam

Rumus Biaya peracikan per resep = Biaya langsung + gaji perpegawai x Jumlah pegawai peracikan total jam pegawai apotik + Jumlah resep yang diracik

1.

Perhitungan : Biaya profesi APA di bagian peracikan : 5 jam untuk pelayanan resep dari total 14 jam/pekan

= = = Rp. 1.071.500,2. Gaji AA di bagian peracikan : 14 jam untuk pelayanan resep dari total 14 jam/pekan

= = = Rp. 3.200.000,3. Gaji juru resep di bagian peracikan : 5 jam untuk pelayanan resep dari total 14 jam/pekan =

= Rp. 750.000,-

4. Biaya tetap tidak langsung terkait dengan ruangan usaha (biaya inventaris penyusutan gedung)
dialokasikan dengan menggunakan rasio ukuran yang dipakai bagian peracikan dibanding dengan total luas ruangan usaha (dalam m2). Biaya Sewa = Rp. 5000.000,- luas ruang peracikan 9 m2 dan total luas usaha 100 m2

= Rp 450.000,5. Biaya tidak tetap tidak langsung lainnya terdiri dari : Biaya pemakaian supp. kantor = Rp. 1.000.000,Biaya pemakaian supp. apotek = Rp 500.000,- + Rp. 1.500.000,Taksiran penjualan resep = 2880 x Rp. 50.000,- = Rp. 144.000.000,Total penjualan = Rp. 551.400.000,-

Alokasi untuk apotek = Rp. 391.800,Biaya peracikan per resep =

= Rp. 2.035,- ~ Rp. 2.000, Jadi, berdasarkan data estimasi yang digunakan maka biaya peracikan per resep rata-rata adalah Rp. 2.000,- untuk tahun pertama Tugas Individu Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar! Sebutkan standard operating procedure dalam dunia pelayanan kesehatan ! Jawab: Standard operating procedure yang terdiri dari 6 langkah, mulai dari anamnesis, pemeriksaan, diagnosis untuk menentukan problema utama penderita yang merupakan sasaran pengobatan, pemilihan obat, pengobatan dan akhirnya evaluasi pengobatan 2. Sebutkan beberapa pertimbangan yang dipikirkan dalam menentukan pilihan obat! Jawab: Beberapa pertimbangan yang dipikirkan dalam menentukan obat pilihan, diantaranya:

bagaimana khasiat obat, apakah sesuai dengan indikasi pasien? keamanannya, apakah ada efek samping yang perlu diwaspadai kesesuaian, apakah ada kontraindikasi? harga (cost), bagaimana harganya? Apakah terjangkau oleh pasien? Dan berapa cost (biaya) yang harus dikeluarkan pasien untuk pengobatan yang diberikan? ketersediaan, apakah memang ada tersedia di apotik di daerah yang diresepkan? 3. Sebutkan hal-hal yang dipertimbangkan dalam menulis resep! Jawab: Dalam menulis resep juga perlu dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini: zat aktif : apakah hanya satu atau lebih dari zat aktif, kemudian bagaimana khasiat masingmasing obat jika lebih dari satu macam bentuk sediaan obat: yang mana yang sesuai, apakah tablet, sirup dan lain-lain bobot/jumlah zat aktif per-formula: berapa dosis yang tersedia dan berapa pula yang dibutuhkan penderita untuk tiap kali pemberian? kemasan wadah 4. Hitunglah biaya resep dokter Chandraberikut Resep dokter tablet Obat Generik R/ Amoksisilin 400 mg S 3 dd II Pro: Nn. Fitri 1. Golongan: Obat keras, bukan obat paten 2. Khasiat: Antivirus ( 3. Tersedia dalam tablet 200 mg dan 400 mg 4. Harga jual 200 mg Rp. 800,- 400 mg Rp. 1.600,Berapakah Harga resep obat 200 mg jika toeslag Rp 300 dengan tablet 20 biji? Jawab: 20 x 800 = Rp. 166.000 - Toeslag = Rp. 300 - Total = Rp. 16.300 5. perhatikan racikan obat berikut: R/ Paracetamol 500 mg tb Ctm 1 mg S.L q.s m.f pulv No X t d d pulv I Pro : Shinta (3 tahun 9 bulan Berdasarkan resep jumlah bahan yang digunakan yaitu: Parasetamol yang digunakan yang kekuatannya 500 mg Tablet Ctm yang tersedia berkekuatan 4 mg Berapakah jumlah bahan yang digunakan dalam satuan tab?

