You are on page 1of 7

I.

JUDUL PERCOBAAN Sintesis Kalium Bikromat

II. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan yang ingin dicapai dalam percobaan ini adalah : 1. Untuk mengetahui cara mensintesis kalium bikromat 2. Untuk mengetahui sifat fisik dan sifat kimia dari kristal kalium bikromat. III. LANDASAN TEORI Kalium (potasium) yang terdapat dialam bersifat sedikit radioaktif karena mengandung kira kira 0,2 % isotop radioaktif
40 40

K dengan waktu paruh 1,3 X 109

tahun. Ternyata proporsi radiasi yang cukup signifikan dihasilkan tubuh manusia berasal dari isotop K. Ekstraksi logam kalium dalam sel elektrolik akan sangat berbahaya

karena sifatnya yang sangat reaktif. Proses ektraksi melibakan reaksi logam natrium dengan lelehan kalium klorida pada temperatur 850oC ( Sugiarto, 2003 ;90). Kalium ditemukan pada tahun 1807 oleh Humprey Devy yang diperoleh dari KOH ( Potasy Kaustik). Kalium tidak pernah diumpai dalam bentuk unsur bebas dialam. Kalium diperoleh dari 2,4% massa kerak bumi dan merupakan unsur ketujuh paling berlimpah. Oleh karena itu, unsur ini elektro positif dan sikar diperoleh dari mineralnya (Anonim, 2011). Kristal kalium bikromat dapat dibuat dengan cara mengkombinasi reaksi. Berawal dari sumber ion kromium (III) seperti larutan kromium klorida. Menambahkan menambahkan larutan kalium hidroksida untuk menghasilkan endapan hijau biru dan kemudian larutan hijau tua yang mengandung ion [Cr(OH)
6

]3-. Untik mengoksidasi

larutan, digunakan larutan hidrogen peroksida dengan alan memaksakannya. Apalagi larutan berubah menjadi kuning, maka menunukkan pembentukan kalium kromat (VI). Untuk mengubah ion kromat menjadi bikromat, maka di tambahkan larutan asam (sugiarto, 2003: 23) Kromium adalah logam yang paling banyak di gunakan sebagai pelapis campuran dalam baja. Senyawa kromium dalam bentuk kromat dan bikromat sangat banyak di gunakan dalam industri tekstil, fotografi, pembuatan tinta dan industri zat warna (Krull. 1991 : 14). Pembentukan kalium bikromat berdasarkan reaksi oksidasi yang teradi antara kromium (III) oksida dan kalium hidroksida. Kalium bikromat merupakan zat berkeristal berwarna jingga kemerahan, mempunyai titik leleh 397oC, kelarutan dalam air 5 gram / 100 ml pada 0oC dan102 g / 100 ml pada suhu 100oC (Tim Dosen Kimia . 2011 ; 11).

Larutan kalium bikromat (IV) yang diasamkan dengan asam sulfat encer biasa digunakan sebagai agen pengoksidasi alkohol sekunder menjadi keton, mengoksidasi alkohol primer menjadi asam karboksilat. Sebagai contoh, dengan menggunakan etanol (aldehid) atau asam etanoat (asam karboksilat) tergantung pada kondisinya (Anonim. 2011). Sebagai logam berat Cr termasuk logam yang mempunyai daya racun tinggi. Daya racun yang dimiliki oleh logam Cr ditentukan oleh valensi ionnya. Ion Cr6+ merupakan bentuk logam Cr yang paling banyak dipelajari sifat racunnya, bila dibandingkan oleh ion ion Cr2+ dan Cr3+. Sifat racun yang dibawa oleh logam ini juga dapat mengakibatkan terjadinya keracunan akut dan keracunan kronis. Keracunan akut yang disebabkan oleh K2Cr2O7 pada manusia ditandai dengan pembengkakan pada ginjal (Palar, 2003; 21). IV. ALAT DAN BAHAN 1. Alat yang digunakan a. Cawan porselin b. Corong buchner c. Penjepit kayu d. Batang pengaduk e. Pembakar spiritus f. Kaki tiga dan kasa asbes g. Botol semprot h. Gelas arloji 2 buah i. Neraca analitik j. Gelas ukur 10 mL dan 50 mL k. Erlenmeyer 250 mL l. Pipet tetes 2. Bahan yang digunakan a. Cr2O3 2,5 gram b. KOH 3,5 gram c. KNO3 3,5 gram d. Asam asetat glasial e. Aquadest f. Kertas saring whatman g. Korek api

h. Tissue V. PROSEDUR KERJA a. Memasukkan 3,5 gram kalium hidroksida kedalam cawan porselin dan memanaskan sampai meleleh sempurna. b. Mematikan api sambil mengaduk dan menambahkan 2,5 gram Cr2O3 lalu menambahkan 3,5 gram KNO3. c. Menyalakn kembali api dan sambil terus mengaduk hingga campuran homogen d. Mendinginkan dan melarutkan dengan 30 ml aquadest e. Memanaskan sampai semua larut f. Menyaring panas dengan menggunakan corong buchner g. Menguapkan filtrat diatas nyala api sampai semua larutan Jenuh h. Menambahkan tetes demi tetes asam asetat glasial sampai larutan berwarna merah muda i. Membiarkan larutan menadi dingin perlahan pada suhu kamar j. Mendinginkan kristal dalam lemari es sampai membentuk kristal dengan sempurna k. Menyaring kristal yang terbentuk dan mengeringkan pada suhu kamar l. Menimbang kristal yang telah kering dan mengamati bentuk kristal dengan mikroskop. VI. HASIL PENGAMATAN 3,5 gram KOH larutan bening + 2,5 gram Cr2O3 + 3,5 gram KNO3 larutan berwana hijau, pasta kental didinginkan + 30 mL air hijau disaring
disaring

filtrat kuning larutan jingga

+ tetes demi tetes 3 ml CH3COOH glasial didiamkan


dengan es

kristal orange

kristal berwarna orange.

