You are on page 1of 20

SISTEM CARDIOVASKULER

Sistem kardiovaskuler yaitu sisitem yang berfungsi mengurus sirkulasi darah (peredaran darah). Alat yang terlibat pada sirkulasi darah adalag jantung dan pembuluh darah Jantung berfungsi sebagai pusat sirkulasi darah dan pembuluh darah adalah tempat lewat aliran darah Kita mengenal 2 macam sirkulasi darah 1. Sirkulasi umum (sirkulasi umum-sirkulasi sistemik) 2. Sirkulasi paru-paru (sirkulasi kecil)

4.1 Anatomi Jantung( cardio) Jantung terletak dalam rongga dada antara paru-paru kiri dan paru-paru kanan (rongga mediastinum) diatas dari diaframa. Letak jantung ini agak kekiri dengan batas-batas : Kiri Kanan Atas Bawah : intercostal V kiri 1 jari media dari garis medioclacukaris : parastenal kanan : ruang intercostal 2 : ruang intercostal 5

(lihat gambar 4.1)

Gambar 4.1

Jantung jumlahnya 1 buah, bentuknya seperti mangga atau menyerupai jantung pisang, bengan besarnya kira-kira sekitar sebesar tinju.

Bagian yang rncing kebawah dan bagian yang tumpul keatas Bagian yang runcing disebut apex cordis dan bagian yang tumpul disebut basis cordis

4.2 Lapisan Jantung Ada 3 lapisan jantung yaitu : 1. Periocardium (lapisan luar) 2. Myocardium (lapisan tengah) 3. Endocardium (lapisan dalam)

Pericardium Pericadium merupakan selaput pembungkus jantung yang terdiri dari jaringan ikat. Ada 2 lapisan pericardium 1. Pericardium parietale yaitu bagian luar pericardium yang tidak berhubungan langsung dengan otot jantung 2. Pericardium viscerale yaitu bagian dalam dari pericardium yang melekat secara langsung dengan otot jantung Diantara ke-2 lapisan pericardium ini terdapat rongga pericardium yang dalam keadaannormal tidak berisi apa-apa Dalam keadaan abnormal bisa berisi cairan, umumnya disebabakan peradangan pericardium (pericarditis)

Myocardium Myocardium adalah lapisan otot jantung yang terdiri dari 3 macam otot: a. Otot atrium b. Otot ventrikel c. Otot serat khusus Otot atrium dan vetrikel otot jantung dapat berkontraksi dan otot serat khusus tidak berkontraksi, malainkan tempat aliran rangsangan pada jantung (kondisi jantung)

Otot ventrikel lebih tebal dari otot atrium Endocardium Endocardium adalah lapisan dalam jantung yang berhubungan langsung dengan ruangan dalam jantung, terdiri dari jaringan epitel (endotel)

4.3 ruang pada jantung Jantung manusia terdiri dari 4 rungan yaitu 2 buah atrium (serambi)- atrium kiri dan atrium kanan- dan 2 buah ventrikel (bilik) vintrikel kiri dan vintrikel kanan. Antara bagian kiri dan bagian kanan jantung tidak berhubungan melainkan dibatasi oleh suatu sekat jantung atau septum cordis. Yang menghubungkan antara atrium kiri dengan ventrikel kanan Pada janin yang masih dalam kandungan, antara atrium kanan dengan atrium kiri mempunyai hubungan melalui sebuah lobang yang disebut dengan foramen ovale. Lobang ini setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong tidak ada lagi karena menutup. Berati pada bayi, kandungan darah pada atrium kanan akan bercampur dengan darah pada atrium kiri Sedangkan setelah bayi lahir, arah atrium kanan tidak akan bercampur lagi dengan darah atrium kiri. Hal ini disebabkan karena paru-paru bayi yang telah lahir sudah berfungsi. Bayi mendapatkan oksigen, bukan dari darah yang bersal dari tali pusat lagi Ada kalanya lubang tadi (foramen ovale) tidak menutup setelah bayi lahir sampai dewasa, maka ini merupakan keadaan abnormal (suatu penyakit jantung bawaan). Foramen ovale yang tetap tebuka ini disebut foramen ovale persisten. Pada keadaan ini, bayi akan membiru kulitnya, lantaran darah pada sirkulasi banyak mengandung CO2 4.4 Pembuluh Darah pada Jantung Pada dinding jantung sendiri terdapat pembuluh darah yang akan memberikan makan terhadap otot jantung. Pembuluh darah ini dikenal dengan arteri coronaria. Jika pembuluh darah ini menyempit atau tersumbat, maka otot jantung akan mengalami kekurangan zat makanan dan O2.

