You are on page 1of 63

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG,

BEKASI, PUNCAK, CIANJUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur (Jabodetabekpunjur) ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional yang memerlukan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang secara terpadu; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Presiden; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Barat; 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888); 5. Undang

-25. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 8. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739); 9. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3934); 11. Peraturan...

-311. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
1. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan

ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya. 2. Rencana...

-42. Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang. 3. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. 4. Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. 5. Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur, yang selanjutnya disebut sebagai Kawasan Jabodetabekpunjur, adalah kawasan strategis nasional yang meliputi seluruh wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat, dan sebagian wilayah Provinsi Banten. 6. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. 7. Kawasan hutan lindung adalah wilayah hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah instrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. 8. Kawasan resapan air adalah wilayah yang mempunyai

kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi yang berguna sebagai sumber air dan sebagai pengontrol tata air permukaan. 9. Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. 10. Sempadan...

-510. Sempadan pantai adalah kawasan sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan fungsi pantai. 11. Kawasan sekitar mata air adalah wilayah di sekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi mata air. 12. Situ adalah suatu wadah genangan air di atas permukaan tanah yang terbentuk secara alami maupun buatan yang airnya berasal dari tanah atau air permukaan sebagai siklus hidrologis yang merupakan salah satu bentuk kawasan lindung. 13. Rawa adalah lahan genangan air secara alamiah yang terjadi terusmenerus atau musiman akibat drainase alamiah yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri yang khusus secara fisik, kimiawi, dan biologi. 14. Kawasan pantai hutan bakau adalah wilayah pesisir laut yang merupakan habitat alami hutan bakau (mangrove) yang berfungsi memberi perlindungan kepada perikehidupan pantai dan lautan. 15. Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. 16. Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. 17. Suaka...

-617. Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. 18. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam baik daratan maupun perairan yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, budaya, pariwisata, dan rekreasi. 19. Taman hutan raya adalah kawasan alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, budaya, pariwisata, dan rekreasi. 20. Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. 21. Kawasan cagar budaya adalah kawasan yang merupakan lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bentukan geologi alami yang khas yang dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan. 22. Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. 23. Kawasan pertanian lahan basah adalah kawasan budi daya pertanian yang memiliki sistem pengairan tetap yang memberikan air secara terus-menerus sepanjang tahun, musiman, atau bergilir dengan tanaman utama padi.

24. Kawasan...

-724. Kawasan rawan bencana alam geologi adalah kawasan yang potensial mengalami bencana alam geologi. 25. Zona adalah kawasan dengan peruntukan khusus yang memiliki batasan ukuran atau standar tertentu. 26. Zona Budi Daya, selanjutnya disebut Zona B, adalah zona yang karakteristik pemanfaatan ruangnya ditetapkan berdasarkan dominasi fungsi kegiatan masing-masing zona pada kawasan budi daya. 27. Zona Non-Budi Daya, selanjutnya disebut Zona N, adalah zona yang karakteristik pemanfaatan ruangnya ditetapkan berdasarkan dominasi fungsi kegiatan masing-masing zona pada kawasan lindung. 28. Zona Penyangga, selanjutnya disebut Zona P, adalah zona pada kawasan budi daya di perairan laut yang karakteristik pemanfaatan ruangnya ditetapkan untuk melindungi kawasan budi daya dan/atau kawasan lindung yang berada di daratan dari kerawanan terhadap abrasi pantai dan instrusi air laut. 29. Prasarana dan sarana wilayah adalah kelengkapan dasar fisik yang memungkinkan wilayah dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 30. Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. 31. Reklamasi adalah kegiatan penimbunan dan pengeringan wilayah perairan.

32. Pemerintah...

-8-

32. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 33. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Bekasi, dan Kota Depok. 34. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 35. Kepala daerah adalah Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten, Bupati Bogor, Bupati Tangerang, Bupati Bekasi, Bupati Cianjur, Walikota Bogor, Walikota Tangerang, Walikota Bekasi, dan Walikota Depok. 36. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten, dan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 37. Bupati/Walikota adalah Bupati Bogor, Bupati Tangerang, Bupati Cianjur, Bupati Bekasi, Walikota Bogor, Walikota Tangerang, Walikota Bekasi, dan Walikota Depok. 38. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan dalam bidang penataan ruang. 39. Peran masyarakat adalah berbagai kegiatan masyarakat yang timbul atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat, untuk berminat dan bergerak dalam menyelenggarakan penataan ruang.

40. Koefisien...

-9-

40. Koefisien dasar bangunan, selanjutnya disebut KDB, adalah perbandingan antara luas dasar bangunan dan luas persil. 41. Koefisien lantai bangunan, selanjutnya disebut KLB, adalah perbandingan antara luas lantai bangunan dan luas persil. 42. Koefisien zona terbangun adalah angka perbandingan antara luas total tapak bangunan dan luas zona. 43. Indeks konservasi alami adalah parameter yang menunjukkan kondisi hidrologis ideal untuk konservasi yang dihitung

berdasarkan variabel curah hujan, jenis batuan, kemiringan, ketinggian, dan guna lahan. 44. Indeks konservasi aktual adalah parameter yang menunjukkan kondisi hidrologis yang ada untuk konservasi yang dihitung berdasarkan variabel curah hujan, jenis batuan, kemiringan, ketinggian, dan guna lahan. 45. Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 46. Administrasi pertanahan adalah pemberian hak, perpanjangan hak, pembaruan hak, peralihan hak, peningkatan hak,

penggabungan hak, pemisahan hak, pemecahan hak, pembebanan hak, izin lokasi, izin perubahan penggunaan tanah, serta izin penunjukan dan penggunaan tanah.

Bagian ...

- 10 Bagian Kedua Tujuan dan Sasaran Pasal 2 (1) Tujuan penataan ruang Kawasan Jabodetabekpunjur adalah untuk: a. mewujudkan keterpaduan penyelenggaraan penataan ruang antardaerah sebagai satu kesatuan wilayah perencanaan dengan memperhatikan keseimbangan kesejahteraan dan ketahanan; b. mewujudkan daya dukung lingkungan yang berkelanjutan dalam pengelolaan air kawasan, dan untuk air menjamin permukaan, tetap serta berlangsungnya tersedianya konservasi air dan tanah, menjamin tanah

menanggulangi banjir; dan c. mengembangkan perekonomian wilayah yang produktif, efektif, dan efisien berdasarkan karakteristik wilayah bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan pembangunan yang berkelanjutan. (2) Sasaran penyelenggaraan penataan ruang Kawasan

Jabodetabekpunjur adalah: a. terwujudnya kerja sama penataan ruang antarpemerintah daerah melalui: 1) sinkronisasi pemanfaatan kawasan lindung dan budi daya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup penduduk; 2) sinkronisasi pengembangan prasarana dan sarana wilayah secara terpadu; dan 3) kesepakatan...

- 11 -

3) kesepakatan antardaerah untuk mengembangkan sektor prioritas dan kawasan prioritas menurut tingkat kepentingan bersama; b. terwujudnya peningkatan fungsi lindung terhadap tanah, air, udara, flora, dan fauna dengan ketentuan: 1) tingkat erosi tidak mengganggu; 2) tingkat peresapan air hujan dan tingkat pengaliran air permukaan menjamin tercegahnya bencana banjir dan ketersediaan air sepanjang tahun bagi kepentingan umum; 3) kualitas air menjamin kesehatan lingkungan; 4) situ berfungsi sebagai daerah tangkapan air, sumber air baku, dan sistem irigasi; 5) pelestarian flora dan fauna menjamin pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya; dan 6) tingkat perubahan suhu dan kualitas udara tetap menjamin kenyamanan kehidupan lingkungan; c. tercapainya optimalisasi fungsi budi daya dengan ketentuan: 1) kegiatan budi daya tidak melampaui daya dukung dan ketersediaan sumber daya alam dan energi; 2) kegiatan usaha pertanian berskala besar dan kecil menerapkan teknologi pertanian yang memperhatikan konservasi air dan tanah; 3) daya tampung yang bagi penduduk dan selaras dan serta dengan sarana dapat kemampuan lingkungan penyediaan bersih prasarana sehat

mewujudkan jasa pelayanan yang optimal;

4) pengembangan...

- 12 4) pengembangan kegiatan industri menunjang

pengembangan kegiatan ekonomi lainnya; 5) kegiatan pariwisata tetap menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakat, serasi dengan lingkungan, serta membuka kesempatan kerja dan berusaha yang optimal bagi penduduk setempat dalam kegiatan pariwisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk; dan 6) tingkat dan gangguan pencemaran melalui lingkungan baku yang mutu serendah-rendahnya dari kegiatan transportasi, industri, permukiman penerapan lingkungan hidup; d. tercapainya keseimbangan antara fungsi lindung dan fungsi budi daya. Bagian Ketiga Peran dan Fungsi Pasal 3 Penataan ruang Kawasan Jabodetabekpunjur memiliki peran sebagai acuan bagi penyelenggaraan pembangunan yang berkaitan dengan upaya konservasi air dan tanah, upaya menjamin tersedianya air tanah dan air permukaan, penanggulangan banjir, dan pengembangan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Pasal 4 Penataan ruang Kawasan Jabodetabekpunjur memiliki fungsi sebagai pedoman bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam penyelenggaraan penataan ruang secara terpadu di Kawasan Jabodetabekpunjur, melalui kegiatan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Bagian...

- 13 Bagian Keempat Ruang Lingkup Paragraf 1 Cakupan Kawasan Pasal 5 (1) Kawasan Jabodetabekpunjur meliputi seluruh wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat, dan sebagian wilayah Provinsi Banten. (2) Sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup seluruh wilayah Kabupaten Bekasi, seluruh wilayah Kota Bekasi, seluruh wilayah Kota Depok, seluruh wilayah Kabupaten Bogor, seluruh wilayah Kota Bogor, dan sebagian wilayah Kabupaten Cianjur yang meliputi Kecamatan Cugenang, Kecamatan Pacet, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Cipanas. (3) Sebagian wilayah Provinsi Banten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup seluruh wilayah Kabupaten Tangerang dan seluruh wilayah Kota Tangerang. Paragraf 2 Lingkup Pengaturan Pasal 6 Peraturan Presiden ini meliputi kebijakan dan strategi penataan ruang, rencana tata ruang Kawasan Jabodetabekpunjur, arahan pemanfaatan ruang, arahan pengendalian pemanfaatan ruang, pengawasan pemanfaatan ruang, kelembagaan, peran masyarakat, dan pembinaan. BAB II...

- 14 BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG Bagian Pertama Kebijakan Penataan Ruang Pasal 7 Kebijakan penataan ruang Kawasan Jabodetabekpunjur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 adalah ruang mewujudkan kawasan keterpaduan rangka penyelenggaraan lingkungan hidup. Bagian Kedua Strategi Penataan Ruang Pasal 8 Strategi penataan ruang Kawasan Jabodetabekpunjur merupakan pelaksanaan dari kebijakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 yang meliputi: a. mendorong terselenggaranya pengembangan kawasan yang berdasar atas keterpaduan antardaerah sebagai satu kesatuan wilayah perencanaan; b. mendorong terselenggaranya pembangunan kawasan yang dapat menjamin tetap berlangsungnya konservasi air dan tanah, menjamin tersedianya air tanah dan air permukaan, serta menanggulangi banjir dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan yang berkelanjutan dalam pengelolaan kawasan; c. mendorong pengembangan perekonomian wilayah yang produktif, efektif, dan efisien berdasarkan karakteristik wilayah bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan. BAB III... penataan dalam

keseimbangan antara pengembangan ekonomi dan pelestarian

- 15 BAB III RENCANA TATA RUANG KAWASAN JABODETABEKPUNJUR Bagian Pertama Umum Pasal 9 (1) Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur berisi: a. rencana struktur ruang; dan b. rencana pola ruang. (2) Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur merupakan alat untuk keterpaduan dan sinkronisasi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada di Kawasan Jabodetabekpunjur. (3) Rencana struktur ruang merupakan rencana pengembangan susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat yang secara hierarki memiliki hubungan fungsional. (4) Rencana pola ruang merupakan rencana distribusi peruntukan ruang di Kawasan Jabodetabekpunjur yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Bagian Kedua Rencana Struktur Ruang Pasal 10 (1) Rencana struktur ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) terdiri atas sistem pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana. (2) Sistem

- 16 (2) Sistem pusat permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan hierarki pusat permukiman sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. (3) Sistem jaringan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. sistem transportasi darat; b. sistem transportasi laut; c. sistem transportasi udara; d. sistem penyediaan air baku; e. sistem pengelolaan air limbah; f. sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun; g. sistem drainase dan pengendalian banjir; h. sistem pengelolaan persampahan; i. sistem jaringan tenaga listrik; dan j. sistem jaringan telekomunikasi. (4) Sistem jaringan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (3) direncanakan secara terpadu antardaerah dengan melibatkan partisipasi masyarakat, serta memperhatikan fungsi dan arah pengembangan pusat-pusat permukiman. Bagian Ketiga Rencana Pola Ruang Pasal 11 (1) Rencana pola ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) terdiri atas rencana distribusi ruang untuk kawasan lindung dan kawasan budi daya.

(2) Ruang...

- 17 (2) Ruang untuk kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan dalam Zona Non-Budi Daya sebagai berikut: a. Zona Non-Budi Daya 1 yang selanjutnya disebut Zona N1; dan b. Zona Non-Budi Daya 2 yang selanjutnya disebut Zona N2. (3) Ruang untuk kawasan budi daya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan dalam Zona Budi Daya dan Zona Penyangga. (4) Zona Budi Daya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikelompokkan sebagai berikut: a. Zona Budi Daya 1 yang selanjutnya disebut Zona B1; b. Zona Budi Daya 2 yang selanjutnya disebut Zona B2; c. Zona Budi Daya 3 yang selanjutnya disebut Zona B3; d. Zona Budi Daya 4 yang selanjutnya disebut Zona B4; e. Zona Budi Daya 5 yang selanjutnya disebut Zona B5; f. Zona Budi Daya 6 yang selanjutnya disebut Zona B6; dan g. Zona Budi Daya 7 yang selanjutnya disebut Zona B7. (5) Zona Penyangga sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dikelompokkan sebagai berikut: a. Zona Penyangga 1 yang selanjutnya disebut Zona P1; b. Zona Penyangga 2 yang selanjutnya disebut Zona P2; c. Zona Penyangga 3 yang selanjutnya disebut Zona P3; d. Zona Penyangga 4 yang selanjutnya disebut Zona P4; dan e. Zona Penyangga 5 yang selanjutnya disebut Zona P5.

BAB IV...

- 18 BAB IV ARAHAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN Pasal 12 Untuk mewujudkan rencana struktur ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ditetapkan arahan pengembangan sistem pusat permukiman dan arahan pengembangan sistem jaringan prasarana. Bagian Pertama Arahan Pengembangan Sistem Pusat Permukiman Pasal 13 (1) Pengembangan sistem pusat permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 diarahkan pada terbentuknya fungsi dan hierarki pusat permukiman sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. (2) Pengembangan sistem pusat permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi upaya untuk mendorong pengembangan Pusat Kegiatan Nasional Kawasan Perkotaan Jakarta, dengan kota inti adalah Jakarta dan kota satelit adalah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan kota lainnya. (3) Dalam arahan struktur ruang dikembangkan Jalan Lingkar Luar Jakarta Kedua (Jakarta Outer Ring Road 2) dan jalan radialnya sebagai pembentuk struktur ruang Jabodetabekpunjur dan untuk memberikan pelayanan pengembangan sub pusat perkotaan antara lain Serpong/Kota Mandiri Bumi Serpong Damai, Cinere, Cimanggis, Cileungsi, Setu, dan Tambun/Cikarang.

(4) Arahan ...

- 19 (4) Arahan pengembangan sistem pusat permukiman digambarkan dalam Peta Struktur dan Pola Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur dengan skala peta 1:50.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. Bagian Kedua Arahan Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Pasal 14 Pengembangan sistem transportasi diarahkan pada keterpaduan dan saling mendukung intra moda dan inter moda, yang meliputi moda transportasi darat, laut, dan udara dengan mempertimbangkan kemudahan dan efisiensi pengguna jasa transportasi yang berdasarkan analisis bangkitan dan tarikan lalu lintas antarpusat kegiatan. Pasal 15 (1) Sistem transportasi darat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf a terdiri atas jaringan transportasi jalan, jaringan jalur kereta api, dan jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan. (2) Penataan dan pengembangan sistem transportasi darat di Kawasan Jabodetabekpunjur diarahkan pada: a. penataan angkutan masal jalan rel dengan angkutan jalan; b. peningkatan pemanfaatan jaringan jalur kereta api pada ruas-ruas tertentu sebagai prasarana pergerakan komuter dari wilayah Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok ke Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan sebaliknya;

c. pemisahan...

- 20 -

c. pemisahan penggunaan prasarana antara jaringan jalur kereta api yang bersifat komuter dan jaringan jalur kereta api yang bersifat regional dan jarak jauh; d. pengembangan jalan yang menghubungkan antarwilayah dan antarpusat permukiman, industri, pertanian, perdagangan, jasa dan simpul-simpul transportasi serta pengembangan jalan penghubung antara jalan selain jalan tol dengan jalan tol; e. pengembangan jalan tol dalam kota di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang terintegrasi dengan jalan tol antarkota sesuai dengan kebutuhan nyata; f. pembangunan jalan setingkat jalan arteri primer atau kolektor primer yang menghubungkan Cikarang di Kabupaten Bekasi ke pelabuhan Tanjung Priok di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Citayam di Kota Depok ke jalan lingkar luar di Daerah Khusus Ibukota Jakarta; g. pembangunan jalan rel yang menghubungkan Cikarang di Kabupaten Bekasi ke pelabuhan Tanjung Priok di Daerah Khusus Ibukota Jakarta; h. pengembangan sistem jaringan transportasi masal yang menghubungkan Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan pusat-pusat kegiatan di sekitarnya; i. pengembangan sistem transportasi masal cepat yang terintegrasi dengan bus yang diprioritaskan, perkeretaapian monorel, dan moda transportasi lainnya; dan j. pengembangan sistem transportasi sungai yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

(3) Untuk...

- 21 -

(3) Untuk

menjamin

keselamatan

transportasi

jalan

dan

keberlanjutan pengoperasian fasilitas keselamatan transportasi jalan, penataan ruang di sekitar dan di kawasan terminal dan sepanjang jalan harus memperhatikan rencana pengembangan transportasi jalan dan ketentuan keselamatan transportasi jalan. (4) Untuk menjamin keselamatan perkeretaapian dan keberlanjutan pengoperasian fasilitas keselamatan perkeretaapian, penataan ruang di sekitar dan di kawasan stasiun dan sepanjang jaringan jalur kereta api harus memperhatikan rencana pengembangan perkeretaapian dan ketentuan keselamatan perkeretaapian pada jaringan jalur kereta api, yang meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api. (5) Arahan sistem transportasi darat digambarkan dalam Peta Arahan Sistem Transportasi Kawasan Jabodetabekpunjur dengan skala peta 1:50.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. Pasal 16 (1) Penataan dan pengembangan sistem transportasi laut

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf b diarahkan untuk mendukung kelancaran keluar masuk arus barang dan penumpang dari dan ke luar kawasan tersebut.

(2) Untuk...

- 22 (2) Untuk menjamin keselamatan pelayaran dan keberlanjutan pengoperasian pelabuhan, penataan ruang di sekitar dan di kawasan pelabuhan harus memperhatikan kegiatan kepelabuhanan sesuai dengan rencana induk pelabuhan dan ketentuan keselamatan pelayaran pada Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) serta Tatanan Kepelabuhanan Nasional. Pasal 17 (1) Penataan dan pengembangan sistem transportasi udara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf c diarahkan untuk mendukung kelancaran keluar masuk arus barang dan penumpang dari dan ke luar kawasan tersebut. (2) Untuk menjamin keselamatan operasi penerbangan dan

keberlanjutan pengoperasian bandar udara, penataan ruang di sekitar dan di kawasan bandar udara harus memperhatikan kegiatan kebandarudaraan sesuai dengan rencana induk bandar udara dan ketentuan kawasan keselamatan operasi penerbangan serta Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Pasal 18 (1) Penyediaan air baku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf d dilakukan dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada dan pengembangan prasarananya. (2) Pengelolaan sistem air baku harus memperhatikan keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air untuk kegiatan rumah tangga, pertanian, industri, perkotaan, dan pemeliharaan sungai, serta keseimbangan lingkungan secara terpadu. (3) Pengembangan...

- 23 (3) Pengembangan prasarana air baku dapat dilakukan dengan pembangunan dan pengelolaan waduk multiguna, saluran pembawa, pengelolaan situ, dan pemeliharaan sungai. (4) Strategi pengelolaan sistem penyediaan air baku adalah dengan menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan serta kelestarian daerah aliran sungai, dan sumber-sumber air lainnya, yang pengelolaannya dilakukan dengan kerja sama antardaerah. (5) Arahan pengelolaan sistem air baku digambarkan dalam Peta Arahan Sistem Air Baku dan Pengendalian Banjir Kawasan Jabodetabekpunjur dengan skala peta 1:50.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. Pasal 19 (1) Penataan sistem pengelolaan air limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf e harus memperhatikan kualitas sanitasi lingkungan dan meminimalkan pencemaran air tanah dan air permukaan. (2) Strategi pengelolaan air limbah diarahkan untuk pengurangan, pemanfaatan kembali, dan penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan air limbah bagi kegiatan permukiman dan industri dengan memperhatikan baku mutu limbah cair. (3) Sistem pengelolaan air limbah bagi kegiatan domestik/rumah tangga merupakan sistem yang terpisah dari pengelolaan air limbah industri. (4) Sistem pengelolaan air limbah dilaksanakan secara terpusat terutama pada kawasan perumahan padat, pusat bisnis, dan sentra industri. (5) Ketentuan...

- 24 (5) Ketentuan lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan air limbah diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 20 (1) Penataan sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf f diarahkan untuk meminimalkan pencemaran udara, tanah, dan sumber daya air serta meningkatkan kualitas lingkungan. (2) Penataan sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun harus memperhatikan tersedianya prasarana dan sarana pengolahan limbah yang telah terpasang. (3) Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dilakukan berdasarkan kriteria teknis sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. (4) Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dapat dilakukan melalui kerja sama antardaerah dengan melibatkan partisipasi masyarakat. (5) Ketentuan lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 21 (1) Sistem drainase dan pengendalian banjir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf g diarahkan untuk mengurangi bahaya banjir dan genangan air bagi kawasan permukiman, industri, perdagangan, perkantoran, dan persawahan, serta jalan.

