You are on page 1of 46

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Salisbury, 1995). Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan : Klorofil 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi Sinar matahari Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000). Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu: 1. Reaksi Terang Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan unit yang mampu menangkap energi cahay matahari dalam rantai transfor elektron pada

fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan akseptor elektrona (Saimbolon, 1989). 2. Reaksi gelap Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu: a. Karboksilasi, merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA. b. Reduksi ; PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C). c. Regenerasi ; pembentukan kembali RBP. B. Rumusan Masalah Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari dan suhu terhadap proses fotosintesis pada tanaman hydrilla? C. Tujuan Tujuan dari praktikum ini yaitu membuktikan bahwa dalam fotosintesisdihasilkan oksigen (O2), lalu mengamati pengaruh cahaya dan suhu terhadap pembentukan oksigen pada tanaman hydrilla.

BAB II METODE PRAKTIKUM D. Waktu dan Tempat Praktikum fotosintesis ini berlangsung pada hari Selasa tanggal 27 September 2011, bertempat di Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Selong. E. Alat dan Bahan Alat alat yang digunakan dalam praktikum tentang fotosintesis ini adalah beaker glass, corong kaca, tabung reaksi, counter. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Hydrilla verticillata dan air.

F. Prosedur kerja Pada percobaan kami, alat-alat percobaan dirakit di dalam air. 1. Memasukkan beberapa cabang Hydrilla verticillata yang sehat sepanjang kira-kira 15 cm ke dalam corong kaca. 2. Masukkan corong kaca kedalam gelas ukur dengan posisi corong menghadap ke bawah sehingga menutupi tanaman Hydrilla. 3. Menutup bagian atas corong dengan tabung reaksi. 4. Mengamati timbulnya gelembung-gelembung gas yang muncul dari tanaman Hydrilla yang terjadi selama 5, 10 , 15 dan 20. Banyaknya gelembung yang muncul per satuan waktu dapat digunakan sebagai petunjuk laju fotosintesis. Dilakukan perhitungan sebanyak 4 kali menggukana counter dan mengambil rata-ratanya. 5. Hasil pengamatan atau data yang diperoleh dicatat. Dibuat pembahasan dan kesimpulan. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN G. Tabel Hasil Pengamatan Fotosintesis Seluruh Kelompok WAKTU (5 MENIT) 1 2 3 4 JUMLAH RATARATA 1 99 351 531 802 1783 445,75 2 532 448 368 285 1633 408,25 3 115 111 101 150 477 119,25 4 47 18 17 21 103 25,75 5 5 0 2 11 17 4,25 6 1 19 8 7 35 8,7 CAHAYA TEDUH

Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh kloropil yang terdapat dalam kloroplas. Fotosintesis selain memerlukan cahaya matahari sebagai bahan bakar juga memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik yang akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.

Reaksi yang terjadi adalah

saat

fotosintesis :

Dari reaksi tersebut kita dapat memperkirakan bahwa pada fotosintesis terbentuk oksigen. Hydrilla dimasukkan ke dalam gelas beaker yang terlebih dahulu telah dilengkapi dengan corong penutup dan gelas kimia yang dirakir di dalam air, sehingga tidak terdapat gelembung udara dari luar. Gelas beaker yang berisi air ini diletakkan di 2 tempat yang berbeda kadar cahaya yang bertujuan untuk memperoleh hasil gelembung yang berbeda pula jumlahnya sehingga didapatkan hubungan antara jumlah gelembung dengan kadar cahaya yang ada.Tempat yang dipilih adalah di dalam ruangan dan diluar ruangan dengan cahaya yang maksimum dengan lama pengamatan bervariasi dari 5 menit, 10 menit, 15 menit dan 20 menit. Gelembung udara yang dihasilkan menandakan bahwa proses fotosintesis pada Hydrilla verticilata menghasilkan oksigen. Berdasarkan hasil pengamatan jumlah gelembung udara yang dihasilkan dalam medium air di tempat terang, hal itu membuktikan bahwa intensitas cahaya sangat mempengaruhi proses fotosintesis. Intensitas cahaya yang optimum sangat baik untuk proses fotosintesis, sebaliknya

dengan intensitas cahaya yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat berlangsungnya proses fotosintesis. Adapun variabel pada percobaan ini antara lain: Variabel bebas Variabel kontrol Variabel terikat : tempat meletakkan Hydrilla. : volume air pada gelas beaker, jenis Hydrilla, ukuran Hydrilla. : banyaknya gelembung udara.

Faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis: - Cahaya Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Intensitas cahaya yang tinggi akan membuat kegiatan fotosintesis menjadi efektif. - Tahap Pertumbuhan Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripada yang sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh membesar. - Pigmen penyerapan cahaya Klorofil merupakan pigmen penyerapan cahaya. Untuk membuat klorofil, diperlukan ion magnesium yang diserap dari tanah. - Suhu / Temperatur Mempengaruhi enzim untuk fotosintesis. Jika suhu naik 10'c, kerja enzim meningkat 2xlipat. (tapi hanya pada suhu tertentu, jika suhu terlalu tinggi, justru bisa merusak). - Kadar Hasil Fotosintesis (Fotosintat) Apabila kadar hasil bentukan fotosintesis sedikit maka tumbuhan akan terangsang untuk melakukan fotosintesis lebih giat daripada ketika kadar fotosintat yang banyak. - Ketersediaan CO2 dan air (H2O). Jika kekurangan air, stomata menutup sehingga menghalangi masuknya CO2. Semakin banyak gas karbon dioksida maka proses fotosintesis akan menjadi semakin baik.

BAB IV PENUTUP H. KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen. Intensitas cahaya matahari dan karbondioksida ikut mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses ini. Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.

DAFTAR PUSTAKA Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta. Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari

terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Salisbury, 1995).

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball, 1992).

