You are on page 1of 21

Page |1 Makalah Menulis (Sistematika Artikel, Makalah, dan Laporan Penelitian) BAB I PENDAHULUAN 1.

1 LATAR BELAKANG Karya tulis ilmiah mahasiswa dikelompokkan dalam tiga macam yaitu makalah, proposal penelitian skripsi dan skripsi. Masing-masing karya tulis ilmiah itu memiliki karakteristik tertentu. Makalah merupakan bagian dari tugas-tugas perkuliahan, proposal penelitian merupakan disain yang menjadi acuan penelitian sebagai bahan penulisan skripsi, sedangkan skripsi merupakan karya ilmiah terakhir yang harus disusun mahasiswa dan dipertahankan di depan sidang (ujian) akhir guna memperoleh gelar Sarjana. Mahasiswa dapat mengungkapkan pemikirannya lewat karya tulis ilmiah secara sistematis sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan. Karya tulis ilmiah ini juga merupakan wahana komunikasi hasil penelitian ilmiah dengan masyarakat akademik untuk diuji secara terbuka dan objektif serta mendapatkan koreksi dan kritik. Selain sebagai wahana komunikasi, karya tulis ilmiah mahasiswa juga merupakan wahana untuk menyajikan nilai-nilai praktis dan teoritis hasil pengkajian dan penelitian ilmiah. Dengan sifat dan kedudukan seperti ini maka karya tulis ilmiah akan memperkaya khasanah keilmuan dan memperkokoh paradigma keilmuan pada bidang yang relevan. Berdasarkan jenis data dan cara pengolahannya, secara umum, penelitian dapat dibedakan atas penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. CIRI-CIRI PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF KUANTITATIF Frase yang berkaitan dengan pendekatan Etnografis Eksperimen Dokumentasi Data keras Penelitian lapangan Perpektif luar Data lunak Empiris Interaksi simbolis Positivis Perspektif dalam Fakta sosial Naturalistik Statistik KUALITATIF

Etnometodologis Deskriptif Pengamatan pelibatan Studi kasus

Metode ilmiah

Page |2 Ekologis Naratif Interpretatif Makna Pemahaman akal sehat Penggolongan Definisi situasi Kehidupan sehari-hari Tatanan negosiasi Proses Pemahaman Tujuan praktis Konstruksi sosial Teori dasar Max Weber Charles Horton Cooley Harold Garfinkel Margaret Mead W.I Thomas Everelt Hughes Ervng Golfman Herbert Blumer Interaksi simbolis Etnometodologi Fenomenologi Kebudayaan Idealisme Konsep penting yang berkaitan dengan pendekatan Variabel Opersional Reliabilitas Hipotessis Validitas Signifan secara statistic Replikasi Prediksi

Nama yang berkaitan dengan pendekatan Emile Durkheim Fred Kerlinger Edward Thorndike Robert Bales Donald Chambell

Afiliasi teoritis Fungsionalisme structural Realisme, positivism Behaviorisme Empirisme logis Teori System

Sosiologi Sejarah Antropologi Mengembangkan konsep Memerikan realitas ganda Teori dasar (grounded theory) Mengembangkan pemahaman

Afiliasi akademis Psikologis Ilmu ekonomi Sosiologi Ilmu politik Tujuan Menguji teori Menstabilkan fakta Deskripsi statistic Menunjukkan hubungan antar variable Memprediksi

Rancangan Berkembang, lentur, umum Terstruktur, ditentukan di awal, formal, khusus Rancangan sebagai panduan proses penelitian Rencana kerja operasional Usulan penelitian Singkat Panjang lebar Spekulatif Fokus rinci dan khusus Menunjukkan bidang yang relevan diteliti Prosedur rinci dan khusus Sering ditulis setelah ada data terkumpul Melalui tinjauan pustaka yang substantive Kajian pustaka yang substantif singkat Ditulis sebelum ada datanya