(2) Strategi

- 25 (2) Strategi drainase dan pengendalian banjir dilaksanakan dengan pengelolaan sungai terpadu dengan sistem drainase wilayah, pengendalian debit air sungai dan peningkatan kapasitas sungai, peningkatan fungsi situ-situ dan waduk sebagai daerah penampungan air dengan sistem polder, pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan lindung dan kawasan budi daya yang dilaksanakan dengan ketat di kawasan hulu hingga sepanjang daerah aliran sungai, pembuatan sudetan sungai, dan pengendalian pembangunan di sempadan sungai. (3) Arahan a. drainase dan pengendalian banjir di Kawasan

Jabodetabekpunjur dilakukan melalui upaya: rehabilitasi hutan dan lahan serta penghijauan kawasan tangkapan air; b. penataan sungainya; c. normalisasi sungai-sungai dan anak-anak sungainya; waduk-waduk pengendali banjir dan pelestarian situ-situ serta daerah retensi air; e. f. pembangunan prasarana dan pengendali banjir; dan pembangunan prasarana drainase. sungai-sungai prioritas untuk penataan dan d. pengembangan kawasan sempadan sungai dan anak-anak

(4) Penetapan

normalisasi sungai dan anak-anak sungainya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dan huruf c diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) Arahan pengendalian banjir digambarkan pada Peta Arahan Sistem Air Baku dan Pengendalian Banjir dengan skala 1:50.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. Pasal 22...

- 26 Pasal 22 (1) Sistem pengelolaan persampahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf h dikembangkan secara terpadu di Kawasan Jabodetabekpunjur melalui kerja sama antardaerah dengan melibatkan partisipasi masyarakat. (2) Strategi pengelolaan persampahan Kawasan Jabodetabekpunjur diselenggarakan dengan pemanfaatan kembali, daur ulang, dan pengolahan sampah dengan memperhatikan kriteria teknis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Arahan pengelolaan persampahan terpadu pada Kawasan Jabodetabekpunjur harus memperhatikan penentuan lokasi tempat pembuangan akhir dan pengolahan sampah terutama

incinerator yang tidak mencemari lingkungan.


(4) Penentuan lokasi tempat pembuangan akhir di Kawasan Jabodetabekpunjur harus memperhatikan daya tampung dan volume sampah domestik dan nondomestik dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, dan Cianjur serta berada pada jarak aman yang tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Pasal 23 (1) Sistem jaringan tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf i diarahkan untuk: a. meningkatkan pelayanan jaringan tenaga listrik dalam pengembangan Kawasan Jabodetabekpunjur; b. mendukung pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik terinterkoneksi; dan c. meningkatkan pelayanan jaringan tenaga listrik terisolasi di Kepulauan Seribu. (2) Pengembangan...

- 27 (2) Pengembangan jangka panjang. (3) Pengembangan a. sistem jaringan tenaga listrik dilakukan sistem jaringan tenaga listrik harus

memperhatikan kapasitas yang telah terpasang dan kebutuhan

berdasarkan kriteria teknis sebagai berikut: meminimalkan dampak negatif terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat; b. mendukung perwujudan struktur ruang kawasan; dan c. kriteria teknis lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. (4) Pengembangan sistem jaringan tenaga listrik dapat dilakukan melalui kerja sama antardaerah dengan melibatkan partisipasi masyarakat. (5) Ketentuan lainnya berkaitan dengan pengembangan sistem jaringan tenaga listrik diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 24 (1) Sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf j diarahkan untuk: a. mendukung pengembangan sistem jaringan telekomunikasi nasional; b. meningkatkan penyediaan informasi yang handal dan cepat di seluruh Kawasan Jabodetabekpunjur dalam rangka perwujudan struktur ruang Kawasan Jabodetabekpunjur; c. meningkatkan penyediaan dan akses informasi dari dan ke seluruh pelosok Kawasan Jabodetabekpunjur; dan d. meningkatkan penyediaan dan akses informasi dari dan ke Kawasan Jabodetabekpunjur. (2) Pengembangan...

- 28 (2) Pengembangan jangka panjang. (3) Pengembangan a. sistem jaringan telekomunikasi dilakukan sistem jaringan telekomunikasi harus

memperhatikan kapasitas yang telah terpasang dan kebutuhan

berdasarkan kriteria teknis sebagai berikut: meminimalkan dampak negatif terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat serta keselamatan penerbangan; b. mendukung perwujudan struktur ruang kawasan; dan c. kriteria teknis lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. (4) Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi dapat dilakukan melalui kerja sama antardaerah dengan melibatkan partisipasi masyarakat. (5) Ketentuan lainnya berkaitan dengan pengembangan sistem jaringan telekomunikasi diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Ketiga Pengelolaan Kawasan Lindung Pasal 25 (1) Zona N1 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a terdiri atas: a. c. kawasan hutan lindung; kawasan dengan kemiringan di atas 40% (empat puluh persen); d. sempadan sungai; e. sempadan pantai; f. kawasan ... b. kawasan resapan air;

- 29 f. g. i. j. kawasan sekitar danau, waduk, dan situ; kawasan sekitar mata air; kawasan pantai berhutan bakau; dan kawasan rawan bencana alam geologi.

h. rawa;

(2) Pemanfaatan ruang Zona N1 diarahkan untuk konservasi air dan tanah dalam rangka: a. mencegah abrasi, erosi, amblesan, bencana banjir, dan sedimentasi; b. menjaga fungsi hidrologi tanah untuk menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah, dan air permukaan; dan c. mencegah dan/atau mengurangi dampak akibat bencana alam geologi. Pasal 26 (1) Zona N2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf b terdiri atas: a. c. e. f. cagar alam; taman nasional; taman wisata alam; dan kawasan cagar budaya. b. suaka margasatwa; d. taman hutan raya;

(2) Pemanfaatan ruang Zona N2 diarahkan untuk: a. konservasi budaya; gejala dan keunikan alam untuk kepentingan perlindungan plasma nutfah, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan; dan c. pengembangan b. perlindungan keanekaragaman biota, tipe ekosistem, serta

- 30 c. pengembangan kegiatan pendidikan dan penelitian, rekreasi dan pariwisata ekologis bagi peningkatan kualitas lingkungan sekitarnya, dan perlindungan dari pencemaran. (3) Pemanfaatan ruang Zona N2 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c harus dapat menjaga fungsi lindung. Pasal 27 (1) Pemanfaatan ruang Zona N1 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) dilaksanakan dengan cara mempertahankan dan mengembalikan fungsi Zona N1 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1). (2) Pemanfaatan ruang Zona N2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2) dilaksanakan dengan cara mempertahankan dan mengembalikan fungsi Zona N2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1). Pasal 28 (1) Pemanfaatan ruang di kawasan lindung dibatasi pada kegiatan yang menjamin tidak terganggunya fungsi lindung. (2) Jenis kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 29 Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya melakukan rehabilitasi hutan dan lahan serta penghijauan di kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) dengan tutupan tumbuhan tetap. Pasal 30...

- 31 Pasal 30 (1) Di kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf a dilarang menyelenggarakan: a. pemanfaatan ruang yang mengganggu bentang alam, mengganggu kesuburan serta keawetan tanah, fungsi hidrologi, kelestarian flora dan fauna, serta kelestarian fungsi lingkungan hidup; dan/atau b. kegiatan sehingga yang dapat mengakibatkan perubahan fungsi dan dan luas perusakan terhadap keutuhan kawasan dan ekosistemnya mengurangi/menghilangkan kawasan seperti perambahan hutan, pembukaan lahan, penebangan pohon, dan perburuan satwa yang dilindungi. (2) Di kawasan resapan air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf b dilarang menyelenggarakan kegiatan yang mengurangi daya serap tanah terhadap air. (3) Di kawasan dengan kemiringan di atas 40% (empat puluh persen) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf c dilarang menyelenggarakan: a. penebangan tanaman; b. kegiatan mendirikan bangunan, kecuali bangunan yang dimaksudkan bagi upaya peningkatan fungsi lindung; dan/atau c. kegiatan penggalian yang berakibat terganggunya fungsi lindung kawasan. (4) Di sempadan sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf d dilarang menyelenggarakan: a. pemanfaatan ruang yang mengganggu bentang alam, mengganggu kesuburan dan keawetan tanah, fungsi hidrologi dan hidraulis, kelestarian flora dan fauna, serta kelestarian fungsi lingkungan hidup; b. pemanfaatan

- 32 b. pemanfaatan hasil tegakan; dan/atau c. kegiatan yang merusak kualitas air sungai, kondisi fisik tepi sungai dan dasar sungai, serta mengganggu aliran air. (5) Di sempadan pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf e dilarang menyelenggarakan: a. pemanfaatan ruang yang mengganggu bentang alam, kecuali yang dimaksudkan bagi kepentingan umum yang terkait langsung dengan ekosistem laut; b. pemanfaatan ruang yang mengganggu kelestarian fungsi pantai; dan/atau c. pemanfaatan ruang yang mengganggu akses terhadap kawasan sempadan pantai. (6) Di kawasan sekitar danau, waduk, dan situ sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf f dilarang menyelenggarakan: a. pemanfaatan ruang yang mengganggu bentang alam, mengganggu kesuburan dan keawetan tanah, fungsi hidrologi dan hidraulis, kelestarian flora dan fauna, serta kelestarian fungsi lingkungan hidup; b. pemanfaatan hasil tegakan; dan/atau c. kegiatan yang menyebabkan penurunan kualitas air danau, waduk, dan situ, menyebabkan penurunan kondisi fisik kawasan sekitar danau, waduk, dan situ, serta mengganggu debit air. (7) Di kawasan sekitar mata air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf g dilarang menyelenggarakan: a. pemanfaatan ruang yang mengganggu bentang alam, mengganggu kesuburan dan keawetan tanah, fungsi hidrologi, kelestarian flora dan fauna, serta kelestarian fungsi lingkungan hidup; b. pemanfaatan...

- 33 b. c. pemanfaatan hasil tegakan; dan/atau kegiatan yang merusak kualitas air, kondisi fisik kawasan sekitarnya, dan daerah tangkapan air kawasan yang bersangkutan. (8) Di rawa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf h dilarang menyelenggarakan reklamasi dan/atau pemanfaatan ruang lainnya tanpa disertai rekayasa teknis untuk mempertahankan fungsi rawa sebagai sumber air dan daerah retensi air. (9) Di kawasan pantai hutan bakau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf i dilarang melakukan perusakan hutan bakau dan/atau menyelenggarakan pemanfaatan ruang yang mengganggu fungsi hutan bakau sebagai pembentuk ekosistem hutan bakau dan/atau tempat berkembangbiaknya berbagai biota laut di samping sebagai pelindung pantai dari pengikisan air laut serta pelindung usaha budi daya di sekitarnya. (10) Di kawasan rawan bencana alam geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf j dilarang menyelenggarakan pembangunan dan/atau pemanfaatan ruang lainnya tanpa mempertimbangkan aspek bencana geologi untuk kelestarian fungsi lingkungan hidup. Pasal 31 (1) Di kawasan cagar alam dan kawasan suaka margasatwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf a dan huruf b dilarang menyelenggarakan pemanfaatan ruang dan kegiatan yang: a. mengubah bentang alam dan tipe ekosistem; dan/atau hayati. (2) Di kawasan... b. mengganggu kelestarian flora, fauna, dan keanekaragaman

- 34 (2) Di kawasan taman nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf c dilarang menyelenggarakan: a. pemanfaatan ruang yang mengganggu bentang alam, mengganggu kesuburan dan keawetan tanah, fungsi hidrologi, kelestarian flora dan fauna, serta kelestarian fungsi lingkungan hidup; b. kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional, baik mengurangi, menghilangkan dan/atau c. kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari taman nasional. (3) Di kawasan taman hutan raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf d dilarang menyelenggarakan pemanfaatan ruang dan/atau kegiatan yang: a. dapat merusak atau mengganggu koleksi tumbuhan dan satwa baik yang bersifat alami maupun buatan, yang asli dan bukan asli; dan/atau b. mengganggu arsitektur bentang alam untuk keperluan pariwisata, pengembangan ilmu pengetahuan, budaya, dan pendidikan. (4) Di kawasan taman wisata alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf e dilarang menyelenggarakan: a. pemanfaatan ruang yang mengganggu bentang alam, kesuburan dan keawetan tanah, fungsi hidrologi, kelestarian flora dan fauna, serta kelestarian fungsi lingkungan hidup; dan/atau b. kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari taman wisata alam. (5) Di kawasan... fungsi dan luas zona inti, maupun menambah jenis tumbuhan dan satwa lain yang tidak asli;

- 35 (5) Di kawasan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) huruf f dilarang menyelenggarakan: a. kegiatan yang merusak kekayaan budaya bangsa yang berupa peninggalan sejarah, bangunan arkeologi, monumen nasional; b. pemanfaatan ruang dan kegiatan yang mengubah bentukan geologi tertentu yang mempunyai manfaat tinggi untuk pengembangan ilmu pengetahuan; c. pemanfaatan ruang yang mengganggu kelestarian lingkungan di sekitar peninggalan sejarah, bangunan arkeologi, dan monumen nasional serta wilayah dengan bentukan geologi tertentu; dan/atau d. pemanfaatan ruang yang mengganggu upaya pelestarian budaya masyarakat setempat. Pasal 32 (1) Dalam perencanaan kawasan lindung ditetapkan kawasan lindung prioritas dengan kriteria sebagai ruang terbuka hijau regional, kawasan konservasi, dan/atau daerah resapan air. (2) Kawasan lindung prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. kawasan pantai hutan bakau dan rawa di pantai utara; b. situ; c. waduk; d. rawa; e. kawasan hutan lindung; dan f. kawasan resapan air dan/atau retensi air. dan

(3) Penetapan

- 36 (3) Penetapan lokasi kawasan lindung prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mencakup 2 (dua) daerah atau lebih ditetapkan dengan keputusan bersama antardaerah. (4) Proporsi ruang terbuka hijau publik kota/perkotaan di Kawasan Jabodetabekpunjur paling rendah 20% (dua puluh persen) dari luas wilayah masing-masing kota/perkotaan.

Bagian Keempat Pengelolaan Kawasan Budi Daya Pasal 33 (1) Zona B1 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) huruf a merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai daya dukung lingkungan tinggi, tingkat pelayanan prasarana dan sarana tinggi, dan bangunan gedung dengan intensitas tinggi, baik vertikal maupun horizontal. (2) Zona B2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) huruf b merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai daya dukung lingkungan sedang dan tingkat pelayanan prasarana dan sarana sedang. (3) Zona B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) huruf c merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai daya dukung lingkungan rendah, tingkat pelayanan prasarana dan sarana rendah, dan merupakan kawasan resapan air.

(4) Zona

- 37 (4) Zona B4 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) huruf d merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai daya dukung lingkungan rendah tetapi subur dan merupakan kawasan resapan air, serta merupakan areal pertanian lahan basah bukan irigasi teknis dan pertanian lahan kering. (5) Zona B5 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) huruf e merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai kesesuaian lingkungan untuk budi daya pertanian dan mempunyai jaringan irigasi teknis. (6) Zona B6 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) huruf f merupakan zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mempunyai daya dukung lingkungan rendah dengan kesesuaian untuk budi daya dan KLB yang disesuaikan dengan aturan daerah. (7) Zona B7 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) huruf g merupakan zona yang berdekatan dengan Zona N1 pantai dengan karakteristik memiliki daya dukung lingkungan rendah, rawan intrusi air laut, rawan abrasi, dengan kesesuaian untuk budi daya dan KLB yang disesuaikan dengan aturan daerah. Pasal 34 (1) Zona P1 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (5) huruf a merupakan zona perairan pantai yang berhadapan dengan Zona N1 pantai.

(2) Zona...

- 38 (2) Zona P2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (5) huruf b merupakan zona perairan pantai yang berhadapan dengan Zona N1 pantai yang mempunyai potensi untuk reklamasi. (3) Zona P3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (5) huruf c merupakan zona perairan pantai yang berhadapan dengan Zona B1 pantai. (4) Zona P4 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (5) huruf d merupakan zona perairan pantai yang berhadapan dengan Zona B2 pantai. (5) Zona P5 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (5) huruf e merupakan zona perairan pantai yang berhadapan dengan Zona B6 dan/atau B7. Pasal 35 (1) Pemanfaatan ruang Zona B1 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) diarahkan untuk perumahan hunian padat, perdagangan dan jasa, serta industri ringan nonpolutan dan berorientasi pasar, dan difungsikan sebagai pusat pengembangan kegiatan ekonomi unggulan. (2) Pemanfaatan ruang pada Zona B1 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui penerapan rekayasa teknis dan koefisien zona terbangun yang besarannya diatur lebih lanjut dalam aturan daerah. (3) Pemanfaatan ruang pada Zona B1 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berada di pantai utara Jakarta dapat dilakukan melalui rehabilitasi dan/atau revitalisasi kawasan.

Pasal 36...

- 39 Pasal 36 (1) Pemanfaatan ruang Zona B2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2) diarahkan untuk perumahan hunian sedang, perdagangan dan jasa, industri padat tenaga kerja, dan diupayakan berfungsi sebagai kawasan resapan air. (2) Pemanfaatan ruang pada Zona B2 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan cara pengendalian pembangunan perumahan baru dan pengendalian kawasan terbangun dengan menerapkan rekayasa teknis dan koefisien zona terbangun yang besarannya diatur lebih lanjut dengan aturan daerah.

Pasal 37 (1) Pemanfaatan ruang Zona B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (3) diarahkan untuk perumahan hunian rendah, pertanian, dan untuk mempertahankan fungsi kawasan resapan air. (2) Pemanfaatan ruang pada Zona B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan cara pembangunan dengan intensitas lahan terbangun rendah dengan menerapkan rekayasa teknis dan koefisien zona terbangun yang besarannya diatur lebih lanjut dengan aturan daerah. Pasal 38 (1) Pemanfaatan ruang Zona B4 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4) diarahkan untuk perumahan hunian rendah, pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, perkebunan, perikanan, peternakan, agroindustri, dan hutan produksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pemanfaatan...

- 40 (2) Pemanfaatan ruang pada Zona B4 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan cara pembangunan dengan intensitas lahan terbangun rendah dengan menerapkan rekayasa teknis dan pelaksanaan kegiatan budi daya pertanian lahan basah, lahan kering, perkebunan, perikanan, peternakan, agroindustri, dan hutan produksi dengan teknologi tepat guna dan koefisien zona terbangun yang besarannya diatur lebih lanjut dengan aturan daerah.

Pasal 39 (1) Pemanfaatan ruang Zona B5 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (5) diarahkan untuk pertanian lahan basah beririgasi teknis. (2) Pemanfaatan ruang pada Zona B5 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan cara intensifikasi pertanian lahan basah dengan teknologi tepat guna.

Pasal 40 (1) Pemanfaatan ruang Zona B6 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (6) diarahkan untuk permukiman dan fasilitasnya dan/atau penyangga fungsi Zona N1. (2) Pemanfaatan ruang pada Zona B6 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui rekayasa teknis dan koefisien zona terbangun paling tinggi 50% (lima puluh persen).

Pasal 41

- 41 Pasal 41 (1) Pemanfaatan ruang Zona B7 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (7) diarahkan untuk permukiman dan fasilitasnya, penjaga dan penyangga fungsi Zona N1, serta berfungsi sebagai pengendali banjir terutama dengan penerapan sistem polder. (2) Pemanfaatan ruang pada Zona B7 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui rekayasa teknis dan koefisien zona terbangun paling tinggi 40% (empat puluh persen).

Pasal 42 (1) Pemanfaatan ruang Zona P1 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dilaksanakan melalui upaya menjaga Zona N1 dari segala bentuk tekanan dan gangguan yang berasal dari luar dan/atau dari dalam zona, khususnya dalam mencegah abrasi, intrusi air laut, pencemaran, dan kerusakan dari laut yang dapat mengakibatkan perubahan keutuhan dan/atau perubahan fungsi Zona N1. (2) Pemanfaatan ruang Zona P2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) dilaksanakan melalui upaya: a. menjaga Zona N1 dari segala bentuk tekanan dan gangguan yang berasal dari luar dan/atau dari dalam zona, khususnya dalam mencegah abrasi, intrusi air laut, pencemaran, dan kerusakan dari laut yang dapat mengakibatkan perubahan keutuhan dan/atau perubahan fungsi Zona N1; dan

b. penyelenggaraan...

- 42 b. penyelenggaraan reklamasi dengan koefisien zona terbangun paling tinggi 40% (empat puluh persen) dan/atau konstruksi bangunan di atas air secara bertahap dengan tetap memperhatikan fungsinya, dengan jarak dari titik surut terendah sekurang-kurangnya 200 (dua ratus) meter sampai dengan garis yang menghubungkan titik-titik terluar yang menunjukkan kedalaman laut 8 (delapan) meter, dan harus mempertimbangkan karakteristik lingkungan. (3) Pemanfaatan ruang Zona P3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (3) dilaksanakan melalui upaya: a. menjaga fungsi Zona B1 dengan tidak menyebabkan abrasi pantai dan tidak mengganggu fungsi pusat pembangkit tenaga listrik, muara sungai, dan jalur lalu lintas laut dan pelayaran; dan b. penyelenggaraan reklamasi secara bertahap dengan tetap memperhatikan fungsinya, dengan jarak dari titik surut terendah sekurang-kurangnya 300 (tiga ratus) meter sampai dengan garis yang menghubungkan titik-titik terluar yang menunjukkan kedalaman laut 8 (delapan) meter, kecuali pada lokasi yang secara rekayasa teknologi memungkinkan jarak dapat diminimalkan, dan harus mempertimbangkan karakteristik lingkungan, jalur lalu lintas laut dan pelayaran, dan pelabuhan. (4) Pemanfaatan ruang Zona P4 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (4) dilaksanakan melalui upaya: a. menjaga fungsi Zona B2 dengan tidak menyebabkan abrasi pantai, tidak mengganggu fungsi pembangkit tenaga listrik, dan tidak mengganggu muara sungai, jalur lalu lintas laut dan pelayaran, usaha perikanan rakyat; dan b. penyelenggaraan...