Berbeda dengan organisme heterotrof, organisme autotrof menggunakan energi yang berasal dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut kemoautotrof, karena menggunakan zat zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik dari senyawa nonorganik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari(Kimball, 1992). Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan cahaya matahari(Kimball, 1992). Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak hentihentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya (Kimball, 1992). Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis, 1986). 1.2 Tujuan Tujuan percobaan tentang fotosintesis ini adalah untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan oksigen (O2), lalu mengamati pengaruh cahaya dan CO2 terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis, dan untuk mengetahui ada tidaknya simpanan amilum dalam jaringan daun yang diberi perlakuan cahaya matahari berbeda. BAB II METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat Praktikum fotosintesis ini berlangsung pada hari Senin tanggal 15 Desember 2008 pada pukul 13.3015.30 WITA, bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat. 2.2 Alat dan Bahan Alat alat yang digunakan dalam praktikum tentang fotosintesis ini adalah beaker glass, corong kaca, tabung reaksi, cawan petri, lampu spiritus/kompor, kaki tiga dan penjepit, juga kawat dan cutter. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Hydrilla verticillata, air kolam, larutan 0,25 % NaHCO3, Daun tumbuhan segar, larutan JKJ, alkohol 95 %, air, dan kertas karbon/aluminium foil. 2.3 Prosedur kerja

Fotosintesis 1. Dimasukkan beberapa cabang Hydrilla verticillata yang sehat sepanjang kira-kira 15 cm ke dalam corong kaca 2. Dimasukkan corong kaca (a) ke dalam beaker glass yang berisi medium, dimana setiap 100 ml air ditambahkan 2 ml NaHCO3 0,25 %, dengan posisi corong menghadap ke bawah. 3. Ditutup bagian atas corong dengan tabung reaksi yang diusahakan dari sebagian besar medium, dalam keadaan terbalik (di dalam bak yang berisi air) 4. Ditandai masing-masing perlakuan dengan label A, B, C, dan E, dimana : a. A = Medium air dan diletakkan didalam ruangan (tanpa cahaya) b. B = Medium air dan diletakkan ditempat terbuka (cahaya) c. C = Medium air + larutan NaHCO3,diletakkan didalam ruangan (tanpa cahaya) d. D = Medium air + larutan NaHCO3, diletakkan ditempat terbuka luar ruangan(cahaya) 5. Diamati timbulnya gelembung-gelembung gas yang muncul dari potongan cabang / ranting yang terjadi selama 5, 10 , dan 15. Banyaknya gelembung yang muncul per satuan waktu dapat digunakan sebagai petunjuk laju fotosintesis. Dilakukan perhitungan sebanyak 3 kali dan mengambil rata-ratanya. 6. Hasil pengamatan atau data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk grafik. Dibuat pembahasan dan kesimpulan. Pembentukan Karbohidrat pada Fotosintesis 1. Ditutup sebagian daun tumbuhan yang belum kena sinar matahari dengan aluminium foil / kertas karbon dan dijepit selama 2 x 24 jam(sore hari I s.d pagi hari III) 2. Direbus air dalam beaker glass sampai mendidih pada lampu spiritus/panci berisi air mendidih diatas kompor.

3. Dipanaskan alkohol di dalam beaker glass kecil pada air mendidih (2) 4. Dimasukkan daun tumbuhan yang akan diuji ke dalam air panas (5 menit) sampai layu, kemudian dalam alkohol panas (5 menit). 5. Diulangi percobaan ini dengan menggunakan daun lain yang tidak diberi perlakuan air panas. 6. Dicuci daun (4) tersebut dengan air panas dan memasukan kedalam larutan JKJ selama beberapa menit. 7. Dicuci daun tersebut dengan air panas dan kemudian dibentangkan dan diamati perubahan yang terjadi (amilum + JKJ memberikan warna biru sampai kehitam-hitaman). BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Pengamatan ------------------------------------------------------------------------------------------------3.2 Pembahasan Pada percobaan tentang proses fotosintesis, Hydrilla verticillata dengan panjang yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian ke dalam beaker glass yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan cahaya pada Hydrilla verticillata tersebut akan menghasilkan gelembung udara yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan dengan ditempatkan pada tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang sama, maka Hydrilla verticillata yang direndam akan mengeluarkan gelembung udara dalam jumlah yang relatif sangat sedikit. Dalam hal ini penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut : NaHCO3 + H2O NaOH + CO2 + H2O Dari kedua tabel, dapat dilihat perbandingan banyak gelembung gas yang timbul. Percobaan yang ditambah larutn NaHCO3 ternyata dapat mempercepat laju fotosintesis. Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis : 1. Ketersediaan air Kekurangan air menyebabkan daun layu dan stomata menutup, akibatnya penyerapan karbondioksida terhambat sehingga laju fotosintesis menurun.

2. Intensitas cahaya Makin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis. 3. Konsentrasi karbondioksida (CO2) Semakin tinggi konsentrasi CO2 semakin meningkatkan laju fotosintesis. Semua faktor tersebut mempengaruhi fotosintesis, yang paling membatasi hanyalah faktor ketersediaan air. Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas karbon dengan bgian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi karbon akan tampak warna biru kehitamhitaman yang menandai bahwa pada daun telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas karbon mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dpat berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak mendapat perlakuan, akan tampak bercakbercak ungu kehitam-hitaman yang menandakan ada amilum. Pada daun yang ditutupi oleh kertas karbon masih dapat melakukan respirasi dan transpirasi walaupun tidak mendapat sinar matahari yang cukup, hal ini jelas terlihat adanya amilum pada daun dengan jumlah yng sedikit. Namun pada daun yang tidak mendapat perlakuan terdapat banyak amilum sebagai tanda melakukan proses fotosintesis. Dari perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan perlakuan menunjukkan bagian daun yang berbeda warna disebabkan oleh faktor kurangnya cahaya matahari, sehingga daun tersebut tidak dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya secara sempurna. Dengan kata lain, secara umum fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup mengenai permukaan daun yang ditandai dengan adanya amilum pada daun. Menguji ada tidaknya amilum yang terdapat pada daun dilakukan dengan merebus daun pada air mendidih 30 selamamenit, hal ini dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap iodium atau JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu meletakkan daun pada cawan untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitamhitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun. Proses pembentukan karbohidrat pada fotosintesis, daun yang diberi perlakuan dengan dipanaskan pada air mendidih kemudian dimasukkan dalam alkohol panas mengakibatkan pigmen daun jadi luntur. Daun yang semula berwarna hijau tua berubah menjadi hijau muda. Hal ini dimaksudkan agar ada tidaknya amilum pada daun dapat terlihat dengan jelas pada saat daun tersebut dicuci dengan larutan JKJ. Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu meletakkan daun pada cawan untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun. Larutan JKJ disini

berfungsi untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang mengandung amilum dan tidak. Setelah dimasukkan dalam larutan JKJ, daun yang telah ditutup sebelumnya berwarna agak kebiru-tuaan disekitar pinggir pinggirnya dan di bagian bagian yang tidak ditutupi lainnya, sedangkan bagian tengahnya atau bagian yang ditutupi berwarna sedikit lebih cerah. Hal ini disebabkan karena pada bagian yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis, sehingga dibagian tersebut tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman. Sedangkan pada daun yang tidak ditutup warna biru tua kehitamannya akan merata diseluruh bagiannya, karena pada seluruh bagian permukaan daun terjadi proses fotosintesis. BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. 2. Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen. 3. Intensitas cahaya matahari dan karbondioksida ikut mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses ini. 4. Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen. 5. Bagian daun yang tidak tertutup kertas karbon menghasilkan warna ungu kehitam-hitaman yang menandakan terbentuknya amilum yang berarti menunjukkan terjadinya fotosintesis. 6. Bagian daun yang ditutupi kertas karbon tidak mengalami perubahan warna dan ini berarti tidak terjadinya fotosintesis dan tidak terdapat amilum. 5.2 Saran Sebaiknya dalam melakukan percobaan, daun yang akan digunakan ditutup dengan sebaik baiknya, agar hasil yang diperoleh tidak berlawanan dengan hasil yang diharapkan. Lalu sebaiknya pemanas air yang dimiliki lebih dari satu, agar praktikum dapat lebih cepat selesai.

