You are on page 1of 2

BUKU HARIAN RS BHAYANGKARA WAHYU TUTUKO BOJONEGORO MENYONGSONG TAHUN 2008 Di penghujung tahun 2007 merupakan cerita yang

tak terlupakan bagi warga kota Bojonegoro, sebuah kota kecil di Propinsi Jatim yang jarang diketahui letaknya oleh khalayak yang berada di luar Jatim. Hingga pada suatu saat ramailah berita di media massa yang membahas air banjir yang memasuki kota Bojonegoro. Kejadian bermula sejak hari Sabtu ( 29 Desember 2007) sampai dengan hari Sabtu (5 Januari 2008), dengan jebolnya tanggul di depan Mapolres Bojonegoro, sehingga air banjir mengalir dengan derasnya masuk ke jalanjalan besar di kota Bojonegoro,(teringat syair Lagu Bengawan Solo : Bengawan Solo riwayatmu kiniAir mengalir sampai Ja...uh, Akhirnya kekota..). RS Bhayangkara merupakan salah satu sarana kesehatan yang berlokasi di bagian barat kota Bojonegoro. Pada saat banjir, RSB dan daerah disekitarnya terisolir oleh karena air banjir yang menggenangi kota tersebut, memutus transportasi wilayah barat kota dengan wilayah timur. Sarana komunikasi terganggu, Alhamdulillah, Allah SWT masih memberikan kemudahan, dengan sarana komunikasi lewat telp.rumah, frenz, mentari, serta flexi. Halaman RSB penuh dengan air luapan Sungai Bengawan Solo tersebut, tetapi Alhamdulillah air banjir hanya masuk sedikit di lobbi RSB, tetapi tidak sampai masuk ke ruang perawatan. Kami berlakukan Siaga Satu sehingga beberapa anggota RSB harus bermalam di Rumkit sekalian membawa keluarganya untuk mengungsi karena rumahnya kebanjiran. Pada saat menjelang tahun baru yang biasanya semarak dengan hingar bingar hiburan diberbagai kota dan layar kaca, berbeda dengan keadaan kami di malam itu karena listrik padam, sehingga kegelapan malam menyelimuti kami. Bersama rekan dari Brimob yang bermalam di RSB, kami hanya bisa berdiam diri sambil bersenandung kecil dan merenung kapankah banjir ini akan berakhir serta bagaimana nasib penduduk di sebelah barat RSB yg persis berada disebelah tanggul yang jebol. Akses satu-satunya menuju wilayah barat kota ini hanya dengan perahu karet, itupun sulit karena harus melawan arus air banjir yang amat deras dan cukup dalam setinggi kepala orang dewasa. Hal ini kami alami pada saat (30 Desember 2007) membawa bantuan logistik pertama dari Kabiddokkes Polda Jatim masuk ke RSB yg biasanya ditempuh hanya dalam hitungan menit, harus kami tempuh dalam waktu 2 jam perjalanan dengan perahu karet Tim SAR Brimob. Adanya kesulitan seperti itu, kami memahami rekan-rekan dari media massa, bantuan logistik dari donatur maupun bantuan obat-obatan tidak bisa menjangkau wilayah ini sehingga kami terpaksa mengudara lewat radio Suara Surabaya untuk memberikan informasi kepada warga di luar kota yang masih

bisa mendengarkan radio bahwa keberadaan RSB masih ada dan siap melayani pasien korban banjir. RSB dengan bantuan Tim SAR Brimob mengevakuasi pasien, menjemput pasien sakit dari wilayah yang masih digenangi banjir dan menjemput Tim Bantuan Medis Bencana dari Pemprov. Jatim (RSU Dr. Soetomo / FK Unair) untuk melakukan koordinasi dalam hal penanganan banjir, RSB mendapat kepercayaan untuk mengkoordinir bantuan 2 perahu karet serta obat-obatan dari Dinkes Tk.I Provinsi, 3 orang dokter dari RSU dr. Soetomo juga bantuan dari adik-adik Wanala Unair untuk melaksanakan Yankes di wilayah barat kota Bojonegoro yang terisolir. Dukungan tenaga maupun logistik datang untuk kedua kalinya dari Kabiddokkes Polda Jatim, berupa bahan bakar solar, air mineral, obat-obatan, supermi, biskuit, sayuran, dll. Sayuran yang pada keadaan normal dianggap biasa tetapi pada situasi seperti ini, anggota RS Bhay. merasa bak mendapat berlian jatuh setelah melihat berkarung-karung sayur buncis, wortel, dan kacang panjang yang dikirim dari Biddokkes Polda Jatim, karena beberapa hari kami hanya makan supermi, dengan itupun kami sudah sangat bersyukur karena masih ada yang bisa dimakan, serta memberi makan beberapa pasien yang menjalani rawat inap. Kami telah melaksanakan Yankes selama banjir secara mobile di atas perahu karet kesebelas titik kantong pengungsi ( Desa Kauman, SMPN 1 Bojonegoro, dua Desa di Kec. Ledok kulon, Gedung Wanita Bojonegoro, RT. 09 Klangon, Gang Mawar Bojonegoro, Desa Guyangan Trucuk, Gedung Serba Guna Desa Ledok Wetan, Desa Sumberjo Trucuk, Gang Mat Ikram Ledok Wetan), melayani sekitar 1900 orang. Selama satu minggu pasca banjir, pasien rawat jalan yang berobat ke RSB Bojonegoro, kami gratiskan. Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmatNYA kepada masyarakat Bojonegoro umumnya dan anggota RSB khususnya, serta ucapan terima kasih kepada Pimpinan POLRI yg telah memberikan dukungan moril maupun materiil, rekan-rekan Brimob, Tim Bantuan Medis Bencana dari Pemprov Jatim (RSU Dr. Soetomo / FK Unair), serta adik-adik Wanala Unair. Demikian sekelumit cerita buku harian dari RS Bhay.Wahyu Tutuko Bojonegoro. SELAMAT TAHUN BARU 2008

You might also like