Professional Documents
Culture Documents
L E M B A R A N P E M B E R L A K U A N
Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan dari komite SMA Negeri 1 Payung Sekaki, maka dengan ini Dokumen KTSP SMA Negeri 1 Payung Sekaki ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2011/2012.
Mengetahui: Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji Syukur kita ucapkan kehadirat ALLah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaikan Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA Negeri 1 Payung Sekaki Tahun Pelajaran 2011/2012. Selama penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini,kami banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk menghaturkan terima kasih kepada : 1. 2. 3. KTSP ini. 4. KTSP ini. 5. 6. Para Guru dan Tata Usaha SMA Negeri I Payung Sekaki, serta pihak Semua pihak yang tidak sempat disebut satu persatu, yang telah lain yang telah membantu terwujudnya KTSP ini. memberi bantuan dalam penyelesaian KTSP ini. Akhir kata kami bermohon kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang diberikan merupakan amal saleh dan diberikan balasan oleh Allah SWT amin. Kami yakin sepenuhnya, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya demi kesempurnaan isi dari KTSP ini. Sirukam, 18 Juni 2011 Kepala Ketua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok dan Para Pengawas dan Fasilitator Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Barat dan jajarannya, yang telah banyak memberikan masukan. jajarannya, yang telah banyak memberi bimbingan, petunjuk dan dorongan. Kabupaten Solok, yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan
ii
iii
DAFTAR ISI
L E M B A R A N P E M B E R L A K U A N...........................................................i KATA PENGANTAR............................................................................................ii DAFTAR ISI.....................................................................................................iv DAFTAR TABEL.................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN......................................................................................6 A. RASIONAL..................................................................................................6 1. Latar Belakang.........................................................................................6 2. Dasar Hukum..........................................................................................7 B. Visi Satuan Pendidikan:...............................................................................9 C. Misi Satuan Pendidikan..............................................................................10 D. Tujuan Satuan Pendidikan.........................................................................11 STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN...........14 E. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan.........................................................14 F. Program Muatan Lokal...............................................................................19 G. Kegiatan Pengembangan Diri....................................................................27 H. Pendidikan Kecakapan Hidup......................................................................39 I. Pengaturan Beban Belajar...........................................................................40 J. Ketuntasan Belajar.....................................................................................41 K. Kenaikan Kelas..........................................................................................50 L. Kelulusan..................................................................................................68 M. Penjurusan...............................................................................................71 N. BAB II Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal/Global..................................................................................................74 KALENDER PENDIDIKAN......................................................................76 O. Pengaturan tentang Permulaan Tahun Pelajaran........................................76 P. Jumlah Minggu Efektif..............................................................................77 Q. Liburan Sekolah .....................................................................................78 R. Kalender Sekolah....................................................................................80
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Kurikulum Kelas X..................................................................15 Tabel 2. Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII program IPA..................................17 Tabel 3. Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII program IPS...................................18 Tabel 4. Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar Pendidikan Al-Quran Tingkat SMA Kelas X Semester 1..................................................................................21 Tabel 5 Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar Pendidikan Al-Quran Tingkat SMA Kelas X Semester 2...................................................................................22 Tabel 6. Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar Pendidikan Al-Quran Tingkat SMA Kelas XI Semester 1...............................................................................23 Tabel 7 Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar Pendidikan Al-Quran Tingkat SMA Kelas XI Semester 2.................................................................................24 Tabel 8 Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar Pendidikan Al-Quran Tingkat SMA Kelas XII Semester 1..............................................................................25 Tabel 9 Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan....................................40 Tabel 10 Kriteria ketuntasan minimal Kelas X.....................................................42 Tabel 11 Kriteria ketuntasan minimal Program Ilmu Alam.....................................43 Tabel 12 Kriteria ketuntasan minimal Program Ilmu Sosial .......................43 Tabel 13 Minggu Efektif Semester 1 (satu) 2011................................................77 Tabel 14 Minggu Efektif Semester 2 (Dua) 2011.................................................77 Tabel 15 Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu: ........78
BAB I
PENDAHULUAN
A. 1.
RASIONAL Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA Negeri 1 Payung Sekaki sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik dengan mengutamakan pembelajaran yang inovatif, efektif dan menyenangkan. 2. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.
tentang
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2). 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20. 3. Standar Isi Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006.
4.
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.
5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 dan No. 6 Tahun 2007 Ketentuan di dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2006 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (1,2,3,4,5). Ketentuan di dalam Permendiknas No. 6 Tahun 2007 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 6. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Standar Pengelolaan Pendidikan mengatur pengelolaan Pendidikan oleh satuan dasar dan menengah yang meliputi: 1) Perencanaan Program, 2) Pelaksanaan Rencana Kerja, 3) Pengawasan dan Evaluasi, 4) Kepemimpinan Sekolah, 5) Sistim Informasi Manajemen dan 6) Penilaian Khusus ditetapkan dengan Permendiknas No. 19 Tahun 2007 7. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan Pengaturan dan pengendalian mutu pendidikan diatur dalam Permendiknas No. 20 Tahun 2007 8. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Standar Sarana dan Prasarana merupakan kriteria minimum dari sarana dan prasarana yang ada di satuan pendidikan, ditetapkan dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
9. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran, ditetapkan dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007 B. Visi Satuan Pendidikan: Terwujudnya lulusan beriman, cerdas, mandiri dan kompetitif. Indikator : 1. Terwujudnya perilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja 2. Terwujudnya pengembangan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya 3. Terwujudnya penunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya 4. Terwujudnya partisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial 5. Terwujudnya toleransi keberagaman agama, bangsa, golongan sosial ekonomi dalam lingkup global suku, ras, dan
6. Terwujudnya pembangunan dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif 7. Terwujudnya kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan 8. Terwujudnya kemampuan pemberdayaan diri mengembangkan budaya belajar untuk
9. Terwujudnya sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik 10. Terwujudnya kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks 11. Terwujudnya kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial 12. Terwujudnya pemanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab 13. Terwujudnya partisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 14. Terwujudnya ekspresi diri melalui kegiatan seni dan budaya
15. Terwujudnya apresiasi karya seni dan budaya 16. Terwujudnya hasil karya kreatif, baik individual maupun kelompok 17. Terwujudnya penjagaan kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan 18. Terwujudnya komunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun 19. Terwujudnya pemahaman hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat 20. Terwujudnya sikap menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 21. Terwujudnya keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis 22. Terwujudnya penunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris 23. Terwujudnya penguasaan pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
C.
Misi Satuan Pendidikan 1. Mewujudkan perilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja 2. Mewujudkan pengembangan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya 3. Mewujudkan penunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya 4. Mewujudkan partisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial 5. Mewujudkan toleransi keberagaman agama, bangsa, golongan sosial ekonomi dalam lingkup global suku, ras, dan
6. Mewujudkan pembangunan dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif 7. Mewujudkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan 8. Mewujudkan kemampuan pemberdayaan diri mengembangkan budaya belajar untuk
9. Mewujudkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
10
10. Mewujudkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks 11. Mewujudkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial 12. Mewujudkan pemanfaatan lingkungan secara produktif dan jawab bertanggung
13. Mewujudkan partisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 14. Mewujudkan ekspresi diri melalui kegiatan seni dan budaya 15. Mewujudkan apresiasi karya seni dan budaya 16. Mewujudkan hasil karya kreatif, baik individual maupun kelompok 17. Mewujudkan penjagaan kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan 18. Mewujudkan komunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun 19. Mewujudkan pemahaman hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat 20. Mewujudkan sikap menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 21. Mewujudkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis 22. Mewujudkan penunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris 23. Mewujudkan penguasaan pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
D.