Page |3 Ancangan disebut secara umum Deskriptif Dokumen pribadi Catatan lapangan Foto Kata-kata pelaku sendiri Dokumen resmi dan artefak Kecil Kidak mewakili Sampel teoritis Sampel bola salju Bertujuan Hipotesa dinyatakan Data Kuantitatif Kode kuantitatif Bilangan, ukuran Variabel operasional Statistik Sampel Besar Berstratifikasi Kelompok control Tepat, cermat Dipilih acak Kendali kontrol untuk variabel luar

Observasi observasi partisipasi tinjauan atas berbagai dokumen wawancara terbuka/berkembang penjelasan sumber pertama Empati Menekankan kepercayaan Kesetaraan Subyek sebagai sahabat Hubungan dekat Tape recorder Alat penyalin tulisan Komputer Berkelanjutan Model, tema, konsep Induktif Induksi analitis Metode komparatif Prosedur tidak baku Memakan waktu Sulit mereduksi data Reliabilitas Prosedur tidak baku Sulit meneliti populasi besar

Taktik atau Metode Eksperimen observasi terstruktur eksperimen semu wawancara terstruktur Survey Hubungan dengan subyek Ada pembatasan Jangka pendek Ada jarak Subyek-peneliti Musiman Instrumen dan alat Inventori, kuesioner Komputer Indeks, skala, skor tes Analisa data Deduktif Dikerjakan selesai pengumpulan data Statistik

Masalah dalam penggunaan pendekatan Mengendalikan variabel-variabel lain Mengontorol variabel lain Reifikasi Obtrusiveness Validitas

Page |4

Tabel Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif Desain tidak terinci, fleksibel, timbul "emergent" Desain terinci dan mantap. serta berkembang sambil jalan antara lain mengenai tujuan, subjek, sampel, dan sumber data. Desain sebenarnya baru diketahui dengan jelas Desain direncanakan sebelumnya pada tahapan setelah penelitian selesai (retrospektif). persiapan (projektif). Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, Mengemukakan hipotesis sebelumnya, yang akan hipotesis lahir diuji sewaktu penelitian dilakukan; hipotesis berupa kebenarannya. "hunches", petunjuk yang bersifat sementara dan dapat berubah; hipotesis berupa pertanyaan yang mengarahkan pengumpulan data. Hasil penelitian terbuka, tidak diketahui Hipotesis menentukan hasil yang diharapkan; hasil sebelumnya karena jumlah variabel penelitian tidak telah terbatas. diramalkan (apriori); hasil penelitian telah terkandung di dalam hipotesis, jumlah variabel terbatas. Desain fleksibel, langkah-langkah tidak dapat Dalam desain jelas langkah-langkah penelitian serta dipastikan hasil yang diharapkan. sebelumnya dan hasil penelitian tidak dapat diketahui atau diramalkan sebelumnya. Analisis data dilakukan sejak mula penelitian dan Analisis data dilakukan setelah semua data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data, terkumpul pada tahap akhir. walaupun analisis akan lebih banyak pada tahaptahap selanjutnya. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian, karakteristik, ciri pokok, jenis-jenis makalah? 2. Bagaimana cara menentukan topik dan membatasi topik yang benar? 3. Bagaimana sistematika makalah yang baik? 4. Apa pengertian laporan penelitian dan pengertian laporan penelitian kualitatif serta 5. Bagaimana sistematika laporan penelitian kualitatif dan kuantitatif yang baik? 1.3 TUJUAN PENULISAN Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Menulis. Tujuan penulisan ini adalah yang pertama untuk mengetahuai apa pengertian, karakteristik, ciri pokok, dan jenis-jenis makalah; yang kedua untuk mengetahui bagaimana cara menentukan topik dan membatasi topik yang benar; yang ketiga untuk mengetahui apa pengertian dari laporan penelitian dan laporan penelitian kualitatif serta kuantitatif; kemudian yang keempat untuk mengetahui bagaiamana sistematika makalah, laporan penelitian kualitatif dan lapoaran penelitian kuantitatif yang baik agar karya tulis kita bisa diterima oleh orang lain, khususnya dosen yang memberikan tugas. kuantitatif?

