You are on page 1of 13

PROPOSAL PENELITIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENGANGKATAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA

SEMARANG

Oleh : Nama Nim Kelompok : Risky Kurniawan : 06.01.53.0177 : B1

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK)

SEMARANG 2009
1.Judul Penelitian : Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pengangkatan Calon Kepala Sekolah Dasa Pada Dinas Pendidikan Kota Semarang 2.Bidang Ilmu 3.Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Kepala satuan pendidikan atau lebih dikenal kepala sekolah memiliki peranan yang strategis bagi perkembangan suatu satuan pendidikan atau sekolah baik pada tingkat SD, SMP maupun SMA. Gaya kepemimpinan kepala sekolah akan berpengaruh pada prestasi dalam rangkaian proses pembelajaran di suatu sekolah. Disamping itu peranan dari tenaga kependidikan lainnya seperti pengawas, guru, teknisi sumber belajar, pustakawan. Terlebih lagi jika dikaitkan dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) peran kepala sekolah makin dominan. Untuk mendukung keberhasilan peranan MBS pemerintah menggulirkan beberapa bantuan dana yakni block grant, BOMM (Bantuan Operasional Manajemen Mutu), SSN (Sekolah Standar Nasional) dan program lainnya. Dalam hal ini kepala sekolah dituntut menjadi seorang perencana sekaligus manajer untuk dapat mengelola setiap program bagi peningkatan mutu sekolah. Sedangkan kepala satuan pendidikan sebagai administrator memiliki tugas mengerahkan, mengkoordinasikan, mendorong kearah keberhasilan pekerjaan bagi semua staf. Yaitu dengan cara mendefinisikan tujuan, mengevaluasi kinerja, mengelola sumber organisasi dan lain-lain. Disamping itu kepala sekolah dituntut untuk dapat mewujudkan iklim kerja yang kondusif di lingkungan sekolah, menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat, menyusun perencanaan, mengatur jadwal, menyelesaikan konflik yang muncul antar sesama guru atau bahkan guru dengan kepala sekolahnya sendiri. Singkatnya peranan kepala sekolah : Teknik Informatika

sangat penting dan strategis bagi kemajuan pendidikan suatu daerah, karena semuanya ditentukan dan berawal dari sekolah. Bahkan SK Mendiknas 167/2004 yang membatasi masa jabatan kepala sekolah (kepsek) hanya empat tahun dan maksimal dua periode (2x4 tahun) pada sekolah tersebut(PERBUD,2008). Masih ada Kepala Sekolah yang masih diperpanjang lagi terutama pada sekolah yang status SBI. Alasannya pergantian kepemimpinan atau mutasi yang terjadi di sekolah status SBI padahal maksudnya RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf International), bisa gagal karena pergantian top leader atau Kepala Sekolah. Terlebih lagi jika Kepala Sekolah pengganti, tidak bisa cepat beradaptasi dengan sekolah. Padahal SBI itu lebih banyak peran guru dalam pelaksanaannya, jika Kepala Sekolah telah membuat guru berkomitmen untuk SBI, maka SBI tetap akan berjalan. Kalau tidak jalan berarti Kepala Sekolah yang dulu itu tidak kompeten. Bayangkan jika guru-guru yang sudah menjalankan SBI yang sudah dimutasi, pasti kacau sekolah yang berstatus SBI tersebut. Dengan menyadari pentingnya upaya peningkatan mutu dan efektifitas sekolah dapat (dan memang tepat) dilakukan melalui peningkatan mutu kepala sekolah. Atas dasar itu maka kegiatan ini harus difokuskan pada perilaku dan perkembangan siswa sebagai bagian penting dari: kurikulum/mata pelajaran, organisasi sekolah, kualitas belajar mengajar, penilaian/evaluasi, sistem pencatatan, kebutuhan khusus, administrasi dan manajemen, bimbingan dan konseling, peran dan tanggung jawab orang tua dan masyarakat (Law dan Glover,2000). Lebih lanjut Ofsted (2005) menyatakan bahwa tugas kepala sekolah meliputi:(1) standard dan prestasi yang diraih siswa, (2) kualitas layanan siswa di sekolah (efektifitas belajar mengajar, kualitas program kegiatan sekolah dalam memenuhi kebutuhan dan minat siswa, kualitas bimbingan siswa), serta (3) kepemimpinan dan manajemen sekolah. Indikator peningkatan mutu pendidikan di sekolah dilihat pada setiap komponen pendidikan antara lain: mutu lulusan, kualitas guru, kepala sekolah, staf sekolah (Tenaga Administrasi, Laboran dan Teknisi, Tenaga

