You are on page 1of 6

ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

1. Ciri-Ciri Lapisan Atmosfer Dan Pemanfaatannya Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi dari serangan lura, misalnya meteor dan benda asing lainnya. Ilmu yang mempelajari atmosfer yaitu meteorologi yang dipelajari, antara lain awan, angin, guntur, gejala cahaya,dan lain-lain.Lapisan Atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan sebagai berikut: a. Troposfer 0-12 km 1. di dalam lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca,seperti angin, hujan, awan, halilintar, dll. 2. Pada lapisan ini terdapat Tropopause yaitu lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer.Temperaturnya relatif konstan. b. Stratosfer 1. Pada lapisan ini terbentuk lapisan O2 pada ketinggian 35 km. Perbedaan ketinggian menyebabkan perbedaan temperatur 2. Terdapat lapisan ozon yang melindungi pancaran sinar ultraviolet yang berlebihan 3. Terdapat Stratopause yang merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer c. Mesosfer 60 80 km 1. Mesosfer terletak di antara lapisan stratopause dan mesopause 2. Memiliki temperature -50 C sampai 70 C. 3. Merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor d. Termosfer 1. Memiliki temperatur antara -40 sampai -5 C 2. Di dalam lapisan ini sebagian molekul dan atom-atom mengalami ionisasi e. Ionosfer 100 800 km 1. Memiliki temperatur antara 0 C sampai lebih dari 70 C 2. Terjadi pemantulan gelombang radio

f. Eksosfer 1. Lapisan ini merupakan lapisan bumi paling luar 2. Benturan antarbagian udara jarang terjadi 2. Dinamika Iklim dan Cuaca Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang.Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat bberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografi s. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi. Sedangkan, Cuaca terdiri dariseluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau sebuah planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena ini dalam waktu beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim 3. Dinamika Unsur-unsur Cuaca dan Iklim a. Penyinaran Matahari Letak Indonesia yang berada pada iklim tropis membuat semua tempat di Indonesia menerima panas. Sinar matahari yang menyinari bumi sebagian diserap oleh permukaan bumi, sebagian dipantulkan kembali, dan ada yang diserap oleh udara dan awan. Banyak sedikitnya sinar yang diterima bumi bergantung hal-hal sebagai berikut. a. Lama penyinaran d. Keadaan udara b. Sudut datangnya sinar matahari e. Angin dan arus laut c. Tinggi rendahnya tempat f. Keadaan tanah h. Suhu Udara

g. Sifat permukaan daratan lebih cepat menerima panas

Suhu udara dapat diukur dengan menggunakan thermometer.Untuk mengukur suhu tertinggi digunakan termometer maksimum, sedangkan untuk mengukur suhu terendah digunakan termometer minimum. Suhu yang ada didataran rendah lebih tinggi dibandingkan dengan suhu di pegunungan. Demikian pula dengan suhu yang ada di daerah tropis lebih tinggi dengan suhu yang ada di daerah sedangdan kutub c. Tekanan Udara Permukaan bumi mendapat tekanan dari udara karena udara memiliki massa. Besarnya tekanan udara dapat diukur denganbarometer. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut,semakin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan oleh makin berkurangnya udara yang menekan. Garis pada petayang memiliki tekanan udara yang sama disebut isobar. d. Angin Angin terjadi karena udara yang mengalir dari tempat yang tekanan udaranya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah. Besarnya kecepatan angin dapat ditentukan dengan alat yang disebutanemometer. Penentuan arah dan kecepatan angin dapat dimanfaatkan untuk keperluan penerbangan. Kecepatan angin dapat ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut.