- 43 b. penyelenggaraan reklamasi secara bertahap dengan jarak dari titik surut terendah sekurang-kurangnya 200 (dua ratus) meter sampai dengan garis yang menghubungkan titik-titik terluar yang menunjukkan kedalaman laut 8 (delapan) meter dan harus mempertimbangkan karakteristik lingkungan.
(5) Pemanfaatan ruang Zona P5 sebagaimana dimaksud dalam Pasal

34 ayat (5) dilaksanakan melalui upaya: a. menjaga fungsi Zona B6 dan/atau Zona B7 dengan tidak menyebabkan abrasi pantai dan tidak mengganggu muara sungai, jalur lalu lintas laut dan pelayaran, usaha perikanan rakyat; dan b. penyelenggaraan reklamasi secara bertahap dengan koefisien zona terbangun paling tinggi 45% (empat puluh lima persen) dengan jarak dari titik surut terendah sekurang-kurangnya 200 (dua ratus) meter sampai garis yang menghubungkan titik-titik terluar yang menunjukkan kedalaman laut 8 (delapan) meter dan harus mempertimbangkan karakteristik lingkungan.

Pasal 43 Kawasan pertanian lahan basah beririgasi teknis dilarang

dialihfungsikan untuk kegiatan lain.

Pasal 44...

- 44 Pasal 44 (1) Di Zona B1 dan B2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 dilarang: a. membangun industri yang mencemari lingkungan dan banyak menggunakan air tanah; dan/atau b. menambah dan/atau memperluas industri sebagaimana dimaksud pada huruf a di Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Cibinong, dan Kecamatan Gunung Putri. (2) Di Zona B3, B4, dan B5 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Pasal 38, dan Pasal 39 dilarang melakukan pembangunan yang: a. mengurangi areal produktif pertanian dan wisata alam; b. mengurangi daya resap air; dan/atau c. mengubah bentang alam. (3) Di Zona B6 dan B7 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 dan Pasal 41 dilarang melakukan pembangunan yang dapat mengganggu atau merusak fungsi lingkungan hidup, perumahan dan permukiman, pariwisata, bangunan gedung, sumber daya air, dan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. (4) Kegiatan pembangunan yang diperkenankan di Zona B6 dan B7 dilakukan berdasarkan hasil kajian mendalam dan komprehensif dan setelah mendapat rekomendasi dari ketua badan yang tugas dan fungsinya mengkoordinasikan penataan ruang nasional. Pasal 45 Pemanfaatan ruang Zona P2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) untuk kegiatan budi daya dilaksanakan berdasarkan hasil kajian mendalam dari dan ketua komprehensif badan yang dan setelah dan mendapat fungsinya rekomendasi tugas

mengkoordinasikan penataan ruang nasional. Pasal 46

- 45 Pasal 46 (1) Dalam perencanaan kawasan budi daya ditetapkan kawasan budi daya prioritas dengan kriteria sebagai berikut: a. memiliki aksesibilitas tinggi yang didukung oleh prasarana transportasi yang memadai; b. memiliki potensi strategis yang memberikan keuntungan dalam pengembangan sosial dan ekonomi; c. berdampak luas terhadap pengembangan regional, nasional, dan internasional; dan d. memiliki peluang investasi yang menghasilkan nilai tinggi. (2) Kawasan budi daya prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. c. kawasan perbatasan antardaerah; daerah aliran sungai yang kritis; kegiatan perdagangan dan pusat kegiatan industri; e. f. kawasan sekitar bandar udara; dan kawasan sekitar pelabuhan laut. b. kawasan pertanian beririgasi teknis; d. kawasan pusat kegiatan ekonomi yang mencakup pusat

(3) Penetapan lokasi kawasan budi daya prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mencakup 2 (dua) daerah atau lebih ditetapkan dengan keputusan bersama antardaerah. Pasal 47 Pola ruang kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 digambarkan dalam Peta Struktur dan Pola Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur dengan skala peta 1:50.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini. Pasal 48...

- 46 Pasal 48 (1) Pemanfaatan ruang Zona N, Zona B, dan Zona P diatur lebih lanjut oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing dengan memperhatikan: a. c. rencana rinci tata ruang; persyaratan-persyaratan teknis. oleh Pemerintah dan pemerintah daerah b. peraturan zonasi; dan

(2) Pengaturan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan melalui koordinasi antarinstansi Pemerintah dan pemerintah daerah. (3) Hak pengelolaan dalam pemanfaatan ruang Zona P2, Zona P3, Zona P4, dan Zona P5 diberikan kepada pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB V ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN Pasal 49 (1) Rencana tata ruang wilayah provinsi/kabupaten/kota yang berada di Kawasan Jabodetabekpunjur harus disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur. (2) Rencana tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabarkan lebih lanjut dalam rencana rinci yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah untuk mengimplementasikan Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur yang dilengkapi dengan peraturan zonasi. (3) Penyusunan rencana rinci dan peraturan zonasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didasarkan pada indeks konservasi alami dan indeks konservasi aktual. (4) Indeks...

- 47 (4) Indeks konservasi alami dan indeks konservasi aktual digunakan untuk menentukan alokasi pemanfaatan ruang yang meliputi permukiman, ruang terbuka hijau, perkantoran, dan kegiatan pertanian; amplop ruang yang meliputi koefisien dasar ruang hijau, KDB, KLB, dan garis sempadan bangunan; dan rekayasa teknologi yang diperlukan. (5) Penyusunan rencana rinci sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 50 Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota memasyarakatkan Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur dan rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Pasal 51 Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan sebagai upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi. Pasal 52 (1) Pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 diselenggarakan pula dalam rangka penyelesaian administrasi pertanahan.

(2) Penyelesaian...

- 48 (2) Penyelesaian administrasi pertanahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan apabila pemohon atau pemegang hak atas tanah atau kuasanya memenuhi syarat-syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. (3) Syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan satu kesatuan proses dalam penyelenggaraan administrasi pertanahan.

Pasal 53 (1) Pengendalian pemanfaatan ruang dilaksanakan oleh

bupati/walikota berdasarkan arahan dan rekomendasi gubernur dengan melibatkan partisipasi masyarakat. (2) Pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dilaksanakan oleh Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan melibatkan partisipasi masyarakat. (3) Koordinasi pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan oleh gubernur masing-masing wilayah. (4) Dalam melaksanakan koordinasi pengendalian pemanfaatan ruang, gubernur berkonsultasi dengan Menteri. (5) Gubernur menyampaikan laporan pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang secara berkala kepada Presiden melalui Menteri. (6) Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 54...

- 49 Pasal 54 Peraturan zonasi merupakan pedoman pengendalian pemanfaatan ruang yang disusun berdasarkan rencana rinci tata ruang untuk setiap zona pemanfaatan ruang. Pasal 55 (1) Setiap pemanfaatan ruang harus mendapatkan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana rinci tata ruang dan peraturan zonasi yang telah ditetapkan. (2) Izin pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Pemerintah dan pemerintah daerah menurut kewenangan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 56 Dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang, agar pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, insentif dan/atau disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 diterapkan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 57 Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51

dimaksudkan untuk: a. melakukan tindakan penertiban terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan peraturan zonasi; dan b. mengembalikan fungsi ruang melalui rehabilitasi dan revitalisasi kawasan. Pasal 58

- 50 Pasal 58 (1) Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf b merupakan bagian dari tindakan mengatur atau menata kembali pemanfaatan tanah dan bangunan yang tidak sesuai dengan rencana rinci tata ruang dan peraturan zonasi yang telah ditetapkan. (2) Pelaksanaan rehabilitasi dan revitalisasi kawasan dilakukan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf b diprioritaskan pada kawasan lindung di Kecamatan Ciawi, Kecamatan Megamendung, dan Kecamatan Cisarua di Kabupaten Bogor dan di Kecamatan Pacet, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Cugenang, dan Kecamatan Cipanas di Kabupaten Cianjur, serta di lokasi-lokasi lain yang ditetapkan berdasarkan keputusan bersama antardaerah. BAB VI PENGAWASAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN Pasal 59 (1) Pengawasan kegiatan pemanfaatan ruang diselenggarakan dan evaluasi melalui terhadap pemantauan, pelaporan,

pemanfaatan ruang. (2) Kegiatan pemantauan, pelaporan, dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan secara berkesinambungan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah. (3) Dalam penyelenggaraan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah dan pemerintah daerah melibatkan partisipasi masyarakat. Pasal 60...

- 51 Pasal 60 Kegiatan pemantauan terhadap pemanfaatan ruang di Kawasan Jabodetabekpunjur dilakukan dengan ketentuan: a. pemantauan dilakukan baik terhadap kegiatan di kawasan lindung maupun di kawasan budi daya dengan memperhatikan kesesuaian dengan rencana tata ruang; b. pemantauan terhadap kegiatan budi daya yang ada di kawasan lindung dan kawasan pertanian lahan basah dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan terhadap fungsi yang sudah ditetapkan; c. pemantauan dilakukan oleh kepala desa/lurah, camat, bupati/walikota, gubernur, dan Menteri; dan d. pemantauan merupakan usaha atau perbuatan mengamati, mengawasi, dan memeriksa dengan cermat perubahan kualitas tata ruang dan lingkungan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. Pasal 61 (1) Kegiatan a. pelaporan pemanfaatan ruang di Kawasan

Jabodetabekpunjur dilakukan dengan ketentuan: laporan pemanfaatan ruang di Kawasan Jabodetabekpunjur dilaksanakan berjenjang melalui dimulai pelaporan dari kepala secara periodik dan desa/lurah, camat,

bupati/walikota, gubernur sampai dengan Menteri; b. laporan tersebut dilengkapi dengan materi laporan yaitu: 1) perkembangan pembangunan fisik; 2) perkembangan pemberian, pengakuan, pembatalan, pencabutan, perpindahan, peralihan, peningkatan, perpanjangan, penggabungan, dan pemisahan serta perubahan hak atas tanah lainnya; 3) perkembangan...

- 52 3) perkembangan perubahan fungsi dan pemanfaatan ruang dan izin mendirikan bangunan; 4) masalah-masalah yang perlu segera diatasi; dan 5) masalah-masalah diantisipasi. c. laporan merupakan informasi secara obyektif yang sesuai maupun tidak sesuai dengan rencana tata ruang; dan d. laporan dapat berupa masukan dari masyarakat. (2) Ketentuan Menteri. Pasal 62 (1) Kegiatan evaluasi terhadap pemanfaatan ruang di Kawasan Jabodetabekpunjur dilakukan oleh: a. kepala desa/lurah terhadap laporan yang disampaikan oleh masyarakat; b. camat terhadap laporan yang disampaikan oleh kepala desa/lurah dan/atau masyarakat; c. bupati/walikota terhadap laporan yang disampaikan oleh camat, kepala desa/lurah dan/atau masyarakat; d. gubernur terhadap laporan yang disampaikan oleh bupati/walikota, masyarakat; dan e. Menteri terhadap laporan yang disampaikan oleh gubernur, bupati/walikota, masyarakat. camat, kepala desa/lurah, dan/atau camat, kepala desa/lurah, dan/atau lebih lanjut mengenai tata cara pelaporan yang akan muncul dan perlu

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

(2) Kegiatan...

- 53 (2) Kegiatan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil kegiatan

pemantauan dan pelaporan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ditangani. (3) Kegiatan evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan kegiatan pemanfaatan ruang di Kawasan Jabodetabekpunjur. (4) Kegiatan evaluasi dilakukan agar pemanfaatan ruang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB VII KELEMBAGAAN, PERAN MASYARAKAT, DAN PEMBINAAN Bagian Pertama Kelembagaan Pasal 63 Koordinasi teknis penataan ruang Kawasan Jabodetabekpunjur sebagai kawasan strategis nasional dilakukan oleh Menteri.

Pasal 64 Koordinasi kelembagaan dan kebijakan kerja sama antardaerah di Kawasan Jabodetabekpunjur dilakukan dan/atau difasilitasi oleh badan kerja sama antardaerah.

Bagian Kedua...

- 54 Bagian Kedua Peran Masyarakat Pasal 65 Peran masyarakat melalui partisipasi dalam kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4), Pasal 20 ayat (4), Pasal 22 ayat (1), Pasal 23 ayat (4), Pasal 24 ayat (4), Pasal 53 ayat (1) dan ayat (2), dan Pasal 59 ayat (3) dilakukan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Bagian Ketiga Pembinaan Pasal 66


(1) Pembinaan merupakan upaya meningkatkan kinerja penataan

ruang Kawasan Jabodetabekpunjur yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah.
(2) Pembinaan penataan ruang Kawasan Jabodetabekpunjur yang

diselenggarakan oleh Pemerintah kepada pemerintah daerah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(3) Pelaksanaan

pembinaan yang

penataan diselenggarakan

ruang oleh

Kawasan pemerintah

Jabodetabekpunjur masing.

daerah dilakukan kepada masyarakat di wilayahnya masing-

(4) Pelaksanaan

- 55 (4) Pelaksanaan pembinaan yang terkait dengan kepentingan lintas

provinsi/kabupaten/kota antardaerah. BAB VIII

di

Kawasan

Jabodetabekpunjur

diselenggarakan dan/atau difasilitasi oleh badan kerja sama

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 67 Penataan ruang kawasan yang berbatasan dengan Kawasan

Jabodetabekpunjur dilaksanakan dengan memperhatikan tujuan dan sasaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

Pasal 68 (1) Jangka waktu Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 adalah 20 (dua puluh) tahun dan ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. (2) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan batas administrasi wilayah provinsi dan/atau wilayah kabupaten/kota yang ditetapkan dengan Undang-Undang, Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur dapat ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

BAB IX

- 56 BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 69 (1) Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, maka: a. izin pemanfaatan ruang pada masing-masing daerah yang telah dikeluarkan dan telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden ini tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya; b. izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan tetapi tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden ini: 1) untuk yang belum dilaksanakan pembangunannya, izin terkait disesuaikan dengan fungsi kawasan dalam rencana rinci tata ruang yang ditetapkan oleh pemerintah daerah berdasarkan Peraturan Presiden ini; 2) untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya, pemanfaatan ruang dilakukan sampai izin terkait habis masa berlakunya dan dilakukan penyesuaian dengan menerapkan rekayasa teknis sesuai dengan fungsi kawasan dalam rencana rinci tata ruang dan peraturan zonasi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah berdasarkan Peraturan Presiden ini; dan 3) untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya dan tidak memungkinkan untuk menerapkan rekayasa teknis sesuai dengan fungsi kawasan dalam rencana rinci tata ruang dan peraturan zonasi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah berdasarkan Peraturan Presiden ini, atas izin yang telah diterbitkan dapat dibatalkan dan terhadap kerugian yang timbul sebagai akibat pembatalan izin tersebut dapat diberikan penggantian yang layak; c. pemanfaatan...

- 57 -

c.

pemanfaatan ruang yang izinnya sudah habis dan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden ini dilakukan penyesuaian dengan fungsi kawasan dalam rencana rinci tata ruang dan peraturan zonasi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah berdasarkan Peraturan Presiden ini;

d. pemanfaatan ruang di Kawasan Jabodetabekpunjur yang diselenggarakan tanpa izin ditentukan sebagai berikut: 1) yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan Presiden ini, pemanfaatan ruang yang bersangkutan ditertibkan dan disesuaikan dengan fungsi kawasan dalam rencana rinci tata ruang dan peraturan zonasi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah berdasarkan Peraturan Presiden ini; 2) yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden ini, dipercepat untuk mendapatkan izin yang diperlukan; e. masyarakat yang menguasai tanahnya berdasarkan hak adat dan/atau hak-hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang karena Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur ini pemanfaatannya tidak sesuai lagi, maka penyelesaiannya diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Sepanjang...

- 58 -

(2) Sepanjang rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana rinci tata ruang berikut peraturan zonasi belum ditetapkan, digunakan Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur sebagai acuan pemberian izin pemanfaatan ruang.

Pasal 70

Pada saat mulai berlakunya Peraturan Presiden ini, semua peraturan pelaksanaan dari: a. b. c. d. Keputusan Presiden Nomor 114 Tahun 1999 tentang Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur; Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1997 tentang Koordinasi Pengembangan Kawasan Jonggol sebagai Kota Mandiri; Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta; dan Keputusan Presiden Nomor 73 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Kapuk Naga Tangerang, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti dengan peraturan pelaksanaan baru sesuai dengan Peraturan Presiden ini.

Pasal 71...

- 59 -

Pasal 71 Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini: a. peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi, peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, dan peraturan daerah tentang rencana rinci tata ruang berikut peraturan zonasi yang telah ada dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Presiden ini; dan b. peraturan daerah tentang rencana tata tata ruang wilayah provinsi, peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, dan peraturan daerah tentang rencana rinci tata ruang berikut peraturan zonasi sebagaimana dimaksud pada huruf a disesuaikan dan ditetapkan paling lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak Peraturan Presiden ini diberlakukan. Pasal 72 Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini: a. b. c. Keputusan Presiden Nomor 114 Tahun 1999 tentang Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur; Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1997 tentang Koordinasi Pengembangan Kawasan Jonggol sebagai Kota Mandiri; Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta, sepanjang yang terkait dengan penataan ruang; dan d. Keputusan Presiden Nomor 73 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Kapuk Naga Tangerang, sepanjang yang terkait dengan penataan ruang, dinyatakan tidak berlaku. BAB X...

- 60 -

BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 73 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Agustus 2008 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum,

Dr. M. Iman Santoso

9348129 mU

21'

24'

27'

30'

33'

36'

0554'00'' LS

39'

42'

45'

48'

51'

54'

57'

10700'

03'

06'

09'

12'

15'

643953 mT 10618'00'' BT

9347328 mU 0554'00'' LS

754655mT

10718'00'' BT

10630' T 0524' S

36'

42'

48'

10654'' T 524' S

Tg. Wetan
S. Galiansiman

Muara Wetan

P. Pateloran Timur P. Penjaliran Timur P. Pateloran Barat

Skala 1 ; 250.000
S. Gaa
28'

28'
P. Jagung

P. Penjaliran Barat

esar

P. Rengat P. Sebaru Besar P. Nyamplung P. Lipan P. Kapas P. Sebaru Kecil P. Pantara Timur

Ci Tarum

S. Wetan

nggi

S. Betingti

57'

S. Betingbesa

P. Yu Barat

P. Pantara Barat P. Karang P. Yu Timur

S. Betingcerme

32'

32'

S.

Bet

L A U T

J A W A
36'

ing

lam

S. Samp

KEPULAUAN SERIBU

BADAN KOORDINASI TATA RUANG NASIONAL


Tg. Bungin

ar
bahb

Muara Bungin

KABUPATEN BEKASI
Ci
36'

57'

S. Mati

Ta rum

P. Kelor Timur P. Kelor Barat P. Semut Kecil P. Cina P. Jukung P. Sepa Timur P. Semut Besar P. Sepa Barat P. Melintang Besar P. Melinjo P. Papatheo P. Perak P. Melintang Kecil P. Kayuangin Melintang P. Pelangi P. Kayuanginputri P. Tongkeng P. Putri Barat P. Macan Kecil P. Macan Gundul P. Macan Besar (Matahari) P. Kayuangin Bira P. Bira Besar P. Genteng Besar P. Kuburan Cina P. Kayuangin (Genteng) P. Bira Kecil P. Genteng Kecil P. Bulat P. Pemagaran P. Panjang Kecil

P. Panjang Besar P. Kelapa

P. Kelapa Dua

PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK,TANGERANG, BEKASI, PUNCAK DAN CIANJUR

P. Kaliage Kecil P. Semut P. Kotok Kecil

P. Opak Besar P. Opak Kecil Pulau Paniki

40'

P. Karang Bongkok

P. Kotok Besar

P. Karang Congkak P. Gosong Pandan P. Gosong Keroya P. Sempit P. Karya

P. Semak Daun

44'

P. Gosonglayar

44'
P. Pramuka

ong

P. Panggang
P. Karangkeling

S.

Ge

mb

S. Besar

P. Sekati P. Ayer P. Karang Beras

Ci Tarum

Ci Tarum

P. Tidung Besar

S. Bun

S. Pecah

gin

40'

P. Harapan P. Kaliage Besar

0600'
Tg. Burung
Tg. Kait

48'

A R A H A N S I S T E M T R A N S P O R TA S I
0600'
K. Irigasi

P. Tidung Kecil
P. Payung Kecil

48'
P. Payung Besar

K. Blaca

Tg.Gembong
nkon
52'

gsi

ian

ne

Tg. Pasir

52'

P. Tikus

P. Kongsi Tengah P. Kongsi Timur P. Kongsi Barat P. Tengah P. Pari P. Burung

K. Galia

Dur

da

Ci

Ci

Sa

Ci Tarum

Muaragembong
ulan
P. Lancang Besar

rian Mua ra Cidu

56'
P. Lancang Kecil P. Laki P. Bokor P. Damar Besar P. Rambut Pulauuntungjawa

56'

S. Nyamuk

Te l u k N a g a
Teluk Pulaucangkir

S.

S. Teras

Ma

ti

TIR TAY ASA

Ci Durian

S. Bulanb

KE

r gki can lau Pu ara Mu


ara Mu ntar Cilo

S.

Ba

les

ngan

P. Damar Kecil

S.

Pad

Muar a Mauk

Muara

Cislatip

s eleu Cil

Rara

ara Mu

K.

S.

Ci

Ci Hauk

Kronjo
03'
an
Terus an Apun g

Keta

Kra ma t

10630' T

36'

42'

pang

Tg.Glatik
ane

48'

10654' T

K. Bagong

K. Lara

Teluk Cileleus

K. Rawak

atka rya

U
KABUPATEN KARAWANG
edo t

idang

0600' S

0600' S

Ci Sad

K. Bag

Ci Tuis

Teluknaga
Muara Cikarang
S. Tahang
Ci Karan g
K. CBL
S. Nawan

S. Gab

Asin

Sukadiri Mauk
Ci Pasili

ah
Ci He ran

K. Irig

Ci

03'

asi

K.

KABUPATEN TANGERANG

K. Pond

Kali Kedu kang an


K. Kra

Seg

ok

atel

T E L U K
ma

J A K A R T A

K. Bekasi

Ci Taru

Ci Slatip

Apung

Kali

S. Tahang

K. DB.0

K.

Kelin

K. Sekunder

as

Kosambi

ci

K. Tegalkap

Ci Mau k

Pakuhaji
K. Sembi langan

Cabangbungin
Ci Hera ng

3 km

12 km

Ci Leleus

K.