Page |5

BAB II PEMBAHASAN 2.1 MAKALAH A. Pengertian Makalah Makalah adalah suatu karya tulis ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah ini umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan. B. Karakteristik Makalah Makalah mahasiswa yang dimaksudkan dalam hal ini memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Diangkat dari suatu kajian literatur atau laporan pelaksanaan kegiatan lapangan. b. Ruang lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam suatu mata kuliah. c. Memperlihatkan kemampuan mahasiswa tentang permasalahan teoritis yang dikaji atau dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan. d. Memperlihatkan kemampuan para mahasiswa dalam memahami isi dari sumber-sumber yang digunakan. e. Menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam merangkai berbagai sumber informasi sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh. C. Ciri Pokok Makalah Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah meyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu diketahui dan diperlihatkan. Makalah yang merupakan salah satu jenis karya ilmiah memiliki ciri-ciri (1) objektif, (2) tidak memihak, (3) berdasarkan fakta, (4) sistematis, (5) logis. Berdasarkan ciri ini, baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikansi masalah atau topik yang dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, kelogisan pembahasan, dan kejelasan pengorganisasian pembahasannya. D. Jenis-Jenis Makalah 1. Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : a. Makalah dedukatif merupakan makalah yang penulisannya didasarakan pada kajian teoritis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas.

Page |6 b. c. Makalah induktif adalah makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah campuran adalah makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama merupakan jenis makalah paling banyak digunakan. 2. Berdasarkan prinsip dan prosedur ilmiah, makalah dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. Makalah Ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis hasil studi ilmiah yang berisi masalah dan pembahasan. Perlu diperhatikan bahwa dilihat dari segi prinsip dan prosedur Makalah ilmiah ilmiah. Sudah barang tentu, dan ini terlihat pada revenisi yang ilmiahnya, makalah ilmiah menyerupai laporan penelitian sederhana. biasanya ditulis sebagai suatu saran pemecahan masalah secara penulis makalah ilmiah memerlukan studi keperpustakaan dicantumkan. yang

b. Makalah Kerja pada umumnya dibaca pada seminar, makalah kerja disampaikan dalam bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitian. Dalam makalah kerja yang dibacakan itu harus ada masalah. Penyampai makalah kerja sudah memasukkan asumsi dan hipotesis untuk menjawab masalah. Berdasarkan isi makalah demikian, timbulah diskusi. c. Makalah Kajian istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan saran pemecahan suatu masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam suatu 3. seminar. Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan makalah panjang dan makalah pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah halamannya lebih dari 20 halaman. Bagian berikut ini menyajikan ketentuan tentang makalah panjang, sedangkan ketentuan penulisan makalah pendek pada dasarnya sama dengan ketentuan penulisan artikel nonpenelitian, kecuali abstrak dan kata kunci yang tidak harus ada. E. Menentukan Topik Topik adalah pokok persoalan. Topik diperlukan agar persoalan yang dibahas terarah. Setelah topik ditentukan, dibuatkan kerangka makalah atau garis besar isi makalah. Kerangka makalah atau garis besar isi makalah belum tentu sama persis dengan daftar isi. Kerangka makalah berfungsi agar dalam penulisan dapat sistematis dan runtut. 1. Topik dapat dikembangkan dan bermanfaat untuk dijadikan makalah. Misalnya topik upacara pagi setiap senin, akan lebih bermanfaat Latihan kepemimpinan di sekolah.

