You are on page 1of 35

Ke-Muhammadiyahan Oleh Marzuqi Agung Prasetya,M.

SI
Click to edit Master subtitle style

4/22/12

Sejarah Muhammadiyah

Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan KHA Dahlan .

4/22/12

Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalanamalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan 4/22/12 Qur`an dan Hadist. Oleh karena itu

Mula-mula ajaran ini ditolak, namun berkat ketekunan dan kesabarannya, akhirnya mendapat sambutan dari keluarga dan teman dekatnya. Profesinya sebagai pedagang sangat mendukung ajakan beliau, sehingga dalam waktu singkat ajakannya menyebar ke luar kampung Kauman bahkan sampai ke luar daerah dan ke luar pulau Jawa. Untuk mengorganisir 4/22/12 kegiatan tersebut maka didirikan

Disamping memberikan pelajaran/pengetahuannya kepada laki-laki, beliau juga memberi pelajaran kepada kaum Ibu muda dalam forum pengajian yang disebut "Sidratul Muntaha". Pada siang hari pelajaran untuk anak-anak laki-laki dan perempuan. Pada malam hari untuk anak-anak yang telah dewasa. 4/22/12

KH A Dahlan memimpin Muhammadiyah dari tahun 1912 hingga tahun 1922 dimana saat itu masih menggunakan sistem permusyawaratan rapat tahunan. Pada rapat tahun ke 11, Pemimpin Muhammadiyah dipegang oleh KH Ibrahim yang kemudian memegang Muhammadiyah hingga tahun 1934.Rapat Tahunan itu sendiri 4/22/12 kemudian berubah menjadi Konggres

organisasi sosial keagamaan besar di Indonesia. Keberadaannya tersebar diseluruh wilayah Republik Indonesia bahkan diluar negeri. Amal usahanya meliputi berbagai bidang. Untuk mengendalikan organisasi yang besar diperlukan pedoman dan tuntunan berorganisasi bagi seluruh warganya, baik pimpinan maupun 4/22/12 anggota, diantaranya adalah

PEDOMAN DAN TUNTUNAN BERORGANISASI MUHAMMADIYAH Muhammadiyah adalah salah satu

A. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Muhammadiyah Pengertian
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) adalah landasan struktural dan operasional yang menjadi pedoman dalam menjalankan roda organisasi. AD dan ART Muhammadiyah adalah peraturan-peraturan dasar (pokok) dalam berorganisasi bagi persyarikatan Muhammadiyah. 4/22/12

Isi AD dan ART Muhammadiyah

Isi Anggaran Dasar Muhammadiyah Anggaran Dasar Muhammadiyah terdiri dari dua bagian yang tak dapat dipisahkan, yaitu Muqoddimah (Pembukaan) dan Batang Tubuh (Pasal-pasal) Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM)
4/22/12

MADM berisi tentang pokok-pokok

Buya HAMKA KH. Farid Maruf Mr. Kasman Singodimeja Zein Jambek MADM disyahkan pada konggres (muktamar) ke-31 tahun 1950 di Yogyakarta. Adapun rumusan MADM adalah sebagai berikut : Diawali dengan surat Al Fatihah dan

4/22/12

Isi MADM yaitu tujuh pokok pikiran yaitu : Bahwa hidup manusia harus bertauhid, beribadah kepada Allah serta taat dan patuh kepada-Nya Bahwa hidup manusia harus bermasyarakat Bahwa hidup manusia agar sejahtera dan 4/22/12 bahagia hanya jika berhukum

Batang Tubuh (pasalpasal) Anggaran Dasar Muhammadiyah

Batang Tubuh AD Muhammadiyah terdiri dari 16 bab 42 pasal, yaitu BAB I : NAMA, PENDIRI DAN TEMPAT KEDUDUKAN (3 pasal) Pasal 1 tentang Nama Pasal 2 tentang Pendiri Pasal 3 tentang Tempat 4/22/12 Kedudukan

BAB IV : KEANGGOTAAN ( 1 pasal) Pasal 8 tentang Anggota serta Hak dan Kewajiban BAB V : SUSUNAN DAN PENETAPAN ORGANISASI (2 pasal) Pasal 9 tentang Susunan Organisasi Pasal 10 tentang Penetapan Organisasi
4/22/12

BAB VI

: PIMPINAN (9 pasal)

BAB VII : UNSUR PEMBANTU PIMPINAN (1 pasal) Pasal 20 tentang Majlis dan Lembaga BAB VIII : ORGANISASI OTONOM (1 pasal) Pasal 21 tentang Pengertian dan Ketentuan BAB IX pasal) 4/22/12 : PERMUSYAWARATAN (10

BAB X

: RAPAT (3 pasal)

Pasal 32 tentang Rapat Pimpinan Pasal 33 tentang Rapat Kerja Pasal 34 tentang Tanfidz BAB XI : KEUANGAN DAN KEKAYAAN (3 pasal) Pasal 35 tentang Pengertian Pasal 36 tentang Sumber Pasal 37 tentang Pengelolaan

4/22/12

BAB XV

: PERUBAHAN (1 pasal)

Pasal 41 tentang Perubahan Anggaran Dasar BAB XVI : PENUTUP (1 pasal) Pasal 42 tentang Penutup

4/22/12

Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah

Anggaran Rumah Tangga (ART) Muhammadiyah terdiri dari 38 Pasal, yaitu : Pasal 1 Pasal 2 tentang Lambang dan Bendera Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 tentang Usaha tentang Keanggotaan tentang Ranting

tentang Tempat Kedudukan

4/22/12

Pasal 13 tentang Pimpinan Cabang Pasal 14 tentang Pimpinan Ranting Pasal 15 tentang Pemilihan Pimpinan Pasal 16 tentang Masa Jabatan Pimpinan Pasal 17 tentang Ketentuan Luar Biasa Pasal 18 tentang Penasihat Pasal 19 tentang Unsur Pembantu

4/22/12

Pasal 31 tentang Rapat Pimpinan Pasal 32 tentang Rapat Kerja Pimpinan Pasal 33 tentang Rapat Kerja Unsur Pembantu Pimpinan Pasal 34 tentang Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Pasal 35 tentang Pengawasan Keuangan dan Kekayaan 4/22/12

Fungsi AD dan ART Muhammadiyah

Fungsi AD dan ART Muhammadiyah secara keseluruhan adalah : Petunjuk atau pernyataan jati diri (identitas) Pedoman pokok dLm berorganisasi Landasan hukum dalam berorganisasi Rujukan dalam membuat peraturanperaturan dan mengambil keputusan 4/22/12

Tuntutan Anggota Muhammadiyah

Anggota Biasa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Warga Negara Indonesia beragama Islam Laki-laki atau perempuan berumur 17 tahun atau sudah menikah Menyetujui maksud dan tujuan Muhammadiyah Bersedia mendukung dan 4/22/12 melaksanakan usaha-usaha

Tata cara menjadi anggota diatur sebagai berikut :


Anggota Biasa Mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pimpinan Pusat dengan mengisi formulir disertai kelengkapan syarat-syaratnya melalui Pimpinan Ranting atau Pimpinan amal usaha di tempat yang belum ada ranting, kemudian diteruskan kepada Pimpinan Cabang. Pimpinan Cabang meneruskan

4/22/12

4/22/12

4/22/12

4/22/12

4/22/12

4/22/12

4/22/12

4/22/12

4/22/12

4/22/12

4/22/12

4/22/12

4/22/12

4/22/12

You might also like