You are on page 1of 11

Lampiran 5

REKAPITULASI HASIL WAWANCARA


MANAJEMEN PROGRAM PENDIDIKAN DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

FOKUS : MANAJEMEN PEMBELAJARAN


TEMA A. Perencanaan Proses Pembelajaran PERTANYAAN 1. Menurut pengamatan bapak/ibu bagaimana guru menyusun perencanaan pelajaran ? ISI RINGKASAN DAN WAKTU WAWANCARA KODING RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran WWC.F1 untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Ruang lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Perencanaan merupakan langkah yang sangat penting sebelum pelaksanaan kegiatan. Kegiatan belajar mengajar (KBM) membutuhkan perencanaan yang matang agar berjalan secara efektif. Perencanaan KBM dituangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau beberapa istilah lain seperti desain pembelajaran, skenario pembelajaran. RPP memuat seluruh KD, indikator yang akan dicapai, materi yang akan dipelajari, langkah pembelajaran, waktu, media dan sumber belajar serta penilaian untuk setiap KD. (15/12/2012). Manfaat Rencana Pembelajaran, diantaranya: WWC.F.3 1) Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan 2) Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan 3) Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid 4) Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja 5) Bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja dan 6) Menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya. (19/12/2012} 1) Guru akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga memungkinkan target WWC.D2 penyampaian materi yang berdasarkan Standar Kompetensi akan tercapai secara optimal, bahkan memungkinkan siswa lulus ujian dengan skor yang terbaik. 2) Guru menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan cara penyampaiannya, 3) Guru akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga materi akan mudah dipahami oleh siswa. 4) Guru akan memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan siswa sangat tertarik terhadap materi yang disampaikan. 5) Guru akan memiliki standar yang jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa, bahkan memungkinkan para siswa dapat menjawab semua soal dengan tepat. - 12/12/2012

2. Menurut pendapat Bapak/Ibu, apa manfaat perencanaan pembelajaran bagi guru ?

3. Berdasar pengamatan Bapak/ibu, apa dampak negatif apabila guru tidak melakukan perencanaan pembelajaran ?

1)

4. Berdasar pengalaman yang Bapak/ ibu lakukan bisakah menceritakan tentang fungsi perencanaan pembelajaran ?

5. Berdasar pemahaman Bapak/ibu, bisakah menjelaskan tujuan dibuatnya perencanaan pembelajaran ?

Guru tidak akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga memungkinkan WWC.E.3 target penyampaian materi yang berdasarkan Standar Kompetensi tidak akan tercapai, bahkan memungkinkan siswa tidak lulus dalam ujian. 2) Guru tidak menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan cara penyampaiannya, sehingga selain materi akan sulit dipahami oleh siswa, juga akan memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan, baik dalam materi maupun penyampaiannya. 3) Guru tidak akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga memungkinkan akan menghambat daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan. 4) Guru tidak memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan siswa mengalami kejenuhan karena kurangnya daya kreativitas guru dalam mengajar. 5) Guru tidak akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa, bahkan memungkinkan para siswa tidak dapat menjawab soal-soal dengan tepat (mungkin juga mendapatkan skor di bawah standar minimal). (20/12/2012) Merancang pembelajaran akan membantu memastikan penggunaan sumber materi yang WWC.F.1 berharga dan waktu pembelajaran di kelas yang terbatas secara efisien. Rencana pembelajaran tertulis akan membantu mengingatkan guru untuk memasukkan semua elemen kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari dalam modul ini. Pada saat guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, sebenarnya dapat memvisualisasikan diri di kelas sedang mengajar siswanya. Dengan begitu akan membantu guru mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi, memikirkan solusinya dan mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran. Rencana pembelajaran tertulis membantu guru menjadi lebih cermat dan reflektif. Tanpa adanya rencana akan sulit atau tidak mungkin untuk menganalisa bagaimana sesuatu semestinya direncanakan atau dilakukan setelah pembelajaran telah dilaksanakan. Rencana pembelajaran tertulis sebagai sumber pembelajaran unit materi yang sama di waktu yang akan datang. Sebenarnya, tidak ada alasan untuk mengajar di kelas tanpa rencana pembelajaran. (17/12/2012) Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah mengusai sepenuhnya bahan dan WWC.F.3 materi ajar, metode dan penggunan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum dan mengelola waktu serta membelajarkan siswa sesuai program. Tujuan pembelajaran itu memungkinkan guru memilih metode yang tepat sehingga proses pembeljaran terarah dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru, pemilihan metode berarti menentukan proses belajar mengajar yang efektif untuk mencapai tujuan. Hal ini juga mengarahkan guru mengorganisasikan kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan demikian betapa pentingnya tujuan