Keadaan ini akan menyebabkan nyeri pada jantung yang disebut angina pectoris. Jika ini berlajut terus maka jantung akan mengalami kematian otot jantung yang disebut infrarck myocard. Pada jantung juga terdapat pembuluh darah besar yan gmasuk dan pembuluh darah besar yang keluar Pembuluh darah yang masuk: 1. Vena cova. Darah masuk keatriumkanan yang berasal dari jantung ke seluruh jaringan tubuh. Darah mengandung CO2. 2. Vena pulmonalis. Darah masuk ke atrium kiri yang berasal dari paru-paru, dan mengandung O2. Pembuluh darah yang keluar 1. Aorta. Darah keluar dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh 2. Arteri pulmonalis. Darah keluar dari ventrikel kanan ke paru-paru. Darah mengandung CO2.

Katub Jantung : A. Katup(VALVULA) mitralis antara atrium kiri dan ventrkel kiri B. katup trikuspidalis antara atrium kanan dan ventrikel kanan C. katup semilumaris pulmanalis antara ventrikel kanan dan arteri pulm0nalis D. katup semilunaris aorta antara wentrikel kiri dan aorta Gambar 4.2

Persarafan Jantung Jantung disyarafi oleh syaraf otonom (syaraf gaib) yaitu syaraf simpatis dan syaraf parasimpatis. Syaraf simpatis bersifat merangsang (stimulasi) kegiatan jantung sehingga denyut (kontraksi) jantung bertambah cepat dan kuat. Syaraf parasimpatis bersifat inhibisi (menahan) kegiatan jantung sehingga jantung lambat dan lemah. Dalam keadaan normal, frekuensi denyut jantung rata-rata adalah 72 kali/menit, atau berkisar antara 60-90 kali/menit. Kalau lebih cepat dari normal disebut tachycardia. Kalau lebih lambat dari normal disebut bradycardia. 4.5 Pemeriksaan Jantung Pemeriksaan jantung dapat dilakukan dengan : 1. Stetoskop, untuk mendengar bunyi jantung 2. Phonocardiograf, untuk mencatat bunyi jantung, hasil pencatatannya disebut phonocardiagram. 3. Elektro cardiograf, alat pencatat yang lebih lengkap dan lebih modern sehingga didapatkan grafiknya yang disebut elektrocardiogram (EKG). 4.6 Anatomi Pembuluh Darah Pembuluh darah ada 2 macam 1. Pembuluh darah nadi disebut arteri 2. Pembuluh darah balik disebut vena Arteri membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh (jaringan) Vena membawa darah dari jaringan kembali ke jantung Beda arteri dengan vena : 1. Dinding arteri lebih tebal Dinding vena lebih tipis 2. Letak arteri lebih dalam Letak vena biasanya dangkal, kecuali vena besar 3. Penampang arteri lebih kecil dari penampang vena

4. Darah arteri mengandung oksigen, kecuali arteri pulmonalis Darah vena mengandung CO2, kecuali vena pulmonalis 5. Tekanan darah arteri lebih besar dari tekanan darah vena 6. Arteri tidak mempunyai katup Vena mempunyai katup, kecuali vena pulmonalis Klasifikasi Pembuluh Darah Arteri terbagi atas : 1. Arteri besar yaitu arteri yang langsung keluar dari jantung Contoh : aorta, arteri pulmonalis 2. Arteri sedang yaitu cabang dari arteri besar yang akan menuju organ (alat) Contoh : Arteri renalis ke ginjal Arteri hepatica ke hepar Arteri carotis ke otak Arteri axillaris ke lengan Arteri femolaris ke tungkai

