You are on page 1of 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di susun berdasarkan materi yang telah dipelajari dan pengkajian secara ilmiah. Penulis berharap agar makalah ini dapat memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Psikologi Kesehatan . meskipun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, keterbatasan pengetahuan penulis mengenai pengkajian Psikologi Kesehatan dengan

menyempurnakan makalah ini.

Yogyakarta , 3 April 2012

DAFTAR ISI Kata pengantari Daftar isiii Bab I Pendahuluan1

BAB 1 PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Gangguan suasana perasaan (gangguan mood (afektif) merupakan kelompok penyakit yang biasanya mengarah kedepresi atau elasi (suasana perasaan yang meningkat). Pasien dengan mood yang meninggi menunjukan sikap yang meluap-luap, gagasan yang meloncat-loncat, penurunan kebutuhan tidur, peninggian harga diri, dan gagasan kebebasan. Pasien dengan mood yang terdepresi merasakan hilangnya energi dan minat, perasaan bersalah kesulitan berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, pikiran tentang kematian dan bunuh diri. Keadaan afektif yang meningkatdengan peningkatan aktivitas fisik dan mental yang berlebihan serta perasaan gembira luar biasa yang secara keseluruhan tidak sebanding dengan peristiwa yang terjadi merupakan karekteristik dari mania. Bentuk mania yang lebih ringan disebut hipomania. Mania dan hipomania agak sulit ditemukan karena sangat sulit ditemukan karena kegembiraan jarang mendorong seseorang untuk berobat ke Dokter. Pada penderta mania, sebagian besar tidak menyadari adanya sesuatu yang salah dengan kondisi mental maupun perilakunya. Secara sederhana,depresi adalh suatu pengalamaan yang menyakitkan dan perasaan tidak ada harapan lagi. Pada saat ini, depresi menjadi gangguan kejiwaan yang sangat mempengaruhi kehidupan, baik hubungan dengan orang lain maupun dalam hal pekerjaan. WHO memprediksikan pada tahun 2020,depresi akan menjadi salah satu penyakit mental yangh banyak dialami masyarakat dunia. Gangguan manik depresi atau yang lebih dikenal dengan gangguan bipolar adalah gangguan gangguan mood yang mempengaruhi sekitar 5.700.000 orang Amerika. Gangguan ini memiliki episode depresi dan manik yaang bergantian. Gejala gangguan bipolar sangat bervariasi dan sering mempengaruhi keseharian individu dan hubungan interpersonal. Gangguan

BAB II PENGERTIAN

1.Gangguan Afektif Gangguan afektif adalah gangguan dengan gejala utama adanya perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya ke arah depresi dengan atau tanpa ansietas yang menyertainya, atau ke arah elasi (suasana perasaan meningkat). Gangguan afektif dibedakan atas:

o o

Episode tunggal atau multipel Tingkat keparahan gejala Dengan atau tanpa gejala somatik Mania dengan gejala psikotik, mania tanpa gejala psikotik, hipomania Depresi ringan, sedang, berat tanpa gejala psikotik, berat dengan gejala psikotik 2. Etiologi Dasar umum untuk gangguan ini tidak diketahui. Penyebabnya merupakan interaksi antara faktor biologis, faktor genetik, dan faktor psikososial. Kelainan metabolit amin biogenik seperti hydroxyindoleacetic acid (5HIAA), homovanillic acid (HVA), 3-metoksi-4-hidroksifenilglikol (MHPG) dalam darah, urin, dan cairan serebrospinal dilaporkan ditemukan pada pasien. Pola penurunan genetika terjadi melalui mekanisme yang kompleks. Bukan hanya tidak mungkin untuk menyingkirkan faktor psikososial, namun faktor nongenetik mungkin memainkan peranan kausatif dalam perkembangan gangguan ini pada sekurangnya beberapa orang pasien.

Episode Manik Pada kelompok ini terdapat afek yang meningkat, disertai peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktivitas fisik den mental, dalam berbagai derajat keparahan. Kategori ini hanya untuk satu episode manik tunggal (yang pertama), termasuk gangguan afektif bipolar, episode manik tunggal. Termasuk: 1. Hipomania Derajat gangguan yang lebih ringan dari mania, afek yang meninggi atau berubah disertai peningkatan aktivitas menetap selama sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-turut, pada suatu derajat intensitas dan bertahan melebihi siklotimia, serta tidak ada halusinasi atau waham, Menimbulkan pengaruh nyata atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas sosial. 2. Mania tanpa gejala psikotik Episode harus berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu dan cukup berat sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa dilakukan Perubahan afek harus disertai energi yang bertambah, sehingga terjadi aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur berkurang, ide-ide perihal kebesaran, dan terlalu optimistik. 3. Mania dengan gejala psikotik Gambaran klinis lebih berat daripada mania tanpa gejala psikotik

Harga

diri

yang

membumbung

dan

gagasan

kebesaran

dapat

berkembang

menjadi

waham

kebesaran(delusion of persecution). Waham dan halusinasi sesuai dengan keadaan afek tersebut. Gangguan Afektif Bipolar Gangguan ini memiliki episode berulang (sekurang-kurangnya dua episode) di mana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu. Pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktivitas (depresi). Yang khas biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih lama (ratarata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang berusia lanjut. Kedua macam episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stres atau trauma mental lain. Episode Depresi Gejala utama: 1. 2. 3. Afek depresi Kehilangan minat dan kegembiraan, serta Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas.

Gejala lainnya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Konsentrasi dan perhatian berkurang Harga diri dan kepercayaan diri berkurang Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri Tidur terganggu Nafsu makan berkurang.

