Professional Documents
Culture Documents
. Dimana, kota metropolitan ini ditandai dengan padatnya mobilitas penduduk dan aktivitas warganya. Salah satu hal yang seringkali menjadi masalah adalah masalah transportasi. Seperti
pengoptimalisasian penggunaan jalan terhadap kendaraan penduduk. Sesuai dengan Perwali No. 64 Tahun 2011 terkait dengan sosialisasi larangan parkir di badan jalan, dimana terdapat beberapa ruas jalan di Kota Makassar yang bebas dari kendaraan yang diparkir di badan jalan, diantaranya Jl. Jend. Sudirman, Jl. Gunung
Bawakaraeng, Jl. Dr. Ratulangi, Jl. A.P.Pettarani. Pertumbuhan kendaraan di Kota Makassar baik roda dua maupunh roda empat mencapai 16% per tahun. Pengoptimalisasian jembatan penyeberangan sebagai salah satu elemen pelengkap jaringan jalan. Dimana, jembatan penyeberangan dibangun untuk membantu para pejalan kaki untuk beralih dari sisi satu ke sisi lainnya akan mestinya. Di tetapi di Makassar, tidak berfungsi
sebagaimana
Makassar,
sekurang-kurangnya
terdapat 5 Jembatan penyeberangan seperti terdapat dua di Jl. Jenderal Sudirman, di Jl. Perintis Kemerdekaan (Depan MTOS), Jl. Urip Sumoharjo, dan juga di Jl. A.P.Pettarani.
Pengoptimalisasian terminal sebagai pusat pengangkutan dan penurunan penumpang. Misalnya, Terminal Regional Daya yang berada di Kec. Biringkanaya dimana saat ini sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Saat ini, para pengusaha bus sudah tidak menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal lagi.
Larangan kendaraan jenis tertentu untuk melintas di beberapa ruas jalan. Seperti becak yang dilarang untuk melintas di Jl. A.P.Pettarani. Ini menandakan bahwa belum adanya kesatuan fungsi antara semua jenis kendaraan baik pribadi maupun public di Kota Makassar.
Legalitas
bentor
(becak
motor)
sebagai
salah
satu
jenis
kendaraan publik di Kota Makassar. Dimana memang, kendaraan ini hanya diperbolehkan beroperasi di beberapa kecamatan saja. Ketika kendaraan ini ingin melintasi jalur diluar wilayah operasi yang telah ditentukan maka seringkali menjadi masalah. Masih banyaknya jalan rusak di Kota Makassar. Kerusakan ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kurangnya perawatan,
genangan air yang jika sudah lama terjadi dapat merusak struktur jalan serta kendaraan yang melintasi jalan tersebut yang tidak sesuai dengan peruntukan jalan. Contohnya, di Jl. Penghibur yang badan jalannya amblas dikarenakan drainase dibawah jalan tersebut yang sudah lama dan tidak terawat.
Dengan
memperhatikan
masalah
tersebut,
maka
berikut
Sebagaimana diketahui bahwa jalan atau jalur menjadi aspek paling utama dalam jaringan transportasi. Maka dari itu, harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Untuk jalur transportasi bentor misalnya, dimana harus direncanakan jalan-jalan mana saja yang bias / tidak bias dilalui. Sebagaimana kita ketahui saat ini, bahwa kecamatan yang menjadi area operasi bentor adalah Kec. Panakkukang & Kec. Manggala. Kecamatan Panakkukang di Jl. Adyaksa Baru sedangkan Kecamatan Manggala di Jl. Tamangapa. Bagaimana jika ada penumpang yang ingin ke Kecamatan lain, apakah bias menggunakan bentor? Ataukah harus mencari
alternative kendaraan lain. Jika jawabannya bias, maka yang harus disiapkan dan dilegalkan oleh pemerintah adalah status mereka. Karena terkadang mereka menghadapi masalah perizinan oleh pihak yang berwenang sementara jika jawabannya tidak, maka itulah tugas
kendaraan
Untuk Jalur terminal. Dimana ini juga menjadi perhatian penting dan menarik untuk direncanakan. Dimana bermunculan jasa pelayanan bus baik dalam kota maupun antar kota yang menaikkan dan menurunkan
penumpang tidak di tempat yang telah dilakukan. Ini menjadikan stabilitas terminal menjadi terganggu akibat tidak sinkronnya seluruh aspek terkait. Sarana Utama & Sarana Pendukung
Penyediaan sarana utama seperti penyediaan jalan harus menjadi perhatian penting. Dimana, sarana utama seperti jalan yang memang harus berkonstruksi baik sesuai dengan peruntukan lahan. Sarana pendukung seperti rambu-rambu lalu lintas, jembatan
penyeberangan hingga marka jalan harus menjadi perhatian penting. Untuk permasalahan pelarangan becak misalnya, harus ada penegasan larangan melalui marka jalan. Letaknya pun harus disesuaikan lagi dengan daerah larangan. Agar tidak terjadi ketimpangan, maka harus diawali dengan sosialisasi. Alat/Moda Transportasi
Alat/Moda transportasi untuk Kota Makassar, dapat menggunakan system TOD. Dimana sistem ini mengakomodir bagaimana perpindahan antara kendaraan umum & kendaraan publik. Untuk Kota Makassar, harus ada perpaduan antara Kendaraan Umum seperti Pete-pete, Becak, Bentor, Ojek dll dengan kendaraan pribadi warga sehingga tidak terjadi
penimpangan.
PRODI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011