Tujuan Satuan Pendidikan Tujuan SMA Negeri 1 Payung Sekaki Secara umum adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
1. Tujuan Jangka Pendek (1Tahun) 1) Siswa kelas XII tamat dan lulus 100 % 2) Rata-rata NEM Lulusan Minimal 7,00
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
11
3) 50 % lulusannya dapat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri 4) Terlaksananya proses pembelajaran secara interaktif, efektif dan efisien. 5) Siswa memiliki disiplin tinggi dalam belajar dan taat beribadah 6) Meningkatnya profesionalisme guru dalam menjalankan tugasnya 7) Terpilihnya siswa/siswi parskibraka untuk tingkat kabupaten dan Propinsi. 8) Menjadi juara olimpiade sains, lomba mata pelajaran, olah raga dan kesenian 3 mata pelajaran untuk tingkat kabupaten dan 2 mata pelajaran untuk tingkat propinsi 9) Memiliki labor TIK yang dilengkapi dengan sarananya 10)Memiliki WC siswa yang representatif 11)Memiliki tempat parkir siswa yang representatif 12)Memiliki taman sekolah yang asri dan indah 13)Memiliki Mushala yang representatif 2. Tujuan Jangka Menengah ( 4 tahun) 1) 100 % siswa kelas XII tamat dan lulus tiap tahun pelajaran 2) Tercapainya rata-rata NEM lulusan minimal 8,00 3) 60 % lulusannya dapat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri 4) Terlaksananya proses pembelajaran secara interaktif, efektif dan efisien. 5) Siswa memiliki disiplin tinggi dalam belajar dan taat beribadah. 6) Meningkatnya profesionalisme guru dalam menjalankan tugasnya 7) Berhasilnya siswa sebagai juara dalam mengikuti perlombaan mata pelajaran, olah raga, kesenian . 3. Tujuan Jangka Panjang
12
1) 100 % siswa kelas III tamat dan lulus tiap tahun pelajaran 2) Tercapainya rata-rata NEM lulusan minimal 8,5 3) 70 % lulusannya dapat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri 4) Terlaksananya proses pembelajaran secara efektif dan efisien. 5) Terlaksananya proses pembelajaran dengan dua bahasa (Billingual) untuk seluruh kelas 6) Siswa memiliki disiplin tinggi dalam belajar dan taat beribadah. 7) Meningkatnya profesionalisme guru dalam menjalankan tugasnya 8) Terbentuknya tim bola volly dan sepak bola yang handal dan juara di tingkat kabupaten dan Nasional. 9) Adanya ruang khusus komputer dan internet 10)Berhasilnya siswa sebagai juara dalam mengikuti perlombaan, mata pelajaran, olah raga, kesenian dan LKIR. 11)Tersedianya labor khusus untuk Fisika, Biologi, Kimia dan Bahasa. 12)Tercapainya tujuan yang terkandung dalam visi sekolah
13
TINGKAT
E.
Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Muatan Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, muatan lokal yang dikembangkan oleh sekolah, kegiatan pengembangan diri dan Pelajaran Tambahan. 1. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang diajarkan di SMAN 1 Payung Sekaki mulai kelas X, XI dan XII ada sebanyak 17 mata pelajaran dengan rincian sebagai berikut: 1) Pendidikan Agama Islam, 2) Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, 3) Bahasa Inggris, 4) matematika, 5) Fisika, 6) Kimia, 7) Biologi, 8) Sosisologi, 9) sejarah, 10) ekonomi, 11) geografi, 12) seni dan budaya, 13) Sastra Indonesia, 14) Pendidikan Jasmani, olah raga dan kesehatan, 15) Teknologi Informasi dan Komunikasi, 16) Bahasa Arab Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam suasana yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat antara peserta didik dan pendidik. Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada peserta didik. Guru sebagai fasilitator mendorong peserta didik agar mampu belajar secara aktif, baik
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
14
fisik maupun mental. Selain itu, dalam pencapaian setiap kompetensi pada masingmasing mata pelajaran diberikan secara kontekstual dengan memperhatikan perkembangan kekinian dari berbagai aspek kehidupan. Pengorganisasian kelas-kelas dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas tiga program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial. a. Kurikulum Kelas X 1) Kurikulum Kelas X terdiri atas : a. 16 mata pelajaran, b. muatan lokal, c. pengembangan diri d. dan Pelajaran Tambahan seperti tertera pada Tabel 1. 2) Jam pembelajaran untuk mata pelajaran Sejarah dan geografi mengalami penambahan jam masing-masing 1 jam pelajaran. Hal ini disebabkan sesuai dengan analisis pemetaan SK dan KD mata pelajaran tersebut. 3) Alokasi Waktu untuk setiap mata pelajaran satu jam adalah 45 menit. Jam Pembelajaran untuk setiap mata pelajaran seperti pada tabel 4. 3) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu. Struktur kurikulum Kelas X disajikan pada Tabel 1
15
Komponen A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Fisika 7. Biologi 8. Kimia 9. Sejarah (1) 10. Geografi (1) 11. Ekonomi 12. Sosiologi 13. Seni Budaya 14. Pend. Jasmani, O.R & Kesehatan 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 16. Bahasa Arab 17. Muatan Lokal (Pendidikan Al Quran) 18. Pengembangan Diri Pramuka Bimbingan Konseling Pembinaan Oliampiade Sains Pembinaan Olimpiade Olah Raga Paduan Suara Jumlah
40
40
b. Kurikulum Kelas XI dan XII 1) Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Kurikulum tersebut secara berturut-turut disajikan pada Tabel 5, 6, 7, dan 8.
16
2) Jam pembelajaran untuk mata pelajaran Sejarah (IPA) dan Ekonomi (IPS) mengalami penambahan jam sebanyak 1 jam pelajaran. Hal ini disebabkan sesuai dengan analisis SK dan KD mata pelajaran tersebut. 3) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. 4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu
17
5. Matematika 6. Fisika 7. Kimia 8. Biologi 9. Sejarah (1) 10. Seni Budaya 11. 12. 13. 14. 15. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Bahasa Arab Muatan Lokal (Pendidikan Al Quran) Pengembangan Diri
4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2*)
4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2*)
4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2*)
4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2*)
Pramuka Bimbingan Konseling Kreativitas Siswa Tari (Modren Dance) Pembinaan OOSN Paduan Suara Kontes Bahasa Inggris Jumlah 40 40 40 40
18
Komponen Bimbingan Konseling Kreativitas Siswa Tari (Modren Dance) Pembinaan OOSN Paduan Suara Kontes Bahasa Inggris Jumlah
40
40
40
40
F.
Program Muatan Lokal Muatan lokal yang dikembangkan dan diajarkan di SMAN 1 Payung Sekaki disusun berdasarkan analisa sumber daya sekolah dan kebutuhan siswa adalah Pendidikan Alquran yang wajib diikuti oleh seluruh siswa kelas X, kelas XI dan kelas XII untuk tahun pelajaran 2011/2012. 1. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Pendidikan Al-
quran Tingkat SMA a. Latar Belakang Kondisi dilapangan saat ini menggambarkan fenomena yang memprihatinkan, keadaan siswa SMA sebahagian besar belum mampu membaca al-Quran dengan fasih ,apalagi untuk memahami dan menghayati isi serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Pengertian Mata pelajaran pendidikan al-Quran adalah pemberian pengetahuan serta bimbingan tentang membaca ,menulis, memahami ,menghayati dan mengamalkan kandungan al-Quran yang berhubungan dengan aqidah , ibadah dan akhlak .
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
19
c. Tujuan Mata pelajaran pendidikan al-Quran pada tingkat SMA bertujuan : 1. Meningkatkan kompetensi membaca,menulis, menterjemahkan ,menghapal, 2. 3. 4. 5. memahami, menghayati isi al-Quran sebagai lanjutan dari
tingkat pendidikan sebelumnya Meningkatkan rasa cinta terhadap al-Quran dan senang membacanya. Terbiasa mengamalkan isi al - Quran , baik berkenaan dengan akidah , Menghafal minimal surat pendek pilihan yang terdapat dalam Meningkatkan efektifitas baca tulis al-Quran dan pemahamannya
ibadah maupun akhlak JuzAmma dan ayat ayat pilihan lainnya. dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat d. Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan di tingkat SMA adalah : 1. Terbiasa dan fasih membaca al-Quran dengan irama muratal dan menulisnya dengan kaedah penulisan khath naskhi 2. Memahami ilmu tajwid 3. Memahami ilmu dasar 4. Hafal 20 surat pendek pilihan dalam juz amma dan beberapa ayat alQuran pilihan yang berhubungan dengan aqidah, ibadah dan akhlak 5. Memahami isi 20 surat pendek pilihan dalam juzamma dan beberapa ayat al-Quran pilihan 6. Membiasakan ajaran aqidah, ibadah dan akhlak dalam kehidupan seharihari
20
e.
