Professional Documents
Culture Documents
Oleh : Kelompok V
Amalia Pramastuty Rizky Farmasita B Itasika Praditha
PENGERTIAN
Nosokomial:
o
o
Suatu infeksi yang diperoleh/dialami pasien selama dia dirawat di rumah sakit dan infeksi itu tidak ditemukan/diderita pada saat pasien masuk rumah sakit
4.
5.
Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda-tanda klinik dari infeksi tersebut Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak sedang dalam masa inkubasi dari infeksi tersebut Tanda-tanda klinik infeksi baru timbul sekurangkurangnya setelah 3 x 24 jam sejak mulai perawatan Infeksi bukan merupakan sisa dari infeksi sebelumnya Bila saat mulai dirawat di rumah sakit sudah ada tandatanda infeksi, dan terbukti infeksi tersebut didapat penderita ketika dirawat di rumah sakit yang sama pada waktu lalu, serta belum pernah dilaporkan sebagai infeksi nosokomial
DAMPAK
1.
2.
3. 4. 5. 6.
Meningkatnya lama hari rawat Biaya perawatan semakin besar Morbiditas dan mortalitas semakin tinggi Penurunan mutu pelayanan rumah sakit Adanya tuntutan secara hukum Penurunan citra rumah sakit
Mikrorganisme
o
o
o o
karakteristik mikroorganisme resistensi terhadap zat-zat antibiotika tingkat virulensi banyaknya materi infeksius Umur status imunitas penderita penyakit yang diderita Obesitas dan malnutrisi Orang yang menggunakan obat-obatan immunosupresan dan steroid Intervensi yang dilakukan pada tubuh untuk melakukan diagnosa dan terapi
Lingkungan
2.
3.
Menghilangkan berbagai sumber atau sumber infeksi Merintangi rute perpindahan bakteri dari sumber dan reservoir Meningkatkan resistensi pasien terhadap infeksi, meningkatkan pertahanan umum
Pengendalian lingkungan RS
Pengelolaan limbah
ISOLATION PRECAUTION
Tindakan Pencegahan Standar Cuci tangan sesuai prosedur setelah kontak dengan material yang terinfeksi. Gunakan no touch technique Gunakan sarung tangan ketika kontak dengan darah, cairan tubuh, sekret membran mukosa dan barang-barang yang terkontaminasi. Cuci tangan segera setelah melepas sarung tangan. Semua benda tajam harus ditangani dengan penanganan ekstra. Bersihkan tumpahan material yang terinfeksi sesuai prosedur. Pastikan bahwa peralatan pasien dan linen yang terkontaminasi didisinfeksi atau disterilisasi. Pastikan limbah ditangani dengan tepat. Tindakan pencegahan untuk tiap tipe rute transmisi 1. Airborne precautions (droplet nuclei <5 m) (contoh: tuberculosis, cacar, campak). Hal-hal yang dibutuhkan antara lain: Ruang perawatan dengan ventilasi yang baik. Petugas menggunakan masker Pasien tetap di dalam ruangannya. 2. Droplet precautions (droplet nuclei >5 m) (contoh: meningitis, difteri) Ruangan tersendiri untuk pasien. Petugas menggunakan masker. Pasien menggunakan masker jika meninggalkan ruangannya. 3. Contact precautions Ruang tersendiri untuk pasien Petugas menggunakan sarung tangan dan pakaian pelindung Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan ketika meninggalkan ruangan. Batasi pasien keluar dari ruangannya. Desinfeksi dan sterilisasi ruangan dan peralatan.
Pengendali Infeksi Perawat pengendali infeksi Apoteker rumah sakit Staf ilmiah atau staf teknis yang bertanggung jawab dalam pengendalian infeksi.
medis Keperawatan kesehatan okupasi bagian enginering IFRS bagian suplai sentra sterilisasi
Surveilan => penelitian cermat dari semua aspek terjadinya dan penyebaran suatu penyakit yang berkaitan dengan pengendalian yang efektif serta dilakukan terus-menerus. Surveilan dan pemeliharaan rekaman => suatu alat untuk mengukur keefektifan program pengendalian infeksi dan untuk memberikan petunjuk dini dari lokasi perjangkitan atau masalah. Pelaporan => informasi yang telah dikumpulkan kemudian dilaporkan ke tim pengendali infeksi untuk kemudian diambil suatu kebijakan atau tindakan pencegahan dan penanggulangan infeksi.