1. Gradien barometrik, adalah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara melalui dua garis isobar yang dihitung untuk tiap-tiap 111 km = 10 di ekuator 2. Hukum Stevenson, berbunyi kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien barometriknya. Semakinbesar gradien barometriknya semakin besar kecepatannya 3. Relief permukaan bumi, Angin akan bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan tidak ada rintangan 4. Ada tidaknya pohon-pohon yang tinggi dan lebat, semakin banyak pohon yang tinggi dan lebat akan menghambat kecepatan angin e. Awan Awan merupakan kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) yang terjadi akibat adanya pengembunan / pemadatan uap setelah melampaui jenuh. Awan dapat berupa cair, gas, atau padat karena sangat dipengaruhi keadaan suhu. Berdasarkan hasil kongres di Muenchen tahun 1802 dan di Uppsala (Swedia)tahun 1894, awan dibagi sebagai berikut. 1. Awan tinggi, ketinggiannya 6-12 km. yang tergolong awan tinggi, yaitu: Cirrus (Ci), halus, berbentuk seperti bulu burung dan tidak menimbulkan hujan Cirro Stratus (Ci St):Bentuknya seperti kelambu putih dan sering menimbulkan hallo (lingkaran yang bulat) Cirro Cumulus (Ci Cu): Awan ini penuh dengan kristalkristal es bentuknya seperti segerombolan domba dan sering menimbulkan bayangan 2. Awan menengah, terdapat pada ketinggian 3-6 km. Yang tergolong awan menengah yaitu: Alto cumulus (A Cu): Awan ini kecil-kecil, tetapi banyak,bentuknya seperti bola yang agak tebal berwarna putih sampai pucat, dan ada bagian yang kelabu. Alto Stratus (A St): Awan ini bersifat luas dan tebal, serta warnanya kelabu 3. Awan rendah, terdapat pada ketinggian kurang dari 3 km. Yang tergolong awan rendah, yaitu: Strato Cumulus (St Cu): Awan ini bentuknya seperti bolabola dan sering menutupi seluruh langit sehingga tampak seperti gelombang serta tidak menimbulkan hujan. Stratus (St): Awan yang rendah, sangat luas, dan tingginya di bawah 2.000 m. Nimbo Stratus (Ni-St):Awan ini bentuknya tidak menentu, tepinya tidak beraturan. Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis saja. Awan ini berwarna putih kegelapan dan penyebarannya di langit cukup luas 4. Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian antara 500 1.500 meter.

Cumulus (Cu): Merupakan awan tebal dan terbentuk pada siang hari karena udaranaik, serta apabila berhadapan dengan matahari akan menimbulkan bayangan yang berwarna kelabu. Cumulo Nimbus (Cu-Ni): Awan ini dapat menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur serta merupakan awan yang tebal, f. Kelembaban Udara Kelembaban udara dibedakan menjadi kelembaban mutlak dan kelembaban nisbi. Kelembaban mutlak (absolute) adalah bilangan yang menunjukkan berapa gram uap air yang tertampung dalam satu meter kubik udara. Sedangkan kelembaban nisbi (relatif) adalah bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang ada dalam udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum yang ditampung oleh udara. Salah satualat yang digunakan untuk mengukur kelembaban nisbi adalah hygrometer rambut. g. Curah Hujan Jumlah curah hujan di Indonesia tidak merata. Hal ini dapat dilihat dari besarnya curah hujan di Nusa Tenggara Timur yang lebih kecildaripada curah hujan di Pulau Jawa. Alat untuk mengukur hujan disebut penakar hujan. Hujan dapat dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut. 1. Hujan zenital (hujan tropis) terjadi di daerah tropis dan disebut juga hujan naik ekuatorial. Hujan ini biasanya pada waktu sore hari. Selama setahun hujan zenital terjadi dua kali di daerah tropis. 2. Hujan musim terjadi di daerah-daerah musim. Hujan zenital di daerah musim mengalami perubahan karena daerah-daerah ini dipengaruhi oleh angin musim. 3. Hujan siklon terjadi di daerah sedang. Angin di daerah sedang selalu disertai hujan sebab di daerah siklon udara naik ke atas dan menjadi hujan. 4. Hujan musim dingin terjadi di daerah-daerah subtropis. Daerah subtropis di antaranya ialah sekitar Laut Tengah (Portugal,Spanyol, Italia, Afrika Utara, Siria, Palestina, Mesopotamia, danPersia). Hujan turun pada saat musim dingin. 5. Hujan musim panas terjadi di daerah subtropis (pesisir timur daratan-daratan).Negara-negara yang terdapat hujan ini diantaranya ialah sebelah tenggara Amerika Serikat, Argentina utara, Uruguay dan Brazilia selatan, Cina timur, Jepang, dan pantai timur Afrika Selatan 6. Hujan pegunungan (hujan orografis) terjadi di daerah pegunungan. Angin ini terjadi karena udara yang mengandung uap air naik ke atas pegunungan yang kemudian akibat penurunan suhu lalu udara terkondensasi dan turunlah hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin.Contoh: angin Fohn di pegunungan Alpina, Angin Bahorok di Bukit Barisan (Sumatera) 3. Klasifikasi Berbagai Tipe Iklim Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi iklim diantaranya:

a. Letak garis lintang d. Suhu udara dan awan

b. Letak tinggi tempat

c. Pengaruh daratan yang luas

e. Banyak sedikitnya curah hujanf. Pengaruh arus laut

g. Pengaruh topografi dan vegetasi Macam-macam Iklim Menurut dasar yang digunakan untuk membuat pembagian daerah iklim, ada macam-macam iklim, yaitu sebagai berikut. a. Iklim Matahari Pembagian daerah iklim matahari ialah dengan melihat banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Makin jauh darikhatulistiwa, makin besar sudut datang sinar Matahari sehingga makin sedikit jumlah sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. b. Iklim Fisis Iklim fi sis ialah iklim yang didasarkan pada pembagian daerah menurut kenyataan sesungguhnya sebagai pengaruh dari faktor-faktor fi sis yang di antaranya: pengaruh daratan yang luas,pengaruh lautan, pengaruh angin, pengaruh vegetasi, pengaruh topografi . c. Iklim Menurut Koppen Koppen membedakan iklim menjadi lima kelompok utama sebagai berikut: 1. Iklim A, yaitu iklim khatulistiwa yang terdiri atas: a Af : Iklim hutan hujan tropis b Aw : Iklim sabana

2. Iklim B, yaitu iklim subtropik yang terdiri atas: a Bs : Iklim stepa b Bw : Iklim gurun

3. Iklim C, yaitu iklim sedang maritim yang terdiri atas: a Cf : Iklim sedang maritim tidak dengan musim kering b Cw : Iklim sedang maritim dengan musim dingin yang kering c Cs : Iklim sedang maritim dengan musim panas yang kering 4 Iklim D, yaitu iklim sedang kontinental yang terdiri atas: Df : Iklim sedang kontinental yang selalu basah Dw : Iklim sedang kontinental dengan musim dingin yang kering 5 Iklim E, yaitu iklim arktis atau iklim salju yang terdiri atas: Et : Iklim tundra Ef : Iklim dengan es abadi

Sedangkan untuk daerah pegunungan yang mempunyai sifat tersendiri, Koppen membaginya seperti berikut :

1) Iklim RG : Iklim pegunungan di bawah 3.000 mdpl 2) Iklim H : Iklim pegunungan di atas 3.000 mdpl 3) Iklim RT : Iklim pegunungan ssuai dengan ciri-ciri iklim ET d. Iklim Menurut Schimdt Ferguson Iklim Schimdt Ferguson menitikberatkan tipe curah hujan dan penggolongannya e. Iklim Menurut Oldeman Oldeman lebih menitikberatkan pada banyaknya bulan basah dan bulan kering secara berturutturut yang dikaitkan dengan sistem pertanian untuk daerah-daerah tertentu. Penggolongan iklim dikenal dengan sebutan zona agroklimat.Dengan cara mempelajari jumlah bulan basah dan bulan kering dalam setahun, dapat dianalisis data curah hujan di suatu daerah lebih rinci dan dapat ditafsirkan kemungkinan-kemungkinannya untuk pertanian yang cocok. C. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Iklim Global (El Nino Dan La Nina) Serta Dampaknya Terhadap Kehidupan Seperti kita ketahui Indonesia pernah mengalami kekeringan Hal ini tidak terlepas dari keadaan di Samudera Pasifi k Selatan. Keadaan yang menyebabkan kekeringan pada rentang waktu yang lama disebut El Nino, sedangkan keadaan yang menyebabkan hujan lebat pada rentang waktu yang lama disebut La Nina. 1. Peristiwa El Nino Peristiwa El nino terjadi ketika Samudera Pasifi k, mulai dari Pasifik Tengah sampai dengan pantai di Amerika Selatan menjadi hangat,tetapi tidak demikian di perairan Australia sebelah utara dan Indonesia 2. Peristiwa La Nina Pada saat terjadi La Nina angin passat Timur yang bertiup di sepanjang Samudra Pasifi k menguat (Sirkulasi Walker bergeser ke arah Barat ). Sehingga massa air hangat yang terbawa semakin banyak ke arah Pasifi k Barat. Akibatnya massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas dan menggantikan massa air hangat yang berpindah tersebut, hal ini biasa disebut upwelling. Dengan pergantian massa air itulah suhu permukaan laut mengalami penurunan dari nilai normalnya. La Nina umumnya terjadi pada musim dingin di Belahan Bumi Utara Khatulistiwa. Akibatnya,semakin banyak awan yang terkonsentrasi sehingga menyebabkan hujan lebih banyak di Australia, di Pasifik

You might also like