Jawab: Jumlah Parasetamol 500 mg

Ctm

TUGAS KELOMPOK UJI KOMPETENSI 2 A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar! 1. Tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat, disebut .. a. Farmasi

2.

3.

4.

5.

6.

b. Apoteker c. Apotik d. Farmasetika e. apograph pembahasan: apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang menurut UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan demi tercapainya. Permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien, disebut a. Farmasi b. Apoteker c. Resep d. Farmasetika e. apograph Berikut Lingkup pekerjaan Kefarmasian Asisten Apoteker, kecuali . a. Melaksanakan pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi b. pengadaan, penyimpanan, dan distribusi obat atas resep dokter c. pelayanan informasi obat d. pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional e. Pusat pengembangan obat-obatan pembahasan: Lingkup pekerjaan Kefarmasian Asisten Apoteker pada Keputusan Menteri Kesehatan No.679/MENKES/SK/V/2003 meliputi melaksanakan pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengadaan, penyimpanan, dan distribusi obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Berarti hubungan yang terjadi dan saling terkait yaitu antara yang membuat resep yaitu dokter, dan yang mengawasi peracikan/pembuatan resep yaitu apoteker lalu yang membuat/ meracik sediaan obat sesuai dengan resep adalah tenaga teknis kefarmasian atau Asisten Apoteker. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Bahasa universal, bahasa mati, bahasa medical science 2. Menjaga kerahasiaan 3. Menyamakan persepsi (dokter dan apoteker) 4 Bahasa paling mudah dipahami 5. Memudahkan pengembangan obat Alasan Resep ditulis dalam bahasa latin adalah . a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 2, 4, dan 5 e. 3, 4, dan 5 Yang berhak meminta salinan resep adalah .... a. dokter penulis resep b. apoteker c. ahli kimia d. ahli gizi e. perawat pembahasan: Yang berhak meminta salinan resep adalah dokter penulis resep, penderita, petugas kesehatan atau petugas lain berwenang menurut peraturan perundang-undangan. Menurut UU tidak ada pembatasan mengenai jenis obat yg boleh diberikan kepada penderitanya khususnya bagi .. a. Dokter umum b. Dokter gigi c. Dokter hewan d. Apoteker

e. Terapis 7. Resep yang tidak dapat dibaca secara jelas atau tidak lengkap, maka Apoteker berkewajiban menanyakan kepada .. a. Dokter penulis resep b. Asisten apoteker c. Pasien penderita d. Terapis kesehatan e. Departemen kesehatan 8. Dokter tidak boleh memberi obat sendiri langsung kepada pasien pada daerah yang telah ada .. a. apotik b. rumah sakit c. Asisten apoteker d. Pasien penderita e. Terapis kesehatan 9. Dibawah ini merupakan yang memuat bagian resep, kesuali .. a. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi, atau dokter hewan. a. Tanggal penulisan resep (superscriptio/inscriptio) b. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat (invocatio/inscriptio) c. Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura) e. Tanda tangan atau paraf Apoteker 10. Beberapa pertimbangan yang dipikirkan dalam menentukan obat pilihan, antara lain sebagai beriku, kecuali . bagaimana khasiat obat, apakah sesuai dengan indikasi pasien? keamanannya, apakah ada efek samping yang perlu diwaspadai kesesuaian, apakah ada kontraindikasi? harga (cost), bagaimana harganya? Berapa jumlah obat yang dipesan? Pembahasan: Hasil pertimbangan pemilhan obat tersebut akhirnya akan dituangkan dalam bentuk resep. Dalam menulis resep juga perlu dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini: zat aktif : apakah hanya satu atau lebih dari zat aktif, kemudian bagaimana khasiat masing-masing obat jika lebih dari satu macam bentuk sediaan obat: yang mana yang sesuai, apakah tablet, sirup dan lain-lain bobot/jumlah zat aktif per-formula: berapa dosis yang tersedia dan berapa pula yang dibutuhkan penderita untuk tiap kali pemberian? kemasan wadah farmakokinetik obat 11. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dikenal istilah .. a. inscription b. Invocatio c. Praescriptio/ordonatio d. Signatura e. Subscriptio 12. Resep dimana salah satu obat/bahan obatnya tergolong narkotika, disebut . a. Cito b. Urgent c. Statim d. opium e. PIM pembahasan: Resep yang mengandung obat narkotika tidak boleh diulangi penyerahan obatnya atas dasar resep yang sama, kecuali dengan resep baru dari dokter, dan setiap resep yang mengandung