Perpustakaan), proses pembelajaran, sarana dan prasarana, pengelolaan sekolah, implementasi kurikulum, sistem penilaian dan komponen-lainnya. Ini berarti melalui pengawasan harus terlihat dampaknya terhadap kinerja sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikannya. Itulah sebabnya kehadiran pempinan sekolah (kepala sekolah) harus menjadi bagian integral dalam peningkatan mutu pendidikan, agar bersama guru, dan staf sekolah lainnya berkolaborasi membina dan mengembangkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan seoptimal mungkin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Memasuki era globalisasi, ilmu dan teknologi komputer berkembang semakin meningkat, baik untuk keperluan penelitian ataupun untuk menunjang pelaksanaan operasional sehari-hari.Dengan didukung teknologi dari tahun ke tahun perkembangan dan kemajuan teknologi bisa diterapkan pada sarana pengolahan data untuk menangani penyimpanan data-data dan aplikasi yang akan dibuat,teknologi tersebut dapat diterapkan untuk mendukung berjalannya aktifitas di semua bidang khususnya di bidang pendidikan ini untuk mengetahui cara penyeleksian calon kepala sekolah,maka mereka membutuhkan suatu aplikasi yang dapat menentukan keputusan siapa yang berhak menjadi kepala sekolah dengan ketentuan persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan.Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut dengan menggunakan suatu aplikasi sistem pendukung keputusan dengan cara memasukan kriteria-kriteria persyaratan untuk menjadi calon kepala sekolah. Oleh karena itu penulis memiliki ide untuk membuat suatu aplikasi dengan judul "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENGANGKATAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG" yang nantinya akan membantu dan mempermudah panitia dan penguji dalam menentukan calon kepala sekolah.

B.

RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang ingin dibahas penulis dalam skripsi ini:


1. Bagaimana mendiskripsikan kriteria-kriteria, persyaratan untuk menjadi

calon kepala sekolah dasar di kota semarang. 2. Bagaimana merancang suatu program sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan sebagai alat memproses dan menyeleksi serta menentukan suatu keputusan-keputusan yang objektif bagi calon kepala sekolah untuk menjadi kepala sekolah.Khususnya pada Dinas Pendidikan Kota Semarang. C. BATASAN MASALAH Berdasarkan dari latar belakang di atas agar tidak meluasnya permasalahan yang dibahas, maka batasan masalah yang dibatasi:
1. Pada Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ini akan menyeleksi data

calon kepala sekolah yang mendaftar untuk menjadi kepala sekolah dasar dengan persyaratan-persyaratan yang sudah ditentukan.
2. Sistem ini akan menggunakan software Borland Delphi,database

Microsoft Office Access.


D. Tujuan Penelitian

1. Cara pengambilan keputusan-keputusan yang objektif untuk pendaftar calon kepala sekolah di dalamnya terdapat persayaratan dan kriteria yang harus di miliki pada setiap calon kepala sekolah. 2. Merancang system pendukung keputusan penyeleksian kepala sekolah khususnya pada dinas pendidikan kota Semarang

E.

Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi Akademik (UNISBANK) Sebagai tambahan wacana dan wawasan baru di bidang ilmu komputer serta sebagai bahan untuk melihat sejauh mana mahasiswa dapat menyerap ilmu yang telah didapatkan dalam perkuliahan dan menjadi tolak ukur keberhasilan akademik dalam mendidik dan memberi bekal kepada mahasiswa.
2. Manfaat bagi Dinas Pendidikan kota Semarang

1. Dapat digunakan sebagai acuan di dalam merancang suatu sistem informasi pendukung keputusan seleksi calon kepala sekolah. 2. Memberikan pemikiran untuk menemukan suatu cara dalam meningkatkan pengolahan data dalam bidang penyeleksian kepala sekolah.
3. Dengan adanya sistem pendukung keputusan penyeleksian

calon kepala sekolah dapat membantu dalam proses penyeleksian calon kepala sekolah. 3. Manfaat bagi Penulis Penulis dapat lebih memahami dan mengerti lebih jauh tentang manfaat dan pengaruh sistem komputerisasi dalam penyimpanan data khususnya pengarsipan data dan memperoleh pengalaman dalam menganalisa dan merancang sebuah system sesuai dengan dasar ilmu teori yang dimiliki.
4. Metode Penelitian

4.1.Objek Penelitian Kegiatan Organisasi dalam bidang kearsipan penyeleksian calon kepala sekolah pada Dinas Pendidikan yang terletak di Jl.Dr Wahidin No 118.

4.2.Teknik Pengumpulan Data Mendapatkan informasi yang selengkapnya dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu:
a. Wawancara (Interview)

Suatu metode dimana penulis mendapatkan suatu data dan informasi dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang bersangkutan (narasumber). b. Survey Suatu metode dimana penulis untuk memperoleh data dengan cara mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung di objek penelitian dan pencatatan secara sistematis terhadap suatu gagasan yang diselidiki. c. Penelitian Kepustakaan Penulis membanding-bandingkan suatu data yang cocok dipermasalahan skripsi ini untuk mengambil dokumen-dokumen yang penting. 4.3.Jenis Data Yang Digunakan a. Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari pengamatan obyek yang dijadikan penelitian dalam penelitian ini yaitu Dinas Pendidikan Kota Semarang. b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari sumber dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi. Data tersebut dapat berupa buku-buku atau literatur-literatur dan media elektronik yang menunjang penelitian yang sesuai dengan topik penulisan dan permasalahan yang dihadapi.

4.4. Metode Pengembangan Sistem

Untuk memenuhi karakteristik SPK, maka pengembangan SPK membutuhkan teknik perancangan yang berbeda dari pengembangan sistem informasi lainnya. Suatu SPK harus dibangun dengan memperhatikan umpan balik dari pemakai agar pengembangannya berjalan dengan lancar. Tahapan-tahapan untuk membangun Sistem Pendukung

Keputusan (Hermawan,2005) yaitu:


1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, yang paling penting dilakukan adalah perumusan masalah serta penentuan tujuan dibangunnya SPK. Langkah ini merupakan langkah awal yang sangat penting, karena akan menentukan pemilihan jenis SPK yang akan dirancang serta metode pendekatan yang akan dipergunakan. 1. Tahap Pencarian Data Tahap ini berhubungan dengan pencarian data serta sumber daya yang tersedia. Pada tahap ini penulis melakukan penelitian di Dinas Pendidikan untuk mendapatkan informasi mengenai sistem yang sedang digunakan sehingga mudah melakukan analisa pada tahap berikutnya. 3. Tahap Analisis Dalam tahap ini penentuan teknik pendekatan yang akan dilakukan serta sumber daya yang dibutuhkan.Tahapantahapan yang digunakan dalam menganalisa masalah yaitu dengan menganalisa yang akan mencalonkan sebagai calon kepala sekolah berdasarkan dengan persyaratanpersyaratannya. 4. Tahap Perancangan Pada tahap ini dilakukan perancangan dari ketiga sub sistem utama SPK yaitu subsistem Database, subsistem

Model, dan subsistem Dialog. Pada perancangan disini penulis menggunakan Object Oriented Design (OOD) dengan alat analisa yang digunakan yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan State Diagram. 5. Tahap Coding Tahap ini merupakan kelanjutan dari perancangan dimana ketiga subsistem yang dirancang digabungkan menjadi suatu SPK. Pada tahap konstruksi penulis membuat perancangan program dengan menggunakan Microsoft Access dan Borland Delphi.