DAFTAR PUSTAKA

Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta. Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta. Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung. Ingin Artikel Ini..??

Latar belakang Zat makanan merupakan bahan bahan yang di perlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup. Makan berfungsi sebagai sumber energi mengganti sel sel yang usang dan untuk menambah cairan tubuh. Untuk dapat melaksanakan fungsinya, di perlukan makanan sehat. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi dalam jumlah seimbang, higienis, dan cukup. Makanan bergizi, artinya harus mengandung zat zat makanan yang diperlukan tubuh, yaitu cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein, garam mineral,vitami dan air. Makanan harus higienis, artinya harus memenuhi syarat kesehatan, yaitu bebas kuman kuman penyakit dan zat zat racun yang membahayakan kelangsungan hidup manusia. Makanan yang cukup artinya dapat memenuhi kebutuhan tubuh sesui dengan kondisnya. Makanan juga harus mudah dicerna, sehingga dapat terserap optimal oleh usus untuk memenuhi kebutuhan tubuh. 1. Fungsi Makanan Bagi Tubuh a. Sumber energi, yaitu zat zat makanan yang jika dialokasi dalam tubuh akan menghasilkan energi yang di butuhkan untuk aktivitas tubuh, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. b. Pembangun tubuh, sebagai komponen penyusun protoplasma yang berfungsi dalam pertumbuhan, perkembangan dan pergantian sel sel tubuh yang rusak, yaitu protein, vitamin dan mineral. c. Pelindung dan pertahanan tubuh, berperan dalam mengatur tekanan osmosis sehingga tubuh terjaga homoestatisnya, yaitu protein, vitamin dan mineral. 2. Zat zat makanan Zat zat makanan ada yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak (makronutrien), yaitu karbohidrat, protein, dan lemak, serta ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien), yaitu vitamin dan mineral.

1. Kabohidrat Kabohidrat tersusun dari unsur C, H, dan O. kabohidrat dibedakan: a. Gula sederhana / monosakarida. Misalnya: glukosa, fruktosa, galaktosa. b. Gula majemuk. -Disakarida, misalnya: sukrosa, maltose, laktosa. -Polisakarida, misalnya: selulosa, amilum, glikogen. Fungsi: a. Sebagai sumber energy. b. Bahan pembentuk senyawa organic lain. c. Penjaga keseimbangan asam dan basa. 2. Protein Protein tersusun atas unsure C, H, O, dan N. a. Asam amino essensial, yang terdiri atas : Lisin, Leusin, Valin, Arginin, Isoleusin, Histidin, Treonin, Fenilalanin, Triptofan, dan Metionin. b. Asam amino non essensial, yang terdiri atas : Tirosin, Sistein, Glisin, Prolin, dan Alanin. Fungsi: a. Sebagai sumber energi. b. Membangun sel-sel rusak. c. Sebagai pengatur. d. Membentuk zat kebal. 3. Lemak Lemak tersusun daaaaaari unsure C, H, dan O. Lemak terdiri atas komponen lemak: asam lemak dan gliserol. Asam lemak terdiri atas asam lemak jenuh yang dapat disenyawakan didalam tubuh dan asam lemak tak jenuh yang harus didatangkan dari luar tubuh. Fungsi: a. Sebagai sumber energy. b. Pelarut vitamin A, D, E, dan K. c. Melindungi tubuh dari kedinginan 1.2 Tujuan Mengidentifikasi dan menemukan zat zat yang terkandung di dalam berbagai macam bahan makanan.

BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan tempat

Hari/tanggal : rabu / 25 januari 2012 Tempat : laboraturium IPA SMAP KERTHA WISATA DENPASAR
2.2 Alat dan bahan

Alat-alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Gelas beker Tabung reaksi Pipet Spritus Putih telur Ekstrak tahu putih Susu putih Ekstrak sngkong Minyak goreng Kaldu ayam k. Lugol l. Biuret m. Bennedict

2.3 Prosedur kerja 1.

Membuat Larutan Makanan : a. Tumbuklah sampel bahan makanan yang kering dan padat sampai menjadi halus. b. Kemudian berilah sedikit air dan aduk sehingga terbentuk semacam larutan. c. Masukkanlah setiap satu sampel larutan bahan makanan ke dalam tiga tabung reaksi (A, B dan C) yang masing- masing setinggi 1cm.

2. Uji Amilum : a. Masukkanlah 2 atau 3 tetes larutan lugol ke dalam tabung reaksi A. b. Amatilah perubahan warna pada larutan lugol. 3. Uji Protein : a. Masukkanlah 3 tetes larutan Biuret kedalam tabung reaksi C, kemudian dikocok hingga homogen. b. Amatilah perubahan warna pada larutan Biuret. 4. Uji kandungan gula : a. Masukkan 3 tetes larutan bennedict ke dalam tabung reaksi C, b. Amatilah perubahan warna 5. Uji Lemak : a. Berilah satu atau dua tetes sampel larutan makanan pada kertas buram, biarkan hingga kering. b. Amatilah bekas tetesan larutan makanan pada kertas buram.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data hasil pengamatan LUGOL BIORET No Nama Bahan Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Putih hitam putih Putih 1 Ekstrak kekuningan kekuningan susus singkong Putih susu oranye Puth susu ungu 2 Ekstrak tahu Putih merah putih ungu 3 Kaldu ayam Putih susu Coklat tua Putih susu Kunig 4 Susu 5 6 Putih telur
Putih bening Kuning minyak oranye Putih bening Kuning bening muda ungu Hijau muda

BENNEDICT Sebelum Sesudah


putih kekunigan Putih susu putih Putih susu Putih bening Kuning bening hijau biru Biru kuning ungu Hijau muda

Minyak goreng Kuning


bening

Kemudian di lakukan percobaan pada kertas, bahan makanan di oleskan ke atas kertas lalu di jemur beberapa saat. Kemudian setelah di jemur beberapa menit lalu hasilnya adalah sebagai berikut :

Bahan makanan Ekstrak singkong Kaldu ayam Tahu Susu Minyak Telor 3.2 Pembahasan

Hasil pada kertas setelah di jemur Tidak ada noda Bernoda Tidak ada noda Bernoda Bernoda Bernoda

Bahan makanan yang banyak mengandung zat makanannya diantaranya telur telur, dan susu. Bahan makanan yang merupakan sumber amilum adalah singkong. Bahan makanan yang merupakan sumber protein adalah tahu, susu, telur, dan minyak goreng. Jadi, seagian besar bahan makanan tersebut baik untuk dimakan manusia dan sangat dibutuhkan oleh tubuh.