STERILISASI
Sterilisasi => perlakuan yang mencapai pembunuhan menyeluruh atau menghilangkan semua jenis mikroorganisme. Dapat dicapai dengan:
1.
2. 3. 4.
5.
Panas lembab Panas kering Radiasi ionisasi Sterilan, seperti etilen oksida dan glutaraldehid Filtrasi
DESINFEKSI
Desinfeksi => perlakuan mengurangi jumlah mikroorganisme vegetatif dan virus sampai tingkat aman atau relatif aman. Disinfektan suatu senyawa kimia yang dapat memusnahkan mikroorganisme vegetatif dan virus.
Golongan fenolik Klorosilenols Senyawa halogen Senyawa kuartener amonium Klorheksidin Heksaklorofan
Triklosans Alkohol Senyawa aldehid Hidrogen peroksida Senyawa amfolitik Senyawa antimikroba lainnya (akridin dan trifenil metan)
SELEKSI DISINFEKTAN
Sifat Antimikroba Disinfektan sebaiknya bersifat bakterisidal daripada bakteriostatik, aktif terhadap suatu rentang mikroba yang luas dan tidak cepat diinaktivasi.
Sifat-sifat Lain
Menyangkut aseptabilitas, juga aktivitas antibakteri. Stabilitas, toksisitas, dan sifat korosif perlu dikaji oleh apoteker rumah sakit
Pilihan awal metode dekontaminasi dapat didasarkan pada risiko infeksi pada pasien. Risiko infeksi pada pasien berasal dari alat, bahan, dan lingkungan.
1. 2. 3. 4.
PERAN APOTEKER
Berpartisipasi dalam berbagai urusan komite pengendalian infeksi (KPI) atau yang setara. Memberi petunjuk kepada rumah sakit, tentang seleksi dan penggunaan antiseptik, disinfektan, dan sterilan yang sesuai. Menetapkan berbagai kebijakan, prosedur, dan program pengendalian mutu internal IFRS untuk mencegah kontaminasi pada sediaan obat yang disiapkan atau dibuat dalam atau didispensing dari IFRS. Mendorong penggunaan kemasan dosis tunggal obat steril sebagai pengganti wadah multidosis. Memberi rekomendasi berbagai kebijakan untuk frekuensi penggantian perlengkapan intravena dan alat pemberian intravena lain serta pembalut Memberi rekomendasi penyiapan sediaan steril dan wadah multi dosis yang tepat.
Bekerja di dalam struktur PFT untuk mengendalikan jumlah dan berbagai jenis antibiotika dan berbagai zat antimikroba lain yang diterima dalam formularium. Bekerja sama dengan staf medis dalam menetapkan berbagai kebijakan berkaitan dengan penggunaan antibiotika Menetapkan dan melaksanakan (bersama dengan staf medis) suatu program evaluasi penggunaan antibiotika. Menghasilkan dan menganalisis data kuantitatif tentang penggunaan obat antimikroba. Bekerja dengan laboratorium mikrobiologi untuk meningkatkan uji penapisan sensitivitas mikroba dan melaporkan hasilnya. Bekerja dengan individu dan komite yang sesuai dalam rumah sakit yang bertanggung jawab untuk menyeleksi, mengendalikan perlengkapan intravena, alat infus, dan peralatan serta perlengkapan lain yang berkaitan dengan pemberian antibiotik intravena.
EDUKASI
Melaksanakan program edukasi inservice, konferensi klinik, dan berbagai jenis penyajian lain bagi profesional kesehatan tentang pokok pembicaraan yang sesuai Memberi edukasi dan konseling kepada PRT, pasien ambulatori, dan pasien rawat rumah (PRR). Menetapkan dan melaksanakan berbagai kegiatan jaminan mutu terus menerus dan penyajian inservice bagi staf IFRS, tentang produk pembahasan yang sesuai. Berpartisipasi dalam edukasi kesehatan masyarakat dan kampanye kesadaran, berkenaan dengan pengendalian penyebaran penyakit menular.