6. Bisakah Ibu/Bapak menceritakan tentang peranan silabus dalam perencanaan pembelajaran ?

B. Pengorganisa sian Pembelajaran

1. Berdasar kan pengalaman seharihari, bisakah anda ceritakan tentang kegiatan belajar anda di kelas ?

itu diperhatikan dan dirumuskan agar pembeljaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan sebgaimana yang tertuang dalam kurikulum. (20/12/2012) Silabus merupakan salah satu bentuk perencanaan pembelajaran yang masih memerlukan WWC.F.2 penjabaran yang lebih operasional ke dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP harus memuat hal-hal yang secara langsung berkaitan dengan aktivitas pembelajaran dalam pencapaian penguasaan KD tertentu. (13/12/2012) Silabus sebagaimana merupakan pegangan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang WWC.E.3 sifatnya masih umum/luas. Silabus tersebut sebaiknya disusun sebagai program yang harus dicapai selama satu semester atau satu tahun ajaran. Untuk pegangan dalam jangka waktu yang lebih pendek, guru harus membuat program pembelajaran yang disebut rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP ini merupakan satuan atau unit program pembelajaran terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yang berisi rencana penyampaian suatu pokok atau satuan bahasan tertentu atau satu te-ma yang akan dibahas. (20/12/2012) Dalam kegiatan belajar, pada setiap mata pelajaran kami mengikuti materi seperti yang ada WWC.G.2 pada buku teks. Kami menyelesaikan materi pelajaran dari bab ke bab. Setelah selesai pembahasan satu bab, dilakukan pengujian oleh guru mata pelajaran, melalui kegiatan ulangan harian. Apabila hasilnya di bawah KKM dilakukan perbaikan untuk materi pada bab tersebut, hingga dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan. (13/12/2012 Selain kami menyelesaikan materi berdasarkan yang tersedia di buku, juga kami diberikan WWC.G.3 tugas untuk menjawab soal-soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS), hampir sama dengan materi yang terdapat pada buku pelajaran. Perbedaannya pada LKS materinya lebih singkat, sehingga memudahkan kami dalam menjawab soal-soal latihan. Selanjutnya LKS yang sudah diisi, dikumpulkan dan ditandatangani oleh guru mata pelajaran. (20/12/2012) Untuk memudahkan para siswa dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan indikator WWC.F.1 yang dibuat dalam RPP maka mereka diberikan tugas untuk menjawab soal-soal latihan pada LKS. Karena indikator pun dibuat menyesuaikan dengan lingkup dan kedalaman materi yang terdapat pada bukui teks maupun LKS. Selain mengerjakan LKS juga menyesaikan soal-soal latihan yang terdapat pada buku teks yang digunakan.( 17/12/2012) Kecenderungan para guru setiap mata pelajaran memiliki buku acuan yang kadang sama dan WWC.E1 kadang pula berbeda setiap tahunnya. Selain buku teks juga para siswa diberikan tugas untuk mengisi LKS yang secara terintegrasi dengan buku teks. Namun penyediaan buku tidak disediakan oleh sekolah, kecuali buku paket yang diberikan oleh pemerintah dan guru tidak