Quran Tingkat SMA Tabel 4. Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar Pendidikan Al-Quran Tingkat SMA Kelas X Semester 1 No 1 Standar Kompetensi Mendeskripsikan ayat-ayat tentang al-Quran aqidah, Kompetensi Dasar 1.1.Membaca secara tartil , mengartikan dan memahami ayat-ayat al-Quran tentang hari akhir dan amal shaleh ( Qs, azZalzalah/99: 1-8 dan Qs.an-Nahl/16:97) 1.2.Mempraktekkan amal shaleh dalam kehidupan sehari-hari 1.3.Menghafal Qs. az-Zalzalah/99: 1-8 dan menulis khat naskhi Qs.an-Nahl/16:97) 1.4.Membaca secara tartil, mengartikan dan memahami ayat-ayat al-quran tentang shalat tahajjud(Qs. Al-Qadar/97:1-5 dan Qs al-Isra17:79 1.5.Mempraktekkan shalat tahajjud bersama 1.6.Menghafal Qs. Al-Qadar/97:1-5 dan menulis khat naskhi Qs al-Isra17:79 1.7.Membaca secara tartil , mengartikan dan memahami ayat-ayat al-Quran tentang keutamaan ilmu ( Qs.al-Alaq/96:1-19 dan al-Mujadilah/58:11) 1.8.Menghafal ( Qs.al-Alaq/96:1-19 dan alMujadilah/58:11) 1.9.Membaca secara tartil, mengartikan dan
21
memahami
Qs.al-Baqarah
ayat
221
Tabel 5 Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar Pendidikan Al-Quran Tingkat SMA Kelas X Semester 2 No 2 Standar Kompetensi Mengklasifikasikan ayat-ayat tentang al-quran aqidah, Kompetensi Dasar 2.1.Membaca secara tartil , mengartikan dan memahami serta menghafal Qs al-Hujurat ayat 6 tentang informasi 2.2.Membaca sacara tartil , mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al-Quran tentang makhluk yang mulia (Qs.At-Tin/95:1-8 dan al-Isra/17:70) 2.3.Menghafal Qs.At-Tin/95:1-8 dan menulis khat naskhi Qs.al-Isra/17:70 2.4.Membaca secara tartil, mengartikan dan memahami ayat-ayat al-quran tentang pertolongan Allah ( Qs. Al-Insyirah/94:1-8 dan Qs. Yasin/36:8-9) 2.5.Menghafai Qs. Al-Insyirah/94:1-8 dan Qs. Yasin/36:8-9 dan menulis khath naskhi Qs. Yasin/36:8-9
22
2.6.Membaca secara tartil , mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al-Quran dan hadis tentang shalat dhuha ( Qs.AdhDhuha/93:1-11) 2.7.Mempraktekkan shalat dhuha dalam kehidupan sehari-hari 2.8.Menghafal Qs.Adh-Dhuha/93:1-11) dan menulis khath naskhi hadis tentang fadhilah shalat dhuha
Tabel 6. Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar Pendidikan Al-Quran Tingkat SMA Kelas XI Semester 1 No 1 Standar Kompetensi Mengklasifikasikan ayat-ayat al-quran tentang akhlaq Kompetensi Dasar 1.1.Membaca secara tartil , mengartikan dan memahami tentang isi-isi ayat-ayat mazmumah( dan al-Quran Qs. AlQs.Atakhlaq
Humazah/104:1-9 Taubah/9:35)
1.2.Menghafal Qs. Al-Humazah/104:1-9 dan Qs.At-Taubah/9:35) dan menulis khath naskhi Qs.At-Taubah/9:35 1.3.Membaca secara tartil, mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al-quran dan hadis tentang manajemen waktu ( Qs.alAshr/103:1-3 dan Qs. Al-Anbiya/21:1-2) 1.4.Menghafal dan menulis khath naskhi Qs.al-Ashr/103:1-3 Anbiya/21:1-2) dan Qs. Al-
23
1.5.Membaca secara tartil , mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al-Quran tentang cinta harta(Qs.at-Takatsur/102:1-8 Qs.at-Takatsur/102:1-8 khath naskhi dan dan Qs.alQs.al-Munafiqun/63:9) 1.6.Menghafal menulis
Munafiqun/63:9 1.7.Membaca secara tartil, mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al-Quran tentang orang yang berpaling dari al-Quran ( Qs. Taha/20:124-127) 1.8.Menghafal 127 Qs. Taha/20:124-127 dan menulis khath naskhi Qs. Taha/20:124-
Tabel 7 Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar Pendidikan Al-Quran Tingkat SMA Kelas XI Semester 2 No 2 Standar Kompetensi Mengklasifikasikan ayat-ayat yang akhlaq al-quran berhubungan Kompetensi Dasar 2.1.Membaca secara tartil , mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al-Quran tentang timbangan amal(Qs. al-Qariah/101:1-11 dan Qs.al-Infithar/82:10-15) 2.2.Mewnghafal Qs. al-Qariah/101:1-11 dan menulis khath naskhi Qs.al-Infithar/82:1015 2.3.Membaca secara tartil, mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al-Quran tentang akhlaq mazmumah(Qs.al-Adyat/100:1-11
24
dan Qs.ali-Imran/3:180) 2.4.Menghindari akhlaq mazmumah dalam kehidupan sehari-hari 2.5.Menghafal Qs.al-Adyat/100:1-11 dan menulis khath naskhi Qs.ali-Imran/3:180) 2.6.Membaca secara tartil , mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al-Quran tentang akhlaq mahmudah (Qs.al-Bayyinah/98:1-8 dan Qs al-Hijr/15:39-40) 2.7.Mempraktekkan akhlaq mahmudah dalam kehidupan sehari-hari 2.8.Menghafal Qs.al-Bayyinah/98:1-8 dan menulis khath naskhi Qs al-Hijr/15:39-40 2.9.Membaca secara tartil , mengartikan dan memahami ayat-ayat al-Quran tentang usaha manusia(Qs.al-Lail/92:1-15 2.10.Menghafal Qs.al-Lail/92:1-15 dan menulis khath naskhi Qs.al-Lail/92:1-10
Tabel 8 Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar Pendidikan Al-Quran Tingkat SMA Kelas XII Semester 1 No 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi ayat 1.1.Membaca secara tartil , mengartikan dan al-Quran yang memahami tentang 72) 1.2.Menghafal Qs.al-Kafirun/109:1-6 serta dan Qs.az-Zumar/39:71-72
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
isi-isi sifat
al-Quran Qs.al-
menulis 25
khath naskhi Qs.az-Zumar/39:71-72 1.3.Membaca secara tartil, mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al-quran tentang melalaikan 1.4.Menghafal menulis shalat (Qs.al-Maun/107:1-7 dan Qs.aldan Qs.al-Mudatsir/74:42-43) Qs.al-Maun/107:1-7 khath naskhi
Mudatsir/74:42-43) 1.5.Membaca secara tartil , mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al-Quran tentang beribadah 1.6.Menghafal kepada Allah(Qs.aldan Qurasy/106:1-4 dan Qs.al-Baqarah/2:21) Qs.al-Qurasy/106:1-4 Qs.al-Baqarah/2:21) dan menulis khath naskhi Qs.al-Qurasy/106:1-4 1.7.Membaca secara tartil, mengartikan dan memahami isi ayat-ayat al-Quran tentang bahaya dusta dan sombong(Qs.alFil/105:1-5 dan Qs.al-Araf/7:40-41) 1.8.Menghafal Qs.al-Fil/105:1-5 dan menulis khath naskhi Qs.al-Araf/7:40-41) 1.9.Membaca secara tartil, mengartikan dan memahami isi ayat-ayat tentang anjuran berzikir dan fadhillahnya(Qs. Al-Ala/87:119 dan Qs.al-Ahzab/33:41-42 1.10.Mempraktekkan zikir dalam kehidupan sehari-hari 1.11.Menghafal Qs. Al-Ala/87:1-19 dan menulis Qs.al-Ahzab/33:41-42 1.12.Membaca secara tartil , mengaartikan
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
26
dan memahami isi ayat-ayat al-Quran tentang pemeliharaan diri (Qs.atdan Tariq/86:1-17 dan Qs.al-Infikar :10-12 1.13.Menghafal Qs.at-Tariq/86:1-17 menulis khath naskhi Qs.al-Infikar :10-12 G. Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
1. Tujuan Umum
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik dengan memperhatikan kondisi sekolah.
2. Tujuan Khusus
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan:
27
a. Bakat b. Minat c. d. f. Kreativitas Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan Kemampuan kehidupan keagamaan
e. Kemandirian g. Kemampuan sosial h. Kemampuan belajar i. j. Wawasan dan perencanaan karir Kemampuan pemecahan masalah
b. Ruang Lingkup Pengembangan diri meliputi dua komponen: 1. Pelayanan konseling, meliputi pengembangan: a. kehidupan pribadi b. kemampuan sosial c. kemampuan belajar d. wawasan dan perencanaan karir 2. Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan: a. Kepramukaan b. Lomba Cerdas Cermat TAP MPR c. Seni, olahraga d. Keagamaan e. Pembinaan siswa Olimpiade
28
g. English Club
4. Pengembangan Diri Melalui Layanan Konseling Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual dan atau kelompok, sesuai dengan kebutuhan, potensi bakat, minat, perkembangan, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik. 1. Pengertian Konseling
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara peroprangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam pengembangan kehidupan prbadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan perencanaan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. 2. a. Bidang Pelayanan Konseling Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik. b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang
pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai, dan mengembangkaan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
29
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. c. Pengembangan kegiatan belajar, yaitu bidang
pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. 4. Pengaturan Pelayanan Bimbingan Konseling
a. Klasikal yaitu guru BK memberikan pelayanan secara umum dengan cara masuk kedalam kelas b. Indifidual yaitu guru BK memberikan pelayanan secara individu kepada siswa yang membutuhkan pelayanan khusus
5.