narkotika alat penderita harus diketahui dengan jelas. Untuk menghindari kekeliruan, resep ini diberi tanda khusus. 13. Bila dosis obat yang diberikan melebihi dosis terapeutik terutama obat yang tergolong racun ada kemungkinan terjadi keracunan, dinyatakan sebagai dosis . a. toxic b. Cito c. Urgent d. Statim e Invocatio 14. Perhatikn Contoh copie resep Apotek Diponegoro Jl. Diponegoro 48 Tlp.5914007 Apoteker: Drs. H.A.Syamsuni,Apt SIK: No. 3959/B Jakarta, 06-09-2013 Salinan Resep Resep Untuk : A.Faruk Resep dari : Dr.Abdul Muluk Tgl ditulis resep : 06-09-2013 No.Tgl.Pembuatan : 113,06-09-2013 R/ Acetosal 500 mg Codein HCl 20 mg C.T.M 4 mg S.L qs. m.f.pulv.dtd.No.XV da in caps s.t.d.d caps I detur Cap apotek p.c.c Yang menyalin:

Drs.Syamsuni,Apt Jika R/ Acetosal 500 mg Rp. 550/ tab, Codein HCl 20 mg Rp 200/ tab, C.T.M 4 mg Rp. 1.000/ tab dengan toeslag 500, total biaya R/Acetosal adalah . a. Rp 7240 b. Rp 7900 c. Rp 8250 d. Rp 8750 e. Rp 8790 Pembahasan: - Kapsul = 15 x Rp. 550 = Rp. 8250 - Toelag = Rp. 500 - Total Rp. 8.750 15. Perrhatikan resep berikut Kapsul Obat Paten > 1 macam R/ Aminophilin 500 No. X S 3 dd caps R/ Luminal 500 No. X S 3 dd kapl Tn. Ismail JIka Toeslag 500 total biaya resepnya sebesar .. a. Rp 44.200 b. Rp 44.600 c. Rp 4.800 d. Rp 4.968

16.

17.

18.

19.

20.

21.

e. Rp 4.970 pembahasan: Aminophilin kaps 250 mg Rp. 1.800/ kap 500 mg Rp. 3.200/ kap Luminal kapl 250 mg Rp. 680/ kapl 500 mg Rp. 1.120/ kapl Total: (10 x 3.200) + (10 x 1.120) + (2 x 500) = Rp. 44.200 Amoxan Mefinal Toeslag Obat yang sudah diserahkan dalam resep dikenal istilah . a. Nedet b. Det c. Opa d. Ova e. Red Fungsi penyimpanan kertas resep menurut urutan tanggal dan nomor unit pembuatan adalah . a. untuk memudahkan penelusuran kembali bila terjadi sesuatu akibat dari obat yg diberikan b. menghindarkan dicuri untuk disalahgunakan oleh orang yg tidak bertanggung jawab c. agar setelah 3 bulan dapat memudahkan dilakukan pemusnahan obat yang kadaluarsa d. memudahkan pelaksanaan system administrasi obat e. semua jawaban benar Tanda R/ ini singkatan dari Bahasa Latin yakni Recipe artinya . a. sebarkan b. jumlahkan c. kalkulasikan d. Ambilah. e. berikan Bp. R membutuhkan 400 mg antibiotic sesuai dengan resep yang ada, tablet antibiotic yang tersedia adalah 200 mg. tablet antibiotic yang perawat harus berikan pada Bp. R adalah . a. 1 tablet b. 2 tablet c. 3 tablet d. 4 tablet e. 5 tablet Pembahasan: Jika tablet yang harus diberikan = X Tablet. Diketahui: 1 tablet = 200 mg Maka: X = 400 mg/tablet X= 400 mg /200 mg X = 2 tablet Ibu S, 65 tahun, harus diberikan obat antiaritmia (digoksin) sebanyak 0,25 mg per intra vena (IV). Pada vial / kemasan obat tersebut tertulis 0,125 mg = 1 cc. jumlah cc digoksin yang harus perawat berikan untuk Ibu S adalah . a. 1 cc b. 2.cc c. 3.cc d. 4 cc e. 5 cc pembahasan: Dosis digoksin yang harus Ibu S terima = X cc. 0,125 mg = 0,25 mg 1 cc X 0,125X = 0,25 X = 2 cc Diketahui jumlah biaya profesi AA sebesar Rp 20.000.000 serta 6 jam untuk pelayanan resep dari total 15 jam/pekan dengan jumlah jam kerja 86 jam maka Biaya profesi APA di bagian peracikan sebesar . a. Rp. 1.071.500,b. Rp. 1.171.000,-