5. Kajian Pustaka
A. Pengertian Sistem Pendukung keputusan (SPK)

Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung keputusan secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu

memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi-terstruktur.Secara khusus,DSS didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.(Hermawan Julius.(2005). Di dalam Sistem Pendukung keputusan (DSS) terdapat beberapa persoalan yang bersifat : a. Terstruktur, yaitu berhubungan dengan persoalan yang telah diketahui sebelumnya dengan penyelesaian standar aturan yang telah ditentukan. b. Semi terstruktur, yaitu berhubungan dengan persoalan yang belum diketahui sebelumnya,dengan parameter yang sudah ada. c. Tidak terstruktur, yaitu berhubungan dengan persoalan baru yang cukup pelik,karena banyaknya data yang belum diketahui. B. Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan terdiri dari 3 komponen utama atau subsistem yaitu (Dadan Umar Daihani, 2001: 63): 1. Subsistem Data (Database) Susbsistem data merupakan komponen sistem pendukung keputusan penyedia data bagi sistem.Data yang dimaksud disimpan dalam suatu pangkalan data (database) yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen pangkalan data (Data Base Management System atau DBMS).Melalui DBMS inilah data dapat diambil dan dievakuasi dengan cepat. Pangkalan data dalam sistem pendukung keputusan berasal dari dua sumber yaitu sumber internal (dari dalam perusahaan)

dan sumber eksternal (dari luar perusahaan).Data eksternal ini sangat berguna bagi manajemen dalam mengambil keputusan.
2.

Subsistem model (Model Base) Keunikan sistem pendukung keputusan adalah kemampuan dalam mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model adalah suatu peniruan dari alam nyata.Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang disusun ternyata tidak mampu mencerminkan seluruh variable alam nyata.Sehingga keputusan yang diambil didasarkan pada model tersebut menjadi tidak akurat dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu dalam menyimpan berbagai model pada sistem pangkalan model harus tetap dijaga flexibelitasnya, artinya harus ada fasilitas yang mampu membantu pengguna untuk memodifikasi atau menyempurnakan model seiring dengan perkembangan pengetahuan.Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komperherensif mengenai model yang dibuat,sehingga pengguna atau perancang: a. Mampu membuat model yang baru dengan mudah dan cepat. b. Mampu mengakses dan mengintegrasikan sub rutin model.
c. Mampu menghubungkan model dengan model yang lain

melalui pangkalan data. d. Mampu mengelola model base dengan fungsi manajemen yang analog dengan manajemen database. 3. Subsistem dialog (user system interface) Keunikan lain dari sistem pendukung keputusan adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif. Fasilitas atau

subsistem ini dikenal sebagai subsistem dialog, inilah sistem diartikulasikan dan diimplimentasikan sehingga pengguna atau pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang. C. Pengertian Seleksi Menurut Alex S Nitiseminto Seleksi adalah kegiatan suatu perusahaan untuk memilih karyawan yang paling tepat dalam jumlah yang tepat pula dari calon-calon yang ditariknya. Sedangkan menurut William B Walker dan Keith Davis seleksi adalah penyeleksian adalah tahap rangkaian spesifikasi yang digunakan untuk penarik calon tenaga kerja. Dari definisi pada dasarnya menekankan bahwa calon-calon pendaftar untuk menjadi calon kepala sekolah memenuhi syarat yang dapat menjadi tenaga kerja atau siswa pada suatu instansi pemerintah atau sekolahan berdasarkan kebutuhannya,dan proses penentuan tersebut berlangsung pada penyeleksian masing-masing perusahaan-perusahaan atau instansi pemerintah. Seleksi mempunyai peranaan penting dalam rangka mendapatkan tenaga kerja,pemimpin,karyawan atau siswa yang memilki kemampuan yang baik.Seleksi juga memiliki tujuan untuk mendapatkan tenaga kerja.

6. Daftar Pustaka Marco Cantu. (1999). Mastering Delphi 5. Sybex Inc. New York. Hermawan Julius.(2000). www.RUANG-EDUENVI@BLOGSPOT.ORG www.geocities.com/ali_kdw http://delphi.about.com http://3kdt.delphi.co.kr

www.swissdelphicenter.com http://community.borland.com http://sunsite.icm.edu.pl//delphi http://www.torry.ru/index.html

You might also like