3. Arteri kecil (arteriole) yaitu kapiler-kapiler yang berada pada suatu organ Vena terdiri atas : 1. Vena besar yaitu : vena yang langsung masuk ke jantung Contoh : vena cava 2. Vena sedang yaitu vena yang bermuara pada vena cava Contoh : Vena renalis dari ginjal Vena hepatica dari hepar Vena femoralis dari tungkai Vena yuguralis dari otak

3. Vena kecil (venula) yaitu vena cava yang kecil berada di dalam organ Sebetulnya nama-nama pembuluh darah ini banyak sekali sesuai dengan banyak organ yang akan diberi darah. Kita tidak menguraikan cabang-cabang pembuluh darah yang banyak itu karena terlalu mendetail sekali.

Struktur Pembuluh Darah Pembuluh darah mempunyai : 1. Tunica intima yaitu lapisan dalam yang melapisi lumen pembuluh darah terbentuk dari epitel selapis gepeng (endotel) 2. Tunica media yaitu lapisan tengah yang terbentuk dari otot polos dan tersusun dari 2 lapis yaitu lapisan melingkar (sirkuler) dan lapisan memanjang (longitudinal). 3. Tunica adventitia yaitu lapisan luar yang terbentuk dari jaringan ikat. Pada pembuluh darah besar, pada lapisan ini terdapat kapiler yang memberi makan dinding pembuluh darah itu sendiri disebut vasa vosorum. Pada kapiler (arteriole), lapisan (1) dan (3) tidak ada, melainkan hanya lapisan (1) saja yang ada. Oleh sebab itu dindingnya tipis sekali.

4.7 Nadi( ARTERI) Dilatasi dan kontriksi pembuluh darah arteri akan menimbulkan denyut nadi yang dapat diraba dengan jari pada tempat-tempat tertentu yang biasanya pada arteri yang letaknya dangkal. Tempat-tempat meraba nadi adalah : 1. Pada arteri radialis di pergelangan tangan 2. Pada arteri brachialis di fossa cubiti 3. Pada arteri axillaris di ketiak 4. Pada arteri carotis di leher bagian lateral 5. Pada arteri temporalis di kepala 6. Pada arteri femoralis di lipat paha 7. Pada arteri poplitea di fossa poplitea (di belakang sendi lutut) 8. Pada arteri dorsalis pedis di punggung kaki Yang harus diperiksa nadi adalah : 1. Frekuensi nadi dihitung permenit Normalnya kira-kira 60-90 kali/menit

2. Kekuatan nadi, apakah pada perabaan nadi terasa kuat, sedang, lemah, atau tidak teraba Semuanya ini ada artinya. Kalau kuat sekali kemungkinan hipertensi. Kalau lemah sekali kemungkinan shock. 3. Irama nadi Kalau tidak sama jaraknya berarti nadi tidak teratur yang berarti ada gangguan irama pada jantung. 4. Tahanan nadi (resistance) Yang biasanya sering memeriksa ini adalah seorang dokter ahli untuk menentukan adanya arteriosclerosis. 4.8 Tekanan Darah Tekanan darah arteri yang normal pada orang dewasa adalah 120/80 mmHg dengan variasinya systole 120 mmHg-140 mmHg dan diastole 70-90 mmHg. Tekanan darah normal dipengaruhi oleh : 1. Usia Makin tua seseorang, nilai normal tekanan daranya semakin tinggi. Seorang yang berusia 50 tahun mempunyai systole normal 150 mmHg. Seorang yang berusia 60 tahun mempunyai systole normal 160 mmHg. Seorang yang berusia lebih dari 65 tahun mempunyai systole normal tidak lebih dari 165 mmHg. Diastole 90-95 mmHg masih normal. 2. Latihan (kerja) Sesudah kerja/latihan, tekanan akan naik buat sementara dan kemudian akan kembali normal setelah istirahat. 3. Emosi Bila seseorang emosi seperti marah dan cemas, maka tekanan darah akan naik. Setelah emosi hilang, tekanan akan normal kembali. Pemeriksaan Tekanan Darah Pemeriksaan tekanan darah Sebelum dapat dilakukan dengan memakai kita alat harus

sphigmomanometer.