BAB IV
PENUTUP 5.1 Kesimpulan

1. ekstrak sigkong mengandung amilum 2. ekstrak tahu mengandung protein 3. kaldu ayam mengandung lemak 4. susu mengandung protein, glukosa, dan lemak 5. putih telur mengandung protein dan lemak 6.minyak goreng mengandung protein dan lemak.
Laporan Praktikum Uji Makanan
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kami melakukan percobaan mengenai uji makanan untuk mengetahui kandungan glukosa, karbohidrat, protein dan lemak. Selain itu, kami membuat laporan praktikum biologi ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Dewi Saribanon. Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun tas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh kita membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi utama, menjaga keseimbangan kondisi asam basa dalam tubuh, dsb. Untuk mengetahui apakah makanan tersebut mengandung krbohidrat atau tidak, maka harus dilakukan percampuran bahan makanan dengan lugol dan akan berubah warna menjadi hitam kebiruan. Protein memiliki fungsi penting yaitu sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom. Juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-sel baru. Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes biuret berubah warna menjadi violet maka makanan tersebut mengandung protein. Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, sebagai pelindung organ tubuh, dan sebagai pembentuk membran sel. Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjdi transparant setelah dijemur, maka makanan tersebut mengandung lemak.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan hal tersebut, kami memutuskan untuk membahas, mengandung apakah makanan yang telah diuji? 1.3 Tujuan Praktikum 1) Tujuan dilakukannya uji glukosa yaitu untuk mengetahui kadar atau kandungan glukosa dalam makanan atau menentukan kadar gula sederhana. 2) Tujuan dilakukannya uji lemak yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan lemak. 3) Tujuan dilakukannya uji karbohidrat yaitu untuk menentukan bahan makanan yang mengndung amilum. 4) Tujuan dilakukannya uji protein yaitu untuk menentukan bahan makanan dengan kandungan protein. 1.4 Hipotesis Hipotesis yang kami buat adalah semua bahan makanan mengandung protein, karbohidrat, glukosa, dan lemak.

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM 2.1 Tempat dan Waktu Praktikum Praktikum ini kami lakukan pada, Hari dan tanggal : 2 Desember 2009 Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 8 Tangerang 2.2 Variabel Penelitian

Variabel Bebas : Biuret, lugol, benedict Variabel Terikat : Makanan Variabel Kontrol : Sarana dan Prasarana 2.3 Alat dan Bahan a. Uji glukosa Alat : 1. Tabung reaksi dengan rak tabung reaksi. 2. Penjepit 3. Pipet 4. Bunsen lengkap dengan kaki tiga. Bahan : 1. Larutan Gula 10% 2. Benedict 3. Phelin A b. Uji lemak Alat : kertas putih polos Bahan : makanan c. Uji karbohidrat Alat : 1. Cawan Patri 2. Pipet 3. Pengaduk Bahan : 1. Kentang 2. Terigu 3. Roti tawar 4. Cairan Lugol d. Uji protein Alat : 1. Tabung Reaksi 2. Pipet Bahan : 1. Biuret 2. Putih telur / susu yang dicairkan/ air susu/ gelatin

2.3 Langkah-Langkah Kerja a. Uji glukosa 1. Masukkan larutan gula kurang lebih 5 cc, kemudian kedalamnya dimasukkan benedict / phelin A 2,5 cc. Masukkan ke pipet. 2. Gunakan penjepit dan dan panaskan diatas bunzen selama 5 menit smpai warna orange

kekuning-kuningan. b. Uji Lemak 1. Oleskan bahan makanan pada kertas 2. Diamkan selama 5 menit. 3. Amati di bawah penerangan sehingga kertas menjadi transparant.. c. Uji Karbohidrat 1. Masukkan terigu, boleh dicairkan atau tidak atau kentang yang sudah dialuskan atau roti tawar. 2. Tetesi dengan 2-3 tetes lugol 3. Lalu amati. 4. Jika warnanya berubah menjadi biru kehitman menandakan makanan tersebt mengandung amilum d. Uji Protein 1. Putih telur atau susu 5 cc.dimasukkan kedalam tabung reaksi 3-5 ml.2. Teteskan biuret 3. Lalu lakukan penggoyangan. 4. Perhatikan warnanya hingga menjadi violet. 5. Lakukan sebanyak 3 kali. 2.4 Analisis Praktikum Setelah kami melakukan pengujian makanan kami dapat mengetahui kandungan apa saja yang tedapat dalam makanan tersebut. Bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat, glukosa, lemak, dan protein.

BAB III DATA PRAKTIKUM Berikut ini adalah tabel pengamatan. a. Uji Glukosa HCl Waktu Gelembung Reaksi HCl 3 mol 1m26s Banyak Cepat HCl 2 mol 5m26s Sedang Sedang HCl 1 mol 28m56s Sedikit Lambat b. Uji Lemak HCl Magnesium Gelembung Waktu HCl 3 mol Dibagi 8 Kecil, banyak 1m30s HCl 3 mol Dibagi 4 Sedang 2m10s

HCl 3 mol Dibagi2 Kecil, bedikit 3m9s

c. Uji Protein H2SO4 Waktu Gelembung Reaksi 3 mol 0m30s Banyak, besar Cepat 2 mol 0m54s Sedang Agak Cepat 1 mol 1m59s Sedang, kecil Sedang

e. Uji Karbohidrat H2SO4 Magnesium Gelembung Waktu 1 mol Dibagi 8 Kecil, banyak 1m38s 1 mol Dibagi 4 Sedang 1m46s 1 mol Dibagi 2 Kecil, sedikit 1m48s

BAB IV PEMBAHASAN (+) Faktor-faktor yang mendukung dalam melakukan praktek ini adalah : Adanya alat-alat praktek atau sarana yang cukup memadai. Adanya prasarana dan tempat yang memadai, yaitu di laboratorium SMAN 8. Bantuan dari rekan-rekan. Bimbingan dari Ibu Dewi Saribanon selaku guru pembimbing kami dalam pelajaran Biologi (-) Faktor-faktor yang menghambat dalam praktek ini adalah : Kesulitan dalam membakar campuran gula dengn biuret. Kesulitan saat mencuci tabung reaksi tersebut.