2. Dalam membantu siswa menguasai pelajaran apa yang dilakukan ibu/baak dalam pembelajaran ?

3. Dari pengalaman sehari-hari apa saja bentuk kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran ?

diperbolehkan memaksakan untuk menjual buku kepada para siswa, sesuai dengan edaran pemerintah. Jadi para siswa diberikan kebebasan untuk memilih buku pegangan yang akan dipergunakan, kecuali LKS biasanya sama. (17/12/2012) Kegiatan pembelajaran menggunakan Sistem Paket yang memiliki 3 (tiga) komponen beban belajar untuk mencapai kompetensi dasar dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik, yaitu: (1) tatap muka, pembelajaran berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik; (2) penugasan terstruktur yaitu kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi oleh peserta didik yang dirancang pendidik untuk mencapai standar kompetensi, waktu penyelesaian ditentukan oleh pendidik.; (3) kegiatan mandiri tidak terstruktur, kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur peserta didik. (16/12/2012) Dalam upaya mematangkan pencapaian kompetensi yang harus dicapai siswa dilakukan dengan tiga alternatif kegiatan pembelajaran, yaitu tatap muka, pemberian tugas testruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Tatap muka dilakukan dengan penjelasan materi oleh guru, sedangkan tugas terstruktur adalah pemberian tugas-tugas yang terkait dengan materi yang telah dibahas biasanya dalam bentuk latihan soal dan dilakukan di dalam kelas, sedangkan tugas mandiri tidak terstruktur merupakan kegiatan belajar yang diselesaikan siswa diluar jam sekolah. (13/12/2012) Mengingat materi yang harus dikuasai siswa cukup banyak sementara waktu yang tersedia sangat terbatas, maka dalam pengaturan kegiatan pembelajaran ada yang disajikan dalam bentuk tatap muka dan tugas terstruktur yang dilakukan dalam jam sekolah di dalam kelas dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, yaitu kegiatan belajar yang dilakukan siswa di luar jam sekolah berupa pekerjaan rumah. 20/12/2012 Kegiatan pembelajaran di dalam kelas selain belajar dengan penjelasan guru dalam bentuk tatap muka, juga mengerjakan tugas-tugas yang harus diselesaikan dan yang paling sering adalah menyelesaikan soal-soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Tugas-tugas tersebut ada yang bersifat perorangan ada juga tugas-tugas kelompok. Untuk tugas kelompok biasanya disajikan dalam bentuk diskusi, sedangkan penyelesaian LKS biasa dilakukan oleh perorangan. (17/12/2012) Metode penugasan siswa dan resitasi sangat efektif karena dapat memberikan kepada siswa berkreasi atas tugas yang diberikan kepadanya, apalagi waktunya lebih lama di luar jam pelajaran sekolah, sehingga siswa memiliki keluasan waktu mengerjakan tugas dengan sebaik mungkin, bahkan siswa dapat menjawab tugas sesuai dengan hasil bacaannya dari beberapa literatur sehingga

WWC.E1

WWC.F.2

WWC.F.3

WWC.G.1

WWC.E.2

C. Pelaksanaan proses pembelajaran

1. Menurut pengamatan Bapak/Ibu bagaimana gambaran guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas ?

dapat memberi atau membuka cakrawala berpikir secara luas dan kritis. Pengetahuan yang siswa peroleh dari hasil bacaannya dapat diingat lebih lama, sehingga ia memiliki keberanian untuk mengambil inisiatif bertanggung jawab terhadap masalah yang diberikan kepadanya dan berdiri sendiri untuk mengatasi kesulitan masalah (14/12/2012). Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP (KTSP), kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Sekolah standar yang menerapkan sistem paket, beban belajarnya dinyatakan dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMA terdiri dari 45 menit tatap muka untuk Tugas Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur memanfaatkan 0% 60% dari waktu kegiatan tatap muka. (20/12/2012) Mekanisme pengembangan kegiatan pembelajaran dilakukan secara simultan dengan pengembangan KTSP dan silabus mata pelajaran. Sekolah atau kelompok sekolah dengan karakteristik yang hampir sama dan/atau kelompok guru mata pelajaran merumuskan bersama pengembangan kegiatan pembelajaran. Kegiatan dilakukan dalam koordinasi kepala sekolah yang dilaksanakan oleh tim pengembang kurikulum di sekolah bersama dengan guru baik melalui kegiatan MGMP. Sebagian besar guru belum mampu memahami dan mengaplikasikan kegiatan pembelajaran secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Akibatnya, proses pembelajaran cenderung berlangsung monoton dan membosankan sehingga gagal memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Dalam kondisi demikian, perlu ada upaya serius untuk memberdayakan guru agar mampu menyusun rencana pembelajaran dan sekaligus mengimplementasikannya ke dalam proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sesuai dengan standar proses. ( 14/12/2012) Pembelajaran yang dilaksanakan masih bersifat konvensional, di mana keterlibatan guru dalam menanamkan konsep pembelajaran masih sangat diperlukan. Akibatnya, dominasi guru dalam pembelajaran tidak dapat dihindari guna mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan. Metode ceramah tetap menjadi pilihan, sehingga pembelajaran yang berpusat pada guru. Hal ini mengakibatkan fungsi guru sebagai fasilitator dan motivator dalam mengawasi, membimbing serta mengarahkan pemahaman siswa terhadap suatu konsep pembelajaran tidak dapat terlaksana secara optimal. Dengan adanya KTSP diharapkan celah kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam kurikulum sebelumnya bisa diperbaiki, baik pada tatanan perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi. - 14/12/2012

