Professional Documents
Culture Documents
Gerakan organik dimulai pada tahun 1930-an dan 1940-an sebagai reaksi terhadap pertumbuhan pertanian dan ketergantungan pada pupuk sintetis. Pupuk buatan telah diciptakan pada abad 18, yang dikembangkan selama Perang Dunia I. Pupuk awal yang dibuat ini relatif murah, kuat, dan mudah dalam penyebarannya. Kemajuan serupa juga terjadi pada pengadaan pestisida kimia pada tahun 1940-an, yang membawa pertanian ke era pestisida. Pola pertanian tradisional berubah terutama sejak ditemukannya pestisida sintetis pada awal abad 20. Pestisida sintetis membunuh hama dengan cepat serta memiliki periode pengendalian (residu) yang panjang, mudah dibuat secara masal dan mudah diangkut serta disimpan. Keunggulankeunggulan tersebut membuat petani dengan cepat melupakan penggunaan pestisida alami. Penemuan pestisida sintetis berhasil mengantarkan sektor pertanian menuju revolusi hijau ditandai dengan meningkatnya hasil panen dan pendapatan petani secara signifikan. Di Indonesia, upaya-upaya untuk mengoptimalkan hasil panen dilakukan melalui program Intensifikasi pertanian (sejak tahun 70-an). Melalui Program Intensifikasi pertanian, pemerintah menyarankan para petani untuk menggunakan bibit unggul, melakukan pemupukan (terutama dg pupuk kimia), serta pemberantasan hama dan penyaknit dengan pestisida kimia. Dampak dari revolusi hijau dirasakan setelahnya, ketika banyak ditemukan penyakit. Asupan pupuk kimia dan pestisida yang menjadi tumpuan kegiatan pertanian modern, saat ini menjadi sorotan tajam berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Sisa-sisa pestisida tidak hanya menempel tetapi juga meresap ke dalam hasil pertanian seperti sayuran sehingga tidak hilang
ketika dicuci bahkan dengan air mengalir sekalipun. Cemaran ini jelas mengancam kesehatan. Penggunaan pestisida dalam budidaya tanaman pangan sangat tidak dianjurkan karena sebagian paparan pestisida akan menetap dalam hasil panen bahkan ketika sudah siap disajikan. Pengaruh cemaran pestisida bagi kesehatan manusia seringkali tidak langsung kelihatan namun berbagai penelitian menunjukkan bahwa cemaran pestisida berpengaruh pada sistem saraf, sistem pernapasan, sistem kekebalan dan kerja hormon dalam tubuh. Anak-anak lebih rentan pada dampak cemaran pestisida karena berat badan, system kekebalan dan system peluruhan racun yang masih belum berkembang dan masih dalam proses pertumbuhan.
Kegunaan
:Bawang putih berguna sebagai fungisida, insektisida, dan repellent (pengusir hama) . Dapat digunakan untuk hama aphids, ulat grayak, jamur, dan bakteri.
simetris dan dihubungkan dengan satu rantai hiptadiena dan senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan mikroba dengan cara merusak membrane sel yang menyebabkan denaturasi protein sel. Bahan : kilogram umbi kunyit liter air untuk menyaring 10 liter air untuk menyemprot 1 liter urine 2 sendok makan detergen Cara membuat :Kunyit ditumbuk sampai halus kemudian ditambahkan 1 liter air kemudian disaring. Ketika akan digunakan, ditambahkan 10 liter air, 1 liter urine, dan 2 sendok makan detergen. Kegunaan :Sebagai insektisida (serangga dan ulat grayak) dan repellent.
perusak daun (insektisida), fungisida (pencegah/pengendali jamur), dan repellent (pengusir hama) terutama ulat penggulung daun.
Bagian Kandungan
:Buah
:Cabai rawit mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid atsiri, resin, serta vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai dan pemati rasa pada kulit. Cabai berguna sebagai insektisida dan repellent/penolak serangga. Bahan :1 ons cabai 1 liter air untuk menyaring 5 liter air untuk menyemprot 1 sendok makan detergent Cara Membuat :Cabai ditumbuk sampai halus kemudian disaring dengan 1 liter air. Pada waktu akan digunakan, air saringan diencerkan dengan 5 liter air dan ditambah 1 sendok makan detergent sebagai perekat. Kegunaan :Insektisida
Repellent adalah tanaman yang digunakan sebagai pengusir organisme pengganggu tanaman. Dapat mengusir karena dari baunya yang menyengat. Tanaman-tanaman yang dapat digunakan sebagai repellent antara lain adalah Kemangi, Kenikir, Serai.
PENUTUP Untuk mendatang yang memenuhi tanpa kebutuhan pangan maka generasi daya pertanian pertanian
menimbulkan
kerusakan tanaman,
sumber
menopang
produtivitas
harus menguntungkan secara ekonomi dan berkelanjutan menurut pertimbangan lingkungan. Melalui organik berkelanjutan yang dipusatkan pada pembuatan
peptisida dicapai.
alami,
produksi
secara
maksimal
dapat
Penggunaan keuntungan.
peptisida Penggunaan
alami
memiliki alami
beberapa tidak
peptisida
memerlukan ijin secara hukum untuk mempergunakaannya dan para petani dapat menggunakannya secara langsung. Manfaat lainnya yaitu serangga tidak akan memiliki kesempatan untuk menciptakan sistem resisten terhadap peptisida ini. Namun, beberapa pestisida alami ini hanya
bertahan beberapa jam, dibandingkan pestisida kimia yang dapat bertahan beberapa hari sampai satu bulan, kerugian yang lain diperlukan konsentrasi yang jauh lebih tinggi untuk dapat berfungsi secara efektif. Melihat dari itu semua para peneliti sekarang sedang bekerja untuk meneliti agar pestisida alami ini dapat bertahan lebih lama dan lebih bersifat potensial. Isu yang paling penting adalah yang lokal, bagaimana cukup untuk caranya melalui mencapai memperoleh memanfaatkan produktivitas sumber daya