Program Pelayanan e. 1)
konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
30
3)
meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program bulanan. 4)
meliputi kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan. 5)
Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) konseling.
f. 1)
Penyusunan Program
Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yan diperoleh melalui aplikasi instrumentasi. 2) Substansi program pelayanan konseling meliputi keempat bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas konselor.
6.
Penilaian Kegiatan 3. a. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui: Penilaian segera (LAISEG),yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.
31
b.
waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan terhadap peserta didik.
c.
waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dammpak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik. 4. Penilaian proses kegitan pelayanan konselinh dilakukan melalui dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi
analisasi terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagai mana tercantum di dalam SATLAN pelaksanaan kegiatan. 5. Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam
LAPELPROG.
32
NILAI HASIL PELAYANAN KONSELING SEKOLAH : . . . . . . . . . . . . . . KELAS No. 1. 2. 3. 4 5. 6. 7 8 9 : KONSELOR Nama NIS SEMESTER :.................. : Nilai Keterangan
Sirukam, ......2011 Konselor (................................) Keterangan Nilai yang diberikan hanya ada dua kategori : Nilai A berarti memuaskan Nilai B berarti memadai perlu Kolom keterangan diisi masih ada yang diperhatikan bila keadaannya memang
demikian Hasil kegiatan pelayanan konseling secara seluruhan dalam satu semester untuk setiap peserta didik yang merupakan kompenen
33
pengembangan kualitatif.
diri
dilaporkan
secara
JENIS LAYANAN KONSELING YANG DITERIMA PESERTA DIDIK Sekolah.............: Kelas : . . . . . . . . . . . . . . Semester Konselor :.................. : .................
Jenis Layanan No. Nama NIS Orien tasi Infor masi Penem/ peny Peng kont Kons peror Bimb Klp Kons klp Konsul tasi Medi asi Jml
1 2 3 4 5 6 7
34
5.
Kegiatan Ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah 2. a. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler
kurikuler untuk mengembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik. b. didik. c. untuk
Sosial,
3.
a. individual. b.
yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik. c.
kurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh. d. kepuasan peserta didik. e. berhasil. f.
Menyenangkan,
kurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyrakat. 4. a. Jenis Kegiatan Ekstra Kurikuler
Krida,
Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR),PKS, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).
36
Latihan/lomba
keberbakatan
/prestasi,
Lomba Cerdas Cermat TAP MPR, pengembangan bakat olah raga, seni
dan budaya, cinta alam,English Club, dan keagamaan. d.
substansi antara lain karier, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni, budaya.
e.
5. a.
Format Kegiatan
Individual,
yaitu
format
kegiatan
ekstra
Kelompok ,
yaitu
format
kegiatan
ekstra
Lapangan,
yaitu
format
kegiatan
ekstra
kurikuler yang diikuti seseorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan lapangan.
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
37
B. PERENCANAAN KEGIATAN Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang memuat unsur-unsur : 1. 2. 3. 4. 5. Sasaran kegiatan Substansi kegiatan Pelaksanaan kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta waktu dan tempat Sarana dan pembiayaan
keorganisasiannya
dan keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh Guru, konselor dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah. 2. Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan
sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana sebagaimana direncanakan. D. PENILAIAN KEGIATAN Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah oleh pelaksana kegiatan. E. PELAKSANA KEGIATAN
38
Pelaksana kegiatan ektra kurikuler adalah pendidik dan atau tenaga kependidikan sesuai dengan kemampuan da kewenangan untuk kewenangan untuk kegiatan ekstra kurikuler yang dimasud. F. PENGAWASAN KEGIATAN 1. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah dipantau,
dievaluasi, dan dibina melalui kegiatan pengawasan. 2. a. b. Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara : Interen, oleh kepala sekolah/madrasah. Eksteren, oleh pihak yang secara
struktural/fungsional memiliki kewenangan membina kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud 3. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan
ditindaklanjuti utnuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah. H. Pendidikan Kecakapan Hidup Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. Dengan demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran seharihari yang diemban oleh mata pelajaran yang bersangkutan, seperti mata pelajaran TIK dan Mulok. Kurikulum untuk SMAN 1 Payung Sekaki memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
39
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal seperti tempat kursus dan lembaga lainnya
I.
Pengaturan Beban Belajar Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem
paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 45 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu adalah sebagai berikut adalah 42 jam pembelajaran. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan sebagaimana tertera pada Tabel 25 adalah
40
menit)
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri dari: Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
J.
Ketun tasan Belajar SMA Negeri I Payung Sekaki menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan belajar. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran sebagai berikut:
41
Tabel 10 Kriteria ketuntasan minimal Kelas X No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 MATA PELAJARAN Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Biologi Kimia Sejarah Geografi Ekonomi Sosiologi Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Keterampilan /Bahasa Asing (Bahasa Arab) Muatan Lokal Pengembangan Diri Kriteria Ketuntasan Minimal PPK dan Praktik 76 65 65 65 65 65 65 65 67 65 65 65 75 70 65 65 76 Sikap B B B B B B B B B B B B B B B B B B
42
Tabel 11 Kriteria ketuntasan minimal Program Ilmu Alam KKM Kelas XI PPK dan Kelas XII PPK dan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Kimia Biologi Sejarah Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Praktik 76 65
65 68 65 65 65 65 65 75 70
Sikap
B B B B B B B B B B B
Praktik 76 65
65 68 65 65 65 66 65 75 75
Sikap
B B B B B B B B B B B
12 13 14 15
Kesehatan Teknologi Informasi 65 dan Komunikasi Bahasa Arab Muatan Lokal Pengembangan Diri 65 76
B B B B
65 65 76
B B B B
Tabel 12 Kriteria ketuntasan minimal Program Ilmu Sosial No Mata Pelajaran KKM 43
Kelas XI PPK dan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Sejarah Geografi Ekonomi Sosiologi Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga 12 13 14 15 Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Bahasa Arab Muatan Lokal Pengembangan Diri
Praktik 76
65 65 68 65 65 65 65 65 75
Sikap
B B B B B B B B B B B B B B B
Praktik 76
65 65 68 65 65 65 65 65 75 75
Sikap
B B B B B B B B B B B
dan 70
65 65 76
65 65 76
B B B B
Mekanisme dan Prosedur Penentuan KKM Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut: 1. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
44
mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan; 2. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi 3. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan ratarata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut; 4. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan ratarata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut; 5. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik; 6. Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara; 7. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
45
Langkah-Langkah Penetapan KKM Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut: 1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut: KKM Indikator KKM MP KKM KD KKM SK
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran; 2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian; 3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan; 4. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
46
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah: 1. Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut: a. guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; b. guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi; c. guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan; d. peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi; e. peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep; f. peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan; g. waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan; h. tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar.
47
2. Kemampuan
sumber
daya
pendukung
dalam
penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah. a. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran; b. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah. 3. Tingkat kemampuan ( intake ) rata-rata peserta didik di sekolah yang bersangkutan Penetapan intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya. Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh:
Kriteria dan Skala Penilaian Sedang 65-79 Sedang Rendah 80-100 Rendah
48
Intake siswa
Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan. Aspek yang dianalisis Kompleksitas Daya Dukung Tinggi 1 Tinggi 3 Tinggi 3 Kriteria penskoran Sedang 2 Sedang 2 Sedang 2 Rendah 3 Rendah 1 Rendah 1
Intake siswa
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan
49
Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM ideal (100%) 1 Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi. Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan sekolah dapat meningkat dari tahun ke tahun. 2 K. Kenaikan Kelas Ketentuan kenaikan bagi siswa dari kelas X ke kelas XI maupun dari kelas XI ke kelas XII, tidak dapat dilepaskan dari hasil penilaian, baik penilaian melalui tes maupun penilaian non tes. SMA Negeri 1 Payung Sekaki dan SMA lainnya di Kabupaten Solok, dalam menentukan kenaikan kelas mengacu kepada ketentuan yang telah ada dalam Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan SK kebutuhan Dirjen sekolah dengan No. mempertimbangkan ketentuan pada Mandikdasmen
12/C/Kep/TU/2008. Maka ditetapkan kriteria/syarat-syarat kenaikan kelas dari kelas X ke kelas XI dari kelas XI ke kelas XII sebagai berikut ; 1. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap semester genap. 2. Telah menyelesaikan semua program MP yang ada di kelasnya saat ini 3. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning), dimana peserta yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidi sampai yang bersangkutan mampu mencapai KKM dimaksud. Artinya, nilai kenaikan kelas harus tetap memperhitungkan hasil belajar peserta didik selama satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung.