BAB V KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil praktek, hipotesis yang saya buat ternyata TIDAK TERBUKTI, karena tidak semua makanan mengandung lemak, glukosa, karbohidrat, dan protein. Maka kesimpulannya adalah, Jika bahan makanan berubah menjadi warna hitam kebiruan setelah dicampur oleh lugol maka makanan tersebut mengandung amilum/karbohidrat. Jika makanan tersebut berubah warna menjadi warna orange-kekuning-kuningan setelah dicampur benedict / phelin A dan dibakar maka makanan tersebut mengandung glukosa.

Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjdi transparant setelah dijemur, maka makanan tersebut mengandung lemak. Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes biuret berubah warna menjadi violet maka makanan tersebut mengandung protein.

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011 UJI MAKANAN

Disusun oleh : KELOMPUK II 1. Chatro Destandra 2. Novita Laras A. 3. Etik Purwanti 4. Doni Alif P. ( 22 ) ( 06 ) ( 13 ) ( 02)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SEMIN GUNUNGKIDUL

2011
I. JUDUL Uji Makanan

II.

TUJUAN Mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada bahab makanan.

III. DASAR TEORI Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehariharinya.Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak.Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda.Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh. KARBOHIDRAT Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam

tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak. AMILUM Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan. GULA (GLUKOSA) Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat

juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut PROTEIN Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomermonomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). LEMAK Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut : BIURET Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas. Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji. ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

BENEDICT reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air. Cara kerja Benedict Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. LUGOL Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes medis. Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan ini. Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan triiodida (I-

3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol. Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine, solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black.

IV.

ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Penjepi tabung reaksi 2. Pipet tetes 3. Lumpang porselin 4. Tabung reaksi 5. Pembakar spritus 6. Pemes/pisau 7. Papan proselin 8. Spatula/pengaduk 9. Rak tabung reaksi 10. Gelas ukur Bahan :

1. Reagen (lugol, biuret, benedict) 2. Kertas buram 3. Bahan makanan yang ingin di uji ( Santen kelapa, singkong, tepung kanji, pisang ambon, putih telur, kunung telur)

V.

LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan. 2. Melakukan uji makanan. 3. Percobaan 1 : Uji amilum a. Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.

b. Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes. c. Mengamati perubahan warna yang terjadi.

d. Memasukkan data pada table pengamatan. 4. Percobaan 2 : Uji protein a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.

b. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan. c. Letakkan 2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.

d. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes. e. Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein. f. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain. 5. Percobaan 3 : Uji glokusa. a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.

b. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan. c. Letakkan 2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.

d. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes. e. f. Panaskan tabung reaksi d atas pembakar sepritus. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain 6. Percobaan 4 : Uji Lemak.

a.

Mengusap bahan yang akandi uji pada kertas buram.

b. Memanaskan kertas buram pada pembakar sepritus. c. Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

d. Memasukkan data pada table pengamatan. e. Melakukan hal yang sama pada bahan makanan yang lain.

VI.

DATA PENGAMATAN Dari percobaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut : Perubahan Warna Noda Kandungan Makanan

Bahan No makanan yg di uji

Amilum

Glukosa

Lemak

Potein

Lugol

Benedict Merah bata Merah bata Ungu kehitaman Biru Merah

Biuret

`1

Santan Kelapa Singkong

Ungu Biru ke hitaman Kuning Biru ke hitaman Kuning

Ungu

Biru

Tempe Tepung kanji Pisang

Ungu

4 5

Ungu Biru

ambon 6 Putih telur Kuning telur Putih kekuning2an Kuning

bata Biru Ungu

hijau

ungu

VII.

PEMBAHASAN Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain : Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung

karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung. Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU 2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata. Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut : Uji santan kelapa Pada uji amilum, santan kelapa tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol santan berubah menjadi ungu. Pada uji protein, santan kelapa mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu. Pada uji glokusa santan kelapa mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan reagen benedict dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna menjadi merah bata. Uji lemak, senten kelapa dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya diatas pembakar spritus dan mengakibatkan noda tramparan pada kertas buram tersebut, hal itu menunjukkan bahwa santan kelapa mengandung lemak. Uji Pisang Ambon Pada uji amilum, pisang di tetesi dengan reagen lugol dan tidak menghasilkan warna biru kehitaman. Hal itu berarti pisang tidak mengandung amilum. Uji protein, pisang ambon setelah di tetesi dengan reagen biuret retnyata tidah menghasilkan perunahan warna. Hal itu berarti pisang ambon tidak mengandung protein. Uji glokusa, pisang ambon yang ditetesi dengan reagen benedict dan memanaskannya di atas pembakar spritus reaksinya berubah warna menjadi merah bata. Maka pisang ambon mengandung glukosa. Uji lemak, pisang ambon yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka pisang ambon tidak mengandung lemak. Uji Putih Telur Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman. Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu. Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut putih telur tidak mengandung glukosa.

Uji lemak, putih telur yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak. Uji Kuning Telur Uji amilum, kuning telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa kuning telur memiliki amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman. Uji protein, kuning telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu. Uji glukosa, kuning telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut kuning telur tidak mengandung glukosa. Uji lemak, kuning telur yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus meninggalkan noda transparan. Maka kuning telur mengandung lemak. Uji Tempe Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa tempe memiliki amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman. Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu. Uji glukosa, tempe ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak mengandung glukosa. Uji lemak, tempe yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka tempe tidak mengandung lemak Uji Singkong Uji amilum, singkong mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol berubah warna menjadi biru kehitaman. Uji protein, singkong tidak mengandung protein karena setelah di tetesi dengan reagen biuret berubah warna menjadi biru. Uji glukosa, singkong ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata mengakibatkan perubahan warna dari biru menjadi merah bata. Uji lemak, singkong yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka singkong tidak mengandung lemak.

Uji tepung kanji Uji amilum, tepung kanji yang ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung amilum. Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu. Uji glukosa, tepung kanji ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak mengandung glukosa. Uji lemak, tepung kanji yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka tepung kanji tidak mengandung lemak.