Kemiri
Ci Ma nci ri
Ci Rumpak

K. Bantar

CB L

K. Peran

cis

TANJUNG PRIOK
K. Pal

S. Tawar
K. Bute

Sunda Kelapa
Lew ang

.4 K. DA

Ci Karang

K. Konteng

uk

SKALA 1 : 150.000
06'
K.

Ci

06'

Lon

Kresek

Ci

gok

K. Asin
I

Muara Angke
S. Taha

K. Baru
I

ne

K. Peranci

I_ I

I_

K. Ka rat an

_ I

I_

I_ I

KAN

Muara Karang
Tanjungpriuk
I_ I I_ I K. Sunter
I_ I

Ci Sada

ngkalan K. Pa

lian

I_ I

I_

_ I

_ I

Ci Tarum
Bak ung

ng

K.
K.

Bam

Ci

Gem

AL BAR

Pasi

g K.Cengkaren

I_ I

S. Tiram

buku

K. Cakung

Ci

Ci

Her

AT

Beto k

Sepatan

Waduk Pluit

K. Tua

Rajeg

BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO - HATTA

S.

ja Ko Terminal

Tanjung Priok

S. Blen cong

Tarumajaya

K. DT.8

polb ayu

K. Kiam

ang

ning

sar

ng

K. SA.8

KANAL TIMUR

K. Swasembada

ngke K.A

I_ I

K. CBL

Waduk Sunter

K.

K. Rangg

K.Muarakarang

D. ANCOL

KABUPATEN BEKASI
Pebayuran
Ci Ta rum

on

Baku

I_ I

K. Pluit

Ancol

ukga

Ci

Gar

K. Angke

Tambelang

drain

areng

keng K.Jela

Bam

ne

K. Cengk

K. S u nter II

Salura

K.

K. Sunter

K. Baku

I_ I

n Ci

12

BEKASI

Bek

Sadan

Penjaringan

Angke

asi

HALTE BUS

K. Cikaran

K. Opak

Ci Duria

Cilincing

K. Ancol

Tanjungpriok

ng

I_ I

K. buk

ng

uni

ng

K. Brengk

g II SEL. iwun BESAR K. Cil JL. PINTU

I_ I

Ci Sada

Ci

Lon

gok

Benda

Kalideres

2 JAKARTA UTARA

Rawa Segaran
K. Koba
K. Gemp

ok

HALTE GLODOK

K. Ciliwung

HALTE OLIMO

BAR nal jirka JL. JELAM gol Gro K. K. Ban

tI K. Kruku

Ci Longo

09'

G ROAD

I_ I

n Ind

11

RIN

D. Sunter Barat

Ci Tarum

K. Krendang

24

Sal

krant

olbay

ura

Ci Ran gon

ung

Ci Kakalen

JL. GUNUNG

K. Bapak

TE

JL. GAJAH

K. Ciher

SUDA

Balaraja

PROVINSI DKI JAKARTA


HALTE MANGGA BESAR
IVE
SAHARI

RSO

ang

e Ba

euh

MAKAL

I_ I

K. Pulopi

DR.

Man

JL.

RT A OU

Rencana Terminal Rawa Buaya

Grogol
JL. DAAN MOGOT

SATRIA

Ci

WURUK

JL.

K. Angke

JA

I_ I

taris

dan

i K. Sab

etan

Terminal Grogol
JL. KYAI TAPA

Kru

JL. KH. HASYIM ASHARI

HALTE HARMONI
JL. IR. JUANDA
JL. DR. SUTOM

O
JL. PS.

kareng K. Ceng

Pasarkemis
KE SERANG
Ci Ma

Batuceper

K.

Sod

12
KYAI IN JL. CARING
JL. SURYO

K. Cili wung I II

HALTE PASAR CEMPAKA

KA

Kemayoran
24
Senen Terminal Senen
ER

HALTE YARSI
PTO . SUPRA

JL.

Poris

K. Sekre

JL.

LAKS

Duri

AMAN

HALTE SAWAH BESAR

JL. HAYAM

A YOS

KABUPATEN SERANG

sonah

Batuceper
Ci Sa

MADA

JL. DAAN

MOGOT

Kalideres

K. P

eng are

K. Tua

Terminal Kali Deres

Koja

09'

uk Cis adn rat

K. Gemb

Sukatani
ro

an ng

pisan

K.

PRANOTO

kut II

PERIN HALTE TIS

PEDONGKELAN
RDEK

I_ I

SENEN

Rawa Pondok
Tangerang

9
LETJ EN. S. PARM AN
JL. TOMAN

KEME

JL.

K. Come

A JAKA RT

Ci Soge

15
G

ng

Ci Lowong

RAYA

15

HALTE

ian

JL. CIDENG

JL. CIDENG

23

Tanahabang

JAKARTA Gambir PUSAT


JL. KEBON

Dur

Ci

KOTA TANGERANG
An gke

TIMUR

Tanah Abang

BARAT

SIRIH

JL. MEDAN MERDEKA BARAT

Ci Rarab

SENTRA BARAT

K. Cideng

HALTE BI

I_ I

BAR

Kebonjeruk
taris

12
Gondangdia
HALTE SARINAH

N JL. PRAPATA JL. KWITANG

HALTE PULO GADUNG

K. S asak pap a

STASIUN TAMAN ANGGREK

JL. BUND KR.

JL. JATI

JL. JEND. A. YANI

ang

TUBUN

KS.

Jatiuwung
WADUK CIPONDOH

K.

JL.

K. Teriti

ga

K. Sekre

JAKARTA OUTER RING ROAD

K. Bekas

K. Pasir

I_ I

JL. KH.JL. KH. MAS MANSYUR MAS MANSUR

K. Canti

JL. MH. THAMRIN

K. Pesang

12'

JL. MH. THAMRIN

17

Karet

Menteng
al

10

Terminal Rawa Mangun

STASIUN KARET INTERCHANGE

A1

GELOR

JL.

KABAU

K. Kobakrante

JL.

T SU

I_ I

AD

JL. P E NGGILI N G AN

Cangkr

O OT

batu

JATINEG

Ci

Du

rian

22
Kebayoran

13
6
STASIUN AMBASADOR
STASIUN TAMAN RASUNA

STASIUN MADYA

Manggarai
DR.

JL.

BEKASI BARAT

JL. BEKASI TIMUR

JL. I GUSTI

Buaran
NGURAH RAI

Klender Baru Rawa Besar Cakung

ing

STASIUN DARMALA SAKTI

STASIUN KUNINGAN SENTRAL

MINANG

G RO

Jatinegara
JL.

JL. RAYA SENTRA PRIMER

K. Jambe

Ci Sada

MANSYUR

RIN

. GATO

I_ I

Permatahijau

STASIUN PALMERAH

STASIUN MENARA BATAVIA

JL. SULTAN STASIUN AGUNG SETIA BUDI UTARA

Tanahabang
T SUBR OTO

HALTE SETIA BUDI

Terminal Manggarai

RAYA

10

TO GA

Klender

JAKARTA TIMUR
16

Rencana Terminal Pulo Gebang


TIMUR

Bekasi Utara

K. Sekunder

A OU ART

Cikini I M BONJOL A HALTE M B ONJ EGORO O LJL. PANGERAN TOSARI Dukuhatas DIPON
JL
STASIUN DUKUH ATAS
JL. IMAM

1
JL.

I_ I

ONGAN ONGAN JL. PEJOMP PEJOMP Palmerah JL.


STASIUN PEJOMPONGAN

grahan

JL. MARGONO DJOJOHADI KUSUMO

K. Banjirkan

JL. KH.

Mampang

JL. PROK LAMAS

K. Tengah

Jayanti

Situ Rawacipondoh

Bunderan H.I

K. Jambu

K. Tangsi

JAK

Cipondoh

JL. SALE

JL.

PRAM

K. Pembu

K. Tonjong

K. Tengah

JL. PEMUDA

STASIUN KEBON KACANG

HALTE BUNDERAN HI

UKA

ur nce

MEDAN MERDEKA BARAT Gambir

HALTE ASMI

AAN

Babelan
n

STASIUN CIDENG

HALTE PULOMAS

IN

I_ I

NE

JAKARTA BARAT

STASIUN TOMANG

HALTE LIPPO LETJEN JL. HALTE PS. CEMPAKA PUTIH HALTE HALTE GALUR RAWA SELATAN

12

HALTE GADING

R
RING ROAD gol
ro K. G
2

Senen
JL.

g ban K. Lem

Terminal Pulo Gadung


SI BEKA JL.

K. Cil iwu

RAYA

ng

K. Banjirkanal

KRAMA

I_ I

STASIUN TANAH ABANG

Pulogadung

Cakung

T RAYA

12

KETERANGAN :
12'

. Mandung

MBA

A RAY

TER

Matraman
AN

Kedung Waringin

Ibukota Negara

MAS

JL.

MATRAM

JL. JEN

HALTE DUKUH ATAS

JEND

D.

ne
ur

BR

JL.

ah son
er BP 5

JATINEG K. Sentio

SAHAR

I_ I

JL. ASIA AFRIKA

ng TIMUR

Ci Biuk

SATRIO

STASIUN GELORA

Ci Kapek

K. Jikin K. Uluh

anwir

Ci

GATO T SUBR OTO JL.


RASU

K. Gelon

d K. Sa

iluman

K. Cant

HALTE MASJID AGUNG


JL. KEBAYORAN
BAR U

K. Ci l i wu n g I

OTISTA

JL. SISINGAMANGARAJA

Ci

JL. TRUNOJOYO

JL. WALTER MONGINSIDI

2
JL. KALI MALANG

K. Baru

I_ I

uku

K. Srengseng

K.

I_ I

Kebayoran Baru

K. Buntu

Baru

Kali

go

DEWI

JL.

onen g

Kali G ro

Kali

ng

kjara

Cisoka
Ci Payaeun
Ci Rara b

Curug
Ci Sabik

ng

Sasa

Pina

JL. SULTAN ISKANDARSYAH

Ci

I_ I

Ci Liwung

Jurangmangu

18

Terminal Cililitan

TOL JAKARTA - CIKAMPEK

K.

Be

K.

Ci Jantra

Ci Kolear

I_ I

Pasarminggu Baru

K. Jamb

Bekasi Selatan
K.

Kramatjati
Kali
Bar u

TIGARAKSA
i
Ci

Situ Cihuni
r
Ci Ate r

TANGERANG
gra h

INDAH

Kali Sarua

I_ I

Ci Apus

Kebayoran Lama
PONDOK

19

K. Mala

ng

Cibitung

Rawa Palalangan

Cikarang
I_

Ci Kampek

K. Angke

SARTIK

15'

JL. MAMPANG

rahan angg

Terminal Blok M

Kru

rang

K.

Kebayoran Lama

JAKARTA SELATAN
MAJA

JL.

21

Mala

Pondokranji

etari K. Sekr

ane

JL. KYAI

tI

20. Pes

HALTE BLOK M

JL. KAPT. TENDEAN

SUPOMO PROF DR. .

JL. LETJEN. MT. HARYONO

Bekasi Timur

ng

Sa d

Cawang

Durensawit

Sa

JL. CILEDUG RAYA

11

STASIUN GRAND MELIA

ang

lur

I_ I

el

iga

K. B e k as i

an

Bug

NA

K. S

Iri

Pondokbitung

SAID

Ciledug

22
.

Bekasi Barat
JL.

Bekasi

Ci Taru

gas

Cikupa

24

K. Rasm

ggong

HALTE BUNDERAN SENAYAN

i Ta

ur

RAYA

Kali Baru 1

iK

Kali Mampang

Cond

eun

Ci Cayu

K. Ulu

MINGGU

K. Cakung

P e s ang

JL. METRO

JL. PASAR

li

JAGO

Panongan
CURUG

Pagedangan

u2

Pasarminggu
BARAT

Ka

Terminal Pasar Minggu

I_

RAW

reu Ci Beu

m
I

I_ I

JATI

Cilandak
Ciater
k Sau

Pasarminggu
NG WARU JL.

K. Sunter

Ci Binong

Terminal Taman Mini

Bata

CiRara b

I_ I

K. Bekasi

Sepa

Kali

ceu

Ci

Ci Ater

eum

ri

Ci Beur
Ci Bogo

Ci Bitung

a ng

Terminal Lebak Bulus


Rawabuntu

Warung Jati
OR

Jatisari

Ma

Ci

I_ I

BOG

K. Cipi n

Ciputat

Ci

18'

Legok
Ci Sab ik

Baru

TAMAN MINI INDONESIAINDAH


4

Situ Cibeureum
I

Ci Durian

RAYA

aha

ban

ang

Sad

I_

Tanjung Barat

Ir i

I_ I

Ci Langkap

Ci.

Kali Baru

Jambe
Ci
Ci Buluh

Bata

Terminal Kampung Rambutan

Ci

Lem

I_ I

I_

Ci Odeng

Kali

K. Sunter

kut

Ci

Ci Pegadunga

Serpong

JL.

Peu

Pa yae

teuy

Bantargebang

I_

Liw

ung

as i Tar um
I

I_ I

Ci

Ci

i Gro

Serpong

I_

K.

K. Jeletren

Ater

Ang

Saluran Irigasi

Ca

ab

Ci

ke

Rar
g

Ci Karang
I

Bar

at

I_ I

I_

Kali

Sau

Beu

KE LEBAK
Ci Mat
Ci Conteng

reu

m
Situ

Ci Putat

WADUK LIMO
PONDOK CABE

Cipayung
Lentengagung
Kal

Ci

Kal i S a r ua

ap

ung Ci Jam bala

I_ I

K. Sunter

Tenjo

I_

Ci Bunar

Pamulang
K. Angke

K. Caku

Ci Langk

Ci Jantung

ng

Ci Ayan

i Gon

I_

uk

Ci Manceuri

K. Kambang

Ci Leungsi

Ci

I_ I

Ked

Cisauk

Setu
Ka ran g
I

Suwuk

Univ. Pancasila
Situ Cileduk

Ci Keas

Ci Kadu
Ci

I_

I_

kut i Kru Kal

Setu Babakan

Ci

un

Ci Duria

Ci Lalay

unge

I_

Jant

Ci

aeu Ci Pay

Cinere
an
I

Setu Arman
4

Ci

i ngs Leu

Ci Lema

I_

21'

Ci
Ci Am

Mat

uk

WI TOL JAGORA

haban

Bub

Rawa Indah
ur

I_

Parungpanjang
e Ci Sadan
Ci Kud a

Jatisampurna

Rawa Burangkeng
lan uba K. Pam

Rawa Ciantra
Jamb

Ci

Ci Pining

K. Angke

Ci

Laja

_ I

K. Pesanggrah

B. TANJUNG
un unge Jant
Ci Pang

I_

Univ. Indonesia

Serang
_ I

Kali Baru 2

K.Jeletreng

Ci. Sadang

B. CIANAM

Kali Egram

Ci Lejit
aur

DEPOK

_ I

Ci

ng
I

mpu
K.

Pondokcina
K. Sun ter

_ I

_ I

K.

Pru

Beji
Gro gol

Ci Sadang

I_

Gunungsindur
_ I
Ci
I

Rawa Gede
K.

Rawa Jemblung
Ci
nggis Ma

Rawa Sadang
on ngg
Kal

Situ Rancayuda

Ci Penj

Bun

Ci Keas

K. Krukut

ar

_I

I_

KOTA DEPOK
Situ Peladen
K. Peru

am K. Enggr tat

Du

Ci Laja

Ci
Ci Keas

i Ulu

K. Angke

K. Cipu

Ci

Liw

ung

Baru 3

Rawa Sadang
ang Ma hab

Rawa Taman
Ra

Situ Sawangan
Ci
Ci

Ci Pining

_ I

gkok

Ci
ng

I_

ng

K. Sunter

Jele

How e

Ge

lam
Ci

t am u

Ci

Le un g s

ng

Ci

treng

Ci Baren

K. Sugu

Ci Jantu

Ci Pinan

I_

tun Jan Ci

_ I

e Dua

Ci Pang

gan

Situ Rawabesar
ng

Ci Sada

Rawa Leungsir
Ci
I

B. KARIAN\P (5.400 Lt/dt)


reum Beu Ci

Angk

_ I

K.

Ci Ma n
ri ceu

ang

Situ Cekdam

Ci

I_

K. Angk

Bag o

Sawangan
n gi n
Ci Pu tat

K.

Depok Baru

Cileungsi
I

Pe sa

Telaga Subur
g

Cimanggis
Situ Rawakalong

I_

24'

Pancoranmas
Depok
1

Ci Palahl

ar
I

a dan Cen
Ci Kud

_ I

Ci Picung
I

I_

Ca ri

K. Angsana

ang

I_

Ci

Ci
a

Lan gka p

_ I

Ci.

Pin

K.

I_

Gunungputri
ter
Situ Tlajung

ang

Kum

K. Baru

Situ Pasirmaung
Situ Manceuri

Sad

I_

Ci

Situ Pulo

lis ggi Tun


I

_ I

TAMAN BUAH MEKARSARI


Situ Cipicung
Ci

I_

Man

_ I

I_

Ci
Ci Mar agu

Ci Durian
Beu reum

Situ Baru
Ci How e

Sun
Ci Geuju

K.

Ci Keas

Ci Care h a n

I_

Parung
in

Sukmajaya
Situ Jatijajar

_ I

ng Ci Jelet r e

I_

ng

Ci
I

ane

Ci Bera
Ci Be

Jeng ir

Setu Tunggilis
I_ I
I_ I I_ I I_ I I_ I I_ I
I

Sad

_ I

Ci

Ci Panyai

I_

Ci Pi nan g

K. Caring

P Ci

Puti

I_

K.

_ I

Ci Ka

Ci Bentang

au

Setu Lebakwangi

Ci Bare

_ I

I_

K. Jati

_ I

Baw ah

Ci Howe

I_

Liw

Ci Pandan

I_

jang

Tata

Reun

I_

Ci Keas

Ci

Ci

D. Kiuntang

K. Sasakpan

I_

Pondok Terong

I_

Bojonggede
K. Lay

KABUPATEN BOGOR
Ci Bino

ng

Ci Karang

Ci Bolang

_I I

Irate

K. Demang

Ci

I_

Situ Kangin
Situ Tonjong
Bojonggede

I_

empuhan Ci T

ane

_ I

Ci

Situ Cibuntu

iT eu

Setu Balekambang

Ang

ke

r Lua

Cibinong

reu

NAROGONG\P(1.290 Lt/dt)

Citeureup
isan

I_

ad

_ I

Ci S

Ci Beuteung

Setu Jampang
Setu Sigagu

I_ I

30'
I

_ I
_
I I
I_

ingk

ang

Pam

Ci

_ I

Ci Durian

Ci Luar

PROPINSI BANTEN
Ci
Barangba ng
I_

as

Ci

Ci

reu

Ci B e
ng uteu

Ke

_ I

Ci Omas

Kemang

Ci Jere

Teu

Ci

Ci Angke

_ I

I I

PARUNGBADAK
ATANG SANJAYA
Cilebut

gs i

G. Karang
Ci Hieum

_ I

reum

_ I

Ci

Tem

ng

Lutu

Ci

Ci Kani
I_ I
I_ I
I_ I I_

anggel

Ci Luar

Ci Gen

Ci Sadan
Setu Burung
Ci Apus

_ I

KE

Ci Liwu

G TUN SBI GKA RAN

un Ci Arute

Kedunghalang

ki

_ I

I_

Ci Ante

ng

Ci J

Ci Seyah

ria

Ci

I_

_ I

Ci Asa h an

33'
Ci Ma nge

SODONG\P (7.740 Lt/dt)

eW et a n

625
Ke as

Ci
Ci

Setu Gede
I

_ I

Jere

u de K Ge

Situ Cigudeg
I_ I I_
I

Bad

Ci Taringul

I_

ak

Ci

Ci

Semplak
Ci Miis

Sur

Ci
gbu

Sinda

G. Hambalang

Ci

ian

Tanahsareal

euh

Kup

Ci Hoe

ed Ci G

Ciampea

_ I

m A pea Ci

Cigudeg

Ci Keun

Ci Baya

wak

_ I

_ I

Ci
I

Du

Ci Kasu

ngka

pur

Ci Kiam

Ci

Hi

ngbarang

Ci N

g nen ng

Ci Haniwung

Kol

Ci

an g S

i ki

Ka n

I_
I I_

Cibungbulang Leuwiliang

_ I

Ci
Ci Keu

Asa

han

I_ I

C
ne ada iS
reu m

Ci Teure

up
Ci Herang

Ci Baturuyuk

er Ci H

ten

Bogor Utara

_ I

Ci

deu ng

Ci Jurey

An

Ci Omas

Ci
I I_

Setu Leutik

_ I

kis

Sa t u

I_ I

ro

I_ I

I_ I

Dramaga
I_ I I_
I I_

Ci H am bo

I_ I

I_ I

I_ I

I_

I_ I

I_ I

Ci Keruh

along

KOTA BOGOR
Ci Keas

Bad

Bogor
I
I_ I

_ I

Nanggung
n
Ci Beber

I_

ak

I_

Ci Rawak

Ci

I_
I_

Ci

Babakanmadang
Ci Jayanti

_ I

Sukmajaya
36'

Ci Sero

Ci Sarante

Ci Hideung

Ci Kaniki

Ci Apus

I_

pea

Am

CIDURIAN
an

I_

I_

_ I

I_

Sukaraja
I I_ I
I

Ci

_
I

en

Ci Madang

Ci Du

Ci Berang

gur

_ I

G. Daha

Ci

Ant

932

Ci Garu

ri

CI LIWUNG\P3.830 Lt/dt

Ci

Ci Karet

Ciomas

kgak

_ I

Ci Teureup

ang
I

Her

Ci Herang

Ci

ng

_ I

Bogor Timur
ngah Pene Ci
ang

Bada

Gadu

Ci Pinanggading

Ci

Ci Rejeg

Dul

Liw

Ci Keas

CIBEET
s Ci
kis

Ci

_ I

Ci Letuh

Ci Sero

Ci Mang

Ci

Ci

Ci Berang

Ci

en

Arut

n inte

ung

Rawagede
ah Pan

Oma

Ci

Ci Bung

en

bulan

ian

Ci

CIBURIAL

Ci Keas
ng

eng

San

Ci Hide

Ci Bada

_ I

Ear

Ci Jambu

Ci

Letu

ung

Ant

Ci

Dur

Ci

ang

Ci Paming

Ci

Kaniki Ci

Ci Letuh

Kir

Ci

Ci Patat

Ci

Her

Bogor Selatan
Ci

Ci Rangra

_ I

Apu

iK

Ci

eupa

anc

Gadog
CIAWI
g Ci Liwun

Ci Letuh

Ci Beureum

Ci Sarua

ing

Pu

Ci Esek

kis

ras

_ I

ng wu

eda

ulu

_ I

Hide

ding

Ci Kaniki

ngga

ung

Ci Game

937

Ciawi
Ci

_ I

39'