50
4. Mencapai nilai baik untuk MP Agama dan Akhlak Mulia, Pendidikan Kewarganegaraan, Kesenian (Seni Budaya), Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan atau disingkat APKJO. 5. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran. 6. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program, atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program. Sebagai contoh: Bagi Peserta didik Kelas XI a. Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi. b. Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi. 7. Nilai rata-rata semester I pada kelasnya saat ini minimal rata rata KKM 8. nilai rata-rata semester I dan II pada kelasnya saat ini minimal rata rata KKM 9. Persentase kehadiran dalam belajar selama 1 tahun pelajaran tidak boleh kurang dari 85% 10. Nilai kepribadian, seperti kedisiplinan, sopan santun, kejujuran dan lain-lain minimal baik (B). 11. Siswa dinyatakan tinggal kelas apabila : a. Tidak memenuhi kriteria kenaikan kelas di atas b. Karena alasan yang kuat, misalnya karena gangguan kesehatan kompetensi yang ditargetkan 12. Siswa yang mengulang di kelas yang sama, nilainya untuk semua indikator, KD dan SK yang Ketuntasan Belajar Minimumnya sudah dicapai, minimal harus sama dengan yang dicapainya pada tahun sebelumnya untuk dapat naik kelas yang lebih tinggi. fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai
51
Prinsip, Teknik, Mekanisme dan Prosedur Penilaian 1. Penilaian hasil belajar didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Sahih, didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang akan diukur. b. Obyektif, menggunakan prosedur dan kriteria penilaian yang jelas. c. Adil, tidak dipengaruhi oleh kondisi atau alasan tertentu yang dapat merugikan peserta didik, misalnya: kondisi fisik, agama, suku, budaya, adat, status sosial atau gender. d. Terpadu, tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. e. Terbuka, prosedur, kriteria dan dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam penilaian harus diketahui oleh pihak yang berkepentingan. f. Menyeluruh dan berkesinambungan, dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan belum, serta mengetahui kesulitan peserta didik. g. Sistematis, terencana, bertahap dan mengikuti langkah-langkah baku. h. Beracuan kriteria, menilai apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi/ranking seseorang terhadap kelompoknya). i. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur maupun hasilnya. 2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa: tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik , seperti: a. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja b. Teknik observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. c. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek. 3. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan pendidikan.
52
4. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidi. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk SATU NILAI pencapaian kompetensi mata pelajaran untuk masingmasing NILAI PENGETAHUAN dan NILAI PRAKTIK sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan, serta kualifikasi/predikat NILAI SIKAP, disertai dengan DESKRIPSI kemajuan belajar/ketercapaian kompetensi peserta didik sebagai pencerminan kompetensi utuh. 5. Penilaian hasil belajar pada setiap kelompok mata pelajaran, sebagaimana diatur dalam PP 19/2005, Pasal 64, dilakukan melalui aspek : 6. No 1 2 3 4 5 Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia Pendidikan Kewarganegaraan Ilmu Pengetahuan dan Kognitif Psikhomotor Afeksi
Mengacu pada prinsip penilaian tersebut di atas, berikut ini tabel dari tiap mata pelajaran dengan ketiga aspek pengetahuan, praktik, dan sikap (Afektif). Tanda blok () pada Pengetahuan dan Praktik menunjukkan bahwa aspek tersebut sangat tipis (tidak dominan ) untuk dinilai secara mandiri.
53
Aspek Penilaian Komponen Yang Dominan Penge Pra Sikap tahua Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (untuk lainnya disesuaikan dengan karakteristik masingmasing) agama n k tik Pendidikan Agama berfungsi dan untuk : pengembangan penyesuaian Ketiga aspek keimanan mental ketaqwaan, lingkungan, praktik, dan Keterangan
penanaman dan pengamalan nilai ajaran Islam, terhadap pencegahan dari hal-hal yang negatif. Pengetahuan, afektif/sikap, proses penilaiannya dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu, sebagai contoh: Aspek Pengetahuan, dominan pada pembelajaran Alquran, Aqidah, Syariah, Tarikh dan Muammalah, sholat, membaca al Quran/al Kitab, berkhotbah, dsb.nya Aspek Sikap, yang terkait dengan mata pelajaran dominan pada aspek penanaman nilai
nilai akhlak. Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga negara yg. Cerdas, terampil dan berkarakter setia kepada bangsa dan Negara yang mampu merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945. Aspek yang dinilai lebih dominan pada: Aspek Pengetahuan mencakup: peningkatan pemahaman konsep dan fakta tentang hakikat berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan
54
Aspek Penilaian Komponen Yang Dominan Penge Pra Sikap tahua n k tik amanat Pancasila dan UUD 1945. Penggunaan berbagai metode seperti: kooperatif, penemuan, inkuiri, interaktif, eksploratif, berfikir kritis, dan pemecahan praktik), Aspek pelajaran masalah, yang Sikap dimaksudkan untuk / meningkatkan efektifitas pembelajaran (bukan penilaiannya yang terkait terintegrasi dengan terpadu di dalam aspek pengetahuan. mata mencakup: pembentukan karakter Keterangan
bangsa yang adaptif terhadap keberagaman, mampu berpikir kritis dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sosial, politik, ekonomi, budaya dan keamanan, dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat untuk : berkomunikasi (mengakses/bertukar informasi), pemersatu peningkatan Aspek yang bangsa, sarana pelestarian dan budaya, sarana peningkatan aspek
pengetahuan dan keterampilan IPTEK. dominan meliputi pengetahuan, praktik dan afektif. Aspek Pengetahuan, yang dinilai mencakup kemampuan: Menyimak, membaca, dan kebahasaan (tata bahasa dan kosa kata) serta apresiasi sastra. Penilaian seluruh kemampuan
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
55
Aspek Penilaian Komponen Yang Dominan Penge Pra Sikap tahua n k tik dimaksud dilakukan secara terpadu, menyeluruh dan terintegrasi. Aspek praktik dapat dinilai dari kemampuan berpidato, dan membuat karangan menggunakan tata bahasa dan kosa kata yang tepat. Aspek pelajaran dan Sikap yang terkait dengan santun mata dalam pendapat/ mencakup: Keterangan
berkomunikasi, responsif dalam mendengarkan mampu menyampaikan pertanyaan sesuai dengan kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, dan antusias Mata Pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lain. dalam membaca, Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lain, berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses dan bertukar informasi secara global, untuk membina hubungan interpersonal, dan meningkatkan wawasan tentang budaya bangsa asing (wawasan internasional). Aspek yang dominan meliputi aspek pengetahuan, praktik dan afektif, yang proses penilaiannya berjangka panjang dan bertahap. Aspek Pengetahuan mencakup kemampuan : mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca Penilaian
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
(reading), seluruh
menulis serta
(writing)
dan
Kebahasaan/linguistik
sosiokultural. dimaksud 56
kemampuan
Aspek Penilaian Komponen Yang Dominan Penge Pra Sikap tahua n k tik dilakukan terintegrasi. Aspek Praktik dapat dinilai dari kemampuan berbicara dan mengarang menggunakan tata bahasa dan kosa kata yang tepat. Aspek pelajaran dan Sikap yang terkait dengan mata dalam pendapat/ mencakup: santun secara terpadu, menyeluruh dan Keterangan
berkomunikasi, responsif dalam mendengarkan mampu menyampaikan pertanyaan sesuai dengan kaidah berbahasa (Inggris dan bahasa Asing lain) yang baik dan benar, dan antusias dalam membaca, Mata Pelajaran Matematika Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan untuk menghitung, masalah mengukur, , dan menurunkan, menggunakan rumus matematika memecahkan mengkomunikasikan gagasan melalui grafik, peta, diagram atau secara lisan/kalimat. Aspek yang dominan meliputi aspek pengetahuan dan sikap/ afektif, sebagai contoh: Aspek Pengetahuan mencakup : pemahaman terhadap konsep, prosedur /proses menghitung, dan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Aspek Praktik pada mata pelajaran ini kurang
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
57
Aspek Penilaian Komponen Yang Dominan Penge Pra Sikap tahua n k tik dominan, karena hanya sebagian kecil saja KD yang dapat dinilai peralatan praktiknya seperti : seperti : menggambar/mengukur Penggunaan ruang/sudut. kalkulator, Keterangan
komputer, alat peraga atau media lain, hanya untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran, yang penilaiannya terintegrasi/terpadu dalam aspek pengetahuan. Aspek yang Sikap mencakup: yang terkait dengan ketekunan, mata dan pelajaran ini ,menitikberatkan pada sikap ilmiah ketelitian, kemampuan memecahkan masalah secara logis dan sistematis. Mata Pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi Fisika, Kimia, dan Biologi berfungsi untuk
menumbuhkan kesadaran terhadap keteraturan dan keindahan ciptaan Tuhan, meningkatkan pemahaman konsep dan prinsip-prinsip melalui sejumlah keterampilan proses dan sikap ilmiah. Keterampilan proses mencakup: pengamatan, pembuatan bahan kerja. Ketiga aspek (pengetahuan, memiliki bobot praktik penilaian dan yang 58 sikap/afektif) hipotesis, penggunaan alat dan yang dilaksanakan melalui kegiatan
Aspek Penilaian Komponen Yang Dominan Penge Pra Sikap tahua n k tik proporsional. Proses penilaiannya dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu, sebagai contoh: Aspek Pengetahuan mencakup : pemahaman konsep yang berfungsi untuk menunjang pelaksanaan praktik. Aspek praktik mencakup keterampilan proses dan ketrampilan sains yang dilaksanakan melalui praktikum. Aspek yang Sikap mencakup: yang terkait dengan ketekunan, mata dan pelajaran, menitik beratkan pada sikap ilmiah ketelitian, kemampuan memecahkan masalah secara logis dan sistematis. Keterangan
Mata pelajaran ini secara umum berfungsi untuk: menumbuhkan kesadaran peserta didik tentang terjadinya masyarakat perubahan dalam dan dimensi perkembangan waktu (MP.