Page |7 Alasannya, upacara pagi hari senin dianggap sudah dilaksanakan secara rutin, latihan kepemimpinan di sekolah, meskipun sudah dilaksanakan oleh beberapa sekolah, tetapi dianggap jarang disamping memiliki manfaat yang cukup banyak. 2. Topik menarik perhatian pembaca dan menarik minat penulis. Tentunya masalah tersebut disesuaikan dengan konteks permasalahan yang berkembang dan kemampuan penulis. Misalnya, makalah berkaitan dengan 28 Oktober, apakah Bahasa Indonesia atau Tentang Peranan Pemuda. 3. Topik yang dipilih harus dikuasai dan tidak terlalu dianggap asing. Misalnya, siswa program IPS, jangan memilih atau mengangkat topik tentang IPA. Atau ada tiga topik yang ada dalam rancangan pikiran, Narkoba, bahaya merokok dan minuman keras. Ketiganya mana yang dikuasai, apakah narkoba, merokok atau bahaya minuman keras. 4. Bahan untuk menulis makalah mudah diperoleh sesuai topik yang diinginkan. Pengertian mudah diperolah, baik melalui buku atau sumber-sumber lain. Misalnya antara Bahaya minuman keras dengan Narkoba, tentunya lebih mudah diperoleh bahan Bahaya minuman keras. Sebab ditengah kampung atau di pos jaga, atau tempat tertentu hampir setiap waktu dikemukakan kelompok remaja yang minum dengan mabukmabukan, disamping banyak buku yang beredar. F. Membatasi Topik Topik perlu dibatasi karena apabila topik terlalu luas akan menyulitkan dalam pembahasan, kurang menjamin mutu makalah. Mutu makalah selain ditentukan oleh topik, juga teknik penulisan atau pembahasan. Beberapa kriteria judul makalah yang baik: 1. 2. 3. 4. 5. G. Judul menggambarkan isi. Judul harus singkat dan jelas. Judul bukan kalimat, tetapi frase atau klausa. Judul menarik dan memiliki daya pikat. Panjang judul berkisar antara 5-15 kata.

Sistematika Makalah 1. Bagian Awal a) Halaman sampul Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul adalah judul makalah, keperluan, atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah dan tempat serta waktu penulisan makalah. Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat berupa, misalnya, untuk memenuhi tugas mata kuliah yang dibina dosen X. Tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi nama lembaga (universitas, institut, fakultas, jurusan, program studi), nama kota, serta bulan dan tahun.

Page |8 b) Daftar isi Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar isi makalah. Melalui daftar isi, pembaca dapat dengan mudah menemukan bagian-bagian yang membangun makalah. Selain itu, melalui daftar isi dapat diketahui sistematika penulisan makalah. Daftar isi dipandang perlu jika panjang makalah lebih dari 20 halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan (1) judul bagian makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besar), (2) penulisa judul bagian dan judul subbagian dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya dalam makalah, dan (3) penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan antar bagian dua spasi. c) Daftar dan tabel gambar Penulisan daftar tabel dan gambar juga dimaksudkan untuk memudahkan pembaca menemukan tabel atau gambar yang terdapat dalam makalah. Penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan dengan cara seperti berikut. Identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama) dituliskan secara lengkap. Jika tabel dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan terpisah, tetapi jika hanya terdapat sebuah tabel atau gambar, sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah. 2. Isi Bagian Inti Bagian inti terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan, teks utama (pembahasan topik-topik), dan penutup. Ada tiga macam cara penulisan yang dapat dipakai dalam penulisan makalah. Ketiga cara tersebut adalah : (1) Penulisan dengan menggunakan angka (Romawi dan atau Arab), (2) Penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad, dan (3) Penulisan tanpa menggunakan angka maupun abjad. a) Pendahuluan Bagian ini berisi penjelasan mengenai latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan cara seperti berikut. (1) Setiap unsur bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai subbagian. Jika bagian makalah dipisahkan judul subbagian dapat sebagai berikut: 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Masalah atau Topik Bahasan 1.3 Tujuan Penulisan Makalah (2) Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya subbagian dalam bagian pendahuluan. Untuk menandai pergantian unsur, dapat dilakukan dengan pergantian paragraf.