Tamansari
Pina

Megamendung

Ci

Pam

Ci

B. GENTENG

Ci

Ci Jamb

Ci Ampe

Ci

Ci Pur

Mah

Ci Katomas

840
Ci Na

ung

Ci

San

Ci Megamen

Ci Bunian

Ci

I_ I

ea
Ci ete Ker

Ci Muhara

Ci

Gam

I_

gku

Ci Malang

Ci
Ci

luw un g
i Ci Palasar

Pur

Ci Sodong

1204

wab

akti

Ci Man

de

Ci

42'

G. Astana
Ci
iki

Cijeruk
Ci Badak
ara Asm

angg ede

1725

Kan

G. Talaga
l Gu ndu Ci

Ci Kalong

Her

_ I

I_

Ci Parak

Ci Kereteg

Ci

ten

Ku

alih

Kun

G. Lemo

dul

I_

Ci Tung

Ci

G. Batu
Ci Sada

ne

1030

Ci Walen
Ci Gun

dul

Ci Surian

eteg Ker

I_

2211
ana

Ci Samp

ay

_I

an

G. Kendeng

Ci Pagedo

Ci Suka

Ci Surup

G. Gaga
Ci

ere

1430
Ci Langg ar

Ci Leungsir

a Ci Pendaw

Ci Nangsi
Ci Gagak

1182
Ci Ga reh

Ci Bogo

2044

Ci Kany

Ci Tapen

Ci Maung

I_

Ci Bant

G. Bengkok

I_

1511

Ci Mande

Ci Mang

Ci Anten

Ci Leungsir

gan

I_

G. Kempul

ran

Ci Sono

G. Gegerbentang
g

_ I

nde

45'
Ci

tur Ci Gun
Ci Gombong

Ano m
Ci Andam

_ I

Ci

Ci Bolang

_ I

G. Cipacet

_ I

1092

Danau Lido

Ci

Her

ang

Ci

Her ang

Sun

gare um

3002

Ci

Ha

Ci Gado
r Leu Ci Anju tik

ng

Ci Gadog

Ci Serpo

I_ I

Ci Tamiang

Ci

Hera

Ci

Ci

Sun

Ci
Ci Anjur

Bala

gung

lan Ci Heu

g
Ci Jurang

undi

ng

48'

Cianjur Leutik

I_

I_

en gar
gu

Ci

Ci Beureu

Soka

KABUPATEN SUKABUMI

Ci
Ci Bala

Emb

I_

UMI KE SUKAB

ng

Beu

beu

G. Mandalawangi

_ I

Ci Balu
Ci

Ci Curug

kuda

Ci

Bin

ong

Ci Sarua

Gede

I_ I

Tiri

La Ci
Ci

ku

Bele ng

Ci Padan

Ci Sarua

Gede

51'
Ci Sato

Ci Binong
ng

Ci Sarua Gede

Ci

Ci
lik

Anju

Ci

Anju

Soka

I_ I I_ Ci I Kam

PROPINSI JAWA BARAT

Ci Sarua Leutik

Ci
Ci Cantu

Kar oya

Ci Sokan

Ci

Laku

Ci Peus

Ci Laku
ing
Ci Sarandi

54' 54'

Ci Kondang

10618'00'' BT

643616 mT

10718'00'' BT

0656'00'' LS
9233426 mU

754140 mT

21'

24'

27'

30'

33'

36'

39'

42'

45'

48'

51'

54'

57'

10700'

03'

06'

09'

12'

lan

I_

Ci Balagung

ang

Ci

I_

Ci Tami

Ci Nagar

Ci

Wa

len

Ci Durian

1891

gul

Ci anten

Ci

Man

ra

Pasirpogor

Ci

Pamijahan
Ci Aru ten

Kere

Cisarua
ng

gira

Lul

ngn

ggu

Ci Asma

Ci Saat

_ I

teg

dung

Caringin

KABUPATEN CIANJUR

Ci Angs

1375

G. Salak

Ci Badak

gu

Ci Anten

Ci Apu

Ci

Ci

Liw

Ci Beet

t Bee

leum

Ci

Pa

Ci Beet

Ci Haneu

las

I_

ari

ased

_ I

G. Masigit

an

I_ I

I_ I

Bogor Tengah

I_ I

I_

I_

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

Ci
ran g

Han

Ci Jurey

jaw
gba

eng

Ci

Ba

I_

len

ung

I_

rian Du Ci

Bogor Barat
Ci Sin dan

Sukamakmur
ar

g don
Ci Hide

I_

Sad

Beu

an

I_

_ I

_ I

uang

Leun

I_

_ I

Bunar
I

Ci Temp
Ci Saru a

Rancabungur

734

I_

_ I

Ci Patujah

_ I

Jati

Kar

I_

K.
Ci Pan

Ci Bodas

un

Ci Guha

Setu Batok

Ci

I_

Situ Gedong

tuj

Pa

I_

Setu Pagam

ah

Setu Silala
a

Ci Liwung

I_

Jasinga

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

Ci Berang

Situ Citatah

_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

KABUPATEN LEBAK

Situ Kibing

I_

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

Situ Kadongdong

Situ Cikaret

Nambo

I_

ian

Ci
I_ I

Cibinong

I_

I_ I

I_ I

I_ I

I_

Pan

Ci Landak

Ci

Kar

deu

_ I

ng Pina

ang

_I I

I_

Dur

Ci

Ci

_ I

Putatnutug

I_

Ci Kum

Bog

Iwul

I_

Setu

_ I

I_

ur

aha n

_ I

I_

gde

Citayam

PA S I R K O P O

s Ci Le u n g

Jonggol

Ci Cadas

Ci

Par

anje

g K. Pa sa n

Dan

_ I

_ I

K. Angke

Ci

I_

eureum Ci B

Ci Pining

Situ Rawalo

K.

Ba

Ci Reundeu

Ci Hoe

Ci Pasanggra

ru

_ I

I_

27'

Setu Malangnengah
I_

Citayam
a

K. Baru 3

I_

_ I

in ing Car

Rumpin
I I

Situ Cilodong

I_

_ I

ung

I_

P Ci

Situ Citatah

K.
I

I_

ng

ran g
an
g

rang

ran

ngko

t uj

ah
Ci Goo ng

ingk Pam Ci

isan
I

Cibarusah
I

Ci Anggon

s Ci Boda

g juan Ci Han

Ci

Hau

Ci

Ket

ing

Ci Tangkurak

t Bee Ci

Ci Hoe

Cariu
Ci Gentis

Ci Sero

han

Cintarasa

Ci Kemba

Bee

Ci Baregbeg

Ci Gulinga

Gam bir

KE CIANJUR

Be ureum Ci
Ci Barebeg

I_ I

K. Codet

Ciledug

STASIUN KUSUMA STASIUN CANDRA SCBD

STASIUN STRIA MANDALA

Tebet 5
a

14

rum

STASIUN CASABLANCA

JL. CASABLANCA STASIUN MENTENG DALAM

Tebet

STASIUN TEBET

STASIUN KAMPUNG MELAYU

Uta

STASIUN PALAZA SENAYAN

SYAFI'E

Kranji

K.

K. Derowak

DR.

K. Pisang

JL.

STASIUN KOMDAK

PROF

JL. ABDUL

JL. KP. MELAYU

BESAR

BARAT

JL.

Terminal Kampung Melayu

Sek

ra

JL. JEN

STASIUN SAHARJO

23

Jatinegara

Klender

Saluran

KABUPATEN TANGERANG
Ci Ma nce uri

Ci

Cay

HALTE BENHILL N HALTE NKARET MA RMA DIR HALTE POLDA SUDI SU . D. JEND

HALTE GELORA

13

Ba

pak

ARA

ARA

JO

K.

und

Ibukota Propinsi Ibukota Kabupaten/kota


15'

JL. JEND

Kali Sodetan

JL. KALI MALANG

KOTA BEKASI
Tambun

KABUPATEN BEKASI
K. Boj ongk

K.

Cika

PRAPATAN

I_ I

Duren Kalibata

21

Kali Malang
TOL JAKARTA - CIKAMPEK

Kru kut

ka

si

Ci

Tar

um

K. Sad ang

Batas Propinsi
KE KAR AWA NG

Raj

14
Kal
TOL

ng ara

an Ci M

ce

Sudimara

BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA

et

Pondokgede

I_ I

I_

BUMI SERPONG DAMAI

Ci

eum Beur

i Bar

Lemahabang
t

Sa

lur

an

Iri

gas

I_ I I_

Ci
tan

Bee

i Ta

rum Uta ra

Batas Kabupaten
18'

Ci

I_

Ci

Kal

i Kru

un

ran Salu

Ci

Be

et

g
I

Batas Kecamatan

Kal

len gka

gol

Egram

Da

nas

aun g

Ci

gse ng

Jalan Tol
Saluran Irigasi Tar um Bar at
uran Irigasi T Sal aru mB ara t

Kali

Reu

I I
I

nde u

21'
KE CIKAMPE K

Ci

I_ I

pea ng

Jalan Arteri

I_ I

li Suwuk Ka

K. Ulu

I_ I

Ci
I

Be

et

Ci Pu tat

Jalan Kolektor
Ci Paming kis

Ci ria n
aur
Ka nda

I
I

I_

mpu

Ci Jantun

Kar

K. Ge de

ng

Jalan Lokal
24'
Ci Beet

an rah
I

Ci pa

Ci uk

Jalan Lain Jalan Kereta Api


27'

Ci

I_

I_ I

ng

Sud a

Ci Beu teu

I I
I

Ci

K. Lay
gr

Ci gau r
gau r

pa

et

Stasiun Kereta Api Rencana Jalan Tol

Ci

Be

Ci Genti

I I

Ci Me rak

K.

_ I
I

30'

Ci Ka lon g

Rencana Jalan Arteri Rencana Jalan Kereta Api


KANAL TARUM BARAT\P (31.000 Lt/dt)

I
I

Ci

Ci Kaw ung

KABUPATEN PURWAKARTA
33'
Ci
Ci

tis

Ci Ja

Jalur Bus Prioritas R e n c a n a J a l u r A n g k u ta n M a s s a l

Ci

ng

gel

Ci

nte ung

lo

Bun lang

Be et

Om as

Ci Beu

at u

Ci Pam

sal

ing

Ci Hil ir

Waduk Jatiluhur

Ci Gaha

Waduk
36'

Rencana Waduk
Ci goro wek

Ci ay

Ci Paku

Seus

Pak ilan

Sungai
Ci Dadap

CI

39'

Sa da ne

Ci

Lem

a
s
eng

ber

Danau/Situ
Ci Tateu n

Lal ay

Ci

Awi

Ci ump ang

Ci Sar ua

Ci An
Na gar a
Ci Sada ne

g
Ci
Ci Jam be

Ci Warin

42'
gin

Ci Nangsi
Ci Kundul
Ci Maleber

birus

eng

Waduk Cirata
na Ci Angsa

Ci He

ong

Ci Ma

45'

Nag ara

Ci Balagung

48'

Kuk ulu

Ci

51'

D i s a j i k a n d a n d i c e t a k o l e h B A K O S U R TA N A L
Ci Sok an

Ci Lak u

Ci Jat i

Sumber: 1. Peta Dasar Rupabumi - BAKOSURTANAL Tahun 2000 2. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah JABOTABEK Dep. PU, Tahun 1997 3. Peta Jalan Wilayah Jabotabek - BKSP, Tahun 2000 4. Peta Jaringan Kereta Api Di Wilayah Jabotabek (Masa Depan) - Perumka

15'

0656'00'' LS 9233005 mU

9348129 mU

21'

24'

27'

30'

33'

36'

0554'00'' LS

39'

42'

45'

48'

51'

54'

57'

10700'

03'

06'

09'

12'

15'

643953 mT 10618'00'' BT

9347328 mU 0554'00'' LS

754655mT

10718'00'' BT

10630' T 0524' S

36'

42'

48'

10654'' T 524' S

Tg. Wetan
S. Galiansiman

Muara Wetan

P. Pateloran Timur P. Penjaliran Timur P. Pateloran Barat

Skala 1 ; 250.000
S. Gaa
28'

28'
P. Jagung

P. Penjaliran Barat

S. Wetan

S. Samp

KEPULAUAN SERIBU

BADAN KOORDINASI TATA RUANG NASIONAL


Tg. Bungin

ar
bahb esar

P. Rengat P. Sebaru Besar P. Nyamplung P. Lipan P. Kapas P. Sebaru Kecil P. Pantara Timur

Ci Tarum Ci Tarum

nggi

Muara Bungin

S. Betingti

57'

S. Betingbesa

P. Yu Barat

P. Pantara Barat P. Karang P. Yu Timur

S. Betingcerme

32'

32'

S.

Bet

L A U T

J A W A
36'

ing

lam

KABUPATEN BEKASI

57'

um Ci Tar

P. Kelor Timur P. Kelor Barat P. Semut Kecil P. Cina P. Jukung P. Sepa Timur P. Semut Besar P. Sepa Barat P. Melintang Besar P. Melinjo P. Papatheo P. Perak P. Melintang Kecil P. Kayuangin Melintang P. Pelangi P. Kayuanginputri P. Tongkeng P. Putri Barat P. Macan Kecil P. Macan Gundul P. Macan Besar (Matahari) P. Kayuangin Bira P. Bira Besar P. Genteng Besar P. Kuburan Cina P. Kayuangin (Genteng) P. Bira Kecil P. Genteng Kecil P. Bulat P. Pemagaran P. Panjang Kecil

36'

S. Mati

P. Panjang Besar P. Kelapa

P. Kelapa Dua

PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK,TANGERANG, BEKASI, PUNCAK DAN CIANJUR

P. Kaliage Kecil P. Semut P. Kotok Kecil

P. Opak Besar P. Opak Kecil Pulau Paniki

40'

P. Karang Bongkok

P. Kotok Besar

P. Karang Congkak P. Gosong Pandan P. Gosong Keroya P. Sempit P. Karya

P. Semak Daun

44'

P. Gosonglayar

44'
P. Pramuka

ong

Ci T ar um

P. Panggang
P. Karangkeling

S.

Ge

mb

S. Besar

P. Sekati P. Ayer P. Karang Beras

P. Tidung Besar

S. Bun

S. Pecah

gin

40'

P. Harapan P. Kaliage Besar

0600'
Tg. Burung
Tg. Kait

48'

ARAHAN SISTEM AIR BAKU DAN PENGENDALIAN BANJIR


0600'
nkon gsi K. Galia
K. Irigasi

P. Tidung Kecil
P. Payung Kecil

48'
P. Payung Besar

K. Blaca

Tg.Gembong
52'

Tg. Pasir

52'

P. Tikus

P. Kongsi Tengah P. Kongsi Timur P. Kongsi Barat P. Tengah P. Pari P. Burung

Ci Tarum

Muaragembong
rian Mua ra Cidu

ne

56'
P. Lancang Kecil P. Laki P. Bokor P. Damar Besar P. Rambut Pulauuntungjawa

56'

ulan

P. Lancang Besar

S. Nyamuk

Te l u k N a g a
Teluk Pulaucangkir

S.

S. Teras

Ma

ti

S. Bulanb

KE

TIR TAY ASA

r gki can lau Pu ara Mu


ara Mu ntar Cilo

ian

Ci Sada

S.

Ba

les

Dur

ngan

P. Damar Kecil

S.

Pad

Muar a Mauk

Muara

Cislatip

s eleu Cil

Ra Rara rab b

ara Mu

K.

S.

Ci Ci

Ci Hauk

Kronjo
03'
an
Terus an Apun g

Keta

Kra ma t

10630' T

36'

42'

pang

Tg.Glatik

48'

10654' T

K. Bagong

K. Lara

Ci

Teluk Cileleus

K. Rawak

atka rya

U
KABUPATEN KARAWANG
edo t

idang

0600' S

0600' S

K. Bag

Ci Tuis

Teluknaga
Asin Ci

S. Ga
Muara Cikarang
Ci Karan g
K. CBL
S. Nawan

Sukadiri Mauk
Ci Pasili

bah

K. Irig

Ci

03'

asi

S. Tahang
Kali

He

ran

K.

KABUPATEN TANGERANG

K. Pond

Seg

ok

atel

T E L U K
K.

J A K A R T A

K. Bekasi

Kedu kang an
Kra

Ci

Ci Slatip

ma

Apung

as

Kosambi
K. Kelin

ci

K. Sekunder

Ci

Kali

nciri

K. Tegalkap

Pakuhaji
K. Sembi langan

S. Tahang

K. DB.0

a ru

Mau k

Cabangbungin
Ci Hera ng

Ci Ma

3 km
Ci

12 km

Ci Leleus

K.

Kemiri

K. Bantar

CB L

K. Peran

cis

TANJUNG PRIOK
K. Pal

S. Tawar
K. Bute

Ta ru

Ci Rumpak

Sunda Kelapa
Lew ang

.4 K. DA

Ci Karang

K. Konteng

uk

Ci

Muara Angke
S. Taha

K. Baru

K. Ka rat an

06'

Lon

Kresek

Ci

gok

K. Asin

SKALA 1 : 150.000
06'

K. Peranci

K.

ngkalan K. Pa

KAN

Muara Karang
Tanjungpriuk

Bak

ng

ung

K.

dan

lian

Bam

AL BAR

Pasi

g K.Cengkaren

Ci Ra rab
Rajeg

S. Tiram

buku

Ci

K. S

Ci Sa

Ci

Her

AT

Beto k

Sepatan

BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO - HATTA

S.

Ko

ja

unter
ng
u

K.
ning

K.

S. Blen cong

Tarumajaya

Cik

Ci

Gem

K. DT.8

ar

Waduk Pluit

K. Tua

an

K. Kiam

ang

ngke K.A

sar

Ci Ta

rum

polb ayu ng

K. CBL

K. SA.8

CAKUNG DRAIN

K. Swasembada

K.Muarakarang

ukga

Gar

Tambelang

Ci

drain

e kasi

keng K.Jela

g II iwun K. Cil

K. Sunter

DAS CIKUPA
Ci Lon gok
Sal ura

K. Baku

n Ci Salura

K. B

KA

Bam

Sadan

areng

Penjaringan

Angke

K. Cikaran

K. Cengk

K. S u nter II

ria n

Ci Du
Ci

Waduk Sunter

k K. Ca

K.

K. Rangg

D. ANCOL

K. Pluit

K. Ancol

Tanjungpriok

KABUPATEN BEKASI
Pebayuran

on

Baku ng

K. Angke

K. Opak

Cilincing

K. buk

ri ceu an M

ng

uni

NA

ng

K. Brengk

L BA

Benda
Ci Longo
n Ind

Kalideres

JAKARTA UTARA
D. Sunter Barat

Rawa Segaran
K. Koba
K. Gemp

ok

DAS CIKEAS, CILEUNGSI

K.

KETERANGAN :
09'
K. Pulopi

tI K. Kruku

09'

K. Krendang

krant

olbay

T RA

RENCANA BANJIR KANAL TIMUR

ol Grog

ung I K. Ciliw

Ci Ran gon

ung

uk

Ci Kakalen

K. Bapak

K. Ciher

Balaraja

PROVINSI DKI JAKARTA


Duri
K. Kru kut

Ci

euh

KABUPATEN SERANG

sonah

Batuceper
Poris

Kalideres Grogol

K. P

K. Tua

Koja

Cis adn e Ba rat

ang

eng are

Man

K. Gemb

Sukatani
ro

Sa da

Ibukota Negara

an ng

pisan

Ci

i K. Sab

kareng K. Ceng

Pasarkemis
KE SERANG
Rawa Pondok
Ci Lowong
Ci Soge

Batuceper

K.

Sod

etan

K. Angke

K. Sekre

Tangerang

ne

taris

K. Cili wung I II

II

Kemayoran
K. Come

Senen

Babelan
n

ng

JAKARTA BARAT KOTA TANGERANG


K. An gke

Gambir
K. S asak pap a

rab Ci Ra
n
Jatiuwung Jayanti

Tanahabang

JAKARTA Gambir PUSAT


K. Cideng

Senen Pulogadung

K. Sun

ter

g ban K. Lem

K. Banjirkanal

K. Gro gol

DASCISADANE
ne da

Kebonjeruk
taris

Ibukota Propinsi
12'

K. Cil
Gondangdia

asi

ng iwu I

K. Tonjong

K. Tengah

K. Teriti

K. Sekre

Ci Du ri a

K. Bek

K. Canti

12'

Karet Palmerah

Menteng
Dukuhatas

Sa

K. Banjirkan

Ci

ing

K. Kobakrante

Jatinegara Manggarai
ur

Cangkr

K.

Klender Baru
batu

Cika rang

Buaran

K. Jambe

ahan esanggr K. P

Permatahijau

Tanahabang
Klender

JAKARTA TIMUR
Rawa Besar Cakung Kranji

Bekasi Utara

K. Sekunder

al

Mampang

K. Tengah

Cikini

K. Pasir

Situ Rawacipondoh Situ Rawacipondoh

K. Jambu

K. Tangsi

Cipondoh

ga

K. Pembu

WADUK CIPONDOH

. Mandung

ang

Cakung

Matraman

Kedung Waringin

Ibukota Kabupaten/kota

ah son
er BP 5

Ci Tarum

Jatinegara

Saluran

K. Pisang

Ci Biuk

Uta

Ci Kapek

K. Jikin K. Uluh

anwir

K. Gelon

K. Cant

K. Baru

Cawang
tI uku

K. Ci l i wu

Durensawit Bekasi Timur

K. Srengseng

Kru

K.

Kebayoran Baru

15'

KOTA BEKASI
ng kjara

KABUPATEN BEKASI
K. Boj ongk
onen g

K.

Cika

K. Buntu

Timur

rahan angg

rang

K.