WWC.E.3

Ketua MGMP

WWC.D2

WWC.D2

2. Dari pengalaman sehari-hari ,apa yang menjadi kendala dalam pelaksana-an pembelajaran ?

Dalam pengembangan kemampuan siswa untuk menguasai materi yang disajikan guru, kecenderungan para siswa kesulitan memahami secara mendalam, apalagi sampai pada tingkat analisis dan sintesis, untuk menggunakan kata-kata sendiri saja dalam menguasai materi sangat sulit (19/12/2012

WWC.F.3

3. Berdasar kan pengamatan bapak/ibu bagaimana pentingnya silabus bagi bapak/ibu guru dalam pembelajaran ?

Proses pembelajaran tidak banyak melahirkan kemampuan untuk berpikir kritis. Hal ini WWC.G1 disebabkan karena (1) materi-materi yang diajarkan cenderung verbalistik dan (2) model pembelajarannya cenderung berbentuk hafalan. Setiap mata pelajaran disajikan lebih banyak menimbulkan kejenuhan. Problem sesungguhnya yang dihadapi dalam belajar karena kejenuhan terhadap materi yang diajarkan cenderung monoton, teoretik, kognitif, bahkan verbalistik. (16/12/2012) Sebenarnya jangankan untuk menguasai materi pada ujian nasional, menguasai materi yang WWC.F.1 ditanyakan guru saja, para siswa hanya sebagian kecil yang betul-betul menguasainya. Hal ini merupakan kendala tersendiri bagi kami dalam mengembangkan materi pelajaran (15/12/2012) Semua isi silabus dapat berjalan dengan baik dan tujuan pendidikan dapat tercapai, jika para WWC.D1 pendidik mampu untuk melaksanakan proses pembelajaran dalam kelas dengan baik. Artinya apa yang telah tertera dalam rumusan silabus dijalankan dengan baik dan sesui. Dengan adanya kesesuaian tersebut, maka peserta didik akan mampu untuk mendapatkan kompetensi yang telah dicanangkan. (15/12/2012) Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang WWC.D.2 diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan. Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. (13/12/2012) Aktifitas proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan. Proses pembelajaran WWC.D.3 berhasil dan mutu pendidikan dapat meningkat apabila guru mampu memahami dan menghayati profesinya dan dan tentunya guru yang memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan sehingga membuat proses pembelajaran aktif, guru mampu menciptakan suasana pembelajaran inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Guru dalam melaksanakan tugas

4. Dari pengalaman yang dirasakan apa kesulitan Ibu/Bapak dalam pembelajaran ?

5. Dari kesulitan yang dihadapi,apa alternatif tindakan atau strategi yang dilakukan ibu/bapak guru ?

profesinya dihadapkan pada berbagai pilihan, seperti cara bertindak bagaimana yang paling tepat, bahan belajar apa yang paling sesuai, metode penyajian bagaimana yang paling efektif, alat bantu apa yang paling cocok, langkah-langkah apa yang paling efisien, sumber belajar mana yang paling lengkap, sistem evaluasi apa yang paling tepat, dan sebagainya. (19/12/2012) Kesulitan yang dialami dalam pembelajaran adalah sulit memotivasi dan menumbuhkan minat anak untuk mengerjakan tugas-tugas pembelajaran. Tugas-tugas yang diberikan sekadar dikerjakan. Bahkan, banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas-tugasnya dengan alasan tidak mengerti atau tidak bisa. Upaya siswa untuk berusaha menyelesaikan tugas di kelas sangat rendah. Interaksi siswa di kelas, baik dengan teman-temannya maupun dengan gurunya, sangat rendah. Siswa yang merasa tidak mengerti dan tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan guru di kelas, cenderung diam, bersikap pasif, dan acuh saja terhadap hasil yang dicapai. (19/12/2012) Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.( 16/12/2012) Realita lapangan menunjukan bahwa siswa tidak memiliki kemauan belajar yang tinggi baik kemampuan belajar matematika, bahasa maupun ilmu pengetahuan alam. Banyak siswa merasa ogah-ogahan di dalam kelas, tidak mampu memahami dengan baik pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru mereka. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar. Siswa masih mengganggap kegiatan belajar tidak menyenangkan dan memilih kegiatan lain di luar kontek belajar seperti menonton televisi, sms, dan bergaul dengan teman sebaya.( 20/12/2012) Pengetahuan tentang kemampuan awal siswa diperlukan oleh guru untuk menetapkan strategi mengajar, bahkan untuk mengajukan pertanyaanpun diperlukan pemahaman tentang kemampuan awal siswa. Dengan memahami kemampuan awal siswa ini guru dapat membantu siswa memperlancar proses pe,mbelajaran yang dilkukan dan memperkecil peluang kesulitan yang dihadapi siswa. Adakalanya satu materi tertentu memerlukan prasarat pengetahuan sebelumnya. Jika pengetahuan prasyarat ini belum dikuasi dan guru sudah melanjutkan pada materi berikutnya bisa dipastikan bahwa siswa akan kesultan mengikuti pelajaran. Hal ini bisa dideteksi melalui perilaku siswa. Siswa yang tidak dapat mengikuti

WWC.F.3

WWC.F.1

WWC.F.3

WWC.E.2

materi yang sedang dibahas oleh guru cenderung berperilaku menyimpang seperti: melamun, menulis atau menggambar yang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran, berbicara sendiri atau kegiatan-kegiatan lain yang tidak terkait dengan isi pembelajaran. (12/12/2012) Alat bantu mengajar sangat diperlukan untuk membantu guru dalam menjelaskan materi pelajaran, sehingga siswa mengetahui secara nyata melalui benda-benda yang nyata. Dengan alat bantu ini pengetahuan tidak hanya berupa verbal, dan bisa mengatasi kesenjangan komunikasi guru dengan siswa. Kenyataannya guru tidak membawa alat bantu mengajar sehingga yang dilakukan hanyalah ceramah-dan ceramah saja.( 19/12/2012) Pembelajaran dikelas ditekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep mata pelajaran dengan pengalaman anak sehari-hari dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pola pikir siswa dikembangkan dari hal-hal yang bersifat konkrit menuju hal yang abstrak.Aktivitas belajar dilakukan melalui peragaan-peragaan yang melibatkan seluruh panca indera penglihatan, pendengaran, dan perabaan. Alat peraga berfungsi untuk menjembatani proses abstraksi dari hal yang bersifat sederhana dan konkrit menuju pengetahuan matematika formal dan baku oleh siswa sendiri.( 15/12/2012) Kegiatan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Rendahnya kepedulian orang tua dan guru, merupakan salah satu penyebab sulitnya menumbuhkan motivasi belajar anak. Hal-hal yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya adalah metode dan cara-cara mengajar guru yang monoton dan tidak menyenangkan, tujuan kurikulum dan pengajaran yang tidak jelas,tidak adanya relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan minat siswa, latar belakang ekonomi dan sosial budaya siswa. Maka orang tua dan guru perlu bekerja sama untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Untuk menghasilkan kolaborasi dalam rangka mencapai tujuan yang baik maka pola kerja sama antara ke duanya harus dirancang sedemikian rupa.( 19/12/2012) (1) Menjadi manajer yang baik yang mampu merencanakan,mengelola, mengorganisasikan serta mengevaluasi kelasnya, murid-murid akan merasa aman dan nyaman bersamanya. (2) fasilitator yang memperlakukan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bertanggungjawab. (3) Memberikan pengaruh arus balik yang bersifat korektif. (4) Memberikan test-tes yang adil, penilaian yang bersifat informative dan (5) Membantu muridmurid untuk menyadari bahwa mereka sedang tumbuh dalam persaingan dan keunggulan. (05/12/2012) Selama ini hubungan yang terjadi antara guru dan orang tua masih terbatas pada hal-hal tertentu, orang tua ke sekolah atau menghubungi guru hanya karena ada masalah saja, begitupun sebaliknya guru menghubungi orang tua apabila ada masalah dengan anaknya.

WWC.E.3

WWC.F.1

WWC.F.3

WWC.C.1

WWC.H. 1

6. Berdasarkan pengalaman seharihari, apa yang menjadi kendala siswa dalam pembelajaran ?

7. Bagaimana pengkondisian lingkungan dalam pelaksanaan pembelajaran ?

Orang tua ke sekolah hanya karena diundang oleh pihak sekolah pada acara-acara tertentu. Jarang dijumpai orang tua dan guru duduk bersama membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan secara bersama untuk menunjang motivasi belajar anak. Maka ketika anak mendapatkan masalah terkait dengan motivasi belajarnya maka akan terjadi aksi saling menyalahkan antara guru dan orang tua. (17/12/2012) Dalam kegiatan pembelajaran di kelas banyak permasalahan yang dihadapi oleh siswa yaitu: WWC.G.1 konsep-konsep mata pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga kesulitan dalam penyelesainya. Jarangnya guru menggunakan media atau alat peraga yang dapat mengilustrasikan suatu konsep secara tepat, sehingga terhindar dari kesalahan persepsi tentang suatu konsep. Pada umumnya masih banyak kesalahan yang dilakukan siswa dalam menerapkan rumus-rumus, memahami, bahasa, keliru dalam menafsirkan konsep dan sebagainya. Hal ini menyebabkan siswa menjadi takut atau tidak berani berpendapat. Ketakutan-ketakutan yang muncul dari siswa tidak hanya disebabkan oleh siswa itu sendiri, tetapi juga didukung oleh ketidakmampuan guru menciptakan situasi yang dapat membawa siswa tertarik pada mata pelajaran. Siswa lebih bersifat pasif, enggan, takut dan malu untuk mengemukakan pendapatnya. (16/12/2012) Bagaimanapun, berhasil atau tidaknya siswa dalam proses menimba ilmu, salah satunya dapat WWC.G.2 diukur dari peran para guru dalam menggunakan metode mengajar. Pasalnya, metode mengajar merupakan aspek terpenting dalam proses daya tangkap siswa memahami materi pembelajaran. Kegagalan siswa memahami materi pembelajaran lebih disebabkan oleh kekeliruan penerapan metode dan tehnik mengajar. Seringkali para guru melupakan aspek terpenting dalam menerapkan metode pengajaran, yaitu memberi inspirasi bagi para siswa agar senantiasa memiliki spirit dan motivasi maju .(12/12/2012) Di lingkungan sekolah perlu diupayakan suatu kondisi belajar yang menunjang WWC.G.3 pendayagunaan kreativitas siswa, untuk itu guru-guru diharapkan (1) Bersikap terbuka terhadap minat dan gagasan apapun yang muncul dari siswa, bersikap terbuka bukan berarti selalu menerima tetapi menghargai gagasan tersebut. (2) Memberi waktu dan kesempatan yang luas untuk memikirkan dan mengembangkan gagasan tersebut. (3) Memberi sebanyak mungkin kesempatan kepada siswa untuk berperan serta dalam mengembil keputusan. (4) Menciptakan suasana hangat dan rasa aman bagi tumbuhnya kebebasan berfikir eksploratif (menyelidiki). (5) Menciptakan suasana saling menghargai dan saling menerima, baik antarsiswa maupun antarguru dan siswa. (6) Bersikaplah positif terhadap kegagalan siswa dan bantulah mereka agar bangkit dari kegagalannya. (19/12/2012)

8. Bagaimana harapan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran ?

D. Pengawasan Proses Pembelajaran

1. Bagaimana supervisi pembelajaran dilakukan ?

2. Hal-hal apakah yang menjadi sasaran dalam supervisi) ?

(1) Cara dan metode mengajar yang tepat termasuk memperhatikan penampilannya. (2) Menginformasilkan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (3) Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat siswa. (4) Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. (5) Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya, sehingga siswa mendapat informasi yang tepat tentang keberhasilan dan kegagalan dirinya. (6) Melakukan improvisasi yang bertujuan untuk menciptakan rasa senang anak terhadap belajar. Kegiatan belajar diseling dengan bernyanyi bersama atau sekedar bertepuk tangan. (7) Menanamkan nilai yang positif tentang belajar misalnya dalam agama islam belajar sebagi sebuah kegiatan jihad yang akan mendapatkan nilai amal disisi Allah. (8) Menceritakan keberhasilan para tokoh-tokoh dunia yang dimulai dengan mimpi- mimpi mereka dan ceritakan juga cara-cara mereka meraih mimpi-mimpi itu. Ajak siswa bermimpi meraih sukses dalam bidang apa saja seperti mimpinya para tokoh dunia. (9) Memberikan respon positif kepada siswa ketika berhasil melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar.( 16/12/2012) Dalam proses pendidikan, pengawasan atau supervisi merupakan bagian tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolah. Pengawasan atau supervisi pendidikan tidak lain dari usaha memberikan layanan kepada stakeholder pendidikan, terutama kepada guru-guru, baik secara individu maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran. (04/10/ 2011) Bantuan yang diberikan kepada guru harus berdasarkan penelitian atau pengamatan yang cermat dan penilaian yang objektif serta mendalam dengan acuan perencanan program pembelajaran yang telah dibuat. Proses bantuan yang diorientasikan pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil belajar itu penting, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran. Jadi bantuan yang diberikan itu harus mampu memperbaiki dan mengembangkan situasi belajar mengajar. (12/09/2011) Fokus pengawasan sekolah meliputi: (1) standard dan prestasi yang diraih siswa, (2) kualitas layanan siswa di sekolah (efektifitas belajar mengajar, kualitas program kegiatan sekolah dalam memenuhi kebutuhan dan minat siswa, kualitas bimbingan siswa), serta (3) kepemimpinan dan manajemen sekolah (05/09/2011) Pengawasan dapat diartikan sebagai proses kegiatan monitoring untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan organisasi terlaksana seperti yang direncanakan dan sekaligus juga merupakan kegiatan untuk mengoreksi dan memperbaiki bila ditemukan adanya penyimpangan yang akan mengganggu pencapaian tujuan. Pengawasan juga merupakan fungsi manajemen yang diperlukan untuk mengevaluasi kinerja organisasi atau unit-unit dalam suatu organisasi guna menetapkan kemajuan sesuai dengan arah yang dikehendaki. (21/12/2012)

WWC.G.1

WWC.D3

WWC.F2

WWC.C1

WWC.E.3

3. Apa kendala dalam melakukan supervisi ?

4. Bagaimana tindak lanjut hasil supervisi ?

Kepala sekolah biasanya akan melakukan supervisi kelas pada tiap semester untuk melihat WWC.E.1 proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru. Supervisi kepala sekolah yang seharusnya merupakan hal yang biasa saja, menjadi momok bagi seorang guru. Tentu bagi guru-guru yang kurang siap dan tidak profesional. cerita lain dari sebuah sekolah kecil dan terpencil dimana penulis sebagai guru disana, Sekolah tersebut dipimpin oleh kepala sekolah yang enerjik, pekerja keras, dan profesional. Suatu kali kepala sekolah tersebut ingin mengadakan supervisi kelas terhadap semua guru, maka dibuatlah jadwal yang tersusun rapi oleh seksi kurikulumnya, tetapi ada saja alasan guru-guru menunda-nunda jadwal supervisi tersebut, hingga pada akhirnya supervisi itupun tidak pernah terlaksana sampai pergantian kepala sekolah yang baru. (15/12/2012) Terkadang saya melihatnya, bahwa teknik kunjungan kelas ini kurang optimal. Selain WWC.D.1 memang guru kadang-kadang merasa terbebani karena mengajarnya dilihat oleh kami, juga terdapat sisi negatifnya. Mengajar yang dilihat menurut saya sudah tidak alamiah lagi. Seakan-akan memang sudah dibuat-buat oleh guru yang bersangkutan. Walaupun tidak ada kriteria antara yang muda dan yang tua. Tapi pasti pada akhirnya kami akan lakukan kunjungan kelas kepada semua guru. (15/12/2012) Kegiatan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap WWC.F.1 kepuasaan kerja guru. Guru yang merasa puas dengan pemberian sistem konpensasi yang obyektif, ia akan bekerja dengan sukarela yang akhirnya dapat membuat produktivitas kerja guru meningkat. Tetapi jika guru kurang puas terhadap pelaksnaan sistem konpensasi dan supervisi, sebaliknya akan bekerja karena terpaksa dan kurang bergairah, hal ini mengakibatkan produktivitas kerja guru menjadi menurun. Dengan kata lain antara guru yang baik dan kurang baik, berdasar hasil supervisi harus mengandung tindak lanjut yang konstruktif. (16/12/2012) Kode Angka terakhir : 1. SMA Situraja 2. SMAN 3 Sumedang 3. SMAN Jatinangor

Keterangan: WWC Kode Huruf A H

: :

Wawancara A = Kepala Dinas B = Setingkat Kepala Bidang/Kasi C = Pengawas Sekolah D = Kepala Sekolah E = Wakil Kepala Sekolah F = Guru G = Siswa H = Komite Sekolah

You might also like