Page |9 b) Latar Belakang Butir-butir yang seyogyanya ada dalam latar belakang adalah hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. Hal-hal dimaksud dapat berupa paparan teoretis ataupun paparan yang bersifat praktis, tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu dibahas. c) Masalah atau Topik Bahasan Masalah atau topik bahasan tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakupi persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, persoalan yang memerlukan deskripsi lebih lanjut, atau penegasan lebih lanjut. Masalah atau topik bahasan dapat ditentukan oleh orang lain atau ditentukan sendiri. Lazimnya, topik makalah yang telah ditentukan bersifat sangat umum sehingga perlu dilakukan spesifikasi atau pembatasan topik. Pembatasan topik makalah seringkali didasarkan pada pertimbangan kemenarikan dan signifikansinya, serta pertimbangan kemampuan dan kesempatan. Jika topik makalah ditentukan sendiri oleh penulis terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. (1) (2) Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis maupun segi teoretis dan layak untuk dibahas. Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis. Dipilihnya topik yang menarik sangat membantu dalam proses penulisan makalah. Jika seseorang menulis makalah dengan topik yang tidak menarik, usaha yang dilakukan biasanya alakadarnya dan kurang serius. (3) (4) Topik yang dipilih harus dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis. Bahan yang diperlukan dengan topik tersebut memungkinkan untuk diperoleh. Topik sering pula disamakan dengan judul. Pada dasarnya topik tidak sama dengan judul. Topik merupakan masalah pokok yang dibicarakan, sedangkan judul merupakan label atau nama makalah yang ditulis. d) Tujuan Penulisan Makalah Makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Tujuan penulisan memiliki fungsi ganda yaitu bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam pengumpulan bahan-bahan penulisan.

P a g e | 10 Bagi pembaca makalah, tujuan penulisan memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut. Oleh karena itu rumusan tujuan penulisan yang disusun haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau membahas topik yang telah ditentukan. Dengan demikian rumusan tujuan bisa berfungsi sebagai pembatasan ruang lingkup makalah tersebut. Rumusan tujuan ini dapat berupa kalimat kompleks atau dijabarkan dalam bentuk rinci. e) Teks Utama Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga topik, ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama. Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah. Kemampuan seseorang dalam menulis dalam bagian teks utama makalah merupakan cerminan tinggi rendahnya kualitas makalah yang disusun. Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas dengan mengunakan bahasa yang baik dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang dan bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindarilah penggunaan kata-kata tanpa makna dan cara penyampaian yang melingkar-lingkar hindarilah kata-kata seperti: dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang sebesar-besarnya (seberapa besarnya). Penulisan teks utama makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan berupa bahan yang bersifat teoretis (yang diperoleh dari buku teks laporan penelitian, jurnal, majalah, dan barang cetak lainnya) atau dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat faktual-empiris (yang terdapat dalam kehidupan nyata). f) Penutup Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman pembahasan dan saran (jika memang dipandang perlu). Bagian ini menandakan berakhirnya makalah. Penulisan bagian penutup dapat dilakukan dengan meenggunakan teknik berikut. (1) Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti dengan simpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum cukup bahan untuk memberikan simpulan terhadap masalah yang dibahas, atau dimaksudkan agar pembaca menarik simpulan sendiri. (2) Marik simpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah. Selain itu, pada bagian ini juga dapat disertakan saran atau rekomendasi sehubungan dengan makalah yang dibahas. Saran harus relevan dengan apa yang telah dibahas. Saran yang dibuat harus eksplisit, kepada siapa saran ditujukan dan tindakan atau hal apa yang disarankan.

