You are on page 1of 12

Oleh: Bella Asrikawati Caprina Dwi Putri Claudia Hana Debora Daeli Vindy Dwi Paramitha

Campuran

Larutan

Koloid

suspensi

Menunjukkan sifat: - Efek Tyndall - Adsorpsi - Gerak Brown - Elektroforesis - Koloid pelindung Fase Terdispersi

Terdiri Atas:

Dibuat Dengan Cara:

Medium Pendispersi

Kondensasi

Dispersi

- Reaksi Hidrolisis - Reaksi Reduksi - Reaksi Redoks - Penggantian pelarut

- Cara Mekanik - Cara peptisasi - Cara busur bredig

No 1 2

Larutan Ukuran Partikel 10 Homogen

Koloid Ukuran Partikel 10 10 Antara Homogen dan Heterogen Keruh Tidak memisah jika didiamkan Tidak dapat disaring dengan saringan biasa Tidak dapat disaring dengan membran perkamen Molekul besar, partikel Susu, santan, busa sabun, asap

Suspensi Ukuran Partikel >10 Heterogen

3 4

Jernih Tidak memisah jika didiamkan Tidak dapat disaring dengan saringan biasa Tidak dapat disaring dengan membran perkamen Berbentuk ion, molekul kecil Larutan gula, larutan garam

Keruh Memisah jika didiamkan

5 6

Dapat disaring dengan saringan biasa Dapat disaring dengan membran perkamen Partikel besar Tanah liat dengan air, pasir dengan air

7 8

Berdasarkan Afinitas
Liofil: Afinitas fase terdispersi dan fase pendispersinya besar Contoh: agar-agar, kanji

Liofob: Afinitas fase terdispersi dan fase pendispersinya kecil Contoh: Asap
Ampifil: koloid yang dapat menjadi liofil dan liofob Contoh: buih sabun

Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi


Fase pendispersi

Fase Terdispersi Gas

Sistem koloid Buih/busa Busa padat Aerosol cair Emulsi Emulsi padat (gel) Aerosol padat Sol Sol padat

contoh Busa sabun, buih, ombak Biskuit, spons, batu apung Kabut, hairspray, parfum Air susu, santan Agar-agar, keju, mentega Asap, partikulat, debu Cat, tinta, kanji, semir cair Perunggu, kuningan, kaca

Cair Padat

Cair

Gas Cair Padat

Padat

Gas Cair Padat

Gerak brown Gerak zigzag (bergerak dengan jalan lurus, tapi arahnya tidak beraturan) oleh karena partikel koloid bertumbukan dengan partikel pelarut

Efek Tyndall Peristiwa penghamburan sinar atau cahaya oleh partikel-partikel koloid sehingga jalannya sinar dapat terlihat dengan jelas.

Adsorpsi Penyerapan ion pada permukaan partikel koloid sehingga koloid menjadi bermuatan 1. Koloid positif, contoh: senyawa oksida&hidroksida 2. Koloid negatif, contoh: selain koloid positif

Elektroforesis Pemisahan koloid bermuatan oleh pengaruh medan listrik Contoh: identifikasi DNA dan sidik jari

Koagulasi Partikel-partikel koloid dapat mengalami koagulasi atau penggumpalan, dengan cara pemanasan, mencampur koloid dengan elektrolit, atau mencampur dua koloid yang berbeda muatan Contoh: pengendapan di muara sungai

Dialisis Pemurnian koloid dari ion-ion pengganggu Contoh: cuci darah

Larutan

kondensasi

Koloid

dispersi

suspensi

Cara Kondensasi Pembuatan koloid dengan cara menggumpalkan larutan menjadi koloid Reaksi redoks Reaksi dengan perubahan bilangan oksidasi SO+2HS 3S+2HO

a.

b. Reaksi hidrolisa Adalah reaksi suatu zat dengan air FeCl+3HO Fe(OH)+3HCl c. Reaksi pengendapan AsO+3HS AsS+3HO

Cara Dispersi Pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel besar menjadi koloid a. Cara mekanik Dengan penggilingan untuk zat padat serta pengadukan dan pengocokan untuk zat cair Contoh: pembuatan sol belerang dengan cara penggilingan belerang kasar

b. Cara peptisasi (pemecahan) Partikel endapan yang kasar dipecah menjadi partikel koloid dengan penambahan suatu elektrolit Contoh: pembuatan sol dengan menambahkan larutan

c. Cara Busur Bredig Membuat logam yang didispersi sebagai elektroda kemudian dialiri listrik dengan tegangan tinggi Contoh: pembuatan sol emas, platina dan perak

You might also like