JAKARTA SELATAN
Duren Kalibata

Mala

K. Angke

Ci Sad

Pondokranji

etari K. Sekr

K. P es

ng

Sa

iluman

ang

lur

d K. Sa

el

iga

ng I

K.

an

Bug

Be kas i

Ci

K. S

Iri

Pondokbitung

Bekasi Barat

Bekasi

gas

Cikupa

K. Rasm

ggong

i Ta

Kali G rogo l

Baru

DAS CIANGKE, PESANGGRAHAN

Jurangmangu

Kali

Ci Jantra

Ci Kolear

Pasarminggu Baru

Ci Pina ng

K. Jamb

Bekasi Selatan
K. Mala
K. Bar

Kramatjati
Kali

TIGARAKSA
Ci Raj eun

Situ Cihuni Situ Cihuni


r
Ci Ate r

K. Ci liwung I

Kali Sarua

Kali Baru 1

Ci Cayu

Kali Mampang

Cond

eur i
Panongan

Sudimara

K. Ulu

Ci Apus

Kebayoran Lama

ng

Cibitung

Rawa Palalangan

Ci Kampek

Ci Sabik

Kru

Rara

K.

Be

K.

Ci

Kali Sodetan

ka

Sasa

Kal i Pesang grahan

Ci Manc

K. Cak ung

Ci Binong

Bata

K. Be kas i

K. Bekasi

Sepa

Sau

Ci

Ci Ater

Kali

eum

CiRara b

Ci Beur
Ci Bogo

Cipina ng

Pa yae

ang

Ci Langkap

Tanjung Barat

Sad

Ci.

Kali Baru

Ci Odeng

Kali

kut

Liw

Ci
Beu reu m

Serpong

K.

Saluran Irigasi

rogol li G Ka

PONDOK CABE
Kali

Kali

Ci Putat
Situ

Cipayung
Lentengagung
Kal

Sau

KE LEBAK

Duri an

Ci

Kal i S a r ua

Ci Leungsi

Ci

Ked

K. Kambang

Egram

Ci Mat
Ci Conteng

Ci Man ceur
uk

Cisauk

K. Sunt er

K. Jeletren

Ater

Ang

Ci

Kru

Ci Jantung

ne
Pamulang
K. Angke

Ci Ayan

ung Ci Jam bala

K. Sunter

Ci Langk

Suwuk

Ci

K. Cakung

Tenjo
Ci Lalay

Ci Bunar

Sa

Univ. Pancasila
Situ Cileduk

Ci Keas

kut i Kru Kal

Setu Babakan

Ci

Ka

rang

Ci Kadu
Ci

Ci Lemahaban g

da

ap

Ca

ke

Ci Ra ra b
g

un

unge

Ci Buluh

Ci

Ci Karang

Bar

at

Ci

WADUK LIMO

un g

as i Tar um

Le ma ha ba ng

Jambe
Ci

Bata

kut

Ci

Ci Pegadunga

Jant

21'
aeu Ci
Ci Pining

n Pay

Ci
Ci Am

Mat

uk

Ci

Cinere
an

DAS CILIWUNG
Setu Arman r

imu

K. Sunt er

Jamb

Laja

Kali Baru T

Ci

K. Pesanggrah

B. TANJUNG
Ci

uba K. Pam

Ci

K. Angke

lan

Ci

Le ma ha ba ng

Parungpanjang

Univ. Indonesia

un

Kali Egram

Kali Baru 2

K.Jeletreng

unge

Kali Kruk

Jant

Ci

ng
Ci

mpu

Pondokcina
K. Sun ter
Ci Penj o
Ci Sadang

K.

Pru

Beji

Ci. Sadang

L iw un

K. Angke

l go Gro K.

ut ruk

Kal

da

KOTA DEPOK
Situ Peladen
Situ Rawabesar

Ci

am K. Enggr tat

Ci Laja

Ci Pining

Ci Pin ang

an

Sa

Ci
Ci Keas

i Ulu

gkok

ng

Jele

t am u

Ci

K. Sugu

Ci Jantu

Ci Pinan

B. KARIAN\P (5.400 Lt/dt)


reum Beu

Ci Baren

Ci Jantun

Ci

K. Sunter

K.

ce Ci Man

Angk

Ci Pang

e Dua

u Ci D

ne
Ci

Ci

Ci

Bun

K. K

nggis Ma

Ci Keas

Ci Pang

B. CIANAM

Ci Lejit
aur

Situ Rancayuda
ar

Gunungsindur
K. Cipu

g
K. Baru

Situ Sawangan
Ci How e

Ci
nda ng

treng

Peru

tun Jan

gan

DAS CIKUPA
a dan Ci Cen

Situ Cekdam Situ Cekdam

Ci Ma n

u
ri rcieu

ang

Ci

Ci

24'

Bag o

Sawangan
n gi n
Ci Pu tat

K.

Depok Baru

Pe sa

Telaga Subur
g

Cimanggis
Situ Rawakalong

Pancoranmas
Depok
1
Ci

ng

Ca ri

ngke K. A

gka

K.

i. Pi na

K. Angsana

Ci
a

Lan

Kum

K. Baru

Situ Pasirmaung Situ Pasirmaung


Ci

Sad

Gunungputri
Situ Tlajung

ang

Ci

Sunte r

Situ Pulo

Ci Beureum

Situ Baru
Ci How e

K.

Situ Manceuri
uk

Ci Care h a n

Parung
in

Sukmajaya
Situ Jatijajar

ng Ci Jelet r e

ng

Ci

Ci Bera
Ci Be

Jeng ir

Ci Pi nan g

K. Caring

P Ci

Puti

ng

K.

ng

ra

Ci Bentang

K. Jati

P Ci

Situ Citatah
au
r

in ing Car

Rumpin

Setu Lebakwangi

K. Baw ah

Situ Cilodong

27'
eureum Ci B
Ci Pining
Ci

Setu Malangnengah

Citayam
a

Citayam
Situ Rawalo
aha n

g K. Pa sa n

Dan gde ur
ng Pina

K.

Ba

ru

PA S I R K O P O

Setu

Ci Kum

jang

Ci Liwung

Ci

Pan

Tata

Reun

Ci

Cibinong

Ci Landak

deu

ur i

a
n

Ka rang

Putatnutug

Iwul

o Ci Bog

Ci

Ci Keas

Ci

K. Sasakpan

Situ Kadongdong

Situ Cikaret
Pondok Terong

KABUPATEN LEBAK
Ci Berang

Situ Kibing
Situ Citatah
ng

Ci Bino

Ci

Setu Silala

Ci Liwung

Jasinga
Setu Pagam
Ci Guha

Bojonggede
K. Lay

KABUPATEN BOGOR

Ci Karang

Ci Bolang

Irate

K. Demang

Ci

Situ Kangin

Situ Tonjong
Bojonggede

Ci

Situ Cibuntu

iT eu

Setu Balekambang

r Lua

Cibinong

reu

NAROGONG\P (1.290 Lt/dt)

Ci Bodas

un

empuhan Ci T

u ri

DAS CIANGKE, PESANGGRAHAN


K. Ang k
Setu Jampang Setu Jampang

Situ Gedong

Setu Batok

Ci Beuteung

isan

30'

Setu Sigagu
K. Jati

Ci Sad ane

ingk

Ci Luar

PROPINSI BANTEN
Ci Ka lon g
Ci
Barangba ng

as

Ci

Ci

reu

Ci B e
ng uteu

Ke

Ci Omas

Kemang

g ran Ci Ka
Ci Jere

Pam

Teu

Ci

Ci Angke

Bunar
reum

Ci Temp
Ci Saru a

Rancabungur
uang

PARUNGBADAK
ATANG SANJAYA

Beu

an

Ci Kiam

Ci

ng

Ci

Tem

Ci Kasu
Lutu

ngka

pur

Cilebut

ng

Ci

anggel

Ci

Ci Luar

KE

e Sadan
Ci Keun

Ci Liwu

G TUN SBI GKA RAN

Ci Kani

Ci Ante
ki

n
un Ci Arute

Ci Gen

Kedunghalang

DAS CIDURIAN
Ci Asa h an
Ci Ma nge nte

m A pea Ci

Cigudeg

euh

33'

SODONG\P (7.740 Lt/dt)


Ci Bun

Ci Apus

eW et a n

625
Ke as

Ci
Ci

Kup

Ci Hoe

ed Ci G

Ciampea

Setu Burung

Setu Gede

Ci

u de K Ge

Bad

ak

Ci

Ci

Ci Taringul

Semplak
Ci Miis

Sur

Situ Cigudeg
ung

Ci
gbu

Sinda

G. Hambalang

Ci

ian

Tanahsareal

Hi

ngbarang

Ci N

Ci

deu ng

An

er Ci H

ten

g nen ng

Ci Haniwung

Kol

Ci

an g S

i ki

Ci
Ci Keu

Asa

han

Bogor Utara

Ci Teure

Ka n

Cibungbulang Leuwiliang

ng

Ci Omas

Ci

Bogor Barat
Ci Sin dan gba

Ci

Sa t u

Dramaga
Hil ir

ro

Ci
ran g

Han

Ci Jurey

Ci H am bo

along

ak

KOTA BOGOR
Ci Keas

Ci Rawak

Ci

Bad

n ur i a Ci D

Liwu

Setu Leutik

Ci Keruh

Ci Be

Bogor Tengah
Bogor

Nanggung
Ci Beber

Ci Sarante

Ci Hideung

Ci Kaniki

Ci

Am

CIDURIAN CIDURIAN

pea

36'

Ci Apus

Sukmajaya

Sukaraja

Ci Madang

Ci

Ant

en

Ci

932

Ci Berang

G. Daha

CI LIWUNG\P 3.830 Lt/dt


Bogor Timur
ngah Pene Ci
ang

Ci Garu

gur

Ci Dur i

Ci Herang

Ci

Bada

ng

Gadu

Ci Pinanggading

Ci

Ci

Dul

Ci Letuh

Ci Sero

Ci Mang

Ci Karet

Ci Teureup

Ciomas

Liw

Ci Keas

Ci

Ci Berang

Ci

en

Ear

Ci Jambu

Ci

Letu

un

g
ah Pan
Ci Keas
ng

Arut

Ci

n inte

Ci

Ci Bung

en

eng

Be

bulan

Ci

San

Ci Hide

ung

CIBURIAL/SALAK
Bogor Selatan
Ci

Dur ian

Ant

Ci

Ci

Kaniki Ci

Ci

Ci Letuh

Kir

Ci

Ci Patat

Apu

iK

Ci

ulu

DASCISADANE
CI Hide

Gadog

Ci Letuh

Ci Beureum

ng wu

Ci Sarua

ing

Ci Kaniki

ding

ngga

Ci Game

39'

937

Tamansari
ung

Ciawi

ung

Megamendung

Ci

B. GENTENG
Pina

Ci Liw

Pam

Ci

Pu

Ci Esek

kis

ras

eda

Ci

Her

Ci Rangra

ang

G. Masigit
ased a Ci Pur

Ci

Ci Sa da ne
Ci Pa las ari
Ci Lal

Ci Katomas

840
Ci Na

ggu

Ci Asma ra

Ci Saat

gku San Ci

Ci

Ci Megamen

Ci Bunian

ea

Ci Muhara

Ci

Gam

Ke reteg

DAS CILIWUNG
Ci Kereteg

Ci Malang

ten

Ci Duri an

Ku

luw un g
Ci Palasar i

Ci

Pur

1204

wab

akti

Ci Man

de

42'

G. Astana
Ci
iki

Cijeruk
Ci Badak
ara Asm

angg ede

1725

Kan

G. Talaga
Ci Warin
l Ci Gu ndu

Ci Kalong

Ci

Her

Ci Sodong

Ci Parak

Ci

alih

Kun

Ci

G. Lemo

dul

Ci Tung

1891

gul

Ci anten

Ci

Man

Pasirpogor

Pamijahan
Ci Aru ten

Ci

Caringin
Sada ne

1030

G. Batu
Ci

2211
ana

Ci Angs

1375
an

G. Salak
Ci Anten

Ci Badak
Ci Leungsir

G. Kendeng

Ci Surup

1511

Ci Mande

G. Gaga
Ci

ere

1430
Ci Langg ar

Ci Leungsir

1182
Ci Ga reh

Ci Bogo

2044

Ci Kany

Ci Bant

G. Bengkok

Ci Sono

G. Kempul

1092

Danau Lido Danau Lido


Ci

45'

G. Cipacet

Ci Tami

ang

Ci Tamiang

Ci

Hera

Ci Gado
r Leu Ci Anju tik

Ci Gadog

Ci Serpo ng

Ci

e
Ci Beureu

en gar
gu

Ci

Sun

PROPINSI JAWA BARAT

Ci Sarua Leutik

Ci

Ci Jurang

Ci Balu
Ci

Ci Curug

kuda

Ci

Bin

ong

Ci Sarua

Gede

Ci

Ci Anjur

gung

Heu

Tiri

La Ci
Ci

ku

Bele ng

Ci Padan

Ci Sarua

Gede

51'
Ci Sato

Ci Binong
ng

Ci Sarua Gede

Ci

Ci
lik

Anju

Ci

Anju

Soka

Kam

Ci

Bala

lan

undi

ng

48'

Cianjur Leutik

Ci

Soka

KABUPATEN SUKABUMI

Ci
Ci Bala

Emb

Ci Sarandi

54' 54'

643616 mT

10618'00'' BT

10718'00'' BT

0656'00'' LS
9233426 mU

754140 mT

21'

24'

27'

Ci Kondang

UMI KE SUKAB

ng

Beu

beu

G. Mandalawangi

30'

33'

36'

39'

42'

45'

48'

51'

K.

ik

Serpong

Peu

i Kru

Ci

teuy

i an Dur

Ciputat

Ci

18'

Legok
Ci

Baru

Rawabuntu

TAMAN MINI INDONESIAINDAH

K. Sun t

Jatisari

Ci Bitung

Be ureum Ci

K. Codet

Ciledug

Tebet
a

rum

Tebet

DAS CIPINANG SUNTER

DAS CIPATUJAH, CIKARANG

K.

K. Derowak

ian
Cisoka
Ci Payaeun

Sek

ra

Ci Dur
Ci
un

K. Sentio

KABUPATEN TANGERANG
Ci Ma nce uri

Ci

Cay

Kebayoran

K.

Ba

pak

ng

und

Batas Propinsi Batas Kabupaten


15'

Curug

Tambun

nter Su K.

an e

Kali kut

si

K. Sad ang

Cikarang

g r an Ka

Ci
Ci eum Beur

Ta

ru

m
KE

Batas Kecamatan
KAR AWA NG

BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA


u2

et

Ci Rarab

Ci Barebeg

Pagedangan
CURUG

BUMI SERPONG DAMAI

Pondokgede

Kal i Bar

Pasarminggu

Lemahabang
reu Ci Beu m

Sa

lur

Cilandak
Ciater

an

Iri

Pasarminggu

et

gas

Be

i Ta

rum Uta ra

Ci tan

Ci

Jalan Tol
18'

Situ Cibeureum

er

Kal

Sab

ran Salu Ir i

Bantargebang

Jalan Arteri
Da nas Ci

len gka

i Gon

aun g

Ci

gse ng

Setu

Bee

Jalan Kolektor
uran Irigasi T Sal aru mB ara t

Kali

Reu nde u

Ci

i ngs Leu
Rawa Burangkeng
Rawa Ciantra

Saluran Irigasi Tar um Bar at

Bub

Rawa Indah
ur

Jatisampurna

21'
KE CIKAMPE K

Ci

pea ng

Jalan Lain Jalan Kereta Api

Serang

li Suwuk Ka

K. Ulu

Kud a

ut

Pu tat

Rawa Gede

Rawa Jemblung

Rawa Sadang
on Ra ngg

Rawa Sadang Rawa Sadang


ang Ci Ma hab

Ci

Rawa Taman

Be

et

ri

Le un g s

Ci Sada

ng

Ci

Ge

lam

Ci Ka

Rawa Leungsir Rawa Leungsir


Ci Kar

Ci Paming

kis

K. mpu

ng

K. Ge

Cileungsi

aur

de

Ci Palahl

ar

ng

Stasiun Kereta Api


24'

an rah

Ci Picung

Ci Kud

TAMAN BUAH MEKARSARI


Situ Cipicung

Situ Cipicung
Ci Tun

lis ggi

pa

Man

Ci Keas

Ci Geuju

Ci Mar agu ng

Ci Sud a

Setu Tunggilis
Ci Panyai

Batas DAS
ran

Ci Beu teu

ran g
an
g

Ci Bare

ngko

t uj

ah
Ci Goo ng

ingk Ci Pam

isan

Ka Ci
s Ci Boda

Cibarusah
Ci Howe
Ci Anggon g

Arah Pasokan
g juan Ci Han

K. Baru 3

Ci Pandan

K. Lay
gr

Ci Reundeu

27'

s Ci Le u n g

ngke K. A

Jonggol
Ci

Ci
D
Ci gau r

Hau

pa

D. Kiuntang
Ket ing

Nambo

Ci
Ci Genti s

Bee

Kanal

Ci Cadas

Ci

tuj

ah

Ci Tangkurak

Ci Beet

Ci

Pa

an

Ci

Par

anje

Rencana Kanal
Ci Hoe

Ci Pan gau r
Ci Kaw ung

Citeureup

Ci Me rak

Ci Bee
Ci Hoe

30'

Ci Patujah

Cariu
Ci Gentis

Waduk Rencana Waduk


tis

Ci

Leun

734
gs i

G. Karang
Ci Hieum
Ci Sero

Ci J

Ci Seyah

Ci Baya

wak

KANAL TARUM BARAT\P (31.000 Lt/dt)


33'

KABUPATEN PURWAKARTA
Ci Om

Ci Ja

Jere

Ci

ng gel

lo

Sungai

Ci Jurey

as

lang

Ci Pasanggra

up
Ci Herang

SUBDAS CIBEET CIPAMINGKIS


Ci Pam ing kis
g Ba len don

han

Be

et

Ci Sa

Ci Beu reu m

Ci Baturuyuk

Ci

at u

ne da

Cintarasa
Ci Hide

sal
Ci Haneu leum

Sukamakmur
jaw ar

Ci Sad eng

ung

Danau/Situ
Ci Kemba

Ci

Waduk Jatiluhur
r

DAS CIKEAS, CILEUNGSI


Babakanmadang
Ci Sero

et
Ci Baregbeg

Ci Gaha

Ci Jayanti

36'
ang Her
Ci Gulinga

kgak

CIBEET
Ci Rejeg

Ci

Ci

Gam bir

goro

wek

Rawagede
kis

s Ci Oma

Ci Bada

DASCITARUM

et

Ci Paming

Ci ay

Ci Paku

Seus

Pak anc ilan

eupa n

Ci Dadap

Ci Jamb

an

KE CIANJUR
Ci

39'

Ci

Ci Ampe a

Mah

Lem ber
Ci

Ci Anten

Ci Apu s

Liw

ung

Ci Beet

ay

Ci

Ci Be

Cisarua
ng

et
Ci Tateu n

Awi

Ci Lul

gira

ngn eng

ump ang

dung

Ci Sar ua

Ci An
Ci Samp

42'
gin

KABUPATEN CIANJUR
Ci Walen
Ci Gun dul

Ci eteg Ker
Ci Jam be

ay

Ci Surian

Ci Nangsi
Ci Kundul
Ci Mang gu
Ci Maleber

Ci Pagedo

gan

Ci Suka birus

a Ci Pendaw

Ci Nangsi
Ci Gagak

Na gar a

eng

Ci Maung

Ci Tapen

Ci
Ci He

G. Gegerbentang
g

Waduk Cirata
na Ci Angsa
ang

Sada ne

ran

ong

Ci Ma nde
Ci Her

45'
Ci Bolang
tur Ci Gun
Ci Gombong

Nag ara

Ci

Ano m
Ci Andam

Ci Nagar

Ci

Wa

len

Ci Balagung
Ci Balagung

Ci

Ci
Her ang

Sun

gare um

3002

Ci

Ha

lan

48'

Kuk ulu

Ci

51'

Ci
Ci Cantu

Kar oya

Ci Sokan

Ci

Laku

D i s a j i k a n d a n d i c e t a k o l e h B A K O S U R TA N A L
Ci Sok an

Ci Lak u

Ci

Ci Peus

Ci Laku
ing

Jat i

54'

57'

Sumber: 1. Peta Dasar Rupabumi - Bakosurtanal Tahun 2000 2. Peta Daerah Aliran Sungai/DAS Bopunjur 3. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah JABOTABEK Dep. PU, Tahun 1997 4. Hasil deliniasi peta aliran sungai Jabotabek 5. Peta Sungai dan Situ - BKSP JABOTABEK 6. Proyek Pengelolaan Sumber Air dan Pengendalian Banjir Ci Liwung - Ci Sadane 7. Hasil Rapat Tim Teknis BKTRN Tahun 2002

10700'

03'

06'

09'

12'

15'

0656'00'' LS 9233005 mU

21'

24'

27'

30'

9348129 mU 0554'00'' LS

33'

36'

39'

42'

45'

48'

51'

54'

57'

10700'

03'

06'

09'

12'

15'

9347328 mU 0554'00'' LS

754655mT

643953 mT 10618'00'' BT

P1
10630' T 0524' S 36' 42' 48' 10654'' T 524' S

10718'00'' BT

Tg. Wetan
S. Galiansiman

Muara Wetan

P. Pateloran Timur P. Penjaliran Timur P. Pateloran Barat

Skala 1 ; 250.000
S. Gaa
28'

S. Wetan

S. Samp

KEPULAUAN SERIBU
28'
P. Jagung P. Penjaliran Barat

BADAN KOORDINASI TATA RUANG NASIONAL


P1
Tg. Bungin

ar
bahb

esar

P. Rengat P. Sebaru Besar P. Nyamplung P. Lipan P. Kapas P. Sebaru Kecil P. Pantara Timur

Ci Tarum

nggi

N1

Muara Bungin

S. Betingti

57'

S. Betingbesa

P. Yu Barat

P. Pantara Barat P. Karang P. Yu Timur

S. Betingcerme

32'

32'

S.