P a g e | 11 3. Isi Bagian Akhir Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran (jika ada). 2.2 LAPORAN PENELITIAN Laporan penelitian adalah menyampaikan hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai ketentuan yang telah dilakukan berdasarkan jenis dan tujuan penelitian. Laporan penelitian dapat juga dikatakan bentuk komunikasi timbal balik antara penyusun laporan dengan pembaca. Laporan penelitian ditulis dalam suatu format laporan. Format diartikan sebagai bentuk susunan, atau organisasi suatu laporan, yaitu bagaimana bagian-bagian laporan itu diurutkan dan disusun. Biasanya format laporan penelitian ditentukan oleh lembaga pemberi dana. Peneliti harus menggunakan forma penulisan laporan sesuai dengan permintaan lembaga pemberi dana atau sesuai dengan jenis penelitian yang disetujui untuk didanai. Laporan hasil penelitian dikatakan baik apabila memenuhi hal-hal berikut : a. Laporan hendaknya komunikatif, jelas dan dapat dipahami. Pengertian komunikatif yaitu isi laporan dapat menyatukan antara penyusunan laporan dengan pihak yang dituju (pembaca). Jelas maksudnya, tidak membingungkan, tidak menyulitkan pembaca dan setiap materi yang disajikan mudah dipahami. b. Isi laporan disusun secara sistematis. Yaitu disusun berdasarkan urutan sesuai data. c. Bahasa laporan harus jelas dan logis. Yaitu bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit. Bumbu bahasa harus dihilangkan, langsung pada inti persoalan. Penggunaan kalimat panjang yang membingungkan dihindari. d. Bentuk, isi, dan gaya laporan harus sesuai. Yaitu antara bentuk dan isi harus saling mendukung. Jangan isi tidak jelas, bentuk dan gaya laporan bagus atau sebaliknya. e. Semua yang dilaporkan berdasarkan data yang jelas dan dapat dibuktikan kebenarannya. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan kejujuran, ketelitian dan kecermatan. Dalam pembahasan ini dikemukakan dua macam laporan, yaitu laporan hasil penelitian kuantitatif dan laporan hasil penelitian kualitatif. A. Laporan Penelitian Kuantitatif Laporan penelitian kuantitatif disajikan secara lugas, objektif dan apa adanya. Isi pokoknya adalah apa yang diteliti, bagaimana penelitian dilakukan, hasil yang diperoleh, dan simpulan penelitian. Laporan penelitian kuantitatif terdiri atas tiga bagian utama yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. 1. Bagian Awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal sama dengan bagian awal skripsi, tesis dan disertasi. Hal yang tidak termuat adalah lembar logo, lembar persetujuan.

P a g e | 12 Yang termasuk dalam bagian awal adalah : a) Halaman sampul b) Halaman judul c) Abstrak d) Prakata e) Daftar isi f) Daftar table g) h) Daftar gambar Daftar lampiran

2. Bagian Inti Pada dasarnya unsur-unsur bagian inti laporan penelitian juga sama dengan isi bagian inti skipsi, tesis atau disertasi. Yang termasuk dalam bagian inti adalah : BAB I Pendahuluan Pendahuluan adalah bab pertama dalam laporan penelitian, yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. 1.1 Latar Belakang Masalah Uraian dalam latar belakang masalah pada prinsipnya berupa penjelasan dan penegasan tentang duduk persoalan yang diteliti dan pentingnya penelitian yang dilakukan, yang berpatokan pada kecenderungan teoretis dan kecenderungan realistis mengenai fenomena yang diteliti. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah adalahpenegasan dari adanya kesenjangan antara aspek-aspek teoretis dan aspek-aspek realistis tentang fenomena yang diteliti, yang sebelumnya telah diuraikan pada latar belakang masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ilmiah biasanya diformulasikan dalam bentuk kalimat pertanyaan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah hasil yang ingin diperoleh dari kegiatan penelitian. Hasil apa yang harus ditegaskan, sepenuhnya mengacu pada pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan dalam rumusan masalah. Dengan demikin, rumusan tujuan penelitian merupakan bentuk jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan bukan pertanyaan. 1.4 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau sub masalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan masih harus diuji kebenarannya.

P a g e | 13 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian adalah penegasan tentang harapan peneliti bahwa hasil yang diperoleh penelitiannya dapat memberikan manfaat atau kegunaan nyata baik secara akademik (kegunaan teoretis) maupun secara operasional (kegunaan praktis). 1.6 Asumsi Penelitiian Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Misalnya, peneliti mengajukan asumsi bahwa sikap seseorang dapat diukur dengan menggunakan skala sikap. Dalam hal ini ia tidak perlu membuktikan kebenaran hal yang diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil pengukuran sikap yang diperolehnya. Asumsi dapat bersifat substantif atau metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedangkan penelitian. 1.7 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Yang dikemukakan adalah variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Dalam bagian ini juga dapat dipaparkan penjabaran variabel menjadi sub variabel beserta indikator-indikatornya. 1.8 Definisi Istilah atau Definisi Operasional Definisi istilah atau definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian atau kekurangjelasan makna seandainya penegasan istilah tidak diberikan. kriteria bahwa suatu istilah mengandung konsep pokok adalah jika istilah tersebut terkait erat dengan masalah yang diteliti atau variabel penelitian. Definisi istilah disampaikan secara langsung, dalam arti tidak diuraikan asal usulnya. Definisi istilah dititik beratkan pada pengertian yang diberikan oleh peneliti. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel. asumsi metodologis berkenaan dengan metodologi