memeriksa

tekanan

darah,

memperhatikan syarat yang harus dipenuhi :

1. Tubuh harus dalam keadaan istirahat 2. Penderita harus dalam keadaan tenang/tidak dalam emosi. Jika dalam keadaan emosi, hasilnya akan tinggi dari sebenarnya. 3. Posisi penderita harus dalam deadaan berbaring dengan letak tensimeter (sphigmomanometer) sama tinggi denga jantung. Boleh juga pada posisi duduk asal tensimeter setinggi jantung 4. Pemasangan manset tekanan darah harus pas dan tidak boleh terlalu longgar atau terlalu ketat. Sebab, itu akan mempengaruhi hasil pengukuran darah 5. Pemeriksaan tekanan darah harus dilakukan sebanyak 3 kali. Sebagai hasil pemeriksaan adalah rata-ratanya Cara pemeriksaan tekanan darah 1. Secara langsung Pemeriksaan tekanan darah secara langsung yaitu dengan mamakai manometer yang dihubungkan secara langsung dengan jarum yang dimaksukkan ke dalam pembuluh darah arteri dan dapat dibaca skala tekanannya 2. Secara tidak langsung Pemeriksaan tekanan darah secara tidak langsung ada 3 cara: a. Cara palpasi Setelah manset tensimeter terpasang di lengan atas kanan, kita raba sandi radialis dan tekanan manset dinaikan dengan memompa sampai nadi tidak dapat diraba lagi. Kemudian kita menurunkan tekanan secara pelampelan smabil mengamati denyut nadi kembali. Jika teraba kembali, denyut nadinya akan tercatat tinggi pada air raksa tensimeternya. Ini merupakan tekanan systole. Sedangkan tekanan diastole tidak bisa diperikasa dengan memakai cara palpasi ini b. Cara auscultasi Manset dipompa sampai tidak teraba nadi. Kemudian diturunkan pelanpelan sambil mendengarkan stetoskop. Pada arteri brachialis difassa cubiti terdengar bunyi yang pertama kali dicatat pada skala manometer.

Kemudian air raksa terus diturunkansecara pelan-pelan sampai hilang bunyi tadi. Saat hilangnya bunyi dicatat lagi skalanya. Saat pertama kali berbunyi adalah tekanan systole Saat hilangnya bunyi adalah tekanan diastole Sebaiknya pengukuran tekanan darah ini adalah cara gubungan palpasi dan auscultasi Macam-macam tensimeter 1. Tensimeter air raksa 2. Tensimeter aneroid Yang terbaik adalan tensimeter air raksa Tensimeter aneroid harus ditera dengan tensimeter air raksa paling kurang sekali dalam sebulan. Sebab kalau pernya sudah lemah, pengukuran tidak tepat lagi Pulse pressare (tekanan nadi) adalah silisih tekanan systole dengan tekanan diastole. Biasanya nilai normalnya adalah 40 mmHg Contoh : Bila tekanan darah 120/80 mmHg, tekanan nadinya adalah 40 mmHg Bila tekanan darah 140/90mmHg, tekanan nadinya adlah 50 mmHg Gambar : kiri, sirkulasi umum dan kanan , Diagram sirkulasi

4.9 Sistem Pembuluh Limfe Pembuluh limfe mempunyai konstruksi sistem pembuluh darah, tetapi isinya adalah cairan limfe. Kapiler limfe mempunyai distribusi sebagaimana kapiler darah. Unit kapiler limfe akan membentuk pembuluh yang lebih besar dan disebut limfatik. Dari limfatik akan berlajut ke unit yang lebih besar yang dikenal dengan 2 macam pembuluh limfe utama yaitu : 1. Ductus thoraticus 2. Ductus limfatik dextra Ductus Thorasikus Ductus thoraticus atau limfatik sinistra yang dimulai dari dilatasi disebut cisterna chyli yang mempunyai lokasi pada bagian depan corpus vertebra lumbalis dan