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

c. Rp. 1.272.500,d. Rp. 1.371.500,e. Rp 1.395.000 pembahasan: 20.000.000 X 6/86 = Rp 1.395.000 Obat yang diberikan kepada penderita dipengaruhi oleh . a. cara pemberian obat tersebut dan keadaan penderita b. penggunaan bahan obat yang mahal dan berkualitas c. asal mula bahan obat diperoleh d. kemampuan dokter dalam menganalisa e. keinginan penderita untuk sembuh Etiket yg dpasang pada wadah obat ada yang berwarna Putih artinya . a. pemberian secara injeksi b. pemberian obat luar c. pemberian secara oral d. pemberian dengan resep dokter e. pemberian tanpa resep dokter Etiket yg dpasang pada wadah obat ada yang berwarna biru artinya . a. pemberian secara injeksi b. pemberian obat luar c. pemberian secara oral d. pemberian dengan resep dokter e. pemberian tanpa resep dokter Bila dokter menginginkan resepnya diulang maka dokter akan menulis tanda .. a. iter pada resenya b. Urgen pada resepnya c. PIM pada resepnya d. CITO pada resepnya e. Ne iteretur pada resepnya pembahasan: Bila dokter menginginkan resepnya diulang maka dokter akan menulis tanda iter pada resenya, tetapi bila tidak ingin resepnya yang mengandung obat keras tanpa sepengetahuannya diulang, dokter akan menulis tanda N.I = Ne iteretur = Tidak boleh diulang Istilah lain dari copie resep (salina resep) ialah .. a. inscription b. Invocatio c. Praescriptio/ordonatio d. Signatura e. apograph Takaran obat adalah banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan atau diberikan kepada seorang penderita, baik untuk obat dalam maupun obat luar, disebut .. a. Farmasi b. Apoteker c. Dosis d. Farmasetika e. apograph Takaran obat terkecil yang diberikan yang masih dapat menyembuhkan dan tidak menimbulkan resistensi pada penderita, disebut dosis .. a. Dosis terapi b. Dosis minimum c. Dosis toksik d. Dosis letalis e. Dosis imun Pembahasaan: Selain dosis lazim, juga dikenal macam macam istilah dosis yang lain, yaitu

29.

30.

B. 1. 2.

1. Dosis terapi, takaran obat yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat menyembuhkan penderita. 2. Dosis minimum, takaran obat terkecil yang diberikan yang masih dapat menyembuhkan dan tidak menimbulkan resistensi pada penderita 3. Dosis toksik, takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat keracunan pada penderita. 4. Dosis letalis, takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebabkan kematian pada penderita. Resep sendiri dapat diberikan dalam formulasi bentuk sediaan jadi ataupun dalam format racikan. Masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian. Dari sisi resep dalam bentuk racikan, keuntungannya sebagai berikut, kecuali . a. volume dan kemasan racikan yang sederhan b. mudah dibawa c. harga lebih murah d. jumlah obat dapat dingoisasikan e. harus mendapat resep dokter Diketahui Gaji juru resep di bagian peracikan dengan ukuran jam kerja yaitu 5 jam untuk pelayanan resep dari total 14 jam/pekan, jumlah jam kerja sebulan 52 jam/perbulan total gaji 10.000.000 gaji juru resep perbulan adalah . a. Rp 961.538 b. Rp 861.538 c. Rp 761.538 d. Rp 661.538 e. Rp 561.538 Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan benar! Siapakah yang berhak menerima Pemberian Uang Resep/Jasa? Jawab: Dokter, apoteker, dan Asisten Apoteker Seorang detailer mendatangi apotik dengan menawarkan obat merk Renin seharga Rp 1.000 per tablet, dengan PPN 10% , harga jual 1.000 dan uang jasa Rp 500 berapakah harga jual obat tersebut? Jawab: Rumus= [Harga Distributor] + [PPN 10 %] + [Harga jual Apotek] + [Uang Resep/Jasa dokter]