P a g e | 14 BAB II KERANGKA TEORETIS Kerangka teoretis berisi uraian tentang hasil telaahan terhadap teori dan hasil penelitian terdahulu yang terkait. Telaah ini bisa dalam arti membandingkan, mengkontraskan atau meletakkan tempat kedudukan masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti, dan pada akhirnya menyatakan posisi/ pendirian peneliti disertai dengan alasanalasannya. Dengan demikian menjadi sangat jelas mengapa peneliti hanya menggunakan teori dan hasil-hasil penelitian tertentu saja. Telaah ini diperlukan karena tidak ada penelitian empirik tanpa didahului telaah kepustakaan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimantal, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pada penelitian non eksperimental, bahasan dalam subbab rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya, apakah penelitian eksploratoris, deskriptif, aksplanatoris, survai, atau penelitian historis, korelasional, dan komparasi kausal. 3.2 Populasi dan Sampel Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survai, sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subjek tergantung pada cara pengambilan datanya. Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar representatif, dalam arti dapat mencerminkan keadaan populasinya secara cermat. Kerepresentatifan sampel merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel dalam kaitannya dengan maksud menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian sampel terhadap populasinya.

P a g e | 15 Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan karakteristik populasinya, maka semakin besar kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya. Jadi, hal-hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah (a) identifikasi dan batasan-batsan tentang populasi atau subjek penelitian , (b) prosedur dan teknik pengambilan sampel, serta (c) besarnya sampel. 3.3 Instrumen Penelitian Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya. Sebuah instrumen yang baik juga harus memenuhi persyaratan reliabilitas. Dalam tesis, terutama disertasi, harus ada bagian yang menjelaskan proses validasi instrumen. Apabila instrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban untuk melaporkan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan. Hal ini yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masingmasing butir pertanyaan/pernyataan. Untuk alat dan bahan harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai. Dalam ilmu eksakta istilah instrumen penelitian kadangkala dipandang kurang tepat karena belum mencakup keseluruhan hal yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, subbab instrumen penelitian dapat diganti dengan alat dan bahan. 3.4 Pengumpulan Data Bagian ini menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh pada teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data, serta (c) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data. Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas. 3.5 Teknik Analisi Data Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

P a g e | 16 Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperlihatkan dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya. Beberapa teknik analisis statistik parametrik memang lebih canggih dan karenanya mempu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis sejenis dalam statistik nonparametrik. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Kata deskripsi data tidaklah merupakan judul subbab karena pada bagian ini diuraikan tiap-tiap variabel yang telah diteliti. Dalam deskripsi data untuk variabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistik deskriptif, misalnya distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik yang berupa histogram, nilai rata-rata (ada yang menggunakan rerata, rataan, purata), simpangan baku (standar deviasi), atau yang lainnya. Setiap variabel dilaporkan dalam subbab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan penelitian. Materi yang disajikan pada Bab IV, adalah temuan yang penting dari variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat tetapi bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang dipergunakan untuk menghasilkan temuan-temuan tersebut disertakan dalam lampiran (jika diperlukan). Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik, tabel, ataupun grafik, dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan tentang hal tersebut masih diperlukan. Namun, bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat factual, tidak mencakupi pendapat pribadi (interpretasi) peneliti. 4.2 Pengujian Hipotesis Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk tiap-tiap variabel.