berjalan sepanjang bagian depan corpus vertebra kearah atas dan kemudian memasuki vena brachiocephalica pada sudut pertemuan vena jugularis interna dan vena sublavia interna dan vena subclavia sinistra. Panjang dari ductus thoraticus kira-kira 38-45 cm dan diameternya kira-kira 406 mm serta mempunyai beberapa katup. Katup yang terletak pada bagian ujung berfungsi sebagai pencegah aliran darah vena berbalik ke dalam ductus thoraticus. Ductus thoraticus menerima aliran limfe yang berasal dari : 1. Kedua anggota bawah 2. Selurh abdomen 3. Sisi kiri dari dada, leher, kepala, dan anggota atas Bagian dilatasi ductus thoraticus (cisterna chyli) menerima aliran limfe bagian atas anggota bawah dan dari dinding serta alat dalam pelvis dan abdomen.

Ductus Limfatikus Dextra Ductus limfatikus dextra adalah suatu pembuluh yang pendek yang biasanya 1,25 cm panjangnya dan akan bermuara pada vena brachiocephalica pada pertemuan vena jugularis interna kanan dan vena subclavia kanan. Pada ujungnya (muaranya) juga terdapat dua katup semilunaris. Aliran limfenya berasal dari sisi kanan kepala, sisi kanan leher, anggota atas kanan, serta sisi kanan dada dan punggung. Struktur dari Pembuluh Limfe Pembuluh limfe mempunyai struktur dinding vena. Pada kapiler limfe terdapat lapisan tipis yang terdiri dari satu lapis sel endotel. Pembuluhlimfe yang lebih besar menyerupai vena dan lebih besar, tetapi pembuluh limfe lebih tipis dan lebih transparan. Katupnya menyerupai katup vena yang dapat menutup secara bersama bila ada regangan dindingnya. Distribusi dan Klasifikasi Pembuluh Limfe Secara umum distribusi pembuluh limfe ini bersamaan dengan vena. Pembuluh limfe dapat ditemui dekat setiap jaringan dan organ yang mempunyai pembuluh

darah. Yang tidak mempunyai pembuluh limfe adalah tulang rawan, kuku, dan rambut. Pembuluh limfe sebagaimana pembuluh vena biasanya terletak superfistal di bawah kulit. Juga pada bagian dalam tubuh seperti mukosa, di sepanjang tractus gastro interstinal, tractus respiratorius, saluran kemih dan alat kelamin, pada subersosa dari dinding thorax dan abdomen. Pembuluh limfe juga berada sepanjang vena besar di bagian dada dan perut. Pembuluh limfe berasal dari vili dan usus kecil yang disebut dengan lacteal. Selama proses pencernaan, lacteal ini akan diisi oleh chyli yang warnanya putih yang merupakan partikel suspensi. Suatu hubungan tertutup antara pembuluh limfe dan rongga serosa dari tubuh adalah seperti : Rongga pleura Rongga pericardial Rongga meningeal Rongga limfe mata dan telinga Rongga bursa synovial pada sendi

DARAH

Darah adalah cairan tubuh yang berwarna merah yang terdapat dalam jantung dan pembuluh darah. Dalam arteri berwarna merah terang dan dalam vena berwarna merah gelap. Hal ini disebabkan karena di dalam darah arteri banyak mengandung oksigen dan dalam vena banyak mengandung CO2. Visciset (kekentalan) darah adalah 4,5 5,5 kali air. Berarti darah mengalir lebih lambat 4,5-5,5 kali dari air. Berat jenis darah Ph adalah : 1,041 1,067 : 7,35 7,45

Jumlah darah pada orang dewasa kira-kira 1/12 1/13 dari berat badan dan volume plasma darah kira-kira 1/20-1/25 dari berat badan. Volume darah yang dewasa kira-kira 5 liter. 5.1 Komposisi Darah Darah terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma Darah Plasma darah sebagian besar komposisinya terdiri dari air (90%). Zat-zat terlarut kira-ira 10% yang terdiri dari : Protein yaitu albumin, globulin, fibrinogen, asam amino Lemak yaitu asam lemak, gliserol, cholesterol Karbohidrat yaitu glukosa Elektrolit/mineral yaitu natrium, chlorida, kalium, calsium, dan lainlain Vitamin-vitamin K, A, B,C