Bet

L A U T

J A W A
36'

ing

lam

57'

B4
Ci
36'

S. Mati

P. Kelor Timur P. Kelor Barat P. Semut Kecil P. Cina P. Jukung P. Sepa Timur P. Semut Besar P. Sepa Barat P. Melintang Besar P. Melinjo P. Papatheo P. Perak P. Melintang Kecil P. Kayuangin Melintang P. Pelangi P. Kayuanginputri P. Tongkeng P. Putri Barat P. Macan Kecil P. Macan Gundul P. Macan Besar (Matahari) P. Kayuangin Bira P. Bira Besar P. Genteng Besar P. Kuburan Cina P. Kayuangin (Genteng) P. Bira Kecil P. Genteng Kecil P. Bulat P. Pemagaran P. Panjang Kecil

P1
40'
Pulau Paniki

B4 N1

Ta rum

B7/HP
gin

PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK,TANGERANG, BEKASI, PUNCAK DAN CIANJUR

P. Panjang Besar P. Kelapa

P. Kelapa Dua

40'
P. Kotok Kecil

P. Harapan P. Kaliage Besar


P. Opak Besar P. Opak Kecil

P. Kaliage Kecil P. Semut

P. Karang Bongkok

P. Kotok Besar

P. Karang Congkak P. Gosong Pandan P. Gosong Keroya P. Sempit P. Karya

P. Semak Daun

44'

P. Gosonglayar

44'
P. Pramuka

ong

P. Panggang
P. Karangkeling

S.

Ge

mb

S. Bun

S. Pecah

PETA STRUKTUR DAN POLA RUANG


0600'

S. Besar

P. Sekati P. Ayer P. Karang Beras

Ci Tarum

Ci Tarum

P1
0600'
Tg. Burung
Tg. Kait

P. Tidung Besar

48'

P. Tidung Kecil
P. Payung Kecil

48'
P. Payung Besar

B4

B7/HP
K. Blaca n

P2
ne da Sa

P5
Tg. Pasir
52'
P. Tikus P. Kongsi Tengah P. Kongsi Timur P. Kongsi Barat P. Tengah P. Pari P. Burung

B4
nkon K. Galia gsi

Tg.Gembong
52'

ian

Dur

Ci Tarum

B7/HP

Ci

Ci

P5
rian Mua ra Cidu

U
K. Irigasi
S. Pad atka rya

P5 P5
Teluk Pulaucangkir

P2
Te l u k N a g a

P2 B6 N1 P5 B6
0600' S
P. Lancang Besar

P1
56'
P. Lancang Kecil P. Laki P. Bokor P. Damar Besar P. Rambut Pulauuntungjawa
P. Damar Kecil

N1 B4/HP
S. Ma ti

Muaragembong
S. Nyamuk

B6 N1

TIR TAY ASA

Ci Durian

r gki can lau Pu ara Mu

P2
Mu

P5
ntar Cilo ara

S. Bulanb

KE

N1

B6 B6

56'

ulan

P5

S. Teras

P2

B4/HP
les

S.

Ba

B6 N1
Mekarbaru Kronjo
03'
an
Terus an Apun g

P2
Teluk Cileleus
Muara Cislatip

B4
K. Rawak idang

Muar a Mauk

B6

s eleu Cil

Rara

ara Mu

K.

S.

N1

Ci

Ci Tuis

Asin

Ci

Ci Hauk

B6

Keta

Kra ma t

B5
Ci

10630' T

36'

42'

48'

10654' T

K. Bagong

B4
K. Bag edo t

K.

0600' S

La

B4

n an g a

pang

Tg.Glatik
ane

Teluknaga

P1
Muara Cikarang
Ci Karan g
K. CBL
S. Nawan

B4
S. Gab ah

KABUPATEN KARAWANG
K.

Sad

Sukadiri Mauk
Ci Pasili

B7/HP N1
K.
K. Pond

P2
S. Tahang

B4/HP
Seg atel

Ci

03'

Irig asi

He

ran

B4
g

3 km
Ci Taru m

12 km

KABUPATEN TANGERANG

Kali Kedu kang

K. Bekasi

B2
K.

T E L U K
Kra ma

J A K A R T A

N1

ok

B7
K. DB.0

Apung

B5

Ci Slatip

B2

Kali

S. Tahang

B2
k

B2

K. Tegalkap

Pakuhaji

B6

P5
K. Sembi

K.

Kelin

K. Sekunder

as

an

B7/HP
Kosambi
ci

Ci Mau

Cabangbungin
Ci Hera ng

Ci Leleus

B5
cis

SKALA 1 : 150.000
B2

Kemiri
Ci Ma nci ri

P4 N1
K. Peran

langan

K. Bantar

K. CB L

Ci Rumpak

Gunung Kaler Kresek


06'

B5

B6

P2 P5

TANJUNG PRIOK Sunda Kelapa

P3 B2
I
I_

S. Tawar
K.

K. Pal

Bute

.4 K. DA

B5
Ci
Lew ang

B5
Lon
Ci

gok

K. Asin

P3
I

Ci Karang

K. Konteng

uk

KETERANGAN :
06'
K.

S. Taha

ne

K. Peranci

N1 B7

Muara Angke
KAN

K. Baru

I_ I

Muara Karang
Tanjungpriuk

B1 P3
Waduk Pluit

B1
I_ I

I_ I

I_

Ci Sada

ngkalan K. Pa

lian

AL BAR

Pasi

g K.Cengkaren

I_ I

S. Tiram

buku

K. Cakung

Ci

Ci

Her

AT

Beto k

Sepatan

B2

B6

B1
S.

I_ I

I_ I K. Sunter

I_ I

I_

_ I

_ I

B1

K. Ka rat an

_ I

B1

Ci Tarum
Bak ung

K. Tua

Rajeg

BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO - HATTA

K. Rangg

CAKUNG DRAIN

K. Swasembada

B2
k ukga Gar

B2
Ci Duria n

B2 B2
K.

Tambelang

K.Muarakarang

I_ I

D. ANCOL

B1
Tanjungpriok

K. SA.8

ng

K.
K.

Ibukota Negara
B5
K.
K. Kiam sar

Rencana Jalan Kereta Api Rencana Jalan Arteri

Bam

Ci

Gem

B1
ngke K.A

ja Ko Terminal

Tanjung Priok

S. Blen cong

Tarumajaya

K. DT.8

polb

B5

ayu

ang

ning

ng

I_ I

K. CBL

Waduk Sunter

K. Pluit

B1
K. Opak

Ancol

KABUPATEN BEKASI
Pebayuran
Ci Ta rum

Ibukota Propinsi Ibukota Kabupaten/kota

on

Baku ng

K. Ancol

Ci

K. Angke

drain

I_ I

areng

keng K.Jela

B5
n Ci Salura

Bam

ne

K. Cengk

K. S u nter II

K. Brengk

B5
09'
Ci Ran gon

g II SEL. iwun BESAR K. Cil JL. PINTU

I_ I

Ci Sada

Ci

Lon

gok

B2

K.

K. Sunter

K. Baku

I_ I

12

BEKASI

Bek

Sadan

Penjaringan

asi

HALTE BUS

K. Cikaran

Cilincing

Angke

Jalur Bus Prioritas Rencana Jalur Angkutan Massal

buk

ng

uni

ng

Benda

Kalideres

2 JAKARTA UTARA

Rawa Segaran
K. Koba
K. Gemp

ok

HALTE GLODOK

K. Ciliwung

HALTE OLIMO

BAR nal jirka JL. JELAM gol Gro K. K. Ban

G ROAD

Ci Longo

RIN

I_ I

n Ind uk

Ci Kakalen

JL. GUNUNG

K. Bapak

TE

JL. GAJAH

K. Ciher

SUDA

Balaraja

SAHARI

ang

e Ba

euh

MAKAL

I_ I

K. Pulopi

DR.

Man

JL.

RT A OU

Rencana Terminal Rawa Buaya

Grogol
JL. DAAN MOGOT

SATRIA

Ci

B1
dan e
Batuceper

WURUK

JL.

JA

I_ I

B5
i K. Sab

K. Angke

taris

etan

Terminal Grogol
JL. KYAI TAPA

Kru

JL. KH. HASYIM ASHARI

HALTE HARMONI
JL. IR. JUANDA
JL. DR. SUTOM

O
JL. PS.

kareng K. Ceng

Pasarkemis
KE SERANG
Ci Ma

K.

Sod

12
KYAI IN JL. CARING
JL. SURYO

K. Cili wung I II

HALTE PASAR CEMPAKA

KA

Kemayoran
24
Terminal Senen Senen
ER

HALTE YARSI
PTO . SUPRA

JL.

Poris

K. Sekre

LAKS

Duri

AMAN

HALTE SAWAH BESAR

JL. HAYAM

A YOS

KABUPATEN SERANG

sonah

Batuceper
Ci Sa

MADA

JL. DAAN

MOGOT

Kalideres

IVE

PROVINSI DKI JAKARTA


HALTE MANGGA BESAR

RSO

K. P

eng are

K. Tua

Terminal Kali Deres

B1

11

D. Sunter Barat

Ci Tarum

K. Krendang

tI K. Kruku

24

Sal ura Cis adn rat

krant

olbay

Koja

B1

09'

Batas Propinsi Batas Kabupaten

K. Gemb

Sukatani
ro

ung

an ng

pisan

K.
PRANOTO

kut II

JL.

PERIN HALTE TIS

PEDONGKELAN
RDEK

Kanal
Babelan
n
K. Come ng

I_ I

SENEN

Rawa Pondok

9
LETJ EN. S. PARM AN
JL. TOMAN

KEME

JL.

A JAKA RT

Ci Soge

Ci Lowong

B2
Ci Rarab

Tangerang

15
G

RAYA

15

HALTE

ian

JL. CIDENG

JL. CIDENG

23

Tanahabang

JAKARTA Gambir PUSAT


JL. KEBON

Dur

Ci

KOTA TANGERANG
Jatiuwung
K. An gke

TIMUR

Tanah Abang

BARAT

SIRIH

JL. MEDAN MERDEKA BARAT

SENTRA BARAT

K. Cideng

HALTE BI

I_ I

BAR

Kebonjeruk
taris

12
STASIUN TANAH ABANG

N JL. PRAPATA JL. KWITANG

HALTE PULO GADUNG

K. S asak pap a

STASIUN TAMAN ANGGREK

JL. BUND KR.

JL. JATI

JL. JEND. A. YANI

ur nce

MEDAN MERDEKA BARAT Gambir

HALTE ASMI

AAN

STASIUN CIDENG

HALTE PULOMAS

IN

NE

I_ I

JAKARTA BARAT

STASIUN TOMANG

HALTE LIPPO LETJEN JL. HALTE PS. CEMPAKA PUTIH HALTE HALTE GALUR RAWA SELATAN

Batas Kecamatan
g ban K. Lem

12

HALTE GADING

B5

R
ro K. G
2

Senen
JL.

K. Cil iwu

Terminal Pulo Gadung

Batas Kawasan
Jalan Tol
B5
12'

ng

SI BEKA JL.

RAYA

K. Banjirkanal

KRAMA

JL. KH.

TUBUN

KS.

K. Tonjong

K. Tengah

JL.

K. Teriti

K. Sekre

JL. SALE

JAKARTA OUTER RING ROAD

I_ I

MANSYUR

K. Canti

17
ONGAN JL. PEJOMP
JL.

12'

JL. MH. THAMRIN

Karet

10

A RAY

BONJOL

K. Pesang

STASIUN KARET INTERCHANGE

TOSARI Dukuhatas
STASIUN DUKUH ATAS

HALTE

Menteng
JL. PANGERAN
DIPON EGORO

Terminal Rawa Mangun

1
JL.

K. Tengah

Cikini

K. Bekas

K. Pasir

Jayanti

Situ Rawacipondoh

Bunderan H.I
JL. IMAM

JL.

K. Jambu

K. Tangsi

A1

GELOR

JL.

Ci Sada

MANSYUR

RIN

I_ I

B2 B2
Ci Du rian

. GATO

Permatahijau

KABAU

STASIUN PALMERAH

Tanahabang
T SUBR OTO

STASIUN MENARA BATAVIA

JL. SULTAN STASIUN AGUNG SETIA BUDI UTARA

HALTE SETIA BUDI

Terminal Manggarai

K. Sekunder

JAK

WADUK CIPONDOH

Cipondoh

ga

PRAM

K. Pembu

UKA

JL. PEMUDA

STASIUN KEBON KACANG

MAS

HALTE BUNDERAN HI

SENTRA TIMUR

RING ROAD gol

I_ I

Gondangdia

12

B4

. Mandung

ang

B2

A OU ART TER

I_ I

JL. KH.

grahan

Palmerah

JL. MARGONO DJOJOHADI KUSUMO

K. Banjirkan

STASIUN PEJOMPONGAN

al

Mampang

JL. PROK LAMAS

T RAYA

HALTE SARINAH

Pulogadung

Cakung

Jalan Arteri Jalan Kolektor

Rencana Kanal Waduk Rencana Waduk Sungai Danau/Situ Pusat Kegiatan Nasional

MBA

Matraman
AN

HALTE DUKUH ATAS

Kedung Waringin

MAS

MATRAM

JEND

K. Kobakrante

JL.

5
HALTE BENHILL
RMA . JEND JL. SUDI

I_ I

Cangkr

NKARET

JL. PENGGILINGAN

AD

22
Kebayoran

13
HALTE

STASIUN MADYA

Manggarai
DR.

JL.

BEKASI BARAT

JL. BEKASI TIMUR

JL. I GUSTI

Buaran
NGURAH RAI

Klender Baru Rawa Besar Cakung

ing

STASIUN DARMALA SAKTI

STASIUN KUNINGAN SENTRAL

MINANG

G RO

Jatinegara
JL.

JL. RAYA SENTRA PRIMER

K. Jambe

ne
ur

RAYA

10

Klender

JAKARTA TIMUR
16

Rencana Terminal Pulo Gebang


TIMUR

Bekasi Utara

JL.

ah son
er BP 5

batu

JATINEG

HALTE POLDA

6
STASIUN AMBASADOR
STASIUN TAMAN RASUNA

JATINEG K. Sentio

SAHAR

I_ I

STASIUN SAHARJO

JL. ASIA AFRIKA

ng TIMUR

Ci Biuk

SATRIO

STASIUN GELORA

Ci Kapek

K. Jikin K. Uluh

anwir

Ci

GATO T SUBR OTO JL.


RASU

K. Gelon

d K. Sa

iluman

K. Cant

HALTE MASJID AGUNG


JL. KEBAYORAN
BAR U

K. Ci l i wu n g I

OTISTA

JL. SISINGAMANGARAJA

Ci

JL. TRUNOJOYO

JL. WALTER MONGINSIDI

2
JL. KALI MALANG

Sa

JL. CILEDUG RAYA

11

STASIUN GRAND MELIA

ang

B2

lur

I_ I

el

iga

K. B e k as i

an

Bug

NA

K. S

Iri

Pondokbitung

SAID

Ciledug

22
.

Bekasi Barat
JL.

Bekasi

Ci Taru

gas

Cikupa

24

B2

K. Rasm

ggong

HALTE BUNDERAN SENAYAN

i Ta

K. Baru

I_ I

uku

K. Srengseng

K.

I_ I

Kebayoran Baru

Baru

JL.

onen g

Kali

ng

kjara

B2
Ci Payaeun
Ci Rara b

Kali G ro

Cisoka

Curug

ng

I_ I

B2
Ci Sabik

Kali

go

DEWI

Sasa

Pina

JL. SULTAN ISKANDARSYAH

Ci

I_ I

Ci Liwung

Jurangmangu

18

Terminal Cililitan

TOL JAKARTA - CIKAMPEK

K.

Be

K.

Ci Jantra

Ci Kolear

I_ I

B2

Pasarminggu Baru

K. Jamb

Bekasi Selatan
K.

B1 B1
K. Mala ng

Kramatjati
Kali

TIGARAKSA
i
Ci

Situ Cihuni
r
Ci Ate r

TANGERANG
B3
han

INDAH

Kali Sarua

I_ I

Ci Apus

Kebayoran Lama
PONDOK

19

B3
Bar u

Cibitung

Rawa Palalangan

Cikarang
I_

ur

RAYA

Kali Baru 1

iK

Kali Mampang

Cond

eun

Ci Cayu

K. Ulu

Raj

14
Kal
TOL

ng ara

MINGGU

K. Cakung

an Ci M

ce

Sudimara

BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA

Ci Kampek

K. Angke

SARTIK

15'

JL. MAMPANG

JL. KALI MALANG

KOTA BEKASI

B1

KABUPATEN BEKASI
K. Boj ongk

K.

Cika

PRAPATAN

Pondokranji

Duren Kalibata

K. Buntu

rahan angg

Terminal Blok M

Kru

rang

K.

B3

Kebayoran Lama

JAKARTA SELATAN
MAJA

JL.

B1 21

B1

Mala

etari K. Sekr

ane

JL. KYAI

tI

B3

B3

20. Pes

HALTE BLOK M

JL. KAPT. TENDEAN

SUPOMO PROF DR. .

JL. LETJEN. MT. HARYONO

Bekasi Timur

ng

JL. METRO

P esang gr a

JL. PASAR

JAGO

Ka li

Panongan
CURUG

Pagedangan

u2

Pasarminggu
BARAT

Terminal Pasar Minggu

I_

RAW

reu Ci Beu

B1
I I_ I

I_ I

JATI

Cilandak
Ciater
k Sau

Pasarminggu
NG WARU JL.

K. Sunter

Ci Binong

Terminal Taman Mini

Bata

CiRara b

I_ I

K. Bekasi

Sepa

Kali

ceu

Ci

Ci Ater

eum

ri

Ci Beur
Ci Bogo

Ci Bitung

Ma

B3
Ci
Pa yae

Ci

I_ I

OR

BOG

K. Cipi n

Ciputat

Ci

18'

Legok
Ci Sab ik

Baru

B3

B4

B4
Rawabuntu

a ng

Terminal Lebak Bulus

Warung Jati

TAMAN MINI INDONESIAINDAH


4

Serpong
B3 B1

Jatisari

Situ Cibeureum
I

Ci Durian

RAYA

teuy

JL.

Peu

B4 B2 B4
Kal

ban

I_ I

I_

aha

kut

Ci

B3

Ci Pegadunga

B2
ang Sad Ci.

I_

Tanjung Barat

Ir i

I_ I

Ci Langkap

Ci

Lem

ran Salu

B1
Ci Odeng

Kali

B2
Ci
Ci Buluh

Kali Baru

Jambe
Ca

Bata

Terminal Kampung Rambutan

Bantargebang

I_

Liw

ung

B2
Cipayung

as i Tar um
I

K. Sunter

I_ I

Ci

Ci

ke

i Gro

Rar ab

Serpong

I_

K.

K. Jeletren

Ater

Ang

Ci

B4 B4
Situ

Ci Karang
I

Bar

at

Saluran Irigasi

I_ I

I_

Kali

Sau

Beu

KE LEBAK
Ci Mat
Ci Conteng

reu

Ci Putat

B4
Egram

WADUK LIMO
PONDOK CABE

Lentengagung

B1
Kal i Gon

Ci

Kal i S a r ua

Ci Leungsi

Ci

B4 B4
Pamulang

ung Ci Jam bala

K. Caku

Kali

ap

Ci Jantung

ng

Ci Ayan

I_

uk

Ci Manceuri

K. Kambang

I_ I

B1

B3

Ked

B2
Tenjo

Cisauk

B4

B1
I I_

K. Sunter

Ci Bunar

Setu
Ci Ka ran g
I I_

B3

K. Angke

B4 B2

Ci Langk

Suwuk

B4
Situ Cileduk

Univ. Pancasila
kut i Kru Kal

Ci Keas

Ci Kadu
Ci

un

Ci Duria

Ci Lalay

B2
unge Jant
n aeu Ci Pay

B2

B2

I_

B4

Setu Babakan

I_

Ci

Setu Arman
4

B2
I I

Ci

i ngs Leu

Ci Lema

I_

21'

Ci
Ci Am

Mat

uk

WI TOL JAGORA

haban

B3

B1
u

B2
K. Angke

an

Cinere

B3
Univ. Indonesia

Bub

Rawa Indah
ur

I_

Parungpanjang
_ I
Ci

Jatisampurna

Rawa Burangkeng

Rawa Ciantra
Jamb

Laja

Ci Sadan
Kud a

uba K. Pam

Ci

Ci Pining

B. TANJUNG
un unge Jant
Ci Pang

B1
Kali Egram

B3
lan

B4
K. Ulu

Ci

K. Pesanggrah

I_

Serang
_ I

Kali Baru 2

K.Jeletreng

B3

B4
K. Sun ter

Ci. Sadang

B. CIANAM

Ci Lejit
aur

DEPOK
B1

_ I

Ci

ng mpu
K.

B4
Gro gol

B4
K.

Pondokcina

_ I

_ I

Pru

Beji
K. Krukut

B4
I

Ci Sadang

B2
Rawa Sadang
on ngg
Kal

I_

Gunungsindur
_ I
Ci
I

Situ Rancayuda

B4 B4
K. Cipu

B4
K.

Rawa Gede

Rawa Jemblung
Ci
nggis Ma

Ci Penj

Bun

B4
Ci

Ci Keas

ar

B2 B1
Ci

B2
Situ Sawangan

B4 B3

_I

I_

KOTA DEPOK
Situ Peladen
Situ Rawabesar
Depok Baru

am K. Enggr tat

Du

Ci Laja

B4
Ci Keas

Ci

i Ulu

K. Angke

B4
K.

Ci

Liw

ung

Baru 3

Rawa Sadang
ang Ma hab

Rawa Taman
Ra

Ci Pining

_ I

gkok

Ci
ng

I_

ng

K. Sunter

Jele

t am u

B2
tun Jan Ci gan

How e

Ge

lam
Ci

Ci

B3

B4

Le un g s

treng

Ci Baren

Ci Pinan

K. Sugu

Ci Jantu

B4/HP

_ I

I_

B. KARIAN\P (5.400 Lt/dt)


reum Beu Ci

B2
_ I
Ci Ma n
ri ceu

e Dua

Angk

K.

Ci Pang

Ci Sada

ng

Ci

Rawa Leungsir
Ci
I

I_

B1
Pancoranmas

Cileungsi
I

ang

I_

K. Angk

Situ Cekdam

B4/HP
a dan Cen Ci

Ci

Bag o

Sawangan
n gi n
Ci Pu tat

K.

Cimanggis
Situ Rawakalong

Pe sa

Telaga Subur
g

B4 B4

Ci Palahl

ar
I

I_

24'

B4

B4
I

_ I

B3 B4

B4

B4

I_

Ca ri

K. Angsana

I_

Kud

_ I

Ci.