VIII.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa : Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilim, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak. Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen benedict dsn memanaskannya diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glikosa. Sebahan makanan yang dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya pada

pembakar spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak. Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : singkong dan tepung kanji. Bahan makanan yang mengandung glokusa : Santan kelapa, singkong dan pisang ambon. Bahan makanan yang mengandung protein :santan kelapa, tempe, dan tepung kanji, putih telur dan kuning telur. Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain : santan kelapa dan kuning telur.

Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi. Seperti santan kelapa terdapat glokusa, protein dan lemak. B. Saran Pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum mohon untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori yang ada pada setiap bab.

IX.

DAFTAR PUSTAKA

http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/uji-kandungan-makanan.html http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/ http://www.id.wikipedia.com


.1. Latar Belakang Kami melakukan percobaan mengenai uji makanan untuk mengetahui kandungan glukosa, karbohidrat, protein dan lemak. Selain itu, kami membuat laporan praktikum biologi ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Dewi Saribanon. Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun tas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh kita membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi utama, menjaga keseimbangan kondisi asam basa dalam tubuh, dsb. Untuk mengetahui apakah makanan tersebut mengandung krbohidrat atau tidak, maka harus dilakukan percampuran bahan makanan dengan lugol dan akan berubah warna menjadi hitam kebiruan. Protein memiliki fungsi penting yaitu sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom. Juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-sel baru. Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes biuret berubah warna menjadi violet maka makanan tersebut mengandung protein. Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, sebagai pelindung organ tubuh, dan sebagai pembentuk membran sel. Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjdi transparant setelah dijemur, maka makanan tersebut mengandung lemak.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan hal tersebut, kami memutuskan untuk membahas, mengandung apakah makanan yang telah diuji? 1.3 Tujuan Praktikum 1) Tujuan dilakukannya uji glukosa yaitu untuk mengetahui kadar atau kandungan glukosa dalam makanan atau menentukan kadar gula sederhana. 2) Tujuan dilakukannya uji lemak yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan lemak. 3) Tujuan dilakukannya uji karbohidrat yaitu untuk menentukan bahan makanan yang mengndung amilum. 4) Tujuan dilakukannya uji protein yaitu untuk menentukan bahan makanan dengan kandungan protein. 1.4 Hipotesis Hipotesis yang kami buat adalah semua bahan makanan mengandung protein, karbohidrat, glukosa, dan lemak.

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM 2.1 Tempat dan Waktu Praktikum Praktikum ini kami lakukan pada, Hari dan tanggal : 2 Desember 2009 Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 8 Tangerang 2.2 Variabel Penelitian Variabel Bebas : Biuret, lugol, benedict Variabel Terikat : Makanan Variabel Kontrol : Sarana dan Prasarana 2.3 Alat dan Bahan a. Uji glukosa Alat : 1. Tabung reaksi dengan rak tabung reaksi. 2. Penjepit 3. Pipet 4. Bunsen lengkap dengan kaki tiga. Bahan : 1. Larutan Gula 10% 2. Benedict 3. Phelin A

b. Uji lemak Alat : kertas putih polos Bahan : makanan c. Uji karbohidrat Alat : 1. Cawan Patri 2. Pipet 3. Pengaduk Bahan : 1. Kentang 2. Terigu 3. Roti tawar 4. Cairan Lugol d. Uji protein Alat : 1. Tabung Reaksi 2. Pipet Bahan : 1. Biuret 2. Putih telur / susu yang dicairkan/ air susu/ gelatin

2.3 Langkah-Langkah Kerja a. Uji glukosa 1. Masukkan larutan gula kurang lebih 5 cc, kemudian kedalamnya dimasukkan benedict / phelin A 2,5 cc. Masukkan ke pipet. 2. Gunakan penjepit dan dan panaskan diatas bunzen selama 5 menit smpai warna orange kekuningkuningan. b. Uji Lemak 1. Oleskan bahan makanan pada kertas 2. Diamkan selama 5 menit. 3. Amati di bawah penerangan sehingga kertas menjadi transparant.. c. Uji Karbohidrat 1. Masukkan terigu, boleh dicairkan atau tidak atau kentang yang sudah dialuskan atau roti tawar. 2. Tetesi dengan 2-3 tetes lugol 3. Lalu amati. 4. Jika warnanya berubah menjadi biru kehitman menandakan makanan tersebt mengandung amilum

d. Uji Protein 1. Putih telur atau susu 5 cc.dimasukkan kedalam tabung reaksi 3-5 ml.2. Teteskan biuret 3. Lalu lakukan penggoyangan. 4. Perhatikan warnanya hingga menjadi violet. 5. Lakukan sebanyak 3 kali. 2.4 Analisis Praktikum Setelah kami melakukan pengujian makanan kami dapat mengetahui kandungan apa saja yang tedapat dalam makanan tersebut. Bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat, glukosa, lemak, dan protein.

BAB III DATA PRAKTIKUM Berikut ini adalah tabel pengamatan. a. Uji Glukosa HCl Waktu Gelembung Reaksi HCl 3 mol 1m26s Banyak Cepat HCl 2 mol 5m26s Sedang Sedang HCl 1 mol 28m56s Sedikit Lambat b. Uji Lemak HCl Magnesium Gelembung Waktu HCl 3 mol Dibagi 8 Kecil, banyak 1m30s HCl 3 mol Dibagi 4 Sedang 2m10s HCl 3 mol Dibagi2 Kecil, bedikit 3m9s

c. Uji Protein H2SO4 Waktu Gelembung Reaksi 3 mol 0m30s Banyak, besar Cepat 2 mol 0m54s Sedang Agak Cepat 1 mol 1m59s Sedang, kecil Sedang

e. Uji Karbohidrat H2SO4 Magnesium Gelembung Waktu 1 mol Dibagi 8 Kecil, banyak 1m38s 1 mol Dibagi 4 Sedang 1m46s 1 mol Dibagi 2 Kecil, sedikit 1m48s

BAB IV PEMBAHASAN (+) Faktor-faktor yang mendukung dalam melakukan praktek ini adalah : Adanya alat-alat praktek atau sarana yang cukup memadai. Adanya prasarana dan tempat yang memadai, yaitu di laboratorium SMAN 8. Bantuan dari rekan-rekan. Bimbingan dari Ibu Dewi Saribanon selaku guru pembimbing kami dalam pelajaran Biologi (-) Faktor-faktor yang menghambat dalam praktek ini adalah : Kesulitan dalam membakar campuran gula dengn biuret. Kesulitan saat mencuci tabung reaksi tersebut.