Sel-sel Darah Sel-sel darah terdiri dari : Sel-sel darah merah (eritrosit)

Sel-sel darah putih (leukosit) Sel-sel pembeku(trombosit)

Selain dari zat-zat tadi, dalam plasma darah juga terdapat zat lain seperti urea, urine, acid, creatine, purine. Yang berupa gas adalah oksigen, nitrogen, CO2. Zat-zat khusus seperti antiprothrombin, antithrombin, enzim Zat antibodi juga ada dalam plasma seperti lisin, opsonin, aglutinin 5.2 Eritrosit Bentuk dari eritrosit seperti cakram dengan diameter 7.7 mikron yang dapat dilihat dengan mikroskop. Eritrosit diproduksi oleh sum-sum tulang. Pada janin dalam kandungan eritrosit diproduksi oleh hati (hepar). Umur eritrosit kira-kira 120 hari, setelah itu eritrosit dihancurkan oleh lien (limpa). Bahan-bahan yang berguna untuk pembentukan eritrosit adalah protein, zat besi serta vitamin B12, asam folat. Di dalam eritrosit terdapat suatu zat yang disebut haemoglobin. Haemoglobin ini berfungsi untuk memberi zat warna merah pada darah serta untuk mengikat oksigen dan CO2, dari jaringan kembali ke paru-paru. Jumlah normal dari eritrosit adalah : Pada laki-laki Pada wanita : 5 5,5 juta/mm3 darah : 4,5 5 juta/mm3 darah : 13 16 gr% : 12 14 gr%

Jumlah normal haemoglobin adalah Pada laki-laki Pada wanita

5.3 Leukosit (Sel Darah Putih) Bentuk dan ukuran leukosit bervariasi, tetapi lebih besar dari eritrosit. Eritrosit mempunyai inti yang bentuknya bemacam-macampula. Leukosit dapat bergerak denganmenggunakan kaki semu (pseudodie). Gerakan leukosit ini seperti gerakan

amuba (gerakan amuboid) sehingga sel leukosit dapat mengembara ke jaringan. Oleh sebab itu, ini disebut juga denagn wandering cell. Leukosit dapat kelua dari pembuluh darah poros dinding. Keadaan ini disebut pedesisi. Hal ini terjadi pada keadaan bila jaringan mengalami peradangan (inflamasi) Jumlah leukaosit normal ada;aj 7000-10000 butir/cc darah Jumlah leukosit ini dapat dihitung dengan mempergunakan kamar hitung dan mikroskop Jumlah leukosit yang lebih dari 10000 / cc disebut lekositosis Jumlah leukosit yang kurang dari 10000 / cc desebut lekopeni Macam-macam leukosit 1. Granuler lekosit (granulosit) a. Basofil b. Eosinofil c. Netrofil segmen, netrofil batang 2. Agranuler lekosit a. Limfosit besar, limfosit kecil b. Monosit Jumlah normal dari masing-masing jenis leukosit 1. Basofil 2. Eosinofil 3. Netrofil 4. Limfosit 5. Monosit :01% :26% : 40 60 % : 20 40 % :38%

Semua jenis leukosit ini dapat dihitung denga memakai sediaan apus. Pemeriksaan ini disebut hitung jenis leukosit 5.4 Thrombosit Thrombosit lebih kecil dari eritrosit. Diameternya 2 4 mikron. Thrombosit ini diproduksi oleh sumsum tulang . Jumlah normalnya 200 ribu 300 ribu / cc darah

Keadaan dimana jumlah thrombosit kecil dari 200 ribu / cc darah disebut thrombositopeni. Keadaan dimana jumlah thrombosit besar dari 300 ribu / cc darh disebut thrombositosis Fungsi dari thrombosit adalah sebagai faktor pembekuan darah Pada penyakit pendarahan dan demam berdarah terjadi thrombositopeni Pada pendarahan yang akut terjadi thrombositosis 5.5 Golongan Darah Golongan darah ini sangat penting sekali diperiksa sebelum melakukan transfusi darah. Oleh sebab itu, sekarang orang yang akan meminta SIM atau KTP diwajibkan untuk memerikas golongan darahnya dulu untuk memudahkan untuk melakukan transfusi darah pada keadaan akut Transfusi darah biasanya dilakukan karena kekurangan darah akibat : Kecelakaan Operasi Penyakit darah seperti anemia yang berat, leukimia, hemofili, dan lain-lain