P a g e | 17 Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya itu secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang diperoleh dari perhitungan statistik. BAB V PEMBAHASAN Pembahasan atas temuan penelitian yang dikemukakan di dalam Bab IV, mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Tujuan pembahasan adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai, (2) menafsirkan temuan penelitian, (3) mengintegrasi temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan penelitian. BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Isi simpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Artinya simpulan penelitian terikat secara substantif dengan temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Simpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, tetapi yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh. 6.2 Saran Saran yang diajukan hendaknya selalu berpangkal pada temuan penelitian, pembahasan, dan simpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau melaksanakannya. 3. Bagian Akhir Pada bagian akhir laporan penelitian juga sama dengan bagian akhir skripsi, tesis, dan disertasi. Hanya yang membedakan pada bagian akhir laporan tidak ada daftar riwayat hidup, tidak ada penyataan keaslian naskah. Pada bagian akhir laporan dicantumkan SK penunjukan tim peneliti yang memuat sumber pembiayaan penelitian. Pada bagian akhir ini memuat : a) Daftar rujukan b) Lampiran

P a g e | 18 B. Laporan Penelitian Kualitatif Penulisan laporan penelitian kualitatif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan penelitian kualitatif. Karena penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala atau fenomena secara menyeluruh dan kontekstual, laporan penelitian kualitatif haruslah mampu memberikan gambaran yang utuh dan kontekstual tentang topik yang diteliti. Laporan penelitian kualitatif terdiri atas tiga bagian utama, yakni bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal berisi abstrak, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian inti berisi paparan tentang keseluruhan aktivitas penelitian yang dilakukan, sedangkan bagian akhir berisi daftar rujukan dan lampiran. Ada tiga model format yang dapat digunakan dalam menulis laporan penelitian kualitatif, yaitu format tetap 1, format tetap 2, dan format bebas. 1) Format Tetap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian atau Latar Belakang 1.2 Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Landasan Teori 1.5 Kegunaan Penelitian BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 2.2 Kehadiran Peneliti 2.3 Lokasi Penelitian 2.4 Sumber Data 2.5 Prosedur Pengumpulan Data 2.6 Teknik Analisi Data 2.7 Pengecekan Keabsahan Data 2.8 Tahap-tahap Penelitian BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN BAB V PENUTUP 2) Format Tetap 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian atau Latar Belakang 1.2 Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Kegunaan Penelitian

P a g e | 19 BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB III METODE PENELITIAN BAB IV PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN BAB VI PENUTUP 3) Format Bebas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian atau Latar Belakang 1.2 Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Metode Penelitian 1.5 Landasan Teori BAB II Bab ini dan bab-bab selanjutnya memuat hasil-hasil penelitian yang diperolehnya. Judul dan isi tiap-tiap bab disesuaikan dengan topik dan hasil penelitiannya, termasuk pembahasannya.

P a g e | 20 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Makalah adalah suatu karya tulis ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Biasanya dalam suatu perkuliahan seorang dosen memberikan tugas yang dibuat dalam bentuk makalah dan dikerjakan oleh satu kelompok yang terdiri dari empat atau lima orang atau bahkan lebih. Kemudian makalah dipresentasikan di depan kelas untuk didiskusikan bersama. Laporan penelitian adalah menyampaikan hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai ketentuan yang telah dilakukan berdasarkan jenis dan tujuan penelitian. Berdasarkan jenis data dan cara pengolahannya, secara umum penelitian dapat dibedakan atas laporan penelitian kuantitatif dan laporan penelitian kualitatif. Laporan penelitian kuantitatif disajikan secara lugas, objektif dan apa adanya. Isi pokoknya adalah apa yang diteliti, bagaimana penelitian dilakukan, hasil yang diperoleh, dan simpulan penelitian. Laporan penelitian kualitatif terdiri atas tiga bagian utama yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Penulisan laporan penelitian kualitatif merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penelitian kualitatif. Karena penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala atau fenomena secara menyeluruh dan kontekstual, laporan penelitian kualitatif haruslah mampu memberikan gambaran yang utuh dan kontekstual tentang topik yang diteliti. 3.1 SARAN Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis, maka untuk mendapat pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca untuk membaca literaturliteratur yang telah dilampirkan pada daftar rujukan. Dengan demikian pula diharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari pembaca, agar makalah ini dapat memberikan pengetahuan tentang sistematika makalah dan laporan penelitian baik laporan penelitian kuantitatif ataupun penelitian kualitatif.

P a g e | 21 DAFTAR PUSTAKA

http./www.google.makalah menulis.com

You might also like