Limbah rumah sakit limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lain di rumah sakit
Secara umum : 1. sampah / limbah klinis 2. Sampah / limbah non klinis baik padat maupun cair.
o o
Sampah berbahaya
SAMPAH MEDIS
1. 2.
1. Sampah klinis o Bahan yang mengalami kontak dengan darah atau cairan tubuh o Berisiko tinggi menularkan penyakit karena berisi bakteri,jamur,virus atau parasit o Perban/kasa/pembalut luka atau bendabenda dari kamar operasi o Bahan autopsi,potongan tubuh, plasenta o Benda tajam bekas pakai seperti jarum suntik, jarum infus, pisau bedah, jarum jahit, tabung darah, dll
2. Sampah medis/ infeksius/ terkontaminasi sampah laboratorium Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular. Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/isolasi penyakit menular. Berupa sampah dari laboratorium seperti : darah, tinja, dahak, nanah, urin, biakan mikrobiologi Berupa sampah dari patologi : organ tubuh, jaringan Berisiko tinggi menularkan penyakit Penyakit yang ditularkan hepatitis b, hepatitis c, hiv, aids, tb, tifus, dll
Contoh sampah B3
Sampah obat kanker dari Farmasi Bahan-bahan kimia atau farmasi seperti wadah obat kadaluarsa, vaksin, reagen, disinfektan, aseton, kloroform, cidex, obat gigi Sampah logam berat seperti air raksa dari termometer pecah, baterai Wadah berisi gas seperti aerosol, baygon
Pasien yang datang ke Rumah Sakit untuk memperoleh pertolongan pengobatan dan perawatan Rumah Sakit. Kelompok ini merupakan kelompok yang paling rentan karyawan Rumah sakit dalam melaksanakan tugas sehari-harinya selalu kontak dengan orang sakit yang merupakan sumber agen penyakit. pengunjung / pengantar orang sakit yang berkunjung ke rumah sakit, resiko terkena gangguan kesehatan akan semakin besar. masyarakat yang bermukim di sekitar Rumah Sakit, lebih-lebih lagi bila Rumah sakit membuang hasil buangan Rumah Sakit tidak sebagaimana mestinya ke lingkungan sekitarnya. Rumah sakit wajib melaksanakan pengelolaan buangan rumah sakit yang baik dan benar dengan melaksanakan kegiatan Sanitasi Rumah Sakit
Bangsal / unit
klinik Bukan klinik Kamar cuci RS Kotor / terinfeksi Habis dipakai Dari kamar operasi Dapur
PENGELOLAAN LIMBAH
Pengurangan (reduce) dalam volume Penggunaan kembali (reuse) dengan sterilisasi lebih dulu Daur ulang (recycle) Pengolahan (treatment)
PEMBUANGAN / PEMUSNAHAN
Sampah non medis/domestik : tpa Sampah medis/infeksius /terkontaminasi
pembakaran dengan insinerator: - membunuh kuman-kuman - mengurangi volume sampah sampai 90% mengubur sampah
Infeksi Saluran Kencing / Urinary Tract Infections (ISK/UTI) Infeksi ini merupakan kejadian tersering, infeksinya dihubungkan dengan penggunaan kateter urin. Walaupun tidak terlalu berbahaya, tetapi dapat menyebabkan terjadinya bakteremia dan mengakibatkan kematian.
2. Infeksi Luka Operasi / Surgical Site Infections (ILO/SSI) Sebanyak 14-16% Surgical Site Infection (SSI) adalah infeksi pada luka operasi atau organ/ruang yang terjadi dalam 30 hari paska operasi atau dalam kurun 1 tahun apabila terdapat implant. Sumber bakteri pada ILO dapat berasal dari pasien, dokter dan tim, lingkungan, dan termasuk juga instrumentasi.