Sejarah), menanamkan pengetahuan tentang pola keruangan dan proses alam yang terjadi pada bumi (MP. Geografi), meningkatkan dalam kemampuan peserta didik
status dan peran peserta didik dalam kehidupan dan budaya (MP.
Aspek Penilaian Komponen Yang Dominan Penge Pra Sikap tahua n k tik meningkatkan dan kepercayaan penghargaan/ di lingkungan kebanggaan masyarakat terhadap budaya terutama di bidang bahasa, seni Indonesia Aspek penilaian yang dominan adalah aspek Pengetahuan dan Sikap/Afektif, sedangkan Aspek praktik sifatnya hanya menunjang dalam proses pembelajaran, sebagai contoh: Aspek Pengetahuan mencakup: pemahaman fakta, konsep, dan melakukan penelaahan / analisis secara rasional tentang berbagai hal yang terkait dengan bidang kajian masing-masing mata pelajaran. Penggunaan berbagai peralatan seperti alat peraga, atau kegiatan pembelajaran di luar kelas/sekolah (kunjungan), dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran (bukan praktik), yang di terkait air, penilaiannya dalam dengan aspek mata terintegrasi/terpadu pengetahuan. Aspek Sikap yang pelajaran mencakup: menanamkan semangat kebangsaan, /kekeluargaan, cinta tanah kebersamaan dan menghargai semangat perjuangan Keterangan
60
Aspek Penilaian Komponen Yang Dominan Penge Pra Sikap tahua n Mata Pelajaran Ekonomi k tik MP. Ekonomi berfungsi untuk meningkatkan Keterangan
pemahaman peserta didik tentang konsep, teori, kenyataan dan peristiwa ekonomi di lingkungan masyarakat, serta memiliki jiwa kewirausahaan. Bidang kajian Akuntansi dalam mata pelajaran Ekonomi berfungsi teliti, jujur dan untuk: mengembangkan bertanggungjawab dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap rasional, pengadministrasian laporan keuangan. Aspek yang dominan pada mata pelajaran Ekonomi adalah aspek pengetahuan dan afektif. Sedangkan aspek praktik sifatnya hanya penunjang proses pembelajaran, sebagai contoh: Aspek Pengetahuan mencakup pemahaman konsep, teori, fakta/peristiwa/perilaku ekonomi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pembukuan dalam bidang akuntansi merupakan aplikasi pengetahuan di bidang akuntansi (bukan praktik), yang penilaiannya terintegrasi/ terpadu dalam aspek pengetahun. Aspek pelajaran Sikap ini yang terkait dengan mata mencakup: kemampuan dan
memecahkan masalah yang berkaitan dengan ekonomi, menanamkan sikap teliti, jujur memiliki jiwa kewirausahaan.
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
61
Aspek Penilaian Komponen Yang Dominan Penge Pra Sikap tahua n Mata Pelajaran Seni Budaya k tik Mata pelajaran Seni Budaya berfungsi untuk menumbuhkembangkan mengembangkan intelektual, sikap toleransi, imajinatif seni, demokrasi, beradab, hidup rukun dan mampu kemampuan ekspresi melalui Keterangan
mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan dan mampu memamerkan karya seni. Aspek Pengetahuan pada mata pelajaran ini hanya berfungsi sebagai ranah pendukung dalam melaksanakan aspek praktik. Aspek praktik merupakan ranah yang dominan, karena pembelajaran Seni Budaya berupa aktivitas fisik dan cita rasa keindahan, yang tertuang dalam kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berapresiasi dan berkreasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan peran. Aspek kepekaan Sikap yang dominan pada mata pelajaran seni budaya adalah pengembangan rasa, toleransi, menghargai/ mengapreasi karya seni dan daya kreativitas. Mata Pelajaran Pendidikan Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong berbagai aktivitas seni, yang penilaiannya terintegrasi dan terpadu di dalam
62
Aspek Penilaian Komponen Yang Dominan Penge Pra Sikap tahua n Jasmani, Olahraga Kesehatan dan k tik perkembangan kemampuan penghayatan sehat. Aspek Pengetahuan pada mata pelajaran ini mencakup pengetahuan mengenai kesehatan dan berbagai macam penyakit. lebih Aspek praktik pada mata merupakan ranah yang sangat dominan, karena pembelajarannya aktivitas motorik. Aspek Sikap yang dominan dalam pelajaran ini adalah pembentukan nilai dan pembiasaan pola hidup sehat. Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi dan Teknologi berfungsi tentang informasi untuk sarana dan TIK, komunikasi dan (TIK) menekankan fisik, nilai keterampilan pengetahuan, motorik, penalaran, Keterangan
(sikap-mental-emosional-
meningkatkan
pengetahuan kemampuan
menggunakan sarana TIK secara optimal. Aspek Pengetahuan, mencakup pengetahuan tentang sarana (hardware) dan program (software) yang diperlukan dalam penggunaan TIK pada kehidupan sehari-hari, dan kemampuan menggali Aspek dan Praktik mengelola informasi serta melakukan komunikasi. mencakup kemampuan 63
Aspek Penilaian Komponen Yang Dominan Penge Pra Sikap tahua n k tik menggunakan dan memelihara sarana TIK. Aspek Sikap yang terkait dalam mata pelajaran ini mencakup kemampuan belajar mandiri, memecahkan masalah, dan meningkatkan rasa percaya diri. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah. Aspek yang dinilai, disesuaikan dengan karakteristik jenis program muatan lokal yang dilaksanakan dan diikuti oleh peserta didik. Keterangan
Pelaksanaan Program Remedial Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan pada KD tertentu, menggunakan berbagai metode yang diakhiri dengan penilaian mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta didik. Pada hakikatnya semua peserta didik akan dapat mencapai standar kompetensi yang ditentukan, hanya waktu pencapaian yang berbeda. Oleh karenanya perlu adanya program pembelajaran remedial (perbaikan) PRINSIP PEMBELAJARAN REMEDIAL Adaptif Interaktif untuk
64
Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian Pemberian umpan balik sesegera mungkin Pelayanan sepanjang waktu DIAGNOSIS PESERTA DIDIK Kesulitan ringan (kurang perhatian saat mengikuti pelajaran) Kesulitan sedang (gangguan belajar dari luar peserta didik, misalnya : faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan) Kesulitan berat (ketunaan pada diri peserta didik misalnya tuna rungu, tuna netra, dan tuna daksa) TEKNIK KESULITAN BELAJAR Tes prasyarat, Tes diagnosis, Wawancara, Observasi. Pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, Belajar mandiri atau pemberian bimbingan secara khusus, Pemberian tugas/latihan, Belajar kelompok dengan bimbingan alumni atau tutor sebaya, dan lain-lain, yang semuanya diakhiri dengan ulangan. UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
PELAKSANAAN REMEDIAL
TES ULANG Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan.
