You are on page 1of 6

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- :1.I IPB/2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA HIBAH NPTGA 2001 DARI PEMERINTAH JEPANG UNTUK KEGIATAN SOSIALISASI PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka sosialisasi pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009, Pemerintah Jepang menyetujui penggunaan sebagian dana monetisasi hibah Non Project Type Grant Aid 2001 (NPTGA 2001); bahwa tata cara penarikan/penyaluran dana program kegiatan yang bersumber dari dana monetisasi hibah NPTGA 2001 tersebut perlu dilaksanakan melalui mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran dan Pencairan Dana Hibah NPTGA 2001 dari Pemerintah Jepang untuk Kegiatan Sosialisasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 dan Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009; Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai, dan . Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri; Peraturan Pemerintah Norry,or2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri;

b.

c.

Mengingat

: 1.

2.

3.

4. 5.

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4214) sebagaimanatelah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418);

8.

9.

10. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4330) sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan perubahan terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempat atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003); 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.02/2005 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2006; 12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2005 tentang petunjuk Penyusunan, Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2006; 13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.05/2006 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri; 15 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan; 16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan; . 17. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 239/KMK.01/1996 tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang Dibiayai . Dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 486/KMK.04/2000; 18. Peraturan Direktur Jend,~ral Perbendaharaan Nomor PER66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; .

-2-

Mem perhatikan

: 1. Exchange of Notes (E/N) antara Pemerintah


Pemerintah Jepang tanggal 6 Maret 2002;

Indonesia dan

2.

Verbal Note dariKedutaan Besar Jepang tanggal1 Maret 2009; MEMUTUSKAN :

Menetapkan

. PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA JEPANG UNTUK HIBAH NPTGA 2001 DARI PEMERINTAH KEGIATAN SOSIALISASI PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009

BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan dimaksud dengan: 1. Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, Y911!

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, yang masa berlakunya dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember tahun berkenaan. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjtJtnya disingkat DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA, adalah suatu dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau Satuan' Kerja (Satker) serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dokumen pelaksanaan pembiayaan kegiatan. Hibah Luar Negeri adalah setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang dan/atau jasa yang diperoleh dari pemberi hibah luar negeri yang tidak perlu dibayar kembali. Pemberi Hibah Luar Negeri yang selanjutnya disebut PHLN adalah pemerintah suatu negara asing, lembaga multilateral, lembaga keuangan dan lembaga non keuangan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah negara Republik Indonesia, yang memberikan hibah kepada Pemerintah. Hibah NPTGA 2001 yang selanjutnya disebut. NPTGA 2001 adalah hibah yang diberikan oleh Pemerintah Jepang kepada Pemerintah Indonesia sebagaimana dituangkan dalam dokumen . Exchange of Note tanggal 6 Maret 2002 Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA/Kuasa PA adalah Menteri/Pimpinan Lembaga atau kuasanya yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran

2.

3.

4.

5.

6.

pada KementerianNegara/Lembagayang bersangkutan.

- 3-

7.

Executing Agency adalah Kementerian Negara/Lembaga yang


menjadi penanggung jawab secara kegiatan. keseluruhan pelaksanaan

8.

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disebut KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada dibawah dan bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Rekening Khusus (Special Account) adalah Rekening Pemerintah yang berada di Bank Indonesia atau bank pemerintah lainnya yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menampung penarikan Initial Deposit (uang muka) dan bersifat revolving fund (berdaur ulang).

9.

10. Surat Perintah Membayar, yang selanjutnya disebut SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA 11. Surat Perintah Pencairan Dana, yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM

Pasal 2 Spesifikasi Hibah NPTGA 2001 dari Pemerintah Jepang untuk Sosialisasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009 adalah sebagai berikut : Tanggal Penandatanganan E/N Nomor Register Nomor Rekening Khusus Pagu Hibah Yang Disetujui
Executing

: 6 Maret 2002 . 70684001 . 510.000270 . Rp. 39.303.000.000,: Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik,Departemen Dalam Negeri 100 %

Agency

Porsi Pembiayaan Hibah

BAB II PEMBEBANAN Pasal3

Pembayaran dibebankan pada Rekening Khusus Nomor 510.000270 pad a Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta.

( -4-

BAB I"
PENCAIRAN DANA Pasal4 (1) Kegiatan Sosialisasi Pemilihan Umum Presiden dan Presiden Tahun 2009 dilaksanakan secara k<Jntraktual; Wakil

(2) Pencairan dana dilakukan melalui penerbitan SP2D Rekening Khusus oleh KPPN atas dasar Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) yang diajukan oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa PA berdasarkan DIPA; (3) SPM sebagaimana tersebut pada ayat (2) diajukan melampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut : a. Resume Kontrak ; b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB); c. Surat Setoran Pajak dan Faktur Pajak. (4) Atas dasar SPM dimaksud, KPPN Jakarta IV menerbitkan SP2D Rekening Khusus Langsungke pihak ketiga; (5) Format SPM dan SP2D Rekening Khusus berpedoman pada Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-77/PB/2005 tentang Tata Cara Penerbitan SP2D Rekening Khusus pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara; dengan

BABIV PELAPORAN DAN PENGIRIMAN DOKUMEN Pasal5 (1) Untuk keperluan dokumentasi dan pelaporan, KPPN mengirimkan copy SP2D Rekening Khusus kepada: Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Pengelolaan Kas Negara Subdirektorat Dana Pinjaman dan Hibah Jln. Lapangan Banteng Timur NO.2-4 Kotak Pos 1127 - Jakarta 10011

- 5-

,<

BABV
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal6 (1) (2) PPN, PPnBM dan PPh yang terhutang untuk porsi negeri dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku; hibah luar

Pengesahan faktur pajak dan Surat Setoran Pajak dilakukan sesuai ketentuan.

BABVI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tanggal ditetapkan. ini mulai berlaku sejak

Ditetapkan di Jakarta Pad a tanggal \ 3 Mei 2009

- 6-

You might also like