Lanstainer membagi golongan darah atas : Golongan darah A Golongan darah B Golongan darah AB Golongan darah O

Dia menemukan bahwa di dalam eritrosit terdapat suatu zat yang disebutnya agglutinogen. Agglutinogen terdiri dari agglutinogen A dan agglutinogen B Di dalam plasma terdapat suatu zat yang disebutnya agglutinim Agglutinin terdiri dari agglutinin alfa dn agglutinin beta Golongan darah A B AB O Agglutinogen A B A dan B Agglutinin Beta Alfa Alfa dan Beta

Pemeriksaan Golongan Darah Golongan darah dapat diperikasa dengan memakai zat serum (anti sera). Serum anti A mengandung agglutinin alfa dan serum anti B mengandung agglutinin beta Diambil dua buah objek gelas. Teteskan masing-masingnya dengan antisera A dan satu lagi dengan antisera B kemudian pada kedua objek gelas tadi diteteskan darah dari ujung jari dan kocok sampai rata dan tunggu sebentar lalu diperiksa dengan mata biasanya. Sebaiknya diperiksa memakai mikroskop Bila terjadi agglutinasi pada antisera A maka golongan darahnya adalah A Bila terjadi agglutinasi pada antisera B maka golongan darahnya adalah B Bila terjadi agglutinasi pada antisera A dan B maka golongan darahnya adalah AB Bila tidak terjadi agglutinasi pada antisera A atau antisera B maka golongan darahnya adalah O Reaksi agglutinasi terjadi bila agglutinogen A beraksi dengan agglutinin alfa atau agglutinogen B beraksi dengan agglutinin beta. Inilah prinsip dari pemeriksaan golongan darah Golongan darah A tidak bisa ditransfusikan pada orang dengan golongan darah yang berbeda. Transfusi darah harus dilakukan bila golongan darahnya sama Walaupun golongan darah penerima (resipien) dengan golongan darah donor sudah sama, tetapi belum boleh langsung dilakukan trasfusi darah. Akan tetapi harus dilakukan telebih dahulu cross matching test. Kalau cross matching test negatif baru boleh dilakukan transfusi darah. Cara melakukan cross matching test Serum donor dicampur dengan darah resipien atau serum resipien dicampur dengan darah donor. Setelah dikocok rata di atas objek gelas, campuran diperiksa di bawah mikroskop. Kalau terjadi agglutinasi (penggumpalan) maka cross matching test menunjukkan test positif. Sebaliknya, kalau tidak terjadi agglutinasi, cross matching test menunjukkan test negatif dan boleh dilakukan transfusi darah.

Syarat-syarat menjadi donor : 1. Orang dewasa 2. Sehat, tidak pernah menderita penyakit menular seperti malaris, hepatitis 3. Kadar haemoglobinnya normal Rhesus Factor (Faktor Rh) Landsteiner menyelidiki bahwa agglutinogen pada darah manusia terdapat rhesus yang juga terdapat pada monyet. Inilah alasannya disebut faktor Rh. Pada negara AS, menurut penyelidikan penduduknya 85% Rh positif dan hanya 15% yang Rh-nya negatif. Di Indonesia, sedikit sekali orang yang darahnya mengandung Rh positif. Banyak orang di Indonesia yang darahnya mengandung Rh negatif. Jika darah ayah mengandung Rh positif dan anaknya juga mengandung Rh positif dalam kandungan Ibu yang memiliki darah yang mengandung Rh negatif, maka dalam tubuh ibu akan terbentuk zat anti Rh. Akibatnya anak akan mengalami hemolisis, yang biasanya anak pertama akan lahir kuning sekali dan anak kedua meninggal dalam kandungan.

Gambar : sel darah merah (eritrosit)

Gambar : sel darah putih (lekosit)

You might also like