65
Nilai hasil tes ulang tidak melebihi batas Kriteria Ketuntasan Minimal. PEMBELAJARAN PENGAYAAN Peserta didik yang telah mencapai kompetensi lebih cepat dari peserta didik lain dapat mengembangkan dan memperdalam kecakapannya secara optimal melalui pembelajaran pengayaan. Pembelajaran persyaratan Pendidikan. Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki minat kelebihan dan sehingga serta mereka dapat mengembangkan kecakapannya. Pengayaan Tingkat Kemampuan Belajar Belajar lebih cepat Menyimpan informasi lebih mudah Keingintahuan yang tinggi Berpikir mandiri Superior dalam berpikir abstrak Memiliki banyak minat merupakan penguatan pada KD tertentu dengan bakat mengoptimalkan pengayaan minimal dapat yang diartikan ditentukan sebagai oleh suatu Satuan
Pelaksanaan Pengayaan Pemberian pengayaan agar tepat sasaran, perlu ditempuh langkahlangkah sistematis yaitu: mengidentifikasi kelebihan kemampuan peserta didik; 66
memberikan pengayaan.
perlakuan
(treatment)
pembelajaran
Jenis Pembelajaran Pengayaan Kegiatan Eksplorasi Kegiatan yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian dimaksud dapat berupa peristiwa sejarah, buku, tokoh masyarakat, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum. Keterampilan Proses Kegiatan yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri. Pemecahan Masalah Program yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigatif Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan 1. Belajar Kelompok Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial. 2. Belajar Mandiri Secara diminati. 3. Pembelajaran Berbasis Tema Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan berbagai disiplin ilmu. mandiri peserta didik belajar tentang sesuatu yang
67
4. Pemadatan Kurikulum Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi materi yang belum diketahui peserta didik. Penilaian Pembelajaran Pengayaan Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan ini tidak lepas dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan kegiatan pembelajaran biasa tetapi tidak sama dengan dalam bentuk
cukup
portofolio dan harus dihargai sebagai nilai lebih dari peserta didik yang lainnya Tindak Lanjut bagi peserta didik yang tidak naik kelas Bagi peserta didik yang tidak naik kelas diberikan kesempatan untuk mengulang kembali belajar pada tingkat yang sama dengan mempertimbangkan kondisi psikologis, sosial. Apabila siswa dan orang tua / wali yang bersangkutan (tidak naik kelas) tersebut meminta pindah sekolah maka pihak sekolah menyalurkannya sesuai ketentuan yang berlaku yaitu tidak pindah naik kelas dan berdampak jatuhnya citra sekolah.
L.
Kelulusan Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 45 tahun 2006
yang disempurnakan dengan Permen Diknas nomor I tahun 2007, merujuk kepada Permen Diknas tersebut, BSNP menerbitkan Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional tahun pelajaran 2011/2012 untuk SMA / MA, SMALB dan SMK, yang antara lain mengatur tentang ketentuan kelulusan ujian nasional dari satuan pendidikan
68
Siswa dinyatakan lulus dari ujian nasional jika tidak memenuhi standar kelulusan sebagai berikut : 1. Memiliki nilai rata-rata minimum 5,00 untuk seluruh MP yang diujikan, dengan tidak ada nilai di bawah 4,25 2. Memiliki nilai minimum 4,00 pada salah satu Mata Pelajaran dengan nilai mata pelajaran lainnya yang diujikan pada Ujian Nasional masing-masing minimal 6,00 3. Kabupaten/kota dan atau Satuan Pendidikan dapat menentukan standar kelulusan Ujian Nasional lebih tinggi dari kriteri butir 1
69
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran 2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh Mata Pelajaran kelompok MP Agama dan Akhlak Mulia kelompok MP Kewarganegaraan dan Kepribadian, Kelompok MP Estetika dan kelompok MP Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3. Lulus Ujian Sekolah/Madrasah untuk kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 4. Lulus Ujian Nasional Keempat kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan di atas harus dipenuhi oleh peserta didik. Apabila salah satu kriteria tidak terpenuhi, peserta didik dinyatakan tidak lulus dari Satuan Pendidikan (baca juga penjelasan) Di samping penentuan dan penetapan tentang kelulusan, satuan pendidikan juga dapat memberikan predikat bagi peserta didiknya yang lulus dari Satuan Pendidikan, dengan ketentuan berikut : 1. Nilai rata-rata kelulusan (NK) dihitung dengan menggunakan formula berikut: A+ B+C 3 NK = Keterangan : NK = Nilai rata-rata kelulusan A B C = Rata-rata nilai rapor semester I sampai semester II = Rata-rata nilai Ujian Sekolah = Rata-ratanilai Ujian Nasional
2. Predikat kelulusan berdasaarkan kategori sebagai berikut : NK lebih besar atau sama dengan 85 Sangat Baik NK lebih besar atau sama dengan 75 dan kurang dari 85 Baik NK kurang dari 75 Cukup
70
M.
Penjurusan
2.
1. Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan a. Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA, IPS dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X. b. Pelaksanaan KBM sesuai program jurusan, dimulai pada semester 1 (satu) kelas XI. Kriteria penjurusan program Penentuan penjurusan program dilakukan dengan mempertimbangkan potensi, minat dan kebutuhan peserta didik, yang harus dibuktikan dengan hasil prestasi akademik yang sesuai dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Apabila terjadi perbedaan antara potensi/minat dengan nilai akademik seorang peserta didik, maka guru harus mengkaji dan melakukan perbaikan dalam memberikan layanan belajar kepada yang bersangkutan. a. Potensi dan Minat Peserta Didik Untuk mengetahui potensi dan minat peserta didik dapat dilakukan melalui angket/kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi potensi, minat, dan bakat yang dilakukan oleh guru BK bersama dengan Wali Kelas. b. Nilai akademik Peserta didik yang naik ke kelas XI dan akan mengambil program tertentu yaitu: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program tersebut.
Peserta didik yang naik ke kelas XI, dan yang bersangkutan mendapat nilai tidak tuntas 3 (tiga) mata pelajaran, maka nilai tersebut harus dijadikan dasar untuk menentukan program yang dapat diikuti oleh peserta didik, contoh :
71
Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia dan Geografi (2 mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri khas program IPS), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program Bahasa. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas Bahasa dan 1 ciri khas IPA), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPS. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi, Sosilologi, dan Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program IPS dan 1 ciri khas program Bahasa), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPA. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi, dan Bahasa Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas ketiga program di SMA) maka peserta didik tersebut: - perlu diperhatikan minat peserta didik. - perlu diperhatikan prestasi Pengetahuan, Praktik dan Sikap pada mata pelajaran yang menjadi ciri khas program IPA seperti Fisika, Kimia, dan Biologi dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program IPS ( Ekonomi, Geografi, Sosiologi) dan dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program Bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris). Perbandingan nilai prestasi siswa dimaksud dapat dilakukan melalui program remidial dan diakhiri dengan ujian. Apabila pada nilai dari setiap mata pelajaran yang menjadi ciri khas program tertentu terdapat nilai prestasi yang lebih unggul daripada program lainya, maka siswa tersebut dapat dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata pelajarannya lebih unggul tersebut. Apabila antara minat dan prestasi ketiga aspek tidak cocok/sesuai, wali kelas dengan pertimbangan masukan dari guru Bimbingan dan Konseling dapat memutuskan program apa yang dapat dipilih oleh peserta didik. 3. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya. Sekolah harus memfasilitasi agar peserta didik dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki di kelas baru. 4. Batas waktu untuk pindah program ditentukan oleh sekolah paling lambat 1 (satu) bulan. a. maka siswa tersebut untuk mendapatkan jurusan perlu dilakukan :
72
1.
Kegiatan remedial terhadap semua mata pelajaran yang menjadi cirri khas kedua program studi setelah itu diadakan ujian. Hasil ujian tersebut lalu dibandingkan kedua-duanya, mana yang lebih tinggi nilai hasil remedinya, maka nilai tersebut yang menjadi jurusan yang akan didapatkan oleh siswa tersebut.
2.
3. Ditentukan oleh guru BK bersama dengan Wali Kelas. Untuk lebih jelasnya berikut digambarkan kriteria penjurusan bagi siswa kelas X yang naik ke kelas XI IPA atau IPS.
1. Program IPA
Nilai mata pelajaran Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Kesenian harus BAIK ( 70 ) Rata-rata nilai Mata Pelajaran program IPA minimal 65 (Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi) di semester II kelas X Hasil tes IQ merekomendasikan untuk memperoleh program IPA Rata-rata nilai Mata Pelajararan program pada semester I dan II di kelas X minimal 60 % kehadiran pada mata pelajran program IPA minimal 85 dalam Tahun Pelajaran yang bersangkutan Merupakan pilihan pertama dalam permintaan pilihan jurusan ke guru BK Nilai Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia minimal 65
2. Program IPS
Nilai Mata Pelajaran Agama, Pendidikan Kewarganegaran kesenian dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga Keseharan (APKJO) harus BAIK ( 70 ) Rata-rata nilai Mata Pelajaran program IPS minimal 65 (EKonomi, Geografi, Sejarah dan Sosiologi) di semsester I kelas X
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
73
Hasil tes IQ merekomendasikan untuk memperoleh program IPS Rata-rata nilai program IPS pada semester I dan II dalam tahun % kehadiran belajar pada mata pelajaran program IPS minimal Merupakan pilihan pertama dalam permintaan pilihan jurusan ke Nilai Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia minimal 65 Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis
Pendidikan
Keunggulan Lokal/Global a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. b. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. c. bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi. e. Upaya sekolah dalam menuju pendidikan berwawasan lokal dan global adalah dengan meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris terutama dari segi Conversation, siswa mudah mengakses informasi global dari internet yang tersedia di sekolah, para guru diupayakan untuk mengajar dalam bahasa bilingual, menggali potensi wisata yang ada di lingkungan sekitar sekolah dan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata.