Untuk episode depresi, dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat. Termasuk: Termasuk: 1. Episode depresi ringan Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya Tidak boleh ada gejala berat di antaranya Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya 2. Episode depresi sedang Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga

Episode depresi berat tanpa gejala psikotik 3 gejala utama harus ada Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa di antaranya harus berintensitas berat Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu melaporkan banyak gejalanya secara terperinci Biasanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu, tetapi bila gejala amat berat dan muncul sangat cepat bisa kurang dari 2 minggu Sangat tidak mungkin pasien mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas 4. Episode depresi berat dengan gejala psikotik Gejala seperti depresi berat tersebut di atas Disertai waham, halusinasi, atau stupor depresi. Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan, atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggungjawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau halusinasi olfatorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau anjing yang membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju kepada stupor. Gangguan Suasana Perasaan Menetap 1. Siklotimia Ciri esensial adalah ketidakstabilan menetap dari afek (suasana perasaan), meliputi banyak periode depresi ringan dan hipomania ringan, di antaranya tidak ada yang cukup parah atau cukup lama untuk memenuhi kriteria yang lain. 2. Distimia Ciri esensial adalah afek depresi yang berlangsung cukup lama dan tidak pernah atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresi berulang ringan atau sedang. Biasanya mulai pada usia dini dari masa dewasa dan berlangsung sekurang-kurangnya beberapa tahun, kadangkadang untuk jangka waktu yang tak terbatas. Perjalanan Penyakit dan Prognosis Gangguan ini cenderung memiliki perjalanan penyakit yang panjang dan mengalami kekambuhan. Stresor kehidupan seringkali mendahului episode pertama gangguan mood dibandingkan episode selanjutnya. Episode depresi yang tidak diobati biasanya berlangsung selama 6-13 bulan, sedangkan bila diobati sekitar 3 bulan. Sebagian pasien dengan diagnosis awal gangguan depresi berat menderita episode manik 6-10 tahun setelah episode depresi awal. Gangguan depresi bukan merupakan gangguan yang ringan, cenderung menjadi kronik, dan mengalami relaps. Prognosis diperkirakan baik bila episode ringan, tidak ada gejala psikotik, dan tinggal di RS dalam waktu singkat.

BAB III KESIMPULAN

Gangguan mood merupakan suatu sindrom yang terdiri dari tandatandadan gejala-gejala yang berlangsung dalam hitungan minggu hingga bulan yangmempengaruhi fungsi dan pola kehidupan sehari-hari. Kelainan fundamental darikelompok gangguan ini adalah perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi, atau ke arah elasi (suasana perasaan yang meningkat).Faktor yang berperan penting sebagai penyebab gangguan mood adalahfaktor biologis, faktor genetika, dan faktor psikososial.

Penatalaksanaan untuk gangguan mood adalah dengan terapi psikososial serta farmakoterapi. Pemilihanagen-agen farmakoterpi untuk gangguan mood adalah tergantung pada toleransi pasien terhadap efek samping dan penyesuaian efek samping terhadap

kondisi pasien.G a n g g u a n m o o d c e n d e r u n g b e r s i f a t k r o n i s , d a n p a s i e n c e n d e r u n g mengalami relaps. Pasien dengan gangguan mood sering menunjukkan penurunanf u n g s i ya n g m e n c o l o k . H a s i l t e r a p i a k a n m e n u n j u k k a n k e m a j u a n j i k a f u n g s i keluarga dan fungsi pendukung lainnya baik.

BAB IV PENUTUP

Demikianlah berjudul Gangguan Suasana Perasaan (Mood[Afektif]) ini

makalah yang kami susun.

Kami bersyukur, makalah ini dapat diselesaikan berkatrahmat Tuhan Yang Maha Esa dan atas bantuan dari semua teman -teman

kami,s e h i n g g a u c a p a n t e r i m a k a s i h d a n p e n g h a r g a a n ya n g s e b e s a r b e s a r n y a k a m i sampaikan kepada teman-teman kami. Akhir kata kami, berharap semoga laporani n i d a p a t b e r m a n f a a t b a g i m a h a s i s w a d a l a m m e m a h a m i G a n g g u a n S u a s a n a Perasaan (Mood [Afektif]).44

DAFTAR PUSTAKA 1.Rusdi M. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III.Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya. 2001. p. 58-69. 2. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Kaplan dan Sadock Sinopsis

PsikiatriI l m u P e n g e t a h u a n P e r i l a k u P s i k i a t r i K l i n i s e d i s i 7 . J a k a r t a : B i n a r u p a Aksara. 1997. p. 777-858 3. Medicastore. Mania. [Online]. 2010 [cited 2010 June 11]; NL. Available Depresi

from:URL:http://medicastore.com/penyakit/262/Mania.html4 . L u b i s 5.

T i n j a u a n P s i k o l o g i s . J a k a r t a : K e n c a n a P r e n a d a M e d i a Group. 2009. p. 61-85.

Soreff S, McInnes LA. Bipolar Affective Disorder. [Online]. 2010 Feb 9 [cited 2010 June 4]; Available from:URL:http://emedicine.medscape.com/article/286342-overview

B.TUJUAN DAN MANFAAT Maksud dan tujuan penulisan makalah ini mempunyai tujuan sebagai berikut: Memenuhi tugas kuliah Psikologi Kesehatan Memberikan gambaran teori mengenai gangguan Afektif Sebagai arahan agar Mahasiswa lebih memahami tentang gangguan Afektif.

MAKALAH PSIKOLOGI KESEHATAN TENTANG GANGGUAN AFEKTIF

DISUSUN OLEH: 1.AKULINA POKE 2.SARIYANI 3.SITI RUWAYDAH 4.ERWIN PRIBADI 5.GUSTAF ALFAEDISON 6.FRANSISKUS : 11110127 : 1111OO95 :11110115 :11110119 :11110108 :1111

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAT UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2011/2012

You might also like