You are on page 1of 6

BAB IV

GETARAN SELARAS
Gejala Periodik : peristiwa berulang secara teratur dalam interval
besaran independen (waktu, ruang, atau keduanya)
Osilasi/Getaran : gerak periodik terhadap waktu disekitar titik
seimbang.
Getaran Selaras/harmonik : posisi partikel yang bergetar merupakan
fungsi waktu, dinyatakan sebagai fungsi sinus/kosinus.
III.1. GETARAN SELARAS SEDERHANA
Getaran selaras terjadi karena adanya gaya balik yang arahnya selalu
menuju titik setimbang gaya balik linear (sebanding dengan
simpangan) :
x k x F

) (
Persamaan Diferensial Getaran Selaras teredam :
0 + x
m
k
x

Penyelesaian persamaan diferensial tersebut


( ) t A t x
0
cos ) (
dimana A = simpangan maksimum/amplitudo
= tetapan yang menyatakan posisi awal/fase awal

0
= frekuensi sudut =
m
k
Fungsi Percepatan dan Kecepatan partikel dalam GSS :
( )
( ) ) ( cos ) (
sin ) (
2
0 0
2
0
0 0
t x t A t a
t A t v



Tenaga Mekanik sistem GSS adalah konstan


2
2
2 2
2
1

2
1

2
1
2
1
kA
mv
kx mv U K E
maks
x

+ +
III.2. GETARAN SELARAS TEREDAM
Selain gaya balik linear, terdapat gaya lain yang menimbulkan
redaman pada getaran selarasnya, yakni gaya gesek (sebanding
dengan kecepatan partikel tetapi melawan arah gerak), sehingga
persamaan gayanya
x c x k F


Persamaan diferensial getaran selaras teredam
0 + + x
m
k
x
m
c
x

Penyelesaian persamaan diferensial tersebut : tergantung nilai c


(konstanta gesek), m (massa) dan k (konstanta pegas). Ada 3
penyelesaian yang memunculkan tiga jenis getaran teredam, yaitu:
0 4
2
> k m c
Getaran Selaras Teredam Kuat (overdamped)
0 4
2
k m c
Getaran Selaras Teredam Kritis (critical damped)
0 4
2
< k m c
Getaran Selaras Teredam Lambat (underdamped)
1. Getaran Selaras Teredam Kuat
Ada 2 akar negatif :
t t
e A e A t x
m
k
m
c
m
c
q
m
k
m
c
m
c
q
2 1
2 1
2
2 / 1
2
2
2
1
2 / 1
2
2
1
) (
4 2
4 2

,
_

,
_

+
Sistem setelah diberi simpangan awal akan kembali ke
posisi setimbang secara eksponensial (tanpa osilasi).
Faktor redaman cukup besar melawan gaya balik
sehingga sistem tidak bergetar melainkan langsung menuju ke
keadaan setimbang setelah mula-mula disimpangkan
2. Getaran Selaras Teredam Kritis
Ada akar kembar negatif :
( )
t
e B t A t x
m
c
q q


+ ) (
2
2 1
Sistem juga tidak menjalani getaran, tetapi menuju
titik/posisi setimbang secara asimtotis.
3. Getaran Selaras Teredam Lambat
Ada 2 akar kompleks :

,
_

,
_

+
2
2 / 1
2
2
2
1
2 / 1
2
2
1
4 2
4 2

m
c
m
k
i
m
c
q
m
c
m
k
i
m
c
q
dengan mengingat
( )
2 / 1
0
2 / 1
2 2
0
2 / 1
2
2
dan
2
dimana
4

,
_

,
_


m
k
m
c
m
c
m
k
d

maka
( )




+

t A e t x
i q
i q
d
t
d
d
cos ) (
2
1
Pada getaran selaras lambat ini, masih terjadi
osilasi/getaran tetapi amplitudo mengecil dikarenakan faktor
tenaga yang diperlukan untuk mengatasi redaman.
Tenaga sistem getaran tidak konstan, tetapi berkurang
secara berangsur oleh adanya gaya peredam yang bersifat
disipatif sebagaimana gaya gesek pada umumnya.
Laju perubahan tenaga (daya disipasi pada sistem) dapat
dituliskan
( ) x kx x m x kx x x m E
kx x m E

+ +
+
2 2
2
1
2
1
Jika dari persamaan diferensial telah didapatkan
x c kx x m +
maka disimpulkan
2
x c E

berkurang secara kontinu sebagaimana pengurangan


amplitudonya.
III.3. GETARAN SELARAS TERPAKSA
Pada getaran jenis ini ditambahkan lagi gaya eksternal dari luar sistem
yang berguna untuk mempertahankan agar getaran tetap berlangsung,
walaupun mengalami gaya peredam.
Persamaan gayanya
eks
F x c x k F

+
eks
F

merupakan fungsi harmonik atau fungsi eksponen kompleks


Persamaan diferensial getaran selaras terpaksa
eks
F x
m
k
x
m
c
x

+ +
Penyelesaian persamaan diferensial tersebut terdiri atas 2 bagian :
1. Penyelesaian Persamaan Diferensial Homogen : bagian
transient/fana
0 + + x
m
k
x
m
c
x

2. Bagian mantap (steady state condition) yang ditentukan oleh bentuk


eks
F

(komponen non homogen)


2 2
0
2
tan
p
p

( ) [ ]
) (
/
4
/
) (
0
2 / 1
2 2
2
2 2
0
0

D
m F m F
A
p p

Amplitudo keadaan mantap


) (
p p
A
mencapai harga maksimum jika
sistem dalam keadaan resonansi, yakni saat terjadi resonansi antara
gaya pemaksa dengan sistem getaran. Sistem getaran menyerap tenaga
atau daya paling besar dari gaya pemaksa. Hal ini terjadi saat p


berharga /2.
( ) ( )
2 / 1
2 2
2 / 1
2 2
0
atau 2
d r r

You might also like