Kurikulum SMA Negeri 1 Payung Sekaki
74
75
BAB II
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut: O. Pengaturan tentang Permulaan Tahun Pelajaran Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu kedua bulan Juli, atau apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur. Khusus untuk kels X kegiatan MOS dilaksanakan pada Minggu pertama bulan Juli 2011. Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung dengan pengaturan sebagai berikut: - kelas X melaksanakan kegiatan pembelajaran - kelas XI melaksanakan kegiatan pembelajaran - kelas XII melakukan kegiatan pembelajaran
76
P.
Jumlah Minggu Efektif Tabel 13 Minggu Efektif Semester 1 (satu) 2011 No Bulan Minggu 1 2 3 4 5 6 Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah 4 4 5 4 4 5 26 2 10 Jumlah Tidak Efektif 2 3 3 Efektif 2 (3 & 4) 1 (1) 2 (3 & 4) 4 4 3 (1&2) 16 Ket
Tabel 14 Minggu Efektif Semester 2 (Dua) 2011 No Bulan Minggu 1 2 3 4 5 6 Januari Februari Maret April Mei Juni Jumlah 4 4 5 4 4 5 26 2 5 2 Jumlah Tidak Efektif 1 Efektif 3 (2 s/d 4) 4 3 ( 1 s/d 3) 4 4 3 (1,4 &5) 21 Ket
77
Waktu Belajar Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Tabel 15 Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu: HARI Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu WAKTU BELAJAR 07.30 14.00 07.30 14.00 07.30 07.30 07.30 07.30 14.00 14.00 11.30 12.30
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar ditetapkan sebanyak 34 minggu untuk setiap tahun pelajaran. Q. Liburan Sekolah Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah. Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut ini : Libur Libur Libur Libur Ramadhan menyambut Lebaran Semester 1 Semester 2 10 Agustus - 18 September 2011 10 September 18 September 2009 1 Januari 2011 8 Januari 2011 20 Juni 19 Juli 2011
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
78
Tahun Baru Masehi Idul Adha Tahun Baru Imlek Tahun Baru Hijriah Hari Raya Nyepi Maulid Nabi Muhammad SAW Wafat Isa Al masih Hari Raya Waisak Kenaikan Isa Al Masih Hari Kemerdekaan R I Isra Miraj Nabi Muhammad Idul Fitri dan Cuti Bersama Hari Raya Natal
1 Januari 2011 17 November 2011 14 Februari 2011 7 Desember 2011 16 Maret 2011 16 Februari 2011 2 April 2011 28 Mei 2011 13 Mei 2011 17 Agustus 2011 10 Juli 2011 10 18 September 2011 24 25 Desember 2011
79
R.
Kalender Sekolah
KALENDER UMUM PENDIDIKAN SMA N 1 KEC. PAYUNG SEKAKI T.P. 2011-2011
JULI 2011 4 5 6 7 1 8 2 9 3 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24 1
25 26 27 28 29 30 31 2
AGUSTUS 1 2 3 4 5 6 7 3
2011 8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
SEPTEMBER 2011 5 12 6 13 7 14 1 8 15 2 9 16 3 10 17 4 11 18
19 20 21 22 23 24 25 4
26 27 28 29 30
OKTOBER 2011 3 10 4 11 5 12 6 13 7 14 1 8 15 2 9 16 6 7
17 18 19 20 21 22 23
24/31 25 26 27 28 29 30 8
28 30 29 30
DESEMBER MINGGU SENIN SELASA RABU 1 KAMIS 2 JUM'AT 3 SABTU 4 Minggu Ke... 13
2011 5 12 6 13 7 14 8 15 9 16 10 17 11 18 14
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
16 17 18 19 20 21 22 2
23/30 24/31 25 26 27 28 29 3
FEBRUARI 2011 MINGGU 6 SENIN 7 SELASA 1 8 RABU 2 9 KAMIS 3 10 JUM'AT 4 11 SABTU 5 12 Minggu ke.. 4 5 JUNI 2011 5 6 7 1 8 2 9 3 10 4 11 18
13 14 15 16 17 18 19 6
20 21 22 23 24 25 26 7
27 28
MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU Minggu Ke... Keterangan:
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
10
APRIL 2011 3 4 5 6 7 1 8 2 9 11
10 11 12 13 14 15 16 12
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30 13
22 23 24 25 26 27 28 17
29 30 31
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
Hari Libur Libur Semester 2 (PSB) MOS & MOM(Masa Orientasi Materi) Libur Awal Ramadhan 1429 H Awal & Akhir Ramadhan 1431 H Ujian PRA UN/UAS
Pesantren Kilat & Kegiatan Ramadhan Ujian Akhir Nasional/ Sekolah Ujian Pertengahan Semester Hari Kemerdekan R.I Ujian Semester Ganjil Clasmetting / Remedial
Penerimaan Lapor Hasil Belajar Hari Raya Idul Fitri 1431 H Peringatan Isra Miraj Libur Akhir Puasa dan Idul Fitri 1431 H Hari Natal Tahun Baru Masehi 2011
Ulangan Harian Tahun Baru 1432 H Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Libur Semester I Hari Raya Idul Adha 1431 H Ujian Kenaikan Kelas
80
Catatan: Dalam hal-hal tertentu tetap menyesuaikan dengan hari libur Nasional dan Ketetapan Pemerintahan Daerah.
81
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 32 33 34 35
JENIS KEGIATAN Rapat Persiapan PSB Penerimaan siswa baru Rapat Persiapan KBM Semester 1 Masa Orientasi Siswa Baru Rapat Koordinasi TU Rapat koordinasi Wali Kelas Rapat Koordinasi Pembina OSIS Rapat Koordinasi Staf dan Wakil Rapat Pleno Komite ( OT Peserta didik baru ) Peringatan Kemerdekaan RI Libur Awal Ramadhan Libur Idul Fitri Belajar Sore Kelas XII
PELAKSANAAN
KETERANGAN
29 Juni- 7 Juli 2011 12 Juli 2011 8 10 Juli 2011 Setiap hari Senin minggu 1 X 1 Bulan kedua Setiap hari Selasa minggu 1 X 1 Bulan kedua Setiap hari Rabu minggu 1 X 1 Bulan ketiga Setiap hari Kamis minggu 1 X 1 Bulan ketiga 27 September 2011 17 Agustus 2011 Upacara 10 Agustus 18 September 2011 10 18 September 2011 4 Oktober 5 Desember
2011 Ulangan Semester 1 18 23 Desember 2011 Clas Meting Semester 1 24 30 Desember 2011 Rapat Evaluasi smstr 1& Persiapan 28 Desember 2011 smtr2 Pembagian LHB Semester 1(Rapor) Libur Semester 1 Hari Pertama Sekolah Semester 2 Lanjutan Belajar Sore Kelas XII Pra UN/Try Out 1 Pra UN/Try Out 2 UN/ UAS Ulangan Harian 1 Remedial dan Pengayaan Pengumpulan nilai UH1 Ujian Tengah Semester 2 31 Desember 2011 1 8 Januari 2011 10 Januari 2011 17 Januari - 27 Maret 2011 9 14 Februari 2011 2 7 Maret 2011 21 Maret 31 Maret 2011 22-27 Februari 2011 29 maret 3 April 2011 5-9 April 2011 8 13 Maret 2011
36 37 38 39 42 43 44 45 46
Ulangan Harian 2 Remedial/Pengayaan Pengumpulan nilai UH1 Ujian Praktek Kelas XII Rapat Kelulusan Ujian Kenaikan Kelas Rapat Kenaikan Kelas Pembagian LHB semester 2 Libur Kenaikan Kelas
24-29 Mei 2011 1-5 Juni 2011 7-12 Juni 2011 13- 14 April 2011 6 Juni 2011 6 11 Juni 2011 15 Juni 2011 18 Juni 2011 20 Juni 9 Juli 2011
Perkiraan Perkiraan
dengan tugas bulan ramadhan (Agenda Ramadhan, hafalan ayat ayat pendek, pesantren kilat) para siswa diwajibkan : a. Mengerjakan soal soal yang diberikan oleh guru mata pelajaran yang hasilnya dilaporkan secara tertulis kepada Kepala Sekolah. b. Khusus untuk guru yang mengajar kelas XII agar mempersiapkan siswa yang berkaitan dengan persiapan UN / UAS 2011. 2. Selama libur ramadhan berlangsung, proses Administrasi dan
Ketatausahaan Sekolah tetap berlangsung. 3. Kalender pendidikan dapat saja berubah sesuai dengan
83