Berat kristal + kertas saring = 1,7 gram Berat kertas saring Berat kristal VII. ANALISIS DATA Dik = Massa KOH = 3,5 gram = 0,9 gram = 0,8 gram

Massa Cr2O3 Massa KNO3 Mr KOH Mr Cr2O3 Mr KNO3 Mr K2Cr2O7 Dit = Rendemen = .......? Peny = Mol KOH = = 0,0625 Mol Cr2O3 = = 0,0164 mol Mol KNO3 = = 0,0347 gram Massa K2Cr2O7 (praktek) Reaksi :

= 2,5 gram = 3,5 gram = 5 gr/mol = 152 gr/mol = 101 gr/mol = 294 gr/mol

= 0,8 gram

KNO3 + Cr2O3 + KOH + H2O K2Cr4 + 2 H+ Mol K2Cr2O7 Mol K2Cr2O7 mol Cr2O3 = 0,0164 mol

K2CrO4 + Cr(OH)3 + NO K2Cr2O7 + H2O

Massa K2Cr2O7 = n X Mr = 0,0164 mol X 294g/mol = 4,8216 gram

Rendemen = = = 16,5920 % VIII. PEMBAHASAN X 100 %

X 100 %

Pembentukan kalium bikromat dapat terjadi berdasarkan reaksi oksidasi yang terjadi antara kromium (III) oksida dan kalium hidroksida. Hal yang pertama yang dilakukan dalam sintesis kalium bikromat adalah memanaskan 3,5 gram KOH sampai meleleh sambil diaduk agar tidak mengendap di dasar cawan porselin. Pada saat KOH

meleleh sempurna lelehan KOH ini ditambahkan 2,5 gram Cr2O3 dan 3,5 gram KNO3. Sebelum penambahan dilkukan, api dimatikan untuk menghindari letupan sehingga lelehan tidak memercik. Setelah campuran menjadi pasta dan homogen pemanasan dilanutkan hingga berwarna agak kecoklatan. Pasta kemudian didinginkan dan

ditambahakan 30 ml air. Disisni air berfungsi sebagai pelarut. Selanjutnya larutan dipanaskaan kembali untuk mempercepat terjadinya reaksi dan proses pelarutan sampai semua zat larut. Kemudian menyaring larutan yang panas agar tidak terjadi pengkristalan pada kertas saring. Filtrat berwarna kuning. Filtratyang diperoleh yang diperoleh kemudian dijenuhkan, agar air yang terdapat dalam lartan menguap. Sambil larutan dijenuhkan ditambahkan tetes demi tetes 3 ml asam asetat glsial. Penambahan asam astat glasial ini sangat berpengaruh pada proses pembentukan kristal kalium bikromat. Hal ini disebabkan pH sangat mempengaruhi pembentukan kalium bikromat. Jika pH asam, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser bergeser ke kanan dan diperoleh kristal kalium bikromat yang berwarna jingga. Sedangkan jika pH basa kesetimbangan akan bergeser ke kiri sehingga diperoleh kalium kromat yang berwarna kuning. Dengan reaksi kesetimbangan : 2 CrO42- + 2H3O+ Kuning Cr2O72- + 3H2O jingga

Setelah penamabahan asam larutan berwarna jingga larutan kemudian didinginkan pada suhu kamar kemudian dilanjutkan lagi pada air es. Larutan didinginkan pada suhu kamar agar tidak rusak karena apabila langsung didinginkan dibawah suhu kamar, maka struktur dan ikatan pada kristal akan rusak akibat reaksi spontan. Kristal yang terbentuk kemudian disaring untuk memisahkan filtrat dan kristal. Kristal yang diperoleh berwarna orange kemudian ditimbang. Untuk mengetahui bentuk kristal, maka dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Banyaknya kristal yang diperoleh dari percobaan ini adalah 0,8 gram dengan rendemen 16,5920 %. Kristal kalium bikromat mengadopsi kisi kristal triklin dengan bangun geometri tetrahedral. Adapun reaksi yang terjadi dalam sintesis K2Cr2O7 adalah sebagai berikut : KOH + Cr2O3 + KNO3 + H2O 2 K2CrO4 + H3O 2 CrO4 + 2 H
2+ +

K2CrO4 + Cr(OH)3 + NO K2Cr2O7 + H2O Cr2O472- + H2O

Gambar : kisi kristal triklin

IX. PENUTUP 1. Kesimpulan Kristal kalium bikromat terbentuk oleh adanya reaksi oksidasi yang terjadi antara kromium (III) 0ksidasi dan kalium hidroksidasi, yaitu dari +3 menjadi +6. Bentuk kristal kalium bikromat ini adalah tetrahedral dengan mengadopsi kisi kristal triklin 1. Saran Sebaiknya praktikan selanjutnya agar dalam proses pemanasan dilakukan agar lama, sehingga terbentuk kalium bikromat yang bagus.

You might also like