= Rp 1000 +100+1000+500
= Rp 2.600 3. Pehatikan resep berikut Sirup batukTunggal, Sifadrosil syrup kering 125 mg S 3 dd cth 1 Fani (2 thn) 1. Sediaan sirup kering antibiotic erythromisin, berkhasiat untuk infeksi saluran pernafasan 2. Signa: 3 dd 1 sendok teh 3. harga Sifadrosil syrup = Rp. 41.600 dengan harga jual dengan resep Rp. 43.600 berapakah toelagnya? Jawab: Total = Rp. 43.600 -41.600 =toelagnya 2.000 4. Jelaskan pengertian obat generik! Jawab: Obat generik adalah obat yang hak patennya sudah kadaluarsa sehingga boleh diproduksi oleh berbagai produsen farmasi di dunia yang mengetahui formula obatnya. 5. Jelaskan pengertian obat paten! Jawa: Adalah hak paten yang diberikan kepada industri farmasi pada obat baru yang ditemukannya berdasarkan riset. 6. Jelaskan pengertian obat generic bermerek berikan contohnya! Jawab: Adalah obat generik tertentu yang diberi nama atau merek dagang sesuai kehendak produsen obat. Biasanya salah satu suku katanya mencerminkan nama produsennya. Contoh: natrium diklofenak (nama generik). Di pasaran memiliki berbagai nama merek dagang, misalnya: Voltaren, Voltadex, Klotaren, Voren, Divoltar, dan lain-lain.

7. Diketahui Natrium diklofenak 50 mg, para produsen obat yang memproduksinya menggunakan nama generik yang sama, yakni Natrium diklofenak dengan label generik. Tanpa promosi, tanpa upeti dan tanpa biaya-biaya non produksi lainnya. Harganya sudah ditetapkan, yakni HNA (Harga Netto Apotek) plus PPN = Rp 10.884,- berisi 50 tablet dan HET (Harga Eceran Tertinggi) = Rp 13.605 berapakah harga Natrium diklofenak 50 mg dan jelaskan maksudnya! Jawab: harga per tablet Natrium diklofenak 50 mg gak akan lebih dari Rp 272,- per tablet, siapapun produsennya. Tidak bisa diotak-atik lagi. Itu sebabnya harga obat generik jauh lebih murah ketimbang obat generik bermerek. 8. Apa kelebihan obat generic dibandingkan obat bermerk? Obat generik memiliki khasiat yang sama dengan obat paten, hanya saja lebih murah 9. Mengapa masyarakat kurang begitu percaya terhadap obat generic? Jawab: Hal ini dikarenakan kuangnya pengetahuan masyarakat akan khasiat obat generic dengan harga lebih muah tapi memilki kandungan yang sama dengan obat bermerk, selain itu adanya sikap gengsi pada sebagian masyarakat 10. Resep Racikan

R/Amoxycilline mg 125 Paracetamol mg 100 Codein mg 3 M.f.l.a. pulv.dtd No X S3 dd pulv I -paraf Harga jual : R/Amoxycilline mg 125 Rp. 1.200/ kap Paracetamol mg 100 Rp 1.000/kap Codein mg 3 Rp 2.000/kap
Diketahui jasa resep Rp 300, berapakah total biaya resepnya? Jawab: Total: (10 x 1.200) + (10 x 1.000) + (10 x 2.000) + (3 x 300) : 12.000 + 10.000 +20.000+900 = Rp 42.900

You might also like