Pin

gka

K.

Depok
Ci

ang

B4

Ci
a

B1

B2
Kum

B2
ang

Ci Picung
I

Lan

B2

I_

B3
ter Sun K.

Gunungputri
Situ Tlajung

K. Baru

Situ Pasirmaung
Situ Manceuri

Sad

Ci

I_

Situ Pulo

lis ggi Tun


I

_ I

B3

B4
I

TAMAN BUAH MEKARSARI


Situ Cipicung
Ci

I_

B2

_ I

I_

Ci
Ci Mar agu

Ci Durian
Beu reum

Situ Baru

B4

B4
Ci
I

Ci Keas

B4

Ci Geuju

B4

Ci Care h a n

N2

How e

I_

Parung

Sukmajaya
Situ Jatijajar

B4

_ I

ng Ci Jelet r e

I_

ng

B4
I

Ci
I

ane

Ci Bera
Ci Be

Jeng ir

B4
in

B4

I_

Sad

_ I

Ci

I_

Ci Pi nan g

K. Caring

P Ci

Puti

I_

K.

_ I

Ci Ka

Ci Bentang

au

B3

Setu Lebakwangi

Ci Bare

_ I

I_

K. Jati

_ I

Ci Howe

I_

Liw

Ci Pandan

I_

g K. Pa sa n

jang

Tata

Reun

I_

Ci Keas

Ci

Ci

D. Kiuntang

K. Sasakpan

I_

I_

Bojonggede

KABUPATEN BOGOR
Ci Bino

ng

Ci Liwung

B4
_I I
I_
I

B4
Setu Pagam
Ci Guha

Ci Karang

Ci Bolang

Setu Batok
K.

B4
Ang ke

Cibinong

reu

Irate

K. Demang

Ci

I_

Situ Kangin
Situ Tonjong

I_

B1
Bojonggede

empuhan Ci T

ane

_ I

Ci

Situ Cibuntu

iT eu

Setu Balekambang

r Lua

NAROGONG\P(1.290 Lt/dt)

B4 B4 B4 B4
Ci Kar ang

Citeureup

I_

ad

_ I

Ci S

I_ I

_ I
I

ingk

B4
Ci Luar

isan

30'
_
I I
I_

B4
_ I
I

Ci Beuteung

Setu Jampang
Setu Sigagu

B4

B4
K. Jati

Pam

_ I

Ci Durian

PROPINSI BANTEN
B4/HP
Ci
Barangba ng
I

B4

B4
as

Ci

reu

Ci B e
ng uteu

Ke

_ I

Ci Omas

B4/HP

Ci

Kemang

Ci Jere

I_

Teu

B4
Ci Temp
Ci Saru a

Ci

Ci Angke

_ I

_ I

I I

PARUNGBADAK

B4
ATANG SANJAYA
Cilebut

_ I

reum

_ I

Beu

Ci

pur

ng

ng

Lutu

Ci

B4/HP
Cigudeg

Ci Kani

anggel

Ci Luar

Ci Gen

Ci Sadan
Setu Burung
Ci Apus

_ I

KE

I_ I
I_ I
I_ I

B2

Ci Liwu

G TUN SBI GKA RAN

un Ci Arute

B4/HP
Ciampea

Kedunghalang

B4
Ci Baya wak
Kup

ki

_ I

I_

Ci Ante

B4

ria

Ci

I_

_ I

Du

Tem

Ci Hoe

ed Ci G

_ I

Ci Asa h an

33'
Ci Ma nge

SODONG\P (7.740 Lt/dt)

eW et a n

625
Ke as

Ci
Ci

I_

Setu Gede
I

_ I

Jere

u de K Ge

Situ Cigudeg
I_ I I_
I

Bad

Ci Taringul

I_

ak

Ci

Ci

Semplak
Ci Miis

Sur

B2
gbu

Ci

Sinda

G. Hambalang

Ci

ian

Tanahsareal

m A pea Ci

_ I

_ I

Ci
I

Ci Kasu

ngka

B4/HP
Ci Kaw ung

B4

B4
Ci J
Ci Seyah

Ci Kiam

B4
Ci Ja

Ci

Hi

ngbarang

Ci N

g nen ng

Ci Haniwung

Kol

Ci

an g S

i ki

_ I

Ci
Ci Keu

Asa

han

I_ I

B3
reu m

C
ne ada iS

Ci Teure

up
Ci Herang

Ka n

I_
I I_

Cibungbulang Leuwiliang

Ci Baturuyuk

er Ci H

ten

B2

Bogor Utara

B4
Ci
Ci Omas

_ I

Ci

deu ng

An

B1
at u

Ci Jurey

Ci
I I_

Setu Leutik

_ I

kis

rian Du Ci

B4

Bogor Barat
Ci Sin dan gba

Sukamakmur
jaw Ci Han ar

g Ba len don
Ci Hide ung

Sa t u

I_ I

ro

I_ I

I_ I

Dramaga
I_ I I_
I I_

Ci Jurey

Ci H am bo

I_ I

I_ I

I_ I

I_

I_ I

I_ I

Ci Keruh

along

B2 B4/HP
36'

KOTA BOGOR
Ci Keas

B4 B4
Ci Sero

Bad

Bogor
I
I_ I

_ I

Nanggung
n
Ci Beber

ak

I_ I

TWA

I_

B4

Ci Rawak

Ci

I_
I_

Ci Sarante

Ci Hideung

Ci Apus

Ci Kaniki

B2 I_

pea

Am

CIDURIAN

I_

I_

_ I

I_

Sukaraja
I I_ I
I

Ci Jayanti

B4

B4/HP
ang Her

B4
Ci Karet
kgak

B4

B3

Babakanmadang

_ I

Sukmajaya

Ci

B4/HP
an

Ci

_
I

en

Ci Madang

Ci Berang

B4/HP

B4

gur

_ I

B4 B4 N2
Ci Berang

Ci Du

G. Daha

Ci

Ant

B4/HP B4/HP

932

B4
Ci Herang

Ci Garu

ri

Ciomas

CI LIWUNG\P3.830 Lt/dt

Ci

_ I

Ci Teureup

Ci

ng

_ I

Bogor Timur
ngah Pene Ci
ang

B4/HP
Dul

Bada

Gadu

Ci Pinanggading

Liw

Ci Keas

Ci

Ci

en

Arut

n inte

ung

Rawagede
ah Pan
Ci Keas
ng Ci Rangra

Ci

Ci Bung

en

bulan

Ant

Ci

Dur

ang

Ci

B4 B4
39'

B1
Ci

Ci Paming

B4 B4

B4 B4

Ci

Kaniki Ci

Her

Bogor Selatan
s Apu

B4

_ I

B4
Ci Patat

ian

Ci

CIBURIAL

eng

San

Ci Hide

B4
Ci

B4

B4

B4

Ci Bada

kis

B4

Ci

Oma

B4

_ I

Ear

Ci Jambu

B4/HP

Ci

Letu

ung

B4

CIBEET

Ci

_ I

Ci

B4/HP
s

Ci

Ci Rejeg

Ci Letuh

Ci Sero

Ci Mang

B4

Ci Letuh

iK

Ci

eupa

anc

Gadog
Ci Liwun g

Ci Letuh

Ci Beureum

Ci Sarua

ing

Pu

Ci Esek

kis

ras

_ I

B4
Ci

B4 B4

Hide

ding

Ci Kaniki

ngga

ung

Ci Game

937

Ciawi
Ci

_ I

Tamansari
Pina

Megamendung

Ci

Pam

ng wu

eda

B3
B. GENTENG

ulu

_ I

B4
n

Ci

B4
an

_ I

G. Masigit

B4
a ased Ci Pur

Ci

Ci Jamb

Ci Ampe

Ci

Ci Katomas

B4

B4
840
Ci Na
Ci Asma ra

B4
Ci Saat

ung

Ci

B3 B4

San

Ci Megamen

I_

gku Ci

B4 B4 B4
Ci Malang

B4/HP N1 N1 B4 B3
dul Ci Kun
Ci Muhara

Ci anten

B4 B4 B4 B4

Ci

Man

Pasirpogor

Ci

Pamijahan
Ci Aru

Kere

teg

B3

B4 B3

B4
Ci Sar

Cisarua
dung

gira

Lul

ngn

ggu

_ I

B1
ng

B3 B4 B4

N1

B3

Ci Bunian

Ci

Gam ea

I_ I

B1

B4

Ci

Ci Tung

Ci
Ci

B4/HP B4

N1 B3 B3 B4

Pur

1204

wab

Ci Palasar

B4

Ci Sodong

akti

N2
Ci Asm ara

Ci Man

de

B3
Ci Her angg ede

I_

42'

G. Astana
iki Kan

Ci Badak

B4

Cijeruk Caringin
ne Sada

C A G. Talaga
l Gu ndu

1725

Ci Kalong

ten

Ku

luw un

alih

B2
Ci Kereteg

Ci Parak

B1

B3

G. Lemo

I_

B4

Ci

1030

G. Batu

TWA
Ci Samp

Ci

B4
2211

Ci

Ci Walen

dul Ci Gun

Ci Surian

eteg Ker

I_

ay

_I

an

G. Kendeng

Ci Suka

Ci Surup

B4 B4
Ci Langg ar

G. Gaga
Ci

B4
ere
Ci Nangsi
Ci Gagak

I_

1511
Ci Leungsir

Ci Mande

B3
T N
2044

Ci Pagedo

B3
a

Ci Mang

B4

Ci Anten

N2

Ci Leungsir

gan

I_

1430

Ci Pendaw

Ci Kany

1182
Ci Ga reh

B4
ong

Ci Bogo

G. Kempul

ran

Ci Sono

G. Gegerbentang
g

B1

B3 N1
Ci Her ang

B3

_ I

B4
ne
Ci Ma nde

B3

B4 B3

Ci Tapen

B1

Ci Maung

I_

Ci Bant

G. Bengkok

B3

B3
HL

45'

N2

B4
Ci Tami

Ci

Her ang

Sun

gare um

3002

Ci

Ha

I_ I

Ci Tamiang

Ci

Hera

Ci

Ci Gado
r Leu Ci Anju tik

ng

Ci

Sun

B1
Ci Anjur

Ci

Bala

gung

lan Ci Heu

g
Ci Jurang

undi

ng

48'

Cianjur Leutik

I_

I_

en gar
gu

Ci

Ci Beureu

Soka

KABUPATEN SUKABUMI

N1
Ci Bala

Ci

Emb

I_

UMI KE SUKAB

ng

Beu

B3
g
Ci Gadog
Ci Serpo

beu

G. Mandalawangi

_ I

I_ I I_ Ci I Kam

PROPINSI JAWA BARAT

Ci Sarua Leutik

Ci Balu
Ci

Ci Curug

kuda

Ci

B4
Bin ong

I_ I

B3
Kuk

Ci Sarua

Gede

Tiri

Ci

Ci
lik

Anju

Ci

Anju

Soka

La Ci
Ci

ku

Bele ng

Ci Padan

Ci Sarua

Gede

51'
Ci Sato

Ci Binong
ng

Ci Sarua Gede

Ci
Ci Cantu

Kar oya

Ci Sokan

Ci

Laku

Ci Peus

Ci Laku
ing
Ci Sarandi

Ci Kondang

54' 54'

643616 mT

10618'00'' BT

10718'00'' BT

0656'00'' LS
9233426 mU

754140 mT

21'

24'

27'

30'

33'

36'

39'

42'

45'

48'

51'

54'

57'

10700'

03'

06'

09'

12'

lan

I_

Ci Balagung

ang

Ci

I_

Ci Nagar

Ci

Wa

len

Ci Gombong

Ci Andam

T N

Ci

Ano m

_ I

N2

T N

tur Gun

B4/HP

Ci

Ci Bolang

_ I

G. Cipacet

_ I

1092

Danau Lido
Ci

B3

N2

B2

Ci Durian

gul

ete Ker

1891

N2

B4

B4 B4
Ci

KABUPATEN CIANJUR
N1 B4

Ci Angs

ana

B4
1375

G. Salak

Ci Badak

B4

gu

Ci Anten

Ci Apu

B3

Ci

Ci

Liw

B3

Ci Beet

t Bee

Ci Beet

leum

Ci

Pa

B4
Lal ay
Ci Awi

Ci Haneu

B4

las

I_

B4

ari

B4

B4
ber

Mah

B4

B4

I_ I

I_ I

Bogor Tengah

I_ I

I_

I_

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

Ci

I_ I

I_

I_

I_

Sad

B4/HP

an

B4/HP

I_

_ I

B4

gs i

G. Karang

B4

Ci Hieum

_ I

uang

Leun

I_

Bunar
I

Rancabungur

734

I_

_ I

B3

B2

Ci Patujah

_ I

B4/HP
Ci Pan gau r
I

Ci Bodas

un

Ci

I_

B1

Situ Gedong

B2

tuj

Pa

I_

B3

B4
K. Lay a

B1

B4

ah

Setu Silala

I_

Jasinga

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

Ci Berang

Situ Citatah

B4/HP

_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

KABUPATEN LEBAK

I_ I

B4

Pondok Terong

B2

Situ Kibing

I_

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

Situ Kadongdong

B2

B4

Situ Cikaret

Nambo

I_

ian

B4

Ci
I_ I

Cibinong

I_

I_ I

I_ I

I_ I

I_

Pan

Ci Landak

Ci

Kar

deu

_ I

ng Pina

ang

B2
Ci Cadas
Ci Ket

_I I

I_

Dur

Ci

Ci

_ I

Putatnutug

I_

Ci Kum

B2

Bog

Iwul

B4

I_

Setu

_ I

B4

I_

ur

aha n

_ I

I_

gde

B4

B3

Citayam

PA S I R K O P O

s Ci Le u n g

Jonggol

Ci

Par

anje

B4

Dan

_ I

_ I

K. Angke

Ci

B4

I_

eureum Ci B

Ci Pining

Situ Rawalo

K.

Ba

I_

B4

Ci Reundeu

Ci Hoe

Ci Pasanggra

ru

_ I

I_

B4

27'

Setu Malangnengah
I

Citayam
a

B3

_ I

B4

K. Baru 3

I_

B4
K. Lay

_ I

B4
I_ I I

Baw ah

B4
Ci ung

in ing Car

Rumpin

Situ Cilodong

B3

B4

I_

P Ci

Situ Citatah

B4
K.

B4

I_

ng

ran g
an
g

B4

B1

B1
I I

B4

I_

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

I_ I

B1

B2
I I

Setu Tunggilis
I

Ci Panyai

rang

ran

ngko

t uj

ah
Ci Goo ng

ingk Ci Pam

isan
I

Cibarusah
I

Ci Anggon

s Ci Boda

g juan Ci Han

Ci

Hau

B4
et Ci Be

ing

Ci Tangkurak

B2
Ci Me

t Bee Ci

Ci Hoe

Cariu
Ci Gentis

Ci Sero

han

Cintarasa

Ci Kemba

B4
t
Ci Baregbeg

Bee

Ci Gulinga

Gam bir

KE CIANJUR

Be ureum Ci
Ci Barebeg

I_ I

K. Codet

Ciledug

STASIUN KUSUMA STASIUN CANDRA SCBD

STASIUN STRIA MANDALA

Tebet 5
a

14

rum

STASIUN CASABLANCA

JL. CASABLANCA STASIUN MENTENG DALAM

Tebet

STASIUN TEBET

Uta

STASIUN PALAZA SENAYAN

SYAFI'E

Kranji

STASIUN KAMPUNG MELAYU

K.

K. Derowak

DR.

K. Pisang

STASIUN KOMDAK

PROF

JL. ABDUL

JL. KP. MELAYU

BESAR

BARAT

JL.

Terminal Kampung Melayu

Sek

ra

23

Jatinegara

Klender

Saluran

KABUPATEN TANGERANG
Ci Ma nce uri

Ci

Cay

B4
und

HALTE GELORA

13

Ba

pak

ARA

ARA

JO

K.

Jalan Lain Jalan Kereta Api


15'

JL. JEND

Sa d

Cawang

Durensawit

Kali Sodetan

21

Stasiun Kereta Api


Rencana Jalan Tol

Kali Malang
TOL JAKARTA - CIKAMPEK

Tambun
K. Sad ang

Kru kut

ka

si

B1

Ci

Tar

um

KE

et

Pondokgede

I_ I

B2

I_

BUMI SERPONG DAMAI

Ci

eum Beur

KAR AWA NG

i Bar

Lemahabang
t

Sa

lur

an

Iri

gas

B4
tan

Ci

Bee

i Ta

rum Uta ra

Ci

ARAHAN PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

I_

KODE ZONA
18'

NAMA ZONNING

I_

Kal

i Kru

un

N-1 LINDUNG

Ci

Be

et

a. Tidak diperkenankan bagi kegiatan budidaya b. Kegiatan budidaya yang telah terlanjur dalam jangka panjang harus dikeluarkan dari zona ini

g
I

len gka

gol

Da

nas

aun g

Ci

B4

gse ng

I_ I
I
I

c. Hutan Lindung (HL)


Reu nde

Saluran Irigasi Tar um Bar at

uran Irigasi T Sal aru mB ara t

d. Riset
21'

Ci

I_ I

pea ng

KE CIKAMPE K

e. Hutan sepadan sungai, danau, laut dan lereng terjal f. Hutan perlindungan badan air g. Hutan Bakau

I_ I

li Suwuk Ka

I_ I

Ci
I

Be

et

Ci Pu tat

I I

Ci ria n
aur
Ka nda
Ci

I
I

B2
Ci Paming kis

Peru mpu

N-2
24'

Ci Jantun

ng

Kar

K. Ge de

a. Tidak diperkenankan bagi kegiatan budidaya b. Wisata Alam c. Kawasan preservasi dan konservasi budaya, flora dan fauna d. Riset

ng

an rah

B2
Ci Beet

pa

Ci Man uk

Ci

I_ I

ng

Sud a

HUTAN KONSERVASI/ CAGAR ALAM/ TAMAN NASIONAL/ TAMAN WISATA ALAM/ SUAKAMARGASATWA /BUDAYA/ PENINGGALAN SEJARAH

Ci Beu teu

27'

KODE ZONA B-1

ARAHAN PEMANFAATAN

gr

Ci gau r

pa

a. Perumahan Hunian padat (Perkotaan) b. Perdagangan dan Jasa c. Industri ringan non polutan dan berorientasi pasar

Ci Genti

I I

rak

B-2
30'

a. Perumahan Hunian sedang (Perdesaan) b. Pertanian / Ladang c. Industri berorientasi tenaga kerja

Ci Ka lon g

I
I

Ci

B-3
KANAL TARUM BARAT\P (31.000 Lt/dt)
tis

a. Perumahan Hunian Rendah (Intensitas Lahan Terbangun Rendah Dengan Rekayasa Teknis)

Ci Keun euh

KABUPATEN PURWAKARTA
33'
Ci
Ci

Ci

ng

gel

Ci

nte ung

lo

Bun lang

b. Pertanian / Ladang
B-4

Be et

Om as

Ci Beu

a. Perumahan Hunian Rendah b. Pertanian lahan basah/kering (Dengan Teknologi Tepat Guna)

Pam

sal

ing

Ci eng Hil ir

ran g

Waduk Jatiluhur

c. Perkebunan, Perikanan, Peternakan Agroindustri, Hutan Produksi


Ci Gaha

36'

B - 4/HP

Zona B4 yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Produksi Tetap atau Hutan Produksi Terbatas sesuai Peraturan Perundang-undangan

B4/HP

Ci

goro

wek

B-5

Ci Kir ay

a. Pertanian lahan basah (Irigasi Teknis)


Ci Dadap

Ci

Seus

Pak

Paku

ilan

CI

39'

B-6

a. Perumahan Hunian Rendah dengan KZB maksimum 50 persen b. Daya dukung lingkungan rendah

Sa da ne

Ci

Lem

a
s
eng

Ci ump ang

Ci Tateu

c. Pemanfaatan ruangnya harus disetujui oleh Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
B-7

ten

ua

a. Perumahan Hunian Rendah dengan KZB maksimum 40 persen b. Daya dukung lingkungan rendah, Hutan Produksi

Ci An
Na gar a
Ci Sada

g
Ci Jam be

_ I

Ci Warin

42'
gin

c. Pemanfaatan ruangnya harus disetujui oleh Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional
B - 7/HP

Ci Nangsi
Ci Kundul
Ci Maleber

Zona B7 yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Produksi Tetap atau Hutan Produksi Terbatas sesuai Peraturan Perundang-undangan

birus

eng

Waduk Cirata
na Ci Angsa

Ci He

Zona P1
45'

Zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang berfungsi untuk mencegah abrasi, intrusiair laut, pencemaran dan kerusakan dari laut Pemanfaatan diarahkan untuk menjaga fungsi Zona N1

Nag ara

Ci Balagung

Zona P2

Zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang berfungsi untuk referensi banjir mencegah abrasi, intrusiair laut, pencemaran dan kerusakan dari laut Pemanfaatan diarahkan untuk menjaga fungsi Zona N1 dan Zona P5

Zona P3
48'

Zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang mendukung zona dengan intensitas penfaatan tinggi dan tingkat aksesibilitas tinggi Pemanfaatan diarahkan untuk menjaga fungsi Zona B1 Zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang menpunyai daya dukung lingkungan rendah Pemanfaatan diarahkan untuk menjaga fungsi Zona B2 dan B4

ulu

Zona P4

Ci

51'

Zona P5

Zona dengan karakteristik sebagai kawasan yang berfungsi untuk mencegah abrasi, retensi air intrusiair laut, dan konservasi hutan bakau dengan daya dukung lingkungan rendah Pemanfaatan diarahkan sebagai penyangga Zona N1 dengan Zona B1

D i s a j i k a n d a n d i c e t a k o l e h B A K O S U R TA N A L
Ci Lak u

Ci Jat i
Ci Sok an

Sumber: 1. 2. 3. 4. 5. Peta Dasar Rupabumi Skala 1 :25.000 - Bakosurtanal tahun 2000 Hasil Rapat Tim Sektoral,Pemerintah Daerah dan BKSP Keppres nomor 114 tahun 1999 tentang Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur Peta Pola Pemanfaatan dan Struktur Ruang hasil konsultasi dengan Daerah Peta Kawasan Hutan dan Perairan Jabodetabek-Punjur, Baplan Kehutanan tahun 2007

15'

0656'00'' LS 9233005 mU

You might also like