BAB V KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil praktek, hipotesis yang saya buat ternyata TIDAK TERBUKTI, karena tidak semua makanan mengandung lemak, glukosa, karbohidrat, dan protein. Maka kesimpulannya adalah, Jika bahan makanan berubah menjadi warna hitam kebiruan setelah dicampur oleh lugol maka makanan tersebut mengandung amilum/karbohidrat. Jika makanan tersebut berubah warna menjadi warna orange-kekuning-kuningan setelah dicampur benedict / phelin A dan dibakar maka makanan tersebut mengandung glukosa. Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjdi transparant setelah dijemur, maka makanan tersebut mengandung lemak. Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes biuret berubah warna menjadi violet maka makanan tersebut mengandung protein.

Tujuan Untuk menguji adanya kandungan karbohidrat,lemak dan protein dalam bahan makanan. Dasar Teori Tubuh manusia membutuhkan zat makanan dalam jumlah yang berbeda. Ada yang dibutuhkan dalam jumlah banyak (makronutrien), yaitu karbohidrat; protein; dan lemak, ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, yaitu mineral dan vitamin Makronutrien yang dibutuhkan manusia: 1. Karbohidrat Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O yang dibentuk dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan berhijau daun. Golongan karbohidrat antara lain : gula, tepung, dan selulosa. Menurut ukuran molekul, karbohidrat dibedakan menjadi beberapa golongan sebagai berikut -Monosakarida, meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

Disakarida, meliputi sukrosa, maltosa, dan laktosa. Polisakarida, meliputi amilum, selulosa, dan glikogen.

Setiap molekul glukosa mengandung 38 ATP (adenosine trifosfat). Metabolisme karbohidrat dipengaruhi oleh enzim-enzim dan hormone-hormon tertentu. Adapun fungsi karbohidrat adalah sebagai berikut: 1. Sebagi penghasil kalori (1 gram = 4,1 kalori ) 2. Pembentuk senyawa-senyawa organic yang lain seperti lemak dan protein 3. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh 2. Lemak Lemak tersusun atas unsure-unsur C, H, dan O yang merupakan senyawa majemuk. Lemak terdiri atas asam lemak dan gliserol. Pada satu molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga buah molekul asam lemak. Sumber lemak dibagi menjadi dua macam, yaitu hewani dan nabati. Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam eter, benzene, dan kloroform. Lemak terdiri atas 2 komponen, yaitu asam lemak dan gliserol. Setiap 3 molekul asam lemak berikatan dengan molekul gliserol membentuk trigliserida. Asam lemak yang dibuat oleh tubuh disebut asam lemak nonesensial, sedangkan asam lemak yang diperoleh dari makanan disebut asam lemak esensial

Adapun fungsi lemak sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Sebagai penghasil energi ( 1 gram = 9,3 kalori ) Pembangun bagian-bagian sel tertentu Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah

3. Protein Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsure-unsur C, H, O, N, dan kadangkadang terdapat unsure P dan S. Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino sebagai bahan dari dasar. Sifat-sifat suatu protein ditentukan oleh : 1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein 2. Jumlah tiap macam asam amino 3. Susunan asam amino dalam molekul protein Ada beberapa asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh kita, sehingga harus didapat dari makanan kita sehari-hari. Asam amino tersebut disebut asam amino esensial yang berjumlah 8, yaitu : lisineleusin, isoleusin, treonin, metionin, valin, fenilalanin, dan triptofan. Protein dicerna secara kimia menjadi asam-asam amino yang kemudian diserap pada dindingdinding ahlus. Asam-asam amino tersebut masuk ke pembuluh darah dan diangkut menuju ke sel-sel tubuh. Adapun fungsi protein, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori ) Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak Pembuat enzim dan hormone Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh Pembentuk antibodi

Alat dan Bahan


Tabung reaksi Rak tabung Gelas kimia Kassa Pembakar spiritus Pipet Korek api Larutan A Larutan B

Larutan C Larutan D Biuret Lugol Fehling A+B

Cara Kerja Ujilah masing-masing Larutan A, B, C, dan D dengan reagent :


Biuret Lugol Fehling A+B

Keterangan:

Penggunaan larutan A-D, 1 cm darei dasar tabung reaksi Penggunaan reagent antara 3-6 tetes Penggunaan dengan fehling A+B harus dipanaskan Masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel

Hasil Pengamatan Larutan A B C D Reagent Biuret biru biru ungu ungu Pertanya an 1. Sebutkan bahan apa saj yang

Lugol biru kehitaman biru bening kuning

Fehling A+B ungu ungu biru orange ungu kuning ungu jingga

dapat diuji dengan reagent biuret, lugol, dan fehling A+B? Jawab:

Biuret: protein Lugol: amilum Fehling A+B: glukosa

2. Sebutkan indicator perubahan warna yang timbul dalam percobaan uji bahan makanan/ bahan organic tertentu? Jawab:

Biuret: ungu Lugol: biru kehitaman Fehling A+B: orange/jingga

3. Bahan organic/bahan makanan apa saja yang terdapat dalam larutan A-D? Jawab:

Larutan A : amilum Larutan B : amilum, glukosa Larutan C : protein Larutan D : protein, glukosa

Kesimpulan Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret akan berubah wana menjadi ungu. Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum. Jika bahan makanan diteesi larutan fehling A+B kemudian dipanaskan akan berubah warna menjadi orange/jingga maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Dari percobaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:

Larutan A mengandung amilum Larutan B mengandung amilum dan glukosa Larutan C mengandung protein Larutan D mengandung Protein dan glukosa

ENZIM KATALASE Tujuan Penelitian Mengetahui sifat dari enzim katalase Dasar Teori Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh organisme. Enzim pencernaan banyak terdapat dalam sel-sel tubuh. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2) bila tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Alat dan Bahan Tabung reaksi+rak

Pipet tetes Pembakar spiritus Kaki tiga dan kaca Lidi dan korek api Ekstrak hati (enzim katalase) Hidrogen Peroksida (H2O2) HCl NaOH Cara Kerja Percobaan I -Mengambil ekstrak hati dan tuangkan ke dalam tabung reaksi. -Menuangkan ekstrak hati ke dalam larutan H2O2 dan menutup ujung tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari. -Setelah ekstrak hati dan H2O2 tercampur, mengujinya dengan lidi yang terbakar. Percobaan II -Mengambil ekstrak hati dan mencampurkannya dengan larutan NaOH. -Menuangkan campuran tersebut ke dalam larutan H2O2, selanjutnya menutup tabung reaksi dengan menggunakan ibu jari. -Membuka tabung reaksi dan mengujinya dengan lidi yang terbakar. Percobaan III -Mengambil ekstrak hati dan mencampurkannya dengan larutan HCl. -Menuangkan campuran tersebut ke dalam larutan H2O2, selanjutnya menutup tabung reaksi dengan menggubakan ibu jari hingga tercampur -Mencampurkan ekstrak hati tersebut dengan larutan H2O2, menutup ujung tabung reaksi dan biarkan tercampur.

-Membuka tabung reaksi dan mengujinya dengan lidi yang terbakar. Percobaan IV -Mengambil ekstrak hati lalu memanaskannya. -Setelah panas, dinginkan kembali ekstrak hati tersebut. -Mencampurkan ekstrak hati tersebut dengan larutan H2O2, menutup ujung tabung reaksi dan biarkan tercampur. -Menguji dengan campuran tersebut dengan lidi yang terbakar. Hasil Pengamatan Percobaan I II III IV Banyak Gelembung sangat banyak sedikit tidak ada tidak ada Keadaan Bara Api nyala bara api membesar nyala bara api tetap nyala bara api padam nyala bara api padam

Analisis Data Dari percobaan di atas, terdapat 2 hal yang menjadi obyek pengamatan, yaitu banyaknya gelembung yang timbul dan keadaan bara api. Bayaknya gelembung merupakan bukti dari berlangsungnya enzim katalase menguraikan O2. Bara api yang digunakan untuk menguji larutan adalah bahan untuk mencaritahu zat apa yang dihasilkan dalam proses penguraian tersebut. Dalam pembakaran suatu zat atau senyawa diperlukan oksigen (O2) sebagai unsur penting yang berperan dalam proses pembakaran. Dalam hal ini, kita melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa apakah enzim katalase menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2, dalam hal ini O2 yang menjadikan nyala bara api membesar. Pada percobaan kedua hingga keempat, gelembung yang dihasilkan sedikit bahkan tidak ada dan nyala bara api tetap atau mati, ini membuktikan bahwa enzim katalase jika dicampur dengan senyawa lain atau dibakar kinerjanya semakin menurun karena kerja enzim katalase dipengaruhi oleh pH (7) dan suhu (27C). Kesimpulan Dari pengamatan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa enzim katalase berfungsi dan dapat menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) sehingga tidak berbahaya. Kerja enzim katalase pada pH 7 dan suhu 27C, sehingga saat dicampur dengan senyawa lain dan dipanaskan kinerjanya akan berkurang bahkan tidak ada.

SEL HIDUP DAN SEL MATI Tujuan Penelitian Untuk mengetahui struktur dari sel hidup dan sel mati. Latar Belakang Permasalahan Sel merupakan bagian penting penyusun makhluk hidup. Setiap makhluk hidup tersusun oleh sel-sel yang bentuk dan jumlahnya beraneka ragam. Sel-sel tersebut seperti halnya makhluk hidup juga mempunyai bagian-bagian yang menunjukkan kehidupan. Pengetahuan tentang makhluk hidup haruslah memadai agar dapat memanfaatkan dan menggunakan makhluk hidup dengan baik. Pengetahuan dasar tentang makhluk hidup adalah dimulai dengan mengenal sel terlebih dahulu. Kita harus dapat membedakan antara sel mati dan sel hidup, serta dapat menjelaskan strukturnya masing-masing. Dasar Teori Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Secara struktural, tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan struktural makhluk hidup. Sebagai unit fungsional, di dalam sel berlangsung semua reaksi kimia dan berbagai proses hidup. Sehingga di dalam sel hidup terdapat organ-organ yang mendukung proses kehidupan, sedangkan pada sel mati tidak terdapat organ-organ tersebut. Sel mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat makhluk hidup, dengan adanya materi genetik sifat makhluk hidup dapat diwariskan pada keturunannya. Sel makhluk hidup dapat berkembang biak melalui pembelahan sel. Pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu maupun oleh sel-sel organisme bersel banyak. Organisme bersel satu mengadakan pembelahan sel secara amitosis, sedangkan sel-sel pada organisme multiseluler mengalami pembelahan secara mitosis. Alat dan Bahan Bawang merah Gabus Pinset Silet Air Mikroskop Gelas kimia

Cara Kerja 1. Ambillah umbi lapis bawang merah dengan menggunakan pinset dan letakkan pada kaca benda yang sebelumnya diberi tetesan air. Kemudian ditutup dengan kaca penutup dan selanjutnya amati di bawah mikroskop. 2. Buatlah irisan tipis gabus kemudian letakkan pada kaca benda dan amati di bawah mikroskop dengan memberi tetesan air sebelumnya. 3. Gambarlah hasil pengamatan tersebut pada tabe. Hasil Pengamatan Objek Penelitian Gambar Keterangan Bentuk persegi panjang yang merupakan ruang sel, tidak memiliki inti sel (nukleus). Terdapat ruang sel, memiliki inti sel (nukleus), memiliki sitoplasma.

Gabus

Umbi lapis

Analisis Data Dari data dan gambar hasil pengamatan di atas dapat dibedakan antara struktur sel hidup yang diamati dengan menggunakan selaput bawang merah dan sel mati yang diamati menggunakan gabus. Dapat dijelaskan bahwa setiap sel hidup masih mempunyai bagian-bagian penyusunnya, sedangkan sel mati tidak dan hanya berupa ruang sel yang kosong. Kesimpulan 1. Struktur sel hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma, dan antar selnya dibatasi oleh dinding sel. 2. Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-organ selnya telah mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang lainnya. JAMUR DAN ALGA Tujuan Penelitian Mengetahui struktur morfologi jamur tempe dan alga Dasar Teori

Alga mempunyai kelebihan disbandingkan dengan bakteri dan jamur, yaitu mempunyai pigmen hijau (kloroplas) yang dapat digunakan untuk menyusun zat makanan sendiri. Untuk penyusunan ini diperlukan cahaya dan peristiwa ini disebut fotosintesis. Jamur yang merupakan koloni masih muda sekali tampak sekelompok serabut yang berwarna putih. Jamur tersusun dari benang-benang yang disebut hifa yang bersatu membentuk miselium. Pada jamur terdapat kotak-kotak spora (sporangium) sebagai tempat yang menghasilkan spora untuk berkembangbiak.

Alat dan Bahan Mikroskop Gelas kimia Pinset Silet Air Pipet Kaca objek dan penutup Jamur tempe Ganggang hijau Cara Kerja 1. Membuat preparat basah dari jamur dan alga. 2. Mengamati masing-masing dengan mikroskop. 3. Gambar dan beri keterangan hasil pengamatan.

You might also like