You are on page 1of 4

Acara III

Pengemasan Makanan Kering Menggunakan Plastik Polypropilen, Kertas HVS dan Kertas Minyak

Tujuan Praktikum : 1) Agar Mahasiswa dapat mengamati dan membandingkan perubahan fisik ( berat dan tekstur ) makanan kering yang dikemas di dalam plastik ( Secara vakum, menggunakan staples, dan menggunakan vertical sealer ), kertas HVS dan kertas minyak. 2) Agar Mahasiswa dapat menentukan kemasan yang baik untuk makanan kering dari tiga jenis bahan pengemas ( plastik, kertas HVS dan kertas minyak ). Dasar Teori Makanan kering ( snack ) memiliki sifat kritis tekstur produknya. Produk makanan kering tidak akan diterima konsumen jika tidak renyah. Yang memutuskan tingkat kerenyahan disini adalah kandungan air pada produk. Proses penggorengan pada snack menghasilkan kandungan air bahan yang sangat rendah ( kurang dari 1 % ). Makanan kering sangat rentan terhadap perubahan fisik sensoris, seperti perubahan rasa, tekstur, dan bentuk. Berdasarkan sifat sifat tersebut perlu dilakukan usaha pengawetan untuk memperpanjang umur simpan dan melindungi produk dari kerusakan. Untuk produk produk makanan kering umumnya digunakan plastik sebagai bahan pengemas, karena plastik memiliki beberapa keunggulan yaitu inert, tidak karatan, bersifat termoplastis ( heat seal ), dan dapat diberi warna. Selain itu sifatnya ringan, kuat, dan selektif permeabilitas. Sifat permeabilitas plastik terhadap uap air, O2, dan CO2 menyebabkan plastik mampu berperan memodifikasi ruang kemas selama penyimpanan ( Winarno, 1987 ). Sifat ini mempengaruhi jumlah gas yang masuk dan luas permukaan yang kecil menyebabkan masa simpan produk lebih lama ( Crompton, 1979 ). Kelemahan bahan ini adalah adanya zat zat monomer dan molekul kecil lain yang terkandung dalam plastik yang dapat melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemasnya. Metode Kerja Alat : - Vertical Sealer - Vacuum Sealer - Stapler Bahan : - Plastik PP - Kertas Minyak - Kertas HVS - Keripik Singkong - Keripik Keladi - Keripik Pisang - Snack Sienn

Prosedur Kerja : 1. Pengemasan Vakum Siapkan plastik PP, kemudian masukkan 25 g makanan kering kedalam plastik PP, masing masing bahan dua kali ulangan. Setelah itu satu persatu yang telah dikemas ditimbang dan dicatat sebagai berat awal ( hari ke 0 ), lalu dikemas vakum menggunakan alat vacuum sealer. 2. Pengemasan dengan Vertical Sealer Perlakuan sama dengan pengemasa vakum. 3. Pengemasan dengan stapler Pengemasan dengan stapler menggunakan tiga bahan pengemas yang berbeda, yaitu plasik PP, kertas minyak dan kertas HVS. Lipat kertas minyak dan kertas HVS hingga menyerupai kantong, dan rekatkan dengan stapler. Luas permukaan tiap bidang pengemas harus distandarkan, begitu juga dengan jumlah lipatan tiap ujungnya. Masukkan kira kira 25 g sampel makanan kering kedalam kantong kantong pengemas, masibg masing dua kali ulangan. Tutup kantong dengan stapler ( jumlah lipatannya sama ) lalu timbang dan catat sebagai berat awal ( hari ke 0 ). 4. Setiap sampel disimpan dalam suhu ruang, dan ditimbang untuk mengetahui perubahan berat dan tekstur selama tiga hari berturut turut ( hari ke 3 dan 6 ). Hasil Pengamatan Kelompok 1 Perlakuan Tekstur Keripik Garing singkong dikemas dgn kertas minyak Keripik Garing singkong dikemas dgn kertas HVS Keripik Garing singkong dikemas dgn plastik polypropilen disealer Keripik Garing singkong dikemas dgn vacuum : 0,5 ons

Hari Ke 0 Aroma Berat Khas 40,03 g Singkong

Tekstur Lemau

Hari Ke - 7 Aroma Khas Singkong

Berat 40,63 g

Khas Singkong

40,06 g

Lemau

Khas Singkong

45,22 g

Khas Singkong

40,05 g

Garing

Khas Singkong

43,82 g

Khas Singkong

40,00 g

Garing

Khas Singkong

43,40 g

Kelompok 2 Perlakuan Tekstur Keripik pisang Garing dikemas dgn kertas minyak Keripik pisang Garing dikemas dgn kertas HVS Keripik pisang Garing dikemas dgn plastik polypropilen disealer Keripik pisang Garing dikemas dgn vacuum : 0,5 ons Kelompok 4 Perlakuan Tekstur Snack sienn Garing dikemas dgn kertas minyak Snack sienn Garing dikemas dgn kertas HVS Snack sienn Garing dikemas dgn plastik polypropilen disealer Snack sienn Garing dikemas dgn vacuum : 0,5 ons

Hari Ke 0 Aroma Berat Khas 47,66 g pisang Khas pisang Khas pisang 58,99 g

Tekstur Lemau

Hari Ke - 7 Aroma Khas Singkong Khas pisang

Berat 48.75 g

Lemau

58,94 g

51,49 g

Garing

Khas pisang

51,73 g

Khas pisang

54,43 g

Garing

Khas pisang

54,53 g

Hari Ke 0 Aroma Khas snack sienn Khas pisang Khas pisang

Berat 52,26 g

Tekstur Lemau

Hari Ke - 7 Aroma Snack sienn

Berat 52,28 g

55,33 g

Lemau

Snack sienn

59,55 g

53,88 g

Garing

Snack sienn

52,71 g

Khas pisang

52,36 g

Garing

Snack sienn

54,02 g

Pembahasan Pada praktikum pengemasan makanan kering menggunakan plastik polypropelin, kertas HVS dan kertas minyak, yaitu menghasilkan keripik yang dikemas dengan menggunakan kertas HVS dan kertas minyak pada teksturnya mengalami perubahan setelah dilakukan penyimpanan selama tujuh hari pada suhu kamar, hal ini disebabkan karena pengemasan yang dilakukan dengan menggunakan kertas HVS dan kertas minyak ini tidak tertutup rapat sehingga terjadi proses sirkulasi udara antara bahan dan suhu ruangan yang digunakan untuk tempat penyimpanan bahan yang sudah dikemas tersebut, sehingga sampel menjadi lemau / tidak garing lagi, dan pada kertas HVS dan kertas minyak

ini dapat menyerap minyak yang juga dapat mempengaruhi tekstur pada sampel yang dikemas, sedangkan keripik yang dikemas dengan menggunakan plastik polypropelin yang disealer dan yang menggunakan vakum, hasil teksturnya tetap garing walaupun diberi perlakuan penyimpanan yang sama yaitu disimpan pada suhu kamar dengan rentang waktu yan sama juga selama tujuh hari, hal ini terjadi karena pengemasan ini tertutup dengan rapat sehinnga tidak terjadi proses sirkulasi udara pada sampel terhadap suhu ruang tersebut. Dan pada berat sampel mengalami kenaikan setelah dilakukan pengamatan pada hari ke tujuh, hai ini terjadi kemungkinan disebabkan karena telah terjadi penguapan air pada sampel atau kadar air sampel bertambah.

Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa pengemasan dengan menggunakan plastik polpropelin yang disealer serta dengan menggunakan vakum lebih baik untuk menjaga kualitas bahan dibandingkan dengan menggunakan kertas HVS dan kertas minyak. Dapat mengetahui bagaimana cara menggunakan vakum dan mensealer kemasan.

